Professional Documents
Culture Documents
Analisa Kandungan Harmonisa Pada Motor Ac 3 Phasa 0,12 KW Terkendali Inverter 3 Phasa
Analisa Kandungan Harmonisa Pada Motor Ac 3 Phasa 0,12 KW Terkendali Inverter 3 Phasa
Abstract
A three-phase induction motor is an electrical machine that converts electrical energy into
mechanical energy in the form of motor rotation with the principles of electromagnetic induction.
The principle of electromagnetic induction makes an induction motor have saturation or saturation
properties, that is a situation where at a certain point, the electric current produced is not
proportional to the increase in voltage applied to the motor, and even tends to remain. Because of
the saturation nature, the induction motor is grouped into a type of nonlinear load. The study of
harmonics in three-phase induction motors, especially the type of squirrel cage rotors which are
emphasized on the load side (induction motor) can be done by analyzing whether the harmonic
level caused by the three-phase induction motor is influenced by factors such as motor power
rating, voltage given or motor rotational speed. This research needs to be done to determine the
dominant factors that influence the level of harmonics produced by the three-phase induction
motor, by calculating THD (Total Harmonic Distortion). With the recognition of the factors that
influence the level of harmonics in three-phase induction motors, the industrial sector as a user of
this type of load can carry out certain steps to reduce the level of harmonics produced. The
squirrel 3 phase induction motor type squirrel cage rotor tends to produce dominant harmonics in
the 3rd order it causes, the load breaker can work under its rated current or may not work on the
rated current, which results in a CB trip.
Motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
berupa putaran motor dengan prinsip – prinsip induksi elektromagnetik. Prinsip-prinsip induksi
elektromagnetik ini membuat motor induksi mempunyai sifat saturasi atau kejenuhan, yaitu suatu keadaan
di mana pada titik tertentu, arus listrik yang dihasilkan tidak sebanding dengan kenaikan tegangan yang
diberikan pada motor, dan bahkan akan cenderung tetap. Karena sifat kejenuhan tersebut, maka motor
induksi dikelompokkan ke dalam jenis beban tak linier. Kajian tentang harmonisa pada motor induksi
tiga fasa khususnya tipe rotor sangkar tupai yang dititik beratkan pada sisi beban (motor induksi)
dapat dilakukan dengan cara menganalisa apakah tingkat harmonisa yang ditimbulkan oleh motor
induksi tiga fasa tersebut dipengaruhi oleh faktor – faktor seperti rating daya motor, tegangan yang
diberikan atau kecepatan putar motor. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui faktor dominan
yang mempengaruhi tingkat harmonisa yang dihasilkan oleh motor induksi tiga fasa tersebut, dengan
cara menghitung THD (Total Harmonic Distortion). Dengan diketahuinya faktor – faktor yang
mempengaruhi tingkat harmonisa pada motor induksi tiga fasa, sektor industri sebagai pengguna
beban jenis ini dapat melakukan suatu langkah-langkah tertentu untuk mengurangi tingkat harmonisa
yang dihasilkannya. Motor induksi 3 fasa tipe rotor sangkar tupai cenderung menghasilkan harmonisa
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.1 JULI 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 31
dominan pada urutan ke-3 hal itu menyebabkan, pemutus beban dapat bekerja dibawah arus
pengenalnya atau mungkin tidak bekerja pada arus pengenalnya, yang mengakibatkan tripnya CB.
