Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

JURNAL KEDOKTERAN YARSI 17 (1) : 074-081 (2009)

Hubungan gambaran ultrasonografi ginjal dengan laju


Filtrasi Glomerulus (GFR) pada penderita gangguan
ginjal

Correlation betwen renal ultrasound examination and


Glomerular Filtration Rate in renal disease patient
Ana Majdawati
Department of Radiology, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University, Yogyakarta

KEYWORDS renal ultrasound; glomerular filtration rate; renal function; resistive index

ABSTRACT The aim of this research was to understand the correlation betwen renal
ultrasonography examination and Glomerular Filtration Rate (GFR) in renal
diseases patients that were referred to renal ultrasonografi at Radiology
instalation, Sardjito Hospital. The subjects were patients with renal
disorders treated from July 2008 until July 2009 that were fit to inclusion
and exclusion criteria. The inclusion criteria were age 20-65 years old,
normal body weight (Body Mass Index 18,5-22,9 kg/m2), and normal serum
creatinin. The exclusion criteria were patients with renal congenital anomali
and renal trauma. The independent variables were size, echostructure,
borderline betwen cortex and medulla, pyelocaliceal system and another
abnormal image such as stone, mass. The dependent variable was GFR
(Schwartz). Chi square was employed to analyze correlation betwen
independent and dependent variables. The result showed that significant
correlation was observed between renal function (GFR) to size (p= 0,012);
echostructure (p=0,000); cortex-medulla border (p= 0,004) and pyelocaliceal
system (p= 0,01). On the other hand, renal stone and mass showed no
corelation to renal function (GFR), p=0,670. It was suggested that further
studies were still required to increase the accuracy of renal ultrasonography
in clarifying the correlation between renal function to renal artery resistive
index by using doppler ultrasonography.

Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) tubulus ginjal dan terkumpul di pelvis renis


ginjal merupakan pemeriksaan yang dalam yang merupakan tendon utama systema
dasawarsa terakhir ini banyak dikerjakan collectivus. Zat-zat yang difiltrasi ginjal
karena beberapa alasan: merupakan dibagi 3 kelompok, yaitu: elektrolit, non
pemeriksaan yang non invasif, murah, elektrolit dan air. Beberapa jenis elektrolit
mudah, dapat dikerjakan dimana saja dan yang penting adalah: natrium, kalium,
aman karena tidak mempunyai efek radiasi kalsium, magnesium, bikarbonat, klorida
(David, 2005). Sensitifitas dan spesifisitas dan Phosphat; Non elektrolit yaitu: glukosa,
USG terhadap fungsi ginjal cukup tinggi, asam amino dan metabolit yang merupakan
yaitu berturut-turut 91,7% dan 88,5% produk akhir dari proses metabolisme
(Majdawati, 2008). Fungsi ginjal mencakup protein: urea, asam urat dan kreatinin
fungsi filtrasi yang terjadi di glomerulus (Thandani et al., 1996; Noer, 2004).
termasuk Capsula Bowmani yang terletak
di bagian cortex ginjal; fungsi sekresi yang Correspondence :
terjadi di tubulus ginjal yang terletak dr. Ana Majdawati, M.Sc, Sp.Rad, Lecturer in Radiology
Medical Faculty, Muhammadiyah University, Yogyakarta,
sebagian di cortex ginjal dan sebagian di Jalan Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan Bantul, Yogyakarta
medulla dan fungsi ekskresi yang terjadi di 55183 Telp (0274) 7481047. Email anamjdwt@yahoo.co.id
HUBUNGAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI GINJAL DENGAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS (GFR) 075
PADA PENDERITA GANGGUAN GINJAL

