Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR


UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PKN SISWA KELAS II
SD NEGERI 157 PEKANBARU

Ramayulis
ramayulis@yahoo.com
SD Negeri 157 Pekanbaru

ABSTRCT
Based on the result of observation and experience in class II SD Negeri 157 Pekanbaru found the symptom
especially on the lesson of Civics which showed the lack of interest of student learning on the subjects of Civics
include: Majority of children (48.5%) or 17 students from 33 students less attention to the lesson when the
teacher explained in front of the class. Of the 33 students, 17 (48.5%) students were less excited or bored by just
looking at the writing without pictures to explain it. The formulation of the problem in this research is Does the
use of media images can increase the interest of learning Civics students class II SD Negeri 157 Pekanbaru?
The purpose of this study is to determine the appropriate action in the use of image media in order to increase
the interest of learning Civics students class II SD Negeri 157 Pekanbaru. This classroom action research was
conducted in the second grade of SD Negeri 157 Pekanbaru. Research subjects are all students of class II SD
Negeri 157 Pekanbaru with 33 students consisting of 15 students and 18 female students. Based on the results of
the research note that in the first cycle after improved in cycle II it turns out students' interest in learning
increased with the use of image media. The increase is seen in cycle II. In the first cycle, students' interest in
learning only reached 97 score with 49,0% interest rate indicator, then increase in cycle II reaching score 155
with average indicator 78,3%. From the results of research and discussion as described above explains that with
the use of appropriate media images in grade 2 students on the subjects of civic education in SD Negeri 157
Pekanbaru then the student activity becomes more active and in turn the students' learning interest becomes
better. This information proves that the research hypothesis which reads "The use of media images can increase
the interest of learning Civics students class II SD Negeri 157 Pekanbaru" received ".

Keywords: image media, interest in civic learning

ABSTRAK
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman di kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru ditemui gejala khususnya
pada pelajaran PKn yang menunjukkan kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn diantaranya:
Mayoritas anak (48.5%) atau 17 orang siswa dari 33 orang siswa kurang memperhatikan pelajaran ketika guru
menerangkan di depan kelas. Dari 33 orang siswa, 17 (48.5%) siswa kurang bersemangat atau bosan dengan
hanya melihat tulisan-tulisan tanpa gambar untuk menjelaskannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Apakah dengan penggunaan media gambar dapat meningkatkan minat belajar PKn siswa kelas II SD Negeri 157
Pekanbaru? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam penggunaan media gambar
agar dapat meningkatkan minat belajar PKn siswa kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru. Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan di kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri
157 Pekanbaru dengan jumlah 33 siswa terdiri dari 15 orang siswa lak-laki dan 18 orang siswa perempuan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada siklus I setelah diperbaiki pada siklus II ternyata minat
belajar siswa meningkat dengan penggunaan media gambar. Peningkatan tersebut terlihat pada siklus II. Pada
siklus I minat belajar siswa hanya mencapai skor 97 dengan rata-rata indikator minat 49,0%, kemudian
meningkat pada siklus II mencapai skor 155 dengan rata-rata indikator 78,3%. Dari hasil penelitian dan
pembahasan seperti telah diuraikan di atas menjelaskan bahwa dengan penggunaan media gambar yang tepat
pada siswa kelas II pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri 157 Pekanbaru maka
aktivitas siswa menjadi lebih aktif dan pada gilirannya minat belajar siswa menjadi lebih baik. Informasi ini
membuktikan bahwa hipotesis peneliti yang berbunyi “Penggunaan Media Gambar Dapat Meningkatkan Minat
Belajar PKn Siswa Kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru “diterima”.