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.1 JULI 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 32
bentuk gelombang arus yang dihasilkan terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan
dalam sistem tenaga listrik yang ideal relatif antara putaran rotor dengan medan
adalah gelombang sinus murni. Harmonisa putar (rotating magnetic field) yang
adalah gangguan yang terjadi dalam sistem dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi
distribusi tenaga listrik yang disebabkan sangat banyak digunakan di dalam kehidupan
adanya distorsi gelombang arus dan tegangan. sehari-hari baik di industri maupun di rumah
Distorsi gelombang arus dan tegangan ini tangga. Motor induksi yang umum dipakai
disebabkan adanya pembentukan adalah motor induksi 3-fase dan motor
gelombang-gelombang dengan frekuensi induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase
kelipatan bulat dari frekuensi fundamentalnya. dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan
Harmonisa bisa muncul akibat adanya beban- banyak digunakan di dalam berbagai
beban non linier yang terhubung ke sistem bidang industri dengan kapasitas yang
distribusi. Beban non liner ini umumnya adalah besar. Motor induksi 1-fase dioperasikan
peralatan elektronik yang didalamnya banyak pada sistem tenaga 1-fase dan banyak
terdapat komponen semi konduktor, yang digunakan terutama untuk peralatan rumah
dalam proses kerjanya berlaku sebagai saklar tangga seperti kipas angin, lemari es,
yang bekerja pada setiap siklus gelombang pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena
dari sumber tegangan. Beberapa contoh motor induksi 1-fase mempunyai daya
beban non linier adalah berupa aplikasi keluaran yang rendah.
elektronika daya antara lain: static power
converter (rectifiers atau inverters), pengisi 3. METODE PENELITIAN
batere (bateray chargers), electronic ballast,
Dari segi batasan populasi maka penelitian ini
variable frequency, electric arc furnace,
termasuk menggunakan populasi terbatas
thyristor ac power controllers, thyristor-
atau terhingga. Alasannya adalah populasinya
controlled reactor (TCR), silicon controlled
memiliki batas yang jelas dan memiliki
rectifier (SCR), dan adjustable speed drive
karakteristik yang terbatas pula yakni
(ASD), yang ini semuanya merupakan
populasi dari seluruh mesin yang
penyumbang harmonik. Distorsi harmonisa
menggunakan motor induksi dan pengendali
diterjemahkan melalui suatu distorsi dari
yang sama. Adapun populasi pada satu
gelombang arus dan tegangan di jaringan
unit mesin Boiler dengan kapasitas 10 TPH
yang tidak lagi sinusoidal, hal tersebut akan
yang dipilih oleh peneliti dengan rincian
menyebabkan timbulnya arus, tegangan dan
sebagai berikut:
daya harmonik di dalam jaringan yang
mengandung beban-beban non linier. Distorsi Tabel 3. Komponen daya pada mesin boiler
harmonisa, yang membentuk suatu bentuk kapasitas 10 Ton Per Hour (TPH)
distorsi mutu dari pada arus, tegangan, Daya Invert
daya jaringan adalah besaran variabel yang N Nama Kabel
Motor er 2
berubah-ubah, besaran distorsi tersebut o Komponen
(kW) (kW)
(mm )
Rotary Ash
B. Induksi 5 0.37 - 1.5
Valve 1
Motor induksi merupakan motor listrik arus Rotary Ash
6 0.37 - 1.5
bolak balik (ac) yang paling luas digunakan Valve
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa Ash
motor ini bekerja berdasarkan induksi medan 7
Conveyor
1.5 - 1.5
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.1 JULI 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 33
Dari populasi yang dipaparkan diatas maka adalah Frekuensi yang dapat diubah melalui
peneliti mengambil sampel yaitu pada bagian inverter yang mengendalikan motor induksi
Motor Stoker, karena pada bagian tersebut serta variabel tergantung (dependent)
yang terjadi kendala sering mengalami trip jika adalah THDV dan THDI.
