Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol.4, No.

2, Juli 2018 : 63-70


http://jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipilunaya

Available online at www.jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipil


ISSN 2407-9200 (Online)

Universitas Abulyatama
Jurnal Teknik Sipil Unaya

Analisis Kebutuhan Sumur Resapan Sebagai Salah Satu Upaya Dalam


Mereduksi Banjir Genangan

Meliyana1, Ichsan Syahputra1, Helwiyah Zain1, Antoniadi Zal1


1
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Abulyatama, Jl. Blang Bintang
Lama Km 8,5 Lampoh Keude Aceh Besar, 23372, Indonesia
*Email korespondensi : meliyana_sipil@abulyatama.ac.id

Diterima 21 Mei 2018; Disetujui 7 Juli 2018; Dipublikasi 31 Juli 2018

Abstract: Impermeable land in a region can not absorb rain water, so that rain water becomes run off
and cause flood inundation. Absorption wells function to accommodate and absorb rain water into
the soil. The purpose of this study to know the value of soil permeability, determine the dimensions
and number of absorption wells in reducing flood. The study was conducted at Elementary School 1
Pulo Ie Kabupaten Nagan Raya with area of 1500 m2 and the number of buildings as many as 4 units.
The absorption well planning refers to regulation of the Minister of Public Works 11/PRT/M/2014.
The data used in the planning form average daily rainfall, flood volume, soil permeability value,
runoff coefficient value, depth of ground water level and wide field of cistern. The result of analysis
obtained maximum daily rainfall average maximum (R) equal to 36,25 mm/day, volumes of flood
(Vab) 11,552 m3, cistern area 497 m2, runoff coefficient value of 0.75 and soil permeability value (K)
0.009725 cm/sec or 8.40 m/day. Rectangular Absorption wells with depth of well (H) 1.60 meters and
base well (L) width 1.20 meters. The number of absorption wells required 5 units. Thus, the flood of
inundation at the Elementary School 1 Pulo Ie can be accommodated by the absorption wells, so that
the flood of inundation can be overcome.
Keywords : Absorption wells, flooding inundation, soil permeability

Abstrak: Lahan tertutup atau kedap air pada suatu kawasan tidak bisa meresapkan air hujan yang
turun, sehingga air hujan menjadi limpasan permukaan (run off) dan menyebabkan banjir genangan.
Sumur resapan berfungsi menampung dan menyerapkan air hujan ke dalam tanah. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui nilai permeabilitas tanah, menentukan dimensi dan jumlah sumur
resapan dalam mereduksi banjir genangan. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Pulo Ie
Kabupaten Nagan Raya dengan luas area 1500 m2 dan jumlah bangunan sebanyak 4 unit. Perencanaan
sumur resapan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 11/PRT/M/2014. Data yang
digunakan dalam perencanaan berupa curah hujan harian rata-rata, volume banjir, nilai permeabilitas
tanah, nilai koefisien limpasan permukaan, kedalaman muka air tanah dan luas bidang tadah. Hasil
analisis diperoleh tinggi curah hujan harian rata-rata maksimum (R) sebesar 36,25 mm/hari, volume
andil banjir (Vab) sebesar 11,552 m3, luas bidang tadah sebesar 497 m2, nilai koefisien limpasan (C)
sebesar 0,75 dan nilai permeabilitas tanah (K) 0,009725 cm/detik atau 8,40 m/hari. Sumur resapan
penampang segiempat dengan kedalaman sumur (H) 1,60 meter dan lebar alas sumur (L) 1,20 meter.
Jumlah sumur resapan dibutuhkan 5 unit. Maka, banjir genangan pada Sekolah Dasar Negeri 1 Pulo
Ie dapat ditampung seluruhnya oleh sumur resapan, sehingga banjir genangan dapat diatasi.

