Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

KARAKTER ANAK USIA DINI YANG TINGGAL DI DAERAH

PESISIR PANTAI

AMANAH RAHMA NINGTYAS

PPs Universitas Negeri Jakarta,


Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur,.Email: tyazz_rahma@yahoo.co.id

Abstract: The objectve of this research is to describe a form of early childhood characters who
live in coastal areas in the kindergarten Dharma Wanita Jolosutro. The teacher's role in overcome
the negative character and give stimulate a positive character in the learning activities, as well as
the role of parents and the community. It was a qualitative case study on group A of kindergarten
Dharma Wanita Jolosutro in 2014. Qualitative analysis using techniques according to Miles and
Huberman consisting of: data reduction, a data display, and verification. Data collected through
observation, interviews, and documentation. The results showed that early childhood living in the
coastal areas have positive and negative forms of the characters, but the dominant negative form
of the character. The role of teacher in preventing emergence negative character in learning
activities in the classroom by giving advice and explanation, and the role is teacher stimulate
positif character by giving support and apprecriation to the child that it is a good thing to do.
Parents tend to do things that trigger the growth of a negative character in children, and not give
a positive stimulus character. The community did not provide the role and contribution to the
problem of overcome of a negative character and give stimulate postitive character in early
childhood living in the coastal areas which are in kindergarten Dharma Wanita Jolosutro.

Keyword: Character, Early Childhood Education, the beach

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bentuk karakter anak usia dini yang
tinggal di daerah pesisir pantai yang berada di TK Dharma Wanita Jolosutro, peran guru dalam
menanggulangi karakter negatif pada kegiatan pembelajaran, serta peran orang tua dan
masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus pada kelompok A TK
Dharma Wanita Jolosutro pada tahun 2014. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan
Huberman terdiri dari: reduksi data, display data, dan verifikasi. Teknik pengumpulan data adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia dini yang
tinggal di daerah pesisir pantai memiliki bentuk karakter positif dan negatif, namun bentuk
karakter negatif lebih dominan. Peran guru dalam menanggulangi munculnya karakter negatif
dalam kegiatan pembelajaran di kelas dengan cara memberikan nasehat dan penjelasan, peran guru
dalam menstimulus karakter positif anak pada saat kegiatan pembelajaran di kelas adalah guru
berupaya untuk memberikan dukungan, dan perhargaan pada anak bahwa itu adalah hal yang baik
yang harus dilakukan. Orang tua cenderung melakukan hal yang memicu tumbuhnya karakter
negatif pada anak, dan belum memberikan stimulus karakter positif. Peran masyarakat sama sekali
belum memberikan peran dan kontribusi terhadap masalah munculnya karakter negatif, dan belum
memberikan stimulus karakter positif pada anak usia dini yang tinggal di daerah pesisir pantai
yang berada di TK Dharma Wanita Jolosutro.

Kata kunci: Karakter, Anak Usia Dini, Daerah Pesisir Pantai.

213
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

Berdasarkan Undang-Undang Faktanya penanaman karak-


Sisdiknas pasal 3 tentang tujuan ter di Indonesia memiliki kondisi
pendidikan nasional bahwa yang masih kurang optimal. Oleh
pendidikan nasional berfungsi me- sebab itu, penanaman bentuk karak-
ngembangkan kemampuan dan mem- ter seperti perilaku sopan santun, dan
bentuk watak serta peradaban bangsa budi pekerti harus dibenahi lagi. Ini
yang bermartabat dalam rangka men- sebagai alasan bahwa betapa penting-
cerdaskan kehidupan bangsa, yang nya memberikan penanaman perilaku
bertujuan untuk berkembangnya yang baik sejak usia dini. Mengingat
potensi peserta didik agar menjadi hal ini akan memberikan dampak
manusia yang beriman dan bertakwa yang sangat besar pada kehidupan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, seseorang dalam sosialisasinya di
berakhlak mulia, sehat, berilmu, lingkungan masyarakat. Seperti
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi diungkapkan oleh Q-annes dan
warga negara yang demokratis serta Hambali bahwa sebagian besar
bertanggungjawab (Undang-Undang anggota parlemen atau pejabat yang
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003). korupsi adalah alumni pendidikan
Melalui pemberian pendidikan dapat (Q-annes, Hambali, 2008).
ditanamkan perilaku-perilaku yang Hasil pengamatan yang dila-
sesuai dengan norma-norma yang kukan di TK Dharma Wanita di
berlaku. Hal tersebut begitu yang pesisir pantai Jolosutro desa Ringin-
diharapkan adalah generasi penerus rejo kecamatan Wates kabupaten
kelak adalah generasi yang dapat Blitar Jawa Timur, diperoleh data
mencapai tujuan pendidikan nasional bahwa anak usia dini yang tinggal di
seperti dijelaskan diatas. Oleh sebab daerah pesisir pantai Jolosutro ini
itu, upaya stimulus sejak dini sangat belum memiliki perilaku sopan
penting bagi anak. Dimana pada usia santun, dan tidak memiliki budi
dini seluruh aspek perkembangannya pekerti yang baik dan sesuai dengan
harus dikembangkan secara optimal, norma yang berlaku. Hal ini disebab-
agar tercapai semua aspek perkem-
bangannya.

