Professional Documents
Culture Documents
Studi Optimasi Ekstraksi Kandungan Senyawa Fenolik Total Dan Uji AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN MANGGIS (Garcinia Mangostana Linn.)
Studi Optimasi Ekstraksi Kandungan Senyawa Fenolik Total Dan Uji AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN MANGGIS (Garcinia Mangostana Linn.)
36 DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.308
Vol. 10, No. 1, March 2019 J. Ris. Kim.
antioksidan terhadap radikal bebas DPPH dan kemudian dicuci dengan menggunakan pelarut
ekstrak etanol memiliki daya antioksidan lebih n-heksan untuk menghilangkan lemak.
rendah 11 kali dari vitamin E sampel [4].
Pengujian profil fitokimia sampel daun
Penelitian ini mengembangkan potensi bagian manggis
daun tanaman manggis dengan cara maserasi Pengujian profil fitokimia yang dilakukan
untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari mengacu pada prosedur kerja yang dilakukan
ekstrak daun manggis dengan pelarut air, oleh Nursal [5] yang merujuk pada metode
metanol, etanol, dan aseton. Penggunaan Harborne (1987) [6]. Serbuk daun manggis
pelarut ini bertujuan untuk mengetahui pelarut sebanyak 2 gram dimasukkan ke dalam tabung
yang paling efektif untuk mengekstrak reaksi, kemudian ditambahkan metanol dan
senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan yang dipanaskan dengan spiritus selama 5 menit.
aktivitasnya diperoleh dari pengukuran Larutan tersebut diambil untuk pemeriksaan
serapan dengan spektrofotometri UV-Vis. senyawa flavonoid, fenolik, saponin,
Dalam penelitian ini, pengujian kandungan triterpenoid, steroid, alkaloid dan kumarin.
senyawa fenolik total menggunakan metode
Folin-Ciocalteu dan uji aktivitas antioksidan Pemeriksaan flavonoid (Sianidin Test)
menggunakan metode DPPH. Metode ini Sebanyak 2 mL larutan ekstrak metanol
cukup sederhana dan mudah dikerjakan. dimasukkan kedalam tabung reaksi,
ditambahkan asam klorida pekat dan sedikit
METODOLOGI PENELITIAN serbuk magnesium, terbentuknya warna jingga
sampai merah menunjukkan adanya flavonoid
Bahan Kimia
[7].
Daun manggis, akuades, pelarut (metanol,
etanol, aseton) yang dibeli dari MERCK,
Pemeriksaan fenolik
pereaksi Mayer, pereaksi Liebermann-Burchad,
Sebanyak 2 mL larutan ekstrak metanol
sianidin test, besi (III) klorida, ammonia,
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah
natrium hidroksida, DPPH (2,2-difenil-1-
larutan besi (III) klorida dan diamati perubahan
pikrilhidrazil), asam askorbat sebagai control
warna larutan. Apabila larutan bewarna biru
positif pada uji antioksidan, natrium karbonat
atau hitam menandakan positif mengandung
20%, reagen Folin-Ciocalteu, asam galat sebagai
senyawa fenolik [7].
larutan standar pada uji antioksidan.
Pemeriksaan saponin
Peralatan
Sebanyak 2 mL larutan ekstrak metanol
Gerinda, neraca analitik, ayakan 0,25 µm,
dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
magnetic stirrer, sentrifus, rotary evaporator
dikocok. Apabila terbentuknya busa yang tidak
BUCHI R-124, freze drying, tabung reaksi,
hilang (± 5 menit) setelah penambahan
chamber, pipa kapiler, lampu UV (254 nm dan
beberapa tetes asam klorida pekat,
356 nm), botol vial, spektrofotometer UV-Vis
menunjukkan adanya senyawa saponin . [8]
Thermo Scientific, dan alat-alat gelas.
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.308 37
J. Ris. Kim. Vol. 10, No. 1, March 2019
38 DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.308
Vol. 10, No. 1, March 2019 J. Ris. Kim.
