Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal.

53-64
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159

DETERMINAN CARBON EMISSION DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN BUMN YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017

Sari Mujiani1, Juardi2, Feni Fauziah3


1,3
Universitas Islam Assyafi-iyah, Bekasi 2STIAMI, Jakarta
Email: sari.mujiani@gmail.com

KETERANGAN ARTIKEL ABSTRACT


Riwayat Artikel Carbon emission disclosure is one of the corporate
Diterima: 1 Mei 2019 responsibility forms for environmental preservation that is
Direvisi: 1 Juni 2019 presented in the financial statements. So that it raises carbon
Disetujui: 31 Juni 2019 accounting, which is the companies to recognize, measure, record,
present and disclose carbon emissions. This study aims to examine
Klasifikasi JEL and obtain empirical evidence on determinants of carbon emissions
M4, M41 disclosure at BUMN companies listed in Indonesia Stock Exchange.
Several factors involved in this study, there are profitability,
leverage, and firm size. In addition, population of this study is 20
BUMN companies listed in Indonesia Stock Exchange. Meanwhile,
sample is selected using purposive sampling technique which
produced 75 unit of analysis. This study also uses content analysis
techniques on annual reports and/or sustainability reports in 5
years to measure carbon emission disclosure. Data collection is
conducted by documentation technique. Moreover, panel data
regression with Eviews version 9 applications to select panel
estimation technique including chow test, hausman test and
langrange multiplier test. Results indicate that profitability have
Keywords: Carbon Emission significant and negative effect on carbon emission disclosure. While
Disclosure, Profitability, the leverage and firm size have significant and positive effect on
Leverage and Firm Size carbon emission disclosure.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan
mendapatkan bukti empiris pada faktor penentu pengungkapan
emisi karbon di perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Beberapa faktor yang dimbil dalam penelitian ini, ada
profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan. Selain itu, populasi
penelitian ini adalah 20 perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive
sampling yang menghasilkan 75 data analisis. Penelitian ini juga
menggunakan tehnik analisis konten pada laporan tahunan
dan/atau laporan keberlanjutan dalam 5 tahun ke depan untuk
mengukur pengungkapan emisi karbon. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik dokumentasi. Regresi data panel dengan
aplikasi Eviews versi 9 untuk melakukan pemilihan teknik estimasi
data panel yang meliputi Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji Langrange
Kata Kunci: Carbon Emission Multiplier. Hasil menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
Disclosure, Profitabilitas, signifikan dan negatif terhadap carbon emission disclosure. Adapun
Leverage dan Ukuran leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan positif
Perusahaan terhadap carbon emission disclosure.

