Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Hal: 27– 42

LITERATUR REVIEW KOLABORASI MANAJEMEN


STRATEJIK DENGAN ILMU EKONOMI
Heri Fathurahman
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis,
Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI
e-mail: heri_fathurahman@yahoo.com
B. Yuliarto Nugroho
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis,
Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI
e-mail: nugroho_yuliarto@yahoo.com
Abstract
The aim of this paper is to examine collaboration between strategic management and
economics. These views are intended to challenge both economics and strategists to recognize
each others contributions, limitations as well as the opportunities each faces in connecting theory
and application. The importance of economic relationships for strategy is a central theme of this
paper. Most of important literatures on strategy in the past 20 years are based on well-developed
ideas from economics. Understanding robust economic relationships can help us understand why
some strategies are well-suited to one set of conditions but not to other. The judicious application
of economic principles to a firm’s circumstances can increase the odds of formulating and
executing a successful business strategy. There is much to be said for viewing strategy from the
perspective of multiple disciplines lenses. But depth of strategic knowledge is as important as
breadth. Deep knowledge of any discipline permits the formulation of subtle and powerful
hypotheses and development of rich strategies. An advance economics use for analyzing
individual and institutional decision making is that it requires the analyst to be explicit about the
key elements of the process of strategy.
Keywords: strategic management, economics, boundaries of the firm, market and competitive
analysis, position and dynamics

PENDAHULUAN mengusai informasi tingkat tinggi. Para ahli


Berbicara tentang manajemen strategi menawarkan beragam resep untuk
stratejik dan ilmu ekonomi tidak lepas dari sukses. Perusahaan yang menginvestasikan
perkembangan ekonomi global dan per- pada ribuan mil kabel seraat optik akan
saingan dunia bisnis untuk memperoleh menjadi perusahaan telekomunikasi raksasa,
keunggulan bersaing. Selama kurun waktu perusahaan studio film dapat mengikuti kiat-
ini, organisasi bisnis menghadapi berbagai kiat untuk menjadi perusahaan hiburan yang
macam tantangan agar dapat bertahan hidup besar, atau rumah sakit mencoba meng-
dan dalam beberapa tahun yang lalu terdapat integrasikan pelayanan perawatan kesehatan
kata-kata bijak dari para ahli strategi yang dengan menghabiskan dana yang besar
mengatakan bahwa aturan dalam berbisnis untuk mendapatkan dokter-dokter yang
telah berubah dan upaya untuk mencapai mempunyai pengetahuan dan kinerja yang
kemakmuran dapat diperoleh dengan tinggi. Pada satu sisi, para investor

27
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 14 No. 1, April 2010 Hal: 27–42

menyanjung tinggi para manajer yang posisi perusahaan dalam bersaing di pasar
mampu memakmurkan para pemegang produk (contohnya strategi bersaing);
saham. Tetapi hal ini menyadarkan para pilihan-pilihan di setiap cakupan tingkatan
akademisi ilmu ekonomi untuk berpikir stratejik dan keanekaragaman; dan disain
bagaimana mereka dapat menciptakan nilai dari struktur organisasi, sistem administrasi
yang mampu bertahan lama (Rumelt, et. al., dan kebijakan yang digunakan dan koor-
1991: 5). dinasi pekerjaan. Suatu proposisi dasar dari
Pasar telah membangunkan para kajian strategi bahwa pilihan-pilihan ini
manajer dan investor agar tidak mengabai- mempunyai pengaruh kritis pada kesuksesan
kan kerangka dasar bisnis, bagaimanapun atau kegagalan perusahaan, dan perusahaan
aturan bisnis tidaklah berubah secara harus mengintegrasikannya. Pengintegrasian
material, dan terdapat seperangkat prinsip- (pola penguatan) dilakukan di antara
prinsip bisnis yang dapat diaplikasikan pilihan-pilihan dalam membuat seperangkat
setiap waktu pada berbagai sektor ekonomi. strategi (Rumelt, et. al., 1991: 7).
Para manajer dan investor yang mengabai- Dalam kajian manajemen stratejik
kan prinsip-prinsip bisnis ini akan meng- terdapat beberapa ahli yang menggunakan
hadapi resiko yang besar. Walaupun prinsip- pendekatan lintas disiplin tetapi tetap
prinsip bisnis ini selalu dapat diterapkan, mempertahankan pemahaman tentang
namun sedikit sekali dari para manajer dan kekuatan dan kelemahan. Terdapat pula
investor yang mempunyai pemahaman yang beberapa ahli yang memandang ilmu
cukup baik. Banyak sekolah ekonomi dan ekonomi sebagai solusi kepada masalah-
bisnis mencari buku teks yang memberikan masalah strategi (atau mungkin masalah
kerangka dasar ilmu ekonomi untuk analisis jabatan), dan menolak kajian tradisional
strategi. Sedikit sekali buku teks dari mana- yang lebih cenderung memperhatikan
jemen stratejik yang mampu menjelaskan kompleksitas situasi dan proses manajerial.
kerangka berpikir tersebut. Manajemen Di sisi lain, terdapat pula para ahli yang
stratejik, sering juga disebut kebijakan mempunyai pemikiran sangat berbeda yang
(policy) atau lebih sederhana dikenal dengan memandang ilmu ekonomi sebagai
‘strategi’ adalah berkaitan dengan peng- imperialistik seperti mengambil secara tidak
arahan organisasi, terutama pada perusahaan cakap kajian stratejik, dan sebagai insentif
bisnis. Manajemen stratejik membahas pada aspek situasi kemanusiaan lainnya
subyek-subyek yang berhubungan dengan dibandingkan pencapaian tujuan secara
manajer senior, atau siapa saja yang mencari rasional. Dalam ilmu ekonomi situasi adalah
alasan untuk memperoleh kesuksesan atau mudah, siapa saja dapat mengikuti dan
kegagalan di antara organisasi. Perusahaan, mengapresiasikan kontribusi dari riset
jika tidak semua organisasi, berada dalam manajemen stratejik akan tetapi masih
persaingan, persaingan untuk faktor input, terdapat ahli yang tidak menyadari tradisi di
konsumen dan untuk memperoleh pen- luar ilmu ekonomi dan memahami
dapatan guna menutupi biaya-biaya melalui manajemen bisnis hanya melalui konstruksi
cara-cara yang dipilih agar dapat bertahan yang mereka buat sendiri. Terdapat
hidup. Perusahaan mempunyai pilihan untuk peningkatan pemanfaatan ilmu ekonomi
bertahan hidup. Hal itulah yang dikatakan oleh para ahli strategi dan peningkatan
sebagai stratejik yang meliputi seleksi dari kemampuan ahli ekonomi menggunakan
tujuan-tujuan, pilihan produk dan jasa yang metode baru dan teori yang lebih kaya untuk
akan ditawarkan; disain dan konfigurasi dari memecahkan masalah-masalah kepentingan
kebijakan yang menentukan bagaimana utama dengan menggunakan manajemen