Kata kunci : sumur resapan,banjir genangan, permeabilitas tanah

- 63 -
ISSN 2407-9200 (Online)

Salah satu permasalahan utama yang KAJIAN PUSTAKA


dihadapi sebagian wilayah di Indonesia pada Kajian pustaka ini diuraikan berbagai
musim hujan sering terjadi permasalahan banjir. literatur berisikan teori-teori yang berkaitan
Terjadinya perubahan tutupan lahan dengan judul penelitian yang akan dibahas.
menyebabkan sebagian besar air hujan yang
Sumur Resapan Secara Umum
jatuh kepermukaan tanah sulit meresap ke dalam
Sumur resapan merupakan sumur atau
tanah dan akhirnya menjadi limpasan (run off)
lubang pada permukaan tanah yang digunakan
dan dapat menyebabkan terjadinya banjir.
untuk menampung air hujan agar dapat meresap
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
kedalam tanah dan kembali ke siklus air yang
Umum Nomor 11 Tahun 2014, pengelolaan air
semestinya, sehingga air tidak menggenang
hujan pada bangunan gedung adalah upaya dan
dipermukaan tanah dan menyebabkan banjir
kegiatan untuk mempertahankan kondisi
(Kusnaedi, 2011).
hidrologi alami, dengan cara memaksimalkan
Dalam Peraturan Menteri Lingkungan
pemanfaatan air hujan, infiltrasi air hujan, dan
Hidup Nomor 12 Tahun 2009, bahwa upaya
menyimpan sementara air hujan untuk
pembangunan sumur resapan air hujan juga
menurunkan debit banjir melalui optimasi
merupakan teknik konservasi air yang pada
pemanfaatan elemen alam dan pemanfaatan
hakikatnya adalah upaya manusia dalam
elemen buatan . Salah satu pemanfaatan elemen
mempertahankan, meningkatkan, dan
buatan berupa pembuatan sumur resapan.
mengembangkan daya guna air sesuai dengan
Kusnaedi (2011) menyatakan bahwa sumur
peruntukannya dan dapat dicapai dengan
resapan resapan berfungsi sebagai tempat
memperbesar tampungan air tanah, memperkecil
menampung air hujan yang jatuh di atas atap
dimensi jaringan drainase, mempertahankan
rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya
elevasi muka air tanah, mencegah intrusi air laut
kedalam tanah sehingga memiliki waktu tinggal
untuk daerah pantai, dan memperkecil
dipermukaan tanah lebih lama, sedikit demi
pencemaran air tanah.
sedikit air dapat meresap ke dalam tanah.
Dalam perencanaan sumur resapan,
Lokasi studi kasus di Sekolah Dasar Negeri
karakteristik tanah merupakan hal yang sangat
1 Pulo Ie yang terletak di Kecamatan Kuala
penting diperhatikan, tekstur tanah berpasir
Kabupaten Nagan Raya. Luas area 1500 m²
memiliki karakteristik dapat meresapkan air
dengan jumlah bangunan sebanyak 4 unit,
dengan cepat (Suripin, 2004)
ketinggian banjir genangan 10 - 20 cm dan lama
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
genangan 4 sampai 6 jam. Tujuan dari penelitian
Umum Nomor 11 Tahun 2014, persyaratan
ini adalah untuk mengetahui nilai permeabilitas
prosedur evaluasi lokasi sumur resapan yang
tanah, menentukan dimensi dan jumlah sumur
harus dipenuhi antara lain:
resapan dalam mereduksi banjir genangan.

Analisis Kebutuhan Sumur Resapan ....


(Meliyana, Syaputra, Zain & Zal, 2018) - 64 -
Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol.4, No. 2, Juli 2018 : 63-70
http://jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipilunaya

a. Kedalaman air tanah minimum 1,50 meter tidak porous, pada ujung pertemuan
pada musim hujan dan minimum 3 meter sambungannya diberi celah lubang. Tipe
pada musim kemarau; ini diterapkan pada kedalaman maksimum
b. Struktur tanah yang dapat digunakan harus sampai dengan permukaan air tanah.
mempunyai nilai permeabilitas tanah lebih d. Sumur resapan tipe IV
besar dari 2,00 cm/jam; Dengan dinding buis beton berlubang. Tipe
c. Jarak penempatan sumur resapan air hujan ini diterapkan pada kedalaman maksimum
terhadap bangunan. sampai dengan permukaan air tanah.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

