Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN

PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K)


DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

Eko Budi Hariyani, Totok Mardikanto, Hanifah Ihsaniyati


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax.(0271) 637457
Email: ekobudihriyani@ymail.com Telp: 085725557697

Abstract: This study aims to 1) determine perceptually quality of farmers to GP3K


program information, 2) identify the forming perceptions factors, 3) assess farmers
'perceptions of the GP3K program, 4) analyze the relationship between the factors
forming the perception of farmers' perceptions of the GP3K program. The basic method of
this study is descriptive survey technique. The research location is determined by the
method of purposive the Jati Village Jaten subdistrict Karanganyar regency. Samples are
choose by census, they are all of participant of GP3K program (40 Respondent). To
determine the relationship between the forming perceptions factors with perceptions of
farmers used partial correlation test.The results showed that 1) The perceptual farmers on
the quality of information is high GP3K program, found that farmers information GP3K
program have relevance, timely and accurate. 2) The forming perception factor is quite
old age, formal education is medium, non-formal education is quite high, experience of
respondents between medium and high, the motivation of respondents classified very
high, the social environment of respondents is quite medium, the proximity of respondents
to the program between low and medium. 3) Perception of farmers to GP3K program is
high, both farmers' perceptions on the purpose, benefits and program activities GP3K. 4)
While based on the results of the partial correlation analysis (α = 0.05), there is a
significant relationship between formal education and experience by farmers' perceptions
of the program GP3K. There is relationship which is not significant among age, formal
education, motivation, social environment and proximity program with farmers'
perceptions to GP3K program. However, significant at α = 0.2.
Keyword: GP3K, Information, Perception, Farmers, Correlation.

Abstrak: Penelitian bertujuan untuk 1) mengetahui perseptual petani terhadap kualitas