Tabel 2. Pengaruh jenis pelarut terhadap hasil ekstraksi dan kandungan fenolik total
Jumlah Ekstrak Kandungan Fenolik Total
Jenis Pelarut
(%) (mg GAE/g)
Air 12,75 ± 0,32 358,69 ± 3,00
Metanol
Metanol 100% 17,72 ± 0,58 450,20 ± 8,92
Metanol 75% 20,38 ± 0,34 426,01 ± 4,93
Metanol 50% 21,51 ± 0,40 404,44 ± 4,08
Etanol
Etanol 100% 11,05 ± 0,45 614,25 ± 3,00
Etanol 75% 15,68 ± 0,50 499,87 ± 4,93
Etanol 50% 18,39 ± 0,63 480,26 ± 4,93
Aseton
Aseton 100% 9,20 ± 0,52 488,10 ± 7,06
Aseton 75% 22,16 ± 0,26 487,45 ± 5,88
Aseton 50% 34,98 ± 0,15 408,37 ± 3,00
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.308 39
J. Ris. Kim. Vol. 10, No. 1, March 2019
Hasil Ekstraksi dan Kandungan Fenolik Total Kandungan Fenolik Total; pada Tabel 2 dapat
Hasil ekstraksi; pada penelitian ini ekstrak dilihat nilai kandungan fenolik total dari
daun manggis diperoleh dengan menggunakan ekstrak berkisar dari 358,69 mg GAE/g ekstrak
pelarut air, metanol, etanol, aseton dan pelarut daun manggis untuk ekstrak air hingga 614,25
air dengan perbandingan konsentrasi yang mg GAE/g ektrak daun manggis untuk ekstrak
berbeda terhadap metanol, etanol, dan aseton etanol 100%. Kandungan fenolik total pada
(50% dan 75%). Pengaruh jenis pelarut ekstrak menurun dengan urutan pelarut
terhadap hasil ekstraksi dan kandungan fenolik sebagai berikut: etanol 100% > etanol 75% >
total dapat dilihat pada Tabel 2. Komposisi dari aseton 100% > aseton 75% > etanol 50% >
pelarut sangat mempengaruhi jumlah ekstrak metanol 100% > metanol 75% > aseton 50% >
dan kandungan fenolik total (p < 0,05). metanol 50% > air. Kandungan fenolik total dari
ekstrak etanol 100% lebih tinggi dari ekstrak
Berdasarkan hasil dari kandungan fenolik total aseton 100%, sedangkan kandungan fenolik
(Tabel 2), jumlah hasil ekstraksi berkisar antara total dari ekstrak air secara signifikan lebih
9,20% untuk ekstrak aseton 100% sampai sedikit dibandingkan dengan pelarut lainnya.
dengan 34,98% untuk ekstrak aseton 50%. Ini disebabkan oleh kandungan karbohidrat
Hasil dari ekstraksi dengan berbagai pelarut dalam ekstrak air lebih banyak daripada
menurun dengan urutan sebagai berikut: ekstrak lainnya. Hal ini juga dapat disebabkan
aseton 50% > aseton 75% > metanol 75% > oleh kemungkinan pembentukan kompleks
metanol 75% > etanol 50% > metanol 100 % > dari beberapa senyawa fenolik dalam ekstrak
etanol 75% > air > etanol 100% > aseton 100%. yang larut dalam metanol, aseton, dan etanol
Dapat dilihat bahwa hasil ekstraksi metanol [14]. Berdasarkan hasil kandungan fenolik total,
murni (17,72%) lebih tinggi dibandingkan yang terbaik adalah pada pelarut etanol.
dengan etanol murni (11,05%) dan aseton Banyaknya senyawa fenolik yang terdapat
murni (9,20%). Hal ini menunjukkan bahwa pada masing-masing ekstrak memiliki
hasil ekstraksi meningkat dengan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan.
meningkatnya polaritas pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi. Hasil ekstrak Pengujian Aktivitas Antioksidan
menggunakan air lebih kecil dibandingkan Masing-masing ekstrak dari sampel daun
metanol dikarenakan pelarut air hanya bisa manggis diuji aktivitas antioksidannya dengan
melarutkan senyawa polar dalam sampel. menggunakan metode DPPH dan pengukuran
Faktor yang mempengaruhi jumlah ekstrak terhadap asam askorbat sebagai kontrol positif.
pada proses ekstraksi adalah jumlah komponen Metode uji aktivitas antioksidan dengan DPPH
aktif yang terdapat pada sampel, sifat dan (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dipilih karena
kepolaran dari pelarut dan metoda ekstraksi metode ini adalah metode sederhana, mudah,
yang digunakan [12]. Dalam pengujian cepat dan peka serta hanya memerlukan sedikit
menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi sampel untuk evaluasi aktivitas antioksidan
air dalam pelarut meningkatkan hasil ekstraksi. dari senyawa bahan alam sehingga digunakan
Ini disebabkan kelarutan yang lebih tinggi dari secara luas untuk menguji kemampuan
protein dan karbohidrat dalam air dan metanol senyawa yang berperan sebagai pendonor
dibandingkan dalam etanol dan aseton [13]. electron [15]. Ekstrak daun manggis diuji dengan
Penggunaan kombinasi air dan pelarut organik menggunakan variasi konsentrasi untuk
dapat meningkatkan ekstraksi bahan kimia melihat penghambatan (inhibisi) terhadap
yang larut dalam pelarut organik. Ini menjadi radikal bebas pada DPPH. Aktivitas scavenging
alasan mengapa hasil ektraksi metanol, etanol, radikal bebas dari ekstrak daun manggis diuji
dan aseton dengan penambahan air lebih tinggi menggunakan metoda DPPH dan hasilnya
dari hasil ekstrak air, metanol, etanol, dan dapat dilihat pada Gambar 1.
