Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

P a g e | 76

Jurnal Kesehatan Primer


Vol 4, No 2 November 2019, pp. 82-89
P-ISSN 2549-4880, E-ISSN 2614-1310
Journal DOI: https://doi.org/10.31965/jkp
Website: http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/jkp

Response Time Nurses in Providing Services with Patient Satisfaction Installed


Emergency Department

Response Time Perawat dalam Memberikan Pelayanan dengan Kepuasan


Pasien Di Instalasi Gawat Darurat

Anatolia K. Doondori, Maria Sekunda, Sisilia Leny Cahyani, Theresia A. Kurnia

Program Studi Keperawatan Ende, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

Email: maria.secunda@yahoo.co.id

ARTICLE INFO ABSTRACT/ABSTRAK


Article History: Background: Patient satisfaction is determined by the
service that one of nurse is a fast response time and
Received date: September 12th, 2019 precise handling. Respon time can reduce the extent
Revised date: October 11th, 2019 of internal organ damage and also suppress the
Accepted date: November 4th, 2019 financing burden. The purpose of this research is to
determine the correlationship between nursing
Keywords: response time in providing service and patient
Response Time satisfaction in Emergency Department of Ende General
Satisfaction Hospital. Methode: This is a correlational research
Quality Of Service conduct with cross sectional approach. The sample
amount of 130 patients selected in accidental
sampling. The instrument used in this research is the
watch to calculate response time and a patient
satisfaction questionnaire consisting of 21 statements
on the desired patient/family expectations and the
perceived patient/family statement after Get service at
Emergency Department. Result: The results showed
that the response time nurse of Ende Publich Hospitall
in the fast category so that the patient is satisfied with
the service at the IGD RSUD Ende. Analysis results
showed there is a link between the response time of
nurses in providing service with the satisfaction of
patients with a value of P value 0.00. Conclusion: The
sooner the time response nurse will provide
satisfaction to the patient. Therefore, we need to
improve the quality of human resources and facilities
in the IGD space to maintain the quality of service.
P a g e | 77
Kata Kunci: Latar Belakang: Kepuasan pasien ditentukan oleh
Response Time pelayanan yang salah satunya adalah waktu tanggap
Kepuasan (response time) yang cepat dan penanganan yang
tepat.Hal ini dapat mengurangi luasnya kerusakan
Kualitas pelayanan
organ dalam dan juga menekan beban
pembiayaan.Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
hubungan antara response time perawat dalam
memberikan pelayanan dengan kepuasan pasien di
IGD RSUD Ende. Metode: Jenis penelitian yang
digunakan adalah studi korelasi design cross sectional
dengan jumlah sampel sebanyak 130 pasien yang
dipilih secara accidental sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah arloji untuk
menghitung response time dan kuesioner kepuasan
pasien yang terdiri dari 21 pernyataan mengenai
harapan yang diinginkan pasien/keluarga dan
kenyataan yang dirasakan pasien/keluarga setelah
mendapatkan pelayanan di IGD. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa response time perawat RSUD
Ende berada pada kategori cepat sehingga pasien
merasa puas terhadap pelayanan di IGD RSUD Ende.
Korelasi antara respon time perawat dengan kepuasan
pasien memiliki nilai p value 0.00 yang berarti semakin
cepat respon time perawat maka pasien akan semakin
merasa puas terhadap pelayanan di IGD. Simpulan:
Semakin cepat respon time perawat akan memberikan
kepuasan kepada pasien. Oleh karena itu perlu
ditingkatkan kualitas SDM dan sarana pra sarana di
ruang IGD untuk mempertahankan kualitas pelayanan.