Tabel.1 Jarak sumur terhadap bangunan 11 Tahun 2014 menetapkan data teknis sumur
No Jenis bangunan Jarak minimum (m) resapan air sebagai berikut:
1 Sumur air bersih 3
a. Ukuran minimum diameter 1,00 meter.
2 Pondasi bangunan 1
3 Tangki septik 5
b. Ukuran pipa masuk diameter 110 mm.
c. Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm.

Konstruksi Sumur Resapan d. Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 m.

Bentuk bangunan sumur resapan dapat e. Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako

dibuat segiempat atau silinder dengan dari campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil

kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak pasir tanpa plester.

diatas permukaan tanah. f. Rongga sumur resapan diisi dengan batu

Beberapa tipe dan konstruksi sumur resapan kosong 20/20 setebal 20-40 cm.

air hujan dan peruntukannya (Peraturan Menteri g. Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10

Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2014) cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3

sebagai berikut: kerikil.

a. Sumur resapan tipe I


Tipe sumur resapan ini dengan dinding tanah Koefisien Permeabilitas Tanah

diterapkan pada tanah geluh kelanauan dan Permeabilitas adalah kemampuan tanah

diterapkan pada kedalaman maksimum 3 untuk meloloskan atau meresapkan air ke

meter. dalam tanah. Untuk menentukan koefisien

b. Sumur resapan tipe II permeabilitas di laboratorium dapat

Dengan dinding pasangan batako atau bata dilakukan dengan (Braja M.Das,1998):

merah tanpa diplester, dan diantara a.(Ls) h


K  2,303 log 1 (1)
pasangannya diberi lubang. Tipe ini As.(t ) h2

diterapkan pada kedalaman tanah maksimum Keterangan:


3 meter, untuk semua jenis tanah. K = Koefisien permeabilitas tanah (cm/detik)
c. Sumur resapan tipe III a = Luas penampang pipa (cm2)
Dengan dinding buis beton porous atau T = Interval penurunan h1 ke (detik)

- 65 -
ISSN 2407-9200 (Online)

h1 = Ketinggian mula-mula air pada interval o Volume Andil Banjir


waktu tertentu (cm) Volume andil banjir adalah debit air hujan
h2 = Ketinggian akhir air pada interval waktu yang jatuh ke bidang tadah. Rumus yang
tertentu (cm) digunakan berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No.11 Tahun 2014:
Kedalaman Muka Air Tanah
Vab  0,855  Ctadah  Atadah  R (3)
Kedalaman muka air tanah harus ≥3 meter
pada musim kemarau dan ≥1,5 meter muka air Keterangan:
tanah pada musim hujan, menurut peraturan Vab = Volume andil banjir (m3)
persyaratan pembuatan sumur resapan jika CTadah = Koefisien limpasan bidang tadah
kurang dari persyaratan yang telah ditetapkan ATadah = Luas bidang tadah (m2)
maka disarankan untuk dibuat sistem R = Tinggi hujan harian tahunan rata-
penampungan air terpusat seperti waduk, rata maksimum (mm)
embung, dan lain-lain (Permen PU No 11/
Analisis Sumur Resapan
PRT/M/2014).
Perhitungan sumur resapan air hujan sesuai
dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Analisis Hidrologi
Nomor 11/PRT/M/2014.
Analisis hidrologi sangat diperlukan dalam
a) Volume air hujan yang meresap
suatu perencanaan sumur resapan untuk dapat
Digunakan rumus berikut:
menentukan besarnya dimensi sumur resapan
t
yang akan dibangun. Vrsp  e  Atotal  K rata  rata (4)
24
o Cara rata-rata Aljabar
t e  0,9  R
0,92
/ 60 (5)
Metode ini hanya disarankan digunakan
k .A  k .A
untuk wilayah yang relatif rata atau datar, K rata  rata  v h h v (6)
Ah  Av
harga individual curah hujan tidak terlalu jauh
dari harga rata-ratanya (Soewarno, 1995). Atotal  ( Av  Ah ) (7)

