Professional Documents
Culture Documents
2135 1 4209 1 10 20151216 PDF
2135 1 4209 1 10 20151216 PDF
PERIAPIKAL
(The Decreasing of Erythrocyte Cappilary Blood Vessel on X-ray Radiation Exposure With Periapicale
Dosage).
ABSTRACT
The purpose of this study was to evaluate the decreasing of erythrocyte cappilary blood vessel on X-ray
radiation exposure with periapicale radiography dosage. This study is laboratory experimental research that used the
Post-Test Control Group Design. The sample research was mus musculus, male, 3–4 month of age, 20– 25 g of weight
and healthy. There were 24 mus musculus that were divided into 6 groups wich each group 6 mus musculus: the first
group was used as a control group (no X-ray radiation exposure), the second group was induced with X-ray radiation
with once exposure of periapicale radiography dosage. The third group was induced with X-ray radiation with six-
time exposure of periapicale radiography with 1 minute of interval. The fourth group was induced with X-ray
radiation with fourteen-time exposure of periapicale radiography dosage with 1 minute of interval. The source of
radiation was the X-ray radiation exposure was given from dental radiography unit (thropy) : periapicale projection,
70 Kvolt voltage, 8 mA, 20 cm of Source Object Distance (SOD), adult patient type and molar region selector. The
entire sample was taken hereinafter sacrificed 24 hours after radiation exposure. The observation and counting of
erythrocyte using with erythrocyte counting room. The data were statistically analyzed using one-way anova at
significant level (α) of 0.05. The results of this study showed that was decreasing an amount of erythrocyte cappilary
blood vessel; at control group was 2,5833 million cell/mm3, at the second group was 2,4167 million cell/mm3, at the
third group was 2,3500 million cell/mm3, and the fourth group was 2,0000 million cell/mm3.There was significant
decreasing an amount of erythrocyte among the four groups (p < 0.05). There were decreasing an amount of
erythrocyte cappilary blood vessel was caused by X-ray radiation induced from periapicale radiography
Korespondensi (Correspondence): Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Jl. Kalimantan 37
Jember
terpapar. Efek terhadap sel berupa nekrosis, namun radiasi ionisasi dengan dosis
transformasi keganasan, dan apotosis 5. berapapun dapat menyebabkan somatic
Dosis radiasi sinar X 25 rem (0,25 rad) stochastic effects dan genetik stochastic
dalam waktu beberapa hari dapat effects. Sampai saat ini belum ada penelitian
mempengaruhi keadaan darah. Hal-hal yang yang menyangkut masalah efek samping
dapat ditemukan pada pemeriksaan dari radiasi radiografi dosis periapikal.
laboratorium adalah anemia, leukopenia, Penelitian-penelitian yang banyak dilaporkan
trombositopenia dan leukemia 1. Radiasi kebanyakan hanya akibat efek radiografi
ionisasi dapat mengurangi jumlah sel darah dalam dosis besar saja. Begitu juga belum di
dalam sirkulasi perifer. Dosis 0,25 gray (25 rad) ketahui pengaruh radiasi dari radiografi
menghasilkan penurunan haematologi yang periapikal terhadap sel-sel darah khususnya
jelas. Radiasi mengurangi jumlah sel darah eritrosit. Penelitian ini bertujuan untuk
immatur (batang tubuh atau bakal sel darah) mengetahui pengaruh radiasi dosis tunggal
yang terbentuk dan mengurangi jumlah sel dan ulangan dari radiografi periapikal
darah matur dalam aliran darah. terhadap jumlah eritrosit pada darah tepi.
