Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

HEALTH SCIENCES JOURNAL


http://studentjournal.umpo.ac.id/index.php/HSJ

EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT NYERI


PADA PASIEN POST OPERASI TURP DI RUANG RAWAT INAP
RSI SITI AISYAH MADIUN

Erna Dwiningrum*, Nurul Sri Wahyuni, Laily Isro’in

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo


E-mail Korespondensi: ernae409@gmail.com
Sejarah Artikel
Diterima: Februari 2020 Disetujui: Maret 2020 Dipublikasikan: April 2020

Abstract
TURP is a management of BPH patients to reduce urinary obstruction, by taking tissues that clog the urethra pars prostatika,
this will affect the patient's pain. Pain is a subjective symptom that only a client can describe.Non-pharmacological therapy
used to reduce pain in patients post operation TURPie warm compresses. This research aims to determine the effectiveness of
warm compresses for changes in pain levels in patient post-operation TURP in the inpatient space RSI Siti Aisyah Madiun.
Design Research using Quasy experiment with research plan of one group pre post Test. The population of all patients post
operations TURP, sampling techniques used consecutive sampling with a sample number of 15 respondents. Medium research
instrument using observation sheet. Research test is Wilcoxon test. The results of the research Shif afternoon before the warm
compress as much as 10 respondents (66.7%) Moderate pain, and as many as 5 respondents (33.3%) Severe pain, after a warm
compress as much as 10 respondents (66.7%) Moderate pain and 5 respondents (33.3%) Mild pain, and on the night before a
warm compress of 9 respondents (60%) Moderate pain, 6 respondents (40%) Severe pain, after a warm compress as much as
11 respondents (73.3%) Moderate pain and 4 respondents (26.7%) Mild pain. The results of the study obtained the value ρ =
0.005 (ρ = value < 0.05) on the afternoon shif and ρ = 0.008 (ρ = value < 0.05) at night Shif, so it can be assumed that warm
compresses proved to be effective in lowering the pain in patient post-surgery TURP. Recommendations for the results of a
warm compress study can be used as a non-pharmacological action lowering the pain rate in patients post surgeryTURP.
Keywords: TURP, Warm Compress, Pain

Abstrak
TURP merupakan penatalaksanaan pasien BPH untuk mengurangi penyumbatan saluran kencing, dengan mengambil jaringan
yang menyumbat uretra pars prostatika, tindakan ini akan berdampak nyeri pada pasien. Nyeri merupakan gejala subjektif
hanya klien yang dapat mendiskripsikan. Terapi non farmakologi yang digunakanu ntuk mengurangi nyeri pada pasien post
operasi TURP yaitu kompres hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian. Kompres hangat
terhadap perubahan tingkat nyeri pada pasien post operasi TURP di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Madiun. Desain
penelitian menggunakan Quasy Eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre post-test. Populasi semua pasien post
operasi TURP, teknik sampling yang digunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel 15 responden. Sedang instrument
penelitian menggunakan lembaro oservasi. Uji penelitian adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian shif sore sebelum dilakukan
kompres hangat sebanyak 10 responden (66,7%) nyeri sedang, dan sebanyak 5 responden (33,3%) nyeri berat, setelah
dilakukan kompres hanga tsebanyak 10 responden (66,7%) nyeris edang dan 5 responden (33,3%) nyeriringan, dan pada shif
malam sebelum dilakukan kompres hangat sebanyak 9 responden (60%) nyeri sedang, 6 responden (40%) nyeriberat, setelah
dilakukan kompres hangat sebanyak 11 responden (73,3%) nyeri sedang dan 4 responden (26,7%) nyeri ringan. Hasil
penelitian didapatkan nilai ρ = 0,005 (ρ = value < 0,05) pada shif sore dan ρ = 0,008 (ρ = value < 0,05) pada shif malam,
sehingga dapat diasumsikan bahwa kompres hangat terbukti efektif menurunkan nyeri pada pasien post operasi TURP.
Rekomendasi hasil penelitian kompres hangat dapat dijadikan sebagai tindakan non farmakologi menurunkan tingkat nyeri
pada pasien post operasi TURP.

