2922 6354 1 SM PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 12 , No. 4, Oktober 2009, hal 137 – 144

Aplikasi Transduser Ultrasonik Jenis Immersion


Transducer Untuk Karakteristik Media Cair Dan
Pengukuran Tingkat Kekasaran Permukaan Beton
Heri Sugito, Suryono, Diana Layla
heri_fisika_undip@yahoo.co.id
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Jurusan Fisika FMIPA UNDIP Semarang

Abstract
Research of the application of ultrasonics for liquid medium characteristic and
measurement of level of surface roughness of concrete have been done using immersion
transducer. This purpose of research is to know characteristic some dilutions based on the
atanuasi coefficients and measure surface roughness of concretes based on time of flight. In this
research applied by ultrasonic transducer with frequency of 1 MHz.
At attenuation method, awakened ultrasonic signal through pulse generator and
connected at transmitter transducer. Ultrasonic wave which transmitted through liquid medium
will experience received finite attenuation of receiver. Media liquid which applied is oil and
cooking oil. At method time-of-flight, measurement done with object scan which turned around
counted 200 rotation apply motor stepper. Object which applied as component of test that is
concrete. Reason of selec,choose it this specimen is to minimize attenuation so that will enlarge
the bound. Transducer will transmit modulation to object through modulation transmiter and
receiver. Result from scanner is presented at CRO ( Cathode Ray Oscilosco).
Research result to liquid medium sample showing existence of tendency of increase of
attenuation value for ex-oil- and ex-cooking oil if each compared with oil was new and new
cooking oil. From measurement of level of surface roughness, obtained by is surface roughness
average yield of concrete A ( Radium of a minimum of 10%, and Ra maximum 16%), and concrete
B ( Radium of a minimum of 8%, and Ra maximum 17%). This research result give hope that this
method can be developed for inspection innoxious at solid and liquid medium.

keyword : Ultrasonic, attenuation coefficient, level of crudity, Time of Flight

Abstrak
Telah dilakukan penelitian aplikasi ultrasonik untuk karakteristik media cair dan
pengukuran tingkat kekasaran permukaan beton menggunakan transduser jenis immersion
transducer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik beberapa cairan
berdasarkan koefisien atanuasinya dan mengukur kekasaran permukaan beton berdasarkan time
of flight. Dalam penelitian ini digunakan transduser ultrasonik dengan frekuensi 1 MHz.
Pada metode atenuasi, sinyal ultrasonik dibangkitkan melalui generator pulsa dan
dihubungkan pada transduser pemancar. Gelombang ultrasonik yang dipancarkan melalui media
cair akan mengalami atenuasi hingga diterima oleh penerima. Media cair yang digunakan adalah
oli dan minyak goreng. Pada metode time-of-flight, pengukuran dilakukan dengan memayar benda
yang diputar sebanyak 200 putaran menggunakan motor stepper. Benda yang digunakan sebagai
bahan uji yaitu beton. Alasan dipilihnya benda uji ini adalah untuk memperkecil atenuasi
sehingga akan memperbesar pantulannya. Transduser akan memancarkan pulsa ke benda melalui
pulsa transmiter dan receiver. Hasil dari pemayaran ditampilkan pada CRO (Cathode Ray
Osciloscop).
Hasil penelitian terhadap sampel media cair menunjukkan kecenderungan kenaikan nilai
atenuasi untuk oli bekas dan minyak goreng bekas jika dibandingkan masing-masing dengan oli
baru dan minyak goreng baru. Dari pengukuran tingkat kekasaran permukaan, diperoleh hasil
rata-rata kekasaran permukaan beton A (Ra minimum 10%, dan Ra maksimum 16%), dan beton
B (Ra minimum 8%, dan Ra maksimum 17%). Hasil penelitian ini memberi harapan bahwa
metode ini dapat dikembangkan untuk inspeksi tak merusak pada media cair dan padat.