informasi program GP3K, 2) mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk persepsi, 3)
mengkaji persepsi petani terhadap program GP3K, 4) menganalisis hubungan antara
faktor-faktor pembentuk persepsi dengan persepsi petani terhadap program GP3K.
Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik survei. Lokasi penelitian
ditentukan dengan metode purposive yaitu Desa Jati Kecamatan Jaten Kabupaten
Karanganyar. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sensus yaitu peserta program
kemitraan GP3K sebanyak 40 responden. Untuk mengetahui hubungan antara faktor-
faktor pembentuk persepsi dengan persepsi petani digunakan uji korelasi parsial. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 1) Perseptual petani terhadap kualitas informasi program
GP3K tergolong tinggi yaitu petani berpendapat bahwa informasi program GP3K sudah
relevans, tepat waktu dan akurat. 2) Faktor pembentuk persepsi yaitu umur tergolong
tinggi, pendidikan formal tergolong sedang, pendidikan non formal tergolong sedang,
pengalaman responden tergolong antara sedang dengan tinggi, motivasi responden
tergolong sangat tinggi, lingkungan sosial responden tergolong sedang, kedekatan
responden terhadap program tergolong antara rendah dengan sedang. 3) Persepsi petani
terhadap program GP3K tergolong tinggi, baik persepsi petani pada tujuan, manfaat
maupun kegiatan program GP3K. 4) Sedangkan berdasarkan hasil analisis korelasi parsial
dengan (α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan formal dan
pengalaman dengan persepsi petani terhadap program GP3K. Terdapat hubungan yang
tidak signifikan antara umur, pendidikan formal, motivasi, lingkungan sosial dan
kedekatan program dengan persepsi petani terhadap program GP3K. Akan tetapi
signifikan pada α=0,2.
Kata Kunci: GP3K, Informasi, Persepsi, Petani, Korelasi.
PENDAHULUAN mempersepsikan suatu obyek atau
Indonesia adalah salah satu peristiwa yang mereka alami dengan
negara dengan jumlah penduduk baik. Petani akan mengambil keputusan
banyak yaitu mencapai 234,2 juta jiwa, untuk mengikuti kegiatan program
angka ini mengindikasikan besarnya GP3K, dan akan membentuk sikap
bahan pangan yang tersedia. Kebutuhan petani untuk berpartisipasi dalam
yang besar harus diimbangi program GP3K. Persepsi petani
peningkatan produksi pangan, namun terhadap program GP3K sangat
saat ini terjadi penurunan produksi penting, karena petani adalah pelaku
pangan karena produktivitas yang utama dalam kegiatan program GP3K.
masih rendah dan peningkatan luas Tujuan dari penelitian ini untuk
areal pertanian yang stagnan bahkan 1) Mengetahui kualitas informasi
terus menurun. Program GP3K program GP3K secara perseptual yang
(Gerakan Peningkatan Produksi Pangan diterima oleh petani di desa Jati
Berbasis Korporasi) adalah salah satu Kecamatan Jaten Kabupaten
program ketahanan pangan yang Karanganyar, 2)Mengidentifikasi faktor
bertujuan untukk mendorong – faktor pembentuk persepsi petani
produktivitas padi melalui penyediaan peserta program GP3K di Desa Jati
teknologi, modal, saprodi sesuai Kecamatan Jaten Kabupaten
dengan kalender tanam dan jaminan Karanganyar, 3) Mengkaji persepsi
harga serta jaminan hasil. petani terhadap Program GP3K di Desa
Kabupaten Karanganyar adalah Jati Kecamatan Jaten Kabupaten
salah satu kabupaten yang ada di Jawa Karanganyar, 4) Menganalisis
Tengah yang telah menjalankan hubungan antara faktor – faktor
program GP3K. Desa Jati merupakan pembentuk persepsi dengan persepsi