Adapun rumus perhitungan metode Aljabar


Keterangan:
adalah sebagai berikut: Vrsp = Volume air hujan meresap (m3)
 R1+ R2++ Rn  te = Durasi hujan efektif (jam)
R (2) Atotal= Luas dinding sumur + luas alas sumur (m2)
n
Ah = Luas alas sumur dengan penampang
Keterangan: segiempat = P.L (m2)
R = Curah hujan rata-rata (mm) Av = Luas dinding sumur dengan penampang
segiempat = 4.H.L(m2)
n = Jumlah tahun (data) R = Tinggi hujan harian rata-rata (mm)
Rn = Banyak tinggi curah hujan harian K = Permeabilitas tanah (m/hari)

Analisis Kebutuhan Sumur Resapan ....


(Meliyana, Syaputra, Zain & Zal, 2018) - 66 -
Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol.4, No. 2, Juli 2018 : 63-70
http://jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipilunaya

b) Volume penampungan (storasi) air hujan Falling Head Permeability Test di laboratorium
Perhitungan volume penampungan UPT Universitas Syiah Kuala. Analisis hidrologi
digunakan rumus sebagai berikut: meliputi perhitungan curah hujan rata-rata harian

Vstorasi  Vab  Vrsp dihitung menggunakan metode rata-rata Aljabar


(8)
dan volume andil banjir.
c) Penentuan jumlah sumur resapan air hujan Analisis sumur resapan meliputi,
Penentuan jumlah sumur resapan air hujan, perhitungan volume air hujan meresap, volume
dengan rumus sebagai berikut: penampungan dan penentuan jumlah sumur
V resapan.
H total  storasi (9)
Ah
H total HASIL PEMBAHASAN
n (10)
H rencana Kondisi Eksisting Muka Air Tanah
Keterangan: Sumur air bersih yang diukur sebagai
Htotal = Kedalaman total sumur resapan air hujan sampel sebanyak 3 unit yaitu, sumur air bersih I
(m)
Vab = Volume andil banjir (m3) memiliki kedalaman muka air tanah mencapai
Vrsp = Volume air hujan meresap (m3) 1,65 meter, sumur air bersih II sebesar 1,67 meter
Ah = Luas alas sumur dengan
penampang segiempat = H.L(m2) dan sumur air bersih III sebesar 1,62 meter. Jadi,
n = Jumlah sumur resapan (unit) kedalaman muka air tanah rata-rata sebesar 1,65
Hrencana = Kedalaman yang direncanakan <
meter.
kedalaman air tanah (m)

METODOLOGI PENELITIAN Luas Bidang Tadah


Penelitian dilakukan pada kawasan Sekolah Luas area Sekolah Dasar Negeri 1 Pulo Ie
Dasar Negeri 1 Pulo Ie Kecamatan Kuala, adalah sekitar 1500 m2. Dengan dengan riancian
Kabupaten Nagan Raya. Letak geografis pada bangunan gedung A seluas 161 m2, bangunan
koordinat 4°05’29.2” lintang utara dan gedung B luas 161 m2, gedung C seluas 105 m2,
96°16’39.4” bujur timur. Luas area 1500 m2 bangunan gedung D 70 m2 .
dengan jumlah bangunan sebanyak 4 unit.
Rencana metodologi meliputi analisa C
D
hidrologi, analisis sumur resapan dan
pengumpulan data analisa data. Pengumpulan
B
data yang dilakukan berupa pengumpulan data
curah hujan 10 tahun terakhir, pengukuran
kedalaman muka air tanah, pengukuran luas A

bidang tadah, pengambilan sampel tanah.