©
Copyright 2019 Jurnal Kesehatan Primer
All rights reserved
Corresponding Author:
Anatolia K. Doondori
Program Studi Keperawatan Ende, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
Email: maria.secunda@yahoo.co.id
P a g e | 78

PENDAHULUAN menentukan keluasan rusaknya organ-organ


Kejadian gawat darurat bisa terjadi dalam juga dapat mengurangi beban
kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, pembiayaan.
kondisi ini menuntut kesiapan petugas Kecepatan dan ketepatan pertolongan
kesehatan untuk mengantisipasi kejadian itu. yang diberikan pada pasien yang datang ke
Manajemen pertolongan keadaan gawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) memerlukan
darurat pada area tersebut sampai saat ini standar sesuai dengan kompetensi dan
masih sangat mengkhawatirkan. Banyak kemampuannya sehingga dapat menjamin
kematian-kematian di masyarakat yang suatu penanganan gawat darurat dengan
mestinya bisa dicegah bila kita punya respons time yang cepat dan penanganan yang
kepedulian terhadap masalah tersebut tepat. Hal ini dapat dicapai dengan
(Rissamdani, 2014). meningkatkan sarana, prasarana, sumber daya
Pelayanan pasien gawat darurat manusia dan manajemen IGD rumah sakit
merupakan pelayanan yang memerlukan sesuai standar (Kepmenkes RI, 2009).
pelayanan segera, yaitu cepat, tepat, dan Pelayanan dalam kegawat-daruratan
cermat untuk mencegah kematian atau memerlukan penanganan secara terpadu dari
kecacatan. Salah satu indikator mutu pelayanan multidisiplin dan multi profesi termasuk
berupa response time (waktu tanggap), dimana pelayanan keperawatan yang merupakan
merupakan indikator proses untuk mencapai bagian integral mengutamakan akses
indikator hasil yaitu kelangsungan hidup pelayanan kesehatan bagi korban dengan
(Depkes 2004). tujuan mencegah dan mengurangi angka
Tahun 2007 data kunjungan pasien ke kesakitan, kematian dan kecacatan (Suhartati
instalasi gawat darurat di seluruh Indonesia et al. 2011).
mencapai 4.402.205 (13,3% dari total seluruh Triase adalah suatu proses penggolongan
kunjungan di Rumah Sakit Umum) dengan pasien berdasarkan tipe dan tingkat kegawatan
jumlah kunjungan 12% dari kunjungan IGD. kondisinya (Zimmerman dan Herr, 2006). Triase
Jumlah yang signifikan ini kemudian juga diartikan sebagai suatu tindakan
memerlukan perhatian yang cukup besar pengelompokkan penderita berdasarkan pada
dengan pelayanan pasien gawat darurat beratnya cedera yang diprioritaskan ada
sehingga menteri kesehatan pada tahun 2009 tidaknya gangguan pada airway, breathing dan
menetapkan acuan bagi rumah sakit dalam circulation dengan mempertimbangkan sarana,
mengembangkan pelayanan gawat darurat sumber daya manusia dan probabilitas hidup
khususnya di Instalasi gawat darurat dimana penderita (Kartikawati, 2011).
salah satu prinsip umumnya tentang Dalam penelitian Maatilu (2014) waktu
penanganan pasien gawat darurat yang harus tanggap pelayanan pada pasien di IGD RSUP.
di tangani <5 (lima) menit setelah pasien Prof. Dr. R. D. Kandou Manado di-dapatkan
sampai di IGD yang di sebut response time. sebagian besar perawat memiliki Response
Wilde (2009) telah membuktikan secara time >5 menit sebanyak 17 (56,7%) dengan
jelas tentang pentingnya waktu tanggap menunjukan ada hubungan antara
(response time) bahkan pada pasien selain pendidikan,pengetahuan, lama kerja, dan
penderita penyakit jantung. Mekanisme waktu pelatihan dengan response time perawat. Dari
tanggap (response time) disamping studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
P a g e | 79