53
Sari Mujiani: Determinan Carbon Emission Disclosure …

PENDAHULUAN persen sampai dengan tahun 2030 (Jannah


Berubahnya iklim secara global yang 2014).
saat ini tidak terkendali menyebabkan Komitmen Indonesia untuk mengurangi
munculnya berbagai permasalahan. Menurut emisi karbon dapat dilihat pula dari adanya
Griffith et al, 2007 pemanasan global dan Perpres No. 61 Tahun 2011 dan Perpres No. 71
risiko perubahan iklim diakui secara Tahun 2011. Pada pasal 4 Perpres No. 61
internasional sebagai masalah yang signifikan Tahun 2011, disebutkan bahwa pelaku usaha
bagi perusahaan. Menurut IPCC juga ikut andil dalam upaya penurunan emisi
(Intergovernmental Panel on Climate Change, GRK. Perpres No. 71 Tahun 2011 tentang
2007), rata-rata suhu permukaan global pencatatan inventarisasi GRK Nasional.
meningkat dengan laju 0.740C ± 0.180C yang Penelitian ini berfokus pada salah satu GRK
mengakibatkan perubahan iklim di berbagai yaitu CO2 (emisi karbon) karena perusahaan
tempat termasuk di Indonesia. Salah satu adalah penyumbang terbesar terhadap
bukti ilmiah menunjukkan bahwa gas rumah perubahan iklim global. Carbon Emission
kaca dari aktivitas manusia memperburuk Disclosure di Indonesia masih merupakan
pemanasan global dan perubahan iklim (IPCC, voluntary disclosure dan praktiknya masih
2007). Aktivitas manusia yang paling besar jarang dilakukan oleh entitas bisnis. Voluntary
menyumbang emisi gas rumah kaca adalah disclosure adalah pengungkapan butir-butir
aktivitas industri. Perusahaan sebagai pelaku yang dilakukan secara sukarela oleh
ekonomi yang menjalankan aktivitas industri perusahaan tanpa diharuskan dan diwajibkan
memiliki peluang besar menghasilkan emisi oleh peraturan Bepepam No: KEP-
gas rumah kaca. Perkembangan industri juga 347/BL/2012 atau standar akuntansi yang
menyebabkan banyak hutan yang telah berlaku.
berubah fungsi dari penghasil oksigen dan Penelitian ini bertujuan untuk menguji
penyerap gas karbondioksida (paru-paru faktor-faktor yang mempengaruhi
dunia) berubah menjadi lahan penghasil gas pengungkapan emisi karbon (carbon emission
karbondioksida (Kementerian Lingkungan disclosure) pada perusahaan di Indonesia,
Hidup, 2012). Dampak perubahan iklim yang yang meliputi profitabilitas, leverage dan
terjadi di Indonesia meliputi kenaikan suhu ukuran perusahaan. Penelitian ini mengacu
permukaan, perubahan cuaca hujan, kenaikan pada penelitian yang dilakukan oleh Choi et al
suhu dan tinggi muka laut, peningkatan (2013). Carbon Emission Disclosure diukur
kejadian iklim dan cuaca ekstrim (RAN-API dengan menggunakan beberapa item dalam
Bappenas, 2013). lima kategori besar yang relevan dengan
Indonesia telah meratifikasi Protokol perubahan iklim dan emisi karbon yang
Kyoto melalui UU No. 17 Tahun 2004 dalam dikembangkan oleh Choi et al (2013)
rangka melaksanakan pembangunan berdasarkan pada lembar permintaan
berkelanjutan serta ikut serta dalam upaya informasi yang diberikan oleh CDP (Carbon
menurunkan emisi GRK global. Dalam hal ini Disclosure Project).
terdapat 6 GRK yang ditargetkan Adapun populasi dalam penelitian ini
penurunannya dalam Protokol Kyoto, yaitu adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di
karbon dioksida (CO2), metana (CH4), Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017
nitrousoksida (N2O), heksafluorida (SF6), karena stakeholder utama pada perusahaan
perfluorokarbon (PFC), dan hidrofluorokarbon BUMN ini adalah pemerintah. Peneliti tertarik
(HFC). Indonesia sendiri telah berkomitmen meneliti tentang pengungkapan emisi karbon
mengurangi emisi karbon sebanyak 26 persen karena isu ini merupakan konsep baru dan di
pada tahun 2020, yaitu kurang lebih sebanyak Indonesia masih sedikit dilakukan penelitian.
0,67 Gt pada tahun 2020 dan menambahkan 3 Berdasarkan uraian latar belakang di atas,

54
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 53-64
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159

maka rumusan masalahnya adalah sebagai secara jelas tertulis dalam peraturan legal
berikut: (1) apakah Profitabilitas (Ghozali dan Chariri, 2007).
mempengaruhi carbon emission disclosure?,
(2) apakah Leverage mempengaruhi carbon Teori Stakeholder
emission disclosure?, (3) apakah Ukuran Konsep dari Teori Stakeholder
Perusahaan mempengaruhi carbon emission mengatakan bahwa suatu perusahaan tidak
disclosure?. Adapun tujuan dari penelitian ini bisa lepas dari stakeholder-nya. Stakholeder
adalah: (1) untuk menguji dan mengetahui merupakan kelompok atau individual yang
pengaruh Profitabilitas terhadap carbon dapat terpengaruh oleh tujuan perusahaan
emission disclosure, (2) untuk menguji dan (Rizqi dan Ghozali, 2015). Perusahaan harus
mengetahui pengaruh Leverage terhadap memberikan manfaat bagi stakeholder nya
carbon emission disclosure, serta (3) untuk (pemegang saham, kreditor, konsumen,
menguji dan mengetahui pengaruh Ukuran supplier, pemerintahan, masyarakat, analis
Perusahaan terhadap carbon emission dan pihak lain). Dengan demikian, keberadaan
disclosure. suatu perusahaan sangat mempengaruhi oleh
dukungan yang diberikan oleh stakeholder
KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN kepada perusahaan tersebut (Putri, 2016).
HIPOTESIS Stakeholder memiliki kemampuan untuk
Teori Legitimasi mengendalikan perusahaan dalam
Teori legitimasi berfokus pada menjalankan aktivitasnya termasuk dalam
hubungan antara perusahaan dan masyarakat melakukan pengungkapan.
melalui peraturan yang dibuat oleh
pemerintah. Sebagaimana yang telah Profitabilitas
ditekankan oleh Gray et al (1996) bahwa Profitabilitas merupakan rasio yang
pengungkapan berperan dalam menjembatani bertujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dengan kelompok masyarakat. perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
Legitimasi adalah persepsi umum atau dan juga memberikan ukuran tentang tingkat
anggapan bahwa tindakan suatu entitas yang efektifitas manajemen dalam melaksanakan
diinginkan, tepat, kepercayaan dan definisi kegiatan operasinya (Kasmir, 2014).
(Burlea dan Popa, 2013). Perusahaan Profitabilitas seringkali dijadikan tolak ukur
terdorong untuk mendapatkan legitimasi dari dalam melakukan tanggung jawab lingkungan.
masyarakat karena ingin meyakinkan bahwa Berdasarkan teori legitimasi, masyarakat
aktifitas operasi perusahaan telah sesuai senantiasa melakukan tekanan kepada
dengan norma dan batasan-batasan perusahaan agar peduli terhadap masalah
berdasarkan ketentuan yang berlaku (Deegan lingkungan. Perusahaan dengan profitabilitas
dan Unerman, 2006). Legitimasi itu sendiri tinggi lebih mudah dalam menjawab tekanan
akan diperoleh perusahaan jika antara tersebut karena perusahaan memiliki sumber
masyarakat dan perusahaan terdapat daya lebih yang dapat digunakan untuk
persamaan hasil yang diharapkan, sehingga melakukan pengungkapan lingkungan
mengurangi risiko jangka panjang dari dibandingkan perusahaan dengan
tuntutan masyarakat (Deegan et al., 2002). profitabilitas rendah sehingga memudahkan
Secara eksplisit dapat dikatakan bahwa teori perusahaan dalam mendapatkan legitimasi
ini adalah upaya mencari legalitas dari dari masyarakat (Zhang, et al 2013 dalam
aktivitas yang dilakukan perusahaan, pratiwi, 2016).
sedangkan secara implisit berarti harapan Kontribusi dalam menjaga
yang dikehendaki masyarakat, tetapi tidak keberlanjutan lingkungan seperti mengganti

