Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Sah

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No.

2 Edisi September 2018


ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada


Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO)
Di Bursa Efek Indonesia
Sri Winarsih Ramadana
Program Studi Akuntansi Politeknik Kutaraja

Abstract

The purpose of this study is to examine the effect; financial leverage, profitability, underwriter reputation,
company age and company size against underpricing of company shares that carried out an initial public offering
on the Indonesia Stock Exchange from 2007 to 2013. The data used in this study is cross sectional data, namely
prospectus data in the form of annual financial reports company, underwriter data, company age and size issued
by the Indonesia Stock Exchange for the period 2007-2013. The data analysis method used is multiple linear
regression. Data analysis begins with variable descriptive statistics, classic assumption tests, and hypothesis
testing. The results of the research partially show that financial leverage has a positive effect on underpricing,
while profitability, the reputation of the underwriter, the age of the company and the size of the company
negatively affect underpricing. The results of the study indicate that together (simultaneous) financial leverage,
profitability, underwriter reputation, company age and company size influence underpricing.

Keywords : underpricing, financial laverage, profitability, underwriter reputation, company age, and company
size

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh; financial leverage, profitabilitas, reputasi penjamin emisi,
umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap underpricing saham perusahaan yang melakukakan initial
public offering di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai dengan 2013. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data cross sectional yaitu data prospektus berupa laporan keuangan tahunan perusahaan,
data penjamin emisi, umur dan ukuran perusahaan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia periode 2007-
2013. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Analisis data diawali dengan statistik
deskriptif variabel, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa
financial leverage berpengaruh positif terhadap underpricing, sedangkan profitabilitas, reputasi penjamin emisi,
umur perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpricing. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) financial laverage, profitabilitas, reputasi penjamin emisi,
umur perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap underpricing.

Kata Kunci: underpricing, financial laverage, profitabilitas, reputasi penjamin emisi, umur perusahaan, dan
ukuran perusahaan

PENDAHULUAN Salah satu alternatif yang dapat digunakan


oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar
Pada umumnya, setiap perusahaan memiliki perusahaan untuk kebutuhan ekspansi adalah
tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan melalui pasar modal. Untuk memperoleh dana
pemiliknya dan memperluas usahanya. Tujuan ini melalui pasar modal dapat dilakukan melalui
dapat dicapai, salah satunya, dengan cara penerbitan surat berharga atau saham yang lebih
melakukan ekspansi. Guna melakukan ekspansi, dikenal dengan istilah go public (Isfaatun dan
perusahaan memerlukan tambahan modal yang Hatta, 2010). Dalam proses go public, surat
cukup besar. berharga atau saham yang akan diterbitkan oleh
Perusahaan memiliki berbagai alternatif perusahaan terlebih dahulu dijual pada pasar primer
sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam melalui penawaran umum perdana atau dikenal
maupun luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dengan istilah Initial Public Offering (IPO) (Fahmi
dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan dan Hadi, 2009:48). Ketika akan melakukan IPO,
laba ditahan perusahaan. Di pihak lain, alternatif perusahaan harus menyiapkan informasi-informasi
pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari tentang perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
kreditur berupa utang, penerbitan surat-surat utang, ditetapkan oleh OJK (otoritas jasa keuangan).
maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam Informasi tersebut biasanya dibuat dan disebarkan
bentuk saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:59). sebelum penawaran perdana dilakukan dalam
bentuk prospektus perusahaan.

