TUGAS MATA KULIAH ENTREPRENEUR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Entrepreneur

“Become a Successful Entrepreneur”
Dosen Pembimbing: DR.IR. Eddy Soeryanto Soegoto

Disusun Oleh:

Faris Naufal Fasya

41814121
HUMAS 3

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2018
 Menjadi Seorang Enterpreneur Sukses
( Pentingnya Keterampilan Komunikasi seorang Enterpreneur Dalam Menjalankan
Bisinis )
Faris Naufal Fasya
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia
Email: farisnaufalf@gmail.com

Abstract
The meaning of entrepreneur may already be familiar because this word is often heard
even undertaken by some people, especially young people. Currently, being an
entrepreneur is the thing most loved by teenagers, especially those who have completed
their education. Being an entrepreneur is not an easy thing. However, at this time
entrepreneurs become the choice of young people because by being an entrepreneur, one
can choose the work in accordance with the hobby and interests and talents it has. Before
discussing about the entrepreneur further, we need to know the understanding of the
entrepreneur itself. A lot of things - things that must be prepared by an entrepreneur both
meteril and non materil. Talking about business is definitely composed of various aspects
of science that must be considered one of the aspects of communication that is the capital
and the key to success in establishing good relationships with other people and career in
the business world. In certain contexts, communicating requires skill (skills) to be trained
and developed in the form of verbal and non-verbal communication must be mastered by
an entrepreneur to achieve effective communication that has the same meaning with the
recipient of the message to achieve the purpose and purpose of this communication is done.
It can be concluded that the factors that make a successful entrepreneur one of them is the
success in menajalin effective communication in the process of meaning equations that can
meet the needs of society that led to the benefits to be achieved.

Keyword: entrepreneur, communication, business, benefits and successful.

disiplin, siap menghadapi

1. Pendahuluan resiko, jeli melihat & meraih
peluang, piawai mengelola sumber
1.1 Latar Belakang daya, dalam membangun,
Wirausahawan (entrepreneur) mengembangkan, memajukan dan
adalah orang yang melakukan menjadikan usaha atau perusahaan
aktivitas wirausaha yang dicirikan yang unggul.
dengan pandai atau berbakat Banyak sekali element –
mengenali produk baru, element atau skill yang dibutuhkan
menentukan cara produksi baru, seorang enterpreneur sebelum
menyusun manajemen operasi atau bahkan sedang menjalankan
untuk pengadaan produk baru, usaha dalam bidang apapun, salah
memasarkannya, serta mengatur satunya adalah keterampilan
permodalan operasinya. komunikasi. Keberhasilan sebagai
Menurut Assoc.Prof.Dr.Ir.H. pengusaha sebagian besar
Eddy Soeryanto Soegoto, M.T ditentukan oleh kemampuannya
Enterpreneur adalah orang yang dalam berkomunikasi dengan baik
berjiwa kreatif, inovatif, mandiri, untuk menjadi yang terbaik
percaya diri, ulet dan tekun, rajin, dengan apa yang akan
dilakukannya. Tetapi jika seorang menyesuaikan dengan lawan
enterpreneur tidak dapat bicara yang memiliki latar
berkomunikasi secara efektif belakang bahasa yang berbeda.
dengan lingkup internal bahkan Dari bebearapa hambatan
lingkup eksternal perusahaan, tersebut sebagai contoh kegagalan
maka peluang untuk sukses dapat berkomunikasi pernah di alami
hilang dengan sendirinya oleh salah satu perusahaan
walaupun sudah berusaha ternama di Indonesia melalui
melakukan yang terbaik dalam humasnya yang memberikan
bisnis yang ditekuni. persepsi negatif atas statement
Ada banyak cara yang berbeda dalam konferensi pers dari krisis
untuk menggunakan keterampilan yang dialami perusahaan yang
komunikasi dalam dunia bisnis mengakibatkan turunnya citra
baik itu bisnis kalangan bawah, perusahaan tersebut dan menjadi
menengah kebawah bahkan cibiran di kalangan masyarakat
kalangan atas. Mulai dari format luas.
