Professional Documents
Culture Documents
1 SM PDF
1 SM PDF
1 SM PDF
2 / April-Juni 2019
Oleh
Reski Daeng 1
Selvie Rumampuk2 Mahyudin Damis3
Abstract
There is one value or philosophy of life in the Bugis tribe namely Siri’ (shame) or
better known as Siri’ na pesse’. This Siri’ culture affects many joints of social life in
south Sulawesi, even hierarchically has shaped the character and mentality of the
people of south Sulawesi it self. As well as the marriage system that is very thick with
siri' culture because marriage is considered the right moment for the whole family to
show their dignity’s.
This is the case for the Bugis tribe in Bitung City who up hold siri’ values so that in
this modern era Bugis indigenous communities there still strongly maintain the
tradition of Panai Money 'which is one of the main conditions and is considered an
ideal marriage in the Bugis tribe.
The initial form of Panai money 'as a form of appreciation to women, turned into an
arena of social prestige that took the name of siri', the higher the social and level of
stratification women have the higher the nominal value of their customary money.
In this case it can be said that Panai Money as part of the culture turned into a disaster
and made people feel anxious. No wonder the marriage is canceled only because of
the Panai' money which is less than what the bride asks because she remains
adamant to the nominal she wants. If the request is not able to be fulfilled then the
application process will be rejected, as a result the road taken by lovers who have
loved one another is eloping (Silariang).
1
Mahasiswa Antropologi Fispol Unsrat
2
Dosen Pembimbing I KTIS
3
Dosen Pembimbing II KTIS
1
ISSN 1979-0481
2
HOLISTIK, Vol. 12 No. 2 / April-Juni 2019
3
ISSN 1979-0481
4
HOLISTIK, Vol. 12 No. 2 / April-Juni 2019
5
ISSN 1979-0481
6
HOLISTIK, Vol. 12 No. 2 / April-Juni 2019
7
ISSN 1979-0481
8
HOLISTIK, Vol. 12 No. 2 / April-Juni 2019
9
ISSN 1979-0481
Panai’nya kecil itu akan menjadi buah landasan bagi tingkah lakunya.
10
HOLISTIK, Vol. 12 No. 2 / April-Juni 2019
11
ISSN 1979-0481
12
HOLISTIK, Vol. 12 No. 2 / April-Juni 2019
yang ada di Kota, selain karena masih panai’ itu sendiri akan mengalami
dijunjung tingginya nilai Siri’ na pesse peningkatan nominal, melihat
dari wujud awal Uang Panai’ sebagai kehidupan masyarakat suku Bugis
bentuk penghargaan kepada yang ada di Kota Bitung sendiri yang
perempuan, berubah menjadi ajang rata-rata sudah berpikir lebih maju
gengsi dan Uang Belanja. Hal dan memegang sifat siri’ (malu) yang
demikian didasari oleh perkembangan sangat tinggi. Ketika berbicara
dan pola pikir masyarakat yang telah mengenai uang panai’ maka di telinga
mengalami perubahan, di mana pola masyarakat adalah jumlah uang
kehidupan masyarakatnya sudah belanja yang dibawakan oleh pihak
semakin modern. laki-laki. Berdasarkan unsur-unsur
yang ada di dalamnya, uang panai’
Adapun faktor-faktor
mengandung tiga makna, yaitu:
yang dapat mempengaruhi
Pertama, dilihat dari kedudukannya
tinggi rendahnya nominal
uang panai’ merupakan rukun
Uang Panai’ tersebut, antara lain :
perkawinan di kalangan masyarakat
Calon istri berasal dari keluarga yang
Bugis. Kedua, dari segi fungsinya
terpandang dan kaya raya, Latar
uang panai merupakan pemberian
belakang tingkat pendidikan calon
hadiah kepada pihak mempelai wanita
istri tersebut, Kondisi fisik dari
sebagai biaya resepsi pernikahan dan
calon istri dan yang terakhir ialah
bekal di kehidupan kelak yang sudah
tingginya gengsi di kalangan
berlaku secara turun-temurun
masyarakat Bugis di Kota Bitung yang
mengikuti adat istiadat. Ketiga, dari
akan sangat merasa malu jika nominal
segi tujuannya pemberian uang panai
Uang Panai’nya hanya sedikit.
adalah untuk memberikan prestise
Tradisi Uang Panai’ suku Bugis (kehormatan) bagi pihak keluarga
di Kota Bitung masih sangat di jaga perempuan jika jumlah uang panai
kelestariannya, hal ini dikarenakan yang dipatok mampu dipenuhi oleh
Uang panai’ merupakan tradisi yang calon mempelai pria.
telah ada sejak dahulu. Makna uang
Pada tradisi uang panai ini ada
panai bagi masyarakat suku Bugis
beberapa nilai yang terkandung di
yang ada di Kota Bitung mempunyai
dalamnya yang mana nilai tersebut
pandangan bahwa uang panai adalah
memiliki makna yang
hal yang sangat penting,melihat biaya
menggambarkan kehidupan sehari-
yang dimiliki sejak dulu yang
hari masyarakat suku Bugis di Kota
diturunkan dari generasi ke generasi
Bitung Provinsi Sulawesi Utara, Nilai-
sampai saat ini masih dijaga dan tidak
nilai yang terkandung di dalam
menutup kemungkinan bahwa uang
13
ISSN 1979-0481
kegiatan budaya dan praktek adat panai’ yang kurang dari apa yang
tradisi uang panai’ yaitu: Nilai agama, diminta pihak mempelai perempuan
nilai budaya, nilai sosial, nilai karena tetap bersikukuh dengan
kepribadian, dan yang terakhir nilai nominal yang diinginkan. Permintaan
pengetahuan. tersebut seolah-olah menjadi
tuntutan yang harus dipenuhi pihak
Dalam hal ini dapat dikatakan uang
mempelai laki-laki karena ketika
panai’ sebagai bagian dari budaya
permintaan yang diajukan pihak
menjadi petaka dan membuat
mempelai perempuan tidak mampu
masyarakat merasa dilema. Tidak
disanggupi dari pihak laki-laki maka
heran jika pernikahan batal
proses lamaran akan ditolak.
dilaksanakan hanya karena uang
14
HOLISTIK, Vol. 12 No. 2 / April-Juni 2019
DAFTAR PUSTAKA
15