Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/no.1, April 2018
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/no.1, April 2018
Email: ginanjar@staialhidayahbogor.ac.id
Abstract
This study discusses the use of social media whatsapp and influence on the discipline
learners learn on the subjects of Islamic Religious Education. This research was conducted
at SMK Analyst Chemistry YKPI Bogor City. This study is based on the number of learners
who use social media whatsapp in smartphones and always take them wherever they go
including in the school environment. The purpose of this study to determine whether there
is influence of whatsapp social media use to the discipline learners learn on the subjects of
Islamic Religious Education. The approach used is quantitative with the method of
experiment and survey, data collection techniques using questionnaires on the number of
student population. Samples taken as many as 57 people with random sampling technique
using Slovin formula. The unit of analysis is learners of Lessons 2016/2017. Analytical
techniques used path analysis (descriptive and inferential statistical analysis). Based on the
calculation, there is a correlation between the variables X and Y are marked positive with
respect to the amount of rXY obtained that is equal to 0.921 at a significant level of 5%
obtained rtabel value of 0.266 and at a significant level of 1% obtained value of 0.345
turns rxy the magnitude of 0.921 is much more higher than the rtabel of 0.266 and 0.345.
This shows a significant influence between variable X to variable Y.
Abstrak
antara variabel X dan variabel Y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya rXY
yang diperoleh yaitu sebesar 0,921 pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai rtabel sebesar
0,266 dan pada taraf signifikan 1% diperoleh nilai sebesar 0,345 ternyata rxy yang
besarnya 0,921 adalah jauh lebih tinggi daripada rtabel yang besarnya 0,266 dan 0,345. Ini
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.
1
Syahrini Tambak. 2013. Pendidikan
Komunikasi Islam. Jakarta: Kalam Mulia. hlm. 59.
Islam. Di samping itu, hasil penelitian aplikasi pesan instan untuk smartphone.
ini juga diharapkan menjadi pemacu Jika dilihat dari fungsinya WhatsApp
sekaligus pendorong bagi peneliti hampir sama dengan aplikasi SMS yang
sejenis, sehingga terbuka peluang bagi biasa dipergunakan di ponsel lama.
penemuan teori baru berkaitan dengan Tetapi WhatsApp tidak menggunakan
permasalahan pendidikan agama Islam. pulsa, melainkan data internet. Jadi, di
aplikasi ini seseorang tak perlu khawatir
B. TINJAUAN PUSTAKA soal panjang pendeknya karakter. Tidak
ada batasan, selama data internet
1. Media Sosial WhatsApp (WA)
memadai. Meskipun merupakan aplikasi
Media sosial WhatsApp yang sering pesan instan, ada yang unik dari
disingkat WA adalah salah satu media WhatsApp. Jadi, sistem pengenalan
komunikasi yang dapat di install dalam kontak, verifikasi dan pengiriman pesan
Smartphone. Media sosial ini digunakan
tetap dilakukan melalui nomor ponsel
sebagai sarana komunikasi chat dengan
saling mengirim pesan teks, gambar, yang sudah terlebih dahulu didaftarkan.
video bahkan telpon. Media ini dapat Cara ini berbeda dengan BBM yang
aktif jika kartu telpon pengguna menggunakan PIN, ataupun LINE yang
memiliki paket data internet. selain nomor ponsel juga mendukung
Penjelasan lebih ditail mengenai email, dan nama pengguna.6
WatsApp sebagaimana dikatakan oleh Berdasarkan keterangan di atas,
Hartanto, bahwa WhatsApp adalah dapat disimpulkan bahwa WhatsApp
aplikasi pesan untuk smartphone dengan adalah aplikasi pesan untuk smartphone
basik mirip Black Berry Messenger. dengan basic mirip BlackBerry
WhatsApp Messenger merupakan Messenger. WhatsApp Messenger itu
aplikasi pesan lintas platform yang sendiri merupakan aplikasi pesan lintas
memungkinkan orang dapat bertukar platform yang memungkinkan seseorang
pesan tanpa biaya SMS, karena bertukar informasi tanpa biaya SMS,
WhatsApp Messenger menggunakan karena WhatsApp Messenger
paket data internet yang sama untuk menggunakan paket data internet yang
email, browsing web, dan lain-lain. sama untuk email, browsing web, dan
Aplikasi WhatsApp Messenger lain-lain. Aplikasi WhatsApp Messenger
menggunakan koneksi 3G/4G atau WiFi biasanya menggunakan koneksi 3G/4G
untuk komunikasi data. Dengan atau WiFi untuk komunikasi data.
