Professional Documents
Culture Documents
ID Hubungan Gambaran Ultrasonografi Ginjal
ID Hubungan Gambaran Ultrasonografi Ginjal
KEYWORDS renal ultrasound; glomerular filtration rate; renal function; resistive index
ABSTRACT The aim of this research was to understand the correlation betwen renal
ultrasonography examination and Glomerular Filtration Rate (GFR) in renal
diseases patients that were referred to renal ultrasonografi at Radiology
instalation, Sardjito Hospital. The subjects were patients with renal
disorders treated from July 2008 until July 2009 that were fit to inclusion
and exclusion criteria. The inclusion criteria were age 20-65 years old,
normal body weight (Body Mass Index 18,5-22,9 kg/m2), and normal serum
creatinin. The exclusion criteria were patients with renal congenital anomali
and renal trauma. The independent variables were size, echostructure,
borderline betwen cortex and medulla, pyelocaliceal system and another
abnormal image such as stone, mass. The dependent variable was GFR
(Schwartz). Chi square was employed to analyze correlation betwen
independent and dependent variables. The result showed that significant
correlation was observed between renal function (GFR) to size (p= 0,012);
echostructure (p=0,000); cortex-medulla border (p= 0,004) and pyelocaliceal
system (p= 0,01). On the other hand, renal stone and mass showed no
corelation to renal function (GFR), p=0,670. It was suggested that further
studies were still required to increase the accuracy of renal ultrasonography
in clarifying the correlation between renal function to renal artery resistive
index by using doppler ultrasonography.
Pemeriksaan USG ginjal adalah sekresi dan ekskresi yang dapat disebabkan
pemeriksaan untuk mengetahui gambaran oleh prerenal, renal dan post renal. Sebab
anatomi ginjal yang meliputi cortex, prerenal terjadi karena gangguan
medulla, pyramid, sistema pyelocalices dan vaskularisasi: gagal jantung, penyakit
ureter bagian proksimal. Pemeriksaan USG atherosklerotik; sebab renal: infeksi, batu,
ginjal, meliputi: 1. ukuran ginjal, pada massa yang menyebabkan tubular nekrotik
dewasa: panjang 95-110 mm, lebar 50-60 yang berlanjut menjadi iskemik dan sebab
mm. ukuran ginjal dipengaruhi umur, berat post renal: obstruksi karena batu, infeksi,
badan, area permukaan tubuh, posisi tubuh, massa (Sutton, 2005; Higashi et al., 1991).
ketrampilan pemeriksa; 2. ekostruktur Fungsi ginjal secara laboratorium
ginjal solid homogen sedikit hypoechoic dilambangkan dengan GFR. Zat yang di-
dibanding hepar, tebal cortex. 3. Batas anggap sebagai indikator yang baik, di-
cortex medulla; 4. Sistema pyelocalices antaranya Kreatinin. Derajad penurunan
(SPC) dan 5. kelainan-kelainan pada ginjal fungsi ginjal berdasar GFR dibagi menjadi 5
seperti: batu, hydronefrosis, kista, massa stadium: Stadium 1: GFR > 90 ml/menit;
(Higashi et al., 1991; Pickuth, 1993; Cosgrove Stadium 2: GFR 60-89 ml/menit; Stadium 3:
et al., 1993). GFR 30-59 ml/menit; Stadium 4: GFR 15-29
Fungsi ginjal dapat dievaluasi ml/menit. Pada keadaan normal GFR Laki-
dengan berbagai uji laboratorium. Test laki: 95 – 137 ml/menit dan GFR Wanita:
Ureum Kreatinin selalu digunakan untuk 88–128 ml/menit. Kreatinin secara eksklusif
melihat fungsi ginjal pada pasien yang diekskresi melalui ginjal, terutama melalui
diduga mengalami gangguan pada organ proses filtrasi glomerulus dan sedikit sekali
ginjal. Gangguan ginjal yang kronik akan melalui sekresi tubulus. Umumnya kecepat-
menyebabkan penurunan laju filtrasi an sintesis kreatinin tetap konstant dan
glomerulus (fungsi penyaringan ginjal) kadar dalam serum mencerminkan kecepat-
sehingga ureum, kreatinin dan asam urat an eliminasi ginjal. Kenaikan kadar
yang seharusnya disaring oleh ginjal untuk kreatinin serum menunjukkan menurunnya
kemudian dibuang melalui air seni GFR (fungsi ginjal). Dari penjelasan di atas
menurun, akibatnya zat-zat tersebut akan timbul pertanyaan: apakah terdapat
meningkat di dalam darah (Noer, 2004). hubungan antara gambaran anatomi ginjal
Untuk mengetahui fungsi ginjal biasanya pada pemeriksaan USG dengan Laju Filtrasi
dipakai Glomerular Filtration Rate (GFR). Glomerulus (GFR).