28
Literatur Review Kolaborasi Manajemen … (Heri Fathurahman dan B. Yuliarto Nugroho)

stratejik. Selama satu dekade yang lalu, para itu sendiri. Sebelum tahun 1960-an,
ahli strategi berusaha menggunakan re- kerangka dasar metafora dari kajian mana-
formulasi teori ekonomi (Besanko, 2004: 4) jemen stratejik adalah integrasi fungsional.
Pada metafora ini, nilai tambah (value-
KAJIAN PUSTAKA added) disebut ‘kebijakan bisnis’ (‘business
Manajemen stratejik merupakan policy’) berasal dari integrasi pengetahuan
suatu kajian perusahaan yang mendasar khusus dalam perspektif yang lebih luas.
dalam praktek dan tetap ada karena Perspektif manajemen stratejik merupakan
pentingnya subyek tersebut. Pengarahan perspektif perusahaan secara keseluruhan
stratejik dari organisasi bisnis merupakan yang meliputi kinerja perusahaan dan peran
inti dari penciptaan kesejahteraan dalam dari manajer senior. Dengan suatu gaya
masyarakat industri modern. Kajian mana- intelektual dan menekanan pada realitas
jemen stratejik tidak sama dengan ilmu pragmatis melalui abstraksi, perspektif ini
politik, manajemen stratejik tumbuh dari bertahan dalam inti kajian dan berbeda dari
akar klasik dari filosofi, tidak juga merupa- kajian lain yang mempunyai perspektif yang
kan bagian dari ekonomi, dan menarik para berbeda tetapi dengan kepentingan yang
ahli karena keluwesan dari kerangka teori- sama dalam isu-isu inti yang sama (Rumelt,
tisnya. Agak mendekati ilmu kedokteran et. al., 1991: 10-12)
atau teknik, manajemen stratejik tetap ada Suatu metafora baru telah diper-
karena kegunaannya untuk dimodifikasi, kenalkan di tahun 1960-an, yaitu ‘strategi’.
diajarkan dan diperluas apa yang diketahui Strategi terlihat lebih dari hanya sekedar
tentang kinerja kecakapan dari peran dan koordinasi atau integrasi fungsi, strategi
tugas yang merupakan bagian dari per- menyatu dalam pemilihan bersama dari
adaban. Sementara sumbernya berdasarkan arena pasar produk di mana perusahaan
praktek dan kodifikasi, perkembangannya harus bersaing dan kebijakan kunci dalam
sebagai suatu kajian terus meningkat ber- mendefinisikan bagaimana perusahaan harus
gantung pada pembuatan teori yang mem- bersaing. Suatu strategi tidak diperlukan
bantu menjelaskan dan memprediksikan dalam suatu keputusan tunggal atau suatu
kesuksesan dan kegagalan organisasi. Dalam tindakan pertama, tetapi merupakan
pengertian pengembangan, kodifikasi dan serangkaian tindakan yang berhubungan
pengajaran, teori manajemen stratejik dengan penguatan, pengalokasian sumber
diperlukan, apakah teori dapat diuji untuk daya, dan pengimplementasian. Tokoh-
memprediksi keinginan, dan mencari serta tokoh yang memberikan sumbangan pada
menciptakan praktek yang terbaik yang dekade ini antara lain: Selznick’s dalam
merupakan inti kajian. Masyarakat dilayani bukunya Leadership in Administration
oleh efisiensi, organisasi yang beradaptasi (1957), Chandler’s Strategy and Structure
dengan baik dan manajemen stratejik ber- (1962), Andrew’s Business Policy: Text and
kaitan dengan hal tersebut melalui kajian Cases (1973) atau Ansoff’s Corporate
penciptaan, kesuksesan dan kemampuan Strategy (1965). Suatu misi perusahaan atau
bertahan hidup dan juga pemahaman tentang strategi dibangun di atas kompetensi yang
kegagalan, biaya produksi dan pembelajar- berbeda, mempersiapkan metode perluasan
an. Manajemen stratejik mempunyai tradisi perusahaan, meliputi pertimbangan yang
yang kaya dan sejarah yang panjang sebagai seimbang dari kekuatan dan kelemahan
suatu wilayah pengajaran dalam sekolah- perusahaan, menggunakan sinergi dan
sekolah bisnis, suatu sejarah yang benar- keunggulan bersaing untuk mengembangkan
benar sama lamanya dengan sekolah bisnis pasar baru dan produk baru. Sejak tahun

29
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 14 No. 1, April 2010 Hal: 27–42

1960-an, metafora strategi telah bertahan dengan studi kasus klinik dari situasi aktual
sebagai suatu konstruksi utama dari kajian dengan pencarian generalisasi melalui in-
strategi. Tahun 1960-an memberikan konsep duksi. Walaupun tipe riset ini terus diguna-
dasar sedangkan di tahun 1970-an membawa kan dan memainkan peran penting, di tahun
perkembangan dan aplikasi dalam praktek 1970-an juga memunculkan gaya metode
dan juga dalam riset. Di tahun 1970-an baru berdasarkan metode deduktif, falsifi-
ditandai perkembangan yang cepat dari kasi filosofi Popper dan metode statistik
perusahaan konsultan yang mengkhususnya multivariat yang merupakan karakteristik
dalam strategy, pendirian asosiasi profesi- dari ekonometrik. Hampir secara bersamaan
onal, dan bermunculannya jurnal-jurnal muncul tiga kertas kerja yang berbeda yang
yang mempublikasikan materi tentang merubah bentuk kajian. Dua aliran dari
strategi. Tiga kekuatan yang membantu kajian ini dilakukan oleh Harvard, dan satu
strategi berkembang di tahun 1970-an. lagi dari Purdue University. Pada Harvard
Pertama, ketidakstabilan dan konflik dari Business School, mahasiswa Bruce Scott
lingkungan yang membawa kepada perlunya menggunakan pemikiran Chandler mem-
perencanaan dan pencarian metode dalam pelopori penelitian dan memperkenalkan
beradaptasi dan mengambil keuntungan dari aliran riset pada diversifikasi dan kinerja
apa yang tidak diharapkan. Doktrin strategi perusahaan. Sedangkan pada Harvard
di tahun 1970-an menawarkan suatu Department of Economics, mahasiswa
alternatif: membangun dan memproteksi Richard Caves memulai memodifikasi studi
kekuatan khusus di mana iklim berubah dan tradisional Mason/Bain tentang struktur dan
menekankan kekuatan tersebut pada produk kinerja yang meliputi perbedaan posisi per-
dan jasa baru dalam menghadapi pergeseran usahaan dalam industri, memperkenalkan
pasar. kekuatan penting yang kedua studi group stratejik dalam industri. Semen-
merupakan perluasan dan pengembangan tara itu, pada Purdue University, Dan
lanjutan dari praktek konsultasi strategi Schendel bersama dengan mahasiswa Arnold
berdasarkan alat dan konsep analitis. The Cooper’s, memulai apa yang disebut studi
Boston Conculting Group merupakan ‘brewing’ yaitu suatu studi yang mengeks-
pelopor dalam membuat ‘kurva pengalaman’ plorasi hubungan empiris di antara
(‘experience curve’) dan memunculkan pemilihan sumber daya organisasi, meng-
‘matrik pertumbuhan-pangsa’ (‘growth- interpretasikan strategi dan kinerja per-
share matrix’). Kunci kekuatan ketiga yaitu usahaan (Rumelt, et. al., 1991: 19)
kedewasaan dan keunggulan dari perusahaan Pada tahun 1980-an, perubahan
diversifikasi. Manajemen puncak mulai dicatat, langkah perubahan diakselerasikan,
melihat korporasi mereka sebagai portofolio pemikiran ekonomi bergerak mendekati
unit bisnis dan tanggung jawab utama kajian manajemen stratejik sebagai suatu
mereka dalam alokasi modal di antara unit disiplin yang diuji untuk motivasi teori dan
bisnis. Manajemen stratejik menguatkan untuk kerja empiris yang dibangun.
manajer bisnis dalam mendefinisikan Kontribusi utama yang berpengaruh dari
perencanaan dan tujuan mereka dalam ilmu ekonomi pada dekade ini yaitu Porter’s
persaingan dan menyebabkan suatu Competitive Strategy (1980). Dalam jangka
permintaan yang mendesak terhadap alat- pendek, aplikasi Porter’s dalam mobilitas
alat strategi dan analisa strategi (Rumelt, et. hambatan, analisa industri dan strategi
al., 1991: 15-16). generik telah diterima secara meluas dan
Sampai dengan tahun 1970-an, riset digunakan dalam pengajaran, konsultasi dan
akademik tentang strategi terutama berkaitan banyak proyek riset.