menggunakan WhatsApp, kita dapat Dengan menggunakan WhatsApp,
melakukan obrolan online, berbagi file, seseorang dapat melakukan obrolan
bertukar foto, dan lain-lain.5 online, berbagi file, dan bertukar
Sementara itu, sumber lain informasi.
menerangkan bahwa WhatsApp adalah WhatsApp secara resmi telah
mengumumkan peluncuran fitur
5
Aat Hartanto. 2010. Panduan Aplikasi
6
Smartphone. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. https://dailysocial.id/post/apa-itu-whatsapp,
hlm. 100. diakses tanggal 20 April 2017 pukul 21.50 WIB.
7 8
http://www.whatsapp.com, diakses http://www.whatsapp.com, diakses
tanggal 20 April 2017 pukul 22.15 WIB. tanggal 20 April 2017 pukul 22.15 WIB.
atau memperbaiki; kumpulan atau sistem orang yang berakallah yang dapat
peraturan-peraturan bagi tingkah laku10.
menerima pelajaran. (QS Az
Ajaran Islam sangat menganjurkan Zumar: 9)
kepada manusia untuk selalu belajar.
Bahkan Islam mewajibkan kepada setiap Terkait dengan ayat di atas,
orang beriman untuk belajar. Dalam Muhibbin Syah (2014) berpendapat
bahwa secara rasional semua ilmu
Islam pendidikan tidak hanya
pengetahuan dapat diperoleh melalui
dilaksanakan dalam batasan waktu belajar. Maka, “belajar adalah ”key
tertentu saja, melainkan dilakukan term” (istilah kunci) yang paling vital
sepanjang usia (long life education). dalam usaha pendidikan. Sehingga,
tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah
Namun ajaran Islam menekankannya
ada pendidikan”.11 Muhibbin Syah
jadi signifikansi kognitif (akal) dan
menambahkan, bahwa kemampuan
sensori (indera-indera) sebagai alat-alat untuk belajar merupakan sebuah karunia
penting untuk belajar, sangat jelas kata- Allah yang mampu membedakan
kata kunci seperti ya’qilun, manusia dangan makhluk yang lain.
Allah menghadiahkan akal kepada
yatafakkarun, yasma’un, dan sebagainya
manusia untuk mampu belajar dan
yang terdapat dalam Al-Qur‟an, hal menjadi pemimpin di dunia ini. Belajar
tersebut merupakan bukti betapa adalah perubahan tingkah laku yang
pentingnya pengaruh ranah/cipta dan relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungannya.12
karsa manusia dalam belajar dan meraih
ilmu pengetahuan. Dalam ajaran Islam, Dengan demikian, belajar memiliki
peranan yang sangat penting dalam
baik secara eksplisit maupun implisit
kehidupan manusia. Memang manusia
mewajibkan ummatnya untuk belajar terlahir sebagai mahluk yang lemah yang
agar memperoleh ilmu pengetahuan. tidak mampu berbuat apa-apa serta tidak
Sebagaimana Allah Subhaanahu Wa mengetahui apa-apa. Akan tetapi melalui
proses belajar itu dalam fase
Ta’ala berfirman dalam Al-Qur‟an Surat
perkembangannya, manusia bisa
Az-Zumar ayat 9: menguasai skill (kemahiran/
keterampilan) maupun pengetahuan.
“Katakanlah (wahai Muhammad) Sesungguhnya kemampuan untuk
apakah sama orang-orang yang belajar dan melakukan berbagai upaya
mengetahui dan orang-orang yang uji coba, termasuk kemampuan adaptasi
terhadap aneka situasi yang dimiliki
tidak mengetahui. Sesungguhnya
10
Tu‟u Tulus. 2004. Peran Displin pada 11
Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Belajar.
Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. hlm. 59.
12
hlm. 91. Muhibbin Syah. 2004. hlm. 68.