desa yang pertama kali menjalankan petani terhadap program GP3K di Desa
program GP3K di Kecamatan Jaten, Jati Kecamatan Jaten Kabupaten
tidak semua anggota kelompok tani di Karanganyar.
Desa Jati mengikuti program GP3K.
Sebanyak 40 petani menjadi peserta METODE PENELITIAN
program GP3K dari 338 jumlah petani Penelitian ini menggunakan
yang ada di Desa Jati. Komunikasi metode deskriptif kuantitatif, penelitian
antara penyuluh lapang dengan petani kuantitatif adalah penelitian yang
harus berjalan dengan efektif agar memusatkan pada pengumpulan data-
informasi tentang program GP3K data kuantitatif yang berupa angka-
mampu mendorong petani untuk angka yang kemudian dianalisis dengan
mempersepsikan program GP3K menggunakan alat-alat analisis
dengan baik pula. Persepsi petani kuantitatif yang berupa analisis
terhadap program GP3K sangat statistika maupun dengan menggunakan
penting, karena petani adalah pelaku perhitungan matematika (Mardikanto,
utama dalam kegiatan program GP3K. 2001). Penelitian dengan menggunakan
Komunikasi antara penyuluh teknik penelitian survei. Menurut
lapang dengan petani harus berjalan Singarimbun dan Soffian Effendi
dengan efektif agar informasi tentang (2006) teknik penelitian survei yaitu
program GP3K yang telah diperoleh penelitian yang dilakukan dengan cara
petani mampu mendorong petani dalam mengambil dari suatu populasi dan
menggunakan kuisioner sebagai alat mengendalikan Z, ryx adalah korelasi
pengumpul data.
Penentuan lokasi dengan metode antara X dengan Y, ryz adalah korelasi
purposive yaitu secara sengaja sesuai antara Z dengan Y, rxz adalah korelasi
dengan tujuan penelitian. Pemilihan antara X dengan Z.
lokasi ini dengan pertimbangan bahwa
Desa Jati merupakan desa yang pertama HASIL DAN PEMBAHASAN
kali menjalankan program GP3K Desa Jati Kecamatan Jaten
(Tahun 2011) di Kecamtan Jaten. merupakan salah satu desa yang ada di
Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten Karanganyar dengan luas
seluruh petani yang menjadi peserta wilayah 265,4700 Ha. Desa Jati
program kemitraan GP3K yang ada di memiliki 18 dukuh, 8 Rukun kampung
Desa Jati sebanyak 40 petani. (RK), dan 39 Rukun tetangga (RT).
Pengambilan sampel dalam penelitian Kelembagaan petani yang ada di Desa
ini dilakukan dengan cara sensus Jati Kecamatan Jaten adalah Kelompok
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu 40Tani (POKTAN) antara lain bernama
responden. Data dalam penelitian ini Rukun Makaryo, Rukun Makarti dan
adalah data primer dan data sekunder Bangun Coro. Keberadaan 49 buah
yang diperoleh dari responden dengan toko dan 2 unit Koperasi Simpan
alat bantu kuisioner, wawancara, Pinjam merupakan indikasi bahwa
observasi dan dokumentasi.Analisis perekonomian warga Desa Jati
data menggunakan median score dan mengalami pertumbuhan hanya di
korelasi parsial. Rumus median score, sarana toko saja sedangkan di sarana
yaitu dengan menentukan nilai tengah koperasi simpan pinjam masih sangat
dari data yang sudah diurutkan. sedikit. Kelembagaan yang ada antara
Sedangkan rumus korelasi parsial lain sekolah, tempat ibadah dan sarana
sebagai berikut: kesehatan. Sebanyak 8,5 % penduduk
di Desa Jati bermata pencaharian
ryxz = ...(1) sebagai petani, baik petani pemilik
penggarap maupun sebagai buruh tani.
Selain bercocok tanam di sawah, ada
Dimana ryxz adalah beberapa petani yang memelihara
korelasi antara X dengan Y hewan untuk pekerjaan sampingan.

