Professional Documents
Culture Documents
Diagram Alir
Diagram Alir
ABSTRACT
This research aimed to determine the ability of each bacterial isolate to produce ethanol, isolate and
characterize bacteria that have the ability to produce potential ethanol from lau and air in the Arak
Industry of environment in the Tri Eka Buana Village, Sidemen District, Karangasem Bali. Samples
were obtained from 3 Hamlets in Tri Eka Buana Village. Bacteria were taken from lau before
fermentation, during fermentation, and after fermentation. Bacteria from air were taken from the
fermentation, distillation, and under the coconut tree and the variation of time is 15, 30, and 60 minutes
of exposure. Bacteria from lau were isolated by growing on growth media, periodically (after 30, 60,
90, 120, and 150 seconds) the isolates were taken from suspension to be inoculated in growth media for
gas production. Isolation was carried out using YEPD-fluconazole media to obtain pure isolates. The
fluconazole concentration used was 0,2 g/L. Pure isolates were then carried out qualitative tests for gas
production and quantitative tests with alcohol oxidation reactions. The results of UV-Visible
spectrophotometry, there were 6 best isolates and then fermented in YEPD media on a scale of 900 mL
for 10 days. The fermentation results were then distilled using a reflux distilator. BU3.111E1 isolates
are determind the best isolates with 8,50% brix ethanol. The BU3.111E1 were obtained from air
bacteria in Pungutan Hamlet, place of sampling during the fermentation process for 15 minutes. From
the characterization results, isolate BU3.111E1 was Gram positive bacteria, basil bacteria, motile
bacteria, and catalase negative. This study proved that the bacteria had the ability to produce ethanol.
Keyword: isolation, bioethanol, arak, bacteria, UV-Visible spectrophotometry
*Korespondensi Penulis:
Email : mahaputrawijaya@unud.ac.id
290
Bagaskara, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
291
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil …
292
Bagaskara, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
dengan cara diambil lima koloni yang 2018). Dari hasil uji kuantitatif, isolat terbaik
tumbuh berbeda setelah inkubasi pada setiap dilakukan fermentasi produksi etanol dengan
cawan petri kemudian dicampurkan pada volume media sebanyak 900 mL. Media
media YEPD-flukonazol untuk menampung yang digunakan pada tahap fermentasi
gas hasil fermentasi, sehingga isolat yang adalah media YEPD dengan kadar glukosa
diisolasi dari udara sebanyak 270 isolat. 20%. Fermentasi dilakukan selama 10 hari.
Fermentasi dilakukan selama 72 jam pada Setelah 10 hari fermentasi, media fermentasi
suhu 30 ºC. Gas yang dihasilkan dalam didistilasi menggunakan distilator refluks
proses fermentasi diasumsikan CO2. Tabung untuk mendapatkan total etanol (Simatupang
reaksi diberi plastik panjang dan disegel agar et al., 2018). Isolat terbaik dilakukan
kedap udara sebagai tempat penampungan pengamatan makroskopik dan mikroskopik.
gas hasil fermentasi dan untuk mengamati Diagram alir penelitian isolasi dan
volume gas yang dihasilkan saat fermentasi. karakterisasi bakteri penghasil bioetanol
Hasil pengamatan produksi gas yang dapat dilihat pada Gambar 1.
diperoleh diklasifikasikan menjadi dua
kelompok yaitu kelompok gas banyak dan Variabel yang Diamati
gas sedang. Isolat yang menghasilkan gas Variabel yang diamati yaitu gas hasil
banyak ditandai dengan plastik yang fermentasi (Simatupang et al., 2018), nilai
mengembang lebih tinggi dan keras saat absorbansi pada uji kuantitatif (Simbolon et
ditekan. Untuk kelompok isolat gas sedang al., 2018), total etanol (Simatupang et al.,
dilihat dari gas yang dihasilkan pada plastik 2018), bentuk, permukaan/elevasi, tepi, dan
penampung mengembang tinggi namun warna koloni dengan pengamatan
tidak keras seperti gas banyak saat ditekan. makroskopik (Dwijoseputro, 1989) dan
Isolat yang menghasilkan gas disebar pewarnaan Gram (Pelczar and Chan, 2008)
dengan metode streak plate pada media serta biokimia (motilitas dan katalase)
YEPDA, untuk memperoleh kultur murni dengan pengamatan mikroskopik (Cowan,
dilakukan dengan metode quadrant streak 2004).
