Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Page 220 of 6

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP INTENSITAS


NYERI PADA PASIEN GASTRITIS
Fadli1, Resky2, Andi Sastria3
1
Program Studi Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Sidrap
2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Sidrap
Email: fadlietri@gmail.com

Abstract: Effect of Dzikir Therapy on Pain Intensity in Gastritis Patients. The digestive
system is a food/nutrition pathway from the entrance or input to output (excretion/elimination).
Anatomically the digestive system or often called the digestivus or gastrointestinal system consists
of various kinds of organs from the oral cavity to the anus. Complaints in gastrointestinal patients
can be related to local / intralumen disorders of the gastrointestinal tract for example the presence
of duodeni ulcers, gastritis and so on. The purpose of this study was to determine the effect of
dzikir therapy on pain intensity in gastritis patients. The study used a quasy experiment design
with the Pre and Post Test Group design approach. This research was conducted from June to
August 2018. Data collection in the Surgical Room of Nene Mallomo Hospital, Sidrap Regency
was conducted every morning starting June 2, 2018 to August 25, 2018 with a total sample of 45
respondents. The results of this study obtained p = 0,000 with a significance level of p <α (0.05)
where p <α can be concluded that there is an effect of dzikir therapy on pain intensity in gastritis
patients at Nene Mallomo Hospital, Sidrap Regency. It is recommended that nurses use distraction
techniques in the form of dzikir therapy as one of the nursing interventions in providing nursing
care to the pain intensity of gastritis patients.

Keywords : Dzikir Therapy, Intensity of Pain, Gastritis

Abstrak: Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Gastritis. Sistem
pencernaan merupakan suatu saluran jalan makanan/nutrisi dari jalan masuk atau input sampai
dengan keluaran (ekskresi/eliminasi). Secara anatomis sistem pencernaan atau sering disebut
sistem digestivus atau gastrointestinal terdiri atas berbagai macam organ dari rongga mulut sampai
anus. Keluhan pada pasien gastrointestinal dapat berkaitan dengan gangguan lokal/intralumen
saluran cerna misalnya adanya ulkus duodeni, gastritis dan sebagainya. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap intensitas nyeri pada pasien gastritis.
Penelitian tersebut mengunakan desain quasy experiment dengan pendekatan Pre and
Post Test Group design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus
2018. Pengumpulan data di Ruang Bedah Rumah Sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidrap
dilaksanakan setiap pagi mulai tanggal 2 Juni 2018 sampai dengan 25 Agustus 2018
dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden. Hasil penelitian ini didapatkan nilai
p=0,000 dengan tingkat kemaknaan p <α (0,05) yang dimana nilai p <α maka dapat di
simpulkan bahwa ada pengaruh terapi dzikir terhadap intensitas nyeri pada pasien
gastritis di rumah sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidrap. Disarankan agar perawat
mengunakan teknik distraksi berupa terapi dzikir sebagai salah satu intervensi
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada intensitas nyeri pasien
gastritis.