sebelumnya didapatkan jumlah pasien yang dalam melaksanakan tindakan pengobatan


masuk IGD RSUD Ende bulan Januari 2018 pada pasien sedangkan untuk kepuasan
sebanyak 873 orang, bulan Februari 846 orang keluarga meliputi tangibles, reliability,
dan Maret 934 orang dengan jumlah triase responsivenes, assurance dan empathy.Skala
kuning kurang lebih 670 orang. Hasil pengukuran dalam penelitian ini adalah skala
wawancara peneliti dengan keluarga pasien Likert dan diaalisis dengan uji korelasi
mengenai pelayanan di IGD diketahui bahwa Spearman Rank.
dua dari 5 keluarga pasien menyatakan bahwa
mereka cepat dilayani sedangkan tiga keluarga HASIL DAN PEMBAHASAN
lainnya menyatakan mereka dibiarkan
menunggu. RSUD Ende merupakan sebuah Rumah
Pelayanan dalam kegawat-daruratan Sakit Umum yang bertipe C. Salah satu ruangan
memerlukan penanganan secara terpadu dari pelayanan pada RSUD Ende adalah Instalasi
multi disiplin dan multi profesi termasuk Gawat Darurat. Instalasi Gawat Darurat
pelayanan keperawatan yang merupakan memiliki 5 kamar yang terdiri dari 10 tempat
bagian integral mengutamakan akses tidur Instalasi Gawat Darurat RSUD Ende
pelayanan kesehatan bagi korban dengan memiliki tenaga perawat sebanyak 21 orang
tujuan mencegah dan mengurangi angka dengan klasifikasi pendidikan D3 sebanyak 14
kesakitan, kematian dan kecacatan. orang, D4 sebanyak 1 orang dan S1
Dari studi pendahuluan dan hasil Keperawatan + ners sebanyak 6 orang.
wawancara dengan keluarga pasien tersebut Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peneliti ingin mengidentifikasi faktor-faktor sebagian responden memiliki umur berkisar
dalam response time yang dilakukan petugas antara umur 31 – 54 tahun yaitu 51 orang
kesehatan dengan melihat adakah hubungan (39%), berjenis kelamin perempuan yaitu 71
response time dengan kepuasan keluarga orang (55%), pendidikan SMP yaitu 77 orang
pasien. Tujuan dalam penelitian ini untuk (58%), bekerja baik sebagai petani maupun
menganalisis hubungan response time dengan pedagang yaitu sebanyak 50 orang (83%).
kepuasan keluarga pasien gawat darurat pada
triase kuning di IGD RSUD Ende.
Respon Time Perawat

METODE PENELITIAN
39
Jenis penelitian ini adalah non- Cepat
eksperimental korelasional dengan pendekatan 91 Lambat
waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian
ini sebanyak 130 keluarga pasiendengan teknik
accidental sampling dan memenuhi kriteria
Sumber: Data Primer, 2018
inklusi sebagai berikut: 1) berobat di IGD RSUD
Gambar 1. Distribusi responden berdasarkan
Ende selama bulan Agustus 2) dirawat di triase
Respon Time Perawat
kuning, 3) bersedia untuk diteliti.
Alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner terstruktur berisi pertanyaan tentang
respon time meliputi waktu tindakan perawat
P a g e | 80

Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 91 pasien atau sekitar 70 %.


