Professional Documents
Culture Documents
DNA Restriction and Ligation in Gene Cloning, A Study Case in Prolidase Gene Cloning From Lactic Acid Bacteria
DNA Restriction and Ligation in Gene Cloning, A Study Case in Prolidase Gene Cloning From Lactic Acid Bacteria
Ketut Suriasih*
Fakultas Peternakan, Universitas Udayana,
Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Kode pos : 80361; Telp/Fax : (0361) 702771
ABSTRACT
Gene cloning in lactic acid bacteria (LAB) is crucial in term to increase their ability to
hydrolyze milk protein such as proline. This proline could be hydrolyzed when the LAB
undergone cloning on their genome coding the enzyme. The cloning process need
technology to separate/isolate the gene capable of proline hydrolyze. Isolation of DNA
containing prolidase gene, need DNA genome cutting. After isolation of DNA gene coding
prolidase, it is then recombined with other bacterial DNA to obtained recombinant gene. The
process need ligase. In gene cloning, knowledge of cutting and joining the DNA should be
understood.
The enzyme take the role in cutting and joining the DNA were restriction endonuclease
and ligase. The restriction enzyme function (1) in inserting a gen into plasmid contained in a
vector during gene cloning, and gene expression experiment, and (2) to identify the gene. It
is important that the researcher already have standardized sequenced gene as control. The
DNA contained target gene was cut using some restriction enzyme, then the gene was
arrayed in electrophoresis gel using southern blot technique. DNA sequence was elucidated
by addition of ethydium bromide. To identify/characterize the isolated gene, this DNA
sequence was encountered the control DNA.
*Korespondensi Penulis:
Email: ketutsuriasih@ymail.com
78
Suriasih, K. MITP, ISSN: 2407-3814 (print); 2477-2739 (e-journal)
79
Vol.2, No.1, 2015 Pemotongan dan Menyambung DNA dalam Kloning Gen…
80
Suriasih, K. MITP, ISSN: 2407-3814 (print); 2477-2739 (e-journal)
Dalam prroses PCR , DNA target yang B. Tahap penempelan atau annealing.
akan diamplifikasi dimasukkan kedalam Pada tahap ini primer yang mengandung
tabung Eppendorf, kemudian nukleotida komplementer, menempel
ditambahkan enzim DNA polimerase, pada bagian DNA templat yang urutan
dinukleotida triphosphat (dNTP: basanya komplementer. Ini dilakukan
dATP,dTTP, dCTP dan dGTP), primer pada suhu antara 60-65oC. Penempelan
oligonukleotida dan buffer. ini bersifat spesifik. Suhu yang tidak
Enzim DNA polimerase berfungsi tepat menyebabkan tidak terjadinya
untk mengkatalisis reaksi polimerisasi penempelan atau primer menmpel di
nukleotida menjadi untaian DNA. Enzim sembarang tempat. Tahap ini berlangsung
DNA polimerase yang dipakai biasanya sekitar 1-2 menit.
adalah yang tahan terhadap pemanasan C. Tahap pemanjangan atau elongasi.
sampai suhu 1000C. Enzim yang biasa Suhu untuk proses ini tergantung dari
digunakan dalam PCR adalah enzim Taq jenis DNA-polimerase (P pada gambar)
DNA polymerase. yang dipakai. Dengan Taq-polimerase,
Primer oligonukleotida pendek yang proses ini biasanya dilakukan pada suhu
merupakan DNA single stranded pendek 76°C. Tahap ini biasanya berlangsung
(sekitar 10-30 basa nukleotida) yang selama 1 menit.
diperlukan dalam mengawali proses
sinthesis DNA. Urutan basa nukleotida
dari primer ini ditentukan agar
merupakan basa komplementer dari
bagian molekul DNA cetakan.
Molekul dinukleotida (dNTP)
diperlukan dalam teknik PCR sebagai
bahan dasar untuk membuat untaian
DNA karena molekul DNA disusun oleh
keempat nukleotida tersebut.
Proses PCR terdiri dari tiga tahapan
yang diulang-ulang selama 20 – 40
menit ( Anonymousd, 2008, Anonymousc,
2008). Ketiga tahapan tersebut adalah:
A. Tahap peleburan (denaturasi). Pada
tahap ini DNA target yang menjadi DNA
cetakan dipanaskan pada suhu 95-960C .
Pada suhu ini ikatan hidrogen dari DNA
akan putus sehingga rantai ganda DNA
terpisah menjadi rantai tunggal. Tahap ini
berlangsung selama 5 menit
81
Vol.2, No.1, 2015 Pemotongan dan Menyambung DNA dalam Kloning Gen…
82
Suriasih, K. MITP, ISSN: 2407-3814 (print); 2477-2739 (e-journal)
I ATP, Mg++, 13-15 pasangan basa yang Tidak spesifik, tidak sama EcoK
S-adenosil mengandung urutan urutan DNA yang dikenali
metionin nukleotida tidak spesifik
sepanjang 6-8 pasangan basa
III ATP, Mg++ , 5 -6 pasangan basa, tidak Sangat spesifik, tetapi EcoPI
(S – adenosil tersusun secara simetris pemotongan terjadi pada
methionin dapat daerah yang bukan tempat
menstimulasi pengenalan yaitu ke ujung 3’
aktifitas) dari titik pengenalan
Menyambung DNA.
Molekul DNA hasil pemotongan oleh
Hasil potongan DNA dengan ujung tumpul enzim restriksi yang sama dapat dengan
lebih sukar disambung dibandingkan mudah disambung dengan menggunakan
dengan potongan dengan ujung runcing.. enzim DNA ligase dan enzim T4 DNA
Namun hal ini tidak menjadi masalah ligase. DNA ligase hanya dapat
(Sunbrook, et al., 1989) karena hasil menyambungkan potongan DNA
potongan DNA yang berujung tumpul tadi berujung kohesif sedangkan enzim T4
83
Vol.2, No.1, 2015 Pemotongan dan Menyambung DNA dalam Kloning Gen…
84
Suriasih, K. MITP, ISSN: 2407-3814 (print); 2477-2739 (e-journal)
85
Vol.2, No.1, 2015 Pemotongan dan Menyambung DNA dalam Kloning Gen…
86
Suriasih, K. MITP, ISSN: 2407-3814 (print); 2477-2739 (e-journal)
87
Vol.2, No.1, 2015 Pemotongan dan Menyambung DNA dalam Kloning Gen…
88