Kata Kunci : Terapi Dzikir, Intensitas Nyeri, Gastritis


Gastritis merupakan terjadinya inflamasi kenikmatan atau kenyamanan (Budiyanto,
pada mukosa lambung yang disertai kerusakan Ma’rifah, & Susanti, 2015).
atau erosi pada mukosa (Diyono & Mulyanti, Penelitian yang dilakukan oleh (Rudyana
2013). Tanda dan gejala dari pada penyakit & Bangun (2014) menyatakan adanya pengaruh
gastritis seperti nyeri ulu hati, anoreksia, mual, terapi dzikir (Asmaul Husna) terhadap skala
muntah, sakit kepala, perut kembung, rasa asam intensitas nyeri pasien post operasi laparatomi.
di mulut, hemorhagi, kolik usus dan diare Analisa data yang digunakan yaitu uji
(Nuratif & Kusuma, 2015). Mann-Whitney didapatkan (p=0,001) yang berarti
Menurut World Health Organization ada perbedaan penurunan intensitas nyeri yang
(WHO), insiden gastritis di dunia sekitar 1,8-2,1 signifikan antara sesudah diberikan intervensi
juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya, di terapi dzikir (Asmaul Husna) pada kelompok
Inggris (22%), China (31%), Jepang (14,5%), intervensi dengan kelompok kontrol.
Kanada (35%), dan Perancis (29,5%). Di Asia Tujuan penelitian diketahui pengaruh
Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk terhadap intensitas nyeri pada pasien gastritis
setiap tahunnya. Presentase dari angka kejadian dengan mengunakan intervensi keperawatan
gastritis di Indonesia menurut World Health berupa terapi dzikir. Manfaat dari penelitian ini
Organization (WHO) adalah 40,8%. Angka adalah sebagai sumber informasi dalam
kejadian gastritis pada beberapa daerah di pengembangan ilmu keperawatan dalam
Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi meningkatkan pemahaman perawat tentang
274,396 kasus (Wahyuni, Rumpiati, & teknik distraksi berupa terapi dzikir agar
Lestariningsih, 2017). digunakan sebagai salah satu intervensi
Data Dinas Kesehatan Proponsi Sulawesi keperawatan dalam memberikan asuhan
Selatan kasus gastritis pada tahun 2014 sebanyak keperawatan pada intensitas nyeri pasien
29.465 kasus, pada tahun 2015 meningkat gastritis.
menjadi 35.159 kasus, dan pada tahun 2016
gastritis berada pada urutan ke-5 setelah penyakit METODE
Infeksi saluran pernafasan atas, Hipertensi
esensial, dermatitis eksim, penyakit pulpa dan Penelitian ini merupakan penlitian
penyakit periapikal, dengan jumlah kasus kuantitatif dengan desain penelitian yang
sebanyak 30.167 kasus (Dinkes Prop. Sulsel, digunakan adalah quasy experiment dengan
2015). pendekatan Pre and Post Test Group design.
Studi pendahuluan yang dilakukan oleh Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai
peneliti di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Nene dengan Agustus 2018. Pengumpulan data di
Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang, Ruang Bedah Rumah Sakit Nene Mallomo
didapatkan data angka kejadian gastiritis pada Kabupaten Sidrap dilaksanakan setiap pagi mulai
tahun 2015 sebanyak 1.612 kasus, pada tahun tanggal 2 Juni 2018 sampai dengan 25 Agustus
2016 sebanyak 1.314 kasus, dan pada tahun 2017 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
sebanyak 1.509 kasus. Sedangkan pada tahun penderita gastritis yang ada di Ruang Bedah
2018 pada bulan Januari sampai April sebanyak Rumah Sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidrap
299 kasus. sebanyak 299 orang. Teknik pengambilan sampel
Berdasarkan angka kejadian tersebut, salah diambil dengan cara consecutive sampling.
satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan Instrument yang digunakan dalam penelitian ini
untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis adalah lembar observasi.
yaitu tekhnik distraksi, diantaranya distraksi Pengumpulan data dilakukan
visual, taktil, audiotori, dan intelektual. Salah menggunakan metode pengukuran langsung
satu contoh distraksi auditori yaitu dengan terapi intensitas nyeri responden dengan cara menilai
dzikir (Yuniarti, Darwin, & Huda, 2016). tingakat nyeri berdasarkan lembar intrument
Menurut Lukman (2012) menyatakan Numeric Rating Scale (NRS). Hasilnya dihitung
bahwa secara fisiologis, terapi spiritual dengan menggunakan skala rasio dalam satuan NRS.
berdzikir atau mengingat asma Allah Analisa data yang digunakan adalah analisa
menyebabkan otak akan bekerja, ketika otak univariat untuk melihat distribusi frekuensi dan
mendapat rangsangan dari luar, maka otak akan analisa bivariat menggunakan uji T dependen
memproduksi zat kimia yang akan memberi rasa (Paired T test) dengan nilai kemaknaan atau alfa
nyaman yaitu neuropeptida. Setelah otak (α) = 0,05.
memproduksi zat tersebut, maka zat ini akan
menyangkut dan diserap didalam tubuh yang
kemudian akan memberi umpan balik berupa
HASIL

Tabel 1. Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Intervensi Terapi Dzikir
Variabel n Mean SD Min-Max
Pre Intensitas Nyeri 8,00 1,000 7–10
45
Post Intensitas Nyeri 4,933 0,937 3–6

Tabel 1. Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Gastritis
Selisih
Variabel N SE t df Min-Max p
Mean
Pre-Post Intensitas
45 3,066 0,233 13,108 44 2,6 - 3,6 0,000
Nyeri