Pemeriksaan USG ginjal adalah sekresi dan ekskresi yang dapat disebabkan
pemeriksaan untuk mengetahui gambaran oleh prerenal, renal dan post renal. Sebab
anatomi ginjal yang meliputi cortex, prerenal terjadi karena gangguan
medulla, pyramid, sistema pyelocalices dan vaskularisasi: gagal jantung, penyakit
ureter bagian proksimal. Pemeriksaan USG atherosklerotik; sebab renal: infeksi, batu,
ginjal, meliputi: 1. ukuran ginjal, pada massa yang menyebabkan tubular nekrotik
dewasa: panjang 95-110 mm, lebar 50-60 yang berlanjut menjadi iskemik dan sebab
mm. ukuran ginjal dipengaruhi umur, berat post renal: obstruksi karena batu, infeksi,
badan, area permukaan tubuh, posisi tubuh, massa (Sutton, 2005; Higashi et al., 1991).
ketrampilan pemeriksa; 2. ekostruktur Fungsi ginjal secara laboratorium
ginjal solid homogen sedikit hypoechoic dilambangkan dengan GFR. Zat yang di-
dibanding hepar, tebal cortex. 3. Batas anggap sebagai indikator yang baik, di-
cortex medulla; 4. Sistema pyelocalices antaranya Kreatinin. Derajad penurunan
(SPC) dan 5. kelainan-kelainan pada ginjal fungsi ginjal berdasar GFR dibagi menjadi 5
seperti: batu, hydronefrosis, kista, massa stadium: Stadium 1: GFR > 90 ml/menit;
(Higashi et al., 1991; Pickuth, 1993; Cosgrove Stadium 2: GFR 60-89 ml/menit; Stadium 3:
et al., 1993). GFR 30-59 ml/menit; Stadium 4: GFR 15-29
Fungsi ginjal dapat dievaluasi ml/menit. Pada keadaan normal GFR Laki-
dengan berbagai uji laboratorium. Test laki: 95 – 137 ml/menit dan GFR Wanita:
Ureum Kreatinin selalu digunakan untuk 88–128 ml/menit. Kreatinin secara eksklusif
melihat fungsi ginjal pada pasien yang diekskresi melalui ginjal, terutama melalui
diduga mengalami gangguan pada organ proses filtrasi glomerulus dan sedikit sekali
ginjal. Gangguan ginjal yang kronik akan melalui sekresi tubulus. Umumnya kecepat-
menyebabkan penurunan laju filtrasi an sintesis kreatinin tetap konstant dan
glomerulus (fungsi penyaringan ginjal) kadar dalam serum mencerminkan kecepat-
sehingga ureum, kreatinin dan asam urat an eliminasi ginjal. Kenaikan kadar
yang seharusnya disaring oleh ginjal untuk kreatinin serum menunjukkan menurunnya
kemudian dibuang melalui air seni GFR (fungsi ginjal). Dari penjelasan di atas
menurun, akibatnya zat-zat tersebut akan timbul pertanyaan: apakah terdapat
meningkat di dalam darah (Noer, 2004). hubungan antara gambaran anatomi ginjal
Untuk mengetahui fungsi ginjal biasanya pada pemeriksaan USG dengan Laju Filtrasi
dipakai Glomerular Filtration Rate (GFR). Glomerulus (GFR).
Beberapa zat dianggap menjadi indicator Tujuan penelitian ini adalah untuk
yang baik, diantaranya kreatinin untuk mengetahui hubungan antara gambaran
menentukan GFR, cukup mengukur kadar ultrasonografi ginjal dengan laju filtrasi
kreatinin darah dengan memakai rumus glomerulus pada penderita gangguan ginjal
Schwartz (Noer, Riccabona et al., 2005): yang dikirim untuk pemeriksaan USG
GFR = k x l ginjal. Manfaat penelitian ini diharapkan: 1.
PCr Mendapat data gambaran USG ginjal sesuai
dengan dengan nilai GFR; 2.
L : Tinggi badan (cm) Mensosialisasikan pemeriksaan USG ginjal
K : konstanta proporsional sebagai pemeriksaan yang non invasif,
Laki-laki : 0,70 mudah dilakukan dan dapat memberikan
Perempuan : 0,57 gambaran anatomi ginjal sesuai dengan
Untuk mencari penyebab dan sejauh fungsi ginjal (nilai GFR); 3. Memberikan
mana kerusakan pada ginjal dapat sumbangan pengetahuan di bidang
dilakukan pemeriksaan urinalisa, radiologi radiologi khususnya untuk pemeriksaan
Intravena Pyelografi (IVP), Renografi, USG ginjal.
ultrasonografi, dan lain-lain. Penurunan
fungsi ginjal sampai gagal ginjal terjadi
karena gangguan pada fungsi filtrasi,
076 ANA MAJDAWATI

