Professional Documents
Culture Documents
Pengaturan Saham Perusahaan
Pengaturan Saham Perusahaan
Pengaturan Saham Perusahaan
Abstract
The work aims at visualized the idea to harmonize the regulation of ‘corporate
shares/CS’ in the corporate law of Indonesia and Singapore in order to start up
and embody the ASEAN Single Market. Discussion of this research focus on the
different minimum standards and requirements (MS&R) in the transaction CS
within two different corporate laws of Indonesia and Singapore. For those problem,
it is necessary to employ a conceptual approach, especially corporate share as a
very basic of a company, to have a comparative legal analysis to reach a solution.
Further,to harmonize such standars and requirements on the CS transaction,
it is necessary to use the theory of negative regional economic integration that
significantly differentiate with a conservative theory as aplied in the EU. As a result,
the different regulation of CS between those two different company law regimes
should be simplified by withdrawing their similiarities of MS&R. This may cretae
an avenue to achieve the ASEAN’s single market in 2015. This new standar (model)
would ease the process harmonization in which companies of ASEAN Countries
can make a cross-ownership of CS by the mergers and acquisitions transactions
that timely make a strong position in the business competition regionally. A the
end, I conclude that harmonization of MS&R of CS provided in company laws
of Indonesia and Singapore would become a cornerstone for the ASEAN Single
Market in which handicapes for having a joint market has been minimized or even
abolished. However, harmonization of MS&R of CS should be in the corridor
a sustainable global justice in the ASEAN market competition. Therefore, I
recommend that both Indonesia and Singapore should develop a corporate culture
in the spirit of the ASEAN Single Market, and amanedments of company law of
both countries, especially concerning with the CS and legal procedures for the
transaction of cross-boder mergers and acquisituions should also be revised.
Keywords: Corporate shares, legal harmonization and ASEAN Single Market.
Abstrak
Upaya untuk memvisualisasikan ide demi menyelaraskan peraturan saham
perusahaan/CS ‘ dalam hukum perusahaan dari Indonesia dan Singapura dalam
76 Yuridika: Volume 28 No 1, Januari-April 2013
rangka untuk memulai dan mewujudkan Pasar Tunggal ASEAN Pembahasan ini
fokus penelitian pada standar minimum yang berbeda dan persyaratan (MS & R)
dalam transaksi CS dalam dua undang-undang perusahaan yang berbeda dari
Indonesia dan Singapura. Untuk masalah tersebut, maka perlu menggunakan
pendekatan konseptual, terutama saham perusahaan sebagai sangat dasar dari
sebuah perusahaan, memiliki analisis hukum komparatif untuk mencapai solusi.
Selanjutnya, untuk menyelaraskan standars tersebut dan persyaratan pada
transaksi CS, maka perlu menggunakan teori integrasi ekonomi regional negatif
yang signifikan membedakan dengan teori konservatif seperti aplied di Uni
Eropa. Akibatnya, peraturan yang berbeda dari CS antara kedua perusahaan
rezim hukum yang berbeda harus disederhanakan dengan menarik similiarities
mereka MS & R. Ini mungkin cretae jalan untuk mencapai pasar tunggal ASEAN
pada 2015 . Ini Standar baru (model) akan mempermudah harmonisasi proses di
mana perusahaan-perusahaan dari negara ASEAN dapat melakukan kepemilikan
silang CS oleh merger dan akuisisi transaksi yang tepat waktu membuat kuat
posisi dalam persaingan bisnis regional. A akhirnya, saya menyimpulkan bahwa
harmonisasi MS & R dari CS disediakan dalam hukum perusahaan dari Indonesia
dan Singapura akan menjadi landasan untuk Pasar Tunggal ASEAN di mana
handicapes untuk memiliki pasar bersama telah diminimalkan atau bahkan
dihapuskan . Namun, harmonisasi MS & R dari CS harus dalam koridor keadilan
global yang berkelanjutan di pasar ASEAN competition. Therefore, saya sarankan
bahwa baik Indonesia dan Singapura harus mengembangkan budaya perusahaan
dalam semangat Pasar Tunggal ASEAN, dan amanedments hukum perusahaan
kedua negara, khususnya yang menyangkut dengan CS dan prosedur hukum untuk
transaksi merger dan acquisituions lintas seberang perbatasan juga harus direvisi.