pada media YEPDA-flukonazol. Isolat yang
telah murni dilakukan seleksi dengan uji Analisis Data
kualitatif untuk menampung gas yang Aplikasi yang digunakan pada
diasumsikan CO2 kembali. Isolat terseleksi penelitian ini yaitu Igor dan MS. Excel untuk
ini dilakukan uji kuantitatif untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil
mereaksikan etanol dengan potasium analisis data kemudian disajikan dalam
dikromat (Simbolon et al., 2018). Uji bentuk grafik dan tabel lalu dibahas secara
kuantitatif etanol dilakukan untuk deskriptif.
mendapatkan isolat terbaik dengan cara
pemindaian menggunakan spektrofotometer HASIL DAN PEMBAHASAN
UV-visible. Sebelum pengujian terhadap
isolat, dilakukan pembuatan grafik standar Gas Hasil Fermentasi
untuk menentukan perbandingan terbaik dan Hasil uji konfirmasi gas dari 35 isolat
mengetahui panjang gelombang absorbansi. lau, didapatkan sebanyak 10 isolat yang
Pembuatan grafik standar terdiri dari menghasilkan gas, isolat yang tidak
penambahan akuades + potasium dikromat, menghasilkan gas berasal dari serabut kelapa
etanol 20% + potasium dikromat, media saat fermentasi di Dusun Duuran dan Dusun
YEPD-flukonazol yang mengandung etanol Pungutan. Sedangkan pada isolat bakteri
20% + potasium dikromat (Simbolon et al., udara, dari 270 isolat diperoleh 80 isolat yang
293
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil …
Mulai
294
Bagaskara, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
Gambar 2. Hasil pemindaian absorbansi dari campuran larutan etanol dan kalium dikromat
Grafik di atas (Gambar 2), dilakukan dikromat adalah 2:1. Pada reaksi lain dapat
7 percobaan dalam pencampuran media dilihat bahwa media (garis orange) yang
mengandung etanol 20% dengan potasium awalnya nilai absorbansi tidak naik, setelah
dikromat (Simbolon et al., 2018). Dapat direaksikan antara media + potasium
dilihat bahwa perbandingan 2:1 antara media dikromat (merah muda) mengalami
mengandung etanol + potasium dikromat perubahan absorbansi, hal tersebut dapat
(garis biru muda) memiliki absorbansi yang disimpulkan bahwa media dapat bereaksi
hampir sama reaksi antara etanol + potasium dengan potasium dikromat yang
dikromat (garis ungu). Berdasarkan hal menyebabkan perubahan nilai absorbansi.
tersebut, perbandingan volume yang Hasil uji kuantitatif pada 113 isolat dapat
digunakan antara supernatan dan potasium dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Hasil uji kuantitatif produksi etanol dari 113 isolat yang diisolasi dari bakteri lau dan udara
Grafik di atas (Gambar 3) isolat, dipilih enam isolat potensial
menunjukkan bahwa pembacaan absorbansi berdasarkan absorbansi tertinggi. Enam isolat
tertinggi dapat dilakukan pada panjang potensial tersebut berasal dari masing-masing
gelombang 560−600 nm. Hal ini sesuai tiga isolat bakteri dari lau dan udara. Hasil
dengan penelitian Simbolon et al. (2018) pemilihan enam isolat terbaik tersebut
untuk mengetahui nilai absorbansi dari etanol kemudian dipindai panjang gelombang yang
dengan potasium dikromat dibaca pada memperlihatkan absorbansi tertinggi
panjang gelombang 560−600 nm. Setelah (Gambar 4).
mendapatkan hasil pemindaian pada 113
295
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil …
Gambar 4. Grafik hasil pemindaian etanol hasil produksi dari 6 isolat terbaik
Hasil pemindaian dari enam isolat udara memiliki nilai absorbansi lebih tinggi
tersebut, terlihat bahwa tiga isolat bakteri dari dibandingkan isolat bakteri dari lau (Tabel 1).
