Professional Documents
Culture Documents
LR Luka Gangren 2
LR Luka Gangren 2
Disusun Oleh :
BANYUWANGI
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
NIK: 06.095.0815
LITERATURE REVIEW
Almira Rebina Prista1, Fellya Indah K2, Laily Damayanti3, Nur Vika Indah Sari4
Program Studi S1 Keperawatan STIKes Banyuwangi
Jalan Letkol Istiqlah No. 109, Penataban, Banyuwangi, Jawa Timur
ABSTRACT
Background: factors that affect the occurrence of gangrene wounds that need to be
considered by people with diabetes mellitus are age, sex, duration of diabetes mellitus,
history of gangrene wounds, habits of cutting nails, habits of wearing footwear, and
habits of doing foot care that is not good. Purpose: to look at the factors that influence
the occurrence of gangrene wounds in people with diabetes mellitus. Method: the
database is used to identify suitable articles obtained from Google Scholar limited to
the last 5 years of publication from 2015 to 2020, English, Indonesian, and fulltext
article. The literature review uses the keywords "gangrene wounds, gangrene wounds
in people with diabetes mellitus, factors that cause gangrene wounds in people with
diabetes mellitus" In searching articles using "AND". Only 10 articles met the inclusion
criteria, this review came from the 10 articles. Results: the factors that influence the
occurrence of gangrene wounds in diabetics include age, sex, duration of diabetes
mellitus, history of gangrene wounds, habit of cutting nails, habit of using footwear,
and habit of doing poor foot care. Conclusion: diabetics must also avoid endogenous
factors from within the body (genetic, metabolic, and neuropathy), and exogenous
factors from outside the body (trauma and infection). history of gangrene wounds, habit
of cutting nails, habit of using footwear, and habit of doing poor foot care.
Keywords: gangrene wounds, gangrene wounds in people with diabetes mellitus,
factors that cause gangrene wounds in people with diabetes mellitus
ABSTRAK
Latar Belakang: faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya luka gangren yang perlu
diperhatikan oleh penderita diabetes melitus yaitu usia, jenis kelamin, lama menderita
diabetes melitus, riwayat luka gangren, kebiasaan memotong kuku, kebiasaan
menggunakan alas kaki, dan kebiasaan melakukan perawatan kaki yang tidak baik.
Tujuan: melihat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya luka gangren pada
penderita diabetes melitus. Metode: database digunakan untuk mengidentifikasi artikel
yang sesuai diperoleh dari Google Scholar terbatas untuk publikasi 5 tahun terakhir dari
2015 hingga 2020, bahasa inggris, bahasa indonesia, dan fulltext article. Tinjauan
literature menggunakan kata kunci “luka gangren, luka gangren pada penderita diabetes
melitus, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya luka gangren pada penderita
diabetes melitus”. Dalam pencarian artikel menggunakan “AND”. Hanya 10 artikel
yang memenuhi kriteria inklusi, ulasan ini berasal dari 10 artikel tersebut. Hasil: faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya luka gangren pada penderita diabetes diantaranya
usia, jenis kelamin, lama menderita diabetes melitus, riwayat luka gangren, kebiasaan
memotong kuku, kebiasaan menggunakan alas kaki, dan kebiasaan melakukan
perawatan kaki yang tidak baik. Simpulan: penderita diabetes juga harus menghindari
faktor endogen dari dalam tubuh (genetik, metabolik, dan neuropati), dan faktor
eksogen dari luar tubuh (trauma dan infeksi).
Kata kunci: luka gangren, luka gangren pada penderita diabetes melitus, faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya luka gangren pada penderita diabetes melitus
PENDAHULUAN
Penderita diabetes mellitus memiliki risiko 29 kali lebih tinggi untuk mengalami
luka gangren, hal ini disebabkan karena penderita diabetes mellitus rentan terkena
infeksi yang erat hubungannya dengan perkembangbiakkan kuman pada lingkungan
dengan kadar glukosa yang tinggi. Luka gangren diabetik merupakan komplikasi dari
penyakit diabetes mellitus yang disebabkan karena kerusakan jaringan nekrosis oleh
emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti.