Kata Kunci: Saham Perusahaan, Harmonisasi Hukum dan Pasar Tunggal ASEAN
dinyatakan pada BAB I pasal 1 (Paragraf 5) minimal untuk transaksi jual beli saham
Piagam ASEAN:3 perusahaan.
atau standar penilaian yang dipisahkan dari Dari uraian singkat mengenai
hukum nasional, seperti the UN Convention peristilahan di atas, harminosasi hukum dapat
on the International Sale of Goods “CISG); dirumuskan sebagai proses pengeliminasian
2) melalui tindakan yang dimaksudkan perbedaan-perbedaan atau penyederhanaan
untuk merubah hukum nasional terlepas dua system hukum yang berbeda, sekaligus
dari sebuah transaksi yang mengandung menemukan a set of coordinated and neutral
dimensi transnasional. Harmonisasi values (norms) yang dapat digunakan pada
dengan sederhana dapat dirancang untuk transaksi lintas yurisdiksi, penyesuaian
mendekatkan hukum beberapa yurisdiksi spesifik (justification) atau menciptakan
atau lebih maju lagi menetapkan satu (menerbitkan) satu panduan (model) sebagai
dokumen hukum yang diperlakukan dalam standar atau persyaratan minimal pada
multi-yurisdiksi (uniform laws).7 proses transaksi pembelian atau pengalihan
Selanjutnya, istilah harmonisasi tidaklah saham perusahaan. Bagaimanapun, a set
sama dengan unifikasi.8 Harmonisasi of coordinated and neutral norms tersebut
merupakan langkah menuju unifikasi. harus koheren dan atau tidak bertentangan
Harmonisasi dapat diterjemahkan sebagai dengan peraturan perundangan terkait,
upaya untuk menemukan pendekatan atau seperti perundang-undangan di bidang
koordinasi pada ketentuan atau system persaingan usaha, merger dan akuisi, dan
hukum yang berbeda, sekaligus menciptakan perusahaan.
persyaratan atau suatu standar minimum Pendekatan tentang harmoinisasi
guna mengeliminasi perbedaan-perbedaan pengaturan saham perusahaan
ketentuan atau system hukum tersebut.9
Harmonisasi merupakan jalan menuju
Istilah harmonisasi lazimnya bermakna
integrasi dan unifikasi. Untuk itu ASEAN
komprehensif. Harmonisasi dapat dilakukan
menciptakan pendekatan baru guna
baik terhadap system hukum, atau dapat pula
melakukan integrasi ekonomi berdasarkan
terhadap perundang-undangan. Pada tulisan ini
‘Open Regionalism’, yang menyeimbangkan
pengertian harmonisasi lebih mengkhususkan
liberalisasi perdagangan dan investasi intra
kepada pengaturan (ketentuan, pasal-pasal)
dan ekstra regional yang dimaksudkan untuk
saham perusahaan (corporate shares). Oleh
menciptakan suatu integrasi pasar regional
karena pendekatan harmonisasi dilakukan
yang terbentuk secara alamiah dan faktual
secara konseptual, lebih spesifik, dan lebih
diluncurkan oleh ASEAN dalam skema
mudah memperbandingkannya.
integrasi barunya: AIA, AFAS dan AFTA.
Model atau paradigma ini secara hukum
didasarkan atas ‘teori integrasi ekonomi
7
Christian Twigg-Flesner; Gonzalo Villalta Puig,
ibid., hlm. 103. regional yang negatif’, berbeda dengan pola
8
Unifikasi dimaksudkan untuk menggantikan dua atau
lebih system hukum dengan satu system hukum tunggal.
konservatif pada Uni Eropa yang tidak perlu
9
Lihat Harmonization of Law, dalam http://www. diikuti oleh kawasan lain. Namun Uni Eropa
wikipedia.org
Zulheri: Harmonisasi Pengaturan Saham Perusahaan dalam Rezim Hukum Indonesia 81
10
Lihat John Pinder, “Positive Integration and
Negative Integration: Some Problem of Economic Union
11
Lihat Oliver Brand, “Conceptual Comparisons:
in he EEC”, dalam Michael Hodges (ed.), Europena Towards A Coherent Methodolody of Comparative Legal
Integration, Middlessex. Penguin Books Inc. 1972. Studies”, Brook. J. Intl. L, vol. 32, no. 2, 2007.