Kata Kunci: Media Gambar, Minat belajar PKn

Ramayulis | Media Gambar, Minat Belajar PKn


Halaman | 214
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

PENDAHULUAN Kewarganegaraan ditemuai gejala-gejala


Unsur yang terpenting dalam sebagai berikut:
mewujudkan proses kegiatan pendidikan a. Mayoritas anak (48.5%) atau 17 orang
dan pengajaran, antara lain adalah; siswa dari 33 orang siswa kurang
bagaimana guru dapat merangsang dan memperhatikan pelajaran ketika guru
mengarahkan siswa dalam belajar, yang menerangkan di depan kelas.
pada gilirannya dapat mendorong minat b. Dari 33 orang siswa, 17 (48.5%) siswa
siswa dalam pencapaian hasil belajar secara kurang bersemangat atau bosan dengan
optimal. Mengajar dapat merangsang dan hanya melihat tulisan-tulisan tanpa
membimbing dengan berbagai pendekatan, gambar untuk menjelaskannya.
dimana setiap pendekatan dapat mengarah c. Dari 33 orang siswa, 2 hingga 3 orang
pada pencapaian belajar yang berbeda. siswa yang memiliki keinginan untuk
Tetapi apapun subyeknya, mengajar pada bertanya tentang kesulitan yang dihadapi
hakikatnyanya adalah menolong siswa ketika mengerjakan tugas yang diberikan
dalam memperoleh pengetahuan, oleh guru.
keterampilan sikap serta ide dan apresiasi
yang mengarah pada perubahan tingkah Ditinjau dari masalah yang ditemui
laku dan pertumbuhan siswa. maka penulis berkeyakinan bahwa
Kaitannya dengan minat sering penggunaan media gambar dianggap cocok
dikonotasikan dengan keinginan, diterapkan. Oleh karena itu, peneliti tertarik
kegairahan, kecenderungan hati yang tinggi mengadakan suatu penelitian tindakan kelas
terhadap sesuatu hal atau menyangkut rasa dengan judul “Penggunaan Media Gambar
senang atau tidak senang terhadap suatu untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn
objek. Untuk lebih jelasnya akan Siswa Kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru”.
dikemukakan beberapa pendapat pakar Berdasarkan latar belakang masalah
mengenai pengertian minat tersebut. yang telah dipaparkan di atas, maka
Noehi Nasution dkk dalam rumusan masalah dalam penelitian ini
Djamarah (2002) memandang belajar itu adalah: Apakah dengan penggunaan media
bukanlah suatu aktivitas yang berdiri gambar dapat meningkatkan minat belajar
sendiri. Mereka berkesimpulan ada unsur- PKn siswa kelas II SD Negeri 157
unsur lain yang ikut terlibat langsung di Pekanbaru? Tujuan penelitian ini adalah
dalamnya, yaitu masukan mentah (raw untuk mengetahui apakah dengan
input) merupakan bahan pengalaman penggunaan media gambar dapat
belajar tertentu dalam proses belajar- meningkatkan minat belajar PKn Siswa
mengajar (learning teaching process) kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru.
dengan harapan dapat berubah menjadi Melalui penelitian ini diharapkan
keluaran (out put) dengan kualifikasi memperoleh manfaat baik itu bagi siswa,
tertentu. Di dalam proses belajar itu ikut bagi guru, bagi sekolah, dan bagi peneliti
berpengaruh sejumlah faktor lingkungan, antara lain:
yang merupakan masukan dari lingkungan 1. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat
(invironmental input) dan sejumlah faktor, belajar PKn siswa kelas II SD Negeri
instrumental (instrumental input) yang 157 Pekanbaru khususnya pada mata
dengan sengaja dirancang dan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
dimanipulasikan guna menunjang 2. Bagi guru, dapat dijadikan salah satu
tercapainya keluaran yang dikehendaki alternatif metode mengajar untuk
dengan pengaruh dorongan minat tersebut. meningkatkan mutu praktik
Berdasarkan pengalaman peneliti pembelajaran di kelas apabila metode
pada kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru mengajar yang sering dipakai sudah
khususnya pada mata pelajaran Pendidikan kuran diminati siswa dan kurang