Kata Kunci: TURP, Kompres Hangat, Nyeri

How to Cite: Erna Dwiningrum, Nurul Sri Wahyuni, Laily Isro’in (2020). Efektifitas Kompres Hangat Terhadap Perubahan
Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Turp Di Ruang Rawat Inap RSI Siti Aisyah Madiun. Penerbitan Artikel llmiah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Vol 4 (No 1).

© 2020 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved


ISSN 2598-1188 (Print)
ISSN 2598-1196 (Online)
Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 3 2 - 4 3 | 33

PENDAHULUAN
BPH (Benigna Prostat Hiperplasi) umur. 50% dari pasien BPH berumur
merupakan penyakit pembesaran kelenjar antara 50-60 tahun, dan hanya 8% dari
prostat yang banyak diderita oleh laki- laki pasien BPH yang berumur dibawah 30
usia di atas 60 tahun. BPH dapat tahun (Vuichoud C, 2015).
menyebabkan pembersaran prostat BPH merupakan penyakit
sehingga sulit untuk berkemih, atau pembesaran prostat yang mengakibatkan
menyebabkan urine menetes (Corwin, sulit berkemih, kekuatan aliran urine
2009). Penanganan BPH ada yang berkurang, urune menetes penanganannya
dilakukan simtomatis, tindakan dengan tindakan pembedahan non insisi
pembedahan dan ada tindakan TURP yaitu TURP. Tindakan TURP akan
(Transuretral Resection Prostat), tindakan berakibat Kerusakan dan inflamasi pada
TURP merupakan gold standard nervus akan memicu rasa nyeri. Secara
penatalaksanaan pada pasien BPH, untuk umum penanganan nyeri ada dua,
mengambil jaringan yang menyumbat farmakologi dan non farmakologi. Secara
uretra pars prostatika (Triwibowo, 2016). farmakologi nyeri dapat ditangani dengan
Tindakan TUR akan berdampak nyeri pemberian analgetik, meskipun pemberian
yang muncul pada pasien. Selain itu analgetik dapat menghilangkan rasa nyeri
seorang yang mengalami nyeri apabila secara efektif, namun penggunaan
tidak ditangani dapat mengakibatkan syok analgetik memberikan efek samping tidak
neurogenik (Satrio Agung 2013). baik untuk pasien. Teknik kompres hangat,
Berdasarkan data WHO (2013) kompres dingin, terapi musik, massage
diperkirakan kasus degeneratif kurang merupakan cara menghilangkan nyeri
lebih 70 juta, diantaranya adalah BPH, secara non farmakologi.
dengan insiden di negara maju sejumlah Salah satu peran/tugas seorang
19%, sedangkan dinegara berkembang perawat adalah memberi rasa nyaman
sejumlah 5.35% kejadian. Tahun 2013 di kepada pasien dengan memberikan asuhan
Indonesia sebanyak 9,2 juta, di Jawa keperawatan untuk mengatasi nyeri.
Timur 672.502 dan data yangdidapat dari Dalam hal ini perawat berperan dalam
RSI Siti Aisyah Madiun yang merupakan mengatasi nyeri dengan penggunakan
layanan unggulan adalah urologi, kasus- secara non farmakologi yaitu kompres
kasus urologi terutama BPH tahun 2018 hangat menggunakan buli-buli dengan
sekitar 193 kasus. Prevalensi BPH suhu (45-50,5ºC) yang mempunyai
meningkat sesuai dengan bertambahnya dampak fisologis yaitu oksigenasi ke
34 | Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 1 6 - 3 1