Page | 102
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
Permasalahan yang sering terjadi pada saat reputasi penjamin emisi (Caster dan Manaster,
IPO adalah harga saham pada waktu penawaran 1990, Rosyati dan Sebeni, 2002, Dimovski et al.,
perdana relatif lebih rendah dibanding dengan 2010, dan Safitri, 2012), ukuran perusahaan
harga penutupan pada saat diperdagangkan di pasar (Beatty, 1989, Caster dan Manaster, 1990,
sekunder atau dikenal dengan istilah underpricing Sandhiaji, 2004), umur perusahaan berpengaruh
(Safitri, 2012). Underpricing adalah hasil dari terhadap underpricing ( Beatty, 1989, How et al.,
ketidakpastian harga saham pada pasar sekunder. 1995, dan Rosyadi dan Sabeni, 2002).
Hal ini terjadi karena perusahaan dinilai lebih Financial leverage adalah rasio yang
rendah dari kondisi yang sesungguhnya oleh menganalisis kemampuan perusahaan untuk
penjamin emisi. Salah satu alasan mengapa bertahan dan membayar utang. Financial leverage
penjamin emisi menilai rendah perusahaan adalah yang tinggi menunjukkan risiko kegagalan
agar dapat mengurangi tingkat risiko terhadap perusahaan untuk mengembalikan pinjaman akan
saham yang menjadi jaminannya (Carter dan semakin tinggi. Oleh karena itu, perusahaan dan
Manaster, 1990). penjamin emisi cenderung menentukan harga
Kecenderungan underpricing terjadi hampir di penawaran perdana yang relatif lebih rendah
setiap negara. Hal ini juga terjadi pada perusahaan dibawah harga sewajarnya, atau dengan kata lain
yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia. meningkatkan besarnya underpricing. Jadi semakin
Sejak awal tahun 2007 hingga akhir tahun 2013, tinggi financial leverage sebuah perusahaan, maka
perusahaan yang melakukan IPO masih terus kemungkinan suatu perusahaan mengalami
mengalami underpricing, ketika saham underpricing semakin tinggi.
diperdagangkan pertama kali pada pasar sekunder. Profitabilitas adalah rasio yang mengukur
Tercatat 156 perusahaan melakukan IPO pada seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
tahun 2007 sampai dengan tahun 2013, dari 156 menghasilkan keuntungan (Harahap, 2004:304).
perusahaan yang melakukan IPO pada kurun waktu Investor yang hendak menanamkan modalnya dapat
tersebut, 126 saham perusahaan diantaranya mempergunakan rasio ini sebagai bahan
mengalami underpricing dan 30 saham perusahaan pertimbangan untuk dapat memprediksi apakah
lainnya mengalami fair ataupun overpricing, atau perusahaan dalam operasinya nanti dapat
dapat dikatakan 80,77% perusahaan yang go public memperoleh laba. Jika perusahaan dapat