Ramayulis | Media Gambar, Minat Belajar PKn


Halaman | 215
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

membuahkan hasil belajar yang Melalui media siswa lebih terminat untuk
maksimal. belajar, karena siswa berusaha memahami
3. Bagi sekolah, dengan penggunaan media suatu materi pelajaran secara lebih nyata
gambar dapat meningkatan persentase (kongkrit).
ketuntasan KKM khususnya pada mata Sudjana (2005) mengatakan bahwa
pelajaran PKn. penggunaan media tidak dilihat atau dinilai
4. Bagi peneliti, diharapkan dengan dari segi kecanggihan medianya, tetapi
penelitian tindakan Kelas II ini dapat yang lebih penting adalah fungsi dan
memperdalam kemampuan guru dalam peranannya dalam membantu mempertinggi
menciptakan pembelajaran yang efektif proses pengajaran. Masih dalam buku yang
dan efisien. sama Sudjana (2005) menjelaskan bahwa
dalam memilih media untuk kepentingan
pengajaran sebaiknya memeperhatikan
KAJIAN TEORETIS kriteria-kriteria sebagai berikut:
Secara sederhana media dapat 1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran,
diartikan sebagai perantara. Sadiman dkk 2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran,
(2006) mengemukakan bahwa kata media 3. Kemudahan memperoleh media,
berasal dari bahasa Latin dan merupakan 4. Keterampilan guru dalam
bentuk jamak dari kata medium yang secara menggunakannya,
harfiah berarti perantara atau pengantar 5. Tersedia waktu untuk menggunakannya,
pesan dari pengirim ke penerima pesan. 6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa,
Banyak batasan yang diberikan orang
tentang media asosiasi tekhnologi dan Diantara media pendidikan, gambar
komunikasi pendidikan (associationfor atau foto adalah media yang paling umum
educational communication and dipakai. Dia merupakan bahasa yang
technology/ AECT) di Amerika, membatasi umum, yang dapat dimengerti dan
media sebagai segala bentuk dan saluran dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu,
yang digunakan orang untuk menyalurkan pepatah cina yang mengatakan bahwa
pesan/ informasi. sebuah gambar berbicara lebih banyak
Ibrahim dan Nana Syaodih (2003) daripada seribu kata.
bahwa media pengajaran diartikan sebagai Menurut Sadiman, dkk (2006)
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk bahwa media grafis/ gambar termasuk
menyalurkan pesan atau isi pelajaran, media visual. Selain sederhana dan mudah
merangsang pikiran, perasaan, perhatian pembuatannya media grafis termasuk media
dan kemampuan siswa, sehingga dapat yang relatif murah ditinjau dari segi
mendorong proses belajar. Pada tahun 50- biayanya. Ada beberapa macam media
an, media disebut sebagai alat bantu audio- grafis antara lain: gambar/ foto, sketsa,
visual karena pada masa itu peranan media diagram, bagan/ chart, grafik, kartun,
memang semata-mata untuk membantu poster, peta dan globe, papan flanel, dan
guru dalam mengajar. tetapi kemudian, papan buletin. Sebagaimana halnya dengan
namanya lebih populer sebagai media media yang lain media grafis berfungsi
pengajaran atau media belajar. untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
Berdasarkan penjelasan di atas penerima pesan. Saluran yang dipakai
jelaslah bahwa media pengajaran sangat menyangkut indera penglihatan. Pesan yang
berfungsi dan penting dalam proses belajar akan disampaikan dituangkan ke dalam
mengajar. Media pengajaran dapat simbol-simbol komunikasi visual.
menstimulasi belajar siswa atau membantu Sedangkan menurut Arsyad (2006)
siswa terutama untuk mengkongkritkan bahwa visualisasi pesan, informasi, atau
berbagai konsepnya yang sifatnya abstrak. konsep yang ingin disampaikan kepada

