Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 1

GAMBARAN DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) BERDASARKAN

PHARMACEUTICAL CARE NETWORK EUROPE (PCNE) PADA PASIEN


INTENSIVE CORONARY CARE UNIT (ICCU) DI RSUD ULIN BANJARMASIN
Muhammad Fauzan Najmi, Valentina Meta Srikartika, Muhammad Ikhwan Rizki
Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Jl. Ahmad Yani Km 36 Banjarbaru 70714 Kalimantan Selatan
E-mail: fauzannajmi30@gmail.com

ABSTRAK
Drug therapy monitoring (PTO) is one of the clinical pharmacy activities carried out by pharmacists to reduce the occurrence of Drug Related Problems (DRPs) and provide intervention to patients or other health
professionals. This study aims to describe the incidence of Drug Related Problems (DRPs) based on the guidelines of Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) V6.2 in patients with Intensive Coronary Care
Unit (ICCU) Banjarmasin of Ulin Hospital in January-March 2020 through medical record data when patients are treated. This type of research is descriptive cross sectional study by looking at the patient's
medical record data while being treated. Inclusion criteria in this study include pharmacist visite activities with DRPs or no DRPs and patients who have received a pharmacist visite at least once. The results of this
study showed that the entire population of visite activities carried out by pharmacists was 97 activities out of 90 patients treated, there were 36 total DRPs incidents experienced by 29 patients. The results of Drug
Related Problems (DRPs) based on PCNE guidelines of the problem categories in the problem sub-category obtained the highest incidence of therapeutic effectiveness (M.1) was 31 (86.11%) events. The
highest cause category was found in the sub-category of the cause of drug selection (P.1) was 20 (55.55%) events. The intervention category found the highest incidence in the intervention sub-category at the
level of the prescribers (I.1) was 33 (91.66%) events and the intervention outcome category found that the highest incidence of fully resolved interventions (H.1) was 28 (77, 77%) occurrences.

Keywords : Drug Related Problems (DRPs), Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE), Intensive Coronary Care Unit (ICCU).

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN


Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit kematian terbanyak Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
(Kemenkes RI, 2019) yaitu pada penyakit jantung koroner (PJK) (WHO, Jenis Penelitian observasional dengan pengambilan data secara cross
2013) sebesar 17,9 juta dari 56,9 juta dari kematian didunia tahun 2016 sectional.
(WHO,2018).

Populasi dalam penelitian ini adalah kegiatan identifikasi


Intensive Coronary Care Unit (ICCU) merupakan unit perawatan intensif DRPs dengan PCNE pada pasien rawat inap di ICCU
untuk penyakit jantung, terutama penyakit jantung koroner, serangan Populasi RSUD Ulin Banjarmasin yang dalam pengobatan terdapat
jantung, gangguan irama jantung yang berat, gagal jantung (Walker et al., DRPs dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
2012).

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu


Drug Related Problems (DRPs) merupakan peristiwa atau keadaan yang
Waktu Penelitian menggunakan panduan PCNE dan data pasien yang
melibatkan terapi obat yang sebenarnya atau berpotensi mengganggu hasil
terdapat pada rekam medik pasien saat dirawat.
kesehatan yang diinginkan (PCNE, 2019).

Penelitian ini dilaksanakan 2 bulan pada tanggal 15 Januari


Identifikasi kejadian DRPs menurut PCNE V6.2 dikategorikan menjadi Instrumen – 14 Maret 2020 di ruang ICCU RSUD Ulin Banjarmasin,
masalah DRPs, penyebab DRPs, Intervensi DRPs dan hasil intervensi DRPs Penelitian Kalimantan Selatan.
(PCNE, 2010).

HASIL & PEMBAHASAN


Hasil populasi yang didapatkan dari 97 kegiatan visite yang dilakukan oleh apoteker pada 90 pasien yang dirawat inap pada ruangan ICCU RSUD
Ulin Banjarmasin periode Januari-Maret 2020. Hasil akhir yang didapatkan sebanyak 36 kejadian DRPs yang dialami dari 29 pasien yang
teridentifikasi oleh apoteker mengalami DRPs.