82 Yuridika: Volume 28 No 1, Januari-April 2013
Untuk itu, proses kepemilikan silang saham secara baik, karena adanya kekosongan
perusahaan intra perusahaan negara-negara pengaturan dan juga dipicu oleh hambatan
ASEAN merupakan identitas dan integritas administratif serta ketiadaan pelaksanaan
sebagai pilar utama yang harus ditegakkan. peraturan, sehingga potensi penuh dari pasar
Kemudahan atau penyederhanaan tunggal itu tidak terolah secara maksimal.12
proses kepemilikan saham secara silang
Pengaturan Saham Perusahaan di
khususnya akan menyediakan jalan menuju
Indonesia dan Singapura
pada pertumbuhan dan peningkatan
perekonomian nasional negara-negara Pada bagian ini pembahasan
anggota ASEAN yang kuat dan kompetitif, difokuskan kepada dua hal pokok, yaitu
serta saling menjaga stabilitas ekonomi tentang pengaturan saham dalam undang-
domestik masing-masing. undang perseroan Indonesia dan Singapura.
Hasil yang diharapkan adalah Kedua negara ini dijadikan sampel pada
terwujudnya pergerakan modal, barang, jasa pembahasan dalam tulisan ini karena kedua
dan orang secara bebas tanpa merubah identitas negara merupakan negara yang terbebas
nasional masing-masing negara. Ketersediaan dari krisis moneter global. Artinya, stablitas
investasi akan memicu terbukanya lapangan perekonomian negara itu teruji oleh gejolak
kerja baru bagi profesional, atau individu perubahan ekonomi yang terjadi di Amerika
dari negara ASEAN, yang pada gilirannya Serikat dan Eropa. Secara spesifik, stabilitas
tentu saja meningkatkan kemakmuran dan tersebut hanya dapat direalisasikan jika
kesejahteraan. Seluruh potensi sumber daya saham-saham perusahaan nasionalnya
manusia, sumber daya alam, termasuk potensi terkontrol secara baik meskipun juga diakui
ekonomi lainnya yang tidak aktif perlu bahwa banyak faktor penentu kenapa
diaktivasi sehingga memberi manfaat atau stabilitas perekonomian kedua negara
keuntungan komulatif bagi negara-negara terbebas dari krisis, seperti stabilitas politik,
anggota ASEAN. kebijakan keuangan yang handal terhadap
krisis finansial global. Selain itu, dengan
Oleh karena itu, berdasarkan
stablitas perekonomian nasional tersebut
pengalaman dan praktik masyarakat Eropa,
telah menarik atau mengundang investor
ASEAN perlu menyiapkan seperangkat
asing terutama dari Eropa dan Amerika
instrument hukum untuk memacu
untuk memetik keuntungan di kawasan ini.