aseton.
40 DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.308
Vol. 10, No. 1, March 2019 J. Ris. Kim.
100.00
90.00
80.00
70.00
Persen inhibisi (%)
60.00
Air
50.00 Metanol
Metanol 75%
40.00 Metanol 50%
Etanol
30.00 Etanol 75%
Etanol 50%
20.00 Aseton
10.00 Aseton 75%
Aseton 50%
0.00
0 2 4 6 8 10 12 14
konsentrasi ekstrak (mg/L)
Gambar 1. Aktivitas scavenging radikal DPPH dari ekstrak daun manggis
Interaksi dari antioksidan tergantung pada sifat Nilai IC50 dari suatu senyawa berbanding
oksidasi dari radikal bebas. Antioksidan terbalik dengan kapasitas antioksidan, hal ini
bereaksi dengan radikal bebas α,α-diphenyl-β- mengungkapkan jumlah antioksidan yang
picrylhydrazyl (ungu pekat) dan merubahnya dibutuhkan untuk menurunkan konsentrasi
menjadi α,α-diphenyl-β-picrylhydrazine (kuning). DPPH sebesar 50%, yang diperoleh dengan
Perubahan warna menunjukkan kemampuan interpolasi dari analisis regresi linear [17]. Nilai
penangkapan dari senyawa antioksidan, seperti IC50 yang lebih rendah menunjukkan aktivitas
senyawa fenolik [16]. antioksidan yang lebih tinggi dari senyawa
sedangkan asam askorbat sebagai kontrol
Gambar 1 menunjukkan aktivitas scavenging positif digunakan untuk membandingkan nilai
dari ekstrak daun manggis dengan berbagai IC50 dari ekstrak tersebut. Asam askorbat
jenis pelarut terhadap radikal DPPH. Ekstrak memiliki nilai IC50 yang tergolong sebagai
etanol 100% menghasilkan aktivitas scavenging antioksidan sangat aktif sehingga dapat
radikal DPPH tertinggi pada rentang dibandingkan dengan nilai konsentrasi inhibisi
konsentrasi 2,5 mg/L hingga 12,5 mg/L. Pada dari sampel yang digunakan. Hasil pengujian
penelitian ini, sifat antioksidan meningkat dari didapatkan nilai IC50 dari masing-masing
ekstrak etanol 100% > etanol 75% > etanol 50% > ekstrak lebih rendah dari nilai IC50 asam
methanol 75% aseton 75% > aseton 100% askorbat. Ini membuktikan bahwa ekstrak daun
aseton 50% > methanol 100% > methanol 50%. manggis memiliki aktivitas antioksidan yang
Peningkatan sifat ini sesuai dengan sangat aktif. Tabel 3 menunjukkan nilai IC50
peningkatan nilai kandungan fenolik total dari dari masing-masing ekstrak. Ekstrak etanol
ekstrak. Nilai aktivitas peredaman radikal 100% memiliki aktivitas radikal DPPH terkuat
bebas yang dinyatakan dengan nilai IC50 (IC50 = 5,81 mg /mL). Aktivitas antioksidan
(Inhibitory Concentration) didefinisikan sebagai tergolong kuat jika nilai IC50 kurang dari 50
besarnya konsentrasi senyawa uji yang dapat mg/L, aktif jika nilai IC50 50-100 mg/L, sedang
meredam radikal bebas sebanyak 50%. Nilai jika nilai IC50 101-250 mg/L, lemah jika nilai IC50
IC50 masing-masing ekstrak daun manggis 250-500 mg/L, dan tidak aktif jika nilai IC 50
dapat dilihat pada Tabel 3. lebih besar dari 500 mg/L [17].
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.308 41
J. Ris. Kim. Vol. 10, No. 1, March 2019
42 DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.308
Vol. 10, No. 1, March 2019 J. Ris. Kim.
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.308 43