Gangren terjadi karena adanya neuropati dan gangguan vaskuler di daerah kaki.
Gangren muncul di daerah kaki dalam bentuk luka terbuka yang diikuti kematian
jaringan setempat (3).
Lamanya menderita diabetes mellitus dikaitkan dengan kontrol glikemik yang
buruk yang mengakibatkan pasien memiliki kemungkinan besar mengalami kaki
diabetik yang dipicu oleh neuropati perifer yang menyebabkan kelainan neuropati
sensorik, motorik dan autonomik serta berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang
kemudian terjadinya perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki, sehingga akan
mempermudah terjadinya ulkus. Selain itu tingginya kadar glukosa darah yang kronis
(2)
menimbulkan kerusakan jaringan . Bila kadar glukosa darah tidak terkontrol dalam
waktu yang lama maka pembuluh darah di berbagai jaringan di seluruh tubuh mulai
mengalami gangguan fungsi dan perubahan struktur yang berakibat ketidakcukupan
suplai darah ke jaringan. Hal tersebut selanjutnya akan meningkatkan risiko untuk
terkena luka gangren diabetik. Peningkatan kadar glukosa darah yang berkepanjangan
juga menimbulkan kerusakan di banyak jaringan lainnya seperti neuropati perifer dan
disfungsi sistem saraf otonom yang dapat menimbulkan penurunanan sensasi di
ekstremitas (6).
Pentingnya mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kejadian gangren pada
penderita diabetes untuk menghindari terjadinya luka gangren diantaranya adalah
neuropati, tidak terkontrol gula darah (hiperglikemi). Umur lebih dari 50 tahun berisiko
(3)
terjadi ulkus karena fungsi tubuh secara fisiologis mengalami penurunan . Lama
menderita diabetes melitus merupakan faktor resiko terjadinya ulkus atau gangren,
kebiasaan merokok (asap rokok yang terhirup ke dalam tubuh), aktivitas seperti potong
kuku jika tidak hati-hati bisa menyebabkan kuku masuk ke dalam dan mengalami luka,
penggunaan alas kaki yang tidak tepat juga bisa menimbulkan luka pada penderita
diabetes melitus. Dan pentingnya mencegah terjadinya infeksi dengan tetap menjaga
pola makan dan berat badan, kebersihan tubuh agar tidak menimbulkan luka gangren
pada penderita diabetes melitus (6).
Tujuan dari Literature Review ini adalah untuk melihat adakah hubungan faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya luka gangren pada penderita diabetes melitus.
METODE
Desain Literature review ini dihasilkan dari penelitian terbaru selama 5 tahun
terakhir. Literature Review ini menggunakan pendekatan Preferred Reporting Items for
Systematic Reviews and Meta-analyzes (PRISMA). Proses pencarian artikel secara
elektronik. Data diperoleh dari Google Scholar. Literature review menggunakan kata
kunci luka gangren; luka gangren pada penderita diabetes melitus; faktor yang
mempengaruhi terjadinya luka gangren pada penderita diabetes melitus. Dalam
pencarian artikel menggunakan “AND”. Setelah jumlah artikel diperoleh , peneliti
kemudian memilihnya kembali sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang
ditentukan.
Pencarian artikel ini juga menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Artikel
yang diinginkan ditentukan oleh artikel yang diterbitkan pada 2015-2020, artikel dalam
bahasa inggris dan bahasa indonesia, dengan fokus pada kata kunci dalam artikel
pencarian. Kriteria inklusi adalah basis data yang mengungkapkan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya luka gangren pada penderita diabetes melitus. Kriteria
eksklusi adalah database dalam bentuk yang tidak berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya luka gangren dan tidak fokus pada luka gangren pada
penderita diabetes melitus.