Kualitas Informasi
Tabel 1. Kualitas Informasi Program GP3K menurut Responden
No Kategori Kualitas Informasi Total Skor Jumlah Median
Responden Prosentase (%)
1 Sangat rendah 1 0 0
2 Rendah 2 0 0
3 Sedang 3 6 15
4 Antara sedang dan tinggi 3,5 6 15
5 Tinggi 4 21 52,5 4
6 Antara tinggi dan sangat tinggi 4,5 3 7,5
7 Sangat tinggi 5 4 10
Sumber: Analisis Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 1 dapat media informasi yang diperoleh petani
diketahui bahwa kualitas informasi terkait tentang program GP3K maka
program GP3K yang diterima semakin baik pula persepsi petani
responden dalam kategori tinggi terhadap program GP3K. Untuk itu
dengan nilai median 4 dan prosentase perlu adanya dukungan dari petani
52,5 %. Arti median ini adalah petani untuk menyampaikan informasi ini ke
beranggapan bahwa informasi program petani lain agar mereka dapat
GP3K relevan, tepat waktu dan akurat. mempertimbangkan keikutsertaan
Informasi ini dapat membantu petani mereka dalam kegiatan program
dalam pengambilan keputusan terkait GP3K.
program GP3K. Semakin beragam

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Petani


Tabel 2. Faktor-Faktor Pembentuk Persepsi
No Faktor-faktor pembentuk persepsi Median skor

1 Umur 4
2 Pendidikan formal 3
3 Pendidikan non formal 3
4 Pengalaman 3,5
5 Motivasi 5
6 Lingkungan sosial 3
7 Kedekatan program 2,5
Sumber: Analisis Data Primer, 2013