214
Karakter Anak Usia Dini
Amanah Rahma Ningtyas

kan orang tua membiarkan anaknya pengembangan karakter yang ke-


berperilaku bebas tanpa ada aturan mungkinan terjadi di AS dan manfaat
dan penjelasan mana hal yang baik pengajaran etika berfokus pada tun-
dan yang buruk. Hal ini terlihat tutan kondisi yang ada. Pena-naman
ketika berbicara sangat tidak sopan karakter bisa terjadi dalam kondisi
apalagi kepada orang yang lebih apapun, yaitu kondisi dapat menjadi
dewasa, baik itu kepada orang tua, faktor pengembangan karakter. Se-
kakek, nenek, atau orang lain yang dangkan penelitian Elias pada tahun
lebih dewasa. Latar belakang pendi- 2013 berfokus pada penanaman
dikan masyarakat di pesisir pantai karakter sangat penting. Ketika
Jolosutro ini adalah pendidikan yang karakter diabaikan dapat mengarah
rendah sehingga orangtua tidak dapat pada karakter perilaku negatif
memberikan contoh dan penanaman individualis.
perilaku yang baik dan sesuai untuk
anaknya. Perkembangan pada usia Anak Usia Dini
dini akan menjadi dasar bagi per- Anak usia dini adalah anak
kembangan selanjutnya. usia 0-8 tahun yang setiap pribadinya
Penelitian relevan dilakukan memiliki keunikan masing-masing.
oleh Althoff, dkk, pada tahun 2012 Anak usia dini adalah anak yang
menyatakan bahawa anak memiliki memasuki masa keemasan (golden
sifat temperamental berkaitan dengan age), dikatakan golden age karena
karakter perilakunya. Hal ini juga kajian penelitian mengungkapkan
berkaitan dengan hal pengaturan diri bahwa pada masa usia dini anak
anak, ketika anak dibiasakan menga- memiliki perkembangan kemampuan
tur dirinya untuk tidak berperilaku kecerdasan hingga 80% pada usia 0-
temperamen, anak akan belajar dari 8 tahun, sedangkan sisanya 20%
dirinya sendiri untuk membiasakan akan didapatkan setelah usia 8 tahun
diri dengan karakter yang baik yang (Akmal dkk, 2013). Usia 0-8 tahun
telah diajarkan. Penelitian lain adalah masa yang sangat optimal
tentang karakter anak dilakukan oleh ketika anak. Hal ini terjadi karena
Mayer pada tahun 2012 membahas pada masa usia dini semua aspek

215
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

perkembangan yang penting terjadi fisik dan motorik, intelektual mau-


secara pesat melebihi perkembangan pun sosial-emosional berlangsung
pada masa-masa lainnya (Santoso, dengan sangat pesatnya, sehingga
2004). seringkali disimpulkan bahwa keber-
Anak usia dini merupakan hasilan pada masa ini menentukan
sosok kecil yang unik dengan ber- seluruh masa depan seorang anak
bagai karateristik dan potensi yang (Wajidi, 2005). Sehingga pada masa
berbeda-beda pula. Aisyah mengung- ini perlakuan, bimbingan dan arahan
kapkan bahwa anak usia dini sebagai orang dewasa, baik orang tua mau-
anak yang mempunyai berbagai pun guru sangat berdampak pada
macam karakteristik, yaitu: (1) me- kehidupan anak selanjutnya. Oleh
miliki rasa ingin tahu yang besar, sebab itu, penanaman perilaku yang
merupakan pribadi yang unit; (2) baik akan berdampak baik pula pada
suka berfantasi dan berimajinasi; (3) anak di usia-usia selanjutnya. Usia
merupakan masa paling potensial dini merupakan masa perkembangan
untuk belajar; (4) suka menunjukkan yang sangat menentukan. Erikson
sikap egosentris; (5) memiliki ren- melakukan penelitian terhadap per-
tang daya konsentrasi yang pendek, kembangan anak dari bayi hingga
sebagai makhluk sosial dan lain se- dewasa menyimpulkan bahwa, masa
bagainya (Aisyah, 2012). Setiap ka- kanak-kanak merupakan gambaran
rakteristik unik yang dimiliki oleh awal manusia sebagai seorang
setiap anak tersebut, akan mempe- manusia (Latif, 2009). Orang dewasa
ngaruhi setiap aspek perkembangan- yaitu orang tua dan guru sangat
nya. banyak memberikan pengaruh dalam
Para ahli perkembangan pertumbuhan dan perkembangan
anak, baik psikolog, psikiater, anak. Namun banyak yang belum
maupun dokter menyatakan bahwa optimal dalam pemberian stimulasi,
anak usia dini yakni usia dari nol hal ini disebabkan beberapa faktor.
sampai enam tahun pertama dalam Beatty menjelaskan pendidikan yaitu
kehidupan seorang manusia merupa- anak usia dini dilihat sebagai usaha
kan masa dimana perkembangan untuk memperbaiki dan mengganti

216
Karakter Anak Usia Dini
Amanah Rahma Ningtyas

kerugian yang timbul dari dampak berada pada masa peka yaitu masa
hidup miskin yang merusak (Seefeldt anak dapat menyerap berbagai stimu-
& Wasik, 2008). lasi yang diberikan, pada masa usia
Freeman & Feeney menje- dini anak memiliki kemampuan
laskan the field of early care and kecerdasan mencapai 80%, maka
education has changed profoundly in dari itu masa usia dini sering disebut
the last decade. in some ways long- dengan golden age atau masa
time early childhood educators find keemasan anak.
it nearly unrecognizable (Jackman,
2009). Anak usia dini merupakan Karakter
anak yang pada masanya sangat Karakter berkaitan dengan
membutuhkan pelayanan pengasuhan perilaku seseorang dalam hubungan
dan pendidikan, namun hal itu terka- sosialnya di lingkungan masyarakat.
dang tidak dapat tercapai secara opti- Karakter dari bahasa Yunani yang
mal. Seperti dikatakan oleh sebuah berarti “to mark” yang artinya me-
bidang pendidikan dan perawatan nandai atau memfokuskan bagai-
yang beberapa tahun terakhir ini mana mengaplikasikan nilai dalam
telah berubah drastis, dalam bebe- bentuk tingkah laku, sehingga tidak
rapa program anak usia dini banyak jujur, rakus, kejam, dan perilaku ne-
yang belum diperhatikan secara gatif lainnya dapat dikatakan orang
tuntas. Untuk itu anak usia dini harus berkarakter negatif (Tridhonanto,
mendapatkan perhatian dan layanan 2012). Karakter adalah proses meng-
yang sesuai dengan kebutuhan gunakan nilai dalam bentuk tingkah
masing-masing anak. laku sehari-hari sehingga tercermin
Menurut pendapat beberapa tingkah laku yang jujur, baik, dan
ahli diatas, penulis menyimpulkan ramah yang merupakan bentuk
benang merah pengertian anak usia karakter positif. Hal ini mengung-
dini adalah anak yang berada pada kapkan bahwa karakter adalah
rentang usia nol sampai enam tahun sesuatu yang terfokus pada watak
yang memiliki keunikan masing- seseorang yang nantinya mencer-
masing, dimana dalam masa itu anak minkan perilaku dari seseorang.

217
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

Karakter dapat didefinisikan sebagai orang dalam lingkungan sosialnya,


segala sesuatu yang berkaitan dengan baik di lingkungan keluarga, masya-
nilai perilaku. Karakter adalah peri- rakat, sekolah, maupun lingkungan
laku yang dilandasi oleh nilai-nilai sosial dalam lingkup luas. Owen
berdasarkan norma agama, kebuda- mengatakan bahwa seseorang dalam
yaan, hukum atau konstitusi, adat masyarakat dapat menggunakan ling-
istiadat, dan estetik (Direktorat kungan untuk membentuk karakter
Jenderal Pendidikan Dasar, 2011). (Morrison, 2011). Karakter juga
Kebiasaan-kebiasaan yang ditanam- dapat dianggap sebagai nilai-nilai
kan dengan baik dan berulang-ulang perilaku manusia yang berhubungan
dapat membentuk karakter yang baik dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
pula. sendiri, sesama manusia, lingkungan,
Karakter tidak hanya cukup dan kebangsaan yang terwujud dalam
dibiasakan dalam kehidupan indivi- pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
dual seseorang saja, namun dalam dan perbuatan berdasarkan norma-
berhubungan sosial sebaiknya dibi- norma, hukum, tata karma, budaya,
asakan melakukan hal-hal yang baik adat istiadat dan estetika (Morison,
pula. Karakter dimaknai sebagai cara 2011). Gambaran karakter seseorang
berpikir dan berperilaku yang khas yang baik akan tercermin pada
tiap individu untuk hidup dan bekerja perilaku yang baik, namun lain hal-
sama, baik dalam lingkup keluarga, nya dengan orang yang pandai secara
masyarakat, bangsa, dan negara akademik belum tentu memiliki ka-
(Samani & Hariyanto, 2012). Berka- rakter yang baik. Karakter yang baik
rakter yang baik akan sangat mempe- tetap tergantung pada bagaimana
ngaruhi kehidupan seseorang dimasa individu memiliki dasar pembentu-
depannya dan memberikan dampak kan karakter yang baik.
yang besar. O’shea menjelaskan pe- Istilah karakter juga berka-
ngembangan karakter adalah tujuan itan erat dengan personality (kepri-
besar, meski bukan satu-satunya dari badian) seseorang, sehingga ia bisa
pendidikan (Hong, 2006). Karakter disebut orang yang berkarakter (a
dapat diartikan cara berperilaku sese- person of character) jika perilakunya

218
Karakter Anak Usia Dini
Amanah Rahma Ningtyas

sesuai dengan etika atau kaidah karena sesuatu yang dilakukan secara
moral (Mulyasa, 2011). Kepribadian berulang-ulang akan menjadi bertam-
yang baik adalah ketika seseorang bah kuat dan jelas menjadi pola
dapat menyatukan pikirannya secara kebiasaan. Karakter adalah bertitik
luas, bersikap dewasa, dan membuat tumpu pada perilaku untuk melaku-
keputusan dalam menyelesaikan kan kebiasaan baik yang dilakukan
masalah. Semua itu dapat terjadi secara berulang-ulang dan menjadi
karena seseorang tersebut sudah suatu pola kebiasaan dalam kehidu-
memiliki kematangan dalam berpikir pan dengan sesama manusia baik
dari segi mental, emosi dan penge- interaksi sosial di lingkungan kelu-
tahuannya. Mempelajari berbagai arga maupun masyarakat yang sesuai
bidang perilaku anak pada berbagai dengan hukum norma dan adat
tahapan usia tidaklah cukup. Hal itu istiadat yang berlaku.
tidak akan menambah pemahaman
kita mengenai bagaimana pembaha- Pesisir Pantai
san karakteristik perilaku sejalan Bangsa Indonesia merupa-
dengan pertumbuhan anak dan apa kan Negara maritim. Sumber daya
saja yang menyebabkan perubahan alam yang melimpah dan letak
itu (Hurlock, 1993). Penanaman geografis yang baik seharusnya men-
karakter positif merupakan suatu jadi kesadaran bersama bahwa diba-
pembiasaan yang sebaiknya dilaku- lik semua itu ada sebuah upaya
kan secara berulang-ulang. Hal ini dalam mewujudkan sumber daya
merupakan suatu proses terus- alam yang ada di laut. Penegasan
menerus yang sebaiknya dilakukan. Undang-Undang Dasar 1945 pada
Karakter sebagai proses manusia saat pasal 25A yang menyebutkan bahwa
belajar untuk mengatasi dan mem- Negara Kesatuan Republik Indonesia
perbaiki kelemahannya dan memun- merupakan negara kepulauan yang
culkan baru (Tridhonanto, 2012). berciri nusantara dengan wilayah
Proses pembiasaan yang yang batas-batas dan hak-haknya
berulang-ulang dapat membentuk ditetapkan dengan Undang-Undang
suatu karakter positif pada seseorang, (Kusumastanto, dkk, 2008). Hal ini

219
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

berarti bahwa ketetapan mengenai belum dapat terjamah dengan maksi-


potensi dan sumber daya alam yang mal. Satria mengungkapkan bahwa
melimpah berasal dari laut telah masih banyak kawasan pesisir dan
ditetapkan, namun ironisnya potensi lautan Indonesia yang tingkat pe-
tersebut masih belum dimanfaatkan manfaatannya belum optimal, atau
dengan sesuai dan optimal. Kepulau- bahkan belum terjamah sama sekali
an di Indonesia memiliki berbagai (Romimohtarto dan Soemodjhardjo,
ciri dan berbentuk sendiri-sendiri. 1998). Hal itu sebaiknya menjadi
Pulau-pulau tersebut dicirikan oleh perhatian agar semua upaya pem-
pesisirnya yang sangat beranekara- bangunan dapat merata, terutama di
gam (Dahuri, dkk, 2001). Kepulauan wilayah pesisir pantai. Masyarakat di
tersebut dicirikan pada sebuah daerah daerah pesisir pantai yang notabenya
pesisir pantai. Daerah laut di adalah nelayan hanya menggantung-
Indonesia memiliki potensi yang kan hasil dari pemerolehan pantai.
sangat besar dan merupakan sumber Susilo berpendapat bahwa masyara-
daya alam tersendiri bagi masyara- kat pesisir yaitu kelompok orang
kat, wilayah pesisir dan lautan meru- yang tinggal di daerah pesisir dan
pakan bagian dari lingkungan hidup sumber utama kehidupan perekono-
kita yang berpotensi besar dalam miannya bergantung secara lang-
menyediakan ruang hidup dan sum- sung pada pemanfaatan sumber daya
ber daya kehidupan. Oleh sebab itu, laut dan pesisir (Hidayati, 2011).
ketika potensi tersebut dapat diman- Pendapatan yang jauh dari kata
faatkan dengan optimal, maka akan cukup, sehingga hal ini akan berdam-
mendapatkan hasil pendapatan yang pak bagi kehidupan keluarganya.
luar biasa (Romimohtarto & Daerah pesisir pantai adalah kawasan
Soemodjhardjo, 1998). yang berbatasan dengan laut, yang
Faktanya masih banyak merupakan lingkungan hidup dan
sekali daerah pesisir pantai yang jauh masyarakatnya secara langsung ber-
dari akses dibergai bidang, baik gantung pada sumber daya yang
akses darat dan udara. Ini menjadi terdapat di laut.
kendala potensi yang ada di laut

220
Karakter Anak Usia Dini
Amanah Rahma Ningtyas

METODE PENELITIAN pantai yang berada di TK Dharma


Metode penelitian yang di- Wanita Jolosutro, peran guru dalam
gunakan dalam penelitian ini adalah menanggulangi munculnya karakter
penelitian kualitatif dengan jenis negatif dan peran dalam mensti-
penelitian studi kasus. Penelitian mulasi karakter positif pada saat
menggunakan jenis penelitian studi kegiatan pembelajaran berlangsung,
kasus bertujuan mendeskripsikan peran orang tua dan masyarakat
atau memotret suatu gejala nyata dalam menanggulangi munculnya
atau situasi sosial yaitu karakter anak karakter negatif dan menstimulus
usia dini yang tinggal di daerah karakter positif pada anak usia dini
pesisir pantai yang bersekolah di TK yang berada di TK Dharma Wanita
Dharma Wanita Jolosutro, secara Jolosutro. Bentuk karakter anak
luas dan mendalam tanpa melakukan usia dini yang tinggal di daerah
intervensi. pesisir pantai di TK Dharma Wanita
Teknik pengumpulkan data Jolosutro digolongkan menjadi
menggunakan teknik observasi parti- karakter positif dan negatif. Segala
sipatif, wawancara tidak terstruktur, bentuk interaksi baik dengan orang
dan dokumentasi. Analisis data dewasa maupun teman sebaya diwu-
penelitian menggunakan model judkan dalam bentuk karakter pe-
Miles dan Huberman yang terdiri rilaku. Seperti yang diungkapkan
dari tiga langkah, yaitu: reduksi data, oleh Esa dan Burnham bahwa the
penyajian data (display data), dan early childhood literature has
kesimpulan (verification). traditionally stressed the central im-
portance of children's ability to en-
HASIL PEMBAHASAN gage in social interaction with peers
Hasil pengambilan data me- (Essa & Burnham, 2009). Analisis di
lalui catatan lapangan observasi, atas mengandung pengertian bahwa
wawancara dan dokumentasi mem- pendidikan anak usia dini telah
berikan fakta tentang bentuk karakter menekankan pada pusat pentingnya
apa saja yang muncul pada anak usia kemampuan anak untuk terlibat
dini yang tinggal di daerah pesisir

221
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

dalam interaksi sosial dengan teman qualities and attitudes (Catron dan
sebaya. Allen 1999), yang berarti bahwa
Hal ini menjelaskan bahwa guru yang efektif memiliki tiga
interaksi sosial sangat membawa pe- kualitas dan sikap. Penampilan
ngaruh yang besar, baik itu pengaruh karakter perilaku guru akan menjadi
yang baik atau sebaliknya. Hal ini sebuah hal yang selalu diamati oleh
desebabkan karena dengan hal ter- anak. Ketika karakter perilaku yang
sebut akan terwujud bagaimana cara baik telah menjadi kebiasaan, maka
berinteraksi dan bersosialisasi de- hal tersebut akan membuat anak
ngan orang lain. Ketika seseorang melakukan hal yang sama karena hal
memunculkan bentuk karakter pe- tersebut dilakukan pada kehidupan
rilaku yang kurang baik, maka hal sehari-hari. Peran guru dalam men-
tersebut akan mempengaruhi orang stimulus karakter positif anak pada
lain dan bisa memberikan dampak saat kegiatan pembelajaran di kelas
yang kurang baik. adalah dengan berupaya untuk mem-
Peran guru dalam menang- berikan dukungan, dan perhargaan
gulangi karakter negatif yang muncul pada anak bahwa apa yang dilakukan
pada anak usia dini yang tinggal di adalah hal yang baik yang harus
daerah pesisir pantai di TK Dharma selalu dikembangkan. Oleh sebab itu,
Wanita ini adalah dengan selalu guru harus benar-benar memantau
memberikan nasehat kepada anak dan mengamati setiap kegiatan yang
dan memberikan penjelasan bahwa dilakukan oleh anak bersama dengan
sikap dan perilaku yang sudah teman-temannya. Tugas seorang guru
dilakukan anak adalah perilaku tidak memang mendampingi anak didik-
baik. Guru memberika penjelasan nya, yaitu mendampingi anak dengan
tentang dampak, alasan, dan man- senang hati (Azzet, 2011).
faatnya berperilaku baik sehingga Peran orang tua dalam
terbentuk karakter yang positif. Hal menanggulangi munculnya karakter
yang sama dikatakan oleh Rogers negatif pada anak lebih dominan
(1993) bahwa effective authenthic daripada peran menstimulus karakter
teachers possess three primary positif pada anak, hal ini terjadi ka-

222
Karakter Anak Usia Dini
Amanah Rahma Ningtyas

rena orang tua belum bisa membe- antara lain: (1) anak mau berbagi
rikan contoh yang baik kepada anak. makanan dengan temannya; (2) anak
Hal yang sama diungkapkan oleh memiliki keberanian untuk maju ke
Catron dan Allen yaitu families are depan ketika ibu guru meminta anak
primary importance in children's untuk maju; (3) anak memiliki rasa
development (Catron dan Allen percaya diri yang tinggi; dan (4) anak
1999), yang berarti bahwa keluarga mempunyai nilai religi.
adalah yang utama dan penting Karakter negatif digolong-
dalam perkembangan anak. kan jenisnya menjadi dua, yaitu
Peran masyarakat masih ku- bentuk karakter negatif dalam jenis
rang memberikan perhatian dalam tidak mengerti perilaku sopan santun
menanggulangi munculnya karakter dan jenis perilaku menjahili dan
negatif dan memberikan stimulus mengganggu teman.
karakter positif pada anak usia dini
yang tinggal di daerah pesisir pantai, DAFTAR PUSTAKA
hal ini seperti ungkapan Piaget Tridhonanto, Al. Membangun
Karakter Sejak Dini. Jakarta:
bahwa lingkungan memang penting
Elex Media Komputindo,
namun hanya sebagian lingkungan 2012.
Catron, E. Carol dan Allen, Jan, E.
yang memelihara, menstimulasikan
Early Childhood Curicullum.
dan menantang anak-anak, tapi anak- Ohio: New Jersey Columbus,
1999.
anak sendiri yang membangun
Azzet, Akhmad Muhaimin. Menjadi
struktur-struktur kognitif mereka Guru Favorit. Jogjakarta: Ar-
ruzz Media, 2011.
(Crain, 2007).
Aisyah, Siti., dkk. Perkembangan
dan Konsep Dasar Pengem-
bangan Anak Usia Dini.
SIMPULAN
Banten: Universitas Terbuka,
Anak usia dini yang tinggal 2012.
Akmal, Yenina., dkk. Bunga Rampai
di daerah pesisir pantai memiliki
Pendidikan Anak Usia Dini.
bentuk karakter positif dan negatif, Jakarta: FIP Press, 2013
Althoff, Robert., dkk. Tempera-
tapi bentuk karakter negatif lebih
mental Profiles of Dys-
dominan. Jenis karakter positif regulated Children. Child
Psychiatry & Human Deve-
dibuktikan dengan beberapa perilaku,
lopment. Aug 2012, Vol. 43

223
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

Issue 4, p511-522. 12p. 5 Latif, Abdul. Pendidikan Berbasis


Charts, 2 Graphs Nilai Kemasyarakatan.
B. Hurlock, Elizabeth. Bandung: Refika Aditama,
Perkembangan Anak. Jakarta: 2009.
Gelora Aksara Pratama, 1978. L. Essa, Eva., M. Burnham, Melissa.
Crain, William. Teori Perkembangan Informing Our Practice.
Konsep dan Aplikasi. United States of America:
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, National Association for the
2007. Education of Young Child-ren,
Dahuri, Rokhimin., dkk. Pengelo- 2009.
laan Sumber Daya Wilayah Mayer, Christopher. The Possibility
Pesisir dan Lautan Secara of Character Development.
Terpadu. Jakarta: Pradnya Teaching Ethics. Fall 2012,
Paramita, 2001. Vol. 13 Issue 1, p55-69. 15p
Direktorat Jenderal Pendidikan Mulyasa, H.E. Manajemen Pen-
Dasar. Pendidikan Karakter didikan Karakter. Jakarta:
untuk Membangun Karakter Bumiaksara, 2011.
Bangsa. Jakarta: Direktorat Q-Anees, Bambang., Hambali,
Jenderal Pendidikan Dasar, Adang. Pendidikan Karakter.
2011. Bandung: Simbiosa Reka-tama
Elias, Maurice J. The character of Media, 2008.
schools, the character of indi- Romimoharto, Kasijan,
viduals, and the character of Soemodihardjo, Subagjo.
society: Creating educational Sumber Daya Hayati Pesisir
policy to reflect this dan Lautan dalam
inextricable interconnection. Pembangun-an Berkelanjutan
KEDI Journal of Educational di Indo-nesia. Jakarta: LIPI
Policy. 2013 Special Issue, Press, 1998.
p141-149. 9p. Santoso, Soegeng. Pendampingan
Hidayati, Deni., dkk. Adaptasi & Perkembangan Anak Usia
Imitasi Masyarakat Pesisir Dini. Jakarta: Depdiknas, 2004.
dalam menghadapi Peruba- Samani, Muchlas., Hariyanto. Pen-
han Iklim dan Degradasi didikan Karakter. Bandung:
Sumber Daya Laut. Jakarta: Rosdakarya, 2012.
Leuser Cita Pustaka, 2012. Seefeldt, Carol., Wasik, Barbara A.
Hong, Clarice. Responsibility & Pendidikan Anak Usia Dini.
discipline. Jakarta: Gramedia, Jakarta: Indeks, 2008.
2006. S. Morisson, George. Dasar-Dasar
Jackman, Hilda L. Early Education Pendidikan Anak Usia Dini
Curiculum. Delmar: Cengage (PAUD). Jakarta: Indeks, 2012.
Learning, 2009. Wajidi, Pendidikan Anak Usia Dini,
Kusumastanto, Tridoyo., dkk. Penge- Pondasi bagi Masa Depan.
lolaan Wilayah Pesisir dan Barito Post:2005.
Laut. Jakarta: Universitas Undang-Undang Sisdiknas No. 20
Terbuka, 2008. Tahun 2003. Jakarta: Sinar
Grafika, 2011.

224

You might also like