individu seperti menulis, Melihat dari persoalan diatas
mendengarkan dan berbicara penulis telah merumuskan karya
sebagai konteks dalam tulis ilmiah dengan judul
berkomunikasi dengan lingkup “Pentingnya Keterampilan
internal dan lingkup eksternal Komunikasi Seorang Enterpreneur
bisnisnya. Penguasaan Dalam Menjalankan Bisnis”.
keterampilan komunikasi yang
berbeda ini juga dapat memastikan 1.2 Identifikasi masalah
bahwa seorang enterpreneur akan 1. Pengertian enterpreneur
menjadi orang yang efektif dan menurut para ahli?
fleksibel pada setiap tingkat 2. Pengertian keterampilan
jabatan dan setiap kalangan. komunikasi?
Tidak mudah memiliki 3. Apa saja keterampilan
kemampuan berkomunikasi dalam komunikasi yang harus
berbisnis, banyaknya hambatan dimiliki seorang enterpreneur?
yang dialami seoraang 4. Apa saja hambatan
enterpreneur dalam komunikasi yang menghalangi
berkomunikasi dengan efektif seorang enterpreneur dalam
yang dapat berakibat fatal bagi berkomunikasi?
kelangsungan berjalannya bisnis 5. Seperti apa contoh
yang sedang ditekuni. Beberapa komunikasi efektif yang
hambatan komunikasi yang harus dilakukan oleh seorang
dapat dihadapi oleh seorang enterpreneur?
enterpreneur yaitu meminimalisir
kesalahan dalam berkata – kata 1.3 Tujuan
dengan menyusun strategi sebaik 1. Untuk mengetahui pengertian
mungkin agar tidak terjadi enterpreneur menurut para
kesalahpahaman dari pesan yang ahli.
akan di sampaikan, menjauhkan 2. Untuk mengetahui pengertian
persepsi – persepsi negatif dari keterampilan komunikasi.
pesan yang disampaikan, menjalin 3. Untuk mengetahui apa saja
kedekatan dengan lawan bicara keterampilan komunikasi
agar pesan dapat diterima dengan yang harus dimiliki seorang
baik, dan juga harus menguasai enterpreneur.
bahasa asing agar dapat
 4. Untuk mengetahui apa saja
hambatan komunikasi yang
menghalangi seorang
enterpreneur dalam
berkomunikasi.
5. Untuk mengetahui seperti apa
contoh komunikasi efektif
yang dilakukan oleh seorang
enterpreneur.
1.4 Tinjauan Pustaka
Untuk mengkaji persoalan
menganai cara menjadi seorang
enterpreneur sukses “pentingnya
keterampilan komunikasi dalam
menjalankan bisnis” terdapat
beberapa pandangan menurut para
ahli yang dijadikan pijakan.
Pertama, Menurut
Assoc.Prof.Dr.Ir.H. Eddy
Soeryanto Soegoto, M.T
Enterpreneur adalah orang yang
berjiwa kreatif, inovatif, mandiri,
percaya diri, ulet dan tekun, rajin,
disiplin, siap menghadapi resiko,
jeli melihat & meraih peluang,
piawai mengelola sumber daya,
dalam membangun,
mengembangkan, memajukan dan
menjadikan usaha atau perusahaan
yang unggul.
kedua, Menurut William C.
Himstreet bersama koleganya,
komunikasi merupakan sebuah
proses pertukaran informasi antar
individu melalui sistem yang biasa
(dipakai, dikenal, digunakan) baik
dengan simbol-simbol, sinyal,
maupun perilaku atau tindakan
(yang dapat dipahami oleh pihak
yang terlibat dalam komunikasi
tersebut). Dikatakan bahwa
komunikasi itu merupakan suatu
proses persamaan makna melalui
simbol – simbol, prilaku atau
tindakan agar terjadinya
komunikasi dua arah yang efektif
dan memiliki makna diantara
kedua belah pihak.