jaringan lancar sehingga dapat mengurai Mengidentifikasi perubahan tingkat


kekakuan otot, memperlunak jaringan nyeri setelah diberikan intervensi
fibrosa, memvasodilatasi serta kompres hangat pada pasien post operasi
memperlancar aliran darah ke tubuh, TURP. Menganalisis efektifitas kompres
sehingga bisa mengurangi atau hangat terhadap perubahan tingkat nyeri
menghilangkan nyeri (Makrifatul, pada pasien post operasi TURP.
Khairiyatul; 2015). Sedangkan kompres BPH (Benigna Prostat Hyperplasia)
dingin memang dapat menggurangi nyeri, merupakan suatu penyakit dimana terjadi
namun pengaplikasian pertama membuat pembesaran dari kelenjar prostat akibat
sensasi tidak nyaman seperti terjadinya hyperplasia jinak dari sel-sel yang biasa
ketegangan saraf dan otot saat stimulasi terjadi pada laki-laki berusia lanjut.
dingin diberikan. Penatalaksanaan nyeri Kelainan ini ditentukan pada usia 40 tahun
pasca operasi yang tidak tepat dan akurat dan frekuensinya makin bertambah sesuai
dapat menimbulkan resiko komplikasi dengan penambahan sesuai dengan
memicu respon stres, agar pasien yang penambahan usia, sehingga pada usia
menjalani post operasi TURP tidak nyeri diatas 80 tahun kira-kira 80% dari laki-laki
berlebihan bisa dilakukan kompres dengan yang menderita kelainan ini (Bufa, 2006
menggunakan buli-buli hangat yang dalam Samidah dan Romadhon, 2015).
bersuhu 45-50,5ºC diatas simfisis pubis BPH (Benigna Prostat Hyperplasia)
untuk mengurangi nyeri. Berdasakan adalah suatu penyakit pembesaran atau
fenomena diatas maka peneliti tertarik hypertrofi dari prostat. Kata-kata hipertrofi
melakukan penelitian “Efektifitas kompres sering kali menimbulkan kontrofersi
hangat terhadap perubahan tingkat nyeri dikalangan klinik karena sering rancu
pada pasien post operasi TURP di ruang dengan hiperplasia. Hipertrofia bermakna
rawat inap RSI Siti Aisyah Madiun” bahwa dari segi kwalitas terjadi
Tujuan Umum pembesaran sel, namun tidak diikuti oleh
Untuk mengidentifikasi perlakuan jumlah (kwantitas). Namun, hyperplasia
kompres hangat terhadap perubahan merupakan pembesaran ukuran sel
tingkat nyeri pada pasien post operasi (kwalitas) dan diikuti oleh penambahan
TURP. jumlah sel (kwantitas).
Tujuan Khusus BPH sering kali menyebabkan
Mengidentifikasi tingkat nyeri gangguan dalam eliminasi urine karena
sebelum diberikan intervensi kompres pembesaran prostat yang cenderung ke
hangat pada pasien post operasi TURP. arah depan / menekan vesika urinaria
Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 3 2 - 4 3 | 35

(Baugmen, 2000 dalam Eko dan Andi, METODE PENELITIAN


2014). Jenis penelitian ini adalah
Penyebab pastinya BPH belum quasyexperiment dengan rancangan
diketahui secara pasti dari hiperplasia penelitian one group pre post test. Populasi
prostat, namun faktor usia dan hormonal dalam penelitian ini adalah semua pasien
menjadi predisposisi terjadinya BPH. post op TURP di ruang rawat inap RSI Siti
Untuk mengurangi penyumbatan pada Aisyah Madiun bulan November 2019,
saluran kencing, terutama bagi pasien yang dengan jumlah sampel 15 responden.
mengalami pembesaran prostat (BPH), Pengambilan sampel yang dilakukan pada
dapat menjalani operasi prostat tanpa penelitian ini dengan consecutive sampling
melalui sayatan dinding perut, melainkan Adapun variabel terdiri dari :
melalui lubang kencing dan saluran 1. Variabel bebas (variabel independen)
kencing operasi tersebut disebut Trans Variabel independen pada penelitian
Urethral Resection of The Prostate ini adalah kompres hangat.
(TURP) merupakan gold standard 2. Variabel terkait (variabel dependen)
penatalaksanaan pada pasien BPH. Variabel dependen pada penelitian ini
Prosedur pembedahan yang dilakukan adalah tingkat nyeri.
pada TURP untuk mengambil jaringan Instrumen penelitian ini berupa
yang menyumbat uretra pars prostatika. standar operasional prosedur (SOP)
Tindakan ini akan berdampak nyeri yang kompres hangat, lembar observasi yang
muncul pada pasien (Sueb, Cecep meliputi karateristi responden dan untuk
Triwibowo, 2016). menggukur perubahan nyeri dengan
Kompres hangat akan memberikan menggunakan Numerik Rating Scale
rasa nyaman, hangat serta mengurangi (NRS). Numerik Rating Scale merupakan
nyeri, mengurangi sepasme otot, suatu garis lurus dengan modifiksi skala 0-
memperlancar sirkulasi darah (Uliyah & 10 yang mewakili intensitas nyeri.
Hidayat,2010). Kompres hangat selain
dengan buli-buli hangat bisa dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
handuk yang dibasahi dengan air hangat Data Umum
yang ditempel dibagian tubuh yang 1. Distribusi frekuensi responden
membutuhkan. berdasarkan usia
36 | Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 1 6 - 3 1