Penentuan besaran nilai koefisien Gambar 1. Sket Lokasi Penelitian

permeabilitas (K) dilakukan dengan pengujian

- 67 -
ISSN 2407-9200 (Online)

Luas bidang tadah (Atadah) : ≈ 36,25 liter/m2/hari

161  161  105  70


KDB  x100  33,13% Perhitungan Debit Andil Banjir
1500
Atadah  33,13% x 1500 = 497 m 2 Vab 0,8550,7549736,25

Vab 11553 liter 11,552 m3


Koefisien Permeabilitas Tanah
Tabel 3. Curah hujan harian rata-rata
Penentuan harga koefisien permeabilitas
Curah Hujan Harian Rata-Rata
(K) suatu sampel tanah pada penelitian didapat TAHUN
(mm) Maksimum

dari pengujian falling head permeability. 2007 31,78


2008 33,51
Pengujian permeabilitas tanah menggunakan dua 2009 28,30
2010 44,11
sampel tanah yang berbeda di lokasi studi. 2011 43,01
2012 25,45
2013 43,90
Tabel 2. Hasil pengujian permeabilitas tanah 2014 39,02
Panjang Waktu (t) Permeability (K) 2015 32,84
No
Sampel (cm) (detik) (cm/det) 2016 40,62
Total 362,54
1 9,00 3600 0,01080
2 10,00 3600 0,00865
Analisis Sumur Resapan
Rata-rata 0,009725
1) Rencana Dimensi Sumur Resapan
Adapun sumur resapan yang direncanakan
Nilai Koefisien Limpasan
adalah sumur resapan tipe II dengan dinding bata
Nilai koefisien limpasan (C) didapatkan dari
merah yang dapat diterapkan untuk semua jenis
tabel koefisien limpasan permukaan (Runoff
tanah. Rencana sumur resapan ditetapkan sumur
Coefisien) berdasarkan jenis penutup lahan
berpenampang segiempat dengan dimensi sumur
dilokasi studi. Maka, ditetapkan nilai koefisien
resapan sebagai berikut:
atap sebesar 0,75.
 Lebar alas sumur (L) = 1,20 m
 Panjang alas sumur (P) = 1,20 m
Analisis Hidrologi
 Kedalaman sumur (H) = 1,60 m
Analisis Hidrologi sesuai dengan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor  Luas alas sumur (Ah) = P.L (m2) = 1,20 m x

11/PRT/M/2014 dan SNI Nomor 03-2453-2002, 1,20 m = 1,44 m2

dalam perencanaan sumur resapan menggunakan  Luas dinding sumur (Av) = 4.H.L (m2) = 4 x

data curah hujan harian rata-rata selama 10 tahun 1,60 m x 1,20 m = 7,68 m2

terakhir. Curah hujan harian dapat dilihat pada  Atotal = Ah + Av = 1,44 + 7,68 = 9,12 m2

Tabel 3.  K tanah lempung berpasir = 0,00972 cm/det


≈ 8,40 m/hari ≈ 8,40 m3/m2/hari.
R
362,54 36,25 mm/hari Kvertikal (kv),untuk dinding tidak kedap air
10
(sumur tipe II),Kh = 2kv = 16,8 m/hari.
Jadi, curah hujan rata-rata harian 36,25 mm/hari

Analisis Kebutuhan Sumur Resapan ....


(Meliyana, Syaputra, Zain & Zal, 2018) - 68 -
Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol.4, No. 2, Juli 2018 : 63-70
http://jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipilunaya

 Untuk dinding tidak kedap air digunakan Penempatan sumur resapan


Krata-rata : Penempatan sumur resapan tehadap
bangunan yang direncanakan memenuhi
8,40.1,44 16,8.7,68
K rata  15,47 m / hari
9,12 persyaratan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 11/PRT/M/2014.
2) Jumlah Sumur Resapan
Perhitungan volume air yang meresap e 2m c
1
a
1m 1,3

digunakan untuk mengetahui banyaknya air yang


1,5
C
D
meresap ke tanah melalui sumur resapan.