BAHAN DAN CARA KERJA untuk USG ginjal baik rawat jalan maupun
rawat inap yang nilai Kreatininnya sudah
Penelitian ini merupakan penelitian diketahui.
observasional dengan metode penelitian Kriteria inklusi subyek penelitian:
potong lintang (cross sectional), yaitu penderita penyakit ginjal yang dikirim
mencari hubungan antara gambaran USG pemeriksaan USG di instalasi Radiologi,
ginjal yang mencakup 1. Ukuran ginjal, 2. usia 20-65 tahun, Berat Badan normal (Body
echostructure, 3. batas cortex-medulla, 4. Mass Index: 18,5 – 22,9 kg/m2) (Klasifikasi
Sistema pyelocalices (SPC) dan 5. kelainan- Berat Badan berdasar BMI penduduk Asia
kelainan (massa, batu) dibandingkan dewasa, IOTF, WHO 2000), Penderita yang
dengan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR) dilakukan pemeriksaan USG bukan karena
dengan indikator nilai Kreatinin yang trauma ginjal. Kriteria eksklusi adalah,
terbagi dalam 2 kelompok yaitu nilai GFR penderita yang pada waktu pemeriksaan
normal dan abnormal. Tempat dan waktu USG ditemukan kelainan kongenital ginjal
penelitian dilakukan di RSUP Dr Sardjito seperti Horse shoe kidney, agenesis ginjal.
pada bulan Juli 2008 sampai Juli 2009 Besar sampel dihitung dengan rumus
dengan subyek penelitian penderita yang sebagai berikut (Dahlan, 2005).
datang ke Ruang USG Instalasi Radiologi

N = Zǂ + Zǃ 2 +3

0,5 ln [(1 + r) / (1 - r)]

Kesalahan tipe I = 5%, hipotesis satu arah, Zǂ = 1,64


Kesalahan tipe II = 10%, maka Zǃ = 1,28
r = 0,4 2

N= 1,64 + 1,28 +3
0,5 ln [(1 + 0,4) / (1-0,4)]

= 54

Besar sampel minimal adalah 54 Alat dan bahan yang digunakan:


pasien. Variabel tergantung adalah Laju alat pemeriksaan USG GE Logic P35 yang
filtrasi glomerulus (GFR) yang dihitung ada di Ruang USG Radiologi RSUP dr.
berdasar rumus Schwartz. Variabel bebas Sardjito dengan transducer frekwensi 3,5 – 5
adalah hasil pemeriksaan USG ginjal yang MHz, kertas cetak USG Sony, Jeli Aquasori
meliputi: 1. ukuran ginjal, pada dewasa: 100, kamera digital untuk dokumentasi
panjang 95-110 mm, lebar 50-60 mm. 2. foto, lembar data dan perangkat komputer
ekostruktur ginjal normal solid homogen untuk analisa data dan pembuatan laporan.
sedikit hypoechoic dibanding hepar 3. Batas
cortex medulla, normal batas cortex dan
medulla tegas; 4. Sistema pyelocalices,
normal tampak rapat dan echostructur
sedikit hyperechoic dibandingkan bagian
medula, 5. kelainan-kelainan pada ginjal
seperti: batu, massa. Analisis statistik yang
digunakan adalah mencari hubungan
antara variabel bebas dengan variabel
tergantung dengan uji statistik analitik
kategorikal tidak berpasangan Chi square
Test (Dahlan, 2005).
HUBUNGAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI GINJAL DENGAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS (GFR) 077
PADA PENDERITA GANGGUAN GINJAL