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden 3. Distribusi frekuensi responden


Berdasarkan Usia di Ruang Rawat Inap berdasarkan pekerjaan
RSI Siti Aisyah Madiun Bulan November Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden
2019 Berdasarkan Pekerjaan di Ruang Rawat
Umur F % Inap RSI Siti Aisyah Madiun, Bulan
40-50 tahun 1 6,66 November 2019
51-60 tahun 4 26,68
61-70 tahun 7 46,67 Pekerjaan F %
71-80 tahun 2 13,33 Petani 6 40
81-90 tahun 1 6,66 Swasta 6 40
Jumlah 15 100 Pedagang 1 6,6
Sumber : data primer Pensiunan 2 13,4
Jumlah 15 100
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat
Sumber : data primer
diketahui bahwa dari 15 responden
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat
sebagian besar responden yaitu sebanyak 7
diketahui sebanyak 6 responden (40%)
responden (46,67%) berusia 71-70 tahun
memiliki pekerjaan sebagai petani dan
dan sebagian kecil responden yaitu
swasta dan sebanyak 1 responden (6,6%)
sebanyak 1 (6,66%) berusia 81-90 tahun.
memiliki pekerjaan sebagi pedagang.

2. Distribusi frekuensi responden


Data Khusus
berdasarkan pendidikan
1. Nyeri pasien sebelum dilakukan
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden
kompres hangat
Berdasarkan Pendidikan di Ruang Rawat
Tabel 5.4 Skala Nyeri Pasien Post Operasi
Inap RSI Siti Aisyah Madiun Bulan
Turp Sebelum Dilakukan Kompres Hangat
November 2019.
Di Ruang Rawat Inap Rsi Siti Aisyah
Pendidikan F %
Madiun Bulan November 2019
SD 6 40
SMP 4 26,7 Skala Shif sore % Shif %
SMA 4 26,7 nyeri jam malam
S1 1 6,6 20.00 jam
Jumlah 15 100 04.00
Sumber : data primer Tidak 0 0 0 0
nyeri
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat Nyeri 0 0 0 0
diketahui bahwa dari 15 responden ringan
Nyeri 10 66,7 9 60
sebagian besar responden yaitu sebanyak 6 sedang
responden (40%) berpendidikan SD dan Nyeri 5 33,3 6 40
berat
paling sedikit yaitu sebanyak 1 responden
Jumla 15 100 15 100
(6,6%) berpendidikan S1. h
Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 3 2 - 4 3 | 37

Sumber : data primer malam pasien yang memiliki skala nyeri 5


Tabel 5.4 menunjukkan sebelum (nyeri sedang) sebanyak 11 responden dan
dilakukan kompres hangat pada hari sebanyak 4 responden memiliki skala nyeri
pertama shift sore memiliki rata-rata skala 4 ringan (nyeri ringan).
nyeri yaitu 6 (nyeri sedang) yaitu sebanyak
10 responden dan yang memiliki nyeri 3. Efektifitas pemberian Kompres hangat
berat yaitu skala nyeri 7 (nyeri berat) Terhadap nyeri Pasien post operasi
sebanyak 5 responden. Sedangkan pada TURP
hari pertama shift malam pasien yang Diagram 5.1 Tabulasi silang efektifitas
memiliki skala nyeri sedang dengan skala pemberian kompres hangat ke 1 terhadap
nyeri 6 (nyeri sedang) sebanyak 9 nyeri post operasi TURP pada shif sore
responden dan yang memiliki skala nyeri jam 20.00 WIB, bulan November 2019
7(skala nyeri berat) sebanyak 6 responden.
2. Nyeri Pasien setelah dilakukan pemberian kompres hangat shif
sore jam 20.00 WIB
Kompres Hangat
10
Skala nyeri

