Professional Documents
Culture Documents
Avoidance (Studi Kasus Panama Papers) : VYAVAHARA DUTA Volume XV, No.2, September 2020 ISSN ONLINE: 2614-5162
Avoidance (Studi Kasus Panama Papers) : VYAVAHARA DUTA Volume XV, No.2, September 2020 ISSN ONLINE: 2614-5162
Oleh:
Ayu Putu Laksmi Danyathi¹ ; I Made Walesa Putra²
Email : gektini2014@gmail.com¹ ; mdwalesaputra@yahoo.com²
Fakultas Hukum, Universitas Udayana
Abstract
Taxes are mandatory contributions from taxpayers to the state which are
compelling based on Constitution without receiving direct compensation, in addition;
taxes are used for the greatest prosperity of the people.
However, there were allegations of irregularities in the tax sector in the case of
the leak of the Panama Papers documents. Several businessmen, leaders and state
officials were mentioned on Panama Papers, including those who come from
Indonesia. Various motives or backgrounds for their participation on Panama
Papers, so that it was suspected there were allegations of tax evasion and tax
avoidance. Based on those allegations, the question that arose was whether
participation on the Panama Papers is Tax Evasion and or Tax Avoidance and how
the national criminal law is regulated in this regard.
The type of research used is normative research, namely legal research which
is carried out based on the norms and principles of the laws and regulations related
to tax crime.
The result of the research showed that the case study Panama Papers case
can be classified as tax evasion because the indication leads to the embezzlement
of tax. Even if it is classified as tax avoidance, the perpetrator should still have moral
responsibility because tax avoidance is actually a smuggling law (in fact, it is not in
accordance with the philosophy of the tax law passed).
Abstrak
Pajak adalah kontribusi wajib dari wajib pajak kepada negara yang menarik
berdasarkan Konstitusi tanpa menerima kompensasi langsung, di samping itu; pajak
digunakan untuk kemakmuran terbesar rakyat.
Namun, ada dugaan penyimpangan di sektor pajak dalam kasus kebocoran
dokumen Panama Papers. Beberapa pengusaha, pemimpin dan pejabat negara
disebutkan di Panama Papers, termasuk mereka yang berasal dari Indonesia.
Berbagai motif atau latar belakang untuk partisipasi mereka di Panama Papers,
sehingga dicurigai ada tuduhan penghindaran pajak dan penghindaran pajak.
Berdasarkan tuduhan tersebut, pertanyaan yang muncul adalah apakah partisipasi
pada Panama Papers adalah Penghindaran Pajak dan atau Penghindaran Pajak
dan bagaimana hukum pidana nasional diatur dalam hal ini.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif, yaitu penelitian
hukum yang dilakukan berdasarkan norma dan prinsip hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan tindak pidana pajak.
147
ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP TAX EVASION DAN TAX
AVOIDANCE (STUDI KASUS PANAMA PAPERS) ……………………………………..
……………………………………….(A.P Laksmi Danyathi & I M. Walesa Putra, 147-162)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa studi kasus Panama Papers kasus dapat
diklasifikasikan sebagai penghindaran pajak karena indikasi mengarah pada
penggelapan pajak. Bahkan jika diklasifikasikan sebagai penghindaran pajak, pelaku
harus tetap memiliki tanggung jawab moral karena penghindaran pajak sebenarnya
adalah hukum penyelundupan (pada kenyataannya, itu tidak sesuai dengan filosofi
undang-undang pajak yang disahkan).
148
VYAVAHARA DUTA Volume XV, No.2, September 2020 ISSN ONLINE : 2614-5162
ISSN CETAK : 1978 – 0982
149
ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP TAX EVASION DAN TAX
AVOIDANCE (STUDI KASUS PANAMA PAPERS) ……………………………………..