PEMBAHASAN diberikan perlakuan adalah 7,8 atau nyeri


1. Perbedaan Intensitas nyeri sebelum dan berat dan setelah perlakuan sebesar 3,3
setelah intervensi terapi dzikir atau nyeri ringan. Nyeri yang dialami
Berdasarkan hasil penelitian seorang responden setelah perlakuan
didapatkan nilai rata-rata intensitas nyeri adalah karena efek dari pemberian terapi
sebelum intervensi yaitu hasil mean 8,00, secara berulang akan menimbulkan rasa
standar deviasi 1,000, nilai minimum 7 dan nyaman yang pada akhirnya akan
nilai maximum 10. Kemudian nilai rata- meningkatkan toleransi persepsi dalam
rata intensitas nyeri rata setelah intervensi menurunkan rasa nyeri yang dialami.
didapatkan hasil mean 4,933, standar Penelitian (Wulandini, Roza, & Safitri
devisiasi 0,937, nilai minimum 3 dan nilai (2018), terdapat perbedaan nilai rata-rata
maksimum 6. sebelum intervensis sebesar 5,3 dan setelah
Perbedaan nyeri sebelum dan setelah intervensi sebesar 4,0. Saat responden
diberikan terapi dzikir terjadi karena saat diberikan terapi sealam 15 menit sebagian
seseorang menerima strimulus atau responden mengatakan terapi ini
rangsangan berupa terapi dzikir, terjadi menenangkan fikiran dan merasakan
proses kognator (persepsi, informasi) dan nyaman sehingga rasa neri yang dirasakan
regulator (kimiawi, saraf, endokrin) yang berkurang.
mempengaruhi cerebral cortex dalam Efek lain yang dipengaruhi oleh terapi
aspek kognitif maupun emosi sehingga dzikir adalah pacuan sinyal molekul dan
menghasilkan persepsi positif dan neurotransmitter. Otak akan memacu
peningkatan relaksasi hingga 65% secara keluarnya neurotransmiter di otak,
tidak langsung menjaga keseimbangan mengeluarkan opiat endogen yaitu
homeostatis tubuh melalui HPA Axis endorfin dan enkefalin yang akan
(sistem neuroendokrin hipotalamus yang menimbulkan rasa senang, bahagia,
mengatur stres). euforiadan enak, sehingga dapat
Sistem neuroendokrin hipotalamus memperbaiki kondisi tubuh dengan respon
berfungsi untuk menghasilkan relaksasinya (Potter & Perry, 2010).
Corticotropin Releasing Factor (CRF)
yang merangsang kelenjar pituari untuk
2. Pengaruh terapi dzikir terhadap
menurunkan produksi ACTH (Adreno
intensitas nyeri pada pasien gastritis
Corticotropic Hormone) menstrimulasi
Berdasarkan hasil penelitian
produksi endorfin. Endorfin merupakan
didapatkan nilai p=0,000 dengan tingkat
polipeptida yang mengandung 30 unit
kemaknaan p <α (0,05) yang dimana nilai
asam amino yang mengikat pada reseptor
p < α, Ho ditolak dan Ha diterima yang
opiat di otak yang memiliki efek natural
berarti ada pengaruh terapi dzikir terhadap
analgesik kemudian menurunkan produksi
intensitas nyeri pada pasien gastritis di
kortisol dan hormon-hormon stres lainnya
rumah sakit Nene Mallomo Kabupaten
sehingga nyeri menurun (Alkahel, 2011
Sidrap.
dalam Suratun, 2017).
Terapi dzikir dapat mempengaruhi
Menurut penelitian (Budiyanto, intensitas nyeri pada pasien gastrtitis
Ma’rifah, & Susanti (2015) didapatkan karena dalam pemberian terapi dzikir
rata-rata nyeri responden sebelum dilakukan selama 15-20 menit dan
dilaksanakan 5-6 jam sebelum pasien terhadap teknik kognitif efektif lainnya.
diberikan tindakan farmakologi. Keefektifan distraksi tergantung pada
Pada penelitian ini peneliti kemampuan pasien untuk menerima dan
menggunakan handphone dan earphone membangkitkan input sensori.
sebagai alat pendengar suara (dzikir) untuk Dzikir akan membuat seseorang
mengalihkan perhatian pasien terhadap merasa tenang sehingga kemudian
rangsangan nyeri yang diterima. menekan kerja sistem saraf simpatis dan