1 Drug Related Problems (DRPs) Kategori Masalah 3 Drug Related Problems (DRPs) Kategori Intervensi

Kegiatan identifikasi DRPs berdasarkan PCNE kategori masalah yang dilakukan sebanyak Hasil yang didapatkan pada kategori intervensi terdapat 36 kejadian DRPs yaitu pada tataran
36 kegiatan. Hasil yang paling banyak terjadi pada kategori masalah yaitu pada efektivitas penulisan resep (I.1) sebesar 33 (91,66%) dan pada tataran obat (I.3) sebesar 3 (8,33%).
terapi (M.1) sebesar 31 (86,11%) dan biaya pengobatan (M.3) sebesar 5 (13,88%).
Tabel 3. Klasifikasi Intervesi DRPs
Tabel 1. Klasifikasi Masalah DRPs

4 Drug Related Problems (DRPs) Kategori Hasil Intervensi


2 Drug Related Problems (DRPs) kategori penyebab
Hasil tertinggi terdapat pada masalah sepenuhnya terpecahkan (H.1) sebanyak 28 (77,77%)
Hasil yang didapatkan pada kategori penyebab dari 36 kejadian DRPs, yaitu pada pemilihan
kejadian. Selanjutnya masalah tidak terpecahkan (H.3) didapatkan 4 (11,11%) kejadian.
obat (P.1) sebesar 20 (55,55%) sebagai hasil tertinggi, pada pemilihan dosis (P.3) sebesar 5
Hasil intervensi tidak diketahui (H.0) sebesar 3 (8,33%) kejadian dan hasil intervensi
(13,88%), pada logistik (P.6) sebesar 3 (8,33%), pada proses penggunaan obat (P.5) sebesar
terpecahkan sebagian (H.2) didapatkan 1 (2,77%) kejadian.
4 (11,11%), serta hasil kategori penyebab penentuan lama pengobatan (P.4) dan terkait
pemindahan pasien (P.7) masing-masing sebanyak 2 kejadian (5,55%). Tabel 4. Klasifikasi Hasil Intervesi DRPs

Tabel 2. Klasifikasi Penyebab DRPs

KESIMPULAN
1. Penelitian ini didapatkan 29 pasien yang mengalami DRPs dari jumlah total 36 kejadian. Hasil Drug Related Problems (DRPs) berdasarkan pedoman PCNE kategori masalah pada sub kategori masalah
didapatkan kejadian tertinggi efektivitas terapi (M.1) didapatkan sebesar 31 (86,11%) kejadian.
2. Kategori penyebab didapatkan kejadian tertinggi pada sub kategori penyebabpemilihan obat (P.1) didapatkan sebesar 20 (55,55%) kejadian.
3. Kategori intervensi didapatkan kejadian tertinggi pada sub kategori intervensi pada tataran penulis resep (I.1) didapatkan sebesar 33 (91,66%) kejadian.
4. Kategori hasil intervensi didapatkan kejadian tertinggi pada intervensi masalah sepenuhnya terpecahkan (H.1) didapatkan sebesar 28 (77,77%) kejadian.

REFERENSI
Kemenkes RI. 2019. Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi, Kemenkes Ingatkan Cerdik. Artikel Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
PCNE. 2010. PCNE Classification for Drug Related Problems V6.2. Pharmaceutical Care Network Europe Foundation.
Walker, D. M., W. Nej & S. G. Ray. 2012. from Coronary Care Unit to Acute Cardiac Care Unit: the Evolving Role of Specialist Cardiac Care. Heart. 98: 350-352.
World Health Organization. 2013. About Cardiovascular diseases. Geneva: World Health Organization, (Online), (https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-diseases). Diakses September 2019.
World Health Organization. 2018. The Top Ten Causes Of Death. Geneva: World Health Organization, (Online), (https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-cvds). Diakses September 2019.

You might also like