Tabel 1. Isolat potensial hasil uji kuantitatif
Kode Panjang gelombang (nm) Absorbansi Keterangan
BU1.132A2 569 0,461 Produksi gas sedang
BU3.221B1 575 0,435 Produksi gas banyak
BU3.111E1 569 0,420 Produksi gas banyak
BL2.1E1 561 0,358 Produksi gas sedang
BL2.1E3 560 0,327 Produksi gas sedang
BL1.2E3 567 0,323 Produksi gas sedang
Keterangan: BU: Bakteri Udara; BL: Bakteri Lau
Isolat dari kelompok produksi gas memperoleh nilai absorbansi lebih rendah.
banyak diperoleh sebanyak dua isolat yang Hal tersebut dapat terjadi karena komposisi
berasal dari bakteri udara, pada kelompok gas media pada saat inkubasi mempengaruhi
sedang diperoleh empat isolat. Pada tabel reaksi oksidasi potasium dikromat. Maka dari
diatas, nilai absorbansi tidak linier dengan itu, metode oksidasi menggunakan potasium
hasil uji kualitatif. Nilai absorbansi tertinggi dikromat menjadi indikator awal untuk
berasal dari isolat BU1.132A2 dengan nilai kuantifikasi etanol karena metode ini kurang
absorbansi 0,461 yang berasal dari kelompok akurat dalam memperoleh etanol (Koshy et
gas sedang. Menurut Richana (2011), proses al., 2014).
fermentasi glukosa akan menghasilkan Pada tiga isolat bakteri dari lau, dapat
alkohol dan gas CO2, walaupun demikian gas dilihat bahwa isolat terseleksi berdasarkan
yang dapat diukur volumenya hanya sekitar nilai absorbansi adalah lau yang diisolasi
70−80%. Selain itu, gas CO2 yang terbentuk setelah 150 detik. Isolasi bakteri dari lau
pada saat proses fermentasi dapat dilakukan dengan waktu yang berbeda-beda
menghambat pertumbuhan isolat (Muin et al., agar kandungan anti bakteri pada lau belum
2015). Hal ini juga terjadi pada penelitian terlarut dalam media pertumbuhan. Tanin,
Simbolon et al. (2018) bahwa nilai polifenol, dan flavonoid merupakan zat anti
absorbansi tertinggi dari uji kuantitatif gizi yang dapat ditemukan pada tumbuhan
berasal dari kelompok gas sedang, dimana yang bersifat sebagai anti bakteri dan larut
isolat yang menghasilkan etanol tertinggi dalam pelarut organik seperti metanol, etanol,
296
Bagaskara, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
Dari hasil produksi dapat dilihat padatan terlarut pada fermentasi isolat
bahwa total etanol tertinggi dihasilkan dari BU3.111E1 linier karena mengalami
isolat BU3.111E1 yang berasal dari sampel penurunan yang cukup tinggi dibandingkan
bakteri udara di Dusun Pungutan dengan dengan isolat lain yaitu sebesar 1,33% brix.
tempat pengambilan sampel saat fermentasi Wibowo (1990) menjelaskan bahwa dalam
berlangsung selama 15 menit yaitu sebanyak proses fermentasi terjadi perubahan gula
11,33 mL. Hasil tersebut linier karena isolat menjadi etanol sehingga menyebabkan
BU3.111E1 berasal dari kelompok isolat penurunan gula seiring dengan meningkatnya
dengan produksi gas banyak. Penurunan total produksi etanol. Pada penelitian Wulandari
297
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil …
(2019) bahwa selisih total padatan terlarut disebabkan karena sel yang tidak toleran
pada media fermentasi PYG menggunakan terhadap kadar alkohol yang tinggi, sehingga
khamir mencapai 16% brix. Namun, selisih alkohol yang dihasilkan oleh bakteri selama
total padatan terlarut pada isolat BU3.111E1 proses fermentasi akan menghambat aktifitas
cenderung rendah. Hal ini terjadi karena dan pertumbuhan sel sehingga tidak dapat
isolat tidak toleran terhadap kadar gula yang terfermentasi sempurna. Selain itu,
tinggi. Kadar glukosa yang digunakan saat diperkirakan bakteri mengalami inhibisi
fermentasi juga kemungkinan terlalu tinggi substrat yang menyebabkan sel mengalami
sehingga isolat jenuh dan menyebabkan stres dan metabolisme sel menurun
proses penguraian gula pada proses (Neelakandan dan Usharani, 2009).
fermentasi kurang sempurna.