Proses pencarian artikel dilakukan pada Juli 2020. Pencarian artikel
menggunakan kata kunci yang telah ditentukan oleh para peneliti dan memberikan
batasan pada kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh dari Google Scholar,
kemudian diplih satu per satu oleh para peneliti untuk menentukan kesesuaian artikel
yang diinginkan oleh para peneliti dan menghapus artikel yang sama. Setelah
mendapatkan artikel sesuai dengan para peneliti, artikel dianalisis satu per satu dan
dikelompokkan untuk mendapatkan hasilnya. Langkah selanjutnya adalah membahas
berdasarkan poin yang diperoleh dari hasil seleksi.
HASIL
Pencarian literature awal menghasilkan 122 artikel (Google Scholar). Setelah
meninjau abstrak untuk relevansi dan percocokan dengan kriteria inklusi.
Pencarian Literature
1. Google Scholar: 21
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya luka gangren pada penderita
diabetes melitus: faktor endogen (dari dalam tubuh): Genetik: riwayat keluarga adanya
penderita yang menderita diabetes atau tidak, Metabolik: sistem kekebalan tubuh/imun
jika tidak stabil mudah terserang penyakit, Neuropati diabetik: penyakit yang
menyerang syaraf. Faktor eksogen (dari luar tubuh): Trauma: adanya gangguan sensorik
yang menyebabkan hilangnya atau menurunnya sensasi nyeri sehingga jika tidak terjadi
luka penderita tidak terasa. Infeksi: diakibatkan adanya gula darah yang tinggi yang
merupakan media pertumbuhan bakteri yang subur (6) .
Adapun Faktor- faktor lain yang mempengaruhi terjadinya luka gangren pada
penderita diabetes melitus yaitu diantaranya usia, jenis kelamin, lama menderita
diabetes melitus, riwayat luka gangren, kebiasaan memotong kuku, kebiasaan
menggunakan alas kaki, dan kebiasaan melakukan perawatan kaki yang tidak baik (2).
Menurut penelitian Hubungan usia dengan kejadian luka gangren. Bahwa
responden penderita diabetes melitus yakni usia >55 tahun lebih besar mengalami luka
gangren dikarenakan adanya penurunan fungsi organ tubuh, terutama gangguan organ
(6)
pankreas dalam memproduksi insulin . Pada kelompok umur tersebut, kulit mulai
mengalami perubahan akibat penurunan fungsi sistemik, di antaranya yaitu penurunan
elastisitas kulit, penurunan sistem imun, persepsi sensori, proteksi mekanis, dan fungsi
barier kulit yang dapat menghambat penyembuhan luka. Kejadian gangren pada pasien
juga diperparah apabila pasien tidak melakukan perawatan kaki dengan baik (3).
Hubungan jenis kelamin dengan kejadian luka gangren. Menurut penelitian
responden berjenis kelamin laki-laki lebih besar daripada kelompok kontrol, namun
belum cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan
kejadian gangren diabetik responden laki-laki tidak melakukan perawatan kaki yang
baik seperti mencuci kaki setiap hari, menggunakan pelembab kaki, serta tidak
melakukan senam kaki diabetik, sehingga risiko gangren lebih banyak terjadi pada laki-
(4)
laki . Menurut penelitian sebelumnya, baik responden berjenis kelamin laki-laki
maupun perempuan memiliki peluang yang sama untuk mengalami komplikasi gangren.
Namun, perempuan memiliki hormon yang dapat menjaga keseimbangan dan
menormalkan kadar gula darah sehingga mencegah adanya komplikasi kronis pada
penderita diabetes mellitus. Di sisi lain, penderita berjenis kelamin laki-laki memiliki
perawatan kaki yang lebih buruk dibandingkan dengan penderita berjenis kelamin
perempuan, sehingga menyebabkan tingginya kasus gangren diabetik pada penderita
diabetes mellitus berjenis kelamin laki-laki (8).
1. Ani Astuti, D. M. (2020). FAKTOR RESIKO KAKI DIABETIK PADA DIABETES MELITUS
TIPE 2. Riset Informasi Kesehatan Vol.9, 6.