55
Sari Mujiani: Determinan Carbon Emission Disclosure …

mesin-mesin produksi ramah lingkungan, ikut Teori stakeholder menyatakan bahwa


dalam kegiatan penanaman pohon, berusaha semakin tinggi leverage perusahaan maka
mengurangi emisi dan melakukan tanggung jawab perusahaan terhadap kreditur
pengungkapan akan lebih mungkin dilakukan akan semakin besar sehingga memaksa
oleh perusahaan dengan kinerja lebih baik, perusahaan untuk menggunakan sumber dana
sebab pengungkapan lingkungan yang tersedia untuk melunasi utang tersebut
membutuhkan sumber daya lebih besar. Oleh daripada untuk melakukan pengungkapan
karena itu, tingkat profitabilitas yang tinggi emisi karbon karena melakukan
benar-benar sangat membantu perusahaan pengungkapan akan menghasilkan biaya yang
yang ingin melakukan pengungkapan lebih besar dan dapat menjadi beban bagi
lingkungan (Irwhantoko dan Basuki, 2016). perusahaan (Choi, et al 2013). Luo et al (2013)
Hasil penelitian terdahulu dari Majid dan berpendapat bahwa perusahaan dengan
Ghozali (2015), Jannah dan Muid (2014) dan leverage yang tinggi hanya memiliki sedikit
Nizam (2016) menyatakan bahwa profitabilitas dana untuk melakukan sistem pelaporan
berpengaruh positif signifikan terhadap karbon proaktif karena beban utang yang
carbon emission disclosure. Berdasarkan teori besar. Dengan demikian, tingkat leverage
dan hasil penelitian sebelumnya, dapat perusahaan akan menggambarkan risiko
disimpulkan bahwa perusahaan dengan perusahaan. Penelitian yang dilakukan Luo, et
profitabilitas yang baik akan dapat al (2013) dan Suhardi dan Purwanto (2015)
memberikan tambahan karyawan atau sumber menyatakan bahwa leverage berpengaruh
daya keuangan untuk pengungkapan sukarela. negatif signifikan terhadap carbon emission
Oleh karena itu, perusahaan dengan kinerja disclosure. Berdasarkan uraian dan penjelasan
keuangan yang baik diharapkan untuk terlibat di atas, maka hipotesis yang dapat
dalam carbon emission disclosure, maka disimpulkan adalah sebagai berikut:
hipotesis yang dapat disimpulkan adalah H2: Leverage berpengaruh negatif terhadap
sebagai berikut: carbon emission disclosure
H1: Profitabilitas berpengaruh positif
terhadap carbon emission disclosure Ukuran Perusahaan
Perusahaan adalah suatu skala dimana
Leverage dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan
Pengungkapan lingkungan yang menurut berbagai cara, antara lain total asset,
dilakukan oleh perusahaanan dengan kondisi log size, nilai pasar saham dan lain-lain.
keuangan yang buruk akan menyebabkan Menurut Suwito dan Herawati (2005), ukuran
kekhawatiran dari debt holders, suppliers, dan perusahaan terbagi menjadi tiga kategori,
customer (Choi, et al 2013). Melakukan yaitu perusahaan besar, perusahaan
pengungkapan sukarela seperti pengungkapan menengah, dan perusahaan kecil. Penentuan
lingkungan akan menambah extra cost bagi ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total
perusahaan (Luo, et al 2013) sehingga ada aset perusahaan. Sumber daya yang dimiliki
kecendrungan perusahaan dengan leverage perusahaan dapat tercermin dari ukurannya.
yang tinggi akan lebih memilih untuk tidak Semakin besar ukuran perusahaan semakin
melakukan pengungkapan demi menghemat besar sumber daya yang dimiliki (Irwhantoko,
biaya selain itu tekanan dari kreditur menjadi 2016). Ukuran perusahaan juga dapat
alasan perusahaan lebih memilih menggambarkan jumlah aktifitas operasional.
berkonsentrasi untuk melunasi segala Perusahaan yang berukuran lebih besar tentu
kewajibannya dibandingkan melakukan memiliki lebih banyak aktifitas. Segala aktifitas
pengungkapan sukarela. operasional perusahaan tidak jarang
berhubungan langsung dengan lingkungan

