Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH PENERAPAN PENGOLAHAN LIMBAH TERHADAP

PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBUANGAN LIMBAH


DI SENTRA INDUSTRI KERAJINAN BATIK BANYUMAS

THE EFFECT OF WASTE-DISPOSAL IMPLEMENTATION TOWARDS


THE KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF WASTE IN THE INDUSTRIAL
CENTRE OF BATIK BANYUMAS

Saudin Yuniarno dan Kuswanto


Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRACT
Every industrial activity yields the main product as well as the waste. The
government struggles to develop the industrial sector which is safe to the
environment. it is not an easy effort considering that the home industry might
find it difficult to do the waste-processing which will burden the financial matter.
Therefore, it is needed the wise solution to make the industry run well and the
environment keep safe. This research was aimed at knowing the effect of waste-
processing implementationtowards the knowledge and attitude of disposal in the
industrial centre of batik Banyumas. This research was carried out in the
industrial centre of Batik Banyumas. The method of this research was Quasi
Experimental with One Group Pre-test Post Test type. The treatment in this
research was in a form of implementation of waste-disposal coincided with
lecturing, discussion, demonstration and question and answer session as well.
There were 30 craftsmen as the samples in this research. The data analysis used
in this research was univariate analysis, and it was known that the majority of the
respondent was females having educational background of elementary school.
Mean while, by using bivariate analysis, it was known that there were the effect
of knowledge (p=0.00) and attitude (p=0.00) before and after being given the
treatment. In conclusion, It was not guaranteed that the effect occurred on the
dependent variable was due to the treatment. Moreover, it was suggested for the
upcoming research to use the design of Static Group Comparison or True
Experiment.

Key words: waste disposal, implementation, knowledge, attitude


Kesmasindo, Volume 7( 2) Januari 2015, Hal. 145-152
PENDAHULUAN senantiasa dilakukan, dikembangkan
Aktifitas manusia yang dan menjadi sikap yang membudaya
bersifat produktif senantiasa di masyarakat.
memberikan dampak terhadap Banyumas merupakan salah
lingkungan sekitarnya. Pemikiran satu daerah sentra pengrajin batik di
untuk mengolah limbah haruslah Jawa Tengah. Kabupaten Banyumas
146 Jurnal Kesmasindo, Volume 7, Nomor 2, Januari 2015, Hal. 145-152

mempunyai27 industri batik terdiri sebagai upaya pencegahan yang


dari 19 industri batik tradisional dilakukan agar industri batik tidak
(batik tulis) dan 8 industri batik yang ditutup akibat ketidakmampuannya
bersifat mekanik (batik cat).Masing- mengolah limbah.Ditengah-tengah
masingindustrimempunyaisejumlahp kondisi dan minat batik yang
ekerja (pengrajin) yang berbeda-beda semakin menurun serta upaya
(antara 5 - 32 orang). meningkatkan pendapatan pengrajin
Limbah yang dihasilkan dari maka adanya peningkatan
pengrajin batik, berupa bongkahan pengetahuan tentang bahaya limbah
besar dan kecil berwarna coklat adalah merupakan solusi untuk
kehitaman yang bersifat tidak larut meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam air dan berkadar lemak tinggi. khususnya pengrajin batik untuk
Bongkahan-bongkahan ini akan tetap menjaga kelestarian
semakin banyak seiring dengan lingkungan.Tujuan penelitian ini
banyaknya aktivitas pembatikan. adalah untuk mengetahui ada
Keadaan seperti ini bila tidak ada tidaknya peningkatan pengetahuan
penanganan terhadap limbah secara dan perilaku pengrajin batik tentang
baik dan benar akan menimbulkan limbah setelah diterapkannya
masalah yang tidak sederhana. pengolahan limbah batik.
Masyarakat pada umumnya
meminta pemerintah untuk menutup METODE PENELITIAN
industri yang membuang limbah Metode penelitian yang
sembarangan. Namun cara-cara digunakan adalah quasi eksperimen
seperti ini sebenarnya bukan dengan rancangan“One Group
penyelesaian yang baik, mengingat Pretes-Postes”. Bentuk rancangan
industry tersebut telah membantu adalah sebagai beikut :
roda pembangunan melalui Pretes Perlakuan Postes
penyerapan tenaga kerja dan 01 X 02
menghasilkan produk yang
mempunyai nilai jual tinggi. Oleh Sampeldalampenelitianiniada