beban bertambah. 2. Untuk menganalisa pengaruh kecepatan
Pengukuran dan Pengambilan data putar motor induksi terhadap THD yang
dihasilkan, maka tegangan masukan motor
induksi dipertahankan konstan pada
tegangan 220 V, sehingga variabel bebasnya
adalah kecepatan putar motor induksi
dan variabel tergantung (dependent) adalah
THDV dan THDI. Untuk lebih lengkapnya,
teknik pengumpulan data dan instrumen
data dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Rekapitulasi data motor induksi 0.12
kW terkendali inverter 3 phasa
Deskripsi DATA Keterangan
1 2 3 4 5 6
Ampere
ketebalan
Motor 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68
0,68A Batu
pada A A A A A
Gambar 12 .Pengambilan data Visual bara 260 mm
nemplate
Alat ukur yang digunakan didalam penelitian
ini adalah Power Quality Analyzer. Alat ini Settingmotor
Breaker
dapat mengukur parameter – parameter
dalamAmpere
seperti, arus dan tegangan listrik, frekuensi, 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
tingkat harmonisa (THD) total dan individual, sebelum 1,0 A
A A A A A
betuk gelombang tegangan dan arus listrik, 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
Sesudah 1,3 A
flicker, ketidak seimbangan sistem tiga fasa, A A A A A
daya, faktor daya, serta kualitas daya listrik Setting
secara umum. Ampere
pada Inverter
Gambar di bawah ini memperlihatkan alat 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68
Sebelum 0,68A
ukur Power Quality Analyzer. A A A A A
0,46 0,46 0,46 0,46 0,46
Sesudah 0,46A
A A A A A
Setting Torsi
dalam %
Sebelum 150 150 150 150 150 150
Sesudah 100 100 100 100 100 100
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.1 JULI 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 34
Arus Intermittent : 3.3 A (3 x 200 – 240V)
Dalam
Temperatur
50 47 47 48 48 47 derajat 3. Spesifikasi Motor Circuit Breaker
motor
Celcius Range Arus : 1 – 1.6 A
Arus Maksimum trip : 22.5 A id± 20% Range
Dalam Daya : 0.37 kW – 0.75 kW
Temperatur
55 43 47 51 52 48 derajat
MCCB
Celcius
4.Spesifikasi Kontaktor Magnet
4.HASIL DAN PEMBAHASAN Tegangan Coil : 220 V
Type : 3P(3 NO)
Dalam penelitian ini data yang diperoleh [Ie] Rated Opr.Current : 9 A
melalui simulasi dan pengukuran langsung Motor Power kW : 2.2 kW – 5.5 kW
dilapangan. Pembahasan ini berangkat dari
uraian tentang gambaran umum penelitian. Deskripsi Variabel
Yaitu membahas tentang kandungan
harmonisa pada rangkaian pengendali motor Dari deskipsi motor, inverter, dan MCCB
Induksi 3 phasa yang menggunakan pegendali dapat terlihat dari perhitungan dengan
berupa Inverter 3 phasa dengan input rumusan sebagai berikut :
tegangan 220 V yang ditunjukan pada gambar
pemodelan dibawah ini :
Tegangan
Frekuens Konstant Putaran-n SLIP Torsi Daya
NO kutub cos ϕ HP input
Hzi a (rpm) (%) (lb ft) (Watt)
(Volt)
1 10 120 4 300 80 1,575 0,69 120 0,09 230
2 20 120 4 600 60 0,7875 0,69 120 0,09 230
3 30 120 4 900 40 0,525 0,69 120 0,09 230
4 40 120 4 1200 20 0,39375 0,69 120 0,09 230
Gambar 14. Wiring Diagram Motor Induksi
5 46 120 4 1380 8 0,3423913 0,69 120 0,09 230
3phasa 0.12 kW Terkendali Inverter 3phasa.
6 50 120 4 1500 0 0,315 0,69 120 0,09 230
Spesifikasi rangkaian :
1. Spesifikasi Motor Induksi
Daya Motor : 0.12 kW
Kecepatan Putaran : 1380 rpm
Arus : 0.68 A
Tegangan Input Δ / Υ : 230 V / 380 V
Power Factor (cos φ) : 0.69
Frekuensi : 50 Hz
Kutub : 4 pole
Eff : 63.8
2. Spesifikasi Inverter
Tegangan Input : 200 – 240 V± 10%
Tegangan Output : 0 – 100% dari Grafik 1. perubaan frekuensi terhadap
tegangan input Daya : 0.37 kW putaran
Arus Continuous: 2.2 A (3 x 200 – 240 V)
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.1 JULI 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 35
Dari tabel 5 dan grafik 1 diatas menunjukan motor induksi dalam rpm, maka diperlihatkan
bahwa frekuensi rendah menghasilkan pada gambar berikut.
putaran rendah. Dan apabila frekuensi
ditambah atau di perbesar maka putaran
akan bertambah sesuai dengan frekuensi
yang dirubah.