56
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 53-64
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159

sehingga disamping perusahaan menjalankan Sampel perusahaan yang digunakan dalam


operasionalnya perusahaan juga perlu penelitian dipilih secara purposive sampling
menjaga kelestarian lingkungan demi dengan tujuan mendapatkan sampel sesuai
mendukung kinerjanya. Hasil penelitian dengan tujuan penelitian. Kriteria-kriteria yang
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan digunakan dalam penelitian ini adalah
mempunyai hubungan yang positif dengan perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa
pengungkapan emisi karbon (Jannah dan Efek Indonesia selama tahun 2013-2017,
Muid, 2014). Perusahaan besar memiliki perusahaan BUMN yang menyediakan annual
tekanan yang lebih besar dari masalah report dan sustainability report selama
lingkungan sehingga cenderung untuk periode pengamatan 2013-2017, serta
meningkatkan respons terhadap lingkungan. perusahaan yang mengeluarkan kebijakan
Perusahaan besar lebih didorong untuk pengungkapan emisi karbon minimal satu
memberikan pengungkapan sukarela yang kebijakan.
berkualitas untuk mendapatkan legitimasi.
Perusahaan yang besar diharapkan dapat Definisi Operasional dan Pengukuran
memberikan lebih banyak pengungkapan Carbon Emission Disclosure
karbon sukarela. Hasil Penelitian Majid dan Metode pengukuran yang digunakan
Gozali (2015), Ghomidan Leung (2013), dan adalah content analisis. Seperti yang di
Zulaikha (2016) menyatakan bahwa ukuran jelaskan oleh Choi et al (2013) dalam
perusahaan berpengaruh positif terhadap penelitiannya bahwa ada lima kategori besar
pengungkapan emisi karbon. Berdasarkan yang relevan dengan perubahan iklim dan
uraian dan penjelasan di atas, maka hipotesis emisi karbon sebagai berikut: risiko dan
yang dapat disimpulkan adalah sebagai peluang perubahan iklim (CC/Climate Change),
berikut: emisi gas rumah kaca (GHG/Greenhouse Gas),
H3: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif konsumsi energi (EC/Energy Consumption),
terhadap carbon emission disclosure pengurangan gas rumah kaca dan biaya
(RC/Reductionand Cost) serta akuntabilitas
METODE PENELITIAN emisi karbon (ACE/ Accountability of Carbon
Populasi dan sampel Emission). Dalam lima kategori tersebut, ada
Populasi yang menjadi objek penelitian 18 item yang dapat diidentifikasi. Berikut
ini adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di carbon emission disclosure sheet yang
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Carbon Emission Disclosure


Kategori Item
Perubahan Iklim: Resiko dan CC-1: Penilaian/deskripsi terhadap risiko
peluang (peraturan/regulasi baik khusus maupun
umum) yang berkaitan dengan perubahan
iklim dan tindakan yang diambil untuk
mengelola risiko tersebut.
CC-2: Penilaian/deskripsi saat ini (dan masa
depan) dari implikasi keuangan, bisnis dan
peluang dari perubahan iklim.
Emisi Gas Rumah Kaca GHG-1: Deskripsi metodologi yang digunakan
(GHG/Greenhaouse Gas) untuk menghitung emisi gas rumah kaca
(missal protocol GRK atau ISO).