Berdasarkan Tabel 2 diketahui Pendidikan formal memiliki


bahwa umur memiliki nilai median skor median skor 3 yang artinya responden
4 yang artinya umur responden dalam berpendidikan SMP, meskipun hanya
penelitian ini antara 46 – 55 tahun. berpendidikan SMP petani antusias
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengikuti suatu kegiatan baik
umur mempengaruhi responden dalam yang dilakukan di kelompok tani
merespon informasi dan kemampuan maupun gapoktan. Tingkat pendidikan
fisik dalam berusahatani. Ada beberapa responden akan mempengaruhi
petani yang ingin meningkatkan kemampuan responden untuk menerima
usahataninya dengan mengakses inovasi yang diberikan. Semakin tinggi
infromasi di bidang pertanian di luar tingkat pendidikan (formal dan non
kegiatan penyuluhan maupuan formal), diharapkan pola berpikir
pelatihan. Hal tersebut sesuai dengan semakin rasional (Prayitno, 1986).
pendapat soekartawi (1988) bahwa Pendidikan non formal memiliki
semakin muda petani mempunyai nilai median skor 3 yang artinya
semangat untuk ingin tahu apa yang responden mengikuti 4 – 6 kali
mereka belum ketahui sehingga dengan pertemuan, dan tidak ada responden
demikian mereka berusaha untuk lebih yang yang tidak pernah mengikuti
cepat melakukan perubahan terhadap kegiatan penyuluhan dan pelatihan.
inovasi baru walaupun mereka belum Kegiatan pelatihan dan penyuluhan
berpengalaman dalam inovasi tersebut. sangat penting bagi petani, karena
melalui pertemuan yang rutin diadakan
petani dapat bertukar pikiran dalam GP3K yang mudah yaitu dengan
memecahkan masalah yang dihadapi, mengajukan diri ke ketua kelompok
memperoleh informasi yang berguna tani yang nantinya akan diajukan ke
bagi usahataninya, bimbingan, saran instansi yang bersangkutan oleh ketua
bahkan petunjuk yang berkaitan kelompok tani.
dengan budidaya tanaman, sehingga Lingkungan sosial petani
dapat meningkatkan ketrampilan dalam memiliki nilai median skor 3 yang
mengelola usahataninya. artinya responden memiliki lingkungan
Pengalaman responden sosial yang cukup baik. Hal ini
terhadap program pemerintah memiliki merupakan salah satu faktor yang dapat
nilai median skor 3,5 yang artinya mempengaruhi petani untuk bisa
minat petani terhadap program menerima inovasi baru atau informasi
pemerintah tergolong baik. Pengalaman baru yang mampu menambah
dapat dijadikan sebagai pembelajaran pengetahuan dan wawasan petani
bagi petani dalam menambah tentang usahataninya. Lingkungan
pengetahuan dan inovasi akan sosial mampu membentuk petani untuk
teknologi baru yang belum pernah menjadi petani yang lebih maju dan
diterapkan oleh petani dalam modern, sehingga petani dapat
usahataninya. Pengalaman juga dapat meningkatkan produktivitas
dijadikan petani sebagai dasar dalam usahataninya. Lingkungan sosial juga
pengambilan keputusan. Respon petani berpengaruh terhadap keputusan yang
pun cukup baik terhadap program yang akan diambil oleh petani.
telah mereka jalankan. Kedekatan petani terhadap
Motivasi responden memiliki program memiliki nilai median skor 2,5
nilai median skor 5 yang artinya yang artinya kedekatan responden
responden memiliki motivasi atas dasar antara rendah dengan sedang.
kemauan diri sendiri. Hal ini karena Responden mempunyai kedekatan
motivasi responden untuk maju dan secara geografis yang cukup baik
meningkatkan produksinya. Responden terhadap program GP3K. Namun
merasa sangat terbantu dengan frekuensi untuk mengakses informasi
mendapatkan bantuan kredit modal tentang program GP3K sangat rendah.
bunga lunak sebesar 6% per tahun dan Hal ini karena keberagaman media
dibayar setelah panen. Selain itu, informasi yang masih terbatas.
persyaratan untuk mengikuti program

Persepsi Petani Terhadap Program GP3K di Desa Jati Kecamatan Jaten


Kabupaten Karanganyar.
Tabel 3. Tingkat Persepsi Petani terhadap Program GP3K
No Kategori Skor Jumlah Median
Responden Prosentase (%)
1 Sangat buruk 1 0 0
2 Buruk 2 0 0
3 Cukup baik 3 11 27,5
4 Baik 4 29 72,5 4
5 Sangat baik 5 0 0
Sumber: Analisis Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 3 dapat dikarenakan ada kerjasama antara
diketahui bahwa persepsi petani petani dengan PT Pertani. Petani
terhadap program GP3K dalam sebagai pelaku dalam program GP3K
kategori baik dengan nilai median 4 sedangkan PT Pertani sebagai penyedia
dan prosentase 72,5 %. Arti dari saprodi dan membeli hasil panen dari
median ini adalah program GP3K petani yang mengikuti program GP3K.
merupakan program yang baik sesuai Petani juga berpersepsi baik pada
dengan kebutuhan petani. Petani tujuan, manfaat dan kegiatan program
beranggapan bahwa program GP3K GP3K.
adalah program yang baik. Hal ini