pertumbuhan ekonomi regional dan
tentu saja dalam kerangka pembentukan Untuk menilik lebih jelas tentang
pasar tunggal. Pengalaman Eropa yang bagaimana kedua pengaturan saham
menunjukkan pasar tunggal Eropa tidak perusahaan itu dapat diharmonisasikan
selalu berjalan secara mulus dan pasar
12
Baca, Mario Monti, “A New Strategy For
regionalnya tidak pula terintegrasi secara Singe Market”, report to the President of the European
nyata pada beberapa bidang atau sektor Commission: Jose Manuel Barosso, May 2010. Lihat
http://ec.europa.eu/internal_market/strategy/docs/ monti_
ekonomi. Pasar tunggalnya tidak terekploitir report_final_10_05_2010_en.pdf
Zulheri: Harmonisasi Pengaturan Saham Perusahaan dalam Rezim Hukum Indonesia 83
oleh Perkom No. 11 Tahun 2010 tentang kabar dalam kurun waktu 14 hari setelah
Konsultasi, serta Perkom no 10 Tahun 2011 penanda-tangan akta pendirian perusahaan
tentang Perubahan atas Perkom no. 13 atau setelah ada keputusan Rapat Umum
Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemegang Saham (RUPS) tentang
tentang Penggabungan atau Peleburan penyetoran saham.19
Badan Usaha dan Pengambil-alihan saham Berikutnya, segala bentuk tagihan
perusahaan yang dapat mengakibatkan pemegang saham dan kreditor atas
terjadinya praktik monopoli dan persaingan perusahaan tidak dapat dikompensasikan
usaha tidak sehat.17 Terakhir, pengaturan dengan penyetoran saham, kecuali
saham perusahaan juga ditemukan beberapa disetujui RUPS. Sebaliknya, hak tagih
pasal pada Undang-undang no. 8 Tahun pemegang saham dan kreditor itu dapat
1995 tentang Pasar Modal. dikompensasikan apabila: 1) perseroan
Dalam UU PT, saham (moveable telah menerima uang atau penyerahan benda
tangible assets) didefinisikan sebagai modal berwujud atau benda tidak berwujud yang
dasar perseroan yang disetorkan pemegang dapat dinilai dengan uang; 2) pihak yang
saham, yang secara keseluruhan memiliki menjadi penangung atau penjamin utang
nilai nominal minimal baik dalam bentuk perseroan telah membayar lunas utang
uang, benda berwujud, ataupun benda tidak operseroan sebesar yang yang ditangung
berwujud yang dapat dinilai dengan uang atau yang dijamin; atau 3) perseroan menjadi
dan secara nyata dinilai secara wajar serta penangung atau penjamin utang dari pihak
diterima perusahaan.18 Penambahan modal ketiga dan perseroan telah menerima
yang ditempatkan harus disetor penuh dan manfaat baik secara langsung atau tidak
tidak dimungkinkan penyetoran secara langsung berupa uang atau barang yang
berangsur. Penyetoran itu dapat berupa dapat dinilai dengan uang.20
uang atau benda berwujud atau benda tidak Kemudian, saham perusahaan dapat
berwujud yang dapat dinilai dengan uang ditetapkan satu atau lebih klasifikasi
dan yang secara nyata telah diterima oleh berdasarkan karakteristik yang sama di
perusahaan. Penilaian modal saham yang dalam Anggaran Dasar (AD) perusahaan.
disetor ditentukan berdasarkan nilai wajar Secara umum, Indonesia menganut multiple
yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar classes of share dengan hak-hak ekonomi
atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan yang berbeda. Bagaimanapun, UU PT
perseroan. Khusus pada penyetoran saham mengelompokkannya ke dalam lima
dalam bentuk benda tidak bergerak harus kategori: 1) Saham dengan hak suara atau
diumumkan dalam satu atau lebih surat tanpa hak suara; 2) Saham dengan hak khusus
untuk mencalonkan anggota Direksi dan
17
Lihat KPPU, Terbanyak, Merger Perusahaan Lokal
2010, selasa 10 Januari 2012, tersedia pada: http://www.
hukumonline.com
18
Lihat ketentuan pasal 31 UU Perseroan Terbatas
19
Lihat ketentuan pasal 33-35 UU PT
(PT)
20
Lihat ketentuan Pasal 35 UU PT.
