Professional Documents
Culture Documents
Hiper 5
Hiper 5
Email: maria.secunda@yahoo.co.id
©
Copyright 2019 Jurnal Kesehatan Primer
All rights reserved
Corresponding Author:
Anatolia K. Doondori
Program Studi Keperawatan Ende, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
Email: maria.secunda@yahoo.co.id
P a g e | 78
METODE PENELITIAN
39
Jenis penelitian ini adalah non- Cepat
eksperimental korelasional dengan pendekatan 91 Lambat
waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian
ini sebanyak 130 keluarga pasiendengan teknik
accidental sampling dan memenuhi kriteria
Sumber: Data Primer, 2018
inklusi sebagai berikut: 1) berobat di IGD RSUD
Gambar 1. Distribusi responden berdasarkan
Ende selama bulan Agustus 2) dirawat di triase
Respon Time Perawat
kuning, 3) bersedia untuk diteliti.
Alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner terstruktur berisi pertanyaan tentang
respon time meliputi waktu tindakan perawat
P a g e | 80
yang mudah dijangkau, membuat perawat Depkes RI juga mengatakan salah satu prinsip
lebih cepat memberikan pertolongan. umum pelayanan IGD di RS adalah response
Menurut peneliti, ketersediaan dan time, dimana pasien gawat darurat harus
penempatan strecher yang mudah dijangkau ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah
merupakan faktor yang mempengaruhi sampai di IGD.
response time perawat dalam memberikan Hasil distribusi frekuensi kepuasan
pelayanan di IGD RSUD Ende.Pendapat ini pelanggan di IGD RSUD Ende menunjukkan
sesuai dengan Canadian of Association kategori Puas dan kurang puas. Sebagian besar
Emergency Physician (2015) yang mengatakan responden yaitu 91 orang atau sebanyak (70
bahwa kejadian kurangnya stretcher untuk %). Merasa puas dengan pelayanan yang
penanganan kasus yang akut berdampak serius diberikan perawat IRD.
terhadap kedatangan pasien baru yang Selain membangun spirit bagi pelaksanan
mungkin saja dalam kondisi yang sangat kritis. pelayanan, juga perlu dilakukan pelatihan-
Hal tersebut dapat terjadi karena kejadian pelatihan yang menunjang karyawan untuk
kekurangan stretcher untuk beberapa kasus tampil/bersikap profesional, ramah dan peduli
gawat darurat yang terjadi di IGD dapat kepada pasien, sehingga memberikan kesan
menyebabkan terjadinya peningkatan positif pada pelanggan kemudian terbentuk
permintaan pelayanan yang melebihi kapasitas adanya ikatan batin yang akhirnya membuat
dan terjadinya kepadatan IGD pada waktu pasieen merasa puas. Hal ini sesuai dengan
tersebut. pendapat Triwibowo Soedjas dan Bayu Aji
Faktor sistem manajemen IGD yang baik Aritejo (2014) yang mengatakan bahwa hanya
dalam menangani setiap pasien gawat darurat pelayanan yang luar biasa yang membuat
juga ditunjukkan melalui motto pelayanan pelanggan puas dan terkesan. Pelayanan luar
Kebersamaan dalam Melayani Dengan Hati dan biasa tersebut bisa dirasakan saat momen-
Senyum, memotivasi para petugas termasuk momen interaksi yang dapat membentuk
perawat untuk tidak ragu dalam memberikan ikatan batin yang disebut dengan moment of
pelayanan dengan hati yang ikhlas. Jaminan truth.
dari manajemen rumah sakit ini sangat penting Hasil kuesioner kepuasan pasien
untuk kinerja bagi pelaksana. Sistem didapatkan nilai terendah adalah pernyataan
manajemen yang baik ini mendukung yang mendapatkan penilaian sedang (78,42%)
Kepmenkes RI No. 856 tahun 2009 tentang mengenai kondisi ruang IGD. Pernyataan yang
Standar IGD Rumah Sakit yang menyatakan mendapatkan nilai tertinggi adalah sikap
bahwa kecepatan dan ketepatan pertolongan perawat dalam memberikan pelayanan
yang diberikan pada pasien yang datang ke IGD (97,68%). Sikap perawat yang dimaksudkan
memerlukan standar sesuai dengan adalah keramahan, kesopanan dan perhatian
kompetensi dan kemampuannya sehingga yang diberikan perawat dalam memberikan
dapat menjamin suatu penanganan gawat pelayanan.
darurat dengan response time yang cepat dan Pernyataan tentang dimensi
penanganan yang tepat. Hal ini dapat dicapai responsiveness sendiri mendapatkan nilai
dengan meningkatkan sarana, prasarana, 84,33% untuk waktu pelayanan perawat saat
sumber daya manusia dan manajemen IGD pasien tiba di IGD (response time) dan 85,23%
rumah sakit sesuai standar. Pada tahun 2010, untuk waktu pelayanan IGD sampai selesai
P a g e | 82