Hubungan Antara Faktor-Faktor Pembentuk Persepsi Dengan Persepsi


Petani Terhadap Program GP3K

Hubungan Faktor Pembentuk Persepsi dengan Kualitas Informasi.


Tabel 4. Hubungan antara Faktor-Faktor Pembentuk Persepsi Dengan Kualitas
Informasi.
No Faktor pembentuk persepsi Kualitas informasi
R t hitung
1 Umur .054 0.037
2 pendidikan formal .502** 2.802
3 pendidikan non formal .389* 2.215
4 pengalaman .661** 3.584
5 motivasi .453** 2.250
6 lingkungan sosial .702** 3.777
7 kedekatan program .381* 2.172
Sumber: Analisia Data Primer, 2013

Berdasarkan Tabel 4 dapat signifikan terhadap kualitas informasi


dilihat bahwa ada hubungan korelasi yang diterima. Kondisi di lapang
yang positif dan cukup kuat antara menunjukkan bahwa baik petani yang
faktor pembentuk persepsi dengan berusia produktif maupun non
kualitas infromasi yang diterima oleh produktif akan berperseptual baik
petani. Akan tetapi tidak terlihat pada terhadap informasi program GP3K.
faktor umur responden, umur Kualitas informasi yang diterima oleh
mempunyai hubungan yang tidak petani dipengaruhi oleh keberagaman
signifikan dan korelasi yang sangat media informasi dan berita yang
lemah terhadap kualitas informasi yang berkembang di petani terkait program
diterima oleh petani. Hal ini berarti GP3K.
umur responden berpengaruh tidak
Hubungan Faktor Pembentuk Persepsi dengan Persepsi Petani Terhadap Program
GP3K.
Tabel 5. Hubungan Antara Faktor-Faktor Pembentuk Persepsi Dengan Tingkat
Persepsi Petani Terhadap Program GP3K.
Fakt Persepsi Petani Terhadap Program GP3K *controling kualitas informasi
or Y1 Y2 Y3 Ytotal
Pem No No No c No
bent Controling Controling Controling Controling
controling controling ontroling controling
uk
Pers R t hit R t hit R t hit R t hit R t hit R t hit R t hit R t hit
epsi
X1 .219 1.284 .212 1.245 .127 0.756 .137 0.815 .222 1.301 .217 1.273 .249 1.453 .227 1.329
X2 .264 1.536 .417** 2.643 .313** 1.806 .490** 2.741 .118 0.704 .351* 2.021 .276 1.603 .502** 2.801
X3 .465** 2.612 .573** 3.157 .487** 2.725 .585** 3.216 .329* 1.891 .463** 2.602 .530** 2.945 .624** 3.406
X4 .527** 2.928 .698** 3.759 .171 1.010 .449** 2.530 .172 1.017 .458** 2.576 .350* 2.007 6.20** 3.387
X5 .162 0.959 .374* 2.135 .222 1.301 .403* 2.289 .154 0.913 .356* 2.039 .226 1.324 .442** 2.493
X6 .212 1.245 .519** 2.888 -.053 -0.322 .327* 1.882 -.042 -0.255 .345* 1.980 .035 0.211 .461** 2.592
X7 .111 0.662 .299 1.729 .115 0.686 .287 1.663 .204 1.199 .362* 2.071 .195 1.148 .380* 2.167
**. Correlation is significant at the 0,01 levels
*. Correlation is significant at the 0,05 levels