Zulheri: Harmonisasi Pengaturan Saham Perusahaan dalam Rezim Hukum Indonesia 85
dua kelompok, yakni ordinary shares dan lazim adalah: 1) semua saham yang akan
preference shares. Pada Preference shares dialihkan harus disetujui oleh Dewan
(P-shares), pemegang saham diberi hak Direktur melalui keputusan yang dihasilkan
untuk menerima sejumlah deviden tetap dari pada sebuah pertemuannya; 2) klausula
keuntungan perusahaan. Saham ini dibayarkan preemtion sering dimasukkan ke dalam
secara prioritas (lebih didahulukan) dari pada the Articles, yang menyatakan bahwa
kelompok saham lainnya. Biasanya saham anggota mana pun yang berniat untuk
ini tidak dapat mengambil bagian selanjutnya menjual saham apa pun harus terlebih
pada keuntungan perusahaan melebihi deviden dahulu menawarkannya kepada anggota
khususnya. Dalam hal likuidasi perusahaan, yang ada (hadir). Pengalihan P-shares atau
saham ini diberi hak untuk pembayaran O-shares sebagai hadiah, melalui penjualan
kembali atas modalnya (setelah kreditur atau melalui metode distribusi aset dapat
dibayarkan, tetapi tidak lagi mengambil dilakukan untuk menarik bea materai
bagian dalam aset surplus. Lazimnya, saham (lihat stamp duty Act) di Singapura, yang
ini tidak mengantongi hak suara.24 angkanya 0.2 % dari Penghitungan atau
Pada Ordinary shares (O-shares), nilai aset bersih, yang menghasilkan jumlah
biasanya saham ini membentuk bagian yang lebih besar. Ketentuan ini berlaku atas
utama dari modal perusahaan. Biasanya The dokumen yang ditanda-tangani di dalam
Singapore Corporation’s Article of Association atau di luar Singapura, terhitung mulai dari
(SCAS) akan menentukan hak-hak dari 1 April 2010 sampai 31 Maret 2015.26
kelompok yang bebeda dari pemegang saham Selanjutnya, pengalihan saham harus
ini. Lazimnya, pemegang saham ini diberi mengikuti prosedur berikut: 1) memeriksa
hak atas keuntungan sisa, setelah pembayaran pasal-pasal UU Perseroan tentang pengalihan
dividen pada saham peringkat sebelumnya. saham. Pastikan bahwa hak kepemilikan
Pemegang saham ini mendapatkan sejumlah lebih dahulu (jika ada) telah dipenuhi atau
hak suara dalam perusahaan dan oleh karena dilepaskan; 2) pastikan bahwa dokumen
itu mereka dapat mengontrol komposisi pengalihan ditandatangani oleh pihak
Dewan Direktur.25 Selain kedua kelompok pengalih dan pihak penerima pengalihan; 3)
saham di atas, seperti saham atas unjuk (bearer Tunjukkan dokumen pengalihan dan sertifikat
shares) tidak diperbolehkan di Singapura. saham terkait kepada perusahaan; 4) dapatkan
Untuk investor yang berminat membeli keputusan dewan direksi yang menyertujui
saham perusahaan di Singapura, mereka pengalihan saham; 5) tunjukkan dokumen
harus mengikuti peraturan pengalihan untuk pengesahan (stamping) dan bayar bea
saham. Biasanya, SCAS akan menentukan materai; 6) perbaharui pendaftaran seperlunya;
pembatasan tentang pengalihan saham. dan 7) batalkan sertifikat saham lama dan
Bentuk-bentuk pembatasan yang paling terbitkan sertifikat saham yang baru.27
24
Lihat Singapore Companies Act.
25
Singapore Companies Act, ibid.
26
Singapore Companies Act, ibid.
Zulheri: Harmonisasi Pengaturan Saham Perusahaan dalam Rezim Hukum Indonesia 87
27
Singapore Companies Act, ibid.
28
KPMG, “Taxation of Cross-boder Merger and
Acquisition”, Singapore, 2012. 29
Lihat http://www.asean.org
88 Yuridika: Volume 28 No 1, Januari-April 2013
membentuk AFTA (ASEAN Free Paper yang akan pedomani dan diikuti oleh
Trade Area) dengan skema CEPT semua negara angota ASEAN.