Ketiga, menurut Raymon S. Ross
komunikasi dalam bisnis
merupakan suatu suatu proses
menyortir, memilih, dan
mengirimkan simbol-simbol
dengan tujuan untuk membantu
pendengar membangkitkan makna
atau respons dari pikirannya yang
serupa dengan yang dimaksudkan
komunikator yang terjadi di dalam
dunia bisnis. Dikatakan bahwa
dalam dunia bisnis seorang
enterpreneur harus piawai
menyortir informasi dan
menyusun kata – kata serta
mengkomunikasikan maksud serta
tujuan untuk mempengaruhi pola
pikir masyarakat untuk
memperoleh keuntungan dan
mengetahui apa saja kebutuhan
masyarakat sesuai apa yang
menjadi tujuan dari pelaku bisnis
tersebut.
Keempat, menurut Zimmerer,
1996 enterpreneurship adalah
suatu proses penerapan kreatifitas
dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan usaha.
Hal ini menunjukan sisi seorang
enterpreneur yang memiliki
kreatifitas dan selalu berinovasi
untuk memenuhi kebutuhan
dengan kelebihannya untuk
membangun lapangan pekerjaan di
dalam sulitnya mencari lapangan
kerja sebagai suatu pulang untuk
mendapatkan keuntungan.
2. Metode penulisan
1. Metode deskriptif
Atas rumusuan permasalahan
yang didasari oleh latar belakang
yang penulis rancang dapat
disimpulkan bahwa metode desain
penulisan yang akan digunakan
dalam penulisan karya ilmiah ini
penulis menggunakan metode
desain penulisan deskriptif. Metode
deskriptif dapat diartikan sebagai
prosedur pemecahan masalah yang
 diselidiki dengan menggambarkan 3. Hasil dan Pembahasan
keadaan subjek atau objek dalam
penelitian dapat berupa orang, 3.1 Pengertian Enterpreneur
lembaga, masyarakat dan yang Menurut Para Ahli
lainnya yang pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang Menurut Assoc.Prof.Dr.Ir.H.
tampak atau apa adanya. Dalam Eddy Soeryanto Soegoto, M.T
penulisan karya ilmiah ini penulis Enterpreneur adalah orang yang
mencoba memaparkan atau berjiwa kreatif, inovatif, mandiri,
mendeskripsikan mengenai percaya diri, ulet dan tekun, rajin,
pentingnya keterampilan disiplin, siap menghadapi resiko,
berkomunikasi seorang jeli melihat & meraih peluang,
enterpreneur dalam menjalankan piawai mengelola sumber daya,
bisnis dengan mencoba dalam membangun,
menggambarkan suatu keadaan mengembangkan, memajukan dan
dimana keterampilan menjadikan usaha atau perusahaan
berkomunikasi sangat dibutuhkan yang unggul.
bagi seorang enterpreneur dalam Menurut Prijosaksono dan
menjalankan bisnis yang disertai Bawono (2005), entrepreneurship
dengan data – data dan fakta yang (wirausaha) dapat diartikan
tampak dan apa adanya. Serta melalui 3 kata berikut: destiny,
penulis mencoba untuk courage, action.
meramalkan rintangan seperti apa Menurut Zimmerer, 1996
yang akan di hadapi oleh seorang enterpreneurship adalah suatu
enterpreneur apabila tidak proses penerapan kreatifitas dan
memiliki keterampilan keinovasian dalam memecahkan
berkomunikasi yang baik dan persoalan dan menemukan
efektif. peluang untuk memperbaiki
kehidupan usaha. Hal ini
2. Metode Pustaka menunjukan sisi seorang
Penulis mengambil metode enterpreneur yang memiliki
pustaka dengan mempelajari dan kreatifitas dan selalu berinovasi
mengumpulkan data dari pustaka untuk memenuhi kebutuhan
yang berhubungan dengan alat, dengan kelebihannya untuk
baik berupa buku maupun membangun lapangan pekerjaan di
informasi dari internet searching. dalam sulitnya mencari lapangan
kerja sebagai suatu pulang untuk
3. Diskusi mendapatkan keuntungan.
Selanjutnya metoede diskusi
dilakukan oleh penulis dengan cara 3.2 Pengertian Keterampilan
bertanya secara langsung mengenai Komunikasi
pengalaman pribadi dari seorang Komunikasi merupakan modal
entrepreneur mengenai dan kunci sukses dalam pergaulan
keterampilan berkomunikasi yang dan karier karena hanya dengan
memiliki efek besar dalam komunikasi sebuah hubungan baik
menjalankan bisnis. Berdiskusi dapat dibangun dan dibina. Dalam
dengan teman – teman yang konteks tertentu, berkomunikasi
mengetahui tentang informasi yang memerlukan skill (keterampilan)
di perlukan dalam membuat karya yang harus dilatih dan
ilmiah ini. dikembangkan.