Dengan demikian, proses belajar itu membentuk "self discipline pada peserta
sendiri adalah aktivitas diri yang didik, sehingga diharapkan peserta didik
melibatkan aspek-aspek "sosio psiko dapat mentaati peraturan, norma, dan
batasan-batasan perilaku dirinya. Upaya
fisik" dalam upaya menuju tercapainya
untuk mengembangkan disiplin diri
tujuan belajar, yakni terjadinya adalah melalui penanaman disiplin.
perubahan tingkah laku. Terkait hal ini, Dengan penanaman disiplin ini guru
Nana Syaodih dan Sukmadinata berusaha menciptakan situasi proses
mengemukakan tujuh unsur utama dalam belajar mengajar yang dapat mendorong
proses belajar yaitu; tujuan, kesiapan, peserta didik untuk berdisiplin diri dalam
situasi, interpretasi (melihat hubungan di belajarnya.
antara komponen-komponen situasi Pengembangan disiplin oleh guru
belajar, melihat makna dari hubungan cenderung dilakukan di dalam kelas,
tersebut, dan menghubungkan dengan oleh karena itu selanjutnya timbul
kemungkinan pencapaian tujuan), pertanyaan: Kelas yang bagaimana yang
respons, konsekuensi (keberhasilan atau dikatakan disiplin? Untuk menjawab
kegagalan dalam belajar), dan reaksi pertanyaan ini, salah satunya dapat
terhadap kegagalan.14 menyimak apa yang dikatakan William
Gnagey bahwa:
Berdasarkan pendapat ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa tujuan utama “Good discipline refers to a
dari proses belajar adalah guna situation in which your students are
memudahkan mencapai hasil belajar exerting an optimal amount of energy
serta menggunakan hasil belajarnya trying to learn what you want to teach
tersebut tidak hanya semata atau them instead of wasting it in various
tergantung pada dirinya sendiri tapi perlu other counter productive activities”.15
adanya dukungan dari berbagai faktor Pernyataan di atas memperlihatkan
baik eksternal maupun internal untuk bahwa disiplin akan terbentuk apabila
menunjang peserta didik dalam belajar setiap peserta didik memiliki motivasi
mencapai hasil belajar serta yang kuat untuk melibatkan diri secara
menggunakan hasil belajarnya. aktif dalam proses pembelajaran.
Dengan kata lain, tanpa partisipasi
3. Upaya Guru dalam Meningkatkan
peserta didik (melalui motivasi yang
Disiplin Belajar
kuat), apapun yang diupayakan guru
Guru sebagai pendidik mempunyai dalam mengembangkan disiplin belajar
peranan penting dalam mengembangkan tidak akan berhasil secara optimal.
disiplin diri peserta didik. Pada saat
proses pembelajaran berlangsung, para Untuk menanamkan disiplin pada
guru dituntut untuk dapat melakukan peserta didik, ada beberapa hal yang
kontrol eksternal dengan melakukan perlu menjadi perhatian guru, di
tindakan-tindakan yang dapat antaranya; a) Guru hendaknya menjadi
14 15
Nana Syaodih, Sukmadinata.2009. http://motivasi-belajar-dan-disiplin-
Landasan Psikologi Proses Pendidikan. PT. unmul.blogspot.co.id/ , diakses tanggal 25 April
Remaja Rosdakarya bandung. hlm. 157. 2017 pukul 23.50 WIB.
model bagi peserta didik, b) Guru bulan April hingga 30 Agustus 2016.
hendaknya memahami dan menghargai Jenis penelitian ini menggunakan
pribadi peserta didik, c) Guru metode kuantitatif. Metode kuantitatif
memberikan bimbingan kepada peserta dinamakan metode tradisional, karena
didik, mengembangkan iklim kelas dan metode ini sudah cukup lama digunakan
bersuasana tenang yang membantu sehingga sudah mentradisi sebagai
peserta didik bebas dari ketegangan, metode untuk penelitian. Metode ini
mengadakan dialog tentang tujuan dan disebut sebagai metode positivistik
manfaat peraturan belajar yang karena berlandaskan pada pada filsafat
ditetapkan sekolah (guru) dengan peserta positivisme. Metode ini sebagai metode
didik, d) Membantu peserta didik untuk ilmiah/scientic karena telah memenuhi
mengembangkan kebiasaan belajar yang kaidah-kaidah ilmiah yaitu
baik, e) Membantu mengembangkan konkrit/empiris, obyektif, terukur,
sikap positif peserta didik terhadap rasional, dan sistematis. Metode ini juga
belajar, f) Membantu peserta didik yang disebut discovery karena dengan metode
mengalami masalah, terutama masalah ini dapat ditemukan dan dikembangkan
belajar, dan g) Memberikan informasi berbagai iptek baru. Metode ini disebut
tentang nilai-nilai yang berlaku, dan metode kuantitatif karena data penelitian
mendorong peserta didik agar berupa angka-angka dan analisis
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai menggunakan statistik.17
tersebut. 16 Peneliti melakukan penelitian
Dengan demikian, disiplin sangat kepada sejumlah subjek dan objek
diperlukan dalam proses belajar baik itu penelitian, yaitu para peserta didik kelas
di sekolah maupun di rumah. Dari X dan XII yang berjumlah 320 orang.