(Common Effective Preferential Secara substansial, alasan pentingnya
Tarriff) guna menghapus dan atau harmonisasi pengaturan saham perusahaan
mengurangi hambatan tarif secara ini, antara lain, untuk menghapuskan
bertahap pada jenis barang tertentu perbedaan pengaturan, mengurangi
dan dalam kurun waktu tertentu; perbedaan perlakuan antar perusahaan
(5) The 2003 ASEAN Declaration of the yang berkedudukan dalam negara-negara
Bali Concord II, yang menegaskan ASEAN, menyederhanakan standar
kembali proses integrasi ekonomi, minimum, sehingga ongkos atau biaya
yang sebelumnya diusulkan Goh Cok transaksi dapat dikurangi. Misalnya, biaya,
Tong, perdana menteri Singapura, birokrasi yang berbelit, dan prosedur
untuk membentuk Komunitas transaksi merger dan akuisisi lintas batas
Ekonomi ASEAN, pada KTT ke 8 di negara dapat dikurangi secara signifikan.
Pnom Penh; Penyederhanaan dan standar minimum
(6) The 2007 ASEAN Declaration on the yang dibuat memberi kemudahan bagi listed
Acceleration of the Establishment of companies dalam bertransaksi.
an ASEAN Community by 2015, di Selain itu hasil hamonisasi ini juga
Cebu-Philipine; untuk memfasilitasi investor baik dari negara
(7) The 2007 ASEAN Charter and intra maupun di luar ASEAN. Artinya,
Blue Print of ASEAN Economic strandar minimum atau persyaratan untuk
Community, Singapore. transaksi pengalihan saham perusahaan
(restrukturisasi kepemilikan) dalam bentuk
Dari ketujuh sumber hukum di atas
merger dan akuisisi lintas batas dapat
secara jelas terlihat kekoherensian upaya
berlangsung secara baik, progresif dan
ASEAN untuk membentuk pasar tunggal
fair, tanpa mengabaikan perundangan
ASEAN yang diawali dengan pembentukan
nasional mengenai persaingan usaha,
kerja sama ekonomi, integrasi ekonomi,
merger, perpajakan, patent, perlindungan
dan masyarakat ekonomi ASEAN. Semua
konsumen, dan sebagainya, serta tanpa
upaya itu berada pada tataran kebijakan
merusak stabilitas ekonomi nasional negara-
makro, dan perlu ditindak-lanjuti dengan
negara ASEAN. Lebih khusus lagi, dengan
langkah konkritnya pada level mikro,
diaplikasikannya standar minimum yang
misalnya pengharmonisasian pengaturan
diterbitkan ASEAN tidak mengundang
saham perusahan. Seharusnya, upaya
terjadinya rush saham secara besar-besaran.
pengharmonisasian pengaturan saham
Oleh karena itu pengontrolan saham
perusahaan pada level regional perlu
perusahaan dan pembatasan arus modal30
dituangkan apakah dalam bentuk deklarasi,
perjanjian khusus, atau Directive atau Blue 30
Munir Fuadi, op. cit., 203-206.
Zulheri: Harmonisasi Pengaturan Saham Perusahaan dalam Rezim Hukum Indonesia 89
Enriques, Luca, “Company Law Harmoni- KPPU, “Terbanyak, Merger Perusahaan Lo-
zation Reconsidered: What Role for kal 2011”, Hukumonline, 10 Januari
the EC?”, European Corporate Gover- 2012.
nance Institute/ECGI Working Paper
Series in Law, no. 53/2005, available Reuter, Thomson (Pickering Pacific Analy-
at: http://www.ecgi.org/wp. sis), “ASEAN 6 – M&A Deals”, Sin-
gapore, 2010, tersedia pada www.
Flesner, Christian Twigg-, “Some thoughts pickeringpacific.com
on the Harmonization of Commercial
Law and gthe impact on Cross-border Stefan, Paul B., “The Futility of Unification
Transaction”, in Christian Twigg- and Harmonization in International
Flesner and Gonzalo Villalta Puig, Commercial Law”, University of
(eds.), Boundries of Commercial Law Virginia School of Law, Legal Stud-
and Trade Law, Sellier european law ies Working Paper Series, no. 99-10,
publishers, available at: http://www. available at: http://www.ssrn.com.
sellier.de.
Waller, Spencer Weber, “Public Choice
Theory and the International Harmo-
nization of Antitrust”, available at:
http://www.ssrn.com.