Kata Kunci : ultrasonik, koefisien atenuasi, tingkat kekasaran, Time of Flight

137
Heri Sugito, Suryono, Diana Layla Aplikasi Transduser Ultrasonik…

PENDAHULUAN MHz. Metode yang digunakan untuk


Kecepatan dan atenuasi karakteristik cairan adalah berdasarkan
gelombang ultrasonik menjadi dasar dari koefisien atenuasi, sedangkan untuk
teknik Non-Destructive Testing (NDT), mengukur tingkat kekasaran permukaan
penaksiran sistem mekanis berguna digunakan metode Time of Flight.
untuk menyelidiki informasi seperti sifat
fisika kimia, perubahan struktur, DASAR TEORI
perubahan fasa, perpindahan muatan, Atenuasi Gelombang Ultrasonik
perubahan mikrostruktur [1]. Secara umum atenuasi
Prinsip atenuasi ultrasonik telah menyatukan kerangka dengan definisi
dilakukan Chen dkk (2003). Dalam ~
bilangan komplek gelombang k yang
penelitiannya dilakukan pengukuran dapat dituliskan dalam bentuk
kecepatan dan atenuasi untuk persamaan [5] :
karakterisasi kaolin dengan konsentrasi
~ 
yang berbeda dalam air. Hasilnya k   i (1)
menunjukkan bahwa ketika konsentrasi c
kaolin dinaikkan, terjadi kecuraman dengan  merupakan koefisien atenuasi
terhadap kenaikan gradien. Hal ini gelombang.
menunjukkan bukti bahwa metode yang Secara umum, koefisien
digunakan untuk pengukuran kandungan atenuasi merupakan fungsi frekuensi  .
material padat dalam cairan dapat Koefisien atenuasi dapat digunakan
dipercaya meskipun tidak berdasarkan untuk karakterisasi material.
pada nilai yang telah diketahui [2]. Kesimpulannya,
~
Gradien koefisien atenuasi akan selalu    ( )  Im{ k } (2)
konsisten untuk hasil pengukuran yang Perubahan amplitudo pada peluruhan
sama. Dukhin dkk (2008) melakukan gelombang dapat dinyatakan dalam
pengukuran atenuasi dengan ultrasonik persamaan berikut :
untuk mengkarakterisasi produk
makanan cair. Perbedaan kerapatan dari A  A0e x (3)
bahan menyebabkan atenuasi yang dan atenuasinya adalah :
berbeda. Dukhin dkk menyimpulkan 1 A
bahwa untuk cairan yang memiliki  ln( 0 ) (4)
x A
kerapatan lebih besar maka atenuasinya dengan A0 merupakan amplitudo awal
akan semakin besar [3]. sebelum mengalami atenuasi, A
Metode pengukuran kekasaran amplitudo yang meluruh setelah
dengan memanfaatkan gelombang gelombang melalui jarak ∆x dari lokasi
ultrasonik terjadi melalui interaksi awalnya.
antara besaran gelombang ultrasonik Kuantitas lain yang sering
(Time-of-Flight) dengan suatu medium. digunakan dalam pengukuran koefisien
Metode semacam ini dikenal dengan atenuasi yaitu decibel (dB) yang
nama ultrasonic ranging. Prinsip dinyatakan sebagai perbandingan dari
pengukuran jarak menggunakan dua amplitudo pada skala logaritmic
ultrasonic ranging adalah dengan
A 
menghitung tundaan waktu antara Rasio(dB)  20 log10  0  (5)
pengiriman pulsa ultrasonik dengan  A
diterimanya kembali pantulan Dari persamaan 4 dan 5, dan konversi
gelombang ultrasonik tersebut [4]. dari logaritma natural ke logaritma
Pada penelitian, menggunakan dengan bilangan dasar sepuluh (ln(x) =
transduser ultrasonic jenis immersion 2,303 log(x)) didapat persamaan [5] :
transducer yang memiliki frekuensi 1

138
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 12 , No. 4, Oktober 2009, hal 137 – 144

1 A Refleksi
 ln( 0 ) Pada ultrasonik, citra dihasilkan
x A
melalui berkas suara yang direfleksikan.
1 20 A Prosentase suara yang direfleksikan di
  ln( 0 ) (6)
x 2,303 A antara muka jaringan yang tergantung
pada impedansi.
1 A
  20 log10 ( 0 )
x A