57
Sari Mujiani: Determinan Carbon Emission Disclosure …

Kategori Item
GHG-2: Keberadaan verifikasi eksternal
kuantitas emisi GRK oleh siapa dan atas dasar
apa.
GHG-3: Total emisi gas rumah kaca (metric ton
CO2-e) yang dihasilkan.
GHG-4: Pengungkapan lingkup 1 dan 2, atau 3
emisi GRK langsung.
GHG-5: Pengungkapan emisi GRK berdasarkan
asal atau sumbernya (misal: batu bara, listrik,
dll)
GHG-6: Pengungkapan emisi GRK berdasarkan
fasilitas atau level segmen.
GHG-7: Perbandingan emisi GRK dengan
tahun-tahun sebelumnya.
Konsumsi Energi (EC/Energy EC-1: Jumlah energy yang dikonsumsi
Consumption) (misalnya tera-joule atau PETA-joule)
EC-2: Kuantifikasi energy yang digunakan dari
sumber daya yang dapat diperbaharui.
EC-3: Pengurangan menurut jenis, fasilitas,
atau sigmen.
Pengurangan Gas Rumah Kaca RC-1: Detail/rincian dari rencana atau setrategi
dan Biaya (RC/Reduction and untuk mengurangi emisi GRK.
Cost) RC-2: Spesifikasi dari target tingkat/level dan
tahun pengurangan emisi GRK.
RC-3: Pengurangan emisi dan biaya atau
tabungan (costs or savigs) yang dicapai saat ini
berbagai akibat dari rencana pengurangan
emisi gas.
RC-4: Biaya emisi masa depan yang
diperhitungkan dalam perencanaan belanja
modal (capital expenditure planning).
Akuntabilitas Emisi Karbon AEC-1: Indikasi dimana dewan komite (atau
(AEC/Accountability of Emission badan eksekutif lainnya) memiliki tanggung
Carbon) jawab atas tindakan yang berkaitan dengan
perubahan iklim.
AEC-2: Deskripsi mekanisme dimana dewan
(atau badan eksekutif lainnya) meninjau
kemajuan perusahaan mengenai perubahan
iklim.
Sumber: Jannah dan Muid (2014), dan Wedi et al (2015)
Metode ini dilakukan dengan cara item pengungkapan emisi karbon
membaca laporan tahunan dan sustainablity menggunakan indeks yang dikembangkan oleh
report perusahaan-perusahaan sampel untuk Choi, et al (2013) yang terkonstruksi dari
menemukan sejauh mana perusahaan request sheet yang dikembangkan oleh CDP
melakukan pengungkapan emisi karbon. Luas (carbon dislcosure project). Jika perusahaan

58
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 53-64
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159

melakukan pengungkapan item sesuai dengan perusahaan dan data time series terdiri dari
yang ditentukan maka akan diberi skor 1, data tahun 2013-2017. Pengolahan data dalam
sedangkan jika item yang ditentukan tidak penelitian ini menggunakan program E-views
diungkapkan maka akan diberi skor 0. versi 9.0. untuk menganalisis hubungan antara
Kemudian skor 1 dijumlahkan secara variabel independen dengan dependen dapat
keseluruhan dan dibagi dengan jumlah digunakan model penelitian sebagai berikut:
maksimal item yang dapat diungkapkan lalu = + !" + # #!" + $ $!" + %!"
dikali 100%. (4)
Di mana:
Profitabilitas Yit = Emission Carbon Disclosure
Rasio profitabilitas juga memberikan β0 = Intersep, konstanta yang merupakan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu rata-rata nilai Yit pada saat X1, X2,X3
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang sama dengan nol
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan X1 = Profitabilitas
investasi. Profitabilitas diukur dengan β1 = Koefisien regresi parsial, mengukur
menggunakan metode ROA, yaitu dengan nilai rata-rata Yit untuk setiap unit
rumus sebagai berikut: perubahan Xi dengan menganggap X2
ℎ dan X3 konstan
=
X2 = Leverage
(1) β2 = Koefisien regresi parsial, mengukur
nilai rata-rata Yit untuk setiap unit
Leverage perubahan Xi dengan menganggap X1
Leverage dalam penelitian ini diukur dan X3 konstan
dari rasio total utang dibagi dengan total aset. X3 = Ukuran Perusahaan
Rasio tersebut digunakan untuk mengukur β3 = Koefisien regresi parsial, mengukur
seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai nilai rata-rata Yit untuk setiap unit
dengan total utang. perubahan Xi dengan menganggap X1
dan X2 konstan
=
εit = eror term
(2)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Ukuran Perusahaan Deskripsi Objek Penelitian
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana Penelitian ini mengambil objek populasi
dapat diklasifikasikan besar kecilnya sebuah perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa
perusahaan diukur dengan mengetahui total Efek Indonesia dari tahun 2013 sampai 2017.
aset yang dimiliki perusahaan. Variabel ukuran Sampel penelitian yang digunakan yaitu
perusahaan disajikan dalam bentuk logaritma perusahaan yang melakukan pengungkapan
natural. emisi karbon. Pengambilan sampel dilakukan
dari tahun 2013 sampai dengan 2017. Adapun
ℎ = ( ) metode(3) yang digunakan adalah metode
purposive sampling.
Teknik Analisis Data Berdasarkan data yang diperoleh dari
Metode analisis data yang digunakan IDX selama lima tahun berutrut-turut
dalam penelitian ini adalah metode analisis diketahui bahwa terdapat 15 perusahaan yang
regresi data panel yang menggabungkan dua mengungkapkan emisi karbon di tahun 2013-
data cross section yang terdiri dari 15