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.1 JULI 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 36
sistem kapasitif dan trafo isolasi hubungan Δ-Υ Cipta,1997),h.105.
padaSistem. 13. Tarmudzi dan Sri Hartini. Metode
Statistika, (Malang: UIN Malang
Press,2008),h.18.
14. Suharsini Arikunto.
DAFTAR PUSTAKA Prosedur,,,,Ibid,h.149.
15. Sugiyono.Metode Penelitian Kualitatif
1. Sugiarto,Hadi.2012.”Kaj an Harmonisa Kuantitatif dan R&D,(Bandung:
Arus Dan Tegangan Listrik di Gedung Alafabetha,2008), Cet.IV,h222.
Administrasi Politeknik 16.
Negeri Mardalis. Metode Penelitian Suatu
Pontianak”.dalam jurnal vokasi,8(Juni 20
2. Assafat,Luqman.2010.”Analisa Faktor- Pendekatan Proposal,(Jakarta:Bumi
faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Aksara,1995),Cet.III,h53.
Harmonisa Pada Motor Induksi Tiga 17. Ibnu Hajar. Dasar-dasar Metodelogi
Fasa Tipe Rotor Sangkar Tupai”. Dalam Penelitian Kuantitatif Dalam
Prosiding Semnar NasionalPendidikan,(Jakarta:Raja
Unimus Grafindo
2010. (ISBN:978.979.
3. Kadir,Abdul.2000.”Distribusi dan Utilisasi Persada,1999),Cet.II,h.133.
Tenaga Listrik”,Jakarta:UI Press 18. Hotman Simbolon.
4. Sumanto.1991.”Teori Statistika,(Yogyakarta: Graha
Transformator”.Yogyakarta:Andi Offset. Ilmu,2009)h5.
5. Tribuana,Wanhar.1999.”Pengaruh 19. Sutrisno Hadi. Metodologi
Harmonik pada Transformasi Research,(Yogyakarta: Fakultas
Distribusi”.http://www.elektroindonesia.c Psikologi UGM,1980),h.
om/elektro/ener25.html. 20. Sugiyono.Metode Penelitian Kualitatif
6. Dist F.C.D.L.Rosa.2006.”Harmonic and Kuantitatif dan R&D,(Bandung:
Power Sistem”.CRC P Alafabetha,2008), Cet.IV,h243.
7. Suryajaya,Ahmad.2011.”Pengaruh Total
Harmonic Distortion (THD)Pada Suatu
Sistem”, Semarang:Program Studi Teknik
Elektro Jurusan Teknologi Industri
Universitas Katolik Soegijapranata.
8. Rusli,Muhammad.2009.”Analisis dan
Evaluasi Dampak Harmonisa Pada
Transformator”.Sumatra Utara: PT.
PLN ( Persero ) Penyaluran dan
pusat penyalur beban Sumatra Utara.
9. Dugan, M. And Beaty.1996.”Electrical
Power System Quality”. McGraw – Hill.
United States of America.
10. Farzanehrafat Ali, Mohammad Taghi
Bathaee S. Suboptimal Size and
Location of Distributed Generation for
Maintaining the Protectio Coordination,
Electrical engineering in Azad University of
Science and Research, and with Ghods
Niroo Consulting Engineers (GNCE)
Tehran, Iran (e-mail:
‘afarzanehrafat@ghods- niroo.com).
11. MujangDwi,Pengertian-Dasar-
Inverter,(mujangdwi.blogspot.co.id,27
Januari 2013).Sejahtera Teknik.
12. Margono. Metodelogi Penelitian
Pendidikan. (Jakarta: Rineke
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.1 JULI 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 37