sejak tahun 2007 hingga 2013 mengalami memperoleh laba semaksimal mungkin, maka
underpricing dengan rata-rata underpricing per profitabilitas meningkat. Oleh karena itu,
tahun mencapai 29,11% saat diperdagangkan perusahaan dan penjamin emisi cenderung
pertama kali di pasar sekunder, seperti ditunjukkan menentukan harga penawaran perdana sewajarnya,
pada Tabel 1.1. atau dengan kata lain menurunkan besarnya
Tabel 1.1 underpricing.
Perkembangan IPO Tahun 2007 sampai dengan Teori asimetri informasi menjelaskan bahwa
2013 di Indonesia underpricing muncul akibat ketimpangan informasi
yang dimiliki oleh perusahaan dan penjamin emisi
Tahun
Jumlah IPO
%
Rata-Rata (Widayani dan Yasa, 2013). Reputasi penjamin
IPO Underpriced Underpricing/tahun emisi dapat dipakai sebagai sinyal untuk
2007 22 20 90,91 41,16
mengurangi tingkat ketidakpastian yang tidak dapat
2008 19 16 84,21 35,90
2009 13 8 61,54 21,89 diungkapkan oleh informasi yang terdapat dalam
2010 23 22 95,65 30,53 prospektus dan memberi dapat informasi privat dari
2011 25 17 68,00 20,14 emiten mengenai prospek perusahaan di masa
2012 23 21 91,30 28,74 datang tidak menyesatkan (Yolanda dan Martani,
2013 31 22 70,97 25,42
2005). Beatty (1989) mengemukakan bahwa
Total 156 126 80,77 29,11
penjamin emisi dengan reputasi tinggi lebih
Sumber : www.e-bursa.com, data diolah mempunyai kepercayaan diri terhadap kesuksesan
Kondisi underpricing yang tinggi merugikan penawaran saham yang diserap oleh pasar. Dengan
perusahaan. Kerugian yang timbul terjadi demikian adanya kecenderungan penjamin emisi
dikarenakan, underpricing berarti perusahaan yang bereputasi tinggi lebih berani menentukan
dinilai lebih rendah oleh penjamin emisi dari harga penawaran perdana yang tinggi sebagai
kondisi yang sesungguhnya. Sehingga untuk konsekuensi dari kualitas penjaminannya atau
menciptakan harga saham saat IPO yang ideal, dengan kata lain mengurangi underpricing.
perlu dicari terlebih dahulu faktor-faktor yang Semakin lama perusahaan beroperasi, maka
mempengaruhi gejala underpricing (Djashan dan akan semakin banyak memiliki informasi
Pradipta, 2012). Faktor-faktor yang menyebabkan dibandingkan dengan perusahaan yang baru
terjadinya underpricing diantaranya : financial beroperasi atau dengan kata lain perusahaan yang
leverage (Kim et al., 1993, Suyatmin dan Sujadi, beroperasi lebih lama mempunyai kemungkinan
2006, dan Yasa, 2008), profitabilitas (Kim et al., yang lebih besar untuk menyediakan informasi
1993, Ghozali dan Mansur, 2002, dan Yasa, 2008), perusahaan yang lebih banyak dan luas daripada