Jalannya penelitian

Pasien datang di R. USG


Radiologi
RSUP Dr. Sardjito

Kriteria Inklusi :
Kriteria eksklusi:
- Kreatinin yang sudah
- Pasien menolak
diketahui
- USG : kelainan
-Usia 20 – 65 th
kongenital ginjal
- BMI 18,5 – 22,9 kg/m2)

USG Ginjal :
- Salah satu ginjal yang
terdapat kelainan/kelainan
terberat,
- Salah satu ginjal bila kedua
ginjal normal

Variabel Bebas

1. Ukuran ginjal Variabel Tergantung


2. Echostructure
3. Batas cortex – medulla Laju Filtrasi
4. SPC Glomerulus
5. Kelainan (massa/batu) (GFR)

Analisa statistik kategorikal tidak berpasangan dengan Chi Square Test


078 ANA MAJDAWATI

HASIL

Tabel 1. Karakteristik data dasar

No Data Dasar Jumlah Prosentase


(%)
1 Jenis kelamin
- Laki-laki 19 35 46%
- Perempuan 54%
2 Umur
- Maksimal 63 th
- Minimal 31 th
- Rata-rata 50 th
- terbanyak 52-57
3 Berat Badan
- Maksimal 69 kg
- Minimal 35 kg
- Rata-rata 52 kg
- terbanyak 52 kg
4 Tinggi Badan
- Maksimal 171 cm
- Minimal 142 cm
- Rata-rata 156 cm
- terbanyak 155 cm
5 GFR Normal 12 21,82%
GFR Abnormal 43 78,18%
6 Kelainan
- Ren Dextra 34 62,96%
Ren Sinistra 20 37,04%

Tabel 2. Karakteristik data dasar berdasar klinis

No Klinis Jumlah Prosentase (%)


1 Abscess Regio Flank 1 1,85
3 Suspek nephrolithiasis 1 1,85
4 Hidronephrosis dengan Nephrolithiasis 3 5,55
5 Hematuria suspek BSK 3 5,55
6 CKD 10 18,52
7 Suspek Ureterolithiasis 8 14,81
8 Nyeri pinggang 10 16,67
9 Keganasan genitalia 19 35,19
HUBUNGAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI GINJAL DENGAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS (GFR) 079
PADA PENDERITA GANGGUAN GINJAL