30
Literatur Review Kolaborasi Manajemen … (Heri Fathurahman dan B. Yuliarto Nugroho)

Disamping pendekatan Porter’s pada baru (game theory) kepada organisasi


strategi yang membangun tradisi struktur– industri telah menghasilkan studi reputasi
pengarahan-kinerja yang mengkaji kekuatan produser, masuk dan keluar (entry and exit),
pasar (market-based view) terdapat tradisi perubahan teknologi dan mengadopsi
lainnya yang dikaitkan dengan University of standarisasi.
Chicago, yang memandang struktur industri Studi tentang strategi pada tahun
sebagai refleksi efisiensi pada hasil 1990-an dapat merujuk kepada Mintzberg,
dibandingkan kekuatan pasar. Perbedaan et. al. dalam bukunya Strategy Safari
tradisi dalam kinerja ini cenderung sebagai (1998), memaparkan terdapat 10
perbedaan dukungan sumber daya. Sebagai mazhab/aliran dalam menganalisa strategi.
tambahan, aliran pemikiran baru lainnya Mazhab/aliran tersebut, pertama, the design
memulai dengan menekankan pentingnya school yaitu pembentukan strategi sebagai
keunikan, sumber daya yang sulit untuk suatu proses konseptualisasi, kedua, the
ditiru dalam mempertahankan kinerja. planning school yaitu pembentukan strategi
Dalam manajemen stratejik, pendekatan- suatu sebagai proses analitis, ketiga, the
pendekatan ini telah berkembang bersama positioning school, yaitu pembentukan
yang mendukung pandangan sumber daya strategi sebagai suatu proses formal, ke-
perusahaan (resource-based view). empat, the entrepreneurial school, yaitu
Sebagai tambahan untuk perspektif pembentukan strategi sebagai suatu proses
yang lebih luas ini dalam kajian manajemen bersifat visioner, kelima, the cognitive
stratejik selama tahun 1980-an, para ahli school, yaitu pembentukan strategi sebagai
strategi secara dramatis meningkatkan suatu proses mental. Pendekatan keenam,
penggunaan teori ekonomi dan kecanggihan the learning school, yaitu pembentukan
dalam kajian mereka seperti contoh berikut strategi sebagai suatu proses yang baru,
ini. Metode studi-kejadian (the event-study) ketujuh, the power school yaitu pem-
dari ekonomi keuangan telah digunakan bentukan strategi sebagai suatu proses
dalam menginvestigasikan strategi dan negosiasi, kedelapan, the cultural school,
perubahan organisasi serta strategi yang yaitu pembentukan strategi sebagai suatu
cocok dalam akuisisi. Pengukuran kinerja proses kolektif, kesembilan, the environ-
pasar securitas baru (new security market) mental school, yaitu pembentukan strategi
diaplikasikan pada pertanyaan lama dari sebagai suatu proses reaktif, dan pendekatan
diversifikasi dan kinerja, pembagian pasar terakhir, the configuration school yaitu suatu
dan kinerja dan kajian baru dari penelitian. pembentukan strategi sebagai suatu proses
Sudut pandang cakupan dan integrasi biaya transformasi.
transaksi (transaction cost) telah digunakan Banyak kajian manajemen stratejik
dan teori baru efisiensi ikatan sosial juga melanjutkan pada kasus yang lebih integratif
digunakan. Studi inovasi mulai mengguna- dari pada analitis. Infusi dari pemikiran
kan bahasa dan logika sewa (rent) dan ekonomi telah mendorong lima kekuatan
kepatutan dan riset dalam modal ventura atau kejadian, semuanya berhubungan
merespons perwakilan dan kerugian dengan dengan program riset dari manajemen
menyeleksi karakteristik masalah dari stratejik: yaitu (Rumelt, et. al., 1991: 20-25)
aktivitas yang dilakukan. Perspektif teori (1) kebutuhan untuk menginterpretasi data,
agensi (agency theory) telah digunakan (2) kurva pengalaman (experience curve),
dalam studi ukuran perusahaan, diver- (3) masalah mempertahankan keuntungan,
sifikasi, kompensasi manajemen puncak dan (4) perubahan dalam hakekat ilmu ekonomi.
pertumbuhan. Pendekatan teoritis permainan Setiap kekuatan atau kejadian telah

31
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 14 No. 1, April 2010 Hal: 27–42

membentuk hubungan antara ilmu ekonomi dan memanen pada pangsa pasar yang
dan manajemen stratejik dan berlanjut dalam sedang menurun. Ilustrasi pangsa pasar
tantangan intelektual dan praktis yang dapat memberikan argumen tentang data analisis
menentukan perkembangan di masa depan. dan keseimbangan (equilibrium) yang terus
berlanjut dalam bentuk baru hingga
Kebutuhan untuk Menginterpretasi Data sekarang.
Para peneliti strategi mulai melihat Contoh suatu asumsi mekanisme
secara sistematis pada kinerja data kinerja keseimbangan yang digunakan dalam
korporasi, khususnya tingkat pengembalian manajemen stratejik adalah tidak terdapat
investasi (return on investment) dalam usaha aturan untuk si kaya dan tidak ada aturan
untuk menghubungkan hasil kepada tin- umum untuk menjadikan makmur. Tidak
dakan manajerial. Fruhan’s (1972) melaku- ada penggantian untuk memutuskan
kan studi pada industri penerbangan, digunakan atau tidak pengeluaran untuk
Rumelt’s (1974) melakukan strategi diver- konteks tertentu. Asumsi keseimbangan
sifikasi, Hatten, Schendel dan Cooper’s merasionalkan analisa situasi yang
(1978) melakukan studi pada industri bercirikan tradisional yang menjadi suatu
brewing, sedangkan Biggadike’s (1979) pola baku instruksi manajemen stratejik.
melakukan studi cara masuk dan diver- Jika tidak terdapat aturan umum untuk si
sifikasi. Masalah yang muncul secara kaya, kemudian strategi secara umum
implisit dalam setiap studi tersebut yaitu bergantung pada informasi yang tepat dan
pada interpretasi data dari hasil pengamatan sumber daya yang tidak khusus harus
yang memberikan kinerja yang berbeda. ditolak. Kesempatan (opportunities) harus
Bagaimana mengartikan kinerja yang ber- berdasarkan situasi tertentu dimana terdapat
beda dari setiap group atau variabel yang aliran informasi yang tepat yang dimiliki
berhubungan dengan kinerja? Kebutuhan oleh perusahaan atau para manajer dari
untuk mendapatkan jawaban terhadap per- sumber daya khusus, keahlian, dan posisi
tanyaan ini salah satunya menggunakan pasar yang dimiliki perusahaan.
pemikiran ekonomi di antara peneliti
strategi. Kurva Pengalaman (Experience Curve)
Cerita tentang pengaruh pangsa pasar Dokrin kurva pengalaman dikem-
(market-share) memberikan suatu ilustrasi bangkan oleh Boston Consulting Group
yang baik dari dinamika ini. Asosiasi (BCG) yang merupakan kekuatan yang
empiris di antara pangsa pasar dengan sangat berpengaruh dalam manajemen
profitabilitas adalah cara pandang pertama strejik. BCG menambahkan empat karak-
dalam riset ekonomi organisasi industri di teristik kritis yaitu: (1) mereka berargumen
mana hubungan diinterpretasikan sebagai bahwa pola yang diaplikasikan tidak secara
bukti dari kekuatan pasar. Pangsa pasar dan langsung kepada buruh, tetapi untuk semua
penerimaan supernormal diartikan sebagai elemen biaya yang memberikan nilai
kinerja sosial yang miskin (poor social). tambah: versi perluasan dari kurva pem-
Dalam komunitas manajemen stratejik, isu belajaran ini disebut kurva pengalaman; (2)
pangsa pasar berasal dari Boston Consulting mereka memberikan data yang meyakinkan
Group (BCG) yang memberikan basis data yang menunjukkan pengaruh pengalaman
tingkat bisnis yang dapat digunakan oleh dalam keragaman indutri yang lebih luas; (3)
riset ekonomi. BCG memberikan saran mereka berargumen bahwa penurunan biaya
kepada kliennya untuk melakukan investasi berdasarkan pengalaman adalah tidak
dalam pangsa industri yang sedang tumbuh dibatasi untuk tingkat awal dari produksi

