Professional Documents
Culture Documents
ID Hubungan Peran Parawat Sebagai Care Give PDF
ID Hubungan Peran Parawat Sebagai Care Give PDF
Abstrack: Patient satisfaction is a patient's level of feeling that arise as a result of healthcare
obtained after patients comparing it to what he expected. Nurse’s role as care giver is a role
in providing nursing care either directly or indirectly to a patient with a problem solving
approach in accordance with the method and the nursing process. The purpose of this study
was to analyze the relationship of nurse’s role as care giver with patient satisfaction level.
The research method is used descriptive analytic with cross sectional design.The sampling
technique in research is saturated sampling with 31 samples. Data collected by using a
questionnaire. The results based on statistical spearman test with 95% significance level (ɑ ≤
0,05) obtained by value p = 0,000 which is smaller than ɑ (0,05) with Ho rejected and Ha
accepted. Conclusion there is a meaningful relationship between nurse’s role as care giver
with patient satisfaction level in the emergency department RSU. GMIBM Monompia
Kotamobagu Bolaang Mongondow district. The advice for nurses to continue to enhance its
role as a provider of nursing care and can improve the planning of nursing will be done
about the relationship nurse's role as a care giver at patient satisfaction level.
Key Word : Role of Nurses, Care Giver, Patient Satisfaction Levels.
Abstrak: Kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan pasien setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Peran perawat sebagai care giver
merupakan peran dalam memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan pemecahan
masalah sesuai dengan metode dan proses keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisa hubungan peran perawat sebagai care giver dengan tingkat kepuasan pasien
instalasi gawat darurat di RSU. GMIBM Monompia Kotamobagu Kabupaten Bolaang
Mongondow. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif analitik
dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu
sampling jenuh dengan jumlah 31 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian berdasarkan uji spearman dengan tingkat
kemaknaan 95% (ɑ ≤ 0,05) diperoleh nilai p = 0,000 yakni lebih kecil dibandingkan ɑ (0,05)
dengan Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan terdapat hubungan peran perawat sebagai
care giver dengan tingkat kepuasan pasien instalasi gawat darurat di RSU. GMIBM
Monompia Kotamobagu Kabupaten Bolaang Mongondow. Saran diharapkan bagi perawat
agar tetap terus meningkatkan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan agar dapat
mengembangkan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
yang semakin baik dengan intervensi yang akan dilakukan tentang hubungan peran perawat
sebagai care giver dengan tingkat kepuasan pasien.
Kata Kunci : Peran Perawat, Care Giver, Tingkat Kepuasan Pasien.
1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volome 4 Nomor 2, Agustus 2016
2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volome 4 Nomor 2, Agustus 2016
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volome 4 Nomor 2, Agustus 2016
4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volome 4 Nomor 2, Agustus 2016
Instalasi Gawat Darurat di RSU. GMIBM apabila kinerja palayanan kesehatan yang
Monompia Kotamobagu. diperolehnya tidak sesuai harapanya.
Kepuasan yang dirasakan pasien ini Perawat yang peduli dengan kebutuhan
menunjukan bahwa perawat di dapat biologis, psikologis, dan sosialbudaya
memenuhi harapan–harapan pasien akan pasien, melihat pengalaman manusia
pelayanan yang prima dan berkualitas baik dalam cakupan yang luas. Mereka harus
dari sisi kejelasan informasi, pelayanan belajar mengatasi ansietas, kemarahan,
yang tepat waktu, kesediaan perawat kesedihan dan keceriaan, dalam membantu
dalam mendengarkan keluhan atau pasien sepanjang rentang sehat-sakit.
permasalahan pasien dan kesediaan Sedangkan menurut pemberian asuhan
membantu mengatasi permasalahan keperawatan mencakup asuhan fisik,
tersebut. Kepuasan pasien akan pelayanan psikososial, perkembangan, budaya, dan
keperawatan merupakan hal mutlak yang spiritual. Kusnanto (2004).
harus dipenuhi oleh perawat sebab salah Pada hasil penelitian ini peneliti
satu indikator jaminan mutu suatu rumah berasumsi bahwa sebagian responden
sakit adalah pernyataan puas dari penerima menyatakan bawah pelayanan perawat atau
pelayanan atau pasien. Meskipun sebagian peran perawat sebagai care giver di
besar pasien menyatakan telah puas Instalasi gawat darurat dalam memberikan
dengan komunikasi yang diberikan oleh pelayanan di anggap pasien sudah puas
perawat, tetapi masih terdapat 7 responden tetapi masih ada sedikit dari total
(8,8%), tidak puas. Dari hasil penelitian ini responden yang mengakui bahwa kurang
menunjukkan bahwa komunikasi puas dengan pelayanan perawat.
terapeutik perawat di Instalasi Gawat Dikarenakan masih ada perawat yang
Darurat RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie kurang dalam memberikan pelayanan,
Ternate telah cukup mampu memberikan kurang interaksi oleh pasien dan
kepuasan pada pasien. Aswad (2015) keterbatasan sarana dan prasarana rumah
Tujuan keperawatan yakni sakit yang kurang memadai dibandingkan
membantu individu meraih kesehatan yang jumlah pasien yang tiba dalam waktu
optimal dan tingkat fungsi maksimal yang bersamaan di instalasi gawat darurat.
