Pengaruh Em-4 Dan Pupuk Gandasil D Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kangkung (Ipomoea Reptana L.)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Pengaruh EM-4 dan Pupuk Gandasil D (Choirul Anam) 17

PENGARUH EM- 4 DAN PUPUK GANDASIL D TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KANGKUNG
( Ipomoea reptana L. )

Choirul Anam
Fakultas Pertanian
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
choirul.anam19@yahoo.com

Abstract : The increase in the production of sprouts can be carried


out using the correct techniques of cultivation and fertilization, i.e.
(timely, appropriate doses and on target) so that the results can be
further maximized production in cultivation. The purpose of this
research is to know the influence of the giving EM 4 and Gandasil D
with different concentration towards growth and the production of
plant water spinach (Ipomoea reptans L). Research methods include
random design group (RAK) factorial consisting of 2 factors of
treatment and three replicates: Factor I: concentration of EM4 with 3
levels: E1 = 5 ml. litre water ¹ ̄, E2 =: 10 ml. litre water ¹ ̄, E3:15 ml.
litre water ¹ ̄. Factor II: concentration of Gandasil D with 3 levels
namely: G1 = 1 g. liter water ¹ ̄, G2 = 3 g. liter ̄ ¹ air, G3 = 5 g. liter ̄ ¹
water. From the results it can be concluded that: 1. There is a
concentration of treatment interactions granting EM 4 and Gandasil
fertilizer on plant height of D at the age of 10 and 20 days after
planting; the number of leaves at the age of 15 days after planting
and 20; the number of shoots 10 days after planting; root length 30
days after planting; heavy plant persampel 30 days after planting. on
treatment of the grant granting concentrations EM 4 (E2 = 10 ml.
litre water ¹ ̄) and Gandasil D (G2 = 3 grams. ¹ ̄ litres water) or where
the treatment the E2G2 gives the best results towards growth and the
production of plant water spinach (Ipomoea reptana. L.); 2. There is a
significant difference between the treatment of granting the
concentration EM 4 and Gandasil D. plant age 15 and; the number of
leaves at the age of 10 days after planting; on the number of shoots,
there is the very real difference at age 15 days after planting, and
different real at the age of 20 days after planting; 3. Combination
treatment concentrations EM 4 (E2 = 10ml. iter ̄ ¹ water) and
Gandasil D (G2 = 3 grams. ¹ ̄ litres water) or E2G2 best results
towards growth and the production of plant water spinach (Ipomoea
reptana. L.).

Keywords : Em-4, Gandasil D, Ipomoea aquatica


18 Saintis, Vol. 7, No. 1, April 2015

PENDAHULUAN ton/hektar (th 1990). (Lingga,


Kangkung termasuk suku 1992)
Convolvulaceae atau keluarga Rendahnya hasil rata-rata
kangkung-kangkungan. Merupakan kangkung di Indonesia antara lain
tanaman yang tumbuh cepat dan disebabkan pola pengembangan usaha
memberikan hasil dalam waktu 4-6 tani yang masih bersifat sampingan.
minggu sejak dari benih. Dalam satu Adapun jenis kangkung darat banyak
musim saja, kangkung bisa tumbuh ditanam di lahan-lahan pekarangan,
dengan panjang 30-50cm dan sebagian kecil ditanam dengan
(Plantus,2008). Tanaman ini sungguh-sungguh di lahan-lahan
merambat di lumpur dan tempat- kering (Rukmana , 1994).
tempat yang basah, seperti tepi kali, Daya tarik budidaya tanaman
rawa-rawa, atau terapung di atas air. kangkung terletak pada teknik
Biasa ditemukan di dataran rendah budidayanya beserta cara
hingga 1.000 meter di atas pengelolaannya, dan cara
permukaan laut. Tanaman bernama perawatannya yang simpel dan mudah.
Latin Ipomoea reptans ini terdiri atas Selama ini budidaya yang dilakukan
dua varietas, yakni kangkung darat oleh petani adalah pemberian unsur
yang disebut kangkung cina dan hara atau pemupukan untuk
kangkung air yang tumbuh secara menyububurkan tanaman, misalnya
alami di sawah, rawa, atau parit dengan penggunaan pupuk sederhana
(Rukmana,1994). yaitu urea dan phonska secukupnya.
Kangkung air (Ipomoea (Lingga, 1992)
aquatica L.) yang mempunyai daun Peningkatan produksi
panjang dengan ujung yang agak dapat dilakukan dengan
tumpul berwarna hijau kelam dan menggunakan teknik budidaya yang
bunganya berwarna putih keunguan benar dan pemupukan yang tepat,
(Wikipedia,2007). Kangkung darat yaitu (tepat waktu, tepat dosis dan
(Ipomoea reptans L.) merupakan tepat sasaran). Sehingga hasil
tanaman sayuran penting di Asia produksi dapat lebih maksimal
Tenggara dan Asia Selatan. Sayuran dalam budidaya tanaman tersebut.
ini mudah dibudidayakan dan berumur (Anonymous, 2012b)
pendek. Selain untuk sayuran, Penggunaan
kangkung yang mengandung senyawa Mikroorganisme Efektif (EM)
tertentu juga bermanfaat dalam merupakan salah satu teknologi
industri farmasi (Pupon,1992). yang dapat digunakan dalam usaha
Pada tahun 1985 terdapat pengelolaan pertanian yang mampu
luas areal penanaman kangkung mengurangi pengaruh negatif pada
nasional 41.953 hektar, tetapi pada lingkungan. EM terdiri atas kultur
tahun-tahun berikutnya menurun, campuran mikroorganisme
yaitu hanya 32.448 hektar (th 1988) bermanfaat dan hidup secara alami
dan 20.578 hektar ( th 1990). Hasil serta dapat diterapkan sebagai
rata-rata kangkung nasional masih inokulum untuk meningkatkan
rendah yaitu baru mencapai 2,389 keragaman mikroorganisme tanah
ton.hektar ̄ ¹ (th 1985), 4,616 dan tanaman (Nita,2014).
ton/hektar (th 1988), dan 7,660
Pengaruh EM-4 dan Pupuk Gandasil D (Choirul Anam) 19