Sel darah merah (eritrosit) adalah sel
yang tidak memiliki nukleus dan hidup sekitar BAHAN DAN METODE
120 hari dan merupakan sel paling banyak
dalam darah. Fungsi eritrosit adalah untuk Penelitian ini adalah penelitian
mengangkut oksigen dan karbon dioksid eksperimental laboratoris dengan rancangan
melalui aliran darah. Sel darah merah normal The Post Test Only Control Group. Penelitian
berbentuk lempeng bikonkaf dengan dilakukan di Instalasi Radiologi Kedokteran
diameter kira-kira 7,8 mikrometer. Bentuk sel Gigi Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM),
darah merah dapat berubah-ubah ketika sel Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi
berjalan melewati kapiler. Eritrosit yang Universitas Jember.Variabel Bebas adalah
bersikulasi mempunyai masa paruh sekitar 120 Dosis tunggal dan ulangan paparan radiasi
hari. Pada pria, jumlah sel darah merah sinar X radiografi periapikal. Variabel Terikat
normal (RBC) adalah 5.500.000 per mm3, Jumlah eritrosit pada darah tepi. Variabel
sedang RBC normal pada wanita adalah Terkendali antara lain hewan coba (jenis
4.800.000 per mm3 (6). kelamin, berat badan, umur), minuman dan
Eritrosit termasuk sel yang kurang makanan hawan coba (standart), cara
sensitif terhadap penyinaran radiasi daripada pemeliharaan hawan coba, metode
sel darah lain. Bila eritrosit makin matur, pemaparan (lokasi, jarak) dan unit X-ray yang
radiosensivitas makin berkurang. Dosis radiasi digunakan. Dosis tunggal paparan radiasi
0,1 gray (10 rad) cukup mengurangi jumlah sel sinar X radiografi periapikal adalah
ini dalam aliran darah. Dosis radiasi ionisasi di pemberian satu kali paparan radiasi sinar X
bawah 0,5 gray (50 rad) dapat mengurangi radiografi periapikal yang dihasilkan oleh alat
jumlah sel darah dalam aliran darah. Sel-sel dental-radiography Unit (film selector = 6, SOD
darah ini mulai menbentuk populasi ulang, = 20 cm, 70KV, 8mA, dosis = 1 Rad, pada regio
satu bulan setelah radiasi. Pembelahan molar, pasien dewasa). Dosis ulangan
eritrosit karena penyinaran radiasi dapat pemberian radiasi dosis periapikal adalah
menimbulkan anemia (kekurangan darah pengulangan pemberian radiasi yang
yang disertai dengan kurangnya viitalitas) besarnya sama dengan radiasi sebelumnya
yang memburuk dengan adanya dengan selang waktu diantara pengulangan-
pendarahan di seluruh tubuh 1,7. pengulangan tersebut selama satu menit.
Radiografi periapikal adalah jenis Jumlah eritrosit Yaitu jumlah eritrosit
tehnik radiografi yang menggunakan sinar X mikroskopis yang dihitung dengan
dan digunakan secara rutin dalam praktek menggunakan kamar hitung eritrosit. Sampel
kedokteran gigi. Radiografi periapikal adalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tehnik proyeksi intra oral radiografi untuk mencit dengan kriteria: jenis kelamin jantan,
menggambarkan beberapa gigi dan jaringan berat badan 20-25 gram,umur 3-4 bulan dan
pendukung disekitarnya yang dapat sehat. Sampel penelitian dibagi menjadi 4
memberikan informasi mengenai gigi dan kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 3
tulang alveolar disekitarnya 8. kelompok perlakuan dengan besar sampel
Pada umumnya untuk pemeriksaan masing-masing kelompok adalah 6 mencit.
radiografi seluruh gigi-gigi dengan proyeksi Hewan coba sebelumnya
periapikal dibutuhkan paling sedikit 6 diadaptasikan selama 7 hari, diberi makanan
radiograf. Menurut Suharjo dan Endang (1994) standar dan minum setiap hari secara
untuk mendapat gambaran radiografi dari adlibitum (sesukanya). Hal ini bertujuan untuk
seluruh gigi-geligi dibutuhkan paling sedikit 14 memperoleh keseragaman sebelum
radiograf 9. Pembuatan satu radiograf dilakukan penelitian dan untuk mengontrol
periapikal memerlukan 0,04 sampai 0,14 Gray hewan coba. Hewan coba sebanyak 24 ekor
atau sekitar 4 sampai 14 rad 10. Dosis radiografi dikelompokkan secara acak menjadi 4
intraoral dengan 70 kV dan 16 inci adalah 250 kelompok, yaitu:
mRad 11, sedangkan menurut Lukman (1995) a. Kelompok I : tidak dilakukan pemaparan
dosis radiasi intraoral adalah 259 mRad 12. radiasi (kelompok kontrol)
Besar dosis yang sering digunakan di b. Kelompok II : pemaparan radiasi
bidang kedokteran gigi adalah relatif kecil, sebanyak 1 kali.
141
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 9 No. 3 2012: 140-144
darah (Edwards, et al., 1990). Radiasi memicu Radikal bebas dapat bergeser ke
apoptosis melalui kerusakan DNA yang timbul molekul lain, seperti molekul DNA, yang
akibat radikal bebas yang terbentuk 5. terletak dengan jarak tertentu dari daerah
Penurunan jumlah sel darah merah ionisasi awal dan berinteraksi dengan,
disebabkan adanya kerusakan biologi dan mengionisasi, merusak ikatan kimia dan
kematian sel. Teori target menyatakan bahwa menghasilkan melokuler atau titik lesi pada
sel mati setelah penyinaran radiasi ionisasi bila makromolekul DNA. Radikal bebas dapat
molekul utama (DNA) menjadi tidak aktif. Teori menimbulkan kerusakan biologis yang lebih
racun (Poison Theory) menyatakan bahwa berat dengan bergabung terhadap molekul
radiasi ionisasi menghasilkan radikal bebas lain, untuk membentuk substansi racun yang
intraseluler yang secara biologis sangat juga dapat bergeser ke molekul DNA di
merusak 1. dekatnya dan melakukan interaksi yang
Rata-rata jumlah eritrosit darah tepi berbahaya 1.
