Professional Documents
Culture Documents
TAKHRIJ AL-) 858 $/$/ 868/: Periode Ijtihad Di Masa 6+$+$%$7 '$1 7$%,, 1 (Kajian Sosiologi - Antropologi Hukum Islam)
TAKHRIJ AL-) 858 $/$/ 868/: Periode Ijtihad Di Masa 6+$+$%$7 '$1 7$%,, 1 (Kajian Sosiologi - Antropologi Hukum Islam)
TAKHRIJ AL-) 858 $/$/ 868/: Periode Ijtihad Di Masa 6+$+$%$7 '$1 7$%,, 1 (Kajian Sosiologi - Antropologi Hukum Islam)
Erwan
-XUXVDQ 6\DUL·DK STAI-YDI Lubuk Sikaping
Jl. Prof Dr. Hamka. No 16 Lubuk Sikaping
e-mail: erwanerwan81@gmail.com
Abstract: This research reveals the truth about the reality of Islamic law and its scope. This study was a
library research. The data were obtained through the library method, namely by collecting data and
materials from books that are relevant to this discussion, by reading, studying, and analyzing all the
sources. Sociological-anthropological understanding means discussing the truth of a fact in depth.
Law as something that is related to humans, then the relationship between humans and other human
beings is in a life interaction. Because without the interaction of life there will be no law (ibi societas
ibi ius, zoon politicon). Law serves to regulate relations between people. But not all human actions
have their regulation. Only actions or behavior that are classified as legal actions. Legal law
relations consist of bonds between individuals and individuals and between individuals and
communities. In its efforts to regulate, the law adapts to the interests of society well. As a collection of
rules or principles, the law has a general and normative content, the legal principle aims to protect the
interests of human beings as social beings. Therefore the law must be obeyed, must be carried out and
maintained, but not violated. Humans are given the mind to think, then ijtihad is the deployment of
the ability of the brain. The real fact shows that thisdynamics had existed during the Prophet's
benediction and tabi'in.
Implikasi konkrit di lapangan dari yang bersifat holistik, yaitu konsep dan
unifikasi hukum ini patut diduga teori dari berbagai disiplin ilmu
terjadinya tumpang tindih, ambivalensi dikombinasikan dan digabungkan
dan ketidak pastian hukum salah satu untuk mengkaji fenomena hukum,
fakta yang terjadi adalah: a) dari sisi yang tidak diisolasi dari konteks sosial,
masyarakat pemilik hukum lokal, politik, ekonomi, budaya, di mana
mereka semakin tidak leluasa dalam hukum itu mengalir.
mengimplementasikan hukumnya, b) Menurut Ihromi (Sartono Sahlan,
dari sisi state, hukum-hukum lain 2010: 150), relevansi menelaah hukum
ditanggapi sebagai ganjalan yang dapat dari segi antropologi, antara lain
menghambat proses pembangunan adalah: (a). Berkenaan dengan masalah
(semesta) (Roger M. Keesing, 1992: yang dihadapi oleh negara-negara
294). berkembang (tentunya termasuk
Gesekan antara dua kutub diatas Indonesia) yang secara budaya bersifat
memang acapkali disikapi dengan pluralistis dalam cita-citanya
disharmonisasi hubungan keduanya, mewujudkan unifikasi hukum atau
dan pasang surut hubungan keduanya modernisasi hukum; (b). berkenaan
memunculkan dinamika dalam dengan kemungkinan munculnya
perilaku, norma dalam masyarakat. masalah bila warga masyarakat dari
Hukum memiliki banyak dimensi, oleh lingkungan sukubangsa tertentu masih
karenanya di kalangan ilmuwan mempunyai norma-norma tradisional
(hukum) tidak ada kesepakatan yang yang kuat dan menuntut ketaatan
tunggal tentang pengertiannya . mengenai hal-hal tertentu, sedangkan
Menurut J.M Otto, Pada umumnya dalam norma hukum yang sudah
hukum diartikan sebagai seperangkat tertulis dan berlaku secara nasional,
rules of conduct yang mengatur dan hal- hal yang harus ditaati itu justru
memaksa masyarakat, juga mengatur dirumuskan sebagai hal yang terlarang.