Berdasar tabel 1 dapat diketahui (14,81%), Hematuri suspek BSK 3 (5,55%),


penelitian ini terdiri dari 54 subyek Hydronefrosis dan nefrolithiasis 3 (5,55%),
penelitian dengan jumlah laki-laki 19 (46%) suspek nefrolithiasis dan Abses regio flank
dan wanita 35 (54%) dengan umur masing-masing 1 (1,85%). Hasil Pemeriksa-
maksimal 65 tahun dan minimal 31 tahun an Ginjal pada Tabel 3, 1). ukuran ginjal:
dengan rata-rata 50 tahun dan umur normal 21 (38,18%), Besar 8 (14,54%) dan
terbanyak antara 52-57 tahun. Pemeriksaan kecil 26 (47,27%); 2). Echostructur ginjal:
ginjal pada subyek penelitian dilakukan normal 21 (38,18%), abnormal 34 (61,82%);
pada salah satu ginjal yang terdapat 3). Batas cortex-medulla: normal 27
kelainan, atau bila kedua ginjal mempunyai (49,09%), abnormal 28 (50,91%); 4). Sistema
kelainan dipilih yang ginjalnya mempunyai Pyelocalices (SPC): normal 21 (31,18%) dan
kelainan terberat atau bila kedua ginjal abnormal 34 (61,82%) dan 5). Kelainan
normal dipilih salah satu. Pemeriksaan (massa/batu): normal 47 (85,45%) dan
terhadap ginjal kanan 34 (62,96%) dan ginjal abnormal 8 (14,55%).
kiri 20 (34,04%). Berdasar Laju Filtrasi Pemeriksaan USG Ginjal yang
Glomerulus (GFR) normal sebanyak 12 mencakup ukuran, ekostruktur, batas
orang (21,82%) dan GFR abnormal se- cortex-medulla dan sistema pelvicalices
banyak 43 orang (78,18%). Berdasar data ginjal secara statistik menunjukkan
klinis gangguan fungsi ginjal pada subyek hubungan yang bermakna terhadap nilai
penelitian pada tabel 2, kasus terbanyak laju filtrasi glomerulus (GFR), yaitu p < 0,05,
karena keganasan genitalia 19 (35,19%), sedang adanya kelainan (batu/massa)
diikuti berturut-turut Chronic Kidney menunjukkan hubungan yang tidak
Diseases (CKD) 10 (18,52%), nyeri pinggang bermakna dengan nilai p = 0,670.
10 (18,18%), suspek ureterolithiasis 8

Tabel.3 Hasil pemeriksaan USG ginjal dan hubungannya dengan nilai GFR

No.
NO Pemeriksaan USG
PEMERIKSAAN USG jumlah Prosentase p
1 Ukuran Ginjal
Normal 21 38,18%
Besar 8 14,54% 0,012
Kecil 26 47,27%
2 Ekhostruktur
Normal 21 38,18% 0,000
Abnormal (meningkat/menurun) 34 61,82%
3 Batas cortex-medulla
Normal (tegas) 27 49,09% 0,001
Abnormal (kabur) 28 50,91%
4 SPC
Normal 21 31,18% 0,004
Abnormal 34 61,82%
5 Kelainan (Massa/Batu)
Normal (tidak ada) 47 85,45% 0,670
Abnormal (Ada massa/batu) 8 14,55%
080 ANA MAJDAWATI