Profil Kekasaran Permukaan


Konsep kekasaran saat ini
mempertimbangkan faktor seperti
contoh interval ukuran dan benda uji [6].
Parameter tingkat kekasaran
permukaan adalah tingkat kekasaran
rata-rata (Ra), parameter ini paling
sering digunakan sebagai parameter
akhir oleh para peneliti dan di dalam Gambar 1 Refleksi gelombang dari
industri. Berikut ini merupakan rumus pembatas [8]
nilai absolut rata-rata dari tingkat
kekasaran rata-rata : Impedansi adalah hasil kali
(7) kerapatan dan kecepatan suara dalam
materi. Impedansi akustik merupakan
Dengan yi adalah tingkat sifat dasar materi atau zat, dalam satuan
kekasaran dari tiap tingkat kekasaran cgs didefinisikan sebagai gram/cm2det x
rata-rata, dan n adalah jumlah 10-5 [9] :
pengambilan data. Keistimewaan bentuk (10)
permukaan yang disebut rata-rata tingkat dengan Z adalah impedansi akustik, ρ
keabuan Ga , digunakan untuk adalah densitas, dan c adalah kecepatan
memprediksi ketajaman tingkat suara pada medium.
kekasaran. Rumus rata-rata dari tingkat Proses refleksi ditunjukkan pada
kekasaran Ga, dituliskan sebagai berikut gambar 2.3 jika berkas suara membentur
: permukaan medium, besar koefisien
(8) refleksinya yang diberikan [8].
Dengan g1, g2, g3, ..., gn adalah (11)
nilai tingkat keabuan dari suatu bentuk
permukaan disepanjang satu garis lurus,
dan gm, merupakan rata-rata nilai tingkat dengan R adalah reflektifitas, adalah
kekasaran yang dirumuskan sebagai impedansi akustik medium 1 ( ),
berikut :
adalah impedansi akustik medium 2
(9) ( ) sehingga persamaan menjadi:
Tingkat kekasaran rata-rata Ga
dihitung pada seluruh permukaan setelah (12)
gambar bentuk permukaannya didapat
[7].

139
Heri Sugito, Suryono, Diana Layla Aplikasi Transduser Ultrasonik…

METODE PENELITIAN variasi dari sampel bahan. Dari


Pengukuran Atenuasi pengukuran tersebut, data yang
Gambar 2 merupakan skema diperoleh adalah Time-of-Flight yang
alat yang digunakan untuk mengukur merupakan jarak sejak di pancarkan
atenuasi. transmitter ultrasonik hingga diterima
receiver ultrasonik. Nilai kekasaran
dihitung dari Time-of-Flight (ToF) data
pengukuran.
Gambar 3 merupakan skema
alat untuk mengukur Time of Flight pada
beton.
SAKLAR

MICROCONTROLLER DRIVER MOTOR

Gambar 2 Skema alat untuk mengukur


atenuasi
Dalam penelitian ini digunakan
sepasang transduser jenis immersion
transducer yang memiliki frekuensi 1
MHz yang diletakkan saling berhadap- Rx
hadapan pada wadah cairan yang Tx
diamati. Sinyal ultrasonik dibangkitkan
oleh generator pulsa ultrasonik dan
dihubungkan menuju transduser
pemancar. SWITCHING
POWER SUPLY

Data yang digunakan dalam


penelitian merupakan data yang tercatat
langsung dari hasil pengukuran.
Parameter yang digunakan dalam GENERATOR PULSA
penelitian yaitu jarak antar transduser
dan sampel bahan yaitu cairan yang Gambar 3 Skema alat pengukuran Time
divariasi. Dari pengukuran tersebut data of Flight
yang diperoleh yaitu amplitudo awal
sebelum mengalami atenuasi (A0), data Gelombang ultrasonik yang
amplitudo setelah mengalami atenuasi dibangkitkan menjalar pada medium
(A). Untuk data amplitudo setelah yang dilalui, memantul pada benda
mengalami atenuasi merupakan data pembatas dan mengaktifkan transduser
yang diterima oleh transduser penerima penerima. Pengukuran dilakukan dengan
yang diukur atau diperoleh setelah memayar benda yang diputar sebanyak
sinyal masukan dari transduser 200 putaran menggunakan motor stepper
pemancar menembus atau melalui cairan dengan memanfaatkan transduser
di dalam wadah pengamatan dalam jarak ultrasonik. Benda yang digunakan
tertentu. sebagai bahan uji yaitu beton. Alasan
Pengukuran Tingkat Kekasaran dipilihnya benda uji ini adalah untuk
Permukaan memperkecil atenuasi sehingga akan
Parameter yang digunakan memperbesar pantulannya. Transduser
dalam penelitian yaitu tinggi benda dan akan memancarkan pulsa ke benda