Ramayulis | Media Gambar, Minat Belajar PKn


Halaman | 216
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

siswa dapat dikembangkan dalam berbagai dasarnya adalah penerimaan akan suatu
bentuk, seperti foto, gambar/ ilustrasi, hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
sketsa/ garis, grafik, bagan chart, dan diluar diri. Semakin kuat atau dekat
gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto hubungan tersebut, semakin besar
menghadirkan illustrasi melalui gambar minatnya.
yang hampir menyamai kenyataan dari Suatu minat dapat diekspresikan
sesuatu objek atau situasi. Sementara itu, melalui suatu pernyataan yang
grafik merupakan representasi simbolis dan menunjukkan bahwa seseorang lebih
artistik sesuatu objek atau situasi. menyukai suatu hal daripada hal lainnya,
Jusni (2006) mengemukakan bahwa dapat pula dimanefestasikan melalui
jenis media yang digunakan sebagai media partisipasinya dalam suatu aktivitas.
pengajaran di SD yaitu gambar, cerita dan Seseorang yang memiliki minat terhadap
pengalaman siswa sendiri. Media gambar suatu subjek tertentu cenderung untuk
atau foto amat cocok digunakan di SD, memberikan perhatian yang lebih besar
terutama kelas-kelas awal, karena media terhadap subjek tersebut Slameto (2003)
gambar amat sesuai untuk dikongkritkan minat yang besar terhadap sesuatu
hal-hal yang bersifat abstrak dalam bentuk merupakan modal yang besar artinya untuk
gambar/ foto. mencapai/ memperoleh benda atau tujuan
a. Fungsi Media Gambar: yang diminati itu. Timbulnya minat belajar
1) Mengkongkritkan hal-hal yang disebabkan berbagai hal, antara lain karena
bersifat abstrak keinginan yang kuat untuk menaikkan
2) Mendekatkan dengan objek martabat atau memperoleh pekerjaan yang
sebenarnya. lebih baik serta ingin hidup senang dan
3) Melatif siswa berpikir kongkrit bahagia. Minat belajar yang tinggi
4) Memperjelas suatu masalah menghasilkan prestasi yang tinggi,
b. Langkah-Langkah sebaliknya minat belajar yang kurang akan
1) Analisis pokok bahasan/ sub pokok menghasilkan prestasi yang rendah, lebih
bahasan yang akan dituangkan dalam lanjut mengemukakan bahwa minat timbul
bentuk media gambar. karena adanya suatu yang diperoleh
2) Siapkan bahan yang akan digunakan (Dalyono, 1996).
3) Pajangkan gambar/ foto yang dapat Sedangkan menurut Winkel (dalam
dilihat oleh semua anak Gimin, 2009) mengatakan bahwa indikator
4) Siswa diminta untuk mengomentari minat belajar dindikasikan dengan adanya
gambar/ foto, siswa lain diminta perhatian (memperhatikan dengan serius,
memberikan tanggapan terhadap berpendapat sesuai dengan materi), rasa
komentar tersebut. ingin tahu (tekun dalam belajar dan
5) Guru menjelaskan melalui media menanyakan kesulitan) dan merasa senang
yang dibuatnya serta menanamkan (belajar dengan gembira dan tidak takut
konsep nilai-moral dan norma yang dengan guru). Sehubungan dengan
menjadi target harapannya. penelitian ini, maka untuk mengetahui
6) Guru menyimpulkan materi pelajaran. minat belajar siswa diketahui dari adannya
7) Guru memberikan tindak lanjut indikator yang telah dipaparkan tersebut.
dengan tugas-tugas kelompok/ Ditinjau dari uraian tentang
individu penggunaan media gambar maka hipotesis
penelitian ini adalah dengan penggunaan
Menurut Slameto (2003) minat media gambar dapat meningkatkan
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa meningkatkan minat belajar PKn siswa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru.
tanpa ada yang meyuruh. Minat pada