tentang penyelesaian sengketa Implikasi pendekatan semacam
(Sulistyowati Irianto, 2012: 1-2). ini menjadikan bahwa hukum memberi
Studi hukum di negara input kepada pranata pengendalian
berkembang memerlukan kedua sosial (apapun variant-nya) dan
pendekatan baik pendekatan ilmu kemudian kepada rujukan berpikir
hukum maupun ilmu sosial. masyarakat, dan sebaliknya. Hukum, di
Pendekatan dan analisis ilmu hukum sisi lain, dapat pula menyebabkan
diperlukan untuk mengetahui isi dari perubahan perangkat berpikir, dan
legislasi dan kasus hukum. Namun rujukan kemasyarakatan lainnya atau
pendekatan ini tidak menolong dikenal dalam sosiologi hukum sebagai
memberi pemahaman tentang ´law as tool of social engineeringµ
bagaimana hukum bekerja dalam Pendekatan antropologi hukum
kenyataan sehari-hari, dan bagaimana sengaja menggeser pusat perhatian dari
hubungan hukum dengan konteks aturan-aturan kepada individu atau
kemasyarakatan. Oleh karena itu manusia sebagai aktor yang dalam
dibutuhkan pendekatan interdisipliner mengambil keputusan mengenai
7DNKULM DO )XUX· $ODO 8VXO Periode Ijtihad di Masa Sahabat GDQ 7DEL·in (Kajian Sosiologi-Antropologi Hukum Islam) `165
terhadap kasus - kasus perselisihan ´Sungguh seperti inilah wafat Nabi SAW
memerlukan pendekatan yang telah diizinkan orang yang mengamalkan
eklektika, yang berpandangan luas dan pertama kali dari amal-amal yang masuk
pluralitas. ijtihad dalam perhatian yang besar
dibandingkan sebelumnya dan telah banyak
Dinamika Hukum Islam Pada Masa \DQJ PHPEROHKNDQQ\Dµ.
Ijtihad Dengan Mempertimbangkan Pada masa ini daerah kekuasaan
Sosiologi Dan Antropologi Hukum Islam semakin luas, meliputi beberapa
daerah di luar semenanjung Arabia,
1. Masa Shahabat seperti Mesir, Syria, Iran (Persia) dan
Iraq. Dan bersamaan dengan itu pula,
Pengertian shahabat menurut
agama Islam berkembang dengan pesat
terminologi ulama fiqh dan ushul fiqh
mengikuti perkembangan daerah
adalah setiap orang yang pernah
tersebut.
bertemu dengan Nabi Muhammad
Di periode shahabat ini, kaum
Saw. dalam status iman kepadanya,
muslimin telah memiliki rujukan
dan meninggal dunia dalam keadaan
KXNXP V\DUL·DW \DQg sempurna berupa
beriman pula.
Al-TXU·DQ GDQ +DGLWV 5DVXO .HPXGLDQ
òÓ âìôàË Ì å•î¿- ”‘Ž¤¼ß• ªì˜Ÿ• GLOHQJNDSL GHQJDQ LMPD· GDQ TL\DV
âà³ í êôàË Ì ðà» Ì Ýߕ “Žô£ diperkaya dengan adat istiadat dan
± ê´à ã òÓ âìÌã é©îŸí ÝŽ£ òÓ ï•î³ peraturan-peraturan berbagai daerah
êèË âì’ôЗ ÝŽ£ òÓ íƒ êç«„‘ yang bernaung dibawah naungan
´6KDKDEDW EHU-ijtihad: Allah SWT Islam. Dapat kita tegaskan bahwa di
meredhai mereka pada kehidupan zaman khulafaur Rasyidin lengkaplah
Rasulullah SAW sama ada dalam dalil-dalil tasyri Islami (dasar-dasar
keadaan adanya pada majelis Rasulullah fiqh Islam) yang empat, yaitu: Al-Kitab,
² dengan izinnya- atau pada keadaan As Sunnah, Al-Qiyas atau ijtihad, atau
ketidakhadiran (ghaib) mereka pada UD·\X GDQ iMPD· yang bersandar pada
PDMHOLV 5DVXOXOODKµ (Usman bin Al-Kitab, atau As-Sunnah, atau Qiyas.
Muhammad al-Akhdar Syausany, tt: âìß •ƒ®Áí âì˜ìŸ• í ”‘Ž¤¼ß• ªìË òÓí
108). âìß ƒ®Ä— âßí æôäà´äß• êŸ•î— îß ï-•îÁ
Masa mulai dari periode
khulafaur Rasyidin dan shahabat-
©Žì˜Ÿû• Þëƒ ŽìôÓ ªì˜ŸŽÓ Ýߕ ªìË òÓ
shahabat yang senior , hingga lahirnya •îÓŽ¿ƒ í •îË®· í •î˜Óƒ í •îÀ×í âìèã
Imam Madzhab yaitu dari tahun 11-132 áŽÜ£ƒ “ªË ðßí÷• ”Ëîä äß• ð߃
H. Ini meliputi periode khulafaur ”Ëîä ã –çŽÜÓ â멎옟Ž‘ ŽëîÁŽ’蘳•
Rasyidin (11-40 H = 632-661 M).