Page | 103
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
perusahaan yang baru saja berdiri. Informasi inilah Adanya pengaruh financial leverage terhadap
yang dibutuhkan oleh investor dalam menentukan underpricing didukung oleh penelitian Kim et al.
investasi yang akan dilakukan. Dengan demikian (1993), Daljono (2000), Suyatmin dan Sujadi
akan mengurangi adanya asimetri informasi dan (2006), Yasa (2008) dan Aini (2009) yang
memperkecil ketidakpastian pasar dan pada menunjukkan bahwa financial leverage
akhirnya perusahaan dan penjamin emisi cenderung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
menentukan harga penawaran perdana yang underpricing. Dengan demikian hipotesis yang
sewajarnya atau dengan kata lain mengurangi diajukan adalah:
tingkat underpricing. Ha1: Financial leverage berpengaruh terhadap
Ukuran perusahaan menjadi penting ketika underpricing
perusahaan melakukan go public (Ismiyanti dan
Armansyah, 2010). Besar kecilnya ukuran Pengaruh Profitabilitas terhadap Underpricing
perusahaan dapat menjadi gambaran prospek
perusahaan ke depan. Ukuran perusahaan mampu Profitabilitas perusahaan dapat memberikan
memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki informasi kepada investor mengenai tingkat
asset yang besar akan memiliki prospek yang baik. keuntungan yang dicapai perusahaan (Brigham dan
Arman (2012), menyatakan bahwa perusahaan yang Houston, 2001). Prestasi keuangan, khususnya
berskala besar cenderung lebih dikenal masyarakat, tingkat keuntungan, memegang peranan penting
sehingga informasi mengenai prospek perusahaan dalam penilaian prestasi usaha perusahaan dan
berskala besar lebih mudah diperoleh. Keadaan ini sering digunakan sebagai dasar dalam keputusan
dapat dinyatakan sebagai kecilnya tingkat risiko investasi, khususnya dalam pembelian saham
investasi perusahaan berskala besar dalam jangka (Watts dan Zimmerman, 1990).
panjang. Rendahnya tingkat ketidakpastian Profitabilitas yang tinggi dari suatu
perusahaan berskala besar akan mendorong investor perusahaan akan mengurangi ketidakpastian dalam
untuk melakukan investasi. Dengan demikian menentukan harga saham yang wajar saat IPO,
perusahaan dan penjamin emisi cenderung sehingga akan menurunkan tingkat underpricing
menentukan harga penawaran perdana yang (Ghozali dan Mansur, 2002). Adanya pengaruh
sewajarnya atau dengan kata lain mengurangi antara profitabilitas dengan underpricing didukung
tingkat underpricing. oleh penelitian Ghozali dan Mansur (2002) dan
Yasa (2008) yang menunjukkan bahwa
KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
underpricing. Dengan demikian hipotesis yang
Pengaruh Financial Leverage terhadap diajukan adalah:
Underpricing Ha2: Profitabilitas berpengaruh terhadap
underpricing
Financial leverage mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh Pengaruh Reputasi Penjamin Emisi terhadap
kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa Underpricing
bagian modal sendiri yang digunakan untuk
membayar utang. Financial leverage juga memberi Beatty (1989) mengemukakan bahwa reputasi
jaminan tentang seberapa besar utang-utang penjamin emisi dapat digunakan sebagai sinyal.
perusahaan dijamin oleh modal sendiri perusahaan Penjamin emisi dengan reputasi tinggi lebih
yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha mempunyai kepercayaan diri terhadap kesuksesan
(Harahap,2004:303). penawaran saham yang diserap oleh pasar. Reputasi
Semakin tinggi nilai financial leverage penjamin emisi diyakini menjadi pertimbangan
menandakan struktur permodalan usaha lebih penting bagi investor untuk membeli saham suatu
banyak memanfaatkan utang-utang relatif terhadap perusahaan. Dengan demikian adanya
ekuitas dan mencerminkan risiko perusahaan yang kecenderungan penjamin emisi yang bereputasi
relatif tinggi, akibatnya para investor cenderung tinggi lebih berani memberikan harga penawaran
menghindari saham-saham yang memiliki nilai perdana yang tinggi sebagai konsekuensi dari
financial leverage yang tinggi (Ang, 1997 dalam kualitas penjaminannya, sehingga tingkat
Handayani, 2008:26). Oleh karena itu, perusahaan underpricing pun rendah. Beatty (1989), Carter dan
dan penjamin emisi cenderung menentukan harga Manaster (1990), Kim et al. (1995) dan Yasa
penawaran perdana yang relatif lebih rendah (2008) telah membuktikan bahwa reputasi penjamin
dibawah harga sewajarnya, atau dengan kata lain emisi berpengaruh negatif terhadap underpricing.
meningkatkan besarnya underpricing. Dengan Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:
demikian diduga semakin tinggi nilai financial Ha3: Reputasi penjamin emisi berpengaruh terhadap
leverage suatu perusahaan, maka akan semakin underpricing
meningkatnya tingkat underpricing.