140
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 12 , No. 4, Oktober 2009, hal 137 – 144

melalui pulsa transmiter dan receiver. akan diteruskan akan menjadi lebih
Hasil dari pemayaran ditampilkan pada sedikit.
CRO (Cathode Ray Osciloscop) yang Gambar 4 memperlihatkan bahwa
digunakan untuk menghitung ToF minyak goreng yang belum digunakan
(Time-of-Flight). atau terpakai, memiliki koefisien
atenuasi yang lebih kecil daripada
HASIL DAN PEMBAHASAN minyak goreng yang telah dipanaskan.
Koefisien Atenuasi Minyak Goreng Koefisien atenuasi pada minyak goreng
Baru dan Minyak Goreng yang Telah baru bernilai lebih kecil daripada
Dipanaskan minyak goreng yang telah dipanaskan
Gambar 4 merupakan hubungan tersebut, disebabkan karena kerapatan
antara jarak transduser dengan intensitas pada minyak goreng yang telah
yaitu antara minyak goreng baru dengan dipanaskan (55 cP) lebih besar daripada
minyak goreng yang telah dipanaskan minyak goreng baru (53 cP). Semakin
beberapa menit. Intensitas gelombang rapat cairan tersebut maka sinyal
ultrasonik akan lebih teratenuasi pada masukan yang akan diteruskan akan
medium yang mempunyai kerapatan menjadi semakin sedikit.
lebih besar sehingga intensitas yang

7,00
Minyak Goreng Baru
Minyak Goreng Bekas
Linear (Minyak Goreng Bekas)
6,00 Linear (Minyak Goreng Baru)

y = 0,1828x + 2,5351
5,00
20log(A0/A) (dB)

4,00

3,00 y = 0,2589x - 0,0606

2,00

1,00

0,00
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
d (cm)

Gambar 4 Hubungan antara jarak transduser dengan intensitas yang dihasilkan pada
minyak goreng baru dengan minyak goreng yang telah digunakan

141
Heri Sugito, Suryono, Diana Layla Aplikasi Transduser Ultrasonik…

Koefisien Atenuasi Oli Baru dan Oli berpengaruh terhadap nilai koefisien
Bekas atenuasi yang akan dihasilkan dari
Gambar 5 memperlihatkan bahan yang diamati tersebut. Ketika
hubungan antara jarak transduser (d gelombang ultrasonik dilewatkan pada
dalam cm) dengan intensitas (dB) antara suatu medium, maka sinyal masukan
oli yang belum digunakan oleh setelah melalui atau melewati medium
kendaraan (oli baru) dengan oli yang tersebut akan mengalami pelemahan
sudah digunakan oleh kendaraan (oli atau pengurangan. Apabila bahan yang
bekas). Intensitas yang dimaksud dilalui oleh gelombang ultrasonik
merupakan perbandingan antara tersebut unsur-unsur penyusunnya rapat,
intensitas awal sebelum melewati cairan maka sinyal masukan yang diberikan
dengan intensitas yang dihasilkan akan lebih banyak diserap oleh bahan
setelah melewati cairan. Dari hasil yang yang dilaluinya sehingga sinyal yang
ditunjukkan pada gambar 5 menyatakan akan diteruskan ke transduser penerima
bahwa semakin besar jarak transduser akan menjadi berkurang. Dan sebaliknya
maka intensitas yang dihasilkan pada apabila bahan yang dilalui oleh
sampel juga akan semakin besar. gelombang ultrasonik unsur-unsur
Jika dilihat dari segi penyusunnya tidak rapat atau dapat
kekentalannya, semakin kental oli maka dikatakan encer, maka sinyal masukan
unsur-unsur penyusunnya juga akan yang dilewatkan pada bahan akan lebih
semakin rapat. Kerapatan dari unsur- banyak yang diteruskan atau diterima
unsur penyusun bahan tersebut akan oleh transduser penerima.

9,00
Oli Baru
Oli bekas
8,00 Linear (Oli bekas)
Linear (Oli Baru)

7,00

6,00 y = 0,3802x + 1,4651


20log (A0/A) (dB)

5,00

4,00

3,00 y = 0,2262x + 0,3215

2,00

1,00

0,00
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
d (cm)

Gambar 5 Hubungan antara jarak transduser dengan intensitas yang dihasilkan pada oli
baru dan oli bekas

142
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 12 , No. 4, Oktober 2009, hal 137 – 144