Tabel 5.5 Skala nyeri pasien pasca operasi


5
TURP Setelah dilakukan kompres hangat 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
diruang rawat inap RSI Siti Aisyah
Responden
Madiun bulan November 2019
Skala nyeri Pre Skala nyeri Post
Skala Shif % Shif %
nyeri sore malam
Sumber: data primer
jam jam
20.00 04.00 Berdasarkan diagram 5.1 dapat
Tidak 00 0 0 diketahui sebanyak 10 responden
nyeri
Nyeri 5 33,3 4 26,7 mengalami nyeri sedang dan 5 responden
ringan
mengalami nyeri berat, dan setelah
Nyeri 10 66,7 11 73,3
sedang dilakukajn kompres hangat sebanyak 10
Nyeri 0 0 0 0
responden mengalami nyeri sedang dan
berat
Jumlah 15 100 15 100 sebanyak 5 responden mengalami nyeri
Tabel 5.5 menunjukkan setelah dilakukan ringan. Dari hasil analisis penelitian yang
kompres hangat pada hari pertama shif dilakukan dengan menggunakan SPSS
sore rata-rata pasien skala nyeri 5 (nyeri didapat p=0,005 pada shif sore, artinya
sedang) yaitu sebanyak 10 dan 5 hipotesa diterima yang berarti pemberian
responden memiliki skala nyeri 3 (nyeri kompres hangat efekfitif terhadap
ringan). Sedangkan pada hari pertama shif penurunan nyeri pada pasien post operasi
38 | Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 1 6 - 3 1

TURP di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah


Madiun.

Diagram 5.2 Tabulasi silang efektifitas pemberian kompres hangat ke 2 terhadap nyeri post
operasi TURP pada shif malam jam 04.00 WIB, bulan November 2019.

Pemberian kompres hangat shif malam jam 04.00 WIB


8

6
Skala Nyeri

4
Skala nyeri Pre
2 Skala nyeri Post
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Responden

Sumber : data primer


Berdasarkan diagram 5.2 dapat Berdasarkan tabel 5.4 dapat
diketahui sebanyak 9 responden diketahui bahwa dari 15 responden
mengalami nyeri sedang dan 6 responden sebagian besar responden yaitu sebanyak
mengalami nyeri berat, dan setelah 10 responden (60%) mengalami nyeri
dilakukan kompres hangat sebanyak 11 sedang dan sebanyak 5 responden (33,3%)
responden mengalami nyeri sedang dan mengalami nyeri berat pada observasi 1
sebanyak 4 responden mengalami nyeri shif sore. Sedangkan pada observasi ke 2
ringan. Dari hasil analisis penelitian shif malam dengan jarak sekitar 8 jam
dengan menggunakan SPSS di dapatkan ρ dapat diketahui yaitu sebanyak 9
= 0,009 pada shif malam, artinya hipotesis responden (60%) mengalami nyeri sedang
diterima yang berarti ada efektifitas dan sebanyak 6 responden (40%)
pemberian kompres hangat terhadap mengalami nyeri berat. Hal ini
penurunan nyeri pada pasien post operasi kemungkinan disebabkan karena adanya
TURP diruang rawat inap RSI Siti Aisyah cidera akut akibat intervensi bedah dimana
Madiun. saat setelah kurang lebih 2 jam setelah
dilakukan operasi TURP dengan
Pembahasan menggunakan anastesi regional akan
1. Nyeri pasien post operasi TURP mengalami nyeri akut.
sebelum dilakukan kompres hangat
Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 3 2 - 4 3 | 39