Page | 104
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
Pengaruh Umur Perusahaan terhadap perdana di BEI dari awal 2007 hingga 2013 dan
Underpricing mengalami underpricing. Jumlah perusahaan yang
melakukan penawaran perdana dan mengalami
Umur perusahaan emiten menunjukkan underpricing di BEI dari awal 2007 hingga 2013
seberapa lama perusahaan mampu bertahan dan sebanyak 126 perusahaan dan semuanya dijadikan
banyaknya informasi yang dapat diserap oleh populasi dalam penelitian ini. Karena jumlah
publik. Perusahaan yang beroperasi lebih lama populasi yang terbatas, maka peneliti memasukkan
mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk semua elemen populasi sebagai data pengamatan.
menyediakan informasi perusahaan yang lebih Dengan demikian penelitian ini menggunakan
banyak dan luas daripada perusahaan yang baru metode sensus. Metode sensus yaitu metode
saja berdiri. Dengan demikian akan mengurangi penelitian dimana semua elemen populasi diteliti
adanya asimetri informasi dan memperkecil (Arikunto, 2006:130)
ketidakpastian pasar dan pada akhirnya perusahaan
dan penjamin emisi cenderung menentukan harga Operasionalisasi Variabel
penawaran perdana yang sewajarnya (How et al., Variabel Dependen
1995), atau dengan kata lain mengurangi tingkat
underpricing. Penelitian yang dilakukan oleh Underpricing
Beatty (1989), Carter dan Manaster (1990), How et Variabel dependen adalah variabel yang
al. (1995), Rosyati dan Sabeni (2002) dan Sandhiaji dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam
(2004) telah membuktikan bahwa umur perusahaan penelitian ini, yang menjadi variabel dependen
berpengaruh negatif terhadap underpricing. Dengan adalah underpricing yang diukur dengan
demikian hipotesis yang diajukan adalah: menggunakan initial return atau return awal yakni
Ha4: Umur perusahaan berpengaruh terhadap selisih antara harga saham pada hari pertama
underpricing penutupan (closing price) pada pasar sekunder
dibagi dengan harga penawaran perdana (offering
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap price) (Kunz dan Aggarwal, 1994).
Underpricing
Variabel Independen
Perusahaan yang berskala besar cenderung lebih Financial Leverage
dikenal masyarakat sehingga informasi mengenai Financial leverage menunjukkan tingkat
prospek perusahaan berskala besar lebih mudah utang dalam struktur modal perusahaan dan
diperoleh investor daripada perusahaan berskala kemampuan perusahaan untuk membayar utang
kecil. Tingkat ketidakpastian yang akan dihadapi tersebut. Variabel ini diukur dengan menggunakan
oleh calon investor mengenai masa depan debt to equity ratio (DER) yang merupakan
perusahaan emiten dapat diperkecil apabila perbandingan total Utang dengan total ekuitas.
informasi yang diperolehnya banyak dengan Pemilihan utama DER dikarenakan oleh rasio ini
demikian kecilnya tingkat risiko investasi dapat memberikan pentunjuk umum tentang
perusahaan berskala besar dalam jangka panjang. kelayakan dan risiko keuangan perusahaan
Dengan rendahnya tingkat ketidakpastian (Kasmir, 2014:158).
perusahaan berskala besar, maka akan mendorong
investor untuk melakukan investasi. Dengan Profitabilitas
demikian perusahaan dan penjamin emisi Profitabilitas merupakan rasio keuangan yang
cenderung menentukan harga penawaran perdana menggambarkan kemampuan perusahaan
yang sewajarnya atau dengan kata lain mengurangi mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan
tingkat underpricing menurunkan tingkat sumber-sumber yang ada ( Harahap, 2004:304).
underpricing. Oleh karena itu diduga semakin besar Indikatornya adalah ROA, yaitu perbandingan
ukuran perusahaan, maka akan semakin kecil antara laba bersih dengan total aktiva di tahun
underpricing. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terakhir sebelum perusahaan melakukan penawaran
Beatty (1989), Caster dan Manaster (1990) dan perdana.
Sandhiaji (2004) yang menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh negatif terhadap Reputasi Penjamin Emisi
underpricing. Dengan demikian hipotesis yang Reputasi penjamin emisi akan diukur
diajukan adalah: berdasarkan perangkingan penjamin emisi yang
Ha5: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap dikeluarkan oleh BEI. Pengukuran Reputasi
underpricing penjamin emisi pada penelitian ini mengikuti
penelitian yang dilakukan oleh Martani et al.,
METODE PENELITIAN (2012) dengan nilai perdagangan tahunan penjamin
emisi memberikan jasa penjaminan pada emiten
Populasi dalam penelitian ini adalah dengan memberikan skala satu untuk penjamin
perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran emisi yang masuk top 10 dalam 50 most active IDX