 Keterampilan komunikasi menganalisis topik,
seperti ilmu jurnalistik/menulis mengembangkan sudut
dan public speaking dibutuhkan pandang dalam kaitannya
dalam banyak bidang pekerjaan, dengan topik yang melalui
bahkan menjadi karier tersendiri penelitian dan pemikiran,
seperti wartawan, penyiar, emsi, dan meyakinkan pembaca
trainer, dan humas (public bahwa sudut pandang itu
relations) yang melambangkan telah didukung oleh ide-
sifat dan karekter individu ataupun ide dan informasi
kelompoknya. Keterampilan (misalnya, esai, poster,
komunikasi juga dibutuhkan paper, atau tesis).
dalam pengembangan usaha - Audience awareness
menjalin relasi, marketing, memahami kebutuhan,
promosi, dll juga dalam pengalaman, dan tingkat
pengembangan dan pemberdayaan pemahaman audiens
diri personal branding/self (misalnya, masyarakat,
empowering. Keterampilan mahasiswa, pengusaha,
komunikasi adalah keterampilan stakeholder); kepekaan
utama yang harus dimiliki untuk terhadap audiens dalam
mampu membina hubungan yang mengatur dan menyajikan
sehat di mana saja, di lingkungan ide-ide dan menanggapi
sosial, sekolah, usaha, dan umpan balik (misalnya,
perkantoran atau di mana saja. mendukung bahasa
Keterampilan Komunikasi sederhana melalui jargon
(Communications Skill) dapat di saat berkomunikasi
dibagi dalam tiga kategori: dengan masyarakat
Keterampilan komunikasi lisan, umum); memahami
Komunikasi tulisan, Komunikasi perspektif profesional
non-verbal. tertentu di bidang yang
dikuasai dan
3.3 Keterampilan Komunikasi yang berkomunikasi dengan
Dibutuhkan Seorang kolega yang tepat
Enterpreneur. (misalnya, menyajikan
data pada sebuah seminar
1. Background Skills dalam gaya standar untuk
- Revition and Editing bidang itu).
menerapkan teknik untuk - Critical listening/Critical
meningkatkan reading pemahaman
kemampuan menulis atau tentang bagaimana
presentasi. menggabungkan konten
- Proofreading untuk ejaan, dan metode untuk
tata bahasa, dan gaya. menciptakan makna pesan
- Presentation skills (misalnya, hasil yang
menggunakan teknologi dipublikasikan dalam
dan teknik yang tepat sebuah makalah ilmiah
untuk menyajikan yang dapat diberikan
informasi kepada audiens kredibilitas lebih dari
(misalnya, dalam, seminar Hasil yang disajikan pada
kuliah tutorial, atau rapat). seminar departemen);
- Academic writing skills aktif mendengarkan,
menulis untuk membaca atau melihat
 informasi untuk tegak, ekspresi wajah yang
mendapatkan pemahaman meluruskan wajah ke depan
yang lengkap dan akurat ketika orang lain berbicara
dari pesan yang yang meisyaratkan sedang
disampaikan (misalnya, fokus untuk mendengarkan.
mencatat langkah-langkah Sebuah studi dari UCLA
dalam argumen yang menunjukkan bahwa sebanyak
disajikan, atau 55% dari makna dalam
mengekstraksi detail yang interaksi tatap muka
spesifik dari sebuah disampaikan secara non-
makalah akademis). verbal. Jangan hanya berlatih
- Personal presentation and kesadaran bahasa tubuh
body language sendiri. Cobalah menganalisis
pemahaman dan isyarat tertentu, seperti postur
kemampuan untuk tubuh, ekspresi dan gerak
menggunakan gerak tubuh yang dibuat oleh orang
tubuh, ekspresi dan isyarat lain ketika sedang berbicara.
