Professional Documents
Culture Documents
JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015
JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015
Abstract: This research is motivated by common dental diseases that are present among people. it
is evident that people will visit dentist only when they experience serious problems with their teeth,
this mainly because a lack of understanding against the dental dis ease and also expensive charge of
dental checkup. therefore, in this study we build an application for diagnosing common dental
disease. a web-based application that is available to be accessed freely. The purpose of this study is
to build a expert system for identifying dental disease.
The expert system utilized the certainty factor method as the inference engine. The reason
behind this is because this method is able to produce alternatives diagnosis (the output of the system
comprises of some diagnosis results). It can be seen that certainty factor method is very suitable for
expert system problem solving for disease diagnosis . This research was done by way of anamnesis
process (giving a question to the user). The system produces a possibility of the diseases as well as
causative factor and handling factor.
This work has been tested by an expert using 30 times experiment. Based on our
examination some result were obtained as follows: Firstly, the system gives similar results in
reference to the expert judgment of disease. Secondly, the system gives possibilities of the disease
when we considered confidence level above 80%. Thirdly, the results were considered invalid when
the diagnosis of the system didn’t match with the expert judgment
Gigi merupakan bagian keras yang ada mendiagnosa serta memberikan faktor pendorong
di dalam mulut. Gigi tersebut memiliki struktur dan faktor penanganan pada penyakit seseorang.
bervariasi yang berfungsi sebagai pemotong, Hal ini untuk meningkatkan kesadaran
pengoyak dan pengunyah makanan. Apabila gigi masyarakat dalam merawat giginya. Aplikasi ini
tersebut tidak dibersihkan setelah makan, maka menggunakan sistem pakar dengan metode
dapat menyebabkan munculnya bakteri. Dimana certainty factor. Sistem pakar mampu
bakteri tersebut dapat merusak gigi dan memodelkan dalam menyelesaikan masalah
menyebabkan seseorang terkena penyakit gigi. seperti layaknya seorang pakar dan metode
Selain gigi merupakan alat pencernaan makanan, certainty factor ini dipilih karena metode ini
gigi juga merupakan sebagai tampilan seseorang. menghasilkan keluaran berupa beberapa alternatif
Tampilan ini sangat dibutuhkan dan diperlukan diagnosis penyakit (keluaran tidak hanya satu
seseorang untuk bertatap muka dengan orang lain. jenis penyakit), sehingga metode CF sangat
Ketika gigi berlubang, otomatis akan mengurangi sesuai untuk penyelesaian masalah sistem pakar
tampilan seseorang. Apalagi gigi berlubang yang diagnosis penyakit. Aplikasi ini dilakukan dengan
disertai dengan sakit gigi, hal ini dapat cara memberi pertanyaan kepada pengguna, yang
menggangu aktifitas seseorang dalam melakukan nantinya dari jawaban pengguna akan diproses
pekerjaan. dengan sistem pakar yang menggunakan inferensi
Kurang tahunya masyarakat terhadap metode Certainty Factor. Sistem pakar ini akan
penyakit yang dideritanya dan juga mahalnya dibuat berbasis web, karena agar semua
pemerikasaan gigi di dokter gigi menyebabkan masyarakat dapat mengakses aplikasi ini dengan
masyarakat tidak datang ke rumah sakit gigi. mudah. Hal ini didukung dengan masyarakat
Tetapi masyarakat datang apabila sudah yang mempunyai handphone yang dapat
mengalami permasalahan serius dengan giginya. mengakses web browser dengan adanya koneksi
Berdasarkan permasalahan yang ada internet. Aplikasi ini dapat menjadi alat bantu atas
dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
penyakit yang dideritanya sehingga masyarakat telah diperiksa oleh Tania Saskianti, drg.,
sadar pentingnya pemeriksaan gigi di dokter gigi. Sp.KGA., Ph.D.