Page | 105
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
members in total value berdasarkan total frekuensi HASIL PENELITIAN DAN
perdagangan dan nilai nol untuk penjamin emisi PEMBAHASAN
yang tidak masuk top 10. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan bantuan program SPSS, hasil analisis
Umur Perusahaan regresi linier berganda terhadap variabel-variabel
Variabel ini diasumsikan perusahaan yang penelitian sebagai berikut:
lebih tua dianggap sebagai memiliki investasi yang
lebih sedikit berisiko pada keputusan investasi UP = 0,773 + 0,002FNLit - 0,157PRFit - 0,144RPEit
(Daljono, 2000). Umur perusahaan dihitung dalam – 0,002AGEit – 0,015SIZEit +e
satuan tahun yaitu dari tanggal perusahaan
didirikan berdasarkan akte pendirian sampai dengan a. Berdasarkan hasil regresi bahwa koefesien
tanggal perusahaan melakukan IPO. determinasi (R2) adalah sebesar 0,122 atau
tidak sama dengan nol. Dengan demikian, Ha
Ukuran Perusahaan diterima yang berarti bahwa financial
Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai leverage, profitabilitas, reputasi penjamin
ukuran yang didasarkan atas besar kecilnya emisi, umur perusahaan dan ukuran
perusahaan dalam suatu industri. Besar kecilnya perusahaan secara simultan berpengaruh
perusahaan dapat diukur dengan total aktiva atau terhadap underpricing pada perusahaan IPO di
besar harta perusahaan dalam bentuk natural BEI periode 2007-2013. Hal ini berarti bahwa
logarithm (Ln). Gaynor dan Kirpatrick (1994) variabel financial leverage, profitabilitas,
dalam Madjid (2009:147), pemilihan pengukuran reputasi penjamin emisi, umur perusahaan dan
ini disebabkan oleh “(1) natural logarithms are ukuran perusahaan dalam penelitian ini, secara
closely associated with any variable that is function simultan hanya mampu menjelaskan
of time; (2) natural logarithms are often used to underpricing sebesar 12,2%, sedangkan
make growth calculations in time series data; and sisanya sebesar 87,8% dijelaskan oleh variabel
(3) they are associated with a special class of independen lain diluar penelitian ini.
functions that exhibit specific growth patterns b. Koefisien regresi financial leverage β1=
known as the exponential growth”. 0,002 atau β1≠ 0. Dengan demikian, Ha1
diterima yang berarti bahwa financial
Metode Analisis leverage berpengaruh positif terhadap
Metode analisis yang digunakan dalam underpricing pada perusahaan IPO. Nilai
penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan 0,002 ini menjelaskan bahwa jika financial
persamaan sebagai berikut : leverage naik 1 (satu) persen, akan berakibat
pada naiknya underpricing sebesar 0,002
UPit=α+β1FNLit+β2PRFit+β3RPEit+ β4AGEit+ persen, namun dengan asumsi variabel lain
β5SIZEit + e konstan.
c. Koefisien regresi profitabilitas β2= -0,157 atau
Keterangan : β2≠ 0. Dengan demikian, Ha2 diterima yang
UP : Underpricing berarti bahwa profitabilitas berpengaruh
α : Konstanta/intercept negatif terhadap underpricing pada
β : Koefisien regresi perusahaan IPO. Nilai -0,157 ini menjelaskan
i : Perusahaan yang melakukan IPO bahwa jika profitabilitas naik 1 (satu) persen,
t : Tahun akan berakibat pada menurunnya underpricing
FNL : Financial leverage sebesar 0.157 persen, namun dengan asumsi
PRF : Profitabilitas variabel lain konstan.
RPE : Reputasi penjamin emisi d. Koefisien regresi reputasi penjamin emisi β3=
AGE : Umur perusahaan -0,144 atau β3≠ 0. Dengan demikian, Ha3
SIZE : Ukuran perusahaan diterima yang berarti bahwa reputasi penjamin
e : Tingkat kesalahan penduga dalam penelitian emisi berpengaruh negatif terhadap
underpricing pada perusahaan IPO. Nilai -
Penelitian ini menggunakan metode sensus. 0,144 ini menjelaskan bahwa jika reputasi
Oleh karena itu untuk menguji pengaruh variabel penjamin emisi naik 1 (satu) persen, akan
independen terhadap variabel dependen, baik secara berakibat pada menurunnya underpricing
simultan maupun secara parsial tidak dilakukan uji sebesar 0,144 persen, namun dengan asumsi
signifikan. Kesimpulan diambil langsung dari nilai variabel lain konstan.
koefisien regresi masing-masing variabel e. Koefisien regresi umur perusahaan β4= -
independen (Sugiyono, 2012). 0,002 atau β4≠ 0. Dengan demikian, Ha4
diterima yang berarti bahwa umur perusahaan
berpengaruh negatif terhadap underpricing
pada perusahaan IPO. Nilai -0,002 ini