59
Sari Mujiani: Determinan Carbon Emission Disclosure …

2017. Dengan demikian diperoleh sebanyak 15 Berdasarkan hasil pengolahan data,


X 5= 75 data pengamatan. diperoleh hasil analisis statistik seperti di
bawah ini:
Deskripsi Variabel
Tabel 2. Hasil Analisis Statistik
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic P-value Keterangan
C -2.474901 0.424353 -5.832179 0.0000
ROA -0.313093 0.154875 -2.02159 0.0479 Sig.
DAR 0.381636 0.062813 6.075793 0.0000 Sig.
LN 0.120842 0.017198 7.026513 0.0000 Sig.
R-squared 0.971027 Durbin-Watson stat 1.738901
Adjusted R- 0.962385
squared
F-statistic 112.3717
Prob(F-statistic) 0.000000

Berdasarkan pengujian pemilihan model signifikan berpengaruh terhadap


estimasi data panel dipilih model Fixed Effects. pengungkapan emisi karbon perusahaan. Hal
Pengujian pertama dengan model Fixed Effects ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi untuk
dilakukan untuk persamaan regresi linier data variabel-variabel tersebut dibawah 0,05 (5%).
panel estimasi model Carbon Emission Berdasarkan Nilai Adjusted R-square (R²) yang
Disclosure. Persamaan regresi ini terdiri dari dihasilkan sebesar 0,9623 atau 96,23%
variabel independen Profitabilitas, Leverage, menunjukan model dalam penelitian ini sangat
Ukuran Perusahaan dan Carbon Emission kuat. Artinya, carbon emission disclosure
Disclosure sebagai variabel dependen. Bentuk dijelaskan oleh profitabilitas, leverage dan
persamaannya adalah sebagai berikut: ukuran perusahaan sebesar 96,23%
mempunyai arah pengaruh dari seluruh
&' = ( + + # + $ )+ variabel sangat kuat dan sisanya sebesar
(5) 4,77% dijelaskan oleh variabel lainnya di luar
model penelitian.
Ketiga variabel independen yaitu
profitabilitas, leverage, dan ukuran Pembahasan Hasil Penelitian
perusahaan dimasukkan ke dalam regresi. Adapun hasil pengujian hipotesis secara
Hasilnya menunjukkan bahwa profitabilitas, ringkas, terlihat pada tabel di bawah ini:
leverage, dan ukuran perusahaan secara

Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis


Temuan
Hipotesis Keterangan
Penelitian
Carbon Emission
Variabel Dependen
Disclosure
Variabel Independen Profitabilitas Positif Negatif Signifikan
Leverage Positif Positif Signifikan
Ukuran Perusahaan Positif Positif Signifikan

60
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 53-64
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159