karena itu diperlukan terobosan lahseluruhpengrajin batik di


Saudin Yuniarno, Pengaruh Penerapan Pengolahan Limbah 147

salahsatuindustri batik terbesar rata-rata pengetahuan, dan perilaku


diBanyumas, yakni Batik Hadi sebelum dan sesudah penerapan
Priyanto Banyumas yangberada di Jl. pengolahan limbah batik.
Mruyung No. 46 Banyumas. Industri Peningkatan nilai dan persentasenya
batik ini mempunyai pengrajin aktif juga turut dilihat pada sebelum dan
sejumlah 30 pengrajin. Bentuk sesudah penerapan pengolahan
intervensi yang dilakukan meliputi limbah.
alih pengetahuan dan praktek
denganceramah, demonstrasi, HASIL DAN PEMBAHASAN
tanyajawab dan diskusi. Kegiatan intervensi yang
Sebelum dan sesudah diberikan berupa alih pengetahuan
kegiatan intervensi penerapan dan perilaku mengenai bahaya dan
pengolahan limbah dilakukan pengolahan limbah batik dengan
pengukuran tingkat pengetahuan dan metode ceramah, demonstrasi,diskusi
perilaku pada pengrajin tentang dan tanya jawabteknologi
limbah batik. Pengukuran tingkat penggunaan pengolahan limbah pada
pengetahuan dengan metode angket indsutri batik.Adapaun data hasil
yang dibagikan kepada seluruh penelitian adalah sebegaiberikut :
pengrajin. Pengukuran perilaku 1. Karakteristik Responden
dilakukan dengan observasi atau Hasil penelitian menunjuk-
melihat dan mewawancarai langsung kan bahwa rata-rata umu
menggunakan daftar check list. Data rresponden 53 tahun, dengan
pengetahuan dan perilaku kemudian sebagian beasr yaitu 73,3 %)
diolah dan dianalisis secara univariat adalahwanita dan berpendidikan
dan bivariat. Analisis univariat untuk rendah yaitu SD sebesar 66,6%.
menggambarkan karakteristik Dari karakteristik di atas
pengrajin, pengetahuan, dan perilaku menandakan bahwa kebanyakan
baik sebelum maupun sesudah pengrajin adalah wanita dan
penerapan pengolahan limbah. hanya berpendidikanrendah, maka
Analisis bivariat digunakan untuk kebanyakan mereka berfikir
mengetahui ada tidaknya perbedaan hanya sebatas bekerja dan
148 Jurnal Kesmasindo, Volume 7, Nomor 2, Januari 2015, Hal. 145-152

menghasilkan produk yang Cukupnya tingkat pengeta-


banyak, tanpa harus huan responden dimungkinkan
menyelasaikan permasalahan karena pengetahuan tidak hanya
limbah. diperoleh dari pendidikan formal
2. Hasil pengukuran Pengetahuan akan tetapi juga dapat diperoleh
Berikut ini ringkasan nilai pada pendidikan non formal, bias
pengetahuan pengrajin . belajar dari pengalaman,
Tabel 1. Hasil Pengukuran Pengeta- penyuluhan, televise dan media
huan sebelum dan sesudah cetak seperti majalah, tabloid
intervensi ataupun koran.
[[[ Variabel Nilai Nilai Rata- 3. Hasil Pengukuran Perilaku
Pengetahuan Terendah Tertinggi rata Pengukuran perilaku pada
Sebelum 45 70 54,17 sebelum intervensi dilakukan
intervensi
Sesudah 60 100 75,33 bersamaan dengan pengukuran
intervensi
pengetahuan diawal penelitian.
Berdasarkan data di atas terdapat Pengukuran perilaku sesudah
perubahan tingkat pengetahuan intervensi dilakukan 6 (enam)
dari rata-rata 54,17 menjadi 75,33 bulan setelah dilakukan penerapan
sehingga terdapat peningkatan pengolahan limbah batik. Berikut
nilai sebesar21,16 atau 39,06 %. ini ringkasan nilai perilaku
Pengetahuan adalah hasil dari pengrajin .
tahu dan ini terjadi setelah Tabel 2.Hasil Pengukuran
seseorang melakukan sesuatu Perilaku sebelum dan
penginderaan terhadap sesuatu sesudah intervensi
obyek tertentu. Penginderaan
Variabel Nilai Nilai Rata-
terjadi melalui panca indera
Perilaku Terendah Tertinggi rata
penglihatan, penciuman, rasa,
Sebelum 45 72 57,50
raba dan pengecapan. Sebagian intervensi
besar pengetahuan manusia Sesudah 60 90 75,17
diperoleh melalui mata dan intervensi
telinga (Notoatmodjo, 2007).
Saudin Yuniarno, Pengaruh Penerapan Pengolahan Limbah 149