Ramayulis | Media Gambar, Minat Belajar PKn


Halaman | 217
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

METODE PENELITIAN belajar PKn, 4) meminta kesediaan teman


Penelitian dilaksanakan di kelas II sejawat untuk bersedia menjadi pengamat
SD Negeri 157 Pekanbaru. Adapun waktu atau observer, 5) mempersiapkan media
penelitian ini selama satu bulan yaitu pada gambar yang sesuai dengan materi ajar, dan
bulan Februari 2015. Penelitian ini 6) mempersiapkan peralatan-peralatan lain.
dilakukan dalam beberapa siklus dan tiap
siklus dilakukan dalam 2 kali pertemuan. b. Tindakan (Action)
Yang menjadi objek penilitian Tindakan siklus pertama pertemuan
tindakan kelas adalah minat belajar PKn pertama dilaksanakan pada tanggal 4
siswa kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru. Februari 2015. Sebelum memulai
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, adapun pembelajaran, terlebih dahulu guru
setiap siklus dilakukan dalam 3 kali melakukan apersepsi dengan mengaitkan
pertemuan dan setiap pertemuan adalah 2 x pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang
30 menit. Sebagai tindak lanjut hasil akan dipelajari. Saat memberikan apersepsi,
penelitin ini diharapkan dapat dimanfaatkan tidak semua siswa memperhatikan apa yang
dalam proses pembelajaran mata pelajaran disampaikan guru dengan baik, sehingga
PKn di SD Negeri 157 Pekanbaru dimasa guru memotivasi siswa yaitu dengan
yang akan datang. memberikan pujian kepada siswa yang bisa
Adapun tahapan-tahapan yang menjawab pertanyaan yang diajukan guru
dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yang berkaitan dengan pelajaran yang lalu.
yaitu: Perencanaan/ persiapan tindakan, Setelah dianggap cukup, guru
Pelaksanaan tindakan, Observasi dan memulai pembelajaran media gambar
interpretasi, dan Analisis data, refleksi. dengan menganalisis pokok bahasan yang
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila akan dituangkan dalam media gambar,
siswa yang memiliki minat belajar yang mempersiapkan gambar yang sesuai dengan
tinggi di dalam belajar PKn dengan pokok bahasan, memajangkkan gambar
penggunaan media gambar mencapai 75%. yang dapat dilihat oleh semua siswa, dan
(Wardani, 2004). meminta siswa mengomentari gambar, dan
meminta siswa lain memberikan tanggapan
HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap komentar tersebut. Kemudian
1. Siklus Pertama (Pertemuan 1) pembelajaran dilanjutkan dengan
a. Rencana (Plan) menjelaskan melalui media yang dibuat
Rencana (plan) merupakan langkah sesuai dengan materi yang diajarkan, dan
pertama dalam Penelitian Tindakan Kelas menyimpulkan materi pelajaran. Setelah itu
(PTK), dalam hal ini guru sebagai peneliti guru memberikan tindak lanjut dengan
mempersiapkan segala sesuatu untuk tugas-tugas kelompok/ individu.
pelaksanaan tindakan penggunaan media Pembelajaran diakhiri dengan salam dan
gambar. Adapun gambaran persiapan do’a.
sebelum tindakan adalah 1) mempersiapkan
silabus yang sesuai dengan materi dan c. Pengamatan (Observation)
indikator pembelajaran yang akan dicapai, Rata-rata minat belajar siswa pada
2) menyusun dan membuat rencana pertemuan pertama secara keseluruhan
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berkategori tinggi, namun hanya mencapai
berdasarkan silabus, 3) mempersiapkan indikator kinerja 71,2%.
lembaran observasi guru, siswa, dan minat

Ramayulis | Media Gambar, Minat Belajar PKn


Halaman | 218
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Tabel 1. Rata-rata Minat Pertemuan 1 dan 2

Berdasarkan hasil pembelajaran di b. Tindakan (Action)


atas, bahwa guru sudah menerapkan Tindakan pertemuan kedua siklus
pembelajaran dengan sempurna, aktivitas kedua dilaksanakan pada tanggal 14
siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah Februari 2015. Sebagaimana pertemuan
tinggi, dan minat belajar PKn yang sebelumnya, pembelajaran diawali dengan
ditunjukkan siswa juga sudah tinggi, melakukan apersepsi dengan mengaitkan
walaupun pembelajaran sudah berjalan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang
sesuai harapan, namun minat siswa belum akan dipelajari. Kemudian dilanjutkan
mencapai indikator kinerja yang diterapkan. dengan menganalisis pokok bahasan yang
Oleh karena itu, perlu dilakukan pertemuan akan dituangkan dalam media gambar,
berikutnya, karena semakin sering guru mempersiapkan gambar yang sesuai dengan
menerapkan media gambar, maka hasil pokok bahasan, memajangkkan gambar
yang ditunjukkan juga semakin baik. yang dapat dilihat oleh semua siswa, dan
meminta siswa mengomentari gambar, dan
2. Siklus Kedua (Pertemuan 2) meminta siswa lain memberikan tanggapan
a. Rencana (Plan) terhadap komentar tersebut. Kemudian
Kekuatan dan perbaikan-perbaikan pembelajaran dilanjutkan dengan
pembelajaran sebelumnya tetap diterapkan menjelaskan melalui media yang dibuat
dalam tindakan pada pertemuan ini, sesuai dengan materi yang diajarkan, dan
kemudian sebagaimana peremuan menyimpulkan materi pelajaran. Setelah itu
sebelumnya, guru tetap mempersiapkan guru memberikan tindak lanjut dengan
beberapa hal; 1) menyusun dan membuat tugas-tugas kelompok/individu, dan
RPP berdasarkan silabus, 2) pembelajaran diakhiri dengan salam dan
mempersiapkan lembaran observasi, 3) do’a.
mempersiapkan media gambar yang akan
digunakan, dan 4) mempersiapkan segala c. Pengamatan (Observation)
hal yang dibutuhkan untuk tindakan Rata-rata minat belajar PKn siswa
pembalajaran. kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru pada
siklus pertama sudah berkategori tinggi,
tetapi rata-rata persentase hanya tercapai