dengan dosis paparan ulangan 14 kali Radiasi sendiri diyakini paling efektif
terdapat perbedaan yang bermakna atau dalam membunuh sel yang sedang aktif
signifikan dibandingkan kelompok yang membelah. Fase yang paling sensitif terhadap
lainnya. Pada kelompok kontrol, kelompok radiasi adalah fase G2 dan M. Fase yang lain
dosis radiasi paparan tunggal dan kelompok berperan dalam respons adaptasi dan
dosis radiasi paparan ulangan 6 kali, perbaikan. Kerusakan sel akibat radiasi selain
penurunan jumlah eritrosit darah tepi tidak karena kerusakan DNA juga karena kerusakan
signifikan. Penurunan jumlah eritrosit darah membran sel atau microtubuli dan kerusakan
tepi antara yang signifikan dan yang tidak membran ternyata memberikan konstribusi
signifikan disebabkan besarnya dosis radiasi terhadap timbulnya apoptosis.
yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan
keterangan (teori) yang menyatakan bahwa KESIMPULAN
radiasi menimbulkan kerusakan pada sel
tergantung dari dosis dan lama radiasi 5. 1. Terjadi penurunan jumlah rata-rata
Penurunan jumlah eritrosit pada eritrosit darah tepi mencit pada
penelitian ini disebabkan karena terjadi paparan radiografi periapikal dengan
kerusakan sel yang irreversibel akibat radiasi dosis tunggal, dosis ulangan 6 kali dan
ionisasi. Kerusakan sel akibat radiasi ionisasi ini dosis ulangan 14 kali
dapat terjadi secara langsung maupun tidak 2. Terjadi peningkatan penurunan jumlah
langsung. Kerusakan langsung terjadi eritrosit sesuai dengan peningkatan
terutama pada molekul DNA. Pada sel yang pengulangan paparan radiasi dengan
mendapat paparan radiasi, molekul DNA penurunan terendah pada kelompok
akan menjadi target utama sehingga akan pengulangan 14 kali.
mengalami kerusakan paling banyak. Hal ini
karena molekul DNA merupakan struktur sub SARAN
sel yang paling peka terhadap radiasi Berdasarkan hasil penelitian ini maka
dibandingkan struktur sub sel yang lain. Seperti usaha pencegahan dan proteksi terhadap
yang telah disebutkan sebelumnya bahwa radiasi perlu terus ditingkatkan. Penelitian ini
kerusakan DNA yang terjadi akibat radiasi hanya mendeteksi jumlah eritrosit dan tidak
ionisasi adalah ikatan silang protein DNA, meneliti faktor bukan radiasi yang berkaitan
ikatan silang pita DNA, oksidasi dan degradasi dengan penyebab penurunan jumlah sel,
basa DNA, ikatan gula phospat putus dan juga perubahan morfologi pada tingkat sel
rantai DNA baik tunggal maupun ganda dan subsel akibat paparan radiasi. Dengan
terputus 5,14. Kerusakan secara tidak langsung demikian perlu dilakukan penelitian
yaitu oleh radikal bebas hasil dari radiolisis selanjutnya mengenai keadaan sel setelah
molekul air dalam sel, terutama adalah paparan radiasi ionisasi dalam rangka untuk
radikal bebas hidroksil (OH)13. Persentase melengkapi penjelasan mengenai proses
molekul air dalam tubuh mencapai 800% kerusakan sel akibat radisi ionisasi khususnya
berat 1, sehingga diperkirakan kerusakan sel pada eritrosit.
pada penelitian ini sebagian besar terjadi
melalui efek tidak langsung atau oleh radikal DAFTAR BACAAN
bebas.
Penurunan jumlah eritrosit ini 1. Edwards, et al., Perlindungan Radiology
disebabkan karena terjadi autolisis. Eritrosit Bagi Pasien dan Dokter Gigi. Alih Bahasa
yang lisis tidak dapat dihitung sebab tidak ; Lilian Y. Judul Asli : Radiation Protection
terlihat dalam kamar hitung eritrosit. for Dental Radographers. Jakarta :
Sedangkan eritrosit yang nekrosis masih dapat Widya Medika. 1990.
terbaca dan dihitung. Sebab eritrosit yang
nekrosis masih memiliki tanda-tanda 2. Amsyari, F. Radiasi Dosis Rendah dan
kehidupan sehingga dihitung dalam Pengaruhnya Terhadap Kesehatan.
penelitian. Nekrosis adalah perubahan Jakarta : Airlangga University Press. 1998.
irreversible yang terjadi sebagai respon
terhadap cedera sel yang tidak dapat 3. Rubin, E. Rubin’s Pathology :
diperbaiki 15. Clinicopathologic Foundations of
143
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 9 No. 3 2012: 140-144