mungkin bisa diraih setiap indifidu. Peran Sehingga perawat dalam memberikan
perawat yaitu untuk meningkatkan asuhan keperawatan harus memberikan
kesehatan dan mencegah penyakit, pelayanan yang baik, lebih mendekatkan
sementara peran perawat sebagai care diri kepada pasien agar pasien lebih
giver merupakan peran yang sangat merasa nyaman dan merasa puas dengan
penting dari peran-peran yang lain (bukan pelayanan yang ada di instalasi gawat
berarti peran yang lain tidak penting) darurat.
karena baik tidaknya layanan profesi Hasil dalam penelitian ini dapat
keperawatan dirasakan langsung oleh diimplikasikan dalam bidang keperawatan
pasien (Asmadi, 2008). tentunya. Seperti, memberikan informasi
Menurut Pohan, (2003) kepuasan kepada tenaga keperawatan untuk lebih
pasien ialah suatu tingkat perasaan pasien meningkatkan perannya sebagai care giver
yang timbul sebagai akibat dari kinerja atau pemberi asuhan keperawatan meliputi
pelayanan kesehatan yang diperoleh pengkajian, penetapan diagnosa, rencana
setelah pasien membandingkannya dengan tindakan, implementasi dan evaluasi agar
apa yang diharapkannya. Pasien baru akan masyarakat (khususnya pasien gawat
merasa puas apabila kinerja pelayanan darurat) yang menjadi konsumen semakin
kesehatan yang diperolehnya sama atau mendapatkan pelayanan yang optimal dan
melebihi dari pada yang diharapkannya menyeluruh sesuai dengan peran dan
dan sebaliknya, ketidakpuasan akan timbul fungsi keperawatan yang diaplikasikan
atau perasaan kecewa pasien akan terjadi dalam standar proses keperawatan.
5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volome 4 Nomor 2, Agustus 2016
Sehingga, tingkat kepuasan pasien dapat Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi &
meningkat. Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: EGC
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran
pembahasan mengenai hubungan peran di Indonesia: Analisis,
perawat sebagai care giver dengan tingkat Perencanaan, Implementasi dan
kepuasan pasien Instalasi Gawat Darurat, Pengendalian. Jakarta: Salemba
maka dapat disimpulkan bahwa; peran Empat.
perawat sebagai care giver di RSU.
GMIBM Monompia Kotamobagu pada Kozier, Erb, Berman, Snyder. (2011).
kategori baik, tingkat kepuasan pasien di Buku Ajar Fundamental
RSU. GMIBM Monompia Kotamobagu Keperawatan: Konsep, Proses &
berada pada kategori puas, serta ada Praktik, Ed 7. Vol 1. Jakarta: EGC
hubungan peran perawat sebagai care
Laksono. (2008). Analisis Kepuasan dan
giver dengan tingkat kepuasan pasien
Hubungannya dengan Loyalitas
instalasi gawat darurat di RSU. GMIBM
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit
Monompia Kotamobagu Kabupaten
Dedi Jaya Kabupaten Brebes.
Bolaang Mongondow.
Tesis. Semarang. Universitas
Dipenogoro.
DAFTAR PUSTAKA
Alamri, M. A. (2015). Hubungan Antara
Nursalam & Efendi, Ferry. (2008).
Mutu Pelayanan Perawat Dan
Pendidikan Dalam Keperawatan.
Tingkat Pendidikan Dengan
Jakarta: Salemba Medika.
Kepuasan Pasien Peserta Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial
Pisu, H. D. (2015). Hubungan Respons
(Bpjs) Kesehatan Di Ruang Rawat
Time Perawat Dengan Kepuasan
Inap Rumah Sakit Islam (Rsi) Sitti
Pasien Di Instalasi Gawat Darurat
Maryam Kota Manado: Skripsi
Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou
Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Manado: Skripsi Mahasiswa
Masyarakat Universitas Sam
Program Studi Ilmu Keperawatan
Ratulangi Manado. Diakses tanggal
Universitas Sam Ratulangi.
3 Juli 2016.
Manado. Diaskes tanggal 3 Juli
2016.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta. EGC
Pohan Imbalo. (2007). Jaminan Mutu
Depkes RI. (2005). Pedoman Pelayanan Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Keperawatan Gawat Darurat EGC
Rumah Sakit. PPGD
Riskesdas. (2013). Hasil Riset Kesehatan
(Penanggulangan Pasien Gawat
Dasar Kementrian Kesehatan RI.).
Darurat). BTCLS (Basic Trauma
Diaskes tanggal 1 Desember 2015.
Cardiac life support).
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik
Gartinah. (2008). Aspek Pelayanan Penulisan Riset Keperawatan.
Keperawatan Instalasi Gawat Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Darurat.
(http://www.google.com/jurnal.ug Suryani. (2010). Keperawatan Gawat
m.ac.index.article). Diaskes tanggal Darurat. Online available:
27 November 2015. (http://www.library.upnvj.ac.id/pdf
/5FIKESS1KEPERAWATAN/101
6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volome 4 Nomor 2, Agustus 2016