mayoritas perawat berespon cepat dalam Kemenkes (2008) mengatakan bahwa Standar
menangani pasien. Pelayanan Minimal (SPM) merupakan
spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan
minimum yang diberikan oleh Badan Layanan
Kepuasan Pasien
Umum (RS) kepada masyarakat.Dalam
0 Puas
39 mencapai SPM tersebut, dilakukan
Kurang Puas kegiatan/program yaitu memenuhi kebutuhan
91
ketenagaan di IGD, memenuhi sarana dan pra
sarana dan membangun sistem manajemen
IGD yang baik.
Sumber: Data Primer, 2018
Dilihat dari jumlah kunjungan pasien IGD
RSUD Ende saat ini adalah 1.300 pasien/bulan,
Gambar 2. Distribusi Responden Berdasarkan
dengan jumlah perawat dan sebanyak 21
Kepuasan Pasien
orang, apabila dihitung berdasarkan rumus
analisa ketenagaan, maka kebutuhan tenaga
Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa
perawat sudah cukup.
mayoritas responden puas terhadap pelayanan
Ketersediaan sumber daya manusia
perawat.
(SDM) yang kompeten mendukung tercapainya
response time yang baik. Hal ini sesuai dengan
Tabel 1. Hubungan Respon Time Perawat
teori dari American College of Emergency
dengan Kepuasan Pasien
Physician (2008) yang menyatakan bahwa pada
IGD yang mengalami permasalahan banyaknya
Variabel Variabel p Value Koefisin
jumlah pasien yang ingin mendapatkan
Indepden Dependen Korelasi
pelayanan, maka menempatkan seorang dokter
Response Kepuasan p=0.00 0.05 di bagian triase dapat mempercepat proses
Time Perawat pasien pemulangan pasien atau discharge untuk
dalam pasien minor dan membantu memulai
melayani penanganan bagi pasien yang kondisinya lebih
pasien sakit. Hal ini tidak sesuai dengan teori Green,
Sumber: Data Primer, 2018 et.al. (2006) yang mengemukakan bahwa pada
perubahan yang sangat kecil dan sederhana
Berdasarkan hasil uji statistik di atas
dalam penempatan staf sangat berdampak
ditunjukkan bahwa korelasi antara respon time
pada keterlambatan penanganan di IGD.
perawat dan kepuasan pasien memiliki p value
Langkah selanjutnya untuk mencapai
0.00 dengan koefisien korelasi 0.05 yang berati
SPM adalah dengan memenuhi sarana dan pra
ada hubungan signifikan antara respon time
sarana.Selain alat medis yang memadai, untuk
perawat dan kepuasan pasien.
memberikan kesan bahwa pelayanan yang
cepat diperlukan jumlah strecher/tempat tidur
PEMBAHASAN
pasien yang cukup di IGD. Dengan kunjungan
Hasil distribusi frekuensi response time
yang cukup banyak, IGD RSUD Ende
perawat dalam memberikan pelayanan di IGD
menyediakan 10 tempat tidur. Posisi stretcher
RSUD Ende menunjukkan kategori ”cepat”
P a g e | 81

yang mudah dijangkau, membuat perawat Depkes RI juga mengatakan salah satu prinsip
lebih cepat memberikan pertolongan. umum pelayanan IGD di RS adalah response
Menurut peneliti, ketersediaan dan time, dimana pasien gawat darurat harus
penempatan strecher yang mudah dijangkau ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah
merupakan faktor yang mempengaruhi sampai di IGD.
response time perawat dalam memberikan Hasil distribusi frekuensi kepuasan
pelayanan di IGD RSUD Ende.Pendapat ini pelanggan di IGD RSUD Ende menunjukkan
sesuai dengan Canadian of Association kategori Puas dan kurang puas. Sebagian besar
Emergency Physician (2015) yang mengatakan responden yaitu 91 orang atau sebanyak (70
bahwa kejadian kurangnya stretcher untuk %). Merasa puas dengan pelayanan yang
penanganan kasus yang akut berdampak serius diberikan perawat IRD.
terhadap kedatangan pasien baru yang Selain membangun spirit bagi pelaksanan
mungkin saja dalam kondisi yang sangat kritis. pelayanan, juga perlu dilakukan pelatihan-
Hal tersebut dapat terjadi karena kejadian pelatihan yang menunjang karyawan untuk
kekurangan stretcher untuk beberapa kasus tampil/bersikap profesional, ramah dan peduli
gawat darurat yang terjadi di IGD dapat kepada pasien, sehingga memberikan kesan
menyebabkan terjadinya peningkatan positif pada pelanggan kemudian terbentuk
permintaan pelayanan yang melebihi kapasitas adanya ikatan batin yang akhirnya membuat
dan terjadinya kepadatan IGD pada waktu pasieen merasa puas. Hal ini sesuai dengan
tersebut. pendapat Triwibowo Soedjas dan Bayu Aji
Faktor sistem manajemen IGD yang baik Aritejo (2014) yang mengatakan bahwa hanya
dalam menangani setiap pasien gawat darurat pelayanan yang luar biasa yang membuat
juga ditunjukkan melalui motto pelayanan pelanggan puas dan terkesan. Pelayanan luar
Kebersamaan dalam Melayani Dengan Hati dan biasa tersebut bisa dirasakan saat momen-
Senyum, memotivasi para petugas termasuk momen interaksi yang dapat membentuk
perawat untuk tidak ragu dalam memberikan ikatan batin yang disebut dengan moment of
pelayanan dengan hati yang ikhlas. Jaminan truth.
dari manajemen rumah sakit ini sangat penting Hasil kuesioner kepuasan pasien
untuk kinerja bagi pelaksana. Sistem didapatkan nilai terendah adalah pernyataan
manajemen yang baik ini mendukung yang mendapatkan penilaian sedang (78,42%)
Kepmenkes RI No. 856 tahun 2009 tentang mengenai kondisi ruang IGD. Pernyataan yang
Standar IGD Rumah Sakit yang menyatakan mendapatkan nilai tertinggi adalah sikap
bahwa kecepatan dan ketepatan pertolongan perawat dalam memberikan pelayanan
yang diberikan pada pasien yang datang ke IGD (97,68%). Sikap perawat yang dimaksudkan
memerlukan standar sesuai dengan adalah keramahan, kesopanan dan perhatian
kompetensi dan kemampuannya sehingga yang diberikan perawat dalam memberikan
dapat menjamin suatu penanganan gawat pelayanan.
darurat dengan response time yang cepat dan Pernyataan tentang dimensi
penanganan yang tepat. Hal ini dapat dicapai responsiveness sendiri mendapatkan nilai
dengan meningkatkan sarana, prasarana, 84,33% untuk waktu pelayanan perawat saat
sumber daya manusia dan manajemen IGD pasien tiba di IGD (response time) dan 85,23%
rumah sakit sesuai standar. Pada tahun 2010, untuk waktu pelayanan IGD sampai selesai
P a g e | 82