1. Tabel Penyakit
METODE Tabel penyakit ini adalah tabel yang
Dalam metodelogi penelitian berisi penyakit dari bidang konservasi gigi. Setiap
pengembangan sistem ini akan dibutuhkan penyakit mempunyai penjelasan yang berbeda-
beberapa tahap yaitu : beda. Penjelasan tersebut didapatkan dari buku,
1. analisis permasalahan makalah yang kemudian di periksa kembali oleh
2. analisis kebutuhan sistem Tania Saskianti, drg., Sp.KGA., Ph.D. tabel
penyakit inilah yang nantinya akan digunakan
Analisis Permasalahan sebagai hasil diagnosis dari anamnesa yang
Dalam tahap analisis permasalahan dilakukan oleh pengguna sistem pakar
peneliti melakukan analisis permasalahan yang identifikasi penyakit gigi ini.
terjadi pada saat ini. Permasalahan yang ada saat
ini adalah kebanyakan orang menganggap gejala Tabel 1. Penyakit
yang tampak pada penyakit gigi dianggap biasa. Ini Nama Pengertian
Hal ini menyebabkan penyakit gigi tersebut sial Penyakit
adalah tampak biasa, padahal penyakit yang A Fraktur suatu kondisi gigi geligi yang
diderita itu berakibat fatal bagi seseorang yang gigi memperlihatkan adanya
menderita. Penderita cenderung memberikan keretakan gigi atau gigi yang
suatu kesalahan dalam penafsiran terhadap pecah.
penyakit gigi yang dialami sehingga sebagian B Karies Mumpuni & Erlita (2013 : 9)
besar seseorang mengabaikan penyakit gigi gigi (gigi Karies gigi adalah istilah
tersebut. Sering dijumpai kondisi penderita berluban untuk penyakit infeksi.
sampai sudah parah sehingga aktifitas dari g) Namun karena umumnya
penderita tersebut terganggu. orang datang dengan keadaan
Kurangnya pengetahuan penderita tentang gigi yang berlubang sebagai
penyakit gigi sehingga mereka meremehkan sakit tanda karies, dokter gigi
gigi yang dialami ini merupakan penyebab yang mengistilahkannya dengan
menjadikan penderita tidak mau pergi ke dokter gigi yang berkaries (karies
gigi sehingga penderita bukan mendapatkan gigi)
solusi tetapi akan mendapat masalah yang lebih C Hipoplas enamel hipoplasia adalah
parah lagi. ia gangguan enamel lebih luas
Enamel sehingga
Analisis Kebutuhan Sistem dalam garis yang mengelilingi
Dalam tahap analisis kebutuhan sistem, mahkota gigi terluka,
peneliti membutuhkan data-data yang mampu D Abses suatu kondisi yang dapat
mendukung dalam pembuatan sistem pakar Periapika ditemukan pada gigi dimana
identifikasi penyakit gigi ini. Data tersebut l terjadinya pembentukan pus
diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan setempat di ujung akar gigi
pengumpulan data sekunder dan pengumpulan dan jaringan tulang di
data primer sekitarnya.
Pengumpulan data sekunder meliputi E Diskolori Pratiwi (2009 : 11) Perubahan
pencarian data dengan cara membaca dan sasi warna intrinsik adalah
mempelajari buku-buku, makalah-makalah, Intrinsik pewarnaan gigi oleh noda
artikel-artikel dan bahan-bahan dari internet yang yang terdapat di dalam email
sesuai dengan topik yang sedang dibahas ini. dan dentin selama
Hasil data yang diperoleh dari buku ini tidak odontogenesis atau setelah
langsung dibuat untuk mendukung pembuatan erupsi gigi.
sistem pakar identifikasi penyakit gigi, namun F Gangren keadaan gigi dimana jarigan
data ini di periksa lagi oleh Tania Saskianti, drg., pulpa pulpa sudah mati
Sp.KGA., Ph.D. sebagaisistem pertahanan
berikut ini merupakan data penyakit gigi, pulpa sudah tidak dapat
data gejala pada penyakit gigi, pertanyaan yang menahan rangsangan sehingga
jumlah sel pulpa yang rusak Gigi berubah warna menjadi keabu-
14
menjadi semakin banyak dan abuan
menempati sebagian besar Dingin, manis, atau masam biasanya
15
ruang pulpa. menyebabkan rasa sakit.