Pengaruh Profitabilitas terhadap Carbon karbon, karena stakeholder utama pada


Emission Disclosure perusahaan BUMN ini adalah pemerintah.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Semakin rendah leverage maka perusahaan
profitabilitas berpengaruh signifikan dan tetap mengungkapkan pengungkapan terkait
negatif terhadap carbon emission disclosure. lingkungan karena perusahaan berkomitmen
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian untuk melaporkan pengungkapan emisi
dari Halimah dan Yanto (2018), bahwa tingkat karbon.
profitabilitas yang lebih tinggi
mengarahkan lebih rendahnya pengungkapan Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
emisi karbon oleh perusahaan. Hasil ini tidak Carbon Emission Disclosure
mendukung teori legitimasi yang menyatakan Hasil penelitian menunjukkan ukuran
bahwa lebih baik kinerja perusahaan perusahaan berpengaruh positif terhadap
mendorong perusahaan untuk mengekspos carbon emission disclosure. Perusahaan besar
lebih banyak pengungkapan sukarela, memiliki tekanan yang lebih besar dari
termasuk carbon emission disclosure. Bahwa, masalah lingkungan sehingga cenderung untuk
ada alasan untuk dampak negatif profitabilitas meningkatkan respon terhadap lingkungan.
pada pengungkapan emisi karbon. Pertama, Perusahaan besar lebih didorong untuk
pengungkapan lingkungan di Indonesia memberikan pengungkapan sukarela yang
bersifat sukarela. Selain itu, Badan Pengawas berkualitas untuk mendapatkan legitimasi.
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Perusahaan yang besar diharapkan dapat
(BAPEPAM-LK) tidak menentukan memberikan lebih banyak pengungkapan
pengungkapan lingkungan sebagai salah satu karbon sukarela. Bahwa perusahaan yang
persyaratan di Bursa Efek Indonesia. Kedua, lebih besar memungkinkan perusahaan
perusahaan dengan profitabilitas rendah memiliki sumber daya yang cukup untuk
mengambil keuntungan dari pengungkapan membayar biaya produksi informasi
lingkungan untuk tujuan legitimasi. Sebaliknya, (mengumpulkan dan menghasilkan informasi)
perusahaan-perusahaan dengan profitabilitas bagi pengguna laporan tahunan.
tinggi tidak perlu memperluas pengungkapan
lingkungan mereka sebagaimana adanya dapat PENUTUP
mengganggu pencapaian keuangan Penelitian ini bertujuan untuk menguji
perusahaan. faktor-faktor yang mempengaruhi
pengungkapan emisi karbon (Carbon Emission
Pengaruh Leverage terhadap Carbon Emission Disclosure) pada perusahaan BUMN di
Disclosure Indonesia, yang meliputi profitabilitas,
Hasil penelitian menunjukkan leverage leverage, dan ukuran perusahaan. Analisis
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan emisi karbon diperoleh dari
carbon emission disclosure. Hal ini laporan perusahaan yang meliputi laporan
menjelaskan bahwa semakin tinggi leverage tahunan (Annual Report) maupun laporan
suatu perusahaan, maka semakin besar keberlanjutan (Sustainability Report).
pengungkapan terkait pengungkapan emisi Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
karbon. Hal ini sejalan dengan teori dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
stakeholder yang menyatakan bahwa pada profitabilitas, Leverage dan ukuran
dasarnya stakeholder dapat mengendalikan perusahaan berpengaruh terhadap
atau memiliki kemampuan untuk pengungkapan emisi karbon pada perusahaan
mempengaruhi sumber-sumber ekonomi yang BUMN di Indonesia. Dalam penelitian ini,
digunakan seperti pengungkapan emisi Adjusted R Squre yang dihasilkan sebesar

61
Sari Mujiani: Determinan Carbon Emission Disclosure …

96,23% di mana hal tersebut menggambarkan, Theory, in Encyclopedia of Corporate


bahwa model penelitian ini layak dijadikan Social Responsibility. Editor Samuel O.
referensi dalam pengungkapan carbon Idowu, et al. Springer-Verlag Berlin
emission terkait variabel-variabel yang Heidelberg, pp. 1579-1584. Available at
mempengaruhi dalam penyajian laporan http://www.springerreference.com/doc
keberlanjutan perusahaan. Penelitian ini s/html/chapterdbid/333348.html.
mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang Cahya, B. T. (2016). Carbon Emission
dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi Disclosure: Ditinjau dari Media
peneliti berikutnya. Pertama, perusahaan yang Exposure, Kinerja Lingkungan dan
menjadi sampel penelitian hanya berjumlah 15 Karakteristik Perusahaan Go Publik
perusahaan dengan tahun pengamatan pada Berbasis Syariah di Indonesia. NIZHAM,
tahun 2013-2017. Kedua, adanya pengaruh 5(2), pp. 158–175.
subjektivitas peneliti dalam menilai luas Choi, B. B., Lee, D. and Psaros, J. (2013). An
pengungkapan emisi karbon. Hal ini terjadi analysis of Australian Company Carbon
karena perbedaan sudut pandang dalam Emission Disclosures. Pacific Accounting
menilai pengungkapan tersebut. Dengan Review, 25(1), pp. 58–79.
adanya keterbatasan tersebut diharapkan Deegan, C., Rankin, M. and Tobin, J. (2002). An
penelitian selanjutnya dapat memperbaiki examination of the corporate social and
keterbatasan penelitian ini. Pertama, environmental disclosures of BHP from
menambahkan variabel yang dapat 1983-1997: A test of legititimacy theory.
menjelaskan pengaruhnya terhadap Accouting, Auditing & Accounting
pengungkapan emisi karbon pada perusahaan Journal, 15(3), pp. 312–343.
di Indonesia seperti tingkat emisi karbon, Deegan, C. and Unerman, J. (2006). Financial
kualitas corporate governance, dan lain Accounting Theory. New York,
sebagainya. Kedua, memperpanjang tahun USA:McGraw-Hill Education.
pengamatan dan memperbesar sampel Ghozali, I. and Chariri, A. (2007). Teori
penelitian. Ketiga, mengembangkan Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
pengukuran untuk pengungkapan emisi Universitas Diponegoro.
karbon yang sesuai dengan kondisi di Gray, R., Owen, D. and Adams. (1996).
Indonesia. Accounting & Accountability: Changes
and Challenges in Corporate Social and
REFERENSI Evironmental Reporting. New Jersey,
Bappenas. (2013). Rencana Aksi Nasional USA: Prentice Hall.
Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API), Griffiths, A., Haigh, N. and Rassias, J. (2007). A
Kementerian Perencanaan framework for understanding
Pembangunan Nasional / Badan institutional governance system and
Perencanaan Pembangunan Nasional climate change: the case of Australia.
(BAPPENAS). Tersedia di European Management Journal, 25(6),
http://perpustakaan.bappenas.go.id/. p. 415.
(Diakses pada 10 Oktober 2018). Halimah, Putri, N. and Yanto, H. (2018).
Borghei-Ghomi, Zahra and Leung, P. (2013). An Determinant of Carbon Emission
Empirical Analysis of the Determinants Disclosure at Mining Companies Listed
of Greenhouse Gas Voluntary Disclosure in Indonesia Stock Exchange.
in Australia. Sciedu Press, 2(1), E-ISSN International Conference on Economics,
1927-5994, doi Business and Economic Education 2018,
https://doi.org/10.5430/afr.v2n1p110. Volume 2018.
Burlea, A, S. and Popa, I. (2013). Legitimacy Irwhantoko and Basuki (2016). Carbon