Jenis pupuk daun telah 28ºC dan curah hujan antara 2.000-
banyak beredar dimasyarakat salah 3.000 mm.tahun ̄ ¹. Bahan yang
satu diantranya yakni gandasil d. digunakan dalam penelitian ini
Penggunaan pupuk ini dapat adalah : benih kangkung varietas
mengurangi penggunaan pupuk dasar Serimpi, Mikroorganisme Efektif
NPK dan mencegah kekurangan (EM-4), pupuk daun Gandasil D,
unsur hara makro dan mikro pada pestisida untuk pengendalian hama
tanaman. Dengan kegunaan tersebut dan penyakit. Alat yang digunakan
pupuk daun gandasil d dengan dosis adalah : cangkul, pisau, timbangan,
tepat diharapkan mampu memacu meteran, sprayer, ember, gunting,
pertumbuhan dan perkembangan papan nama, alat-alat tulis penunjang
tanaman kangkung. Kebiasaan lainnya.
petani kangkung saat masa Penelitian ini dilakukan
generative mereka tidak menambah dengan menggunakan metode
pupuk daun. Mereka beraggapan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
pupuk disaat prtumbuhan vegetatif pola faktorial, yang terdiri dari 2
saja sudah cukup buat pertumbuhan faktor. Faktor I yaitu EM-4 terdiri
tanaman kangkung. Pupuk daun dari 3 level : E1 : 5 ml.liter ̄ ¹ air; E2
mempunyai peran yang sangat : 10 ml.liter ̄ ¹air; dan E3 : 15
penting terhadap petumbuhan dan ml.liter ̄ ¹ air serta Faktor II yaitu
produksi tanaman, dimana ketiga Pupuk Gandasil D yang terdiri dari
unsur ini saling berinteraksi satu G1 : 1 gram.liter ̄ ¹ air; G2 : 3
sama lain dalam menunjang gram.liter ̄ ¹ air dan G3 : 5 gram.liter ̄
pertumbuhan tanaman. ¹ air. Dari kedua faktor tersebut
Berdasarkan penguraian diperoleh 9 kombinasi perlakuan
diatas, maka perlu dilakukan yang diulang 3 kali. Data yang
penelitian untuk mengetahui pengaruh diperoleh dari hasil pengamatan
konsentrasi EM 4 dan Gandasil D dihitung dengan analisa sidik ragam
dengan berbagai kosentrasi terhadap dengan uji Fisher ( uji – F pada taraf
pertumbuhan dan peroduksi tanaman 5 % dan 1 %), apabila terjadi
kangkung (Ipomoea reptans L.). perbedaan nyata dilanjutkan dengan
Tujuan penelitian ini uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5 %).
adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian EM 4 dan Gandasil D HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan konsentrasi berbeda Tinggi Tanaman
terhadap pertumbuhan dan
Hasil analisis ragam
produksi tanaman kangkung
menunjukan bahwa terdapat interaksi
(Ipomoea reptans L.)
antara pemberian kosentrasi EM 4
dan pupuk daun Gandasil D terhadap
BAHAN DAN METODE
tinggi tanaman pada umur
Penelitian ini dilakukan di
pengamatan 10 dan 20 hst, terdapat
Desa Taji, Kec. Maduran, Kabupaten
perbedaan nyata pada umur 15
Lamongan. Ketinggian tempat ±5 m di
hst pengamatan.
atas permukaan laut. Pada jenis tanah
gromosal dengan pH 6,2 suhu 20º -
20 Saintis, Vol. 7, No. 1, April 2015

Tabel 1, Rata-rata Tinggi Tanaman Kangkung (cm) Akibat Pengaruh Kosentrasi


EM 4 dan Gandasil D pada Pengamatan Umur
Perlakuan Rata-rata Tinggi Tanaman ( cm ) pada Pengamatan
Umur
10 hst 20 hst
E1G1 10,8 i 18 h
E1G2 10.93 h 17,86 i
E1G3 11,75 b 19,46 b
E2G1 11,3 g 18,76 f
E2G2 12,6 a 20,66 a
E2G3 11,43 e 18,5 g
E3G1 11,5 d 18,93 c
E3G2 11,33 f 18,8 de
E3G3 11,7 c 18,9 cd
BNT 5% 0,64 0,85

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5%.