32
Literatur Review Kolaborasi Manajemen … (Heri Fathurahman dan B. Yuliarto Nugroho)

tetapi tetap dilanjutkan untuk jangka waktu perbedaan. Beberapa perusahaan secara
yang panjang; (4) mereka mengeksplorasi sederhana melakukan lebih baik dibanding-
implikasi persaingan dari pengaruh kan perusahaan lain, dan perusahaan ter-
pengalaman. BCG menyarankan bahwa sebut konsisten melakukannya. Bagaimana-
tidak ada yang secara alamiah stabil pun, kenyataan perbedaan ini berasal dari
hubungan dengan pesaing untuk produk konsep strategi. Dalam standar ekonomi
apapun hingga satu di antara pesaing neoklasik, persaingan harus mengikiskan
mengendalikan pangsa pasar untuk pasar keuntungan ekstra yang diperoleh per-
normal dari produk dan hingga pertumbuhan usahaan sukses, dan meninggalkan per-
produk yang menurun. Lebih lanjut lagi, di usahaan yang hanya membayar biaya faktor
bawah kondisi yang stabil, profitabilitas dari produksi saja.
setiap pesaing harus merupakan fungsi dari Dalam pencarian untuk menjelaskan
akumulasi pengalaman dari produk. bagaimana mempertahankan kesuksesan,
Pengaruh dari kurva pengalaman adalah suatu yang alamiah untuk
pada komunitas manajemen stratejik menggunakan teori ekonomi yang relevan.
berkembang terhadap isi atau perbaikan Teori yang paling kuat berkaitan yaitu
dokrin. Kurva pengalaman merupakan ekonomi organisasi industri (industrial
dorongan pertama di antara studi proses organization) dan beberapa penjelasan dari
manajemen dan studi tindakan persaingan penerimaan abnormal. Teori hambatan
dan hasil pasar. Di dalam riset, kurva masuk (entry-barrier) tradisional berisikan
pengalaman memfokuskan perhatian pada konsep skala ekonomi dan sunk cost; teori
tindakan pesaing. Logika dari memberikan hambatan mobilitas (mobility barrier)
rasa untuk gaya penjelasan mikroekonomi. menekankan pada pentingnya pembelajaran
Logika pengalaman berdasarkan persaingan dan keuntungan perusahaan pertama dalam
tidaklah diimpor dari ekonomi tetapi tumbuh melakukan investasi khusus dan posisi
berkembang dalam manajemen stratejik dan perusahaan dalam industri. Tradisi Chicago
kemudian diekspor kepada ilmu ekonomi. yang mengusungkan bahwa keuntungan
Terdapat kebutuhan untuk menjelaskan yang tinggi diperoleh dari spesialisasi dan
asumsi tentang perilaku pesaing secara lebih sumber daya kualitas tinggi. Teori
tepat yang merupakan karakteristik dari ke- permainan (game theory) memberikan
seimbangan dan secara empiris mengesti- model perusahaan yang menggunakan
masi secara relatif skala kepentingan, kesempatan, merek yang sangat banyak,
pengalaman-industri, dan pengaruh harga terbatas yang dinamis, penandaan dan
pengalaman perusahaan. Perkembangan reputasi yang kuat yang secara strategis
yang sangat besar dari logika pengalaman memproteksi posisi pasar. Ekonomi inovasi
yang berbasis persaingan memperkenalkan memfokuskan pada teori persaingan
pemikiran ekonomi dalam manajemen Schumpeterian, hak cipta intelektual dan
stratejik. biaya transfer teknologi. Ekonomi evolusi
(evolutionary Economics) menghasilkan ide
Masalah Mempertahankan Keuntungan bahwa kecakapan, rutinitas aktivitas
Satu dari kunci observasi empiris organisasi, penolakan peniruan harus
dilakukan oleh riset kasus strategi tradisi- dibangun lebih baru oleh setiap perusahaan.
onal adalah bahwa perusahaan dalam indus- Dalam manajemen stratejik terdapat
tri yang sama berbeda satu dengan yang pekerjaan yang besar untuk mensintesakan
lainnya, dan tampak terlihat suatu inertia ide-ide ini dalam suatu kerangka teori.
yang diasosiasikan dengan perbedaan- Upaya yang paling menonjol dilakukan oleh

33
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 14 No. 1, April 2010 Hal: 27–42

Porter’s (1980, 1985). Porter merubah dalam industri, dan dalam diskusi yang ber-
perspektif dari industri kepada perusahaan hubungan di antara bisnis yang beraneka
(market based view) dan memformulasikan ragam. Nelson (1982) mendiskusikan
apa yang dipelajari dari perspektif ini perspektif ini dalam pembelajaran bersama
kepada teori strategi bersaing. Porter (incorporating learning) yang disebut
mendiskusikan suatu fenomena yang cukup pendekatan kapabilitas dinamis. Prahalad
luas yang berkaitan dengan persaingan dan Hamel’s (1990) dalam diskusi terkini
bebas yang memperkenankan penerimaan dari keunggulan inti (core competence) yang
abnormal dan menyarankan bagaimana merupakan ekspresi dari perspektif berbasis
interaksi mereka dan pentingnya variasi sumber daya (resource-based view).
relatif di antara konteks. Pada tahun 1985, Ghemawat (1991) menawarkan suatu sintesa
Porter mengetengahkan competitive di antara ide komitmen. Dia memandang
advantage sebagai pengembangan dari bahwa ketahanan strategi dan kinerja berasal
strategi bersaing untuk menentukan posisi dari mekanisme tindakan dalam suatu
dalam suatu industri (atau group stratejik) waktu. Dia mengidentifikasikan konsep
untuk memperoleh keunggulan bersaing. mengunci, membuka, ketertinggalan, inertia
Posisi dari dua tipe utama keunggulan merupakan kunci pekerjaan yang tidak dapat
khusus perusahaan (berbasis biaya atau diubah dan menginterpretasikan kembali
diferensiasi), Porter berargumen bahwa dokrin stratejik dalam pengertian seleksi dan
keunggulan dapat dipertahankan dari suatu manajemen komitmen.
posisi pasar produk dan suatu konfigurasi
dari aktivitas internal yang saling Perubahan Hakekat Ilmu Ekonomi
menguatkan (saling melengkapi di antara Model ekonomi neoklasik dari
aktivitas dan kondisi permintaan). perusahaan secara perlahan digunakan
Upaya yang kedua dalam mensin- seperti mesin yang bekerja dalam suatu
tesakan kerangka teori yaitu memandang dunia tanpa rahasia, tanpa friksi atau
strategi dari perspektif berbasis sumber daya ketidakpastian, dan tanpa dimensi tertentu.
(resource-based view). Pandangan ini Hal tersebut sangat jauh berbeda dengan
mengalihkan perhatian dari hambatan pasar kondisi kenyataan perusahaan, apakah teori
produk dalam persaingan dan rintangan tersebut harus terus dilanjutkan dan
faktor pasar kepada faktor sumber daya. diajarkan pada banyak sekolah bisnis berupa
Mengidentifikasikan penerimaan abnormal teori perusahaan (theory of the firm) sebagai
melalui kombinasi sumber daya yang unik dokrin untuk menganalisa kenyataan. Pada
dibandingkan dari kekuatan pasar, perspektif era sekarang ini, pemikiran tersebut
ini menekankan pentingnya spesialisasi, mungkin berakhir sebagai dampak kumulatif
sumber daya yang sulit untuk ditiru. Pen- dari berkembangnya kerja keras pemikiran-
ciptaan sumber daya tersebut nampak dalam pemikiran baru. Selama tiga puluh tahun
kewirausahaan; manajemen stratejik ber- terakhir dan khususnya selama dua puluh
kaitan dengan mengidentifikasi keberadaan tahun terakhir, paling tidak terdapat lima
dan kualitas sumber daya, dan membangun substansi konsep dalam ilmu ekonomi yaitu
posisi pasar produk dan melakukan peng- ketidakpastian (uncertainty), informasi
aturan kontrak di mana penggunaannya yang asimetris, rasionalitas terbatas (bounded
lebih efektif, mempertahankan dan rationality), oportunisme (opportunism), dan
mengembangkan sumber daya ini. Perspek- penetapan aset (asset specificity). Setiap dari
tif ini mendapatkan pengguna yang lebih fenomena ini, secara terpisah mengoreksi
banyak dalam melakukan heterogenitas aksioma krusial dari model neoklasik.