non-verbal untuk
membantu 3. Mengelola harapan
mengkomunikasikan Mengumbar dan
pesan (misalnya, mengingkari janji mungkin
menggunakan nada dan adalah poin paling ringkas dan
mengubah volume suara mudah untuk mengelola
untuk menyampaikan ekspektasi orang lain bagi
emosi dan perasaan, atau seorang enterpreneur. Sebagai
mengontrol gerakan seorang enterpreneur, ada
postur tubuh dan banyak orang yang meminta
mengatasi rasa gugup bukti prestasi signifikan dalam
untuk menghadirkan rasa periode waktu yang pendek
percaya diri). dengan sumber daya yang
- Presentation of technical terbatas. Untuk mengurangi
or scientific data tekanan tersebut sebagai
Pemahaman tentang pengusaha adalah mengelola
penggunaan gambar, harapan bagi publik internal
grafik, dan metode lain maupun eksternal didalam
untuk menyajikan data lingkup bisnis yang ditekuni
secara sederhana dan oleh seorang enterpreneur.
singkat (misalnya, Seorang enterpreneur harus
menggunakan teknik memberi bukti, kerangka
grafik yang tepat dalam waktu dan hasil secara nyata.
sebuah laporan ilmiah apabila timbul masalah,
atau grafis yang dipilih seorang enterpreneur harus
dengan baik untuk selalu diskusi dengan seluruh
menyampaikan konsep). lapisan bisnisnya agar
terciptanya hubungan yang
2. Menafsirkan isyarat non- saling berkaitan antara
verbal seorang atasan dengan
Mungkin beberapa karyawan juga staff kerja.
orang pernah mendengarkan Mengurangi kebiasaan
refrain tentang pentingnya berkomitmen akan lebih baik
bahasa tubuh seperti duduk daripada meningkatkan
 harapan masyarakat dan status ekonomi yang
akhirnya gagal untuk kesemuanya dapat
menindaklanjuti harapan menjadi hambatan bagi
mereka. kelancaraan informasi.
- Hambatan psikologis
4. Sikap percaya diri Hambatan berkomunikasi
Sikap percaya diri yang disebabkan oleh
yang dicerminkan oleh situasi psikologis yang
seorang enterpreneur tidak mendukung.
merupakan salah satu cara - Hambatan semantik
untuk membranranding dan Hambatan komunikasi
menjual baik dirinya sendiri yang disebabkan oleh latar
atau produk dan jasa, belakang bahasa yang
keduanya adalah tentang berbeda. Jika hambatan
kemampuan untuk dapat sosiologis-antropologis-
percaya diri dalam psikologis terdapat pada
berkomunikasi. Baik poin dari pihak komunikan, maka
value maupun apa yang hambatan semantis
membuat seorang terdapat pada diri
enterpreneur berbeda dari komunikator. Faktor
orang lain di pasaran. semantis menyangkut
Keterampilan yang sama bahasa yang dipergunakan
sangat penting untuk komunikator sebagai
membantu seorang “alat” untuk menyalurkan
enterpreneur memotivasi diri pikiran dan perasaannya
setiap hari, mempekerjakan kepada komunikan. Demi
karyawan yang tepat, serta kelancaran
terhubung dengan teman dan komunikasinya seorang
mitra dan relasi lainnya. komunikator harus benar-
benar memperhatikan
3.4 Hambatan – Hambatan gangguan semantis ini,
Berkomuikasi Seorang sebab salah ucap atau tulis
Enterpreneur dapat menimbulkan salah
pengertian
Hambatan adalah gangguan (misunderstanding) atau
yaitu segala sesuatu yang salah tafsir
menganggu kelancaran (misinterpretation) yang
komunikasi serta akan pada gilirannya bisa
menghambat kelancaran menimbulkan salah
pengiriman dan penerimaan pesan. komunikasi
Jenis – jenis hambatan dalam (miscommunication).Seri
berkomunikasi yang harus ng kali salah ucap
dihindari oleh seorang disebabkan komunikator
enterpreneur: berbicara terlalu cepat
- Hambatan sosiologis sehingga ketika pikiran