Tabel 1, menunjukan bahwa membuat pertumbuhan tinggi


pengamatan pada parameter tinggi tanaman akan lebih optimal.
tanaman menunjukan adanya interaksi Dikarenakan dengan pemberian
antara perlakuan pemberian kosentrasi pupuk Gandasil D menyebabkan
EM 4 (E2 = (10 ml.liter ̄ ¹ air) dan ketersediaan unsur hara yang
pupuk daun Gandasil D (G2 = 3 dimanfaatkan oleh tanaman lebih
gram.liter ̄ ¹ air) atau E2G2. Setelah banyak dan seimbang, pupuk
dilakukan uji BNT 5% dapat diperoleh Gandasil D dapat mempercepat
bahwa konsentrasi EM 4 10 ml.liter ̄ ¹ pertumbuhan tanaman muda
air dan Gandasil D 3 gram.liter ̄ ¹ air sehingga mampu memberikan
menghasilkan tinggi tanaman kondisi yang menguntungkan bagi
kangkung terbaik. Rata-rata terbaik pertumbuhan tanaman kangkung.
tinggi tanaman kangkung pada Pemberian pupuk Gandasil D
pengamatan umur 10 hst sebesar 12,6 dengan konsentrasi yang tepat
cm dan pengamatan umur 20 hst 20,66 akan memacu pertumbuhan
cm. Hal ini menunjukan tanaman yang lebih baik. Hal ini
penggunaan EM 4 dan pupuk sejalan dengan Asjinar (2013)
Gandasil D mempengaruhi menyatakan bahwa, pada fase
pertumbuhan tanaman kangkung pertumbuhan vegetatif yaitu tinggi
saat fase vegetatif. Berdasarkan data tanaman, adanya perlakuan
diatas konsentrasi terbaik untuk konsentrasi pupuk yang yang sesuai
pertumbuhan tinggi tanaman adalah memungkinkan dinding sel akan
perlakuan pupuk Gandasil D 3 membesar dan memanjang.
gram.liter ̄ ¹ air. Ini menunjukan Perlakuan EM 4 terjadi interaksi
pemupukan dengan konsentrasi pada umur 10 dan 20 hst dengan
pupuk Gandasil D (3 gram.liter ̄ ¹ air) rata-rata tertinggi tanaman terbaik
Pengaruh EM-4 dan Pupuk Gandasil D (Choirul Anam) 21

terdapat pada perlakuan E2 ( 10 daun mampu meningkatkan jumlah


ml.liter ̄ ¹) pada umur 10 hst sebesar klorofil dan meningkatkan kualitas
12,6 cm dan umur 20 hst sebesar 20,66 daging. Hal ini sesuai dengan Nita (
cm. 2014) fungsi EM 4 mengaktifkan
EM 4 mengandung berbagai bakteri pelarut, meningkatkan humus
macam bakteri salah satunya tanah lactobanillus sehingga mampu
Lactobasillus yang dapat melarutkan memfermentasikan bahan organik
unsur hara yang terkandung dalam menjadi asam amino. Bila
tanah, meningkatkan kandungan disemprotkan pada daun mampu
humus dan menggemburkan tanah meningkatkan jumlah klorofil,
sehingga akar tanaman dapat fotosintesis meningkat, mempercepat
menyerap unsur hara dalam tanah pematangan buah dan meningkatkan
yang membuat kangkung tumbuh daging.
secara baik, bila di semprotkan ke

Tabel 2, Rata-rata Tinggi Tanaman Kangkung (cm) Akibat Pengaruh Kosentrasi


EM 4 dan Gandasil D pada Pengamatan Umur
Perlakuan Rata-rata tinggi tanaman kangkung (cm) pada pengamatan umur
15 hst
E1 14,91b
E2 15,67 a
E3 14,57 c
BNT 5% 0,81
G1 15,07
G2 15,13
G3 14,93
BNT 5% TN
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5%.

Tabel 2, menunjukan bahwa bakteri salah satunya Lactobasillus


pada parameter tinggi tanaman yang dapat melarutkan unsur hara
menunjukan perlakuan konsentrasi yang terkandung dalam tanah,
EM 4 berpengaruh nyata terhadap meningkatkan kandungan humus
tinggi tanaman kangkung. Setelah dan menggemburkan tanah
dilakukan uji BNT 5% dapat sehingga akar tanaman dapat
diketahui bahwa perlakuan menyerap unsur hara dalam tanah
konsentrasi EM 4 dengan yang membuat kangkung tumbuh
konsentrasi E2 10 ml.liter -1 air secara baik, bila di semprotkan ke
menghasilkan tinggi tanaman yang daun mampu meningkatkan jumlah
lebih baik. Rata-rata tinggi terbaik klorofil dan meningkatkan kualitas
tanaman kangkung pada daging. Hal ini sesuai dengan Nita
pengamatan umur 15 hst sebesar (2014) EM 4 merupakan campuran
15,67 cm. Hal ini dikarenakan dari mikroorganisme bermanfaat
dengan pemberian kosentrasi EM 4 yang terdiri dari lima kelompok,
mengandung berbagai macam 10 Genius 80 Spesies dan setelah
22 Saintis, Vol. 7, No. 1, April 2015

di lahan menjadi 125 Spesies. EM diserap langsung oleh akar


berupa larutan coklat dengan pH tanaman.
3,5 - 4,0. Terdiri dari
mikroorganisme aerob dan Jumlah Daun
anaerob. Meski berbeda, dalam Hasil analisis ragam
tanah memberikan banyak efek menunjukan bahwa terdapat interaksi
yang secara dramatis antara pemberian kosentrasi EM 4
meningkatkan mikroorganisme dan pupuk daun Gandasil D terhadap
tanah. Bahan terlarut seperti asam jumlah daun pada umur 15 dan 20
amino, sacharida, yang dapat hst dan terdapat perbedaan nyata pada
umur 10 hst (lampiran 11-13).

Tabel 3, Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Kangkung (helai) Akibat Pengaruh


Kosentrasi EM 4 dan Gandasil D pada Pengamatan Umur
Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun ( helai ) Pada Pengamatan
Umur
15 hst 20 hst
E1G1 13,47 gf 19,13 cd
E1G2 13,33 g 19,2 c
E1G3 13,07 h 18,8 ef
E2G1 13,00 i 17,8 g
E2G2 15,27 a 21,26 a
E2G3 13,67 d 18,6 g
E3G1 14,20 b 19,26 b
E3G2 13,60 e 18,6 g
E3G3 13,93 c 19 e
BNT 5% 0,69 1,35

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5%.