Berdasarkan uraian tersebut peneliti Hubungan respon time perawat dalam


menyimpulkan bahwa kualitas SDM di IGD memberikan pelayanan terhadap kepuasan
RSUD Ende memberikan manfaat yang sangat pasien. Uji statistik mengenai hubungan
besar bagi kepuasan pelanggan. Hal ini response time perawat dalam memberikan
dibuktikan dengan penilaian tertinggi tentang pelanggan di IGD RSUD Ende. Upaya
sikap perawat, dan dari aspek lain yang memberikan pelayanan agar bisa memberikan
memberikan penilaian tinggi pula pada kepuasan pasien khususnya pelayanan gawat
kemampuan dan sikap profesional petugas IGD darurat dapat dinilai dari kemampuan perawat
dibandingkan dengan penilaian terhadap dalam hal responsiveness (cepat tanggap),
kondisi ruang maupun fasilitas yang terdapat di reliability (pelayanan tepat waktu), assurance
IGD. Hasil penelitian ini juga menunjukkan (sikap dalam memberikan pelayanan), emphaty
responsiveness perawat mendapatkan (kepedulian dan perhatian dalam memberikan
penilaian yang tinggi. pelayanan) dan tangible (mutu jasa pelayanan)
Aspek Kepuasan pasien ini dari perawat kepada pasien (Muninjaya, 2011).
membandingkan antara harapan yang Waktu tanggap gawat darurat merupakan
diinginkan sebelum mendapatkan pelayanan di gabungan dari waktu tanggap saat pasien tiba
IGD dengan kenyataan yang dialami setelah di depan pintu rumah sakit sampai mendapat
dilayani di IGD RSUD Ende. Penilaian ini respon dari petugas Instalasi Gawat Darurat
dilakukan sebelum pasien meninggalkan (response time) dengan waktu pelayanan yang
IGD/belum mendapatkan pelayanan di bagian diperlukan sampai selesai proses penanganan
lain setelah dari IGD. Kepuasan pasien adalah gawat darurat (Haryatun dan Sudaryanto,
suatu tingkat perasaan pasien yang timbul 2016).
sebagai akibat kinerja layanan yang Menurut Nurachman (2005), faktor-faktor
diperolehnya setelah pasien membandingkan yang mempengaruhi kepuasan pasien, antara
dengan yang diharapkannya. Selain itu juga lain faktor psikologis, faktor demografi dan
mendukung pendapat dari Kotler dan Keller faktor geografis. Faktor psikologis meliputi
(2009) yang menyatakan kepuasan manfaat yang diharapkan dan persepsi atau
(satisfaction) adalah perasaan senang atau pemahaman terhadap produk atau pelayanan
kecewa seseorang yang timbul karena yang diberikan yaitu pelayanan petugas rumah
membandingkan kinerja yang dipersepsikan sakit terhadap pasien. Faktor demografi lebih
produk (hasil) terhadap ekspektasi mereka. menitik beratkan pada keadaan populasi
Mengenai masih ada responden yang statistik manusia, diantaranya jenis kelamin,
tidak puas, dapat disebabkan oleh beberapa umur, pendidikan, pekarjaan dan status
faktor diantaranya karakteristik pasien yang perkawinan, metode pembayaran, jenis
datang ke IGD, terutama saat sore dan malam penyakit serta karakteristik lainnya. Faktor
hari, tidak semua merupakan kasus geografis lebih menekankan pada lokasi tempat
trueemergency, yang membutuhkan penggunaan jasa pelayanan.
penanganan segera, sehingga perawat Berdasarkan teori tersebut,
dianggap lambat dalam merespon pasien yang responsiveness memberikan dampak bagi
datang karena perawat mendahulukan pasien kepuasan pasien. Responsiveness dalam
yang trueemerge. pelayanan di IGD mencakup dua hal yaitu
response time pada saat pasien datang dan
P a g e | 83