Sumber: Analisis Data Primer, 2013

Keterangan
X1 : Umur Y1 : Persepsi terhadap Tujuan program GP3K
X2 : Pendidikan Formal Y2 : Persepsi terhadap Manfaat program GP3K
X3 : Pendidikan Non-Formal Y3 : Persepsi terhadap Kegiatan program GP3K
X4 : Pengalaman Ytotal : Persepsi petani terhadap program GP3K
X5 : Motivasi Df : 37 ; = 0,05 ; tTabel : 2,026
X6 : Lingkungan sosial Df : 37 ; = 0,1 ; tTabel : 1,687
X7 : Kedekatan program Df : 37 ; = 0,2 ; tTabel : 1,305

Hubungan antara umur dengan umur responden berpengaruh tidak


persepsi petani terhadap program signifikan dengan persepsi petani
GP3K. Berdasarkan Tabel 5 terhadap program GP3K. Baik petani
menunjukkan bahwa terdapat hubungan produktif maupun non produktif
yang tidak signifikan antara umur mempunyai kesempatan yang sama
dengan persepsi petani terhadap untuk berperan aktif dalam program
program GP3K. Sehingga dari hasil GP3K. Umur di antara 25-34 tahun dan
analisis tersebut dapat disimpulkan 40-45 tahun adalah merupakan umur
bahwa umur belum terdapat hubungan yang bisa menimbulkan persepsi puas
yang signifikan pada tingkat terhadap pekerjaan. Umur petani akan
kepercayaan 95% dengan persepsi mempengaruhi kemampuan fisik dan
petani terhadap program GP3K, tapi respon terhadap hal-hal baru dalam
terdapat hubungan yang signifikan pada menjalankan usahataninya (As`ad
tingkat kepercayaan 80%. Hal ini dalam Hernanto, 1984).
menunjukkan bahwa bertambahnya
Hubungan antara pendidikan yang signifikan antara pengalaman
formal dengan persepsi petani terhadap dengan persepsi petani terhadap
program GP3K. Berdasarkan Tabel 5 program GP3K. Hal ini menunjukkan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan semakin tinggi pengalaman responden
yang tidak signifikan antara pendidikan dalam mengikuti program-program
formal dengan persepsi petani terhadap pertanian yang dicanangkan oleh
program GP3K. Sehingga dari hasil pemerintah maka akan semakin baik
analisis tersebut dapat disimpulkan persepsi petani terhadap program
bahwa pendidikan formal belum GP3K. Rakhmat (2005) mengatakan
terdapat hubungan yang signifikan pada bahwa pengalaman mempengaruhi
tingkat kepercayaan 95% dengan kecermatan persepsi. Pengalaman tidak
persepsi petani terhadap program selalu lewat proses belajar formal.
GP3K, tapi terdapat hubungan yang Pengalaman kita bertambah juga
signifikan pada tingkat kepercayaan melalui rangkaian peristiwa yang
80%. Hal ini menunjukkan bahwa pernah kita hadapi. Pengalaman dapat
tinggi rendahnya tingkat pendidikan bertambah melalui rangkaiana peristiwa
responden berpengaruh tidak signifikan yang dialami selama mengikuti
dengan persepsi petani terhadap program-program pertanian, sehingga
program GP3K. Kondisi di lapang nantinya dapat mempengaruhi tingkat
menunjukkan bahwa tingkat petani persepsi petani terhadap program
yang sedang dan memiliki tingkat GP3K.
persepsi yang cukup baik terhadap Hubungan antara motivasi
program GP3K. dengan persepsi petani terhadap
Hubungan antara pendidikan program GP3K. Berdasarkan Tabel 5
non formal dengan persepsi petani menunjukkan bahwa terdapat hubungan
terhadap program GP3K. Berdasarkan yang tidak signifikan antara motivasi
Tabel 5 menunjukkan bahwa terdapat dengan persepsi petani terhadap
hubungan yang signifikan antara program GP3K. Sehingga dari hasil
pendidikan non formal dengan persepsi analisis tersebut dapat disimpulkan
petani terhadap program GP3K. Hal ini bahwa motivasi belum terdapat
menunjukkan semakin banyak petani hubungan yang signifikan pada tingkat
yang mengikuti kegiatan penyuluhan kepercayaan 95% dengan persepsi
dan pelatihan maka akan semakin baik petani terhadap program GP3K, tapi
pula persepsi petani terhadap program terdapat hubungan yang signifikan pada
GP3K. Karena dengan mengikuti tingkat kepercayaan 80%. Kondisi di
kegiatan penyuluhan atau pelatihan, lapang menunjukkan bahwa responden
beragam informasi mudah didapatkan yang berpersepsi baik adalah petani
seperti program GP3K yang diperlukan yang memiliki motivasi tinggi dimana
petani dapat dengan mudah diperoleh, mereka mempunyai dorongan yang
sehingga ikut mempengaruhi keputusan kuat dari diri mereka sendiri untuk
petani dalam memanfaatkan program mengambil keputusan atau tindakan
GP3K. dalam mengikuti program GP3K.
Hubungan antara pengalaman Petani memiliki kesadaran yang cukup
dengan persepsi petani terhadap tinggi untuk maju dam berkembang
program GP3K. Berdasarkan Tabel 5 dalam usahataninya, karena itu petani
menunjukkan bahwa terdapat hubungan selalu ingin mencoba hal-hal baru yang
mereka anggap dapat meningkatkan beranggapan bahwa informasi yang
kesejahteraan mereka. Hal ini diberikan untuk memanfaatkan
mendorong petani untuk mengikuti program GP3K sudah cukup baik.
program GP3K. Hubungan antara kedekatan
Hubungan antara lingkungan program dengan persepsi petani
sosial dengan persepsi petani terhadap terhadap program GP3K. Berdasarkan
program GP3K. Berdasarkan Tabel 5 Tabel 5 menunjukkan bahwa terdapat
menunjukkan bahwa terdapat hubungan hubungan yang tidak signifikan antara
yang tidak signifikan antara lingkungan kedekatan program dengan persepsi
sosial dengan persepsi petani terhadap petani terhadap program GP3K.
program GP3K. Sehingga dari hasil Sehingga dari hasil analisis tersebut
analisis tersebut dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa kedekatan
bahwa motivasi belum terdapat program belum terdapat hubungan yang
hubungan yang signifikan pada tingkat signifikan pada tingkat kepercayaan
kepercayaan 95% dengan persepsi 95% dengan persepsi petani terhadap
petani terhadap program GP3K, bahkan program GP3K, tapi terdapat hubungan
belum terdapat hubungan yang yang signifikan pada tingkat
signifikan juga pada tingkat kepercayaan 80%. Tingkat kedekatan
kepercayaan 80%. Lingkungan sosial yang dalam hal ini adalah mengetahui
dalam hal ini berasal dari banyaknya kedekatan secara geografis petani serta
elemen masyarakat yang memberikan frekuensi petani dalam mengakses
informasi terkait program GP3K informasi program GP3K. Informasi ini
maupun informasi pertanian lainnya penting karena menjadi salah satu dasar
kepada petani. Selain itu keberagaman dalam pengambilan keputusan petani
media informasi yang dapat untuk mengikuti program GP3K. Dan
mendukung petani untuk memperoleh informasi ini juga akan mempengaruhi
informasi tersebut. Hal ini membuat pembentukan persepsi petani terhadap
petani berpersepsi baik terhadap program GP3K.
program GP3K, karena mereka