Tabel 3, menunjukan bahwa pengamatan umur 20 hst 21,26 helai.


pengamatan pada parameter jumlah Hal ini menunjukan penggunaan EM 4
daun menunjukan adanya interaksi dan pupuk Gandasil D mempengaruhi
antara perlakuan pemberian kosentrasi pertumbuhan tanaman kangkung saat
EM 4 (E2 = 10 ml.liter ̄ ¹ air) dan fase vegetatif. Berdasarkan data diatas
pupuk Gandasil D (G2 = 3 gram.liter ̄ ¹ konsentrasi terbaik untuk pertumbuhan
air) atau E2G2. Setelah dilakukan uji jumlah daun tanaman kangkung adalah
BNT 5% dapat diperoleh bahwa perlakuan pupuk Gandasil d G2 (3
konsentrasi EM 4 10 ml.liter ̄ ¹ air dan gram.liter ̄ ¹ air). Ini menunjukan
Gandasil D 3 gram.liter ̄ ¹ air pemupukan dengan konsentrasi pupuk
menghasilkan jumlah daun yang lebih Gandasil D (3 gram.liter ̄ ¹ air)
banyak. Rata-rata terbaik jumlah daun membuat jumlah daun akan lebih
kangkung pada pengamatan umur 15 banyak. Dikarenakan dengan
hst sebanyak 15,27 helai dan pemberian pupuk Gandasil D maka
Pengaruh EM-4 dan Pupuk Gandasil D (Choirul Anam) 23

ketersediaan unsur hara yang fotosintesis meningkat, sehingga


dimanfaatkan oleh tanaman lebih hasil fotosintesis yang tersedia juga
banyak dan seimbang dan di dukung akan meningkat dan dialokasikan
unsur N yang dominan yang sangat di kebagian tanaman yang
perlukan untuk pertumbuhan. Pupuk membutuhkan untuk pertumbuhan
Gandasil D dapat mempercepat dan perkembangan tanaman.
pertumbuhan tanaman muda sehingga Hal ini dikarenakan dengan
mampu memberikan kondisi yang pemberian kosentrasi EM 4. EM 4
menguntungkan bagi pertumbuhan mengandung berbagai macam bakteri
tanaman kangkung. Pemberian pupuk salah satunya Lactobasillus yang
Gandasil D dengan konsentrasi yang dapat melarutkan unsur hara yang
tepat akan memacu pertumbuhan terkandung dalam tanah,
tanaman yang lebih baik. Hal ini meningkatkan kandungan humus dan
sejalan dengan Asjinar (2013) menggemburkan tanah sehingga akar
menyatakan bahwa, pada fase tanaman dapat menyerap unsur hara
pertumbuhan vegetatif yaitu tinggi dalam tanah yang membuat kangkung
tanaman, adanya perlakuan tumbuh secara baik, bila di
konsentrasi pupuk yang yang sesuai semprotkan ke daun mampu
memungkinkan dinding sel akan meningkatkan jumlah klorofil dan
membesar dan memanjang. Perlakuan meningkatkan kualitas daging. Hal ini
EM 4 terjadi interaksi pada umur 15 sesuai dengan Nita ( 2014) EM 4
dan 20 hst dengan rata-rata terbaik merupakan campuran dari
terdapat pada perlakuan E2 mikroorganisme bermanfaat yang
(10 ml.liter ̄ ¹ air) pada umur 15 hst terdiri dari lima kelompok, 10 Genius
sebanyak 15,27 helai dan umur 20 80 Spesies dan setelah di lahan
hst sebanyak 21,26 helai. menjadi 125 Spesies. Em berupa
Menurut Latif (2013) larutan coklat dengan pH 3,5 - 4,0.
pertambahan jumlah daun pada Terdiri dari mikroorganisme aerob dan
akhirnya akan berakibat anaerob. Meski berbeda, dalam tanah
meningkatnya banyak daun secara memberikan banyak efek yang secara
keseluruhan, hal ini berarti dramatis meningkatkan
kemampuan tanaman melakukan mikroorganisme tanah.

Tabel 4, Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Kangkung (helai) Akibat Pengaruh


Kosentrasi EM 4 dan Gandasil D pada Pengamatan Umur
Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun (helai) Pada Pengamatan umur
10 hst
E1 7,40
E2 7,42
E3 7,00
BNT 5% TN
G1 7,26 b
G2 7,55 a
G3 7c
BNT 5% 0,39
24 Saintis, Vol. 7, No. 1, April 2015

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5%.
Tabel 4. menunjukan bahwa sehingga mampu menghasilkan
pada parameter jumlah daun karbohidrat yang banyak untuk
menunjukan perlakuan konsentrasi pertumbuhan vegetatif tanaman. Hal ini
Gandasil D berpengaruh nyata terhadap sejalan dengan Asjinar (2013) serapan
jumlah daun kangkung. Setelah hara yang optimum akan
dilakukan uji BNT 5% dapat diketahui mempengaruhi pembelahan sel, seperti
bahwa perlakuan konsentrasi Gandasil unsur Nitrogen, kalium dan Phosfor
-1
D dengan konsentrasi G2 3 gram.liter yang dapat menunjang pertumbuhan
air menghasilkan jumlah daun yang tanaman.
lebih banyak. Rata-rata terbaik jumlah
daun tanaman kangkung pada Jumlah Tunas
pengamatan umur 10 hst sebanyak Hasil analisis ragam
7,55 helai. Pemberian pupuk Gandasil menunjukan bahwa terdapat interaksi
D pada konsentrasi E2 (3 antara pemberian kosentrasi EM 4 dan
-1
gram.liter air) telah memenuhi pupuk Gandasil D terhadap jumlah
kebutuhan unsur hara pada masa tunas pada umur pengamatan 10 hst
pertumbuhan awal tanaman yang akan sedangkan perbedaan sangat nyata
menentukan perkembangan selanjutnya terdapat pada umur 15, dan berbeda
tanaman kangkung, khususnya nyata pada umur 20 hst (lampiran 16-
pembentukan daun dengan dan 18).
kandungan klorofil yang lebih tinggi

Tabel 5, Rata-rata Jumlah Tunas Tanaman Kangkung (cabang) Akibat Pengaruh


Kosentrasi EM 4 dan Gandasil D pada Pengamatan Umur
Perlakuan Rata-rata Jumlah tunaskangkung (cabang) pada umur
10 hst
E1G1 2,40 d
E1G2 2,47 b
E1G3 1,87 i
E2G1 2,20 fg
E2G2 3,00 a
E2G3 2,20 ef
E3G1 2,47 bc
E3G2 2,07 h
E3G3 2,20 e
BNT 5% 0,47
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5%.