Menurut Maheni (2018) Fenomena kemungkinan disebabkan karena kompres


nyeri timbul karena adanya kemampuan hangat yang dilakukan dapat memberikan
sistem saraf untuk mengubah berbagai rasa nyaman pada pasien. Ini sesuai
stimulus, kimia, mekanik, elektris, dan dengan pernyataan Uliyah dan Hidayat
termal menjadi potensial aksi yang (2010) bahwa kompres hangat tersebut
dijalarkan ke sistem saraf pusat. mampu mengurangi spasme otot sehingga
Salah satu yang mempengaruhi rasa nyeri pun berkurang. Berdasarkan
nyeri adalah umur, serta tahap tabel 5.2 yaitu pendidikan S1 sebanyak 1
perkembangan seseorang mempengaruhi responden dan SMA sebanyak 4 responden
reaksi dan ekpresi nyeri. Dalam hal ini mereka mengalami nyeri sedang dan nyeri
anak-anak kurang mampu mengungkapkan ringan ini sesuai dengan penelitian I Putu
nyeri yang dirasakan dibanding usia Arta Wijaya (2018) pendidikan adalah
dewasa, keadaan ini bisa menghambat proses perubahan tingkah laku dan sikap
penangan nyeri yang dirasakan. Hal ini orang dalam usaha mendewasakan diri
sesuai dengan tabel 5.1 yaitu sebanyak 7 melalui usaha latihan dan pengajaran, hal
reponden berusia 51-60 tahun dan mereka ini berhubungan dengan strategi koping
mengalami nyeri sedang dan berat. yaitu konsekwensi masing-masing
Hasil penelitian I Putu Arta Wijaya individu untuk menilai suatu keadaan.
(2018) bahwa semakin tua usia responden Tingkat pendidikan dalam pengkajian
semakin tinggi intensitas nyeri yang keperawatan diperlukan karena untuk
dirasakan.
mengetahui tingkat pengetahuan pasien
2. Nyeri pasien post operasi TURP tentang penanganan nyeri. Tingkat
setelah dilakukan kompres hangat pendidikan dihubungkan dengan
Berdasarkan tabel 5.5 dapat pengetahuan oleh karena itu seseorang
diketahui bahwa dari 15 responden yang berpendidikan tinggi akan lebih
sebagian besar responden yaitu sebanyak mudah untuk menyerap informasi
10 responden (66,7%) mengalami nyeri sehingga dalam pemberian asuhan
sedang dan sebanyak 5 responden (33,3%) keperawatan dapat disesuaikan dengan
mengalami nyeri ringan. Sedangkan pada tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan
malam hari dapat diketahui yaitu sebanyak adalah faktor yang menentukan tingkat
11 responden (73,3%) mengalami nyeri pemahaman, kemampuan, pasien dalam
sedang dan sebanyak 4 responden (26,7%) mengatasi nyeri yang dialami.
mengalami nyeri ringan. Hal ini
40 | Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 1 6 - 3 1

3. Efektifitas pemberian kompres hangat rating scale. Kompres hangat dengan buli-
terhadap nyeri pasien post operasi buli hangat diberikan selama 20 menit
TURP dilakukan 2x selama sehari setelah 4 jam
Berdasarkan diagram 5.1 intervensi pemberian analgesik. Hal ini sesuai yang
yang dilakukan pada sore hari dapat dikatakan oleh Adi Hidayat (2006) bahwa
diketahui dari 15 responden didapatkan 10 dalam pemberianya , obat-obat analgesic
responden mengalami nyeri sedang dan 5 memiliki khasiat rata-rata 4 sampai 6 jam
responden mengalami nyeri berat, setelah dengan efek puncak obat antara 30-60
dilakukan kompres hangat 10 responden menit.
mengalami nyeri sedang dan 5 responden Pada penelitian ini didapatkan hasil
mengalami nyeri ringan. Sedangkan pada shift sore (jam 20.00) 4 jam setelah
intervensi yang dilakukan pada malam hari pemberian analgesic dan dilakukan
menurut diagram 5.2 dari 15 responden intervensi kompres hangat 5 orang pasien
didapatkan 9 responden mengalami nyeri mengalamai penurunan nyeri. Hal ini
sedang dan 6 responden mengalami nyeri dikarenakan saat kompres air hanyat tugas
berat, setelah dilakukan kompres hangat air adalah memompa suhu panas ke tubuh
11 responden mengalami nyeri sedang dan hingga secara perlahan terjadi peringatan
4 responden mengalami nyeri ringan. Hal mekanis dan kimiawi yang berdampak
ini kemugkinan disebabkan karena positif.
pemberian kompres hangat mampu Hasil analisis penelitian dengan
memberikan rasa nyaman pada pasien, menggunakan SPSS didapatkan ρ = 0,005
melancarkan sirkulasi darah sehingga pada hari pertama shif sore, dan ρ = 0,008
mampu mengurangi sensasi nyeri yang pada hari pertama shif malam. Artinya
dirasakan pasien. hipotesa diterima yang berarti pemberian
Kompres air hangat (45-50,5◦C) kompres hangat efektif terhadap
pada pasien TURP menggunakan buli-buli penurunan nyeri pada pasien post operasi
hangat yang dibungkus kain diletakkan TURP di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah
diperut bagian bawah atau simpisis pubis Madiun. Hasil penelitian ini sesuai dengan
memiliki dampak fisiologis bagi tubuh, penelitian Wenny savitri (2013), yang
yaitu menurunkan dan menghilangkan berjudul Kompres hangat untuk operasi
nyeri (Makrifatul & Khairiyatul, 2015). sectio caesaria. Wenny mengatakan bahwa
Pengukuran skala nyeri dilakukan ada perbedaan yang nyata antara skala
saat sebelum dan setelah intervensi nyeri pasca operasi sectio caesaria antara
diberikan dengan menggunakan numeric
Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 3 2 - 4 3 | 41