……………………………………….(A.P Laksmi Danyathi & I M. Walesa Putra, 147-162)
150
VYAVAHARA DUTA Volume XV, No.2, September 2020 ISSN ONLINE : 2614-5162
ISSN CETAK : 1978 – 0982
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan (1) Setiap orang yang dengan
atas Barang Mewah. sengaja:
- Undang-Undang Nomor 19 a. Tidak mendaftarkan diri untuk
Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
dengan Surat Paksa sebagaimana atau tidak melaporkan usahanya untuk
telah diubah dengan Undang-Undang dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Nomor 19 Tahun 2000 tentang Pajak;
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. b. Menyalahgunakan atau
- Undang-Undang Nomor 18 menggunakan tanpa hak Nomor
Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan
Retribusi Daerah sebagaimana telah Pengusaha Kena Pajak;
beberapa kali diubah, terakhir dengan c. Tidak menyampaikan Surat
Undang-Undang Nomor 28 Tahun Pemberitahuan;
2009 tentang Pajak Daerah dan d. Menyampaikan Surat
Retribusi Daerah. Pemberitahuan dan/atau keterangan
- Undang-Undang Nomor 17 yang isinya tidak benar atau tidak
Tahun 1997 tentang Badan lengkap;
Penyelesaian Sengketa Pajak e. Menolak untuk dilakukan
sebagaimana telah diganti dengan pemeriksaan sebagaimana di maksud
Undang-Undang Nomor 14 Tahun dalam Pasal 29;
2002 tentang Pengadilan Pajak. f. Memperlihatkan pembukuan,
Setiap perbuatan yang dianggap pencatatan, atau dokumen lain yang
sebagai tindak pidana perpajakan palsu atau dipalsukan seolah-olah
dirumuskan dalam beberapa pasal benar, atau tidak menggambarkan
undang-undang yaitu (T.N.Syamsah, keadaan yang sebenarnya;
2011, hal.: 4-27) : g. Tidak menyelenggarakan
1) Perumusan yang terdapat dalam pembukuan atau pencatatan di
UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang Indonesia, tidak memperlihatkan atau
Perubahan Ketiga atas UU Nomor 6 tidak meminjamkan buku, catatan,
Tahun 1983 tentang Ketetapan Umum atau dokumen lain;
dan Tata Cara Perpajakan h. Tidak menyimpan buku, catatan,
Pasal 38 atau dokumen yang menjadi dasar
Barang siapa karena kealpaannya: pembukuan atau pencatatan dan
a. Tidak menyampaikan Surat dokumen lain termasuk hasil
Pemberitahuan; atau pengolahan data dari pembukuan
b. Menyampaikan Surat yang dikelola secara elektronik atau
Pemberitahuan tetapi yang isinya tidak diselenggarakan secara program
benar atau tidak lengkap, atau aplikasi online di Indonesia
melampirkan keterangan yang tidak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
benar; 28 Ayat (11); atau
Sehingga dapat menimbulkan i. Tidak menyetorkan pajak yang
kerugian kepada negara, dipidana telah dipotong atau dipungut sehingga
dengan pidana kurungan selama- dapat menimbulkan kerugian pada
lmanya satu tahun dan/atau denda pendapatan negara dipidana dengan
setinggi-tingginya sebesar dua kali pidana penjara paling singkat 6 (enam)
jumlah pajak yang terutang. bulan dan paling lama 6 (enam) tahun
Pasal 39 dan denda paling sedikit 2 (dua) kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau
151
ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP TAX EVASION DAN TAX
AVOIDANCE (STUDI KASUS PANAMA PAPERS) ……………………………………..
……………………………………….(A.P Laksmi Danyathi & I M. Walesa Putra, 147-162)
kurang di bayar dan paling banyak 4 dan paling lama 6 (enam) tahun serta
(empat) kali jumlah pajak terutang denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah
yang tidak atau kurang dibayar. pajak dalam faktur pajak, bukti
(2) Pidana sebagaimana dimaksud pemungutan pajak, bukti pemotongan
pada ayat (1) ditambahkan 1 (satu) pajak, dan/atau bukti setoran pajak
kali menjadi 2 (dua) kali sanksi pidana dan paling banyak 6 (enam) kali
apabila seseorang melakukan lagi jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti
tindak pidana di bidang perpajakan pemungutan pajak, bukti pemotongan
sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung pajak, dan/atau bukti setoran pajak.