æã ”çîÜã ð玜ߕ Žë-îÁ òÓ ”ôìØÔß• áŽÜ£û•
âà³í êôàË Ì ðà» ð’èß• “ŽÓí –çŽÛ •¬Üëí í ”‘Ž¤¼ß• ïíŽ˜Ó í êßî³- í Ì áŽÜ£•
©Žì˜Ÿû• ð˜ß• Þã•îÌß• æã ÞãŽË Ýíƒ å«ƒ âìôÀ׃
í Þ’× æã ê‘ ŽãŽä˜ë• âÈ˃ -í© òÓ Þ§ªó ´3DGD PDVD shahabat dan ijtihad mereka
êôß• •ïî ß ®œÛƒ dan perkembangan sebagaimana
perkembangan mereka, walaupun dari
7DNKULM DO )XUX· $ODO 8VXO Periode Ijtihad di Masa Sahabat GDQ 7DEL·in (Kajian Sosiologi-Antropologi Hukum Islam) `167
kepada dalil nash yang memiliki 661 M) dan periode Umayyah (40-
alasan atau illat yang sama 132 H = 661-750 M). Keistimewaan
dengan kasus tersebut. Cara ini yang menonjol pada masa Khulafaur
kemudian disebut metode qiyas. Rasyidin, yaitu:
b. Keistimewaan Takhrij Pada Masa 1) Kodifikasi ayat-ayat al-4XU·DQ
Shahabat serta menyebarkannya yang
dimaksudkan untuk
æÜäó êç„Ó âìèË Ì ò¿- â멎옟• Žãƒ mempersatukan umat Islam
ðàó ŽäôÓ êË•îçƒ ÝŽäŸƒ dalam satu wajah tentang bacaan
al-4XU·DQ DJDU WLGDN DGD
•Ž˜Üß• ¹î¼èß ®ô´Ô˜ß• í åŽô’ß• ûíƒ
perbedaan yang berakibat
”è´ß•í perpecahan.
Žäã ÝŽœã÷•í 鎒·÷• ðàË ±ŽôØß• Žô玛 2) Pertumbuhan WDV\UL· dengan UD·\X
”è´ß• í •Ž˜Üß• òÓ sebagai motivasi besar terhadap
ºç ðàË ªä˜Ìó û ñ¬ß• ñƒ®ß• ŽœßŽ› para fuqaha untuk menggunakan
rasio sebagai sumber ketiga yaitu
”Ìó®¸ß• ¡í- ðàË Žäçƒ í ¹Ž§ qiyas.
Žì»î¼ç ÊôäŸ òÓ ”›îœ’äß• Setelah masa Khulafaur
´$GDSXQ LMWLKDG VKDKDEDW VHPRJD Rasyidin kemudian diganti dengan
Allah meredhai mereka, maka masa Dinasti Umayyah,
sesungguhnyabentuk yang terbaik itu berkembanglah Ahlul Hadist di
berupa; pertama: Keteranagan dan samping $KOX 5D·\L. Bahkan
penjelasan terhadapa nash-nash al- perbedaan pendapat antara 2
4XU·DQ GDQ DV-Sunnah, kedua: Analogi kelompok ini semakin tajam pada
(qiyas) terhadap hal yang sesuai dan dinasti Abbasiyah (132-656 H) dan
misal-misal yang ada dalam al-4XU·DQ kian bertambah subur dan
dan as-Sunnah, ketiga: pendapat yang berkembang dengan baik serta
tidak berseberangan terhadap nash
menjadi gerakan ilmiah yang
khas dan hanya saja terhadap ruh
berpengaruh luas yang kemudian
SHQV\DUL·DWDQ \DQJ GLWHtapkan dalam
melahirkan mazhab-mazhab fiqhi
kumpulan nash-nashµ (Usman bin
dalam Islam.
Muhammad al-Akhdar Syausany,
Keistimewaan pada periode
n.d: 116).