0,41
Vrsp  9,1215,47  2,41 m3 d 1
24 1,3

3) Volume Penampungan (Storasi) Air Hujan A


1,5
b

Vstorasi  11,552  2,41 9,142 m 3


Gambar 3. Penempatan Sumur Resapan
4) Penentuan Jumlah Sumur Resapan
Dalam penentuan jumlah sumur resapan air
Spesifikasi Sumur Resapan
hujan terlebih dahulu menghitung Htotal.
9,142 Untuk merencanakan sumur resapan yang
H total   6,35 meter
1,44 baik ada beberapa spesifikasi yang
6,35 direncanakan, yaitu:
n  4,41 unit
1,60
o Penutup sumur resapan dibuat penutup
Berdasarkan hasil perhitungan maka, pada dari beton bertulang tebal 12 cm.
Sekolah Dasar Negeri 1 Pulo Ie, dibutuhkan 5 o Dinding sumur resapan, menggunakan
unit sumur resapan agar dapat menampung banjir batu bata merah. Pada dinding
genangan air hujan. Dimensi sumur resapan kedalaman 0,50 – 1,10 meter susunan
penampang segiempat dengan lebar 1,20 meter batu bata diberi rongga agar dapat lebih
dan kedalaman 1,60 meter. cepat meresap ke dalam tanah.
o Saluran sumur resapan, konstruksi sumur
1,20 m

resapan dilengkapi dengan talang,


25 cm Dinding batu bata

saluran masuk dan pembuang


50 cm plesteran aci semen

Dinding batu bata


berongga berbahan pipa PVC diameter 110 mm.
1,60 m

1,10 m

25

Gambar 2. Sumur Resapan

- 69 -
ISSN 2407-9200 (Online)

Pipa saluran masuk f


pembuang utama B
c a
DAFTAR PUSTAKA
C Braja, M. Das. (1988). Mekanika Tanah
D
Pipa saluran masuk (Prinsip-prinsip Dalam Rekayasa
pipa pembuang PVC 110 Saluran pembuang
utama A (PVC 150 mm)
Geoteknis). Jakarta.
B
Kusnaedi. (2011). Sumur Resapan Untuk
d Saluran masuk (PVC 110 mm)

Permukiman Perkotaan dan Pedesaan.


A

b Jakarta.
Suripin. (2003). Sistem Drainase Perkotaan
Gambar 4. Penempatan Sumur Resapan
yang Berkelanjutan, Andi Offset,
Yogyakarta.
KESIMPULAN
Soewarno. (1995). Hidrologi Aplikasi Metode
1. Pengujian falling head permeability,
Statistik untuk Analisa Data. Bandung:
mengindikasikan bahwa kondisi tanah pada
Nova.
lokasi penelitian dikategorikan jenis tanah
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
lempung berpasir dengan nilai koefisien
11 Tahun 2014. Tentang Pengelolaan
permeabilitas tanah sebesar 0,009725
Air Hujan pada Bangunan Gedung
cm/detik atau 8,40 m/hari.
dan Persilnya. Jakarta.
2. Total keseluruhan volume banjir dilokasi
Sekolah Dasar Negeri 1 Pulo Ie Kecamatan
Kuala sebesar 23,986 m3.
3. Pada kawasan Sekolah Dasar Negeri 1 Pulo Ie
diperlukan sumur resapan dengan dimensi
yaitu, kedalaman 1,60 meter dengan lebar
1,20 meter.
4. Jumlah sumur resapan yang dibutuhkan
adalah sebanyak 5 unit sumur resapan.

 How to cite this paper :


Meliyana, M., Syahputra, I., Zain, H., & Zal,
A. (2018). Analisis Kebutuhan Sumur
Resapan Sebagai Salah Satu Upaya
Dalam Mereduksi Banjir Genangan.
Jurnal Teknik Sipil Unaya, 4(2), 63–
70.

Analisis Kebutuhan Sumur Resapan ....


(Meliyana, Syaputra, Zain & Zal, 2018) - 70 -

You might also like