Berdasarkan data di atas terdapat Menurut Susarno (2010)


perubahan tingkat perilaku dari dalam suatu pembelajaran
rata-rata 57,50 menjadi 75,17 diperlukan tujuan yang jelas,
sehingga terdapat peningkatan untuk tujuan yang bersifat
nilai sebesar 17,67atau 30,73 %. penguasaan pengetahuan maka
Hasil penelitian ini sejalan dituntut adanya pengkajian dan
dengan penelitian Cuprasitrut, T., untuk tujuan yang bersifat
et al (2011) yang menunjukkan penguasaan ketrampilan dituntut
adanya peningkatan perubahan adanya suatu latihan. Menurut
perilaku pasca dilakukannya Sukiarko (2007) metode ceramah
pelatihan. Tingginya peningkatan mampu meningkatkan pengeta-
perilaku dari perilaku yang salah huan seseorang tetapi tidak begitu
menjadi perilaku yang baik dan banyak karena metode ceramahl
benar ini juga dibarengi dengan ebih bersifat teacher-centered
pemanfaatan limbah (daurulang) sehingga peserta kurang aktif
dimana limbah yang didapatkan dalam kegiatan. Harsono dan
mempunyai nilai ekonomis Samsudi (2009) menyatakan
setelah diolah (didaurulang). metode ceramah sebaiknya
4. PengaruhPenerapanPengolahanLi disertai dengan media
mbahterhadapPengetahuan pembelajaran yang sesuai dan
Hasil analisis diperoleh disampaiakan secara menarik agar
nilai p = 0,000 (< 0,050). Ini peserta tidak bosan.
artinya ada perbedaan antara
5. PengaruhPenerapanPengolahanLi
pengetahuan sebelum dan sesudah
mbahterhadapPerilaku
penerapan pengolahan limbah.
Hasil analisis diperoleh
Hasil ini sesuai dengan penelitian
nilai p = 0,000 (< 0,050). Ini
Sheffer, et al (2009) yang
artinya ada perbedaan antara
menyatakan intervensi berupa
perilaku sebelum dan sesudah
pelatihan dapat meningkatkan
penerapan pengolahan limbah.
pengetahuan dan merubah sikap
Menurut Lestari (2010)
peserta menjad ipositif.
150 Jurnal Kesmasindo, Volume 7, Nomor 2, Januari 2015, Hal. 145-152

peningkatan ketrampilan pada didasari oleh pengetahuan akan


suatu kelompok dapat lebih langgeng daripada perilaku
mengindikasikan bahwa metode yang tidak didasari pengetahuan
pelatihan yang digunakan dalam (Notoatmodjo, S. 2007). Dalam
suatu pelatihan ialah hal ini berarti perilaku pengolahan
metodeceramah, demonstrasi dan dan pembuangan limbah yang
praktek. MenurutKurachman benar dapat terwujud jika
(2003) pelatihan dengan metode pengrajin memiliki pengetahuan
ceramah yang disertai diskusi, mengelola yang baik dan benar.
simulasi dan praktek dapat
meningkatkan ketrampilan. SIMPULAN DAN SARAN

Metode praktek selain dapat Responden sebagai pengrajin

membantu peserta latih dalam mayoritas adalah wanita dan

memahami teori yang diberikan berpendidikan rendah. Terdapat

oleh pelatih karena peserta latih pengaruh yang nyata dari pemberian

dapat berhadapan langsung intervensi penerapan pengolahan

dengan contoh permasalahan yang limbah berupa peningkatan

nyata, praktek juga membantu pengetahuan dan perilaku pengrajin

peserta latih dalam memperoleh batik.

ketrampilan secara langsung dan Kelemahan dari rancangan

suasana belajar lebih hidup penelitian ”One Group Prests-

(Khoiri, 2011). Postes, adalah tidak ada jaminan

Secara kronologis dapat bahwa perubahan yang terjadi pada

dijelaskan bahwa perilaku baru variabel dependen karena intervensi

dapat terwujud mengikuti tahap- atau perlakuan. Oleh karena itu

tahap dimulai dari pengetahuan penelitian ini sulit terhindar dari

(knowledge), sikap (attitude), berbagai macam (kelemahan)

praktek(practice). Artinya terhadap validitas berupa testing,

pengetahuan merupakan factor maturasi ataupun instrumen. Untuk

prediposisi terjadinya perubahan penelitian-penelitian selanjutnya

pada perilaku. Perilaku yang dapat dilakukan dengan rancangan


Saudin Yuniarno, Pengaruh Penerapan Pengolahan Limbah 151

perbandingan kelompok statis (static menghasilkan randomisasi yang


group comparison), sehingga lebih maksimal dapat dilakukan
beberapa faktor pengganggu seperti rancangan eksperimen sungguhan
history, maturasi dan instrumen (true experiment).
dapat dikontrol. Selain itu untuk