responden yang diberi kompres air hangat (26,7%), dan yang mengalami nyeri
dan yang tidak diberi kompres hangat. sedang 11 responden (73,3%), yang
semula sebelum dilakukan kompres hangat
KESIMPULAN ada 6 responden (40%) yang mengalami
Berdasarkan dari hasil uraian nyeri berat setelah dilakukan kompres
penelitian dan pembahasan tentang hangat sudah teratasi.
efektifitas kompres hangat terhadap Efektifitas pemberian kompres
penurunan tingkat nyeri pada pasien post hangat terhadap tingkat nyeri pada pasien
operasi TURP di ruang rawat inap RSI Siti post operasi TURP. Dari hasil penelitian
Aisyah Madiun, dengan jumlah 15 didapat ada efektifitas kompres hangat
responden post operasi TURP, diperoleh terhadap penurunan tingkat nyeri pada
kesimpulan: Nyeri pasien post operasi pasien post operasi TURP di ruang rawat
TURP sebelum dilakukan kompres hangat. inap RSI Siti Aisyah Madiun, hasil ini
Berdasarkan hasil penelitian pada shif sore diperoleh dari hasil uji statistic
sebelum dilakukan kompres hangat menggunakan Wilcoxson dengan hasil
didapat jumalah pasien yang mengalami pada shif sore ρ = 0,005, dan pada shif
nyeri sedang 10 responden (66,7%), dan malam ρ = 0,009.
nyeri berat 5 responden (33,3%). Pada shif
malam didapat jumlah pasien yang SARAN
mengalami nyeri sedang 9 responden Berdasarkan hasil analisis,
(60%), dan yang mengalami nyeri berat 6 pembahasan, dan kesimpulan, saran yang
responden (40%). Nyeri pasien post dapat peneliti berikan adalah sebagai
operasi TURP sesudah dilakukan kompres berikut:
hangat. Berdasarkan hasil penelitian pada 1. Rumah Sakit
shif sore setelah dilakukan kompres hangat RSI Siti Aisyah Madiun hendaknya
di dapat jumlah pasien yang mengalami menggunakan kompres hangat
nyeri ringan 5 responden (33,3%), dan menggunakan buli-buli sebagai terapi
nyeri sedang 10 responden (66,7%), yang pelengkap untuk menunjang intervensi
semula sebelum dilakukan kompres hangat nyeri pada pasien post operasi TURP.
ada 5 responden (33,3%) nyeri berat 2. Profesi Perawat
setelah dilakukan kompres hangat sudah Tenaga perawat hendaknya
teratasi. Pada shif malam setelah dilakukan memberikan informasi kepada keluarga
kompres hangat didapat jumlah pasien pasien tentang teknik kompres hangat
yang mengalami nyeri ringan 4 responden sebagai salah satu alternatif pengendalian
42 | Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 1 6 - 3 1