62
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 53-64
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159

Emission Disclosure: Studi pada Journal of Management Decisions,


Perusahaan Manufaktur Indonesi’. 47(7), pp. 1133–1157.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 18(2), Luo, L., Tang, Q. and Lan, Y. (2013).
pp. 92–104. Comparison of propensity for carbon
Jakarta, S. K. R. (2011a). Peraturan Presiden disclosure between developing and
No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana developed countries. Accounting
Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Research Journal, 26(1), pp. 6-34.
Rumah Kaca. Republik Indonesia. Majid, G. (2015). Analisis faktor-faktor yang
. (2011b). Peraturan Presiden mempengaruhi pengungkapan Emisi
No. 71 Tahun 2011 tentang Gas Rumah Kaca pada perusahaan di
Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Indonesia’. Journal of Accounting, 4(4),
Rumah Kaca Nasional. Republik pp. 1–11.
Indonesia. Metz, B., Meyer, L. and Bosch, P. (2007).
Jannah, R. and Muid, D. (2014). Analisis faktor- Climate change 2007 mitigation of
faktor yang mempengaruhi Carbon climate change, Climate Change 2007
Emission Disclosure pada Perusahaan Mitigation of Climate Change. doi:
Indonesia. Journal of Accounting, 3(2), 10.1017/CBO9780511546013.
p. 1. Prafitri, A. and Zulaikha. (2016). Analisis
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Pengungkapan Emisi Gas Rumah Kaca.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Jurnal Akuntansi & Auditing, 13(2), pp.
Kementrian, L. H. (2004). Undang-Undang 155–175.
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun Pratiwi, P. C. (2016). Pengaruh Tipe Industri,
2004 tentang Pengesahan Kyoto Media Exposure, dan Profitabilitas
Protocol to the United Nations terhadap Carbon Emission Disclosure.
Framework Convention On Climate Jurnal Akuntansi, Vol. 4 No. 2.
Change (Protokol Kyoto atasKonvensi Suhardi. (2015) Analisis Faktor-Faktor yang
Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa- Mempengaruhi Pengungkapan Emisi
Bangsa tentang Perubahan Iklim). Karbon di Indonesia. Dipenogoro Journal
Repubulik Indonesia. of Accounting, Vol. 4 No. 2, ISSN 2337-
. (2012). Pendalaman Struktur Industri 3806.
Efisiensi dan Efektivitas dalam Suwito, E. and Herawati, A. (2005). Analisis
Implementasi Industri Hijau. Available Pengaruh Karakteristik Perusahaan
at: https://www.google.co.id/ diakses 1 terhadap Tindakan Perataan Laba yang
Januari 2019. Dilakukan oleh Perusahaan yang
Lorenzo, J.-M. P. and Luiz Rodriguez- terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Dominguez. (2009). Factors Influencing dan Prosiding SNA - Simposium Nasional
the Disclosure of Greenhouse Gas Akuntansi, p. 138.
Emissions in Companies World-Wide.

63
Sari Mujiani: Determinan Carbon Emission Disclosure …

64

You might also like