DAFTAR PUSTAKA Kurachman, T. 2003. Pelatihan Pengukuran


Status Gizi dan Palpasi
Gondok Terhadap Pengetahuan
BPS. Banyumas dalam Angka. Badan Pusat dan Ketrampilan pada
Statistik Kabupaten Banyumas, mahasiswa, Jurusan Gizi
Purwokerto. 2012. Politeknik Semarang,
Tesis.Tidak diterbitkan.
Cuprasitrut, T., Srisorrachatr, S. Malay, D.
2011.Food Safety Knowledge, Lestari, W. 2010.Pengaruh Pelatihan Deteksi
Attitude and Practice of Food Dini Tumbuh Kembang
Handlers and Mocrobiological Terhadap Peningkatan
and Chemical Food Quality Pengetahuan, Sikap dan
Assesment of Food for Making Ketrampilan Bidan di
for Monks in Ratchathevi Kabupaten Banjar.
District Bangkok.Asia Journal Tesis.Universitas Gadjah
of Public HealthVol 2 (1) Mada. Yogyakarta. 103
Januari-April 2011.
Luken, Clement, 1986, Wax Compositions
Departemen Perindustrian RI, Mutu dan for Candles, (Jurnal dalam
Cara Uji Parafin Wax Padat Chemical Abstract tahun 1986
dan Cair, (SII. 04020-81), Vol. 108. No. 96651k).
Jakarta: Standar Industri
Indonesia (SII). Mattaei, M. And Schade S., 1990, Testing
and Analytical Metode for the
Harsono, B. danSamsudi, S. 2009. Characterization of Technical
Perbedaan Hasil Belajar Paraffin Mixtures and
Anatara Metode Ceramah Campunds from the Viewpoint
Konvensional dengan Ceramah of Candle Manufacture, (Jurnal
Berbantuan Media Animasi dalam Chemical Abstract tahun
padaPembelajaran Kompetensi 1990 Vol. 113 No. 1712lu).
Perakitan dan Pemasangan
Sistem Rem.Jurnal Pendidikan Mitsuzawa, Tomocho, 1990, Manufacture of
Teknik Mesin. Volume 9 Solid Fuels as Candle Having
nomor 02. Colored Flames, (Jurnal dalam
Chemical Abstract tahun 1991
Ikke E & Anna D.R., 1995, Pengaruh Vol. 144 No. 65690s).
Penambahan Asam Sulfat dan
Waktu pada Pembuatan Lilin Notoatmodjo, S. 2007.
Penerangan, Malang:ITN PendidikandanPerilakuKeseha
Malang. tan, RinekaCipta. Jakarta.

Khoiri, N. 2011.MetodologiPembelajaran Paulina, Ramires, 1989, Fatty Acid


PAI. Institut Islam Compositions for Candle
NahdatulUlama, Jepara. Manufacture by Pressing or
Extruding. (Jurnal dalam
152 Jurnal Kesmas Indonesia, Volume 7, Nomor 2, Januari 2015, Hal. 145-152

Chemical Abstract tahun 1989


Vol. 111 No. 9233w).

Sukiarko, E. 2007. Pengaruh Pelatihan


Dengan Metode Belajar
Berdasarkan Masalah
TerhadapPengetahuan dan
Ketrampilan Kadar Gizi dalam
Kegiatan Posyandu.Tesis.
Magister Gizi Masyarakat,
Universitas Diponegoro,
Semarang, 120 hal.

Sheffer, CE.,Barone, C.P. & Anders, M.E.


2009. Training Health Care
Providers In The Treatment Of
Tobacco Use and Dependence:
Pre and Post-Training Result.
J Eval Clinic Pract, 15:607-
613.

Taylor, 1989, Process and Wax


Compositions for Candle
Manufacture, (Jurnal dalam
Chemical Abstract tahun 1989
Vol. 111 No. 23558t).

Unilever N.V., 1988, Fatty Acid


Compositions for Molding
Candles, and Candles
Obtained from These
Compositions, (Jurnal dalam
Chemical Abstract tahun 1988
Vol. 110 No. 59900m).

Widjajono, Urip dan Saudin Yuniarno, 2000


. Pemurnian Parafin dari
Limbah Industri Kerajinan
Batik dengan Metode Acid
Treating, Risbinakes, Jakarta.

William A. G. & Donalt R.S., 1960,


Chemical Technology of
Petrolium, New York:
Mc.Graw Hill Book Company.

Wilson, William W., 1986, Imparting Color


and/or Fragance to Candle
Wax, (Jurnal dalam Chemical
Abstract tahun 1986 Vol. 106
No. 35072j).

You might also like