Selain itu, pada Tabel 2 dapat dilihat Pengamatan Makroskopik dan
adanya anomali data, dimana selisih total Mikroskopik
padatan terlarut (Δ% brix) pada isolat Hasil pengamatan makroskopik dan
BL2.1E3 lebih besar tetapi menghasilkan mikroskopik dapat dilihat pada Gambar 6.
nilai total etanol lebih kecil. Hal ini
298
Bagaskara, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
299
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil …
campuran batubara dan tongkol jagung. Simatupang, Y.V., I M.M. Wijaya, dan N.S.
Jurnal Teknik Kimia. 3(21): 37−49. Antara. 2018. Isolasi dan karakterisasi
bakteri potensial penghasil etanol dari
Mohseni, M., H. Ebrahimi, and M.J. Chaichi.
industri arak bali di karangasem-bali.
2016. Isolation and optimization of
Jurnal Rekayasa dan Manajemen
ethanol producing bacteria from natural
Agroindustri. 7(1): 58−71.
environments of mazandaran province
in Iran. Journal of Genetic Resources. Simbolon, N.C., I M.M. Wijaya, dan I.B.W.
1(1): 35−44. Gunam. 2018. Isolasi dan karakterisasi
khamir potensial penghasil bioetanol
Muin, R., I. Hakim, dan A. Febriyansyah.
dari industri arak di karangasem bali.
2015. Pengaruh waktu fermentasi dan
Jurnal Rekayasa dan Manajemen
konsentrasi enzim terhadap kadar
Agroindustri. 6(4): 316−326.
bioetanol dalam proses fermentasi nasi
aking sebagai substrat organik. Jurnal Warman, A. 2017. Isolasi dan Identifikasi
Teknik Kimia. 3(21): 59−69. Aktivitas Antibakteri Bakteri Endofit
Daun Pegagan (Centella aciatica L.)
Muryati, dan Nelfiyanti. 2015. Pemisahan
terhadap Escherichia coli. Skripsi.
tanin dan HCN secara ekstraksi dingin
Tidak Dipublikasikan. Fakultas
pada pengolahan tepung buah
Kedokteran Universitas Tanjungpura,
mangrove untuk substitusi industri
Pontianak.
pangan. Jurnal Riset Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri. 6(1): Wibowo, D. 1990. Teknologi Fermentasi.
9−15. Penerbit Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Universitas Gadjah
Neelakandan, T. dan G. Usharani 2009.
Mada, Yogyakarta.
Optimization and production of
bioethanol from cashew apple juice Wulandari, A., S. Bahri, dan Mappiratu.
using immobilized yeast cells by 2018. Aktivitas antibakteri ekstrak
saccharomyces cerevisiae. American- etanol sabut kelapa (Cocos nucifera
Eurasian Journal of Scientific Research linn) pada berbagai tingkat ketuaan.
4: 85-88. Jurnal Riset Kimia. 4(3): 276−284.
Pelczar, M.J., dan E.C.S. Chan. 2008. Dasar- Wulandari, I.A.P. 2019. Optimasi
Dasar Mikrobiologi I. UI press, Jakarta. Konsentrasi Yeast Extract dan Peptone
pada Media Tumbuh Khamir Potensial
Richana, N. 2011. Bioetanol: Bahan Baku,
Isolat IS 258 untuk Produksi Etanol
Teknologi, Produksi Dan Pengendalian
Optimal. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Mutu. Nuansa, Bandung.
Program Studi Teknologi Industri
Roger, S., and E. Adelberg. 1982. Dunia Pertanian, Universitas Udayana, Bali
Mikroba. Jilid I. Bhratara Karya
Aksara, Jakarta.
Senam. 2009. Prospek Bioetanol Sebagai
Bahan Bakar yang Terbarukan dan
Ramah Lingkungan. Skripsi. Tidak
Dipublikasikan. Jurusan Pendidikan
Kimia Fakultas MIPA Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
300