34
Literatur Review Kolaborasi Manajemen … (Heri Fathurahman dan B. Yuliarto Nugroho)

Dalam kombinasi yang lebih dan hirarki organisasi) dan memungkinkan


beragam terdapat pokok-pokok kajian baru para ahli ekonomi mengkaji efisiensi
dalam ilmu ekonomi. Ekononomi biaya kepemilikan dari berbagai bentuk organisasi
transaksi (transaction cost) membahas yang berbeda. Untuk membandingkan pasar
hubungan rasionalitas terbatas (bounded dan hirarki, peneliti biaya transaksi mulai
rationality), penetapan aset (asset mempertanyakan tentang struktur organisasi
specificity) dan oportunisme (opportunism). dan kondisi yang bagaimana suatu
Teori agensi (agency theory) menjelaskan keputusan dan tindakan dapat diambil.
kombinasi oportunisme (opportunism) dan Hipotesa bentuk M (M-form) dari Chandler-
informasi asimetris. Teori permain baru (the Williamson mengungkapkan pentingnya
new game-theoretic) organisasi industri masalah-masalah yang berhubungan dengan
banyak mengkaji dari asimetris informasi, pengawasan korporasi (corporate control).
penentuan waktu pengeluaran tidak dapat Di dalam manajemen stratejik,
diubah (asset specificity). Teori evolusioner ekonomi biaya transaksi merupakan konsep
perusahaan (evolutionary theory) dan dasar (ground) di mana pemikiran ekonomi,
perubahan teknologi berkaitan dengan strategi dan teori organisasi bertemu. Karena
ketidakpastian (uncertainty) dan rasionalitas biaya transaksi memfokuskan pada institusi
terbatas (bounded rationality). Setiap kajian secara rinci daripada menggunakan per-
baru telah mempengaruhi pemikiran dan hitungan matematis, biaya transaksi telah
tema riset yang penting dalam manajemen banyak dikenal luas di antara kajian bukan
stratejik. ekonomi dari pada cabang lainnya dalam
Dari semua kajian baru dalam ilmu ekonomi organisasi. Selama tahun 1980-an
ekonomi, biaya transaksi (transaction cost) terdapat beberapa studi yang mengaplikasi-
cabang dari ekonomi organisasi memiliki kan kerangka kerja biaya transaksi kepada
keterkaitan kuat dengan manajemen masalah-masalah dalam struktur organisasi.
stratejik. Hubungan ini berasal dari Khususnya riset berkaitan dengan peng-
kepentingan umum (common interest) dalam aturan penawaran vertikal di sejumlah
pembentukan organisasi yang dikaji oleh industri seperti riset struktur perusahaan
Chandler-Williamson dalam bentuk hipotesa multinasional (Teece, 1981; Kogut, 1988),
bentuk M (M-form). Hubungan juga berasal organisasi gugus kerja (Anderson dan
dari gaya intelektual dalam pengkajian Schmittlein, 1984), usaha patungan/ joint
untuk institusi (institutional) yang lebih venture (Hennart, 1988; Pisano, 1990) dan
rinci. Studi klinikal yang dilakukan oleh waralaba/franchising (Klein, 1980).
peneliti strategi dan sejarawan bisnis men- Williamson memberikan suatu ulasan
dukung penggunaan biaya transaksi. tentang aplikasi kepentingan yang berguna
Williamson (1975) merupakan tokoh yang pada manajemen stratejik.
membidani kerangka pemikiran yang meng- Teori agensi (agency theory)
gali keterbatasan dari pasar dan perusahaan membahas disain perjanjian insentif dan
bisnis dalam mengatur kegiatan ekonomi. alokasi keputusan yang tepat di antara
Konsep dasarnya adalah biaya transaksi individu yang memiliki konflik preferensi
harus dapat ditempatkan sebagai rejim yang dan kepentingan. Walaupun berhubungan
memilih biaya yang paling ekonomis yang dengan transaksi pekerja, teori keagenan
menentukan rasionalitas terbatas (bounded tidak sama dengan teori biaya transaksi, di
rationality) dan oportunisme (opportunism). mana ekonomi biaya transaksi dimulai dari
Kerangka pemikiran ini secara eksplisit seseorang yang tidak dapat mengendalikan
membandingkan (efisiensi relatif dari pasar semua kontrak dari berbagai situasi

35
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 14 No. 1, April 2010 Hal: 27–42

kontingensi sedangkan teori agensi tidak dalam manajemen stratejik, yaitu teori
menggunakan asumsi dan berusaha mencari permainan matematika (mathematical game
bentuk optimal dari kontrak. Teori agensi theory) telah ditemukan oleh von Neumann
telah dikembangkan dalam dua bentuk, yang dan Morgenstern (1944) dan Nash (1950).
pertama, literatur pimpinan-agen (principal- Kedua, kajian dari Spence’s (1974) yang
agent) yang menjelaskan disain kontrak melakukan analisa sinyal pasar (market
insentif optimal di antara pimpinan dan signalling) yang mengilhami bunga modern
pekerja atau agen mereka. Ekonomi (modern interest) dalam ilmu ekonomi.
pimpinan-agen (principal-agent) banyak Ketiga, dari aliran Stanford yaitu Kreps,
menggunakan formulasi matematika dan Milgrom, Roberts dan Wilson (1982) yang
secara relatif kurang cocok bagi perusahaan melakukan kodifikasi perlakuan (treatment)
yang tidak menginvestasikan dana di bidang dari permainan berurutan (sequential game)
teknologi. Teori agensi yang kedua yaitu dengan informasi yang tidak sempurna
pengawasan korporasi (corporate control) di (imperfect information). Teori permainan
mana perhitungan teknisnya lebih sedikit modern (modern game theory) mempunyai
dan lebih banyak membahas disain klaim pertanyaan besar berkaitan dengan hakekat
finansial dan struktur tata kelola keseluruhan dari perilaku rasional (rational behavior).
perusahaan. Hipotesa pengawasan korporasi Ide dari perilaku rasional (rational behavior)
(corporate control) yang dikenal dalam adalah seseorang yang ingin memaksimal-
manajemen stratejik yaitu Jensen’s (1986) kan kegunaan (maximizes utility) meng-
yang mengajukan teori solvabilitas hadapi ketidakcukupan informasi yang layak
(leverage) arus kas bebas (free cash flow) dalam banyak permainan yang tidak
dan pengambil alihan (takeover). Mengacu kooperatif (noncooperative game) dengan
kepada pemikiran Jensen’s, di banyak informasi yang tidak simetris (asymmetric
perusahaan para manajernya tidak cakap information). Untuk memperoleh keseim-
dalam mengatur arus kas bebas (free cash bangan (equilibria) yang masuk akal, para
flow) dalam penggunaannya dan untuk pelaku harus mencocokkan kepercayaan
investasi yang bermanfaat. Dua cara untuk (belief) tentang kepercayaan orang lain dari
mengatasi masalah tersebut, pertama meng- setiap kejadian yang cenderung tidak
gunakan tingkat utang yang tinggi sehingga rasional. Teori permainan (game theory)
manajemen harus mempunyai komitmen yang diaplikasikan dalam organisasi industri
untuk membayar dan perbedaan keputusan mempunyai dua kajian utama yaitu
yang sangat tajam dalam pengambil alihan komitmen strategis (commitment strategies)
(takeover) dengan menempatkan tim mana- dan reputasi (reputation). Ghemawat (1991)
jemen baru. Boston Consulting Group menjelaskan bahwa komitmen merupakan
(BCG) secara tepat memberikan diagnostik inti dari strategi. Di antara permainan
ini untuk banyak perusahaan karena komitmen (commitment games) yang dapat
beberapa perusahaan melakukan mismana- dianalisa dalam keterlibatan dalam investasi
jemen pada portofolio mereka, kemudian pada (aset spesifik dan kelebihan kapasitas),
salah menggunakan dana yang dilakukan (dilakukan atau tidak riset dan pengem-
dalam pengelolaan uang tunai (mature-cash) bangan), (merger horizontal dan struktur
dan bisnis (rich business) yang dalam posisi finansial). Sedangkan reputasi (reputation)
matriks BCG berada dalam kategori sapi yang muncul dalam permainan (game) di
(cows). mana perusahaan atau aktor dapat
Tiga kajian yang berkaitan dengan mempunyai tipe perilaku yang berbeda dan
implikasi teori permainan (game theory) pihak lain harus menentukan kepercayaan