EM 4 (E2 = 10 ml.liter ̄ ¹ air) dan


Tabel 5, menunjukan bahwa Gandasil D (G2 = 3 gram.liter ̄ ¹ air)
pengamatan pada parameter jumlah atau E2G2. Setelah dilakukan uji BNT
tunas menunjukan adanya interaksi 5% dapat diperoleh bahwa konsentrasi
antara perlakuan pemberian kosentrasi EM 4 10 ml.liter ̄ ¹ air dan Gandasil D 3
Pengaruh EM-4 dan Pupuk Gandasil D (Choirul Anam) 25

gram.liter ̄ ¹ air menghasilkan jumlah ketersediaan K dalam tanah yang


tunas yang lebih banyak. Rata-rata selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh
terbaik jumlah tunas kangkung pada tanaman untuk pertumbuhannya.
pengamatan umur 10 hst sebesar 3,00 Perlakuan EM 4 terjadi interaksi pada
cabang. Hal ini dikarenakan pada umur 10 dan 20 hst dengan rata-rata
konsentrasi gandasil d ( 3 gram.liter-1 terbaik terdapat pada perlakuan E2 (
air) unsur hara P dan K yang 10 ml.liter ̄ ¹) pada umur 10 hst
dibutuhkan oleh tanaman kangkung sebanyak 3,00 cabang. Hal ini sejalan
tersedia dalam jumlah yang optimal dengan Susanto (2002) beberapa
dan seimbang serta tanaman dapat keuntungan menggunakan pupuk daun
mengabsorbsi unsur-unsur hara yang diantaranya bisa lebih cepat diserap
terkandung dalam pupuk tersebut untuk oleh tanaman, pertumbuhan tunas atau
melaksanakan proses metabolisme kuncup bunga lebih cepat dan tanah
dengan baik. Pupuk daun lebih cepat di tidak menjadi rusak karena pemupukan
serap oleh tanaman karena, yang biasanya dilakukan melalui tanah.
penyerapan nutrisi pada pagi dan sore EM 4 mengandung berbagai
hari lebih optimum melalui daun. Di macam bakteri salah satunya
dukung dengan EM 4 yang memiliki Lactobasillus yang dapat melarutkan
fungsi memperbanyak unsur hara yang terkandung dalam
klorofil,sehingga unsur hara gandasil d tanah, meningkatkan kandungan humus
bisa di serap sempurna. dan menggemburkan tanah sehingga
akar tanaman dapat menyerap unsur
Hal ini sesuai dengan pendapat hara dalam tanah yang membuat
Rizka (2008), bahwa antara unsur P kangkung tumbuh secara baik, bila di
dan K terdapat korelasi positif yang semprotkan ke daun mampu
memungkinkan adanya meningkatkan jumlah klorofil dan
ketergantungan antara kedua unsur meningkatkan kualitas daging. Hal ini
tersebut. Unsur K berfungsi sebagai sesuai dengan Nita ( 2014) fungsi EM 4
media transportasi yang membawa mengaktifkan bakteri pelarut,
unsur hara dari akar. Unsur K dan P meningkatkan humus tanah
juga sangat penting dalam proses lactobanillus sehingga mampu
pertumbuhan tanaman selain juga memfermentasikan bahan organik
penting sebagai pengatur berbagai menjadi asam amino. Bila
mekanisme dalam proses metabolisme disemprotkan pada daun mampu
seperti fotosintesis dan transportasi meningkatkan jumlah klorofil,
yang mampu mendorong perbanyakan fotosintesis meningkat, mempercepat
cabang. Oleh sebab itu pemberian pematangan buah dan meningkatkan
pupuk dengan kandungan P meskipun daging.
kecil mampu meningkatkan
26 Saintis, Vol. 7, No. 1, April 2015

Tabel 6, Rata-rata Jumlah Tunas Tanaman Kangkung (cabang) Akibat Pengaruh


Kosentrasi EM 4 dan Gandasil D pada Pengamatan Umur
Perlakuan Rata-rata Jumlah Tunas Tanaman Kangkung (cabang)
Pada Pengamatan Pada Umur
15 hst 20 hst
E1 3,11 4,51 c
E2 3,35 5,11 a
E3 3,26 4,71 b
BNT 5% TN 0,4
G1 3,15 b 4,66
G2 3,55 a 5,06
G3 3,02 c 4,6
BNT 5% 0,28 TN
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5%.