disiplin yang dilakukan seorang itulah Dari jumlah populasi tersebut peneliti
yang merupakan salah satu diantara yang mengambil sampel secara random
mempengaruhi hasil dan prestasi belajar sebanyak 57 responden yang dijadikan
peserta didik. objek penelitian mengingat jumlah objek
yang diteliti cukup banyak. Teknik
pengumpulan data menggunakan konsep
C. METODE PENELITIAN Sugiyono, yaitu melalui teknik
Tempat penelitian ini dilaksanakan dokumentasi, observasi, dan kuesioner
di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (angket) dan gabungan ketiganya.18
Analis Kimia YKPI yang berlokasi di Kuesioner sebelumnya diujicobakan
Jalan H. Achmad Sobana, SH. dulu sebelum digunakan untuk penelitian
(Bangbarung) Perumnas Bantarjati, Kota
untuk diuji validitasnya dengan rumus
Bogor, Jawa Barat.
Product Moment Pearson dan diuji
Adapun waktu penelitian ini telah realibilitasnya dengan rumus Alpha
dilaksanakan selama empat bulan dari
17
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
16
https://id.wikipedia.org/wiki/tujuan- Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
disiplin-sekolah, diakses tanggal 26 April2017 Alfabeta. hlm. 7.
18
pukul 11.30 WIB. Sugiyono, 2009. hlm. 137.
N∑ XY – (∑ X )(∑ Y)
r xy=
Keterangan:
Rxy = Angka Indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of sample
∑xy = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
∑X = Jumlah skor X
∑Y = Jumlah skor Y
Setelah data diolah dengan rumus di atas, maka dialakukan interprestasi data
terhadap r x y interprestasi sederhana dengan mencocokan hasil hitungan dengan angka
indek pengaruh “r” Pearson Product Moment.
Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
maka dilakukan uji signifikasi dengan rumus:19
r=√
t=
√
19
Darwansyah, dkk. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: GP Press. hlm. 98.
Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi data yaitu dengan angka indek korelasi
yang dijadikan patokan untuk mengetahui besar kecilnya kekuatan pengaruh (kuat,
lemah, atau tidak ada) diantara variabel yang diteliti. Dalam masalah ini ada dua macam
cara dapat ditempuh, yaitu; 1) Interpretasi secara sederhana, dan 2) Interpretasi dengan
menggunakan nilai “r” Pearson Product Moment.
Adapun yang dimaksud interpretasi secara sederhana yaitu melihat tingkat keeratan
korelasi atau korelasi atau pengaruh antar variabel dapat dilhat dari angka koefisien
korelasi yang disajikan dalam bentuk tabel interprestasi koefisien korelasi sebagai
berikut:20
Tabel 1
Interpretasi Koefisien Korelasi/Pengaruh
20
Darwansyah dkk. 2010. hlm. 93.
Sedangkan yang dimaksud Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel
interpretasi dengan menggunakan nilai maka (Ha) hipotesa alternatif disetujui
“r” Pearson Product Moment, yaitu atau diterima, dan sebaliknya hipotesa
dengan cara menguji kebenaran dan nol (Ho) tidak disetujui atau ditolak.