PEMBAHASAN keterangan di atas dapat disimpulkan


bahwa perubahan ukuran ginjal, baik mem-
Secara umum, penelitian ini mem- besar maupun mengecil akan mem-
perlihatkan adanya korelasi bermakna (p< pengaruhi struktur histologi dan anatomi
0.05) antara gambaran anatomi USG ginjal ginjal yang berhubungan dengan fungsi
dengan fungsi ginjal (GFR). Ukuran (p = filtrasi, sekresi, reabsorbsi dan ekskresi
0,012), ekostruktur ginjal (p = 0,00), batas (Price dan Wilson, 1995; Widjaja and Jones,
cortex dan medulla (p = 0,001) dan SPC (p = 2004).
0,04). Berdasar penelitian disebutkan pe- Ekostruktur ginjal dan batas cortex-
meriksaan USG ginjal terhadap fungsi ginjal medulla yang mengabur mempengaruhi
mempunyai sensitifitas 91,7% dan fungsi ginjal (GFR). Pada penelitian ini nilai
spesifisitas 88,5% (Majdawati, 2008). Ukur- p=0,000 (ekhostruktur ginjal) dan p = 0,001
an ginjal dikelompokkan normal: panjang (batas cortex-medulla). Perubahan
95-110 mm dan lebar 50-60 mm. Ukuran echostructure ginjal terjadi diantaranya
ginjal dianggap besar bila ukuran panjang karena proses peradangan akut atau kronik.
atau lebar atau panjang dan lebar ginjal Proses peradangan ini dapat menimbulkan
lebih dari normal dan kecil bila ukurannya oedem atau terbentuknya jaringan parut
kurang dari normal. Ukuran ginjal mem- (scar) pada cortex maupun parenkim ginjal
besar biasanya berhubungan dengan ada- (corticomedullary kidney) yang dapat mem-
nya pelebaran sistema pelvicalices akibat berikan gambaran peningkatan/penurunan
adanya obstruksi di bagian distal yang ekhostruktur ginjal dan batas cortex dan
menyebabkan hydronefrosis sehingga men- medulla mengabur (Price dan Wilson, 1995;
desak cortex ginjal dan menyebabkan pe- Bates, 2004; Schimdt, 2007). Penelitian yang
nipisan cortex. Sistem pelvicalices merupa- dilakukan oleh Suyono, (2006) sebagian
kan renal sinus terletak di tengah ginjal besar penderita insufisiensi ginjal sampai
yang terdiri dari calyx minor, pelvis renis, gagal ginjal pada pemeriksaan USG me-
vasa, lemak dan limphonodi (Riccabona et miliki diameter ginjal lebih kecil, struktur
al., 2005; Cosgrove et al., 1993; Curry dan korteks menebal dan tidak dapat dibedakan
Tempkin, 1995; Higashi et al., 1991). Bila dengan medulla yang menyebabkan batas
pelebaran SPC ini dibiarkan lama, dapat cortex-medulla mengabur dan terjadi per-
menimbulkan gangguan atau kerusakan ubahan ekostruktur ginjal. Pada penelitian
yang terjadi pada nephron, systema ini perubahan ekostruktur ginjal terdapat
collectivus di daerah cortex dan medulla. pada 34 pasien (61,82%).
Ukuran ginjal mengecil biasanya terjadi Kelainan ginjal karena massa/batu
karena proses yang kronik, diantaranya pada penelitian ini 8 pasien (14,55%). Pada
gangguan prerenal (renal artery disease). Hal penelitian ini kelainan ginjal yang terdiri
ini dapat menyebabkan semakin berkurang- dari batu dan massa (kista) secara statistik
nya jumlah nefron yang ada di cortex ginjal menunjukkan hubungan yang tidak ber-
sehingga merusak glomerulus dan ber- makna dengan fungsi ginjal (nilai GFR)
akibat ukuran ginjal menjadi mengecil. dengan nilai p = 0,0670. Kelainan ginjal
Pada penelitian ini jumlah penderita pada kasus ini, yaitu adanya massa (Simple
gangguan ginjal dengan ukuran ginjal Cyst) yang diameternya kurang dari 2 cm
membesar sebanyak 8 orang (14,54%) yang dan adanya batu di ureter dan ginjal yang
disebabkan adanya obstruksi akibat ke- diameternya kurang dari 1 cm. Adanya
ganasan pada genitalia dan batu. Ukuran batu pada penelitian ini terdapat pada 5
ginjal mengecil terjadi pada kasus Chronic pasien dan Simple Cyst pada 3 pasien. Dari 8
Kidney Diseases (CKD) sebanyak 26 orang pasien dengan kelainan massa/batu ini
(47,27%) yang terjadi diantaranya karena yang menyebabkan nilai GFR abnormal ada
penyakit yang melatarbelakangi seperti 2 pasien dengan hasil USG ginjal me-
Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi, nunjukkan perubahan ekostruktur ginjal
atherosclerosis arteri renalis. Berdasar dan batas cortex medulla yang mengabur.
HUBUNGAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI GINJAL DENGAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS (GFR) 081
PADA PENDERITA GANGGUAN GINJAL