Tabel 6, dapat dilihat bahwa K dan P juga sangat penting dalam


pada umur 15 hst terjadi perbedaan proses pertumbuhan tanaman selain
sangat nyata pada pemberian juga penting sebagai pengatur
konsentrasi Gandasil D dan 20 hst berbagai mekanisme dalam proses
terjadi perbedaan nyata pada metabolisme seperti fotosintesis dan
pemberian kosentrasi EM 4. Setelah transportasi yang mampu mendorong
dilakukan uji BNT 5% dapat perbanyakan cabang.
diketahui bahwa perlakuan konsentrasi EM 4 dengan
Gandasil D dengan konsentrasi G2 konsentrasi E2 10 ml.liter -1 air pada
3 gram.liter -1 air pada umur 15 hst umur 20 hst menghasilkan jumlah
menghasilkan jumlah tunas yang cabang yang lebih banyak. Rata-
lebih banyak. Rata-rata terbaik rata terbaik jumlah tunas tanaman
jumlah tunas tanaman kangkung kangkung pada pengamatan umur
pada pengamatan umur 15 hst 20 hst sebanyak 5,11 cabang. Hal
sebanyak 3,55 cabang. Hal ini ini dikarenakan dengan pemberian
dikarenakan pada konsentrasi Gandasil kosentrasi EM 4. Em mengandung
D ( 3 gram.liter-1 air) unsur hara P dan berbagai macam bakteri salah
K yang dibutuhkan oleh tanaman satunya Lactobasillus yang dapat
kangkung tersedia dalam jumlah yang melarutkan unsur hara yang
optimal dan seimbang serta tanaman terkandung dalam tanah,
dapat mengabsorbsi unsur-unsur hara meningkatkan kandungan humus dan
yang terkandung dalam pupuk menggemburkan tanah sehingga akar
tersebut untuk melaksanakan proses tanaman dapat menyerap unsur hara
metabolisme dengan baik. Hal ini dalam tanah yang membuat kangkung
sesuai dengan pendapat Rizka (2008), tumbuh secara baik, bila di
bahwa antara unsur P dan K terdapat semprotkan ke daun mampu
korelasi positif yang memungkinkan meningkatkan jumlah klorofil dan
adanya ketergantungan antara kedua meningkatkan kualitas daging. Hal ini
unsur tersebut. Unsur K berfungsi sesuai dengan Nita (2014) EM 4
sebagai media transportasi yang merupakan campuran dari
membawa unsur hara dari akar. Unsur mikroorganisme bermanfaat yang
Pengaruh EM-4 dan Pupuk Gandasil D (Choirul Anam) 27

terdiri dari lima kelompok, 10 Genius Tabel 7, menunjukan bahwa


80 Spesies dan setelah di lahan menjadi pengamatan pada parameter jumlah
125 Spesies. Em berupa larutan coklat tunas menunjukan adanya interaksi
dengan pH 3,5 - 4,0. Terdiri dari antara perlakuan pemberian kosentrasi
mikroorganisme aerob dan anaerob. EM 4 (E2 = 10 ml.liter ̄ ¹ air) dan
Meski berbeda, dalam tanah pupuk Gandasil d (G2 = 3 gram.liter ̄ ¹
memberikan banyak efek yang secara air) atau E2G2. Setelah dilakukan uji
dramatis meningkatkan BNT 5% dapat diperoleh bahwa
mikroorganisme tanah. Bahan terlarut konsentrasi EM 4 10 ml.liter ̄ ¹ air dan
seperti asam amino, sacharida, yang Gandasil D 3 gram.liter ̄ ¹ air
dapat diserap langsung oleh akar menghasilkan panjang akar yang lebih
tanaman. panjang. Rata-rata terbaik panjang akar
kangkung pada pengamatan umur 30
Panjang akar hst sebesar 20,73 cm. Hal ini
Hasil analisis ragam dikarenakan pada konsentrasi Gandasil
menunjukan bahwa terdapat interaksi D ( 3 gram.liter-1 air) unsur hara P dan
antara pemberian kosentrasi EM 4 dan K yang dibutuhkan oleh tanaman
Gandasil D terhadap panjang akar kangkung tersedia dalam jumlah yang
kangkung pada umur 30 hst (lampiran optimal untuk merangsang
20). pertumbuhan bulu-bulu akar dan
menguatkan perakan kangkung serta
Tabel 7, Rata-rata Panjang Akar tanaman dapat mengabsorbsi unsur-
Kangkung (cm) Akibat unsur hara yang terkandung dalam
Pengaruh Kosentrasi EM 4 pupuk tersebut untuk melaksanakan
dan Gandasil D pada proses metabolisme dengan baik.
Pengamatan Umur
Hal ini sesuai dengan
Perlakuan Rata-rata Panjang
pendapat Rizka (2008), bahwa antara
Akar Kangkung
unsur P dan K terdapat korelasi
(cm) Umur
positif yang memungkinkan adanya
30hst
ketergantungan antara kedua unsur
E1G1 19,26 d
tersebut. Unsur K berfungsi sebagai
E1G2 19,26 e
media transportasi yang membawa
E1G3 19,13 g
unsur hara dari akar. Unsur K dan P
E2G1 19,46 b
juga sangat penting dalam proses
E2G2 20,73 a
pertumbuhan tanaman selain juga
E2G3 19 g
penting sebagai pengatur berbagai
E3G1 19,26 e
mekanisme dalam proses metabolisme
E3G2 19,2 f seperti fotosintesis dan transportasi
E3G3 19,46 c yang mampu mendorong perbanyakan
BNT 5% 0,68 cabang. Oleh sebab itu pemberian
Keterangan: Angka-angka yang pupuk dengan kandungan P meskipun
diikuti oleh huruf kecil mampu meningkatkan
yang sama dalam ketersediaan K dalam tanah yang
kolom yang sama selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh
tidak berbeda nyata tanaman untuk pertumbuhannya.
dengan uji BNT 5%.
28 Saintis, Vol. 7, No. 1, April 2015

