Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 2
Buletin Penalaran Mahasiswu UCM Vol6 No.3 Desember 199 Halaman 22-24 HORMON GnRH UNTUK PENDEWASAAN KELAMIN BURUNG MERPATI (Columbalivia)” Heri Yulianto, Anggraeni E.S., Chatarina Ika Lestari, Khrisdiana Putri? INTISARI Percobaab mengenai penggunaan GnRh (Gonadotrophine Releasing Hormon) dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedoklteran Hewan Universitas Gadjah Mada untuk mempercepat pendewasaan kelamin pada burung merpati (Columbalivia). Percobaan ditakukan terhadap delapan telas ekor burung merpati yang diberi perlakuan GnRH secara iniramusculer. Hewanchewan tersebut dibagi menjadi aiga kelompok, masing-masing terdiri dari enam ckor. Kelompok pertama sebagai kontrol, Kelompok kediua diberi perlakuan GnRH sebanyak 10 . g, dan kelompok ketiga sebanyak 20 ug, sil penelitian dianalsis secara deskriptif dan tampak adanya pengaruh positif pada kelompok kedua dan ketiga, ‘namnun di antara kedua kelompok tersebut tidak terdapat perbedean yang nyata. Penclitian ini merupakan Juara 11 Lomba Tnovas) Teknologi Mahasiswa bidang Pembangunan Peranian Tahun 1998/1999, Pemibimbing : Dr. drh. Slamet Subagyo. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada PENDAHULUAN Daging burung merpati merupakan salah satu altematif sumber makanan untuk pemenahan _gizi masyarakat yang bermutu tinggi dan murah, Oleh karena itu perlu adanya upaya pemuliaan dengan percepatan pendewasaan kelamin pada burung merpati agar waktu produksi (bertelur) dapat dicapai lebit awal. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan kuantitas dan kualitas burung merpati (Columbalivia) berguna bagi petemak bburung mempati Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan hormon GnRH (Gonadotrophine Releasing Hormon) tethadap pendewasaan kelamin burung merpat. Burung inj termasuk dalam filwm chordara, kelas Aves ‘ordo Columbiformes, famili Columbideae, dan spesies Columba livia (Madyana dan Whendarto, 1989) ‘Ada tiga kelompok fungsi burung merpati (Soeseno, 1997), masing-masing sebagai berikut. 1. Merpati Aduan 2. Merpati Hias, 3. Merpati Ronsumsi Menurut Djamalin dan Sulistiyani (1985), burung rmerpati merupakan salah satu fernak —_unggas, berkembangbiak dengan cara bertelur pada umur 4-6 bbulan, Telur akan menetas setelah 17-19 hari dierami. Seekor burung merpati dewasa akan bertelur 12 kali dalam, setahun dan setiap masa bertelur mengahsilkan dua butir telur dengan jangka waktu sampai lima tahun (Soeseno, 1997). ‘Ovarium merupakan organ primer reproduksi pada betina yang berjumlah sepasang. Ovarium dapat dianggap bersifat endoktrin atau sitogenik (mengahsilkan sel) karena ‘mampu menghasilkan hormon yang ikut dalam peredaran darah Serta ovum yang dapat dilepaskan dari kelenjar (Frandson, 1996). Bentuk ovarium seperti buah pir yang terletak dalam rongga tubuh ventral aoria dan cranical ginjal yang tertutup oleh dua kelenjar adrenal 22 Ovarium tersusun atas corteks dan medula yang dikelilingi oleh sel epithel permukaan (sel. germinal) Medulla tersusun dari jaringan ikat fibroclastik yang tidak teratur. Corteks ovarium mengandung folikel-folikel ovarium dan atau pada saat perkembangan atau regres Jaringan corteks banyak mengandung —_fibroblas, kolagenfiber, reikuler, vena, vena limfatik, saraf, dan otot polos (Hafez, 1993). Pada saat pemasakan seksual, berat_ovarium rmeningkat. Adapun siklus estrus atau siklus birahi adalah interval waktu permulaan periode birahi pertama sampai ke periode birahi berikutnya (Frandson, 1996). Pengaturan aktivitas siklus estrus pada hewan betina merupakan suatu proses yang kompleks. Hormon yang _bekerja, mempengaruhi gonad disebut goandesrophine (Salisbury dan van Denmark, 1961). Sekresi gonadotrophine dari hipofisa anterior dikontrol oleh suatu hormon pelepas peptida yang diasilkan oleh sel-sel neurosekretoris dalam hipothalmus yang dikenal sebagai GnRH yang menyebabkan pelepasan FSH dan LH (Bearden dan Fuguay, 1980), Fungsi utama FSH adalah stimulasi pertumbuhan dan pematangan folikel graf di dalam ovarium dan spermatogenesis di dalam tubuliseminiferi testis. LH bekerja sama dengan FSH untuk menstimulir pematangan folikel dan pelepasan estrogen. Sesudah pematangan folikel, LH menyebabkan ovulasi dengan menggertak pemecahan dinding sel dan pelepasan ovum (Toelihete, 1993). GnRH adalah suatu hormon dekapeptida atau tersusur oleh 10 asam amino dengan berat molekul 1183 daltoz yang berperan menimbulkan gejala biologis. Rangkaian asam amino tersebut adalah tyro-glu’-his® -trp’- ser'-gly'-leu®-arg’-pro®-gly’-NH2 yang berfungsi_ untuk berikatan dengan reseptor dan 3 asam amino dari masing- masing ujung terminal yang berfungsi untuk mengatur aktivitas biologis (Conn, 1987). Hormon ini merupakan hormon yang dinasilkan oleh hipothalmus yang berfungsi { | untuk mengonirol pelepasan hormon hipofisi sehingga dinamakan releasing factor. Penggunaan GnRH dalam reproduksi_hewan

You might also like