kepalsuan yang telah dumuskan
dengan cara membandingkan nilai “r‟
yang telah diperoleh dari perhitungan, D. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan nilai yang tercantum dalam Data hasil penelitian ini adalah
nilai r tabel (rt) Pearson Product data yang diperoleh berdasarkan rekap
Moment, dengan terlebih dahulu data isian responden terhadap
mencari derajat bebas (db) atau degree kuesioner yang disebar setelah
dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
of freedom dengan menggunakan
Sebelum dilakukan pengujian
rumus yaitu: hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
df = N-nr persyaratan data dengan uji normalitas
df = Degree of freedom dan uji linieritas. Uji normalitas
N = Number of sample dilakukan untuk mengetahui data yang
Nr = Banyaknya variabel yang digunakan berasal dari populasi yang
dikorelasikan berdistribusi normal. Sedangkan uji
linieritas dilakukan untuk memperoleh
Dengan diperoleh nilai df maka
persamaan dan besaran nilai F,
dicari besarnya “r” yang tercantum sehingga dapat diketahui bahwa F
tabel nilai “r” Pearson Product memiliki model regresi linier
Moment, pada taraf signifiksai 5%. sederhana.
Berdasarkan rekap data hasil
penelitian variabel penggunaan sosial
media whatsapp diperoleh:
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Variabel
Penggunaan Sosial Media WhatsApp
( )
[ ]
√
[ ]
[ ] √
[ ]
√
[ ]
√
[ ]
Mencari nilai Lhitung responden
[ ] nomor urut pertama:
[ ]
∑
√
∑
√
(∑ )
√ ( )
√ √
√
√ √
√
Agama Islam di SMK Analis Kimia Dengan kata lain, hasil penelitian ini
YKPI Bogor. menerima hipotesis alternatif (Ha) dan
menolak hipotesis nol (Ho).
c. Menguji koefisien
determinasi untuk mengetahui
seberapa besar variasi Y yang E. PENUTUP
disebabkan oleh X. Nilai R Square
(R2) menunjukkan variasi yang terjadi Berdasarkan hasil penelitian
terhadap disiplin belajar disebabkan yang telah dilakukan peneliti tentang
ada tidaknya pengaruh penggunaan
oleh penggunaan sosial media
sosial media whatsapp terhadap
whatsapp. Diperoleh nilai R Square disiplin belajar peserta didik kelas X
(R2) sebesar 0,848 menunjukkan pada mata pelajaran Pendidikan
peningkatan disiplin belajar dapat Agama Islam di SMK Analis Kimia
dipengaruhi oleh penggunaan sosial YKPI Bogor, dapat diambil
media whatsapp sebesar 84,8% dan kesimpulan, bahwa terdapat pengaruh
sisanya dipengaruhi oleh hal-hal lain yang sangat kuat antara penggunaan
sosial media whatsapp terhadap
di luar persamaan ini. disiplin belajar peserta didik pada
d. Dari hasil uji signifikansi mata pelajaran Pendidikan Agama
korelasi diperoleh nilai thitung sebesar Islam yang positif. Hal ini dikarenakan
banyak peserta didik yang
17,53 jika dikonsultasikan dengan
menggunakan sosial media whatsapp
ttabelα (0,05) dan α (0,01) dengan n = di saat jam pelajaran berlangsung,
57 mendekati nilai puluhan 60 sehingga disiplin belajar peserta didik
diperoleh ttabel sebesar 1,671 dan menjadi lemah dan tidak fokus dalam
2,000. Diketahui t hitung > ttabel yaitu: mengikuti pembelajaran.
17,53 > 1,671 dan 2,000 maka Ho Nilai koefisien korelasi yang
ditolak, artinya penggunaan sosial diinterpretasikan secara kasar atau
media whatsapp berpengaruh secara sederhana dengan mencocokkan hasil
nyata (signifikan) terhadap disiplin perhitungan dengan angka indeks
belajar. Sedangkan pada taraf korelasi "r" product moment. Ternyata
signifikansi 5% nilai thitung jauh lebih menunjukkan hasil besaran rxy (0,921)
tinggi dari ttabel yaitu: 17,53>1,671. yang besarnya berkisar antara 0,81–
Berdasarkan interpretasi di atas 1,00 berarti korelasi antara
maka hasil penelitian ini berhasil penggunaan sosial media whatsapp
menjawab hipotesis yang diajukan memiliki pengaruh yang sangat kuat
yaitu: “Terdapat pengaruh positif dan dengan disiplin belajar peserta didik
signifikan penggunaan sosial media pada mata pelajaran Pendidikan
whatsapp terhadap disiplin belajar Agama Islam di SMK Analis Kimia
peserta didik kelas X pada mata YKPI Bogor pada tahun ajaran
pelajaran Pendidikan Agama Islam di 2016/2017.
SMK Analis Kimia YKPI Bogor”.