36
Literatur Review Kolaborasi Manajemen … (Heri Fathurahman dan B. Yuliarto Nugroho)

(belief) dari tipe perilaku mana yang kaitan dengan koordinasi dan alokasi
dianggap satu-satunya kebenaran. Reputasi sumber daya di dalam perusahaan. Per-
(reputation) juga dapat menggambarkan bedaan ini adalah krusial dan penjelasan
hubungan di dalam perusahaan dan mengapa ilmu ekonomi tidak siap untuk
kumpulan dari kepercayaan karyawan dan digunakan dalam studi strategi dan mengapa
reputasi (reputation) dapat disebut sebagai strategi dapat menjelaskan kepada ilmu
budaya. ekonomi sebagaimana ilmu ekonomi dapat
Ekonomi evolusioner (evolutionary menjelaskan strategi. Dua dekade yang lalu,
economics) dipelopori oleh Nelson dan ahli ekonomi mempertanyakan bagaimana
Winter (1982) yang menggabungkan konsep mengelola perusahaan, yang kemudian
pengetahuan implisit (tacit knowledge) dan dijawab bahwa unit yang ada di perusahaan
rutinitas kepada dinamika persaingan dari harus mengukur keuntungan, mereka harus
Shumpeter’s. Perusahaan bersaing sebagian mendistribusikan produk, jasa dan modal
besar penuh dengan pergulatan untuk dari satu kepada lainnya dengan memper-
memperbaiki atau melakukan inovasi. timbangkan biaya marjinal (marginal cost)
Perusahaan mengatasi pergulatan melalui agar persaingan internal dapat lebih baik.
metode yang lebih baik dengan hanya Saat ini, jika perusahaan hanya mengandal-
memahami secara parsial struktur kausalitas kan perilaku pasar dapat memperoleh
dari kapabilitas mereka dan seperangkat kegagalan. Perusahaan menggantikan pasar
peluang di bidang teknologi. Kapabilitas ketika faktor bukan pasar (nonmarket)
organisasi yang didasarkan pada rutinitas merupakan faktor yang kuat berpengaruh,
tidaklah secara eksplisit mudah dipahami hal ini berarti koordinasi dan komitmen me-
yang kemudian dikembangkan melalui rupakan superior, terutama dalam efisiensi
pengulangan dan praktek. Lingkup mikro ini keterbatasan perusahaan (boundaries of the
dalam belajar melalui bekerja (learning by firm). Ketika pasar mengalami kegagalan
doing) berarti bahwa kemampuan saat ini maka hirarki organisasi adalah superior
dari perusahaan merupakan fungsi dari melalui koordinasi internal efektif, alokasi
sejarah yang dimiliki perusahaan, bagai- sumber daya, kewirausahaan, perkembangan
mana membuat kemampuan tersebut mudah teknologi tetapi terdapat tetap memiliki
untuk digunakan kembali dalam praktek keterbatasan untuk membangun suatu teori
terbaik (best practice) ketika kemampuan manajemen dan strategi jika pasar
tersebut dibutuhkan. Karena Ekonomi mengalami kegagalan. Masalah yang paling
evolusioner (evolutionary economics) penting di masa depan adalah kajian strategi
menempatkan perusahaan tidak dapat bersaing dalam manajemen stratejik yang
merubah strategi dan strukturnya dengan cenderung kuat menggunakan pemikiran
begitu mudah dan dalam waktu yang cepat, ekonomi dan model. Namun kajian strategi
kajian ini sangat kuat terkait dengan disiplin bersaing tetap akan bertahan menjadi bagian
ekologi populasi dan teori organisasi. dari manajemen stratejik di mana hubungan
dan pemanfaatan ilmu ekonomi dalam
Kolaborasi Ilmu Ekonomi dengan manajemen stratejik akan menemukan
Manajemen Stratejik bentuk baru di masa depan. Namun keter-
Manajemen stratejik secara jelas batasan antara manajemen stratejik dan ilmu
dipengaruhi oleh pemikiran ekonomi. Ilmu ekonomi akan tetap memunculkan per-
ekonomi mengkaji tentang kinerja pasar dan bedaan terutama dalam pendekatan yang
alokasi dan koordinasi sumber daya. digunakan. Oleh karena itu aplikasi hakekat
Sementara itu, manajemen stratejik ber- manajemen stratejik dan pengembangan

37
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 14 No. 1, April 2010 Hal: 27–42