Ramayulis | Media Gambar, Minat Belajar PKn


Halaman | 219
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

pada 54,3% siswa. Persentase ini masih Berukut rata-rata hasil pengamatan minat
jauh dari indikator kinerja yang diterapkan. belajar siswa pada siklus pertama.

Tabel 2. Rata-rata Hasil Pengamatan Minat Belajar PKn Siklus 1 dan Siklus II

Dari rata-rata hasil pengamatan 5) Siswa belajar dengan riang, pada siklus
minat belajar PKn pada siklus pertam dan pertama terdapat 18 siswa yang
kedua, diperoleh rinciannya sebagai menunjukkan minatnya dalam belajar
berikut: PKn, dan pada siklus kedua meningkat
1) Siswa memperhatikan dengan serius dengan 25 siswa
keterangan guru, pada siklus pertama 6) Siswa tidak merasa takut pada guru pada
terdapat 19 siswa yang menunjukkan saat belajar atau bertanya, pada siklus
minatnya dalam belajar PKn, dan pada pertama terdapat 18 siswa yang
siklus kedua meningkat dengan 27 siswa menunjukkan minatnya dalam belajar
2) Siswa berkomentar mengenai materi PKn, dan pada siklus kedua meningkat
pelajaran, pada siklus pertama terdapat dengan 25 siswa.
18 siswa yang menunjukkan minatnya
dalam belajar PKn, dan pada siklus Minat belajar PKn siswa tercapai
kedua meningkat dengan 24 siswa pada 75,3% siswa pada siklus kedua.
3) Siswa belajar dengan baik (tekun dan Artinya 25 siswa menunjukkan minat
rajin), pada siklus pertama terdapat 17 belajar yang tinggi dalam belajar PKn.
siswa yang menunjukkan minatnya Kemudian hasil ini juga membuktikan
dalam belajar PKn, dan pada siklus bahwa indikator kinerja telah tercapai,
kedua meningkat dengan 24 siswa karena telah melebihi 75,0% siswa
4) Siswa menanyakan kesulitan materi menunjukkan minat yang tinggi dalam
dalam pelajaran, pada siklus pertama belajar PKn. Hasil pengamatan terhadap
terdapat 17 siswa yang menunjukkan minat belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2
minatnya dalam belajar PKn, dan pada pada tiap pertemuannya dapat dilihat dalam
siklus kedua meningkat dengan 25 siswa bentuk tabel berikut ini.

Ramayulis | Media Gambar, Minat Belajar PKn


Halaman | 220
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Tabel 3. Hasil Pengamatan Minat Belajar PKn Tiap Pertemuannya


Siklus I Siklus II
Aktivitas yang Diamati P1 P2 P1 P2
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Siswa menanggapi apa
yang telah diterangkan 17 51,5% 21 63,6% 25 75,8% 28 84,8%
oleh guru.
Siswa mengingat kembali
apa-apa saja yang telah
dipelajari pada pertemuan
16 48,5% 19 57,6% 22 66,7% 25 75,8%
sebelumnya.
Siswa memecahkan soal-
soal yang diberikan oleh 16 48,5% 18 54,5% 23 69,7% 25 75,8%
guru di sekolah.
Siswa diberi kesempatan
untuk menganalisis sesuai
dengan materi yang telah
15 45,5% 18 54,5% 24 72,7% 26 78,8%
dijelaskan oleh guru.
Siswa melihat hubungan
apa yang telah dipelajari
dengan kehidupan sehari-
16 48,5% 20 60,6% 23 69,7% 27 81,8%
hari.
Siswa dapat mengambil
keputusan dalam
18 54,5% 21 63,6% 24 72,7% 26 78,8%
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
297,0 354,5 427,3 475,8
Jumlah 98 117 141 157
% % % %
Rata-rata 16 49,5% 20 59,1% 24 71,2% 26 79,3%
Kategori Rendah Tinggi Tinggi Sangat Tinggi