Page | 106
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
menjelaskan bahwa jika umur perusahaan naik DAFTAR PUSTAKA
satu tahun, akan berakibat pada menurunnya
underpricing sebesar 0,002 persen, namun Aini, Syarifah. 2009. Pengaruh Variabel Keuangan
dengan asumsi variabel lain konstan. dan Non Keuangan Terhadap
f. Koefisien regresi ukuran perusahaan β5= - Underpricing Pada Perusahaan yang
0,015 atau β5≠ 0. Dengan demikian, Ha5 Melakukan Initial Public Offering di bursa
diterima yang berarti bahwa ukuran Efek Indonesia. Thesis. Surakarta:
perusahaan berpengaruh negatif terhadap Universitas Sebelas Maret.
underpricing pada perusahaan IPO. Nilai - Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
0,015 ini menjelaskan bahwa jika ukuran Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
perusahaan naik 1 (satu) persen, akan Rineka Cipta.
berakibat pada menurunnya underpricing Arman, Agus. 2012. Pengaruh Umur, Ukuran
sebesar 0,015, namun dengan asumsi variabel Perusahaan, Reputasi Underwriter, dan
lain konstan. Return on Equity Terhadap Tingkat
Underpricing Saham di Bursa Efek
Implikasi Hasil Penelitian Indonesia. Pekan Ilmiah Dosen.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Universitas Kristen Satya Wacana.
memberikan tambahan bukti empiris dan dapat Beatty, Randolph P. 1989. Auditor Reputation and
menjadi masukan bagi pihak yang berhubungan The Pricing of IPO. The Accounting
dengan pasar modal diantaranya sebagai pedoman Review, Vol. 64, No. 4: 693-709.
bagi investor untuk melakukan strategi Brigham, Eugene F. dan Joel F Houston. 2001.
perdagangan dan perusahaan yang hendak Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
melakukan IPO mempertimbangan financial Jakarta: Salemba Empat.
leverage, reputasi penjamin emisi, profitabilitas, Caster, Richard dan Steven Manaster. 1990. Initial
umur perusahaan, dan ukuran perusahaan demi Public Offering and Underwriter
keberhasilan dalam melakukan IPO. Reputation. Journal of Finance, Vol. 45,
No. 4: 1045-1067.
PENUTUP Daljono. 2000. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Initial Returns Saham
Kesimpulan yang Listing di BEJ Tahun 1990-1997.
Berdasarkan analisis data sesuai dengan objek Simposium Nasional Akuntansi (SNA) III.
penelitian, uji hipotesis dan pembahasan dalam Depok.
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin. 2011.
1. Financial leverage, profitabilitas, reputasi Pasar Modal di Indonesia. Edisi 3.
penjamin emisi, umur perusahaan dan ukuran Jakarta: Salemba Empat.
perusahaan secara simultan berpangaruh Dimovski, William, Simmala Pilavanh dan Robert
terhadap underpricing pada perusahaan yang Brooks. 2011. Underwriter Reputation and
melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Underpricing: Evidence From The
periode 2007-2013; Australian IPO Market. Review of
2. Financial leverage berpangaruh positif Quantitative Finance and Accounting,
terhadap underpricing pada perusahaan yang Vol.37, No.4: 409-426.
melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Djashan, Indra Arifin dan Arya Pradipta. 2012.
periode 2007-2013; Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
3. Profitabilitas berpangaruh negatif terhadap Underpricing: Pendekatan Metode Regresi
underpricing pada perusahaan yang Logistik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Vol.14, No.1: 71-82.
periode 2007-2013; Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori
4. Reputasi penjamin emisi berpangaruh negatif Portofolio dan Analisis Investasi: Teori
terhadap underpricing pada perusahaan yang dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta.
melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Ghozali, Imam dan Mudrik Al Mansur. 2002.
periode 2007-2013; Analisis Faktor-Faktor Yang
5. Umur perusahaan berpangaruh negatif Mempengaruhi Tingkat Underpricing di
terhadap underpricing pada perusahaan yang Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnis dan
melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Akuntansi, Vol. 4, No.1: 74-88.
periode 2007-2013; Handayani, Sri Retno. 2008. Analisis Faktor-Faktor
6. Ukuran perusahaan berpangaruh negatif yang Mempengaruhi Underpricing Pada
terhadap underpricing pada perusahaan yang Penawaran Umum Perdana (Studi Kasus
melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Pada Perusahaan Keuangan yang Go
periode 2007-2013. Publik di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-