waktu pelayanan sampasi selesai proses Keputusan Mentri Kesehatan Republik


pelayanan di IGD (Haryatun dan Sudaryanto, Indonesia. (2009). Standar Instalasi
2016). Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit.
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik
KESIMPULAN Indonesia
Ada hubungan response time perawat KepmenKes RI. (2009). Standar IGD Rumah
dalam memberikan pelayanan dengan kepuasan Sakit. Menteri Kesehatan.Jakarta.
pelanggan di IGD RSUD Ende, oleh karena itu Kotler & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran,
perlu ditingkatkan ketersediaan SDM yang Jilid I, Ed. 3, Jakarta, Erlangga
disertai dengan pemenuhan kompetensi dasar Muninjaya, Gde AA. (2011). Manajemen Mutu
gawat darurat dan pemenuhan sarana yang Pelayanan Kesehatan, Jakarta, EGC
lebih baik akan memberikan kecepatan dalam Nurachman. (2005). Hubungan antara
pelayanan. supervise,tanggung jawab,
pengembangan diri dengan kepuasan
Daftar Pustaka kerja perawat pelaksana di RSU
Azwar. (2008). Sikap Manusia, Teori dan Tangerang- Tesis Program pasca
Pengukurannya, Jakarta, Pustaka sarjana FIK-UI.Depo
Pelajar Soedjas, Triwibowo dan Bayu Aji Aritejo.
Dadang. (2010). Pengaruh Customer (2014). Merebut dan Mempertahankan
Relationship Managemen terhadap Pelanggan. Yogyakarta: CV ANDI
Loyalitas Pelanggan Bisnis PT. Frisian OFFSET
Flag Indonesia, Vol 7, Bandung Majalah Sukoco, Budi. (2010). Penentuan Rute Optimal
Ilmiah UNIKOM. Menuju Lokasi Pelayanan Gawat
Girsang. (2005). Hubungan Beban Kerja Darurat Berdasarkan Waktu Tempuh
Perawat Dengan Kepuasan Pelayanan Tercepat, Universitas Sebelas Maret,
Kesehatan. http://print.file/beban Surakarta.
kerjapdf..diakses pada tanggal 5
Pebruari 2018
Haryatun, N & Sudaryanto, A. (2008).
Perbedaan Waktu Tanggap Tindakan
Keperawatan Pasien Cedera Kepala
Kategori I-V di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Dr Moewardi. Berita Ilmu
Keperawatan ISSN 1979-2697, 1 (2), 69-
74.
Hendrik. (2010). Pelayanan kesehatan
masyarakat. Kedokteran, Jakarta : EGC
Irine. (2009). Hubungan Antara Iklim Kerja
Dengan Kepuasan Kerja, Skripsi,
Bandung, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Pendidikan.

You might also like