Professional Documents
Culture Documents
RFC CO PDF
RFC CO PDF
RFC CO PDF
ABSTRACT
Setiabudi Road is a road with CO concentrations that continue to increase every
year. Coupled with the growth of traffic caused the high volume of transportation
available on Setiabudi road and affected the concentration of carbon monoxide
in the ambient air. The concentration of carbon monoxide in Setiabudi road
based on previous research between 15,000 - 21,250 μg/m3. This study aims to
analyze the environmental health risks of carbon monoxide gas exposure to the
street vendors at Setiabudi road, Semarang City. At some point, the
concentration of carbon monoxide gas on Setiabudi Road exceeds the quality
standard arranged by the Governor of Central Java’s Decree Number 8 Year
2001. This research used Cross-Sectional research type with Environmental
Health Risk Assessment method. The sample of this research was the street
vendors and the object samples in this research were the air ambient parameters
of carbon monoxide gas. The measurements of carbon monoxide gas were
performed at 18 points. The result of this study at 18 points is the concentration
of carbon monoxide gas on Setiabudi Road ranges from 2.5 to 12.5 mg/m3 with
an average of 5.63 mg/m3. The average exposure time is 10.2 hours, the
exposure frequency is 327 days, and the exposure duration is 10.85 years. The
conclusion of this study is the analysis of the risk of carbon monoxide exposure in
street vendors in Setiabudi road shows the value of RQ value ≤1 for real-time and
lifetime exposure which means the risk due to carbon monoxide exposure in
realtime and the lifetime still has not shown non carcinogenic health risk.
PENDAHULUAN
Udara sebagai salah satu unsur industri dan kendaraan bermotor
yang penting dalam kehidupan (transportasi).2,3
mahkluk hidup untuk mempertahankan Jumlah kendaraan yang sangat
kehidupan. Namun semakin tinggi di Indonesia dapat menghasilkan
meningkatnya pembangunan fisik kota, emisi gas buang yang juga tinggi.
pusat-pusat industri kualitas udara Pembakaran yang tidak sempurna pada
mengalami penurunan dan berpengaruh kendaraan dapat menghasilkan gas
terhadap meningkatnya pencemaran karbon monoksida (CO).4
udara.1 Berdasarkan laporan WHO Kota Semarang salah satu kota
tahun 2004 pada sebuah penelitian besar yang ada di Indonesia dengan
tentang kontribusi pencemaran udara jumlah penduduk 1.621.384 jiwa pada
dan hasilnya bahwa sebesar 98% tahun 2015 yang didata oleh
kontribusi pencemaran CO berasal dari Kemendagri dan menempati peringkat
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
keenam kota terpadat penduduk dari 10 Data dari BLH Kota Semarang
kota inti yang ada di Indonesia.5 didapatkan data kadar CO di Jalan
Pesatnya pertumbuhan penduduk Setiabudi 5 tahun terakhir mengalami
berimbas ke pertumbuhan lalu lintas di peningkatan yang cukup tinggi dari
Kecamatan Banyumanik khususnya tahun 2013 sebesar 411 μg/m3 menjadi
pada ruas Jalan Setiabudi – Jalan 7.589 μg/m3 pada tahun 2017. Data
Perintis Kemerdekaan (simpang ADA jalan lain yang ada di Semarang tidak
Swalayan – simpang Terminal ada yang trennya meningkat.9 Didukung
Banyumanik). penelitian Elaeis (2013) konsentrasi CO
Berdasarkan survey yang telah di Jalan Sukun Raya (kawasan terpadat
dilakukan oleh Rudatin tahun 2014, Jalan Setiabudi) sebesar 10.000 –
VCR ( Volume Capacity Rasio) di Jalan 21.250 μg/m3 dimana melebihi NAB
Setiabudi sebesar 0,73 dimana berdasarkan SK Gubernur Jateng No. 8
dikatakan mengalami kemacetan tahun 2001.10 Berdasarkan hal tersebut,
apabila VCR-nya mendekati 0,75.6 penelitian ini bertujuan untuk
Padatnya lalu lintas di Jalan Setiabudi menganalisis risiko kesehatan
terlihat pada beberapa persimpangan lingkungan akibat pajanan gas karbon
yang ada di sepanjang jalan. Di monoksida pada pedagang kaki lima di
sepanjang Jalan Setiabudi ada Jalan Setiabudi Semarang.