G Pulpitis Fedorowicz, dkk (2009 : 2)
Irreversi didefinisikan sebagai proses 3. Tabel pertanyaan
bel inflamasi dimana pulpa gigi
(saraf) telah rusak diperbaiki Tabel pertanyaan ini dibuat berdasarkan
dan akhirnya akan mati dari gejala-gejala yang ada. Pertanyaan ini
H Nekrosis matinya pulpa. digunakan untuk mencari fakta gejala yang
pulpa diderita oleh pengguna sistem pakar identifikasi
I Pulpitis Suatu inflamasi pulpa penyakit gigi dengan cara pengguna menjawab
hiperplas produktif yang disebabkan semua pertanyaan yang ada dalam sistem pakar
tik kronis oleh suatu pembukaan karies identifikasi penyakit gigi ini. data pertanyaan
luas yang kadang-kadang dapat dilihat pada tabel 3.
tertutup oleh epithelium dan
disebabkan karena iritasi Tabel 3. Pertanyaan
tingkat rendah No Pertanyaan
yang berlangsung lama. 1 Apakah terdapat retak pada gigi anda ?
J Pulpitis suatu kondisi yang terjadi 2 Apakah gigi anda ada yang pecah?
Reversib pada gigi dimana adanya Apakah terdapat lubang pada
3
el peradangan ringan pada pulpa permukaan gigi anda?
gigi. Apakah gigi anda ngilu bila terkena
4
makanan dan minuman ?
5 Apakah merasa mulut anda bau ?
2. Tabel gejala pada penyakit gigi
6 Apakah merasa tubuh anda demam ?
Tabel gejala ini adalah tabel yang berisi Apakah anda merasakan sakit di area
7
gejala-gejala dari penyakit pada bidang gigi yang bermasalah?
konservasi gigi. Gejala ini didapatkan dari buku, Apakah kelenjar getah bening anda
8
makalah sesuai dengan penyakit yang ada. dari membengkak?
beberapa penyakit tersebut mempunyai kesamaan Apakah gigi anda berwarna kecoklatan /
9
dalam gejalanya, yang nantinya gejala dari setiap kehitaman ?
penyakit akan diberi nilai yang berbeda sesuai Apakah merasa kesakitan saat gigi anda
dengan keyakinan dari pakarnya. Data gejala dari 10 digunakan untuk mengunyah makanan
penyakit dalam bidang konservasi gigi dapat ?
dilihat pada tabel 2. 11 Apakah permukaan gigi anda kasar ?
Apakah di daerah rahang anda terjadi
Tabel 2. Gejala 12 pembengkakan hingga menonjol ke
No Gejala pipi/bibir ?
1 Terdapat retak pada gigi Pernahkah gigi yang bersangkutan
13
2 Adanya gigi yang pecah terasa nyeri secara tiba-tiba ?
3 Terdapat lubang pada permukaan gigi Apakah gigi anda berubah warna
14
ngilu bila terkena makanan dan menjadi keabu-abuan ?