Terdapat 5 pasien dengan batu atau massa KEPUSTAKAAN


pada ginjal yang hasil USGnya me-
nunjukkan 1 pasien echostructure ginjal Bates JA 2004. Abdominal Ultrasound: How, Why and
When,ed 2nd, Churchill Livingstone. Edinburg
meningkat dan 1 pasien dengan SPC
London New York Offord Philadelphia St Louis
melebar, tetapi tidak menyebabkan nilai Sydney Toronto.
GFR yang abnormal. Cosgrove D, Meire H dan Dewbury K 1993. Abdominal
Berdasar hasil penelitian tersebut and General Ultrasound, vol.2, Churchill
terlihat bahwa adanya kelainan ginjal Livingstone, Edinburgh London Madrid
Melbourne New York and Tokyo.
seperti batu/massa kistik tidak mem- Dahlan SM 2006. Besar Sampel Dalam Penelitian
pengaruhi fungsi ginjal selama kelainan Kedokteran dan Kesehatan Pusat Consulting, ed 2, PT
tersebut tidak menyebabkan perubahan ARKANS, Pulogadung, Jakarta.
struktur ginjal, yang meliputi parenkim Dahlan SM 2006. Statistika Untuk Kedokteran dan
Kesehatan, Pusat Consulting, ed 2, PT ARKANS,
ginjal, cortex-medulla dan SPC yang dapat
Pulogadung, Jakarta.
mempengaruhi fungsi filtrasi, sekresi dan Higashi Y, Mizushima A, Matsumoto H 1991. Kidney,
ekskresi (Widjaja and Jones, 2004; Bates, Skolnick, M.L and Russel, W.J: Introduction to
2004). Abdominal Ultrasonography, 148-170, Springer-
Verlag Berlin Heidelberg New York.
Majdawati A 2008. Uji Diagnostik USG pada Penderita
SIMPULAN DAN SARAN Hasil Pemeriksaan IVP Non Visualisasi Ren sampai
Menit 120, Program Studi Ilmu Kedokteran Klinik,
Simpulan FK UGM
Hasil penelitian ini menunjukkan Micah L, Thorp DO 2005. An Approach The Evaluation
pemeriksaan Ultrasonografi ginjal yang of An Elevated Serum Creatinin The Internet of
Internal Medicine, vol5, number 2.
meliputi: ukuran, ekhostruktur, batas cortex Noer MS 2004. Evaluasi Fungsi Ginjal secara
dan medulla serta Sistema Pyelocalices laboratorik (Laboratoric Evaluation on Renal
(SPC) secara statistik mempunyai hubung- Function), Lab –SMF IKA , FK UNAIR, RSU Dr.
an yang bermakna dengan fungsi ginjal Soetomo, Surabaya.
Pickuth D 1993. Kidneys, Grover, C.A., Bossi, M.C.,
(nilai Glomerular Filtration Rate/GFR).
Kedar, R.P: Essentials of Ultrasonography A practical
Kelainan ginjal yang meliputi batu dan Guide, 133-157, Springer, Germany.
massa kistik pada penelitian ini tidak mem- Price SA dan Wilson LM 1995. Anatomi Ren,
punyai hubungan yang bermakna secara Anugerah, P: Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit (Pathophysiology Clinical Concepts of
statistik dengan fungsi ginjal (nilai GFR).
Disease Processes), 770-776, EGC, Jakarta.
Riccabona M et al 2005. Hydronephrotic Kidney:
Saran Pediatric Three-dimensional US for Relative Renal
Untuk meningkatkan akurasi Size Assesment-Initial Experience, Radiology, 236:
pemeriksaan ultrasonografi ginjal terhadap 276-283.
Schimdt G 2007. Theme Clinical Companions: Kidney
fungsi ginjal, selain penilaian terhadap
and Adrenal Gland, ed 2, page 267-283, Georg
ukuran, ekostruktur, batas cortex medulla, Theme Verlog.
SPC dan kelainan perlu ditambahkan Sutton D 2003. Genito-Urinary Tract, Allan, P.L:
pemeriksaan Resistive Index (RI) arteri Radiology and Imaging, 891-895, Churchill
renalis dengan Color Doppler USG pada Livingstone, London.
Suyono 2005. Perubahan Resistive Index
penelitian lanjutan. Ultrasonography pada Penderita Gagal Ginjal
Thandani R, Pascual M dan Bonventre JV 1996.
Acut Renal Failure, NEJM, 1448-1460.

You might also like