pedagang kaki lima yang berjualan di
pinggir jalan yang beraktivitas mulai dari METODE
pagi sampai bahkan malam hari. Sedikit Penelitian ini merupakan jenis
rumah warga yang posisinya di pinggir penelitian analitik dengan rancangan
Jalan Setiabudi, dan aktivitas warga penelitian cross sectional. Metode yang
biasanya sering terjadi di malam hari digunakan adalah pendekatan Analisis
padahal aktivitas transportasi yang Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).
padat terjadi pada pagi sampai sore Pendekatan ARKL terdiri dari beberapa
hari. langkah analisis risiko yaitu identifikasi
CO merupakan gas yang tidak bahaya, analisis pemajanan, analisis
berwarna, tidak berbau, tidak mengiritasi dosis respon, dan penilaian
tubuh, dan tidak berasa yang ditemukan karakterisasi risiko.
di udara baik dalam ruangan dan luar Tempat penelitian di Jalan Setiabudi
ruangan.7 Gas karbon monoksida (CO) Semarang dan waktu pengambilan data
dapat menyebabkan keracunan yang dan wawancara pada bulan Juli 2018
bersifat kronik, yaitu keracunan yang ketika jam sibuk kendaraan antara pukul
terjadi setelah seseorang terpapar gas 12.00 – 17.00 WIB. Populasi dalam
CO berulang-ulang dengan kadar penelitian adalah seluruh pedagang kaki
rendah dan sedang. Sedangkan lima yang ada di Jalan Setiabudi
dampak akut dari pajanan CO dengan berjumlah 46 orang dengan teknik total
kadar yang tinggi dapat menyebabkan sampling yaitu jumlah sampel sama
kematian. CO yang masuk ke dalam dengan jumlah populasi yang ada.
tubuh manusia dapat mengikat kuat sampel obyek penelitian ini adalah
hemoglobin darah sehingga udara ambien parameter gas karbon
menyebabkan pasokan oksigen ke monoksida dengan 18 titik pengambilan
jaringan tubuh terhambat. Selain itu, sampel. Penentuan titik didasarkan
diketahui pajanan CO dapat pada titik kumpul para pedagang kaki
mempengaruhi kerja jantung, sistem lima berjualan.
syaraf pusat dan semua organ tubuh Variabel bebas dalam penelitian ini
yang peka terhadap kekurangan adalah konsentrasi CO, durasi pajanan,
oksigen (O2).8 frekuensi pajanan, waktu pajanan, dan
88
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
89
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
1 5 Di bawah NAB
2 2,5 Di bawah NAB
3 6,25 Di bawah NAB
4 10 Di bawah NAB
5 10 Di bawah NAB
6 3,75 Di bawah NAB
7 7 Di bawah NAB
8 6,25 Di bawah NAB
9 5 Di bawah NAB
10 5 Di bawah NAB
11 11,25 Di bawah NAB
12 7,5 Di bawah NAB
13 12,5 Di bawah NAB
14 7,5 Di bawah NAB
15 5 Di bawah NAB
16 8,75 Di bawah NAB
17 6,25 Di bawah NAB
18 3,75 Di bawah NAB
Berdasarkan tabel 1 beberapa hal seperti kepadatan
konsentrasi gas karbon monoksida kendararaan dan lalu lintas di
di Jalan Setiabudi dari 18 titik Jalan Setiabudi, karakteristik
pengukuran tidak ada yang meteorologi, lokasinya yang
melebihi NAB yang telah banyak terdapat pohon di
ditentukan. Rata-rata konsentrasi sepanjang pinggir jalan dan sifat
gas karbon monoksida yaitu 5,63 gas CO yang mudah teroksidasi
mg/m3 atau 5.630 μg/m3. membentuk CO2 sehingga semakin
Konsentrasi gas karbon monoksida jauh jarak pemantauan dari sumber
di Jalan Setiabudi dipengaruhi oleh akan semakin kecil kandungan CO
nya.
4. Pola Pajanan
Tabel 2. Pola Pajanan Responden
Pola Pajanan Rata-rata Min Max
Waktu Pajanan (jam) 10,2 6 23
Durasi Pajanan (tahun) 10,85 1 30
Frekuensi Pajanan 327,37 262 365
(hari/tahun)
Pola pajanan diantaranya durasi gas karbon monoksida di Jalan
pajanan, waktu pajanan dan Setiabudi masih di bawah baku
frekuensi pajanan sangat mutu yang telah ditetapkan, akan
berpengaruh terhadap nilai intake tetapi pajanan yang terjadi secara
gas karbon monoksida para terus menerus akan berpengaruh
pedagang. Meskipun konsentrasi terhadap jumlah asupan gas
90
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
91
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
92
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
93