Khulafaur Rasyidin bahwa fiqh pada
Pada masa Shahabat
masa ini muncul sesuai dengan
merupakan masa perkembangan
perjalannya waktu. Dalam artian,
fiqh yang diistilahkan sebagai masa
kapan ada suatu permasalahan yang
muda remaja yang dimulai dari
tidak terdapat di dalam Nash, maka
periode Khulafaur Rasyidin dan
para mujtahidin berusaha menggali
shahabat-shahabat senior hingga
hukumnya dari AlTXU·DQ dan
lahirnya imam mazhab dari tahun
sunnah. Dalam masa ini terjadi
11-132 H. Meliputi periode
pengumpulan AlqXU·DQ dan
Khulafaur Rasyidin (11-40 H = 632-
menjadikannya dalam satu mushaf.
170 ` -XUQDO ,OPLDK 6\DUL¶DK 9ROXPH 7, Nomor 2, Juli-Desember 2018
Islam yang berbahasa Arab. Dengan besar Persi hingga sampai sungai
demikian, setiap kata fiqh dalam Jihon (Amudariya), dari utara atas
buku ini berarti hukum Islam (Amir Suriyah dan negeri Armenia. Dari
Syarifuddin, 2009: 6). barat atas Mesir. Pada zaman itu
Kajian tentang hukum Islam itu dibangun kota-kota Besar Islam
mengandung dua bidang pokok seperti Fusthath, Kufah, dan
yang masing-masing luas Bashrah. Dan sebagian besar kaum
cakupannya, yaitu: Pertama, kajian Muslimin tinggal disana, di antara
tentang perangkat peraturan terinci mereka banyak tedapat shahabat.
yang bersifat amaliah dan harus Banyak orang-orang yang bukan
diikuti umat Islam dalam kehidupan bangsa Arab memasuki Islam.
beragama. Inilah yang secara Pada masa Ustman
sederhana disebut fiqh dalam artian penaklukan-penaklukan itu meluas
khusus dengan segala lingkub ke timur dan ke barat, hanya saja
bahasannya. Kedua, kajian tentang bangunan yang tinggi itu hampir
ketentuan serta cara dan usaha yang tidak sempurna, karena tertimpa
sistematis dalam menghasilkan dengan pertarungan hebat, yaitu
perangkat peraturan yang terinci itu kehebohan melawan Amirul
disebut ushul fiqh atau dalam arti Mukminin Utsman bin Affan r.a,
lain sistem metodologi fiqh. yang dimulai dengan permufakatan
Rasulullah SAW wafat dan orang-orang yang membencinya dan
Abu Bakr r.a menjabat sebagai berakhir dengan tindakan kumpulan
khalifah. Pada masa dijumpai tiga negara besar ke Madinah
sebagian besar bangsa Arab dimana mereka menghabisi
berpaling dari Islam. Cita-cita hidupnya. Hal ini menjadi sebab
mantap dari Abu Bakr dan kekuatan perpecahan pendapat kaum
Iman dalam hati orang Muhajirin Muslimin, yaitu satu golongan yang
dan orang Anshar adalah obat yang dendam atas Utsman dan merka
paling berguna untuk mengokohkan adalah orang-orang \DQJ PHPEDL·DW
tiang-tiang Islam. Maka Abu Bakr Ali bin Abu Thalib r.a dan satu
menyiapkan menyiapkan beberapa golongan yang dendam atas
bala tentara untuk dikirim ke Irak terbunuhnya Utsman dan mereka
dan Syam, untuk menyiarkan adalah orang-orang yang mengikuti
dakwah Islam pada kerajaan Persi 0X·DZL\DK ELQ $EL Sofyan r.a.
dan Rumawi, dan Abu Bakr Tempat tinggal golongan yang
meninggal sebelum itu terealisir dan pertama adalah Kufah ibukota
belum diketahui siapa yang negeri Irak dan tempat tinggal
melanjutkannya (Hudhari Bik, 2008: golongan yang kedua adalah
243). Damaskus ibukota negeri Syam. Dua
Kemudian datanglah Umar, golongan ini saling membenci satu
maka ditangannya sempurnalah sama lainnya dan yang satu saling
penaklukan dan kaum Muslimin mengutuk dan akhirnya masalah itu,
memerintah dari timur atas sebagian menimbulkan perperangan besar
7DNKULM DO )XUX· $ODO 8VXO Periode Ijtihad di Masa Sahabat GDQ 7DEL·in (Kajian Sosiologi-Antropologi Hukum Islam) `175