Secara sosiologis semua dan perasaan belum
personil yang ada berasal mantap terformulasikan,
dari berbagai golongan kata-kata sudah terlanjur
dan lapisan yang dilontarkan. Maksudnya
menimbulkan perberdaan akan mengatakan
status , ideologi agama, “kedelai” yang terlontar
 “kedelai”. Gangguan 3.5 Contoh Komunikasi Efektif
semantis kadang-kadang
disebabkan pula oleh Komunikasi efektif adalah
aspek antropologis, yakni pertukaran informasi, ide,
kata-kata yang sama perasaan yang menghasilkan
bunyinya dan tulisannya, perubahan sikap sehingga terjalin
tetapi memiliki makna sebuah hubungan baik antara
yang berbeda. Salah pemberi pesan dan penerima
komunikasi atau pesan. Pengukuran efektifitas dari
misscommunication ada suatu proses komunikasi dapat
kalanya disebabkan oleh dilihat dari tercapainya tujuan si
pemilihan kata yang tidak pengirim pesan. Contoh – contoh
tepat, kata-kata yang dari komunikasi efektif antara lain
sifatnya konotatif. 1. Completeness (lengkap)
- Hambatan mekanis Hal ini Completeness merupakan
terjadi pada proses suatu pesan atau informasi
komunikasi yang dikatakan lengkap, apabila
menggunakan media, berisi semua materi yang
misalnya saja gangguan diperlukan agar penerima
saat berkomunikasi pesan dapat memberikan
dengan menggunakan tanggapan yang sesuai
pesawat telepon. dengan harapan pengirim
- Hambatan ekologis yang pesan. Seorang
terjadi disebabkan oleh enterpreneur yang
gangguan lingkungan mempersiapkan dan
terhadap proses menyusun strategi berupa
berlangsungnya kata – kata yang tertulis
komunikasi, jadi sebagai Q-Card sebagai
datangnya dari bentuk alat bantu untuk
lingkungan. Contoh menyampaikan pesan
hambatan ekologis adalah secara lisan dan langsung
suara riuh orang-orang agar keseluruhan materi
atau kebisingan lalulintas, dapat tersampaikan dengan
suara hujan atau petir, baik dan dapat diterima
suara pesawat terbang oleh audiens sehingga
lewat, dan lain-lain. tercapai komunikasi yang
Situasi komunikasi yang efektif.
tidak menyenangkan 2. Conciseness (singkat)
seperti itu dapat diatasi Seorang enterpreneur yang
komunikator dengan mampu mengutarakan
menghindarkannya jauh gagasan atau ide – ide
sebelum atau dengan kreatifnya dalam jumlah
mengatasi pada saat ia kata – kata yang singkat,
sedang berkomunikasi. padat dan jelas tanpa
Untuk menghindarkannya mengurangi makna pesan
komunikator harus yang disampaikan
mengusahakan tempat sehingga dapat mudah
komunikasi yang bebas diterima oleh lawan
dari gangguan-gangguan bicaranya dengan
tersebut. penguasaan penyampaian
yang baik sehingga adanya
 hubungan timbal balik
diantara kedua belah pihak.
3. Consideration
(pertimbangan)
Semua pesan yang akan
disampaikan seorang
enterpreneur hendaknya
menerapkan empati
dengan
mempertimbangkan dan
mengutamakan input serta
output dari penerima
pesan. Seorang
enterpreneur handal yang
mampu memfilter pesan
seperti apa yang harus
disampaikan kepada
penerima pesan dan pesan
seperti apa yang tidak
boleh disampaikan kepada
penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Seluruh aspek komunikasi
yang disampaikan oleh
seorang enterpreneur
hedaknya disampikan
secara gamblang, pasti dan
jelas. Hal ini dilakukan
agar seorang enterpreneur
mampu mencapai
persamaan makna dalam
segala bentuk kemunikasi
yang terjadi baik melalui
komunikasi verbal maupun
non-verbal dengan
menggunakan media
sebagai alat bantu ataupun
tanpa menggunakan media
sebagai alat bantu dalam
proses penyampaian pesan
kepada penerima pesan.