Penggunaan earphone dapat membantu mengaktifkan kerja sistem saraf
pasien untuk berkonsentrasi terhadap parasimpatis. Allah berfirman “Orang-
dzikir yang didengarkan sehingga orang yang beriman dan hati mereka
menurunkan toleransi persepsi terhadap menjadi tentram dengan mengingat Allah
ransangan nyeri yang diterima dan SWT (dzikrullah). Ingatlah, hanya dengan
membawa pasien pada keaadaan yang mengingat Allahlah hati menjadi tentram”
nyaman dan rileks. (QS. Ar-Ra’du: 29). Menurut Lloyd &
Penelitian yang dilakukan oleh (Fajria Dunn (2007) relaksasi dan doa (prayer)
(2014), meyatakan bahwa nyeri persalinan menggunakan keterpaduan dan hubungan
diukur secara langsung dengan (interconnectedness) tubuh dan jiwa (mind
menggunakan skala nyeri Visual Analag and body) untuk perbaikan kesehatan,
Scale (VAS) dengan uji mann-whitney dalam arti lain pikiran dapat dilatih untuk
untuk menilai perbedaan nyeri antara menginisiasi saraf parasimpatik memulai
kelompok eksperimen dan kelompok perbaikan secara natural untuk
kontrol. Hasil dari penelitian ini menurunkan metabolisme tubuh yang
menunjukkan rata-rata intensitas nyeri terlalu tinggi, denyut nadi, kecepatan
kelompok eksperimen adalah 4,40 dan perfasan, tekanan darah, dan ketegangan
rata-rata intensitas nyeri kelompok kontrol otot sehingga kembali normal sehingga
adalah 7,10. Berdasarkan hasil uji statistik memicu relaksasi dan kesembuhan
didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang (Kuswandari & Afsah, 2016).
artinya terdapat pengaruh terapi relaksasi Terapi suara (dzikir) menyebabkan
zikir terhadap intensitas nyeri persalinan pelepasan endorfin oleh kelenjar pituitari,
kala I fase aktif pada ibu primigravida. sehingga akan mengubah keadaan mood
Penelitian ini juga didukung oleh atau perasaan. Keadaan psikologis yang
penelitian (Nasriati, Suryan, & Afandi, tenang akan mempengaruhi sistem limbik
2015) menyatakan bahwa Meditasi dzikir dan saraf otonom yang akan menimbulkan
sebagai bentuk relaksasi untuk rileks, aman, dan menyenangkan sehingga
menurunkan nyeri pasca operasi juga merangsang pelepasan zat kimia yaitu
memberikan dampak terhadap penurunan endorfin. Endorfin merupakan analgesia
intensitas nyeri pada pasien pasca operasi alamiah atau subtansi sejenis morfin yang
fraktur. Latihan meditasi dzikir dapat terdapat pada otak. endorfin merupakan
mengurangi rasa sakit karena merangsang neurotansmitter nyeri atau senyawa kimia
keluarnya hormon beta endorphin dari yang berfungsi untuk membawa ransangan
dalam tubuh sebagai morphin alami. antar sel saraf yang dapat menghambat
Meditasi bertujuan agar gelombang alfa nyeri (Kozier, 2010).
menjadi dominan di otak. Jika otak Responden menyatakan bahwa
berosilasi dalam wilayah alfa, banyak setelah mendengarkan dzikir mereka
hormon kebahagiaan yaitu beta endorphin mendapatkan ketenangan karena dapat
dikeluarkan. mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Menurut penelitian Fadli (2017) Mendengarkan dzikir mengajarkan
mendapatkan hasil ada pengaruh distraksi responden menjernihkan pikiran dan
pendengaran terhadap intensitas nyeri pada menetralkan pikiran. Dzikir dengan penuh
klien fraktur di Rumah Sakit Nene penghayatan akan membawa indvidu
Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang berada dalam keadaan yang tenang dan
mengunakan uji Wilcoxon dengan nilai P = nyaman.
0,001. Teknik distraksi dapat mengalihkan
fokus perhatian pasien yang mengalami
nyeri karena dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil dan mungkin merupakan
mekanisme yang bertanggung jawab
SIMPULAN Skala Nyeri pada Ibu Post Sectio