4
minuman. Apakah mengalami rasa sakit ketika gigi
5 Bau mulut 15 anda terkena dingin, manis, atau masam
6 Demam ?
7 Rasa sakit pada gigi
8 Kelenjar getah bening bengkak Pengumpulan data primer ialah pencarian
9 Gigi berwarna cokelat / kehitaman dengan wawancara langsung kepada seorang ahli
10 Rasa sakit saat mengunyah atau pakar yang meliputi pencarian data nilai cf
11 Gigi dengan permukaan yang kasar gejala, nilai evidence dan faktor pengendalian.
12 Daerah rahang terjadi pembengkakan
13 Nyeri spontan Tabel 4 Nilai Evidence
Start
2. Diagram alir untuk penyakit
Start
Gejala = String
Foto = image
Pertanyaan = String
Keterangan = String Penyakit = String
Faktor pendorong = String
Faktor Pengendalian = String
Tidak
gejala, foto,
pertanyaan,keterangan Tidak
Penyakit,
Faktor pendorong,
Faktor Pengendalian,
Ya
gejala, foto,
Gejala
pertanyaan,keterangan
Penyakit, Faktor
Pendorong, faktor Penyakit
penegendalian
Gejala baru
telah
disimpan
Penyakit baru
telah disimpan
End
End
Gambar 1 Diagram alir untuk gejala
Proses input gejala penyakit gigi ini Gambar 2 Diagram alir untuk penyakit
dimulai dengan dokter / pakar yang telah login
dalam sistem pakar ini. selanjutnya pakar tersebut Proses input penyakit dalam sistem
menginputkan sebuah gejala baru, input foto dari identifikasi penyakit gigi ini dimulai dengan
gejala, input pertanyaan dari gejala, dan input dokter / pakar yang telah login. selanjutnya pakar
keterangan jawaban dari pertanyaan. Data yang tersebut menginputkan sebuah nama penyakit
telah diinputkan akan di cek terlebih dahulu oleh baru, faktor pendorong, dan faktor pengendalian.
sistem, ketika ada yang belum terisi maka sistem Data yang telah diinputkan akan di cek terlebih
akan menginformasikan bahwa data belum terisi dahulu oleh sistem, ketika ada yang belum terisi
secara lengkap namun ketika hanya data foto maka sistem akan menginformasikan bahwa data
yang belum terisi maka sistem akan menyimpan belum terisi secara lengkap.
data tersebut kedalam database.
G = Gejala
E = Evidence
ACF = Aturan CF
P = Penyakit
Penyakit = String CF 2
Gejala = String X=0
nilai CF = Integer
For W = 0 To W = CP
penyakit,
gejala,
nilai CF CG = Count(Gejala)
CE = Count(Evidence)
Tidak NE = Nilai Evidence[W] CP = Count(Penyakit)
NACF = Nilai aturan CF[W] CACF = Count(Aturan CF)
CF[X] = NE[W] * NACF[W]
X=X+1
Penyakit penyakit,
gejala,
nilai CF Tidak X > CG
Ya
Gejala
1
5. Diagram alir untuk kombinasi gejala Untuk memberi penilaian hasil diagnosis
sistem maka dokter perlu mencoba memberi
1 masukan (jawaban) terhadap pertanyaan
(anamnesa) yang ada dalam sistem pakar
Y=0 identifikasi penyakit gigi ini. Didalam menguji
CF [X] = CF [Y]
CF [Y] = CF [Y+1] coba pada penyakit fraktur gigi, dokter / pakar
telah memilih “Yakin” pada pertanyaan “Apakah
terdapat retak pada gigi anda ?”, “mungkin” pada
For Z = 1 To Z = CG
SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kedepannya sistem pakar ini dapat
dikembangkan berbasis android, sehingga
masyarakat tidak perlu untuk mengakses
internet terlebih dahulu.
RUJUKAN
Mumpuni, Yekti., & Erlita Pratiwi. (2013). 45
masalah & solusi penyakit gigi & mulut,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Pratiwi, Septiva Asih. 2009. “Pengaruh
Pemberian Jus Buah Tomat
(Lycopersicon Esculentum Mill.)
Terhadap Perubahan Warna Gigi Pada
Proses Pemutihan Gigi Secara In Vitro”
11: 1-24
Z, Fedorowicz., JV, Keenan., Ag, Farman., T,
Newton. 2009. “Antibiotic use for
irreversible pulpitis (Review)” 2: 1-20