Hubungan antara Kualitas Informasi sebagai Varibel Intervening dengan Persepsi


Petani Terhadap Program GP3K.
Tabel. 6. Hubungan Antara Kualitas Informasi sebagai Variabel Intervening
Dengan Persepsi Petani Terhadap Program GP3K.
Kualitas Persepsi petani terhadap program GP3K
Informasi Y1 Y2 Y3 Y Total
R .561** .512** .528** .629**
t hitung 3.098 2.852 2.933 3.430
**. Correlation is significant at the 0,01 levels
*. Correlation is significant at the 0,05 levels

Sumber: Analisis Data Primer, 2013


Keterangan :
Y1 : Persepsi terhadap Tujuan program GP3K
Y2 : Persepsi terhadap Manfaat program GP3K
Y3 : Persepsi terhadap Kegiatan program GP3K
Ytotal : Persepsi petani terhadap program GP3K
Berdasarkan Tabel 6 dapat informasi dengan persepsi petani
disimpulkan bahwa terdapat hubungan terhadap program GP3K yaitu: 1)
korelasi yang positif, kuat dan terdapat hubungan yang signifikan
signifikan antara kualitas informasi antara faktor-faktor pembentuk persepsi
dengan persepsi petani terhadap dengan kualitas informasi. Akan tetapi
program GP3K. Hal ini berarti persepsi tidak terlihat pada faktor umur. 2)
petani terhadap program GP3K secara hubungan antara faktor-faktor
tidak langsung dipengaruhi oleh pembentuk persepsi dengan persepsi
kualitas informasi yang diterima oleh petani terhadap program GP3K dengan
petani, sehingga semakin baik kualitas informasi sebagai variabel
perseptual petani terhadap kualitas tetap. Terdapat hubungan yang
informasi yang diterima oleh petani signifikan antara pendidikan non
maka semakin baik juga persepsi petani formal dan pengalaman dengan
terhadap program GP3K. Kondisi di persepsi petani terhadap program
lapang menunjukkan bahwa petani GP3K. 3) terdapat hubungan yang
mempunyai perseptual yang baik signifikan antara kualitas informasi
terhadap kualitas informasi yang dengan persepsi petani terhadap
mereka terima. Petani juga mempunyai program GP3K.
persepsi yang cukup baik terhadap Saran
program GP3K, baik terhadap tujuan 1)Bagi petani perlu lebih aktif dalam
program, manfaat program maupun mencari informasi tentang program
kegiatan program GP3K. GP3K maupun informasi di bidang
pertanian lainnya baik melalui
KESIMPULAN DAN SARAN penyuluhan maupun media lainnya agar
Kesimpulan menambah wawasan dan pemahaman,
Kualitas informasi program sehingga kualitas informasi petani
GP3K (perseptual) yang diterima oleh secara perseptual menjadi lebih baik
petani program tergolong tinggi. lagi, 2)Bagi pemerintah, PPL dan PT
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertani perlu meningkatkan
persepsi petani terhadap program keberagaman media informasi baik
GP3K yaitu: umur tergolong tinggi (46- tentang program GP3K maupun
55 tahun), pendidikan formal tergolong program lainnya agar petani dapat
sedang (SMP), pendidikan non formal memperoleh sumber informasi lebih
tergolong sedang (4-6 kali),
banyak lagi yang sesuai dengan
pengalaman responden tergolong antara preferansi petani.
sedang dengan tinggi, motivasi
responden tergolong sangat tinggi, DAFTAR PUSTAKA
lingkungan sosial responden tergolong Hernanto, F. 1984. Ilmu Usahatani.
sedang, kedekatan responden terhadap Penebar Swadaya. Jakarta.
program tergolong antara rendah Mardikanto, T.2001. Prosedur
dengan sedang. Persepsi petani Penelitian Pembangunan .
terhadap program GP3K tergolong Prima Theresia Presindo :
tinggi, baik persepsi petani pada tujuan, Surakarta.
manfaat maupun kegiatan program Mulyana, D. 2008. Ilmu Komunikasi
GP3K. Hubungan antara faktor-faktor Suatu Pengantar. PT Remaja
pembentuk persepsi dan kualitas Rosdakarya. Bandung.
Prayitno, H dan Lincolin. 1986. Petani
Desa dan Kemiskinan. BPFE.
Yogyakarta.
Rakhmat, J. 2005. Psikologi
Komunikasi. PT Remaja Rosda
Karya. Bandung.
Soekartawi. 1988. Prisip Dasar
Komunikasi Pertanian. Bogor. IPB.
Singarimbun, M dan S.Effendi . 2006 .
Metode Penelitian Survey .
Edisi Revisi. LP3ES : Jakarta.

You might also like