Beberapa zat dianggap menjadi indicator Tujuan penelitian ini adalah untuk
yang baik, diantaranya kreatinin untuk mengetahui hubungan antara gambaran
menentukan GFR, cukup mengukur kadar ultrasonografi ginjal dengan laju filtrasi
kreatinin darah dengan memakai rumus glomerulus pada penderita gangguan ginjal
Schwartz (Noer, Riccabona et al., 2005): yang dikirim untuk pemeriksaan USG
GFR = k x l ginjal. Manfaat penelitian ini diharapkan: 1.
PCr Mendapat data gambaran USG ginjal sesuai
dengan dengan nilai GFR; 2.
L : Tinggi badan (cm) Mensosialisasikan pemeriksaan USG ginjal
K : konstanta proporsional sebagai pemeriksaan yang non invasif,
Laki-laki : 0,70 mudah dilakukan dan dapat memberikan
Perempuan : 0,57 gambaran anatomi ginjal sesuai dengan
Untuk mencari penyebab dan sejauh fungsi ginjal (nilai GFR); 3. Memberikan
mana kerusakan pada ginjal dapat sumbangan pengetahuan di bidang
dilakukan pemeriksaan urinalisa, radiologi radiologi khususnya untuk pemeriksaan
Intravena Pyelografi (IVP), Renografi, USG ginjal.
ultrasonografi, dan lain-lain. Penurunan
fungsi ginjal sampai gagal ginjal terjadi
karena gangguan pada fungsi filtrasi,
076 ANA MAJDAWATI
BAHAN DAN CARA KERJA untuk USG ginjal baik rawat jalan maupun
rawat inap yang nilai Kreatininnya sudah
Penelitian ini merupakan penelitian diketahui.
observasional dengan metode penelitian Kriteria inklusi subyek penelitian:
potong lintang (cross sectional), yaitu penderita penyakit ginjal yang dikirim
mencari hubungan antara gambaran USG pemeriksaan USG di instalasi Radiologi,
ginjal yang mencakup 1. Ukuran ginjal, 2. usia 20-65 tahun, Berat Badan normal (Body
echostructure, 3. batas cortex-medulla, 4. Mass Index: 18,5 – 22,9 kg/m2) (Klasifikasi
Sistema pyelocalices (SPC) dan 5. kelainan- Berat Badan berdasar BMI penduduk Asia
kelainan (massa, batu) dibandingkan dewasa, IOTF, WHO 2000), Penderita yang
dengan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR) dilakukan pemeriksaan USG bukan karena
dengan indikator nilai Kreatinin yang trauma ginjal. Kriteria eksklusi adalah,
terbagi dalam 2 kelompok yaitu nilai GFR penderita yang pada waktu pemeriksaan
normal dan abnormal. Tempat dan waktu USG ditemukan kelainan kongenital ginjal
penelitian dilakukan di RSUP Dr Sardjito seperti Horse shoe kidney, agenesis ginjal.
pada bulan Juli 2008 sampai Juli 2009 Besar sampel dihitung dengan rumus
dengan subyek penelitian penderita yang sebagai berikut (Dahlan, 2005).
datang ke Ruang USG Instalasi Radiologi
N = Zǂ + Zǃ 2 +3
N= 1,64 + 1,28 +3
0,5 ln [(1 + 0,4) / (1-0,4)]
= 54
Jalannya penelitian
Kriteria Inklusi :
Kriteria eksklusi:
- Kreatinin yang sudah
- Pasien menolak
diketahui
- USG : kelainan
-Usia 20 – 65 th
kongenital ginjal
- BMI 18,5 – 22,9 kg/m2)
USG Ginjal :
- Salah satu ginjal yang
terdapat kelainan/kelainan
terberat,
- Salah satu ginjal bila kedua
ginjal normal
Variabel Bebas
HASIL
Tabel.3 Hasil pemeriksaan USG ginjal dan hubungannya dengan nilai GFR
No.
NO Pemeriksaan USG
PEMERIKSAAN USG jumlah Prosentase p
1 Ukuran Ginjal
Normal 21 38,18%
Besar 8 14,54% 0,012
Kecil 26 47,27%
2 Ekhostruktur
Normal 21 38,18% 0,000
Abnormal (meningkat/menurun) 34 61,82%
3 Batas cortex-medulla
Normal (tegas) 27 49,09% 0,001
Abnormal (kabur) 28 50,91%
4 SPC
Normal 21 31,18% 0,004
Abnormal 34 61,82%
5 Kelainan (Massa/Batu)
Normal (tidak ada) 47 85,45% 0,670
Abnormal (Ada massa/batu) 8 14,55%
080 ANA MAJDAWATI