Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

ANALISIS SIKAP TOLERANSI SESAMA TEMAN SEBAYA

PADA MATA PELAJARAN PPKn KELAS XI IPA


SMA NEGERI 6 PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH
DEDE HENDARUDIN
NIM F1221151022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS SIKAP TOLERANSI SESAMA TEMAN SEBAYA
PADA MATA PELAJARAN PPKn KELAS XI IPA
SMA NEGERI 6 PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

DEDE HENDARUDIN
NIM F1221151022

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Achmadi, M.Si Ika Rahmatika Chalimi, M.Pd


NIP. 196611271992031001 NIP. 198902212015042002

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan PIIS

Dr. H. Martono, M.Pd Dr. Hj. Sulistyarini, M.Si


NIP. 196803161994031014 NIP. 19651117199003200
ANALISIS SIKAP TOLERANSI SESAMA TEMAN SEBAYA
PADA MATA PELAJARAN PPKn KELAS XI IPA
SMA NEGERI 6 PONTIANAK

Dede Hendarudin, Achmadi, Ika Rahmatika Chalimi


Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Untan Pontianak
Email: Hendarudindede@gmail.com

Abstract

This research aims to determine the tolerance of learners towards the elderly, religious of
religious and differences of opinion, and to identify the efforts of educators to promote
tolerance among learners through the teaching of Civic Education. This was qualitative
research on the 12th-grade science students of SMAN 6 Pontianak. The discussion of the
data was presented descriptively. Research data were collected from 12th-grade science
students, Civic Education and Counseling teachers at SMAN 6 Pontianak through direct
observation, interviewing and documentation techniques. The results have showing that
learners have well-established tolerance values, which can be seen from polite attitudes
towards teachers and respect for religious differences. The students applying in
differences of opinion, see from the way and polite language when expressing opinions.
Efforts to provide learners with tolerance values are show by a teacher bringing an
explanation and insight of tolerance through the teaching of Civic Education with the
material on Unity in Diversity as part of the Pancasila values.

Keywords: Qualitative Study, Tolerance, Civic Education.

PENDAHULUAN yang bermartabat dalam rangka


Pendidikan adalah usaha sadar dan mecerdaskan kehidupan bangsa,
terencana untuk mewujudkan suasana bertujuan untuk berkembangnya potensi
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik agar jadi manusia yang
peserta didik secara aktif beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
mengembangkan potensi dirinya untuk Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat,
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
pengendalian diri, kepribadian, menjadi warga Negara yang demokratis
kecerdasan, akhlak mulia, serta serta bertanggung jawab.
keterampilan yang diperlukan dirinya dan Untuk tercapainya fungsi pendidikan
masyarakat. Secara bahasa definisi nasional yang tertera dalam Undang-
pendidikan adalah pengubahan sikap dan Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
tata laku seseorang atau sekelompok Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 yang
orang dalam usaha manusia melalui diuraikan diatas, maka pendidikan
uapaya pengajaran dan pelatihan. Dalam nasional tidak hanya bertujuan untuk
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 megembangkan kemampuan siswa di
bidang ilmu, kecakapan, dan
pasal 3 menyebutkan bahwa, kreativitas saja tetapi diharapkan
pendidikan nasional berfungsi dapat membentuk siswa menjadi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa

1
manusia yang beriman dan bertakwa bahkan kemurnian ajaran agama harus
kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetap dijaga. Tolenransi akan
mempunyai akhlak yang mulia, menyebabkan bahwa pemeluk agama dan
menjadi orang yang mandiri, menjadi penganut kepercayaan terhadap Tuhan
warga Negara yang demokratis serta Yang Maha Esa akan dapat hidup
mendidik siswa menjadi siswa yang berdampingan dengan aman dan damai
mampu bertanggung jawab atas perbuatan sehingga tercipta persatuan dan kesatuan
yang dilakukanya. Dengan begitu, bangsa Indonesia yang sangat diperlukan
sekolah merupakan tempat sosialisasi dalam rangka pembangunan nasional.
kedua setelah keluarga serta tempat anak Agar toleransi sesama siswa dapat
di tetapkan kepada kebiasaan dan cara terbina maka diperlukan adanya upaya
hidup bersama yang lebih luas lingkupnya pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai
serta ada kemungkinan berbeda dengan tersebut dalam hal ini menjadi tugas para
kebiasaan dan cara hidup dalam pendidik kewarganegaraan yaitu karena
keluarganya sehingga berperan besar pendidikan kewarganegaraan tidak hanya
dalam meumbuhkan kesadaran moral diri mengharapkan aspek intelektual manusia
anak, khususnya pada tahap pendidikan Indonesia (cognitive) melainkan juga
dasar menengah. Kecenderungan negatif harus memiliki aspek dan nilai (afektif)
di dalam kehidupan remaja dewasa ini, dan aspek psikomotor.
terutama di kota-kota besar sering terjadi Sekolah sebagai lembaga pendidikan
perkelahian, membully, diskriminasi ikut andil dalam memberikan bimbingan
terhadap temanya, di kalangan anak-anak kepada anak agar dapat bersikap toleransi
pelajar. Untuk mengatasi masalah diatas sesuai dengan nilai dan norma yang
maka diperlukan analisis sikap toleransi berlaku di masyarakat sekarang ini. Guru
antar teman sebaya yang harus diajarkan merupakan seorang pendidik yang bisa
pada siswa supaya siswa dapat bersikap mengarahkan siswa untuk bersikap lebih
dan berprilaku sesuai dengan tata tertib sopan dan terhindar dari masalah prilaku
yang ada disekolah dan norma-norma menyimpang. Terlebih lagi pada guru
yang berlaku di dalam keluarga maupun PPKn dimana pada pelajaran ini bertujuan
di lingkungan masyarakat. Dengan untuk membentuk seseorang agar menjadi
diajarkan sikap toleransi di sekolah warga negara yang baik yang sesuai
diharapkan siswa dapat mengajarkan dengan nilai dan moral yang berlaku di
tentang sikap siswa yang baik, sebab lingkungan masyarakat, guru PPKn
orang tua sangat mengandalkan dan mempunyai peranan khusus dalam
mengharapkan guru dapat mewakili membina prilaku anak.
mereka dalam mengembangakan nilai Guru PPKn adalah guru yang
moral pada anak-anaknya. Toleransi ini mengajarkan tentang nilai, moral, norma
merupakan syarat mutlak untuk dan bagaimana menjadi warga Negara
mengamalkan Pancasila dengan sebaik- yang baik. Mempelajari tentang nilai-nilai
baiknya dan menjamin hubungan baik yang baik, prilaku-prilaku yang
diantra sesama warga Negara Indonesia. mencermin warga Negara yang baik.
Toleransi antar siswa adