Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan para Nasabah Fitriah Fakultas Hukum Universitas Palembang

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah

Halaman 301-320

BENTUK DAN TANGGUNGJAWAB PIHAK BANK TERHADAP DANA


SIMPANAN PARA NASABAH

Fitriah
Fakultas Hukum Universitas Palembang
Fitriah241171@yahoo.com

ABSTRACT
A bank is a financial institution whose existence depends absolutely on the trust of its
customers who entrust their savings funds. Banks are very concerned that the trust of the public, who
have and who will save their funds, are well-maintained, considering that the bank is part of the
financial system and payment system. Bank secrecy is very important because banks need the trust of
the people who keep their money in the bank. The customer only entrusts his money to the bank or
makes use of the bank's services if the bank provides a guarantee that the bank's knowledge of
deposits and the state of their assets will not be misused. The legal relationship between the bank and
the depository customer starts from the signing of a written agreement (contractual relationship)
between the bank and the customer which contains the rights and obligations for each party. As for
the form of agreement for depositing funds between the customer and the bank, it is called a deposit
agreement (Article 1319 Civil Code). In a deposit agreement, the bank sets certain general
requirements in a deposit account or savings account, among others, the recipient of the deposit
(bank) can use the depositors' money and at a certain time the bank will provide interest. Other
provisions that can be used as the basis of relations between banks and depositors are Proxy Giving.
Depositors give their power to banks when signing deposit accounts or savings accounts or bank
accounts. This agreement becomes a law or law for both parties (Article 1338 of the Civil Code). As a
manifestation of the bank's responsibility for depositing customers, banks must pay attention to the 4
(four) pillars of the relationship between depositors and banks, namely: Prudence, Health, Bank
Secrets and Trust.
Keywords: Bank Secrets; Responsible; Customer
ABSTRACT
Bank adalah suatu lembaga keuangan yang eksistensinya tergantung mutlak pada
kepercayaan dari para nasabahnya yang mempercayakan dana simpanannya. Bank sangat
berkepentingan agar kepercayaan masyarakat, yang telah maupun yang akan menyimpan dananya,
terpelihra dengan baik, mengingat bank adalah bagian dari system keuangan dan system pembayaran.
Kerahasian bank sangat penting karena bank memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang
menyimpan uangnya di bank. Nasabah hanya mempercayakan uangnya kepada bank atau
memanfaatkan jasa bank apabila bank memberikan jaminan bahwa pengetahuan bank tentang
simpanan dan keadaan keuangangannya tidak akan disalahgunakan. Hubungan hukum antara bank
dengan nasabah penyimpan mulai sejak ditandatanganinya kesepakatan tertulis (hubungan
kontraktual) antara bank dengan nasabah yang memuat hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak.
Adapun bentuk perjanjian penyimpanan dana antara nasabah dan pihak bank disebut perjanjian
simpanan ( Pasal 1319 KUH perdata) . Dalam perjanjian simpanan, pihak bank menetapkan
persyaratan umum tertentu dalam rekening deposito atau rekening tabungan antara lain pihak
penerima simpanan (bank) dapat mempergunakan uang si penyimpan dan dalam waktu tertentu bank
akan memberikan bunga. Ketentuan lain yang dapat dijadikan dasar hubungan anatara bank dan
nasabah penyimpan adalah Pemberian Kuasa. Nasabah penyimpan memberikan kuasanya kepada
bank ketika menandatangani rekening deposito atau rekening tabungan atau rekening Koran.
Perjanjian inilah yang menjadi hukum atau undang-undang bagi kedua belah pihak (Pasal 1338 KUH
Perdata). Sebagai wujud pertanggungjawaban bank terhadap nasabah penyimpan dana, bank harus
memperhatikan 4 (empat) pilar hubungan antara nasabah penyimpan dana dan bank, yaitu : Kehati-
hatian, Kesehatan, Rahasia bank dan Kepercayaan.
Kata Kunci : Rahasia Bank; Tanggungjhawab; Nasabah

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 301


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

I. PENDAHULUAN masyarakat kepada bank merupakan unsur


A. Latar Belakang pokok dari eksistensi suatu bank, maka
Lembaga perbankan sebagai terpeliharanya kepercayaan masyarakat
salah satu lembaga keuangan yang kepada perbankan adalah juga kepentingan
mempunyai nilai strategis dalam masyarakat banyak.
kehidupan perekonomian suatu negara. Kerahasian bank sangat penting
Penghimpunan dana merupakan jasa utama karena bank memerlukan kepercayaan dari
yang ditawarkan dalam dunia perbankan. masyarakat yang menyimpan uangnya di
Dana yang di himpun dari masyarakat bank. Nasabah hanya mempercayakan
merupakan suatu tulang punggung dari uangnya kepada bank atau memanfaatkan
dana yang dikelola oleh bank untuk jasa bank apabila bank memberikan
memperoleh keuntungan. jaminan bahwa pengetahuan bank tentang
Bank adalah bagian dari sistem simpanan dan keadaan keuangangannya
keuangan dan sistem pembayaran suatu tidak akan disalahgunakan. Adanya
Negara, bahkan pada era globalisasi jaminan kerahasian bank atas semua data-
sekarang ini, bank juga telah menjadi data masyarakat dalam hubungannya
bagian dari sistem keuangan dan sistem dengan bank, masyarakat akan
pembayaran dunia. Bank yang telah mempercayainya bank tersebut,
memperoleh izin berdiri dan beroperasi selanjutnya mereka akan mempercayakan
dari otoritas moneter dari negara yang uangnya pada bank atau memanfaatkan
bersangkutan, bank tersebut menjadi milik jasa bank.
masyarakat. Eksistensinya bukan saja Hubungan hukum antara bank
harus di jaga oleh para pemilik bank itu dengan nasabah penyimpan mulai sejak
sendiri dan pengurusnya, tetapi juga oleh ditandatanganinya kesepakatan tertulis
masyarakat nasional dan global. (hubungan kontraktual) antara bank
Bank dalam melaksanakan dengan nasabah yang memuat hak dan
kemintraan antara bank dengan kewajiban bagi masing-masing pihak.
nasabahnya, kegiatan bank harus dilandasi Namun hal yang sering terjadi saat
oleh prinsip-prinsip hukum perbankan nasabah penyimpan dana bertransaksi
untuk menciptakan system perbankan yang dengan pihak bank adalah kebanyakan
sehat, yaitu : prinsip demokrasi ekonomi, nasabah tidak mengetahui isi perjanjian
prinsip kepercayaan, prinsip kehati-hatian, yang mereka tanda tangani. Perjanjian
dan prinsip kerahasiaan. yang seharusnya di buat berdasarkan
Bank adalah suatu lembaga kesepakatan antar kedua belah pihak
keuangan yang eksistensinya tergantung sepertinya tidak berlaku karena pihak bank
mutlak pada kepercayaan dari para dengan alasan efisiensi telah
nasabahnya yang mempercayakan dana mempersiapkan klausul baku perjanjian
simpanan mereka pada bank. Bank sangat yang tinggal disodorkan dan
berkepentingan agar kadar kepercayaan ditandatangani oleh nasbah dan sering kali
masyarakat, yang telah maupun yang akan dicetak dalam bentuk yang sangat kecil
menyimpan dananya, terpelihra dengan dan terkesan rumit untuk di baca. Padahal
baik dalam tingkat yang tinggi, mengingat isi atau klausul kontrak pada perjanjian
bank adalah bagian dari system keuangan perbankan saat menentukan hak dan
dan system pembayaran, masyarakat luas kewajiban yang akan diperoleh dalam
berkepentingan atas kesehatan dari sistem- melakukan transaksi pada sebuah produk
sistem tersebut, sedangkan kepercayaan perbankan.

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 302


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

Pengertian Bank menururt memberikan jasa dalam lalu


menurut Undang-Undang RI Nomor 10 lintas pembayaran.
Tahun 1998 (Pasal 1) tentang Perbankan 2. Bank Perkreditan Rakyat
menyebutkan bahwa Bank adalah badan Bank Perkreditan Rakyat adalah
usaha yang menghimpun dana dari Bank yang melaksanakan
masyarakat dalam bentuk simpanan dan kegiatan usaha secara
menyalurkannya kepada masyarakat dalam konvensional tidak memberikan
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk jasa dalam lalu lintas
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf pembayaran.
hidup rakyat banyak. Sesuai dengan Pasal 6
Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998,
Hasibuan, pengertian bank adalah: Bank tentang perbankan, maka usaha-usaha
adalah badan usaha yang kekayaannya yang dapat dilakukan bank meliputi :
terutama dalam bentuk aset keuangan 1. Menghimpun dana dari
(financial assets) serta bermotif profit juga masyarakat dalam bentuk
sosial, jadi bukan hanya mencari simpanan berupa giro, deposito
keuntungansaja.1 berjangka, sertifikat deposito,
Selain itu bank merupakan tabungan dan/atau bentuk
lembaga keuangan yang kegiatannya lainnya yang dipersamakan
menghimpun dana dari masyarakat dalam dengan itu;
bentuk simpanan kemudian menyalurkan 2. Memberikan Kredit;
kembali ke masyarakat, serta memberikan 3. Memberikan Surat pengakuan
jasa-jasa bank lainnya.2 hutang ;
Berdasarkan ketiga pengertian 4. Membeli, menjual atau
di atas dapat disimpulkan bahwa bank menjamin atas resiko sendiri
adalah usaha yang berbentuk lembaga maupun untuk kepentingan dan
keuangan yang menghimpun dana dari atas perintah nasabahnya;
masyarakat yang memiliki kelebihan dana a. Surat-surat wesel termasuk
(surplus of fund) dan menyalurkannya wesel yang diakseptasi oleh
kembali kepada masyarakat yang bank yang masa berlakunya
kekurangan dana (lack of fund), serta tidak lebih lama daripada
memberikan jasa-jasa bank lainnya untuk kebiasaan dalam perdagangan
motif profit juga sosial demi surat-surat dimaksud.
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. b. Surat pengakuan hutang dan
Adapun Pasal 5 Undang- kertas dagang lainnya yang
undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang masa berlakunya tidak lebih
Perbankan,dikatakan menurut jenisnya lama dalam perdagangan
bank terdri atas : surat-surat dimaksud.
1. Bank Umum c. Kertas perbendaharaan
Bank Umum adalah Bank yang negara dan surat jaminan
melaksanakan kegiatan usaha pemerintah.
secara konvensional dan /atau d. Sertifikat Bank Indonesia
berdasarkan prinsip syairiah e. Obligasi
yang dalam kegiatannya f. Surat dagang berjangka
wakru sampai dengan 1
1
Hasibuan, Melayu SP. Dasar-dasar (satu) tahun
Perbankan.Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2005, hal.2
2
Kasmir. S.E., M.M,. Dasar-Dasar Perbankan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada ,2002, hal 2

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 302


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

g. Instrumen surat berharga lain Berdasarkan latar belakang di atas


yang berjangka waktu maka permasalahan yang akan diteliti
sampai 1 (satu) tahun. adalah : Bagaimanakah bentuk
5. Memindahkan uang baik untuk tanggungjawab pihak bank terhadap dana
kepentingan sendiri maupun simpanan para nasabahnya ?
untuk kepentingan nasabah C. Metode Penelitian
6. Menempatkan dana pada, Dalam penelitian ini jenis
meminjam dana dari atau penelitian yang digunakan adalah jenis
meminjamkan dana kepada bank penelitian yuridis normative, yaitu
lain, baik dengan menggunakan penelitian yang dilakukan pada
surat, sarana telekomunikasi peraturan-peraturan yang tertulis yang
maupun dengan wesel unjuk, berkaitan dengan masalah bentuk
cek atau sarana lainnya. tanggungjawab pihak bank terhadap
7. Menerima pembayaran dari dana simpanan para nasabahnya .
tagihan atas surat berharga dan II. PEMBAHASAN
melakukan perhitungan dengan Demokrasi ekonomi dengan
antar pihak ketiga. asas dasar aktivitas kegiatan perekonomian
8. Menyediakan tempat untuk yang mempunyai arti bahwa masyarakat
menyimpan barang dan surat harus memegang peranan aktif dalam
berharga. kegiatan perbankan, tapi juga pemerintah
9. Melakukan kegiatan penitipan berkewajiban untuk memberi pengarahan
untuk kepentingan pihak lain dan bimbingan terhadap pertumbuhan
berdasarkan kontrak. ekonomi serta menciptakan iklim yang
10. Melakukan penempatan dana sehat bagi perkembangan dunia usaha. Jadi
dari nasabah kepada nasabah fungsi perbankan adalah sebagai
lainnya dalam bentuk surta penghimpun dana dan menyalurkan dana
berharga yang tidak tercatat di tersebut ke masyarakay, oleh karena itu
bursa efek. setiap lembaga perbankan selalu berusaha
11. Melakukan kegiatan anjak menarik dana masyakarakt sebanyak
piutang, usaha kartu kredit dan mungkin dengan memberikan imbalan
wali amanat. berupa bunga dan adakalanya bank
12. Menyediakan pembiayaan dan memberikan hadiah-hadiah.
atau melakukan kegiatan lain Sedangakan fungsi perbankan
berdasarkan prinsip syariah, yang lebih spesifik lagi yaitu sebagai :3
sesuai dengan ketentuan yang 1. Agent of Trust
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dasar utama kegiatan
13. Melakukan kegiatan lain yang perbankan adalah kepercayaan
lazim dilakukan oleh bank (trust), baik dalam hal
sepanjang tidak bertentangan menghimpun dana maupun
dengan UU ini dan Peraturan penyaluran dana. Masyarakat
Perundang-undangan yang mau menitipkan dananya di bank
berlaku. apabila dilandasi adanya unsur
Oleh karena itu penulis akan kepercayaan. Masyarakat
menuangkan dalam bentuk tulisan yang percaya bahwa uangnya tidak
berjudul : “ Bentuk Dan Tanggungjawab akan disalahgunakan oleh bank,
Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para
3
Nasabah”. . Budisantoso, T dan Sigit,. Bank dan
B. Permasalahan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Empat.2006,hal.9

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 303


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

uangnya akan dikelola dengan Di samping melakukan


baik, bank tidak akan bangkrut , kegiatan penghimpunan dan
dan pada saat yang telah penyaluran dana, bank juga
dijanjikan simpanan tersebut memberikan penawaran jasa
dapat ditarik kembali dari bank. perbankan yang lain kepada
Pihak bank sendiri akan mau masyarakat. Jasa ditawarkan
menempatkan atau menyalurkan bank ini erat kaitannya dengan
dananya pada debitur atau kegiatan perekonomian secara
masyarakat apabila dilandasi luas. Jasa ini antara lain dapat
adanya unsur kepercayaan. Pihak berupa jasa pengiriman uang,
bank percaya bahwa debitur penitipan barang berharga,
tidak akan menyalahgunakan pemberian jaminan bank, dan
pinjamannya, debitur akan penyelesaian tagihan.
mengelola dana pinjaman saat Jadi jelaslah bahwa tujuan dari
jatuh tempo, dan debitur perbankan Indonesia adalah menunjang
mempunyai niat baik untuk pelaksanaan pembangunan nasional dalam
mengembalikan pinjaman beserta rangka meningkatkan pemerataan
kewajiban lainnya pada saat pertumbuhan ekonomi, dan stabilistas
jatuh tempo. nasioanal ke arah peningkatan
2. Agent of Development kesejahteraan rakyat banyak. Nasabah
Kegiatan perekonomian merupakan pihak yang menggunakan jasa
masyarakat di sektor moneter dan bank. Penghimpunan dana dan pemberian
di sektor riil tidak dapat kredit merupakan pelayanan jasa
dipisahkan. Kedua sektor perbankan yang utama dari semua
tersebut selalu berinteraksi dan kegiatan lembaga keuangan
saling mempengaruhi. Sektor riil bank.Berdasarkan Pasal 1 angka (16) UU
tidak akan dapat berkinerja Perbankan diintroduksikan rumusan
dengan baik apabila sektor nasabah yaitu nasabah adalah pihak yang
moneter tidak bekerja dengan menggunakan jasa bank. Rumusan tersebut
baik. Kegiatan bank berupa kemudian diperinci pada butir
penghimpunan dan penyaluran berikutnya yaitu sebagai berikut:
dana sangat diperlukan bagi 1. Nasabah Penyimpan adalah
lancarnya kegiatan perekonomian nasabah yang menempatkan
di sektor riil. Kegiatan bank dananya di bank dalam bentuk
tersebut memungkinkan simpanan berdasarkan
masyarakat melakukan kegiatan perjanjian bank dengan
investasi, kegiatan distribusi, nasabah yang bersangkutan.
serta kegiatan konsumsi barang 2. .Nasabah Debitur adalah
dan jasa, mengingat bahwa nasabah yang memperoleh
kegiatan investasi-distribusi- fasilitas kredit atau
konsumsi tidak dapat dilepaskan pembiayaan berdasarkan Prinsip
dari adanya penggunaan uang. Syariah atau yang
Kelancaran kegiatan investasi, dipersamakan dengan itu
distribusi, dan konsumsi ini tidak berdasarkan perjanjian bank
lain adalah kegiatan dengan nasabah yang
pembangunan perekonomian bersangkutan.
suatu masyarakat.
3. Agent of Service

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 304


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

Di dalam praktik -praktik perbankan, memelihara stabilitas sistem perbankan


dikenal 3 (tiga) macam nasabah antara sesuai dengan kewenangannya. Dalam
lain: memelihara stabilitas sistem perbankan
1. Nasabah deposan, yaitu nasabah sesuai dengan kewenangannya, LPS
yang menyimpan dananya akan melakukan penyelesaian atau
disuatu bank, misalnya dalam penanganan bank gagal.
bentuk deposito atau tabungan; Bank gagal (failing bank)
2. Nasabah yang memanfaatkan adalah bank yang mengalami kesulitan
fasilitas kredit perbankan, keuangan dan membahayakan
misalnya kredit usaha kecil, kelangsungan usahanya serta dinyatakan
kredit pemilikan rumah dan tidak dapat disehatkanoleh Lembaga
sebagainnya;14Pasal 1 ayat Pengawas Perbankan (selanjutnya
(17) Undang-Undang Nomor disingkat LPP) sesuai dengan kewenangan
10 Tahun 1998 tentang yang dimilikinya. LPP adalah Bank
Perubahan atas Undang- Indonesia atau lembaga pengawas sektor
Undang Nomor 7 Tahun 1992 jasa keuangan sebagaimana dimaksud
tentang Perbankan.15Pasal dalam Undang-Undang tentang Bank
1ayat (18) Undang-Undang Indonesia. Apabila kondisi bank yang
Nomor 10 Tahun 1998 mengalami kesulitan keuangan tersebut
tentang Perubahan atas semakin memburuk, antara lain ditandai
Undang-Undang Nomor 7 dengan menurunnya tingkat solvabilitas
Tahun 1992 tentang bank, tindakan penyelesaian dan
Perbankan. penyehatan lain harus segera dilakukan.
3. Nasabah yang melakukan Dalam menjalankan fungsinya, LPS
transaksi dengan pihak lain mempuyai tugas-tugas yang meliputi:
melalui bank, misalnya, 1. Merumuskan dan menetapkan
transaksi antara importir kebijakan pelaksanaan penjaminan
sebagai pembeli dan simpanan;
eksportir di luar negeri. 2. Merumuskan dan menetapkan
Untuk transaksi semacam ini, kebijakan dalam rangka turut
biasanya importir membuka aktif memelihara stabilitas sistem
letter of credit(L/C) pada suatu perbankan sesuai dengan
bank demi kelancaran dan kewenangannya;
keamanan pembayaran. 3. Melaksanakan penjaminan
Lembaga Penjamin Simapanan simpanan;
(selanjutnya disingkat LPS) adalah 4. Merumuskan, menetapkan, dan
lembaga yang independen, transparan, melaksanakan kebijakan
dan akuntabel dalam melaksanakan penyelesaian bank gagal (bank
tugas dan wewenangnya. Penjaminan resolution) yang tidak berdampak
simpanan nasabah bank yang sistematik; dan
diharapkan dapat memelihara 5. Melaksanakan penaganan bank
kepercayaan masyarakat terhadap gagal yang berdampak sistematik.
industri perbankan dan dapat Sedangkan dalam rangka
meminimumkan risiko yang melaksakan tugas LPS mempunyai
membebani anggaran Negara. LPS wewenang sebagai berikut:
mempunyai fungsi yang sangat penting, 1. Menetapkan dan memungut premi
yaitu menjamin simpanan nasabah penjaminan;
penyimpan serta turut aktif dalam

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 305


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

2. Menetapakan dan memungut menjaga kerahasiaan rekening nasabahnya.


kontribusi pada saat bank Oleh karena hubungan bank dan nasabah
pertama kali menjadi peserta; adalah bersifat kerahasiaan, hal ini sering
3. Melakukan pengelolaan kekayaan disebut dengan rahasia bank (bank
dan kewajiban LPS mendapatkan secrecy). Istilah rahasia bank ini mengacu
data simpanan nasabah, data kepada hal-hal yang berhubungan dengan
kesehatan bank, laporan interaksi antara bank dengan nasabahnya.
keuangan bank, dan laporan Nasabah tentu tidak mengharapkan untuk
hasil pemeriksaan bank memberitahu pihak ketiga tentang keadaan
sepanjang tidak melanggar keuangan nasabah tersebut.
kerahasiaan bank; dan Rahasia Bank atau Banking
4. Menetapkan syarat, tata cara, dan Secrecy dikenal di negara manapun di
ketentuan pembayaran klaim; dunia ini yang mempunyai lembaga
5. Menunjuk, menguasakan, dan keuangan bank. Rahasia bank tidak
atau menugaskan pihak lainuntuk bedanya dengan rahasia yang harus
bertindak bagi kepentingan dan dipegang teguh oleh para professional
atau atas nama LPS, guna seperti pengacara yang wajib
melaksanakan sebagai tugas merahasiakan hal-hal yang menyangkut
tertentu; penyakit pasiennya. Bahkan kalau rahasia
6. Melakukan penyuluhan kepada dimaksud tidak dipegang teguh dan
bank dan masyarakat tentang dibocorkan kepada pihak lain, maka atas
penjaminan simpanan; dan tindakan tersebut dapat dikenakan sanksi,
7. Menjatuhkan sanksi baik perdata maupun pidana.
administratif.Terhadap Kerahasiaan informasi yang
penyelesaian dan penanganan bank lahir dalam kegiatan perbankan ini pada
gagal LPS mempunyai dasarnya lebih banyak untuk kepentingan
kewenangan, yaitu: bank itu sendiri, karena sebagai lembaga
a.mengambil alih dan menjalankan keuangan, kepercayaan adalah keutamaan
segala hak dan wewenang dalam melaksanakan kegiatannya. Untuk
pemegang saham termasuk hak menjamin hal itu, pemerintah telah
dan wewenang Rapat Umum menjamin hak-hak nasabah dengan
Pemegang Saham (RUPS); undang-undang, yaitu Undang-Undang
b.menguasai dan mengelola aset dan Perbankan. Hubungan antara bank dengan
kewajiban bank gagal yang nasabah ternyata tidaklah seperti hubungan
diselamatkan; kontraktual biasa. Akan tetapi dalam
c.meninjau ulang, membatalkan, hubungan tersebut terdapat pula kewajiban
mengakhiri dan/atau mengubah bagi bank untuk tidak membuka rahasia
setiap kontrak yang mengikat bank nasabahnya kepada pihak lain manapun
gagal yang diselamatkan dengan kecuali jika ditentukan lain oleh perundang
pihak ketiga yang – undangan yang berlaku. Hal ini
merugikan bank; dan dinamakan rahasia bank. Dengan
d.menjual dan/atau mengembalikan demikian, istilah rahasia bank mengacu
aset bank tanpa persetujuan debitur pada rahasia dalam hubungan antara bank
dan/atau kewajiban bank tanpa dengan nasabahnya.
persetujuan kreditur. Kegiatan dunia perbankan
Pada dasarnya bank mengelola uang masyarakat, maka bank
menjalankan prinsip kepercayaan yang wajib menjaga kepercayaan yang diberikan
diberikan oleh penyimpan dana untuk masyarakat. Bank wajib menjaga

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 306


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

keamanan uang tersebut agar benar – benar zaman itu, di Athena orang yang
aman, agar keamanan uang nasabahnya menjalankan tugas tukar-menukar uang
terjamin, pihak perbankan dilarang untuk dinamakan trapezites (orang dihadapan
memberikan keterangan yang tercatat pada meja) atau argentarius di Romawi. Selain
bank tentang keadaan keuangan dan hal- melakukan tugas tukar-menukar uang
hal lain dari nasabahnya. Dengan kata lain mereka juga menjalankan tugas
bank harus menjaga rahasia tentang menyimpan serta meminjamkan uang bagi
keadaan keuangan nasabah dan apabila mereka yang memerlukan. Usaha tukar-
melanggar kerahasiaan ini perbankan akan menukar dan simpan-pinjam ini menjadi
dikenakan sanksi. Untuk dapat memelihara lebih berkembang pada akhir abad
dan meningkatkan kepercayaan pertengahan. Hal ini disebabkan karena
masyarakat terhadap suatu bank pada perkembangan usaha-usaha perdagangan
khususnya dan perbankan pada umumnya di Eropa serta timbulnya berbagai mata
adalah dapat tidaknya bank dipercaya oleh uang yang dimiliki oleh beberapa negara.
nasabah yang menyimpan dananya dan Khusus dalam tugas peminjaman uang
atau menggunakan jasa-jasa lainnya dari dilakukan oleh orang-orang Yahudi,
bank tersebut untuk tidak mengungkapkan kemudian diikuti oleh orang-orang Italia
keadaan keuangan dan transaksi nasabah yang berasal dari Lombardia.
serta keadaan lain dari nasabah yang Sejak 4000 tahun yang lalu di
bersangkutan kepada pihak lain. Dalam hal Babylonia, kerahasiaan bank sebagai suatu
ini prinsip kerahasiaan bank sangat penting kelaziman telah dipraktekkan sebagaimana
dalam menjaga kepercayaan masyarakat. tercantum dalam Code of Hamourabi.
Rahasia bank adalah segala Begitu juga pada Kerajaan Romawi Kuno,
sesuatu yang berhubungan dengan hal yang menyangkut hubungan antara
keuangan dan hal- hal lain dari nasabah nasabah dan perbankan sudah diatur,
bank yang menurut kelaziman dunia termasuk di dalamnya kerahasiaan bank.
perbankan tidak boleh secara terbuka Sejarah mencatat pula aturan tentang
diungkapkan kepada pihak masyarakat. pelarangan-pelarangan yang berkaitan
Dalam hubungan ini yang menurut tentang bank termaktum dalam ketentuan
kelaziman wajib dirahasiakan oleh bank, Banco Ambrosiano di Milano-Italia pada
adalah seluruh data dan informasi tahun 1593. Bank-bank yang melanggar
mengenai segala sesuatu yang ketentuan rahasia bank, ijin usahanya
berhubungan dengan keuangan, dan hal- dapat dicabut
hal lain dari orang, dan badan yang Konsep rahasia bank bermula
diketahui oleh bank karena kegiatan timbul dari tujuan untuk melindungi
usahanya. Dalam rangka untuk nasabah bank yang bersangkutan. Hal ini
menghindari kemungkinan terjadinya nyata terlihat ketika Court of Appeal
kekurangpercayaan masyarakat terhadap Inggris secara bulat memutuskan
dunia perbankan, yang pada saat ini tengah pendiriannya dalam kasus Tournier v.
gencar melakukan ekspansi untuk mencari National Provincial and Union Bank of
dan menjaring nasabah, maka England tahun 1924, suatu putusan
perlindungan hukum bagi nasabah pengadilan yang kemudian menjadi
penyimpan terhadap kemungkinan leading case law yang menyangkut
terjadinya kerugian sangat diperlukan. ketentuan rahasia bank di Inggris dan
Pada mulanya Bank muncul kemudian diacu oleh pengadilan-
dan berkembang dari kegiatan tukar- pengadilan negara-negara lain yang
menukar yang dikenal sejak zaman menganut common law system. Bahkan 60
purbakala di Athena, dan Romawi. Pada tahun sebelum putusan Tournier tersebut,

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 307


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

yaitu dalam perkara Foster v. The Bank of kebutuhan akan adanya stabilitas ekonomi,
London tahun 1862, juri telah berpendapat terutama stabilitas moneter, telah
bahwa terdapat kewajiban bagi bank untuk menimbulkan kebutuhan akan perlunya
tidak boleh mengungkapkan keadaan pelonggaran terhadap kewajiban rahasia
keuangan nasabah bank yang bersangkutan bank yang mutlak itu. Artinya, apabila
kepada pihak lain. Namun pada waktu itu kepentingan negara, bangsa dan
pendirian tersebut belum memperoleh masyarakat umum harus didahulukan
afirmasi dar putusan-putusan pengadilan daripada kepentingan nasabah secara
berikutnya. pribadi, maka kewajiban bank untuk
Timbulnya pemikiran untuk melindungi kepentingan nasabah secara
perlunya merahasiakan keadaan keuangan individual itu (dalam arti tidak boleh
nasabah bank sehingga melahirkan mengungkapkan keadaan keuangan
ketentuan hukum mengenai kewajiban nasabah) harus dapat dikesampingkan.
rahasia bank, adalah semula bertujuan Merupakan hal yang kontradiktif bahwa
untuk melindungi kepentingan nasabah dalam hal-hal tertentu, justru demi
secara individual. Ketentuan rahasia bank kepentingan negara, bangsa dan
di Swiss, yaitu suatu negara yang dikenal masyarakat umum, dikehendaki agar
mempunyai ketentuan rahasia bank yang kewajiban rahasia bank diperketat.
dahulunya paling ketat di dunia, adalah Kepentingan negara yang dimaksud adalah
juga semula bertujuan untuk melindungi pengerahan dana perbankan untuk
kepentingan nasabah bank secara keperluan pembangunan. Kepentingan
individual. Pada waktu itu ketentuan negara, bangsa dan masyarakat umum itu
rahasia bank bersifat mutlak; artinya tidak dilandasi oleh alasan bahwa dijunjung
dapat dikecualikan karena alasan apapun tingginya dan dipegang teguhnya
juga. Ketentuan rahasia bank di Swiss lahir kewajiban rahasia bank merupakan faktor
mula-mula sehubungan dengan kedudukan terpenting bagi keberhasilan bank dalam
Swiss sebagai negara yang netral secara upaya bank itu mengerahkan tabungan
tradisional. Alasan pertama, dalam abad masyarakat. Selain itu terganggunya
ke-17, ribuan kaum Huguenots dari stabilitas moneter adalah antara lain dapat
Perancis melarikan diri ke Swiss oleh diakibatkan oleh runtuhnya kepercayaan
karena mereka dikejar-kejar atau dilakukan masyarakat terhadap perbankan karena
penyiksaan-penyiksaan terhadap mereka terlalu longgarnya rahasia bank. Dalam
sehubungan dengan agama yang mereka kaitan itu, undang-undang yang mengatur
anut. Diantara mereka itu kemudian ada mengenai rahasia bank harus tidak
yang menjadi bankir, dan menginginkan memungkinkan kewajiban rahasia bank
agar supaya kerahasiaan dari nasabah- secara mudah dapat dikesampingkan
nasabah mereka untuk urusan-urusan dengan dalih karena kepentingan umum
keuangannya di negara asalnya menghendaki demikian Pasal 1131
dirahasiakan. Alasan kedua adalah KUHPerdata menjelaskan bahwa:”segala
sehubungan dengan dikejar-kejarnya kebendaan si berutang, baik yang bergerak
orang-orang Yahudi di waktu regime Nazi maupun yang tak bergerak, baik yang
berkuasa di Jerman di tahun 1930-an dan sudah ada maupun yang baru akan ada
1940-an . dikemudian hari, menjadi tanggungan
Namun perkembangan untuk segala perikatan perseorangan”.
sehubungan dengan keadaan politik dalam Penjelasan di atas menyiratkan
negeri, keadaan sosial, terutama yang bahwa jaminan harus ada dalam hal suatu
menyangkut timbulnya kejahatan- perikatan. Istilah jaminan dalam perspektif
kejahatan di bidang money laundering, dan hukum perbankan dibedakan dengan

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 308


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

istilah agunan. Arti jaminan yaitu atas agunan yang sama kecuali
keyakinan atas itikad dan kemampuan dengan sepengetahuan atau
serta kesanggupan nasabah debitur untuk persetujuan
melunasi utangnya atau mengembalikan pemegang jaminan,
pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang g) Tidak mahal untuk membuatnya
diperjanjikan.4 Istilah agunan sesuai Pasal dan untuk merealisasikan.
1 angka 23 Undang-Undang Nomor 10 Fungsi jaminan kredit baik
Tahun 1998 tentang Perubahan Atas ditinjau dari sisi bank maupun dari sisi
UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 debitur dapat dikemukakan sebagai
tentang Perbankan yaitu jaminan tambahan berikut:
yang diserahkan nasabah debitur kepada a) Jaminan Kredit sebagai
bank dalam rangka pemberian fasilitas Pengaman Pelunasan Kredit
kredit atau pembiayaan berdasarkan Keterkaitan jaminan kredit
prinsip syariah. Jaminan Kredit adalah dengan pengamanan kredit dapat
segala sesuatu yang mempunyai nilai disimpulkan
mudah untuk dituangkan yang diikat dari ketentuan Pasal 1131
dengan janji sebagai jaminan untuk KUHPerdata sehingga merupakan
pembayaran dari utang debitur berdasarkan upaya lain
perjanjian kredit yang dibuat kreditur dan atau alternatif yang dapat
debitur.5 digunakan bank untuk
Jaminan ideal yang secara memperoleh perlunasan
maksimal dapat menjamin bahwa kreditor kredit pada waktu debitur ingkar
dapat menerima kembali uang yang janji kepada bank.
dipinjamkan harus memenuhi semua syarat b) Jaminan Kredit sebagai
sebagai berikut:6 Pendorong Motivasi Debitur
a) Tidak menyusahkan debitur Pengikatan jaminan kredit yang
dalam melakukan usahanya, berupa harta milik debitur yang
sehingga dilakukan oleh pihak bank,
memungkinkan debitur tentunya debitur yang
membayar kembali utangnya, bersangkutan takut akan
b) Mudah diidentifikasi, kehilangan hartanya tersebut. Hal
c) Setiap waktu tersedia untuk ini akan mendorong debitur
dieksekusi, berupaya untuk melunasi
d) Nilai yang tidak mudah merosot, kreditnya kepada bank agar
e) Mudah direalisasikan sehingga hartanya yang dijadikan jaminan
kreditor dapat menerima dananya kredit tersebut tidak kehilangan
untuk karena harus dicairkan oleh bank.
melunasi utangnya, c) Fungsi yang Terkait dengan
f) Mudah diketahui oleh pihak Pelaksanaan Ketentuan Perbankan
lain supaya tidak ada jaminan kedua Keterkaitan jaminan kredit dengan
dipasang ketentuan perbankan yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia,
misalnya dapat diperhatikan dari
4
Rachmadi Usman, Hukum Jaminan
ketentuan-ketentuan yang
Keperdataan. Jakarta: Sinar Grafika,2008, hal 67 mengatur tentang penilaian
5
Sutarno, Aspek-Aspek Hukum agunan sebagai faktor pengurang
Perkreditan Pada Bank. Bandung : Alfabeta,2005, dalam perhitungan PPA
hal.142 (Penyisihan Penghapusan Aktiva).
6
Ibid, hal.11

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 309


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

Persyaratan agunan untuk dan bagian khusus ini ada hubungannya


restrukturisasi kredit yang satu sama lain, yaitu suatu hubungan
dilakukan dengan cara pemberian dimana asas-asas bagian umum dari
tambahan fasilitas kredit dalam perikatan berlaku juga bagi perjanjian
rangka manajemen risiko kredit tertentu sebagaimana yang
dan sebagainya. tercantum/diisyaratkan dalam Pasal 1320
Semua perjanjian pengikatan KUHPerdata yang menentukan syarat-
jaminan bersifat accesoir artinya perjanjian syarat sahnya suatu perjanjian. Dalam
pengikatan jaminan eksistensinya atau hukum perjanjian yang didasarkan pada
keberadaannya tergantung perjanjian KUHPerdata berlaku suatu asas yang
pokoknya yaitu perjanjian kredit, sehingga dinamakan asas konsensualisme yang
perjanjian kredit harus dibuat terlebih artinya bahwa perjanjian itu sudah sah dan
dahulu baru kemudian perjanjian mengikat apabila kedua belah pihak sudah
pengikatan jaminan. Kedudukan perjanjian sepakat mengenai hal yang pokok dan
jaminan yang dikonstruksikan sebagai tidak diperlukan suatu formalitas. Asas
perjanjian accesoir mempunyai akibat konsensualisme yang terdapat dalam buku
hukum yaitu : perjanjian lazimnya disimpulkan dalam
a) Eksistensinya tergantung Pasal 1320 KUHPerdata menyebutkan: 8
perjanjian pokok (perjanjian kredit) a) Adanya kesepakatan
b) Hapusnya tergantung perjanjian Sepakat berarti bahwa kedua
pokok (perjanjian kredit) belah pihak yang membuat
c) Jika perjanjian pokok beralih perjanjian harus benar-benar
maka ikut beralih juga perjanjian menyetujui isi perjanjian
jaminan, tersebut. Jadi, apa yang
d) Jika perjanjian pokok beralih dikehendaki oleh pihak yang satu
karena cessie, maka ikut beralih juga dikehendaki oleh pihak
juga yang lainnya secara bebas atau
perjanjian jaminan tanpa adanya suka rela. Menurut Pasal 1321
penyerahan khusus. KUHPerdata kata sepakat tidak
Menurut R.Subekti, perjanjian sah apabila diperoleh karena
adalah suatu peristiwa dimana seseorang paksaan, kekhilafan dan
berjanji kepada seseorang lain atau dimana penipuan.Yang dimaksud
dua orang itu saling berjanji untuk paksaan adalah paksaan rohania
melaksanakan sesuatu hal. Dari peristiwa atau paksaan jiwa, bukan
itu timbulah suatu hubungan antara dua paksaan badan (fisik) misalnya,
orang yang dinamakan perikatan antara seseorang diancam atau ditakut-
dua orang yang membuatnya. Dalam takuti sehingga menyetujui suatu
bentuknya perjanjian itu berupa suatu perjanjian. Sedang kekhilafan
rangkaian kata-kata yang mengandung terjadi apabila salah satu pihak
janji-janji atau kesanggupan yang khilaf mengenai barang yang
diucapkan atau ditulis.7 menjadi pokok perjanjian atau
Tentang perjanjian ini diatur mengenai orang dengan siapa
dalam buku III KUHPerdata perihal diadakan perjanjian sedemikian
hukum perikatan yang sistematikanya rupa, sehingga apabila tidak
terbagi atas dua bagian, yaitu bagian khilaf ia tidak akan memberikan
umum dan khusus. Antara bagian umum
8
PNH Simanjuntak, Pokok-pokok Hukum
7
R.Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: PT. perdata Indonesia, Djambatan ,Jakarta,
Intermasa, 1985, hal.25 2005,hal.334

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 310


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

persetujuan.Penipuan terjadi telah bersuami tidak cakap untuk


apabila suatu pihak dengan membuat perjanjian dan
sengaja memberikan keterangna karenanya ia harus minta ijin dari
palsu atau tidak benar disertai suaminya. Namun Mahkamah
dengan tipu muslihat untuk Agung telah mengeluarkan
membujuk memberikan S.E.M.A No. 3 tahun 1963 yang
persetujuan. isinya antara lain agar para hakim
b) Cakap untuk membuat suatu tidak lagi menerapkan Pasal 108
perjanjian. KUHPerdata dalam
Pada dasarnya setiap orang pertimbangan hukumnya. Setelah
yang sudah dewasa dan sehat keluarnya UU Perkawinan tahun
pikirannya adalah cakap 1974 dalam Pasal 31 ayat 1
menurut hukum. Dalam Pasal dengan jelas mengatakan bahwa
1320 KUHPerdata dinyatakan hak dan kedudukan istri adalah
bahwa orang-orang yang seimbang dengan hak dan
dianggap tidak cakap untuk kedudukan suami dalam
membuat perjanjian adalah : kehidupan rumah tangga dan
1) Orang yang belum dewasa; pergaulan di masyarakat dan
2) Mereka yang dibawah dalam ayat 2 dijelaskan bahwa
pengampuan; masing-masing pihak berhak
3) Orang perempuan dalam hal- untuk melakukan perbuatan
hal yang ditetapkan oleh hukum.
undang-undang dan semua c) Mengenai hal tertentu
orang kepada siapa undang- Dalam Pasal 1333 dan Pasal 1334
undang telah melarang KUHPerdata dinyatakan bahwa
membuat perjanjian-perjanjian paling tidak objek perjanjian itu
tertentu. harus dapat ditentukan jenisnya,
Kecakapan harus ada pada subjek baik benda itu berwujud maupun
yang membuat perjanjian karena tidak berwujud. Objek perjanjian
ia harus dapat berupa benda-benda yang
mempertanggungjawabkan baru akan ada di kemudian hari.
perbuatan-perbuatannya akibat 4. Suatu sebab yang halal
adanya perjanjian tersebut. Yang dimaksud dengan sebab
KUHPerdata memberikan batas yang halal adalah maksud dan
usia dewasa yaitu 21 atau sudah tujuan perjanjian itu sendiri.
kawin, sedangkan UU Dalam Pasal 1335 KUHPerdata
Perkawinan memberikan batas dinyatakan bahwa perjanjian
usia dewasa itu 18 tahun. Orang dinyatakan tidak mempunyai
yang berada di bawah kekuatan jika dibuat tanpa sebab
pengampuan adalah orang atau dibuat berdasarkan sebab
dewasa yang boros atau yang yang palsu atau sebab yang
tidak sehat pikirannya, karenanya terlarang. Perjanjian yang dibuat
orang ini tidak dapat berbuat tanpa sebab, misalnya, jika
bebas terhadap kekayaannya dibuat suatu perjanjian Novasi
sehingga ia berada dibawah atau suatu perjanjian yang tidak
pengawasan pengampunya. ada sebelumnya. Perjanjian yang
Dalam Pasal 108 KUHPerdata dibuat berdasarkan sebab yang
dinyatakan bahwa wanita yang palsu untuk menutupi sebab yang

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 311


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

sebenarnya, misalnya, jual beli kesejahteraan rakyat banyak. Hal


narkotika untuk sebab ini ditegaskan dalam Pasal 4
pengobatan ternyata untuk Undang-Undang Perbankan
pemakaian secara bebas, sedang bahwa : ”Perbankan Indonesia
sebab yang terlarang adalah bertujuan menunjang
sebab yang bertentangan dengan pelaksanaan pembangunan
undang-undang, ketertiban nasional dalam bentuk kredit dan
umum dan kesusilaan. Syarat atau bentuk-bentuk lainnya
pertama dan kedua Pasal 1320 dalam rangka meningkatkan taraf
KUHPerdata disebut syarat hidup orang banyak”.
subjektif karena menyangkut Dalam hukum perjanjian,
orang atau subjek yang membuat terdapat asas-asas yang perlu
perjanjian, bila syarat ini tidak diketahui, antara lain sebagai
dipenuhi maka perjanjian atas berikut: 9
permohonan yang bersangkutan a. Asas Kebebasan Berkontrak
dapat dimintakan pembatalanya Asas kebebasan berkontrak
kepada hakim yang berlaku sejak dapat dianalisis dari ketentuan
putusan hakim memperoleh Pasal 1338 ayat (1)
kekuatan hukum yang tetap. KUHPerdata yang berbunyi :”
Sedang syarat ketiga dan Semua perjanjian yang dibuat
keempat disebut syarat objektif secara sah berlaku sebagai
karena mengenai objek dari undang-undang bagi mereka
perjanjian dan bila salah satu dari yang membuatnya”.
syarat tidak dipenuhi, maka b. Asas Konsensualisme
perjanjian itu batal demi hukum Asas konsensualisme dapat
dimana perjanjian itu dianggap disimpulkan dalam Pasal 1320
tidak pernah ada sejak semula ayat (1) KUH Perdata yang
dan pembatalan ini juga harus berbunyi: “Salah satu syarat
dimintakan kepada hakim sahnya perjanjian adalah
dimana syarat-syarat yang kesepakatan kedua belah
terdapat pada Pasal 1320 pihak”. Hal ini mengandung
KUHPerdata berlaku juga di makna bahwa perjanjian pada
dalam perjanjian kredit yang umumnya cukup dengan
merupakan perjanjian kesepakatan kedua belah
pendahuluan dari penyerahan pihak.
uang. c. Asas Pacta Sunt Servanda /
Perjanjian yang diatur dalam Kekuatan Mengikat
bagian khusus harus memenuhi Asas ini menjelaskan bahwa
syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian dibuat oleh para
Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata. pihak secara mengikat atau
Lembaga perbankan merupakan berlaku sebagai undang-
lembaga yang bertujuan undang bagi mereka yang
mendukung pelaksanaan membuatnya. Asas ini
pembangunan nasional dalam memberikan kepastian hukum
rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan
9
ekonomi, dan stabilitas nasional Wawan Muhwan Hariri, Hukum
ke arah peningkatan Perikatan Dilengkapi Hukum Perikatan Dalam
Islam, CV Pustaka Setia Bandung, 2011,hal. 136.

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 312


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

bagi para pihak yang tentang prestasi-prestasi. Hal


membuatnya. ini adalah penting disebabkan
d. Asas kepribadian hal inilah yang membedakan
Dalam asas ini, seseorang antara suatu perjnajian dengan
hanya diperbolehkan perjanjian lainnya. Unsur
mengikatkan diri untuk Essensialia sangat berpengaruh
kepentingannya sendiri dalam sebab unsur ini digunakan
suatu perjanjian. Asas ini untuk memberikan rumusan,
disimpulkan dalam Pasal 1315 definisi dan pengertian dari
KUH Perdata bahwa dalam suatu perjanjian. Jadi essensi
suatu perjanjian pada atau isi yang terkandung dari
umumnya hanya mengikat para perjanjian tersebut yang
pihak yang mengadakan mendefinisikan apa bentuk
perjanjian tersebut. hakekat perjanjian tersebut.
e. Asas Kebiasaan Misalnya essensi yang terdapat
Suatu perjanjian tidak hanya dalam definisi perjanjian jual
mengikat apa saja yang secara beli dengan perjanjian tukar
tegas diatur, tetapi juga hal-hal menukar. Maka dari definisi
yang menurut kebiasaan lazim yang dimuat dalam definisi
diikuti. perjanjian tersebutlah yang
f. Asas Moral membedakan antara jual beli
Asas moral ini terlibat dalam dan tukar menukar.
perikatan wajar, yaitu suatu b. Unsur Naturalia
perbuatan sukarela dari Naturalia adalah ketentuan
seseorang tidak dapat hukum umum, suatu syarat
menuntut hak baginya untuk yang biasanya dicantumkan
menggugat kontraprestasi dari dalam perjanjian. Unsur-unsur
pihak debitur. atau hal ini biasanya dijumpai
g. Asas Itikad Baik dalam perjanjian-perjanjian
Dalam Pasal 1338 ayat (3) tertentu, dianggap ada kecuali
KUH Perdata menyatakan dinyatakan sebaliknya.
bahwa :”tiap orang dalam Merupakan unsur yang wajib
membuat suatu perjanjian dimiliki oleh suatu perjanjian
harus dilakukan dengan itikad yang menyangkut suatu
baik”. keadaan yang pasti ada setelah
1. Unsur-unsur Dalam Perjanjian diketahui unsur essensialianya.
Terdapat 3 unsur dalam Jadi terlebih dahulu harus
perjanjian, yaitu : dirumuskan unsur
a. Unsur Essensialia essensialianya baru kemudian
Unsur essensialia adalah dapat dirumuskan unsur
sesuatu yang harus ada yang naturalianya. Misalnya jual
merupakan hal pokok sebagai beli unsur naturalianya adalah
syarat yang tidak boleh bahwa si penjual harus
diabaikan dan harus bertanggung jawab terhadap
dicantumkan dalam suatu kerusakan-kerusakan atau
perjanjian.Bahwa dalam suatu cacat-cacat yang dimiliki oleh
perjanjian haruslah barang yang dijualnya.
mengandung suatu ketentuan Misalnya membeli sebuah

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 313


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

televisi baru. Jadi unsur hapusnya perjanjian terdapat pada


essensialia adalah usnur yang Pasal 1381 KUHPerdata bahwa
selayaknya atau sepatutnya hapusnya atau berakhirnya perjanjian
sudah diketahui oleh disebabkan oleh peristiwa-peristiwa,
masyarakat dan dianggap suatu sebagai berikut : 10
hal yang lazim a. Pembayaran
c. Unsur Aksidentalia Pembayaran adalah kewajiban
Yaitu berbagai hal khusus debitur secara sukarela untuk
(particular) yang dinyatakan memenuhi perjanjian yang telah
dalam perjanjian yang disetujui diadakan. Adanya pembayaran
oleh para pihak. Accidentalia oleh seorang debitur atau pihak
artinya bisa ada atau diatur, yang berhutang berarti debitur
bisa juga tidak ada, bergantung telah melakukan prestasi sesuai
pada keinginan para pihak, perjanjian. Melalui pembayaran
merasa perlu untuk memuat yang dilakukan debitur maka
ataukah tidak. perjanjian kredit atau hutang
Selain itu aksidentalia adalah menjadi hapus atau berakhir.
unsur pelengkap dalam suatu b. Penawaran Pembayaran Tunai
perjanjian yang merupakan diikuti dengan penyimpanan atau
ketentuan-ketentuan yang penitipan.
dapat diatur secara Prestasi debitur dengan
menyimpang oleh para pihak, melakukan pembayaran tunai
sesuai dengan kehendak para yang diikuti dengan penitipan
pihak yang merupakan dapat mengakhiri atau
persyaratan khusus yang menghapus perjanjian. Ini adalah
ditentukan secara bersama- suatu cara pembayaran yang
sama oleh para pihak. harus dilakukan apabila kreditur
Jadi unsur aksidentalia lebih menolak pembayaran.
menyangkut mengenai faktor c. Novasi/pembaharuan utang
pelengkap dari unsur Novasi adalah suatu perjanjian
essensialia dan naturalia, baru yang menghapuskan
misalnya dalam suatu perjanjian lama dan pada saat
perjanjian harus ada tempat yang sama memunculkan
dimana prestasi dilakukan. perjanjian baru yang
2. Berakhirnya Perjanjian menggantikan perjanjian lama.
Pasal 1319 KUHPerdata d. Kompensasi atau perjumpaan
menetapkan semua perjanjian baik utang.
yang mempunyai nama khusus Kompensasi atau perjumpaan
maupun yang tidak dikenal dengan hutang adalah suatu cara untuk
suatu nama tertentu tunduk pada mengakhiri perjanjian dengan
peraturan-peraturan umum. Hal ini cara memperjumpaan atau
menunjukkan bahwa perjanjian memperhitungkan utang piutang
kredit merupakan perjanjian yang antara kreditur dan debitur, yaitu
tidak dikenal di dalam KUHPerdata, dengan percampuran utang, dan
namun perjanjian kredit juga harus pembebasan utang,
tunduk pada ketentuan-ketentuan
10
umum yang terdapat di dalam Buku PNH Simanjuntak, Pokok-pokok
III KUHPerdata. Berakhirnya atau Hukum perdata Indonesia, Djambatan Jakarta,
2005, hal. 323

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 314


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

e. Pembatalan perjanjian 5) Adanya pernyataan untuk


Suatu perjanjian batal demi mengakhiri perjanjian yang
hukum maka tidak ada suatu diadakan oleh salah satu
perikatan hukum yang dilahirkan pihak atau pernyataan
karenanya, dan barang sesuatu tersebut sama-sama adanya
yang tidak ada tentu saja tidak kesepakatan untuk
bisa hapus, apabila salah satu mengakhiri perjanjian yang
pihak akan membatalkan diadakan.
perjanjian yang tidak memenuhi 6) Putusan hakim yang
syarat subjektif. mengakhiri suatu perjanjian yang
f. Daluwarsa diadakan,
Menurut Pasal 1967 KUH 7) Telah tercapainya tujuan dari
Perdata, maka segala tuntutan perjanjian yang diadakan oleh
hukum baik yang bersifat para pihak.
kebendaan, maupun yang bersifat Di dalam Pasal 1313 KUH
perorangan hapus karena Perdata, perjanjian dirumuskan sebagai
daluwarsa dengan lewatnya suatu perbuatan dengan mana satu orang
waktu tiga puluh (30) tahun, atau lebih mengikatkan dirinya tehadap
sedangkan yang menunjuk satu orang atau lebih . Kata perjanjian
adanya daluwarsa itu tidak (overrenkomst), yang merupakan salah
berdasarkan atas suatu hak. satu sumber dari perikatan (verbintenis).
Berakhirnya perjanjian tidak Perjanjian adalah perbuatan hukum yang
diatur secara tersendiri dalam berisi penawaran dan penerimaan yang
undang-undang, tetapi hal itu dapat didasarkan kepada kata sepakat antara dua
disimpulkan dari beberapa orang atau lebih yang saling berhubungan
ketentuan yang ada dalam undang- untuk menimbulkan akibat hukum.
undang tersebut. Berakhirnya suatu Perjanjian merupakan hubungan hukum
perjanjian tersebut disebabkan oleh anatara nasabah dan bank. Nasabah
: 11 penyimpan adalah nasabah yang
1) Ditentukan terlebih dahulu oleh menempatkan dananya di bank dalam
para pihak, misalnya dengan bentuk simpanan berdasarkan perjanjian
menetapkan batas waktu bank dengan nasabah. Sedangkan
tertentu, maka jika sampai simpanan adalah dana yang dipercayakan
pada batas yang telah oleh masyarakat kepada bank berdasarkan
ditentukan perjanjian penyimpanan dana dalam
tersebut, mengakibatkan bentuk giro, deposito, sertifikat deposito,
perjanjian hapus, tabungan dan bentuk lainnya yang
2) Undang-undang yang dipersamakan.
menetapkan batas waktunya Perjanjian bank dengan
suatu perjanjian, nasabah penyimpan disebut perjanjian
3) Karena terjadinya peristiwa simpanan. Sebagai perjanjian simpanan
tertentu selama perjanjian terdapat ketentuan dalam Pasal 1319 KUH
dilaksanakan, perdata yang berbunyi : “ Semua
4) Salah satu pihak meninggal persetujuan, baik yang mempunyai suatu
dunia, nama khusus maupun yang tidak terkenal
dengan suatu nama tertentu, tunduk pada
11
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja. peraturan-peraturan umum yang termuat di
Perikatan yang Lahir dari Perjanjian. Jakarta: PT. Raja dalam bab ini dan bab yang lalu”.
Grafindo Persada,2004,hal.43

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 315


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

Beberapa Pasal yang ada undang-undang bagi kedua belah pihak


hubungannya dengan perjanjian simpanan, (Pasal 1338 KUH Perdata).
misalnya perjanjian penitipan barang Namun hal yang sering terjadi
(bewaargeving). Dalam Pasal 1694 KUH saat nasabah penyimpan dana bertransaksi
Perdata dikatakan bahwa : “Penitipan dengan pihak bank adalah kebanyakan
adalah terjadi, apabila seorang menerima nasabah tidak mengetahui isi perjanjian
sesuatau barang dari seorang lain, dengan yang yang mereka tandatangani. Perjanjian
syarat bahwa ia akan menyimpanan dan yang seharusnya dibuat berdasarkan
mengembalikannya dalam wujud aslinya”. kesepakatan antara dua belah pihak
Dalam perjanjian simpanan, sepertinya tidak berlaku karena pihak bank
pihak bank menetapkan persyaratan umum dengan alas an efisiensi telah
tertentu dalam rekening deposito atau mempersiapkan klausul baku perjanjian
rekening tabungan anatara lain pihak yang tinggal disodorkan dan
penerima simpanan (bank) dapat ditandatangani oleh nasabah dan seringkali
mempergunakan uang si penyimpan dan dicetak dalam bentuk yang sangat kecil
dalam waktu tertentu bank akan dan terkesan rumit untuk dibaca. Padahal
memberikan bunga. Ketentuan lain yang isi atau klausul kontrak pada perjanjian
dapat dijadikan dasar hubungan anatar perbankan sangat menentukan hak dan
bank dan nasabah penyimpan adalah kewajiban yang akan diperoleh dalam
Pemberian Kuasa, dimana pemberian melakukan transaksi pada sebuah produk
kuasa merupakan suatu persetujuan dengan perbankan. Perbankan merupakan lembaga
mana seorang memberikan kekuasanya yang menjadi penggerak roda
kepada seseorang lain, yang menerimanya, perekonomian modern dan menjadi
untuk atas namanya menyelenggarakan penentu tingkat kestabilan perekonomian
suatu urusan. Nasabah penyimpan suatu Negara, karena apabila lembaga
memberikan kuasanya kepada bank ketika perbankan tidak berjalan dengan baik,
menandatangani rekening deposito atau perekonomian menjadi tidak efisien dan
rekening tabungan atau rekening Koran. pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai.
Penandatanganan perjanjian Dalam usaha menghimpun dana dari
penyimpanan dana menyangkut dua hal, masyarakat, bank menggunakan cara
yaitu kesepakatan untuk menyerahkan dengan mengeluarkan produk dan jasa
dana atau uang dari calon nasabah perbankan. Produk tersebut berupa
penyimpan dana dan peralihan hak milik tabungan, giro, deposito, dan jasa
dari calon nasabah ke tangan bank. Setelah perbankan berupa jasa transfer dana,
penandatanganan perjanjian dan uang inkaso, bank garansi, letter of credit,
sudah diserahkan ke bank maka pada saat waliamanat, dan kliring.
itu terjadi peralihan hak milik atas uang Hubungan antara bank dan
yang diserahkan. Setelah terjadinya nasabah dapat berkembang menjadi
peralihan hak milik maka bank hubungan kepercayaan (fiduciare
mempunyai kebebasan untuk mengelola relationship) yang menimbulkan hak dan
dana tersebut untuk modal kegiatan bank. kewajiban bank lebih besar terhadap
Hubungan hukum anatara bank nasabahnya. Bank mempunyai kewajiban
dengan nasabah penyimpan mulai terjadi untuk menjaga dana yang dipercayakan
sejak ditandatanganinya kesepakatan oleh nasabah penyimpan sebaik-baiknya.
tertulis (hubungan kontraktual) antara bank Sebagai wujud pertanggungjawaban bank
dengan nasabah yang memuat hak dan terhadap nasabah penyimpan dana, bank
kewajiban bagi masing-masing pihak. harus memperhatikan 4 (empat) pilar
Perjanjian inilah yang menjadi hukum atau

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 316


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

hubungan antara nasabah penyimpan dana besaran (bank runs)


dan bank, yaitu : sehingga berpotensi
1. Kehati-hatian merugikan deposan dan
2. Kesehatan penyimpanan dana bank.
3. Rahasia bank 2. Penyebaran kerugian di
4. Kepercayaan. antara bank-banak sangat
Penegasan dalam cepat melalui contagion
menggunakan prinsip kehati-hatian diatur effect sehingga berpotensi
di dalam Pasal 29, ayat (2),(3),(4) UU menimbulkan system
perbankan yaitu: problem.
Ayat (2) : “Bank wajib memelihara tingkat 3. Proses penyelesaian bank-
kesehatan bank sesuai dengan ketentuan bank bermasalah
kecukupan modal, kualitas asset, kualitas membutuhkan dana dalam
manajemen, likuiditas, rentabilitas, jumlah yang tidak sedikit.
solvabilitas dan aspek lain yang 4. Hilangnya kepercayaan
berhubungan dengan usaha bank dan wajib masyarakat kepada
melakukan usaha sesuai dengan prinsip perbankan sebagai lembaga
kehati-hatian”. intermediasi akan
Ayat (3) : “ Dalam memberikan kredit atau menimbulkan tekanan-
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah tekanan dalam sector
dan melakukan kegiatan usaha lainnya, keuangan (financial
bank wajib menempuh cara-cara yang distress).
tidak merugikan bank dan kepentingan 5. Ketidakstabilan sector
nasabah yang mempercayakan dananya keuangan akan berdampak
kepada bank”. pada kondisi makro
Ayat (4) : “ Untuk kepentingan nasabah, ekonomi, khususnya
bank wajib menyediakan informasi dikaitkan dengan tidak
mengenai kemungkinan timbulnya resiko efektifnya transmisi
kerugian sehubungan dengan transaksi kebijakan moneter.
nasabah yang dilakukan melalui bank”. Perkembangan industri
Usaha pokok perbankan dalam perbankan, terutama produk dan jasa yang
menghimpun dana dari masyarakat dapat semakin kompleks dan beragam dapat
berjalan baik semata-mata hanya karena meningkatkan eksposur risiko dan profil
kesediaan masyarakat menyimpan dananya risiko bank. Sejalan dengan itu
di bank, hal ini dilandasi kepercayaan pendekatan penilaian secara internasional
masyarakat terhadap bank, bahwa dana juga mengarah pada pendekatan
yang disimpannya dapat kembali pada saat pengawasan berdasarkan risiko.
dibutuhkan ditambah bunga sebagai Peningkatan ekspour risiko dan profil
penghasilannya. risiko serta penerapan pendekatan
Alasan pentingnya kesehatan pengawasan berdasarkan risiko tersebut
bagi lembaga keuangan, khususnya selanjutnya akan mempengaruhi penilaian
perbankan, dalam penciptaan system tingkat kesehatan bank.
keuangan yang sehat, antara lain : Menjaga rahasia bank
1. Keunikan karakteristik merupakan tanggungjawab bank terhadap
perbankan yang rentan penyimpan dana. Nasabah yang akan
terhadap serbuan membuka rekening di bank wajib mengisi
masyarakat yang menarik data-data yang ditanyakan dan mengisi
dananya secara besar- formulir secara lengkap, jelas, dan benar