Perlakuan EM 4 terjadi interaksi ketidakmampuannya menggunakan


terhadap panjang akar pada umur 30 H2O sebagai sumber elektron). EM
hst dengan rata-rata terbaik terdapat merupakan campuran mikroorganisme
pada perlakuan E2 ( 10 ml.liter ̄ ¹) bermanfaat, terdiri dari lima kelompok,
pada umur 30 hst sebanyak 20,73 cm. 10 genius 80 spesies. Setelah di lahan
EM 4 mengandung berbagai menjadi 125 spesies. EM berupa larutan
macam bakteri salah satunya Bakteri coklat dengan pH 3,5 - 4,0. Terdiri dari
fotosintetik yang merangsang mikroorganisme aerob dan anaerob.
perbanyakan klorofil dan Meski berbeda, dalam tanah
meningkatkan fotosintesis , memberikan banyak efek yang secara
meningkatkan kandungan humus dan dramatis meningkatkan mikroorganisme
menggemburkan tanah sehingga akar tanah. Bahan terlarut seperti asam
tanaman dapat menyerap unsur hara amino, sacharida, yang dapat diserap
dalam tanah yang membuat kangkung langsung oleh akar tanaman.
tumbuh secara baik, bila di semprotkan
ke daun mampu meningkatkan jumlah 4.5. Berat Tanaman Sampel
klorofil dan meningkatkan kualitas Hasil analisis ragam
daging. Hal ini sesuai dengan Nita ( menunjukan bahwa terdapat
2014) bakteri fotosintetik mengandung interaksi antara pemberian
bentuk klorofil khusus (disebut kosentrasi EM 4 dan Gandasil D
bakteriklorofil). Bakteriklorofil ini terhadap berat tanaman sampel pada
bergabung didalam membran mesosom. umur pengamatan 30 hst ( lampiran
Dengan peralatan ini, bakteri dapat 21)
menjalankan fotosistem I, tetapi tidak
pada fotositem II (yang menerangkan

Tabel 8, Rata-rata Berat Tanaman Kangkung Persampel (g) Akibat Pengaruh


Kosentrasi EM4 dan Gandasil D pada Pengamatan Umur
Perlakuan Berat Tanaman Kangkung Persampel (g)
30hst
E1G1 12,73 d
E1G2 12,53 d
E1G3 13,07 c
E2G1 13,60 ab
E2G2 15,00 a
E2G3 13,00 c
E3G1 13,40 bc
E3G2 13,20 c
E3G3 12,20 d
BNT 5% 1,05
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT 5%.

Tabel 8, menunjukan bahwa antara perlakuan pemberian kosentrasi


pengamatan pada parameter tinggi EM 4 (E2 = 10 ml.liter ̄ ¹ air) dan
tanaman menunjukan adanya interaksi pupuk daun gandasil d (G2 = 3
Pengaruh EM-4 dan Pupuk Gandasil D (Choirul Anam) 29

gram.liter ̄ ¹ air) atau E2G2. Setelah Lactobasillus yang dapat melarutkan


dilakukan uji BNT 5% dapat diperoleh unsur hara yang terkandung dalam
bahwa konsentrasi EM 4 10 ml.liter ̄ ¹ tanah, meningkatkan kandungan
air dan Gandasil D 3 gram.liter ̄ ¹ air humus dan menggemburkan tanah
menghasilkan berat persampel sehingga akar tanaman dapat
kangkung yang lebih baik. Rata-rata menyerap unsur hara dalam tanah
terbaik berat tanaman kangkung per yang membuat kangkung tumbuh
sampel pada pengamatan umur 30 hst secara baik, bila di semprotkan ke
sebesar 15,00 gram. Hal ini daun mampu meningkatkan jumlah
menunjukan penggunaan EM 4 dan klorofil dan meningkatkan kualitas
pupuk Gandasil D mempengaruhi daging. Hal ini sesuai dengan Nita (
pertumbuhan tanaman kangkung saat 2014) fungsi EM 4 mengaktifkan
fase vegetatif. Berdasarkan data diatas bakteri pelarut, meningkatkan humus
konsentrasi terbaik untuk berat tanaman tanah lactobanillus sehingga mampu
kangkung per sampel adalah perlakuan memfermentasikan bahan organik
pupuk Gandasil D 3 gram.liter ̄ ¹ air. Ini menjadi asam amino. Bila
menunjukan pemupukan dengan disemprotkan pada daun mampu
konsentrasi pupuk Gandasil D (3 meningkatkan jumlah klorofil,
gram.liter ̄ ¹ air) Unsur N yang dominan fotosintesis meningkat, mempercepat
membuat pertumbuhan dan pematangan buah dan meningkatkan
pembentukan batang lebih optimal. daging.
Dikarenakan dengan pemberian pupuk
Gandasil D menyebabkan ketersediaan SIMPULAN DAN SARAN
unsur hara yang dimanfaatkan oleh Simpulan
tanaman lebih banyak dan seimbang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan,
Pupuk Gandasil D dapat mempercepat bahwa :
pertumbuhan tanaman muda sehingga 1.Terdapat interaksi perlakuan
mampu memberikan kondisi yang pemberian konsentrasi EM 4 dan
menguntungkan bagi pertumbuhan pupuk Gandasil D pada tinggi tanaman
tanaman kangkung. Pemberian pupuk pada umur 10 hst dan 20 hst; jumlah
Gandasil D dengan konsentrasi yang daun pada umur 15 hst dan 20; jumlah
tepat akan memacu pertumbuhan tunas 10 hst; panjang akar 30 hst; berat
tanaman yang lebih baik. Hal ini tanaman per sampel 30 hst; pada
sejalan dengan Asjinar (2013) perlakuan pemberian pemberian
menyatakan bahwa, pada fase kosentrasi EM 4 (E2 = 10ml.liter ̄¹ air)
pertumbuhan vegetatif yaitu tinggi dan Gandasil D (G2 = 3 gram.liter ̄¹
tanaman, adanya perlakuan konsentrasi air) atau E2G2 yang dimana perlakuan
pupuk yang yang sesuai tersebut memberikan hasil yang terbaik
memungkinkan dinding sel akan terhadap pertumbuhan dan produksi
membesar dan memanjang. Perlakuan tanaman kangkung (Ipomoea reptana
EM 4 terjadi interaksi pada umur 30 hst L.).
dengan rata-rata tertinggi terdapat pada 2. Terdapat perbedaan nyata antara
perlakuan E2 ( 10 ml. liter ̄ ¹) perlakuan pemberian konsentrasi Em4
pada umur 30 hst 15,00 gram. dan gandasil D. tinggi tanaman umur
EM 4 mengandung berbagai 15 dan; jumlah daun pada usia 10 hst;
macam bakteri salah satunya pada jumlah tunas terdapat perbedaan
30 Saintis, Vol. 7, No. 1, April 2015