Caesarea. Jurnal Keperawatan, 3–19.
1. Rata-rata intensitas nyeri penderita Nasriati, R., Suryan, L., & Afandi, M. (2015).
gastritis sebelum diberikan terapi dzikir Kombinasi Edukasi Nyeri Dan Meditasi
sebesar 8,0 atau skala berat. Dzikir Meningkatkan Adaptasi Nyeri
2. Rata-rata intensitas nyeri penderita Pasien Pasca Operasi Fraktur.
gastritis sebelum diberikan terapi dzikir Muhammadiyah Journal of Nursing, 59–
sebesar 4,9 atau skala sedang. 68. Retrieved from
3. Terapi dzikir berpengaruh terhadap http://repository.umy.ac.id/bitstream/han
intensitas nyeri pada pasien gastritis dle/123456789/5841/11. Naskah
dengan nilai p=0,000. Publikasi-Sekar.pdf?
sequence=12&isAllowed=y
SARAN Nuratif, A. H., & Kusuma, H. (2015).
Aplikasi Asuhan Keperawatan
Hasil penelitian ini digunakan sebagai Berdasarkan Diagnosa Medis &
sumber informasi dalam pengembangan ilmu NANDA, NIC-NOC (Revisi Jil).
keperawatan dalam meningkatkan Jogjakarta: MediAction.
pemahaman perawat tentang teknik distraksi Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010).
berupa terapi dzikir dalam melakukan Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC.
intervensi keperawatan saat memberikan Rudyana, H., & Bangun, A. V. (2014).
asuhan keperawatan pada pelaksanaan Pengaruh Dzikir (Asmaul Husna)
manajemen nyeri pasien gastritis. Terhadap Skala Intensitas Neri Pasien
Post Operasi Laparatomi. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Kartika, 9(2), 54–63.
Retrieved from
Budiyanto, T., Ma’rifah, A. R., & Susanti, P. http://repository.stikesayani.ac.id/index.
I. (2015). Pengaruh Terapi Dzikir php/Jurnal_Kartika/article/view/142
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Dinkes Prop. Sulsel. (2015). Profil Data
Post Operasi CA Mammae. Jurnal Penyakit Tidak Menular.
Keperawatan Maternitas, 3(2), 90–96. Wahyuni, S. D., Rumpiati, & Lestariningsih,
Retrieved from R. E. M. (2017). Hubungan Pola Makan
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JK dengan Kejadian Gastritis Pada
Mat/article/view/4032/3750 Remaja. Journal Global Health Science,
Diyono, & Mulyanti, S. (2013). Buku Ajar 2(2), 149–154. Retrieved from
Keperawatan Medikal Bedah Sistem jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/arti
Pencernaan (1st ed.). Jakarta: Prenada cle/download/100/41%0A%0A
Media Group. Wulandini, P., Roza, A., & Safitri, S. R.
Fadli, F. (2017). Pengaruh Distraksi (2018). Efektifitas Terapi Asmaul Husna
Pendengaran Terhadap Intensitas Nyeri Terhadap Penuruan Skala Nyeri Pada
Pada Klien Fraktur Di Rumah Sakit Pasien Fraktur. Jurnal Endurance, 3(2),
Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng 375–382.
Rappang. Jurnail Ilmiah Kesehatan https://doi.org/http://doi.org/10.22216/je
Diagnosis, 11, 135–138. Retrieved from n.v3i2.3116
http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/ji Yuniarti, Darwin, & Huda, N. (2016).
kd/article/view/236/124 Efektifitas Teknik Relaksasi Napas
Fajria, L. (2014). Pengaruh Terapi Relaksasi Dalam dan Dzikir Terapi Terhadap
Zikir Terhadap Intensitas Nyeri Nyeri Post Op Katarak. Keperawatan
Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Universitas Riau. Retrieved from
Primigravida. Ners Jurnal https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSI
Keperawatan, 10(1), 102–110. K/article/viewFile/19237/1...%0A%0A
https://doi.org/https://doi.org/10.25077/n
jk.10.1.102-110.2014
Kozier, B. M. R. (2010). Fundamental
Keperawatan. Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC.
Kuswandari, R. P., & Afsah, Y. R. (2016).
Pengaruh Dzikir Untu Mengurangi

You might also like