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 317


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

antara lain : nama nasabah, alamat, tanggal bahwa bank wajib merahasiakan
lahir, nomor telepon, nama ibu kandung keterangan mengenai nasabah penyimpan
dan keterangan lain yang merupakan dan simpanannya. Keterangan mengenai
identitas pribadi dan lazim diberikan nasabah penyimpan dan simpanannya itu
nasabah pada bank dalam pemanfaatan boleh diungkapkan dalam hal-hal sebagai
produk bank, disertai penunjukan kartu berikut :
identitas yang masih berlaku seperti Kartu 1. Untuk kepentingan
Tanda Penduduk. Menurut pasal 1 UU Perpajakan
Perbankan, data nasabah yang ditulis dan Pembukaan rahasia bank
diserahkan fotokopinya merupakan untuk kepentingan
termasuk rahasia bank. Dengan demikian perpajakan diatur dalam
menjadi kewajiban bank untuk melindungi ketentuan Pasal 41 ayat (1)
data nasabah melalui pengaturan rahasia UU Perbankan yang
bank. Kewajiban merahasiakan data menentukan bahwa : “
nasabah merupakan kewajiban yang diatur Untuk kepentingan
dalam peraturan perundang-undangan perpajakan, Pimpinan Bank
yang bersifat memaksa. Indonesia atas permintaan
Penentuan hal-hal yang Menteri Keuangan
termasuk kategori rahasia bank harus berwenang untuk
berpijak pada : mengeluarkan perintah
1. Kelaziman operasional perbankan tertulis kepada bank agar
Operasional perbankan yang utama memberikan keterangan
adalah menghimpun dana dan memperlihatkan bukti-
masyarakat serta memberikan bukti tertulis serta surat-
kredit. Dalam hal ini bank surat mengenai keadaan
mengadakan pencatatan-pencatatan keuangan nasabah
data-data, dan informasi jalannya penyimpan tertentu kepada
usaha yang dilakukan serta dalam pejabat pajak”.
hubungannya dengan 2. Untuk kepentingan Piutang
nasabahnya.Hal-hal yang harus Bank (Pasal 41 A)
dirahasiakan bank meliputi : 3. Untuk Kepentingan Pidana
pemberian pelayanan, dan jasa (Pasal 42)
dalam lalu lintas uang, baik dalam 4. Untuk Kepentingan
maupun luar negeri, Pemeriksaan Peradilan
pendiskontoan, dan jual beli surat Perdata (Pasal 43)
berharga dan pemberian kredit. 5. Untuk Kepentingan Tukar
2. Apakah pembocoran/ pembukaan Menukar Informasi Antar
informasi akan merugikan pemilik Bank (Pasal 44)
informasi (nasabah) atau 6. Untuk Kepentingan Pihak
menguntungkan pihak lain. Lain yang ditunjuk
3. Pihak pemilik informasi (nasabah) Nasabah (Pasal 44(1)
harus yakin secara wajar bahwa 7. Pengecualaian Rahasia
informasi itu benar-benar belum Bank untuk kepentingan
diketahui masyarakat luas. Peradilan mengenai Harta
Pengecualian dalam hal rahasia Bersama dalam Perceraian.
bank tercantum dalam Pasal 40 ayat (1) III. P E N U T U P
Undang-undang Nomor 10Tahun 1998 Berdasarkan uraian
tentang Perbankan, yang menyebutkan pembahasan, maka penulis dapat

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 318


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

menarik kesimpulan bahwa bentuk kewajiban bagi masing-masing pihak.


perjanjian penyimpanan dana antara Perjanjian inilah yang menjadi hukum
nasabah dan pihak bank disebut atau undang-undang bagi kedua belah
perjanjian simpanan. Sebagai pihak (Pasal 1338 KUH Perdata).
perjanjian simpanan terdapat 1. Bank mempunyai kewajiban untuk
ketentuan dalam Pasal 1319 KUH menjaga dana yang dipercayakan
perdata yang berbunyi : “ Semua oleh nasabah penyimpan sebaik-
persetujuan, baik yang mempunyai baiknya. Sebagai wujud
suatu nama khusus maupun yang tidak pertanggungjawaban bank terhadap
terkenal dengan suatu nama tertentu, nasabah penyimpan dana, bank
tunduk pada peraturan-peraturan harus memperhatikan 4 (empat)
umum yang termuat di dalam bab ini pilar hubungan antara nasabah
dan bab yang lalu”. Dalam perjanjian penyimpan dana dan bank, yaitu :
simpanan, pihak bank menetapkan a. Kehati-hatian
persyaratan umum tertentu dalam b. Kesehatan
rekening deposito atau rekening c. Rahasia bank
tabungan anatara lain pihak penerima d. Kepercayaan.
simpanan (bank) dapat Menjaga rahasia bank merupakan
mempergunakan uang si penyimpan tanggungjawab bank terhadap
dan dalam waktu tertentu bank akan penyimpan dana. Nasabah yang
memberikan bunga. Ketentuan lain akan membuka rekening di bank
yang dapat dijadikan dasar hubungan wajib mengisi data-data yang
anatar bank dan nasabah penyimpan ditanyakan dan mengisi formulir
adalah Pemberian Kuasa. Nasabah secara lengkap, jelas, dan benar
penyimpan memberikan kuasanya antara lain : nama nasabah, alamat,
kepada bank ketika menandatangani tanggal lahir, nomor telepon, nama
rekening deposito atau rekening ibu kandung dan keterangan lain
tabungan atau rekening Koran. yang merupakan identitas pribadi
Penandatanganan perjanjian dan lazim diberikan nasabah pada
penyimpanan dana menyangkut dua bank dalam pemanfaatan produk
hal, yaitu kesepakatan untuk bank, disertai penunjukan kartu
menyerahkan dana atau uang dari identitas yang masih berlaku
calon nasabah penyimpan dana dan seperti Kartu Tanda Penduduk.
peralihan hak milik dari calon nasabah Menurut pasal 1 UU Perbankan,
ke tangan bank. Setelah data nasabah yang ditulis dan
penandatanganan perjanjian dan uang diserahkan fotokopinya merupakan
sudah diserahkan ke bank maka pada termasuk rahasia bank. Dengan
saat itu terjadi peralihan hak milik atas demikian menjadi kewajiban bank
uang yang diserahkan. Setelah untuk melindungi data nasabah
terjadinya peralihan hak milik maka melalui pengaturan rahasia bank.
bank mempunyai kebebasan untuk Kewajiban merahasiakan data
mengelola dana tersebut untuk modal nasabah merupakan kewajiban
kegiatan bank. Hubungan hukum yang diatur dalam peraturan
anatara bank dengan nasabah perundang-undangan yang bersifat
penyimpan mulai terjadi sejak memaksa.
ditandatanganinya kesepakatan tertulis Keterangan mengenai nasabah
(hubungan kontraktual) antara bank penyimpan dan simpanannya itu
dengan nasabah yang memuat hak dan

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 319


Fitriah, Bentuk Dan Tanggungjawab Pihak Bank Terhadap Dana Simpanan Para Nasabah
Halaman 301-320

boleh diungkapkan dalam hal-hal H.M Hazniel Harun, Aspek-aspek Hukum


sebagai berikut : Perdata Dalam Pemberian
1. Untuk kepentingan KreditPerbankan, Ind-Hill-
Perpajakan (Pasal 41 ayat Co, Jakarta, 1994
(1)) Joni Emirzon, Hukum Perbankan
2. Untuk kepentingan Piutang Indonesia, Literata, Jakarta,
Bank (Pasal 41 A) 2007
3. Untuk Kepentingan Pidana Johannes Ibrahim. Bank Sebagai
(Pasal 42) Intermediasi Dalamm Hukum
4. Untuk Kepentingan Positif CV. Utomo,Bandung,
Pemeriksaan Peradilan 2004
Perdata (Pasal 43) Kasmir. S.E., M.M,. Dasar-Dasar
5. Untuk Kepentingan Tukar Perbankan PT. Raja Grafindo
Menukar Informasi Antar Persada ,Jakarta 2002
Bank (Pasal 44) Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja.
6. Untuk Kepentingan Pihak Perikatan yang Lahir dari
Lain yang ditunjuk Perjanjian. PT. Raja Grafindo
Nasabah (Pasal 44(1) Persada,Jakarta, 2004
7. Pengecualaian Rahasia Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan
Bank untuk kepentingan Indonesia, PT. Citra Aditya
Peradilan mengenai Harta Bakti, Bandung, 2000.
Bersama dalam Perceraian. PNH Simanjuntak, Pokok-pokok Hukum
DAFTAR PUSTAKA Perdata Indonesia, Djambatan ,Jakarta,
Abdulkadir Muhammad, dan Rilda 2000
Murniati , Segi Hukum Rani Sri Agustina, Rahasia Bank, Cv Keni
Lembaga Keuangan Dan Media, Bandung, 2016
pembiayaan, Bandung, Citra R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Hukum
Aditya Bakti, 2000 Perjanjian, Internusa, Jakarta,1987
Ahmadi Miru & Sutarman Yodo, Hukum Rachmadi Usman, Hukum Jaminan
Perlindungan Konsumen, Raja Keperdataan.Sinar Grafika,Jakarta, 2008
Grafindo Persada, Jakarta,2011 Sutarno, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan
Gunarto Suhardi, Usaha Perbankan Pada Bank.Alfabeta,Bandung, 2005
Dalam Perspektif Hukum, Wawan Muhwan Hariri, Hukum Perikatan
Yogyakarta, Kanisius, 2003 Dilengkapi Hukum Perikatan
Abdul kadir Muhammad, Hukum dan Dalam Islam, CV Pustaka
Penelitian Hukum, PT. Citra Setia Bandung, 2011
Aditya Bakti, Bandung, 2004. Widjanarto, Hukum dan Ketentuan
Budisantoso, T dan Sigit,. Bank dan Perbankan Indonesia, PT.
Lembaga Keuangan Lain. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta,
Edisi 2 Salemba 2003.
Empat.Jakarta, 2006
Hasibuan, Melayu SP. Dasar-dasar
Perbankan.PT. Bumi
Aksara. Jakarta 2005
HR Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank
Garansi, PT.Citra Aditya
Bakti,Bandung, 2005

Volume 16 Nomor 3. Bulan September Tahun 2018 320

You might also like