sejak selesainya menjalani pidana Pasal 41
penjara yang dijatuhkan. (1) Pejabat yang karena
(3) Setiap orang yang melakukan kealpaannya tidak memenuhi
percobaan untuk melakukan tindak kewajiban merahasiakan hal
pidana menyalahgunakan atau sebagaimana dimaksud dalam Pasal
menggunakan tanpa hak Nomor 34 dipidana dengan pidana kurungan
Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan paling lama 1 (satu) tahun dan denda
Pengusaha Kena Pajak sebagaimana paling banyak Rp.25.000.000,00 (dua
dimaksud dalam ayat (1) huruf b, atau puluh lima juta rupiah)
menyampaikan Surat Pemberitahuan (2) Pejabat yang dengan sengaja
dan/atau keterangan yang isinya tidak tidak memenuhi kewajibannya atau
benar atau tidak lengkap, seseorang yang menyebabkan tidak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipenuhinya kewajiban pejabat
huruf d, dalam rangka mengajukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
permohonan restitusi atau melakukan 34 dipidana dengan pidana penjara
kompensasi pajak atau pengkreditan paling lama 2 (dua) tahun dan denda
pajak, dipidana dengan pidana penjara paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima
paling singkat 6 (enam) bulan dan puluh juta rupiah).
paling lama 2 (dua) tahun dan denda (3) Penuntutan terhadap tindak
paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pidana sebagaimana dimaksud pada
restitusi yang dimohonkan dan/atau ayat (1) dan ayat (2) hanya dilakukan
kompensasi atau pengkreditan yang atas pengaduan orang yang
dilakukan dan paling banyak 4 (empat) kerahasiaannya dilanggar.
kali jumlah restitusi yang dimohonkan Pasal 41 A
dan/atau kompensasi atau Setiap orang yang wajib memberikan
pengkreditan yang dilakukan. keterangan atau bukti yang diminta
Pasal 39A sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Setiap orang yang dengan sengaja: 35 tetapi dengan sengaja tidak
a. Menerbitkan dan/ atau memberi keterangan atau bukti, atau
menggunakan faktur pajak, bukti memberi keterangan atau bukti yang
pemungutan pajak, bukti pemotongan tidak benar dipidana dengan pidana
pajak, dan/atau bukti setoran pajak kurungan paling lama 1(satu) tahun
yang tidak berdasarkan transaksi yang dan denda paling banyak
sebenarnya; atau Rp.25.000.000,00 (dua puluh lima juta
b. Menerbitkan faktur pajak tetapi rupiah).
belum dikukuhkan sebagai Pengusaha Pasal 41B
Kena Pajak dipidana dengan pidana Setiap orang yang dengan sengaja
penjara paling singkat 2 (dua) tahun menghalangi atau mempersulit
152
VYAVAHARA DUTA Volume XV, No.2, September 2020 ISSN ONLINE : 2614-5162
ISSN CETAK : 1978 – 0982
153
ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP TAX EVASION DAN TAX
AVOIDANCE (STUDI KASUS PANAMA PAPERS) ……………………………………..
……………………………………….(A.P Laksmi Danyathi & I M. Walesa Putra, 147-162)
154
VYAVAHARA DUTA Volume XV, No.2, September 2020 ISSN ONLINE : 2614-5162
ISSN CETAK : 1978 – 0982
155
ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP TAX EVASION DAN TAX
AVOIDANCE (STUDI KASUS PANAMA PAPERS) ……………………………………..
……………………………………….(A.P Laksmi Danyathi & I M. Walesa Putra, 147-162)
156
VYAVAHARA DUTA Volume XV, No.2, September 2020 ISSN ONLINE : 2614-5162
ISSN CETAK : 1978 – 0982
157
ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP TAX EVASION DAN TAX
AVOIDANCE (STUDI KASUS PANAMA PAPERS) ……………………………………..
……………………………………….(A.P Laksmi Danyathi & I M. Walesa Putra, 147-162)
158
VYAVAHARA DUTA Volume XV, No.2, September 2020 ISSN ONLINE : 2614-5162
ISSN CETAK : 1978 – 0982
159
ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP TAX EVASION DAN TAX
AVOIDANCE (STUDI KASUS PANAMA PAPERS) ……………………………………..
……………………………………….(A.P Laksmi Danyathi & I M. Walesa Putra, 147-162)
160
VYAVAHARA DUTA Volume XV, No.2, September 2020 ISSN ONLINE : 2614-5162
ISSN CETAK : 1978 – 0982
161
ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP TAX EVASION DAN TAX
AVOIDANCE (STUDI KASUS PANAMA PAPERS) ……………………………………..
……………………………………….(A.P Laksmi Danyathi & I M. Walesa Putra, 147-162)
Internet:
https://id.wikipedia.org/wiki/Panama_P
apers diakses tanggal 5 Mei
2016.
162