kajian strategi akan membutuhkan berbagai sangat penting dalam pengajaran manajemen
interaksi tidak hanya dari ilmu ekonomi strategi di kelas-kelas ekonomi dan bisnis.
tetapi juga dari disiplin ilmu sosial lainnya. Terdapat pula Paul Milgrom dan John
(Rumelt, et. al., 1991: 27) Robert’s yang mengarang buku Economics,
Merujuk pada buku klasik dari Organization and Management, yang dirilis
Michael Porter, Competitive Strategy, yang pada tahun 1991, merupakan buku yang
dipublikasikan sejak tahun 1980. Buku sangat luar biasa dari sisi kedalaman
Porter memberikan suatu ilustrasi penting pembahasannya. Milgrom dan Roberts
bagaimana kerangka berpikir ilmu ekonomi memberikan suatu kerangka teoritis yang
dapat menyajikan dan mengembangkan sangat mendalam untuk pemahaman
suatu pemikiran yang berguna untuk praktisi masalah-masalah seputar organisasi, insentif
manajer khususnya yang berkaitan erat dan hirarki.
dengan strategi dalam menghadapi ling- Buku berikutnya yang juga buku
kungan luar suatu perusahaan. M. Porter yang sangat menarik dari sisi analisisnya
(1980) yang menganalisis pengaruh per- ditulis oleh D. Besanko, D. Dranove, M.
lakuan (treatment) terhadap struktur indus- Shanley dan S. Schaefer yaitu buku yang
tri. Pada studi lainnya, beberapa ahli berjudul Economics of Strategy (2004).
ekonomi memposisikan kajian relevan Buku ini dipaparkan dalam empat bagian.
mereka yang berkaitan dengan manajer Pada bagian pertama fokus pada batasan
umum, seperti Jensen’s (1989) yang meng- perusahaan (boundaries of the firm). Topik
analisa pengawasan korporasi dan William- utama meliputi skala dan cakupan ekonomi
son’s (1975, 1985) yang menganalisis (economies of scale and scope), integrasi
efisiensi kepemilikan (properties) dari vertikal dan diversifikasi. Pada bagian dua
institusi kapitalisme. membahas strategi bersaing dari perspektif
Namun yang cukup menggembirakan ekonomi organisasi industri (industrial
yaitu terdapat beberapa diskusi pengetahuan organization economics). Dalam bagian ini
baru di tahun 1980-an dan 1990-an oleh menjabarkan topik organisasi industri
peneliti dalam ilmu ekonomi dan strategi tradisional seperti struktur dan cara masuk
(seperti ekonomi biaya-transaksi/transaction pasar dan topik organisasi industri modern
cost economics, komitmen dan perspektif seperti persaingan harga yang dinamis dan
sumber daya perusahaan/resource-based pembahasan kerangka sistematis penyelesai-
view of the firm). Salah satu kemungkinan an masalah-masalah organisasi industri
yang muncul untuk menganalisis strategi dengan menggunakan kerangka lima
bisnis yaitu dengan menggunakan buku teks kekuatan persaingan (five forces) Michael
ekonomi mikro. Pada tahun 1980-an, buku Porter’s. Pada bagian tiga dari buku ini
teks baru seperti Microeconomics karya membahas dinamika dan posisi stratejik.
Robert Pindyck dan Daniel Rubinfeld’s Dalam bab di bagian ini menjabarkan
memberikan contoh-contoh dunia nyata kerangka berpikir ekonomi untuk mema-
untuk menjelaskan secara praktis pentingnya hami keunggulan bersaing (competitive ad-
ilmu ekonomi. Buku ini juga menyajikan vantage), bagaimana mendiagnosa kondisi
perbandingan yang sangat baik antara yang mungkin dapat dipertahankan dan
mikroekonomi tradisional dan manajemen bagaimana menjadi pemimpin pasar (first
strategi. Pada tahun 1989 buku dari Sharon place). Bagian-bagian dari buku ini diramu
Oster’s yang berjudul Modern Competitive dari literatur modern tidak saja dari buku-
Analysis merupakan buku yang luar biasa buku ekonomi tetapi juga dari buku-buku
yang menyajikan topik cukup luas dan strategi. Pada bagian empat dari buku ini

38
Literatur Review Kolaborasi Manajemen … (Heri Fathurahman dan B. Yuliarto Nugroho)

membahas topik-topik yang berhubungan school, yaitu pembentukan strategi sebagai


dengan organisasi internal yang terdiri dari suatu proses yang baru, ketujuh, the power
dua bab tentang ekonomi personal, struktur school yaitu pembentukan strategi sebagai
organisasi dan strategi yang tepat (strategic suatu proses negosiasi, kedelapan, the
fit). Pada bab akhir menyatukan semua cultural school, yaitu pembentukan strategi
konsep dan gagasan dari buku ini dan mem- sebagai suatu proses kolektif, kesembilan,
berikan argementasi tentang peranan penting the environmental school, yaitu pem-
dari manajer senior untuk membuat bentukan strategi sebagai suatu proses reak-
keputusan stratejik. Dalam buku ini juga tif, dan pendekatan terakhir, the configura-
dilengkapi secara bebas dengan contoh- tion school yaitu suatu pembentukan strategi
contoh dunia nyata yang membawa model sebagai suatu proses transformasi.
ekonomi kepada dunia empiris terutama Model ekonomi harus secara hati-hati
tentang perkembangan dunia dan praktek mengidentifikasikan setiap pokok bahasan
bisnis saat ini. seperti di bawah ini: (Besanko, et. al., 2004: 2)
Terdapat banyak pandangan tentang • Pengambil keputusan. Siapa yang
studi strategi dari perspektif multi disiplin. paling aktif mengambil keputusan?
Akan tetapi, kedalaman dari pengetahuan Apakah keputusan adalah tetap dalam
stratejik sama pentingnya dengan keluasan situasi yang sedang ditangani?
kajiannya. Kedalaman pengetahuan dari • Tujuan. Apakah keputusan diupayakan
berbagai disiplin apapun memberikan untuk dicapai? Apakah keuntungan
formulasi cemerlang, kekuatan hipotesa, yang diperoleh telah maksimum atau
pengembangan dan pengayaan strategi. apakah mereka mempunyai kepentingan
Suatu keunggulan dari ilmu ekonomi, dan bukan finansial?
salah satu alasan yaitu dapat digunakan • Pilihan. Tindakan apa sajakah yang
secara meluas dalam analisa pengambilan dipertimbangkan? Apa sajakah variabel-
keputusan individu dan institusi, yaitu ilmu variabel stratejik? Dalam rentang waktu
ekonomi membutuhkan analisa eksplisit yang bagaimana keputusan dapat dibuat?
berkaitan dengan elemen-elemen kunci dari • Hubungan pilihan dan hasil.
proses yang sedang dipertimbangkan. Studi Bagaimanakah mekanisme keputusan
tentang strategi pada tahun 1990-an dapat khusus diterjemahkan ke dalam hasil
merujuk kepada Mintzberg, et. al. dalam spesifik? Apakah mekanisme yang ada
bukunya Strategy Safari (1998), memapar- sangat kompleks oleh ketidakpastian
kan terdapat 10 mazhab/aliran dalam meng- berupa factor-faktor seperti rasa,
analisa strategi. Mazhab/aliran tersebut, teknologi, atau pilihan-pilihan dari
pertama, the design school yaitu pem- pengambil keputusan lainnya?
bentukan strategi sebagai suatu proses Model ekonomi, secara alamiah,
konseptualisasi, kedua, the planning school mengabstraksikan situasi kompleks yang
yaitu pembentukan strategi suatu sebagai dihadapi oleh individu dan perusahaan.
proses analitis, ketiga, the positioning Oleh karena itu aplikasi pemikiran ekonomi
school, yaitu pembentukan strategi sebagai kepada situasi yang khusus seringkali
suatu proses formal, keempat, the entrepre- membutuhkan kreativitas dan penanganan
neurial school, yaitu pembentukan strategi yang cermat. Di samping itu juga
sebagai suatu proses bersifat visioner, membutuhkan pengenalan hambatan-
kelima, the cognitive school, yaitu pem- hambatan yang membebani perusahaan oleh
bentukan strategi sebagai suatu proses faktor-faktor kesalahan, sejarah, organisasi
mental. Pendekatan keenam, the learning dan politik. Walaupun ekonomi secara

39
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 14 No. 1, April 2010 Hal: 27–42