nyeri non farmakologi karena metode ini SMA Negeri 2 Pamekasan, Jurnal
lebih murah, mudah, efektif, dan tanpa Ilmiah Kesehatan,Vol 8, No1,
efek yang merugikan. Februari 2015, Hal 76-80.
3. Pasien Post Operasi TURP Aprina, Yowanda, Noven Ilham, Sunarsih.
Pasien post operasi TURP 2017.Relaksasi Progresif Terhadap
hendaknya menerapkan kompres hangat Intensitas Nyeri Post Operasi BPH,
dengan buli-buli dirumah ketika Jurnal Kesehatan, Volume VIII,
mengalami ketidak nyamanan atau nyeri. Nomer 2, Agustus 2017, hlm 289-
4. Pengembangan Ilmu 295.
Penelitian yang akan datang Elizabeth J. Corwin. (2009), Buku Saku
heendaknya bisa menyempurnakan hasil patofisologi Corwin. Jakarta: Aditya
penelitian ini dengan menggunakan alat Media.
kompres hangat yang lebih baik dengan Kelana Kusuma Dharma.2011. metodologi
suhu yang terus stabil. Penelitian Keperwatan. Jakarta
Timur: CV. Trans Info Media.
DAFTAR PUSTAKA Maryah,Vita.2018.Perbedaan efektivitas
Adelia, Filzha, Monoarfa Alwin, Wagiu kompres dingin dan kompres hangat
Angelica. 2017.Gambaran BPH di terhadap penurunan intensitas nyeri
RSUP Prof, Dr. R.D.Kandou pada pasien post operasi appendicitis
Manado Periode Januari 2014-Juli di RSUD Waikabubak Sumba Barat-
2017,Jurnal e-Clinic (eCl), Volume NTT.Nursing News.Vol.3, No.1.
5,Nomor 2, Juli- Desember 2017. Notoatmojo S.2012.Metodologi Penelitian
Agung, Satrio, Andriyani, Annisa, Sari Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta
Dewi Kartika. 2013.Terdapat Prabowo, Eko, Pranata Andi Eka. 2014.
Pengaruh Pemberian Teknik Asuhan Keperawatan Sistem
Relaksasi Nafas dalam Terhadap Perkemihan. Yogyakara:Nusa
Tingat Nyeri pada Pasien Post Medika.
Operasi dengan Anastesi Umum, Prasetyo S.N.2010. Konsep dan proses
INFOKES, VOL. 3 NO. 1 februari Keperawatan Nyeri.
2013. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Amaliyah, Makrifatul, Afiyah Khairiyatul. Oktaviana, Amrina, Imron,
2015.Kompres Hangat Riyanti.2012.Menurunkan Nyeri
Mempengaruhi Derajat Nyeri Disminore dengan Kompres Hangat.
Menstruasi Pada Siswa Kelas X Di
Health Sciences Journal Vol 4 (No 1)(2020): 3 2 - 4 3 | 43

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, Widiarti,Dwi,Anastasia,Onny.2017.Buku


No, 2, Oktober 2012. Ajar Keperawatan Dasar Edisi
Sari, Windi Arfian, Ekwntini Rosa 10,vol (3). Jakarta:EGC
Delima, Prayogi Agus sarwo. Wijaya, I Putu Artha, Yantini Kadek Evi.
2017.Pengaruh Pemberian Kompres 2018. Faktor-Faktor Yang
Hangat Suprapublik Terhadap Mempengaruhi Intensitas Nyeri
Pemulihan Reflek Vesica Urinaria Pasca Operasi Fraktur Ekstermitas
pada Pasien Post Spinal Anastesi Di Bawah Di RSU Tabanan.Caring,
RSU PKU Muhammadyah Bantul. Vol. 2 No. 1.
Jurnal Teknologi Kesehatan, volume
13, Nomor 2, September 2017, hlm
94-99.
Sueb, Cecep Triwibowo. 2016. Relaksasi
Benson dapat Menurunkan Nyeri
Paska Trans-Urethral Resection Of
The Prostate. Jurnal keperawatan
Soediman (The Soediman Journal of
Nursing), Volume 11,No. 2 Juli
2016
Savitri,Wenny.2013.Kompres Hangat
Untuk Pasca Operasi Sectio
Caesarean.Media Ilmu Kesehatan,
Vol.2, No.1.
Rahayuningrum, Dwi,
Christina.2016.Perbedaan Pengaruh
Tekhnik Relaksasi Nafas Dalam dan
Kompres Hangat dalam Menurunkan
Disminore pada Remaja.Volume 7,
Nomor 2, Desember 2016 e-ISSN :
2540-9611 p-ISSN : 2087-8508.
Uliyah dan Hidayat.2010.Ketrampilan
Dasar Praktek Klinik untuk
Kebidanan. Jakarta:Salemba Medika.

You might also like