5. Clarity (kejelasan)
Perbedaan budaya
biasanya menjadi
penghalang bagi seorang
enterpreneur untuk
mencapai komunikasi yang
efektif karena adanya
perbedaan baik dari
pemaknaan bahasa seperti
bahasa verbal atau bahasa
yang digunakan dalam
menyampaikan pesan dan
bahasa non-verbal seperti
isyarat simbol – simbol
yang memiliki perbedaan
makna. Maka dari itu
seorang enterpreneur
harus dapat menguasai
bahasa verbal maupun
non-verbal dari budaya
yang melekat pada
penerima pesan agar
terciptanya rasa memiliki
antara penerima pesan
dengan pengirim pesan.
6. Courtessy (kesopanan)
Penting bagi seorang
enterpreneur untuk
memperhatikan sisi
kesopanan dalam menjalin
hubungan dengan berbagai
pihak baik internal maupun
eksternal yang berada
dalam lingkup bisnis yang
sedang ditekuninya.
Attitude bagi seorang
enterpreneur wajib
dimiliki karena selain
membranding barang serta
jasa apa yang ditawarkan
oleh seorang enterpreneur
melalui attitude secara
tidak langsung ia sedang
membranding dirinya
sendiri karena attitude
seorang enterpreneur
merupakan cerminan
seperti apa budaya
perusahaan yang
ditekuninya dan juga
mencerminkan baik
buruknya barang dan jasa
yang ditawarkan didalam
bisnisnya sebagai bentuk
pembentukan citra peribadi
maupun organisasi.
7. Correctness (ketelitian)
Segala bentuk komunikasi
beserta aspek – aspek
komunikasi seorang
entereneur disampaikan
 dengan ketelitian yang
berdasarkan kesadaran
berfikir.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan
karya ilmiah diatas dapat di simpulkan
dalam bentuk point – point penting
sebagai berikut:
 Enterpreneur adalah orang
yang berjiwa kreatif, inovatif,
mandiri, percaya diri, ulet dan
tekun, rajin, disiplin, siap
menghadapi resiko, jeli melihat
& meraih peluang, piawai
mengelola sumber daya, dalam
membangun,
mengembangkan, memajukan
dan menjadikan usaha atau
perusahaan yang unggul.
 Komunikasi merupakan modal
dan kunci sukses dalam
pergaulan dan karier karena
hanya dengan komunikasi
sebuah hubungan baik dapat
dibangun dan dibina.
 Tidak mudah memiliki
kemampuan berkomunikasi
dalam berbisnis, banyaknya
hambatan yang dialami
seoraang enterpreneur dalam
berkomunikasi dengan efektif
yang dapat berakibat fatal bagi
kelangsungan berjalannya
bisnis yang sedang ditekuni.
 Ada banyak cara yang berbeda
untuk menggunakan
keterampilan komunikasi
dalam dunia bisnis baik itu
bisnis kalangan bawah,
menengah kebawah bahkan
kalangan atas. Mulai dari
format individu seperti
menulis, mendengarkan dan
berbicara sebagai konteks
dalam berkomunikasi dengan
lingkup internal dan lingkup
eksternal bisnisnya.
Penguasaan keterampilan
komunikasi yang berbeda ini
juga dapat memastikan bahwa
seorang enterpreneur akan
menjadi orang yang efektif dan
fleksibel pada setiap tingkat
jabatan dan setiap kalangan.
5. Referensi
Harefa, Andrias. 2006. Berwirausaha
dari Nol. PT. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
https://www.dictio.id/t/apa-saja
hambatan-komunikasi-yang
ada/9001/2 diakses pada tanggal 15
Januari 2018.
https://munandarpress.wordpress.com/
2012/04/26/komunikasi-bisnis-yang-
efektif-kewirausahaan/ diakses pada
tanggal 15 Januari 2018.
http://romeltea.com/keterampilan-
komunikasi-communication-skill/
diakses pada tanggal 15 Januari 2018.
Hyland, P.W.; dan Beckett, R.C. 2004.
Innovation and Enchancement of
Enterprise Capabilities. International
Journal of Technology Management
and Sustainable Development. 3 (1) 35-
46. Diakses melalui ESCO Publisher 14
Januari 2018.
Komaidi, Didik. 2008. Rahasia Sukses
10 Pengusaha Terkaya Indonesia:
Penerbit Sabda Media.
Shane, S. 2003. A General Theory of
Eentrepreneurship. New York: Mc
Graw Hill.