sangat nyata pada umur 15 hst, dan Info Agrobisnis Trubus, No.
berbeda nyata pada umur 20 hst;. 30, hal 22-23, Juni 1990.
3.Nilaiterbaiknyaditunjukkansecaraum Simalungun
umolehperlakuanpemberianpemberianp
emberian kosentrasi EM 4 (E2 = Asjinar. 2013. Pengaruh Varietas
10ml.liter ̄¹ air) danGandasil D (G2 = dan Konsentrasi Pupuk
3 gram.liter ̄¹ air) atauE2G2 yang Bayfolan Terhadap
dimana perlakuan tersebut memberikan Pertumbuhan dan Hasil
hasil yang terbaik terhadap Tanaman Cabai (Capsicum
pertumbuhan dan produksi tanaman annum L.). Studi
kangkung (Ipomoea reptana L.). Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Syiah
Saran
Hasil penelitian ini secara umum Kuala, Aceh
berpengaruh nyata terhadap pemberian
kosentrasi EM 4 dan Gandasil Dpada Bambang, P. 1998. Peluang Usaha
musim kemarau, oleh karena itu Menanam Kangkung. Info
penelitian lebih lanjut disarankan Agrobisnis Trubus. No. 5,
untuk menggunakan perlakuan yang hal 2-6, Mei 2010. Jakarta
sama dimusim kemarau terhadap
jenis dan macam varietas kangkung Cahyono, B. 1996. Usaha Tani
yang berbeda. Tanaman Kangkung. CV Aneka
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1995a. Latif, L. 2013. Pengaruh Jarak
BudidayaTanaman Kangkung. Tanam Terhadap Pertumbuhan dan
http:/ewinkaja Hasil Cabai
05.blogspot.com. Di akses Rawit Varietas Malita FM
pada tanggal 24 april 2015. pada tanah Inceptisol. Universitas
Negeri
________ _. 2012b. Budidaya Gorontalo. Gorontalo
Tanaman Kangkung darat.
http:/om-tani.blogspot.com. Di Lingga. 1992a. Bertanam
akses pada tanggal 24 apri Kangkung. Kanisius. Yogyakarta.
2015.
. 2006b.
________ _. 2015c. Pupuk Gandasil D. PetunjukPenggunaanPupuk.
http://jurnalagrikultur.wordpress.c PenebarSwadaya. Depok.
om/2013/07/14/
pupuk-daun-gandasil d -dan-
gandasil b/. Di akses pada tanggal Margianasari. 2012, Peran Unsur
22 juli 2015. hara terhadap pertumbuhan
kangkung. Info
Agrobisnis.No.6. Mei
Ariyanti, B. 1990. Peran Agen
Kangkung di Simalungun.
Pengaruh EM-4 dan Pupuk Gandasil D (Choirul Anam) 31

Marsono. 2001. Pupuk akar dan Susanto. 2002., Budidaya kangkung


jenis pengaplikasian. Dan Metode Pemupukan
Penebar swadaya, jakarta. .Sinar Baru Bandung.
Swadaya jakarta
Suyono, J. 1997. Pengaruh
Ong, H. C. 2007. Sayuran Khasiat Kekurangan Nutrisi Pada
Makanan dan Ubatan. Pertumbuhan Tanaman
Shamelin Perkasa. Kuala kangkung air. Universitas
Lumpur Plantus, 2008. Cendrawasi. Jayapura.
Kangkung si-Anti Racun.
Utkampus. Bandung. Suryana. 2009. Ilmu Tanah.
Universitas Padjajaran Bandung.
Plantus. 2008. Kangkung si-Anti
Racun. Utkampus. Bandung. Wayan Nita. 2014. Menakar
komposisi kandungan EM4.
Pupon. (1992). Manfaat Tanaman Horison.Bandung.
Kangkung Darat. Sinar Tani.
Wikipedia. 2007. Kangkung (Ipomoea
Rizka, I. N. 2008. Pengaruh reptans).
Pemberian Vermikompos dan http://id.wikipedia.org/w/index.
Pupuk P Terhadap php?
Ketersediaan dan Serapan K title=Ipomoea&action=edit&red
serta Hasil Kentang link=1.Di akses tanggal 8
(Solanum tuberosum L.)di Agustus 2015.
Tanah Andrisol
Tawamangu. Fakultas
Pertanian Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.

Rukmana R. 1994. Betanam


Kangkung Darat : Bandung
Pos, Edisi 5 Februari.
Bandung

Setiadi. 1996. Budidaya kangkung.


Penebar Swadaya. Jakarta.

Sunarjono. Hendro. 1984. Kunci


Pokok Bercocok Tanam
Sayur-sayuran Penting Bagi
Indonesia. Sinar Baru.
Bandung .
32 Saintis, Vol. 7, No. 1, April 2015

You might also like