Perbandingan antara minat belajar dar siklus 1 ke siklus 2 juga ditampilkan dalam
bentuk diagram batang berikut ini:

Series1; Siklus II
Series1; Siklus II Pertemuan 2; 79,3%
Series1; Siklus I Pertemuan 1; 71,2%
Series1; Siklus I Pertemuan 2; 59,1%
Pertemuan 1; 49,5%

Gambar 1. Histogram Minat Belajar Siklus I dan II

Berdasarkan gambar di atas, pertama pertemuan kedua meningkat


diketahui pada siklus pertama pertemuan dengan persentase 59,1%, pada siklus
pertama minat siswa masih dikategorikan kedua pertemuan pertama juga meningkat
rendah dengan persentase 49,5%. Siklus dengan persentase 71,2%, minat belajar

Ramayulis | Media Gambar, Minat Belajar PKn


Halaman | 221
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

siswa tercapai pada persentase 79,3%atau DAFTAR PUSTAKA


dengan kategori sangat tinggi. Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran.
Dari hasil penelitian dan Jakarta. Rajawali Perss
pembahasan seperti telah dideskripsikan Dalyono. 1996. Psikologi Pendidikan.
sebelumnya, diketahui bahwa media Jakarta. Rieneka Cipta
gambar dapat meningkatkan minat belajar Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi
PKn siswa kelas II SD Negeri 157 Belajar. Jakarta. Rineka cipta.
Pekanbaru. Dengan demikian, hipotesis Gimin. 2009. Instrumen dan Pelaporan
penelitian yang berbunyi “Penggunaan Hasil Dalam Penelitian Tindakan
media gambar dapat meningkatkan Kelas. Bahan Pelatihan Pelaksanaan
meningkatkan minat belajar PKn siswa dan Pelaporan Penelitian Tindakan
Kelas II SD Negeri 157 Pekanbaru Kelas Bagi Guru SD di Kota
“diterima”. Pekanbaru. Pekanbaru (Tidak
diterbitkan)
Ibrahim dan Nana Syaodih. 2003.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI Perencanaan Pengajaran. Jakarta.
Keberhasilan penelitian diketahui Rineka Cipta
dari peningkatan minat belajar pada tiap Jusni, Bainil, 2006. Pendidikan
pertemuan untuk setiap siklus. Diketahuin Kewarganegaraan. Pekanbaru
pada siklus pertama pertemuan pertama Sadiman, Arief, dkk. 2006. Media
minat siswa masih dikategorikan rendah Pendidikan Pengertian,
dengan persentase 49,5%. Siklus pertama Pengembangan, dan
pertemuan kedua meningkat dengan Pemanfaatannya. Jakarta. Rajawali
persentase 59,1%, pada siklus kedua Perss
pertemuan pertama juga meningkat dengan Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor
persentase 71,2%, minat belajar siswa Yang Mempengaruhinya. Jakarta.
tercapai pada persentase 79,3% atau dengan Rineka cipta
kategori sangat tinggi. Dengan demikian Sudjana, Nana .2005. Media Pengajaran.
hipotesis penelitian yang berbunyi Bandung. Sinar Baru Algensindo.
penggunaan media gambar dapat Wardani dkk. 2004. Penelitian Tindakan
meningkatkan meningkatkan minat belajar Kelas. Jakarta. UT.
PKn siswa Kelas II SD Negeri 157
Pekanbaru “dapat diterima”.
Melalui kesimpulan penelitian
berkaitan dengan penggunaan media
gambar yang telah dilaksanakan, peneliti
mengajukan beberapa saran, yaitu:
1. Guru harus mempelajari dan
memperhitungkan waktu yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tiap
aktivitas pembelajaran media gambar
2. Agar penggunaan media gambar tersebut
dapat memberikan hasil yang optimal,
maka sebaiknya guru lebih sering
menerapkannya.

Ramayulis | Media Gambar, Minat Belajar PKn


Halaman | 222

You might also like