Berdasarkan hasil yang telah KESIMPULAN


diperoleh dari gambar 5, menunjukkan 1. Semakin rapat medium, maka
bahwa oli bekas memiliki nilai koefisien koefisien atenuasi akan semakin
atenuasi yang lebih besar (α = 0,4 besar. Hasil penelitian terhadap
dB/cm) jika dibandingkan dengan nilai sampel media cair yang diuji
koefisien atenuasi oli baru (α = 0,2 menunjukkan adanya
dB/cm). Hal ini dapat disebabkan karena kecenderungan kenaikan nilai
oli bekas sudah tercemar atau bercampur atenuasi untuk oli bekas dan minyak
dengan zat-zat lain atau pengotor. Nilai goreng bekas jika dibandingkan
viskositas oli baru yang didapatkan masing-masing dengan oli baru dan
berdasarkan uji viskositas sebesar 62,5 minyak goreng baru.
cP, sedangkan nilai viskositas oli besar 2. Pengukuran tiap masing benda
adalah 120 cP. Semakin besar nilai (profile) yaitu:
viskositas cairan, maka gelombang a. Beton A dengan tingkat kekasaran
ultrasonik yang dilewatkan akan lebih rata-rata 2,5 mm dengan Ra
teratenuasi. minimal pada 0,6 mm dan Ra
maksimum pada 5,6 mm.
Penghitungan Kekasaran pada Beton b. Beton B dengan tingkat kekasaran
A untuk 1 Line rata-rata 2,3 mm dengan Ra
Hasil penghitungan kekasaran minimal pada 0,1 mm dan Ra
pada beton A untuk 1 line pengukuran maksimum pada 7,7 mm.
ditunjukkan pada gambar 6. Hasil 3. Tingkat kekasaran relatif yang
penyamaran (scanner) tidak rata. Pada paling tinggi pada eksperimen ini
sudut 36º teridentifikasi sebagai adalah sampel beton B yaitu 2,3
permukaan objek yang paling kasar mm.
yang ditunjukkan oleh puncak grafik Hasil penelitian ini memberi
yang tajam. Pada sudut 50º sampai 250º harapan bahwa dua metode ini dapat
menunjukkan permukaan yang kurang dikembangkan lebih lanjut untuk
kasar, pada grafik terlihat lonjakan yang inspeksi tak merusak pada media cair
tidak signifikan. Sedangkan, 250º -360º dan media padat.
terlihat lonjakan yang sedikit sehingga
permukaan dianggap licin.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil Penghitungan Kekasaran pada
Beton B untuk Line 1 [1]. Rajendran V., Muthu Kumaran S.,
Hasil penghitungan kekasaran 2002, Measurement of Ultrasonic
pada beton B untuk 1 line pengukuran Velocity and Attenuation at
ditunjukkan pada gambar 7 bahwa hasil Elevated Temperatures, National
penyamaran (scanner) tidak rata atau Seminar of ISNT, Chennai.
sangat kasar. Pada setiap kenaikan
derajatnya terjadi perubahan lonjakan [2]. Chen, A. Q., Freear, S., Cowell, D.
yang hampir sama dan tidak terlalu jauh. M. J., 2003, Measurement of Solid
Sedangkan saat sudut 0º-60º benda in Liquid Content Using
(profil) menunjukkan perubahan yang Ultrasound Attenuation, 5th World
tidak signifikan sehingga permukaan ini Congress on Industrial Process
dianggap rata. Tomography, Bergen, Norway.

143
Heri Sugito, Suryono, Diana Layla Aplikasi Transduser Ultrasonik…

[3]. Dukhin, A. S., Goetz, P. J., 2008, [7]. Kumar, Rajneesh. et all, 2004,
Ultrasound for Characterizing Application of digital image
Liquid Based Food Products, magnification for surface
Dispersion Technology, Inc., roughness evaluation using
Mount Kisco, NY 10549 USA. machine vision, International
Journal of Machine Tools &
[4]. Schreiber, Robert., 2002, Manufacture 45 (2005) page 228–
Implementing Ultrasonic Ranging, 234
http://www.microchip.com/
AN597.html. [8]. Aston, R, 1990, Principles of
Biomedical Instrumentation and
[5]. Treiber Martin, 2008, Measurement, Merrill, an imprint
Characterization of Cement-Based of Macmillan Publishing Company,
Multiphase Materials Using New York.
Ultrasonics Wave Attenuation,
Tesis Master of Science in [9]. Curry, Thomas S, 1984,
Engineering Science and Introduction to the Physics of
Mechanics, Georgia Institute of Diagnostic Radiology, Third
Technology. Edition Lea & Febiger,
Philadelphia USA.
[6]. Amaral, Ron dan Chong, Ho, 2002,
Surface Rougness,
http://www.sjsu.edu/ surface.pdf

144

You might also like