Page | 107
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
2006). Tesis. Semarang: Program Pasca Saham pada Perusahaan Go Publik di
Sarjana Universitas Diponegoro. Bursa Efek Jakarta (Tahun 1997 – 2000).
Harahap. Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis atas Simposium Nasional Akuntansi
Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja V.Semarang.
Grafindo Persada. Safitri, Tety Anggita. 2012. Asimetris Informasi
How, Janice C.Y., Izan H.Y., dan Monroe Gary S. dan Underpricing. Jurnal Dinamika
1995. Differential Information and The Manajemen, Vol.4, No.1:1-9.
Underpricing of Initial Public Offerings: Sandhiaji, Bram Nugroho. 2004. Analisis Faktor-
Australian Evidence. Journal of Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Accounting and Finance, Vol.35, No.1: Underpricing pada Penawaran Umum
87-105. Perdana (IPO) Periode Tahun 1996-2002.
Isfaatun, Eliya dan Atika Jauharia Hatta. 2010. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Analisis Informasi Penentu Harga Saham Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Saat Initial Public Offering. Jurnal Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Elektronik, Vol.15.No.1 Suyatmin dan Sujadi. 2006. Analisis Faktor-Faktor
(http://ejournal.gunadarma.ac.id). Diakses Yang Mempengaruhi Underpricing Pada
14 Januari 2014. Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek
Ismiyanti, Fitri dan Rohmad Fuad Armansyah. Jakarta. BENEFIT, Vol.10, No. 1: 11-32.
2010. Motif Go Public, Herding, Ukuran Watts, R. L. and Zimmerman, J. L. 1990. Positive
Perusahaan dan Underpricing pada Pasar Accounting Theory: A Ten Year
Modal Indonesia. Jurnal Manajemen Teori Perspective. The Accounting Review,
dan Terapan, Vol.3, No.1: 20-42. Vol.60, No.1: 131-156.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Widayani, Ni Luh Ulansari Manikan dan Gerianta
PT Raja Grafindo Persada. Wirawan Yasa. 2013. Tingkat
Kim, Jeong Bong, Itzhak Krisky dan Jason Lee. Underpricing dan Reputasi Underwriter.
1993. Motives for Going Public and Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
Underpricing: New Findings from Korea. Vol. 4, No. 1: 159-176.
Journal of Business Financial and Yasa, Gerianta Wirawan. 2008. Penyebab
Accounting, Vol.20, No.2: 195-211. Underpricing pada Penawaran Saham
Kim, Jeong-Bon, Itzhak Krinsky, Jason Lee. 1995. Perdana di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
The Aftermarket Performance of Initial Akuntansi dan Bisnis,Vol.3, No.2: 145-
Public Offerings in Korea. Pacific Basin 157.
Finance Journal, Vol.3, No.4: 429-448. Yolana, Chastina dan Dwi Martani. 2005. Variabel-
Kunz, Roger M. dan Reena Aggarwal. 1994. Why Variabel yang Mempengaruhi Fenomena
initial public offerings are underpriced: Underpricing pada Penawaran Saham Perdana
Evidence from Switzerland. Journal of di BEJ Tahun 1994-2001. Simposium Nasional
Banking & Finance, Vol.18, No.2: 705- Akuntansi VIII. Solo. Akuntabilitas Kinerja
723. Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Dinas
Majid, M. Shabri Abd. 2009. Global Financial Pemerintah Kota Surakarta). Artikel Publikasi
Interdependence. Jerman: Lambert Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi
Academic Publishing. Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Martani, Dwi, Ika Leony Sinaga dan Akhmad Surakarta
Syahroza. 2012. Analysis on Factors Suhartono, Ehrmann; Solichin, Mochammad,
Affecting IPO Underpricing and their (2011). “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran
Effects on Earnings Persistence. World Terhadap Senjangan Anggaran Instansi
Review of Business Research, Vol. 2, No. Pemerintah Daerah dengan Komitmen
2: 1 – 15. Organisasi sebagai Pemoderasi”.SNA 9 Padang.
Rosyati dan Arifin Sebeni. 2002. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Underpricing

Page | 108

You might also like