keseluruhan menempatkan proses yang nomi baru banyak menjanjikan harapan


dibuat dan diubah ke dalam tindakan dan tetapi pemikiran ekonomi lama dalam
hasil, namun proses mengelola implementasi bentuk organisasi industri telah banyak
suatu keputusan strategi bersaing atau memberikan kontribusi. Nampak pengem-
perubahan secara alamiah dari organisasi bangan dari manajemen stratejik telah mem-
internal seringkali merupakan kerangka peroleh keuntungan dari pengaruh ilmu
sukses perusahaan. ekonomi tetapi pengaruhnya tidaklah hanya
Strategi berhubungan dengan dalam satu arah. Kecenderungan kajian
masalah-masalah besar yang dihadapi oleh mengarah pada organisasi internal di mana
perusahaan, bagaimana memformulasikan manajemen stratejik perhatiannya terus
dan mengimplementasikan suatu strategi meningkat dalam pemahaman dan proses
yang sukses, bagaimana perusahaan men- administrasi dalam menyeleksi dan meng-
curahkan perhatian untuk hal tersebut. koordinasikan aktivitas perusahaan. Ke-
Adapun masalah-masalah besar yang di- mampuan perusahaan dan struktur aset
hadapi perusahaan dalam memformulasikan secara kumulatif menjadi inti dari
dan mengimplementasikan strategy yaitu: keunggulan dan kesuksesan di mana aset
(Besanko,et. al., 2004: 7) yang dimiliki perusahaan tidak hanya
• Batasan perusahaan (boundaries of the semata-mata fisik atau terpisah. Hubungan
firm). Apa yang perusahaan harus antara aset fisik dan aset tak berwujud
lakukan, seberapa besarkah perusahaan, dihasilkan dari pilihan manajerial yang
bisnis apa yang harus perusahaan inovatif dan tindakan yang tidak mudah
dijalankan? ditiru. Hubungan organisasi yang mengarah
• Analisis pasar dan persaingan (market pada pertukaran dan insentif individu
and competitive analysis). Bagai- sehingga beberapa pendekatan ekonomi
manakah kondisi alamiah dari pasar di dapat digunakan. Ketika koordinasi dan
mana perusahaan bersaing dan bagai- akumulasi pengetahuan adalah kunci dan
mana interaksi persaingan di antara per- ketika pola kepercayaan (patterns of belief)
usahaan di pasar? dan perilaku adalah penting maka
• Posisi dan dinamika (position and keterkaitan dengan disiplin ilmu lainnya
dynamics). Bagaimana posisi per- juga sangat diperlukan.
usahaan dalam persaingan, apa yang Yang lebih penting lagi kecen-
menjadi dasar dari keunggulan bersaing derungan subyek yang dikaji merupakan
dan bagaimana penyesuaian strategi pengembangan secara gradual dari mana-
dari waktu ke waktu? jemen stratejik dalam menganalisis kepe-
• Organisasi internal (internal organiza- ntingan dan pemahaman pengelolaan
tion). Bagaimana perusahaan mengor- perusahaan. Para ahli manajemen stratejik
ganisasikan struktur dan sistem secara jumlahnya relatif sedikit dan berjuang keras
internal? dalam mempertahankan integrasi di antara
kerangka kerja dan di antara teori dan
KESIMPULAN praktek; kebanyakan disiplin ilmu yang
Dalam tulisan ini telah terlihat terkemuka cenderung bersaing daripada
hubungan antara ilmu ekonomi dan mana- bekerja sama dengan disiplin ilmu lainnya.
jemen stratejik di mana ilmu ekonomi dan Intelektual dan mekanisme sosial harus
manajemen stratejik bukanlah dua hal yang dapat membuat disiplin ilmu yang terbaik
sama di dalam riset maupun praktek. Ter- yang dapat memberikan kontribusi kepada
dapat indikasi yang kuat bahwa teori eko- manajemen stratejik.

40
Literatur Review Kolaborasi Manajemen … (Heri Fathurahman dan B. Yuliarto Nugroho)

DAFTAR PUSTAKA Hatten, K. J., Schendel, D. E. & Cooper, A.


Ansoff, H. I. (1965). Corporate Strategy: An C. (1978), ’A strategic model of the
Analytic Approach to Business U. S. Brewing industry: 1957-
Policy for Growth and Expansion. 1971’, American Management
New York: McGraw-Hill. Journal, 21, 592-610.
Andrews, K. R., C. Roland Christensen, C. Hennart, J. F. (1988), ’A transactions cost
R. & Bower, J. L. (1973). Business theory of equity joint ventures’,
policy: Text and Cases. Boston: R. Strategic Management Journal, 9,
D. Irwin. 361-374.
Anderson, E. & Schmittlein, D. C. (1984), Itami, H. (1987). Mobilizing Invisible
’Integration of the sales force: An Assets. MA: Harvard University
empirical examination’, Rand Press.
Journal of Economics, 15, 385-395.
Jensen, M. (1989), ’The eclipse of the public
Andreas, K. (1971). The Concept of corporation’, Harvard Business
Corporate Strategy. Homewood, Review, 67, 61-74.
IL: Irwin Kogurt, B. (1988), ’Joint venture:
Besanko, D., Dranove, D., Shanley, M. & Theoritical and empirical perspec-
Schaefer, S. (2004). Economics of tives’, Strategic Management
Strategy. New York: John Wiley & Journal, 9, 319-332.
Sons Ltd. Klein, B. (1980), ’A transaction cost
Buckley, P. J. & Casson, M. (1976). The determinants of ’unfair’ contractual
Future of Multinational Enterprise. arrangements’, American Economic
New York: Macmillan. Review, 70, 356-362.
Biggadike, R. E. (1979). Corporate Kreps, D., Milgrom, P., Robert, J. & Wilson,
Diversification: Entry, Strategy, R. (1982), ’Rational cooperation in
and performance. Boston: Harvard the finitely repeated ’prioners’
Business School Press. dilemma’, Journal of Economic
Theory, 27, 245-252.
Boston Consulting Group. (1970).
Perspective on Experience. Bonston, Milgrom, P. & Robert’s, J. (1991).
MA: Boston Consulting Group. Economics, Organization, and
Management. London: MacMillan
Collins, J. C. (2001). Good to Great. New Press Ltd.
York: Harper Business.
Chandler, A. (1962). Strategy and Structure. Nelson, R. R. & Winter, S. G. (1982). An
Evolutionary Theory of Economic
Cambridge, MA: MIT Press. Change. Cambridge, MA: Harvard
Fruhan, W. E. Jr. (1972). The Fight for University Press.
Competitive Advantage. Boston: Nash, J. (1950), ’The bargaining problem’,
Harvard Business School Press. Econometrica, 8, 155-162.
Ghemawat, P. (1991). Commitment: The Oster’s, S. (1989). Modern Competitive
Dynamic of Strategy. New York: Analysis. Oxford: Oxford
The Free Press. University Press.

41
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 14 No. 1, April 2010 Hal: 27–42

Pindyck, R. & Rubinfeld, D. L. (1981) Selznick, P. (1957). Leadership in Adminis-


Microeconomics. New Jersey: tration. New York: Harper & Row.
Prentice Hall. Spence, M. (1974). Market Signaling.
Peters, T. J. & Waterman, R. H. (1982). In Cambridge, MA: Harvard Univer-
Seach of Excellence. New York: sity Press.
Harper and Row. Saloner, G. (1991), ”Modeling, Game
Porter, M. E. (1980). Competitive Strategy: Theory, and Strategic Manage-
Techniques for Analyzing ment,” Strategic Management
Industries and Competitors. New Journal, 12, 119-136.
York: The Free Press. Schendel, D. & Patton, R. (1978), ’A Simu-
Prahalad, C. K. & Hamel, G. (1990), ’The lation equation model of corporate
core competence of the strategy’, Management Science, 24,
corporation’, Harvard Business 1611-1621.
Review, May-June, 79-91.
Teece, D. J. (1981), ’The market for know-
Pisano, G. (1990), ’The R & D boundaries how and the efficient transfer of
of the firm’, Administrative Science technology’, The Annuals of the
Quarterly, 34, 153-176. Academy of Political and Social
Science, 81-96.
Rumelt, R. P. (1974). Strategy, Structure
and Economic Performance. von Neumann, J. & Morgenstern, O. (1944).
Boston: Harvard Business School The Theory of Games and
Press. Economic Behavior. New York:
Rumelt, R. P., Schendel, D. & Teece, D. J. John Wiley and Sons.
(1991), ”Strategic Management and Wiersema, F. (2001). The New Market
Economics”, Strategic Manage- Leaders, New York: Free Press.
ment Journal, Vol. 12, Special
Issue: Fundamental Research Williamson, O. E. (1975). Markets and
Issues in Strategy and Economics, Hierarchies: Analysis and Antitrust
5-29. Implications. New York: Free
Press.
Rumelt, R. P. & Wensley, R. (1981). ’In Williamson, O. E. (1985). The Economic
searching of market share effect’, Institutions of Capitalism: Firms,
Proceeding of the Academy
Management, August, 1-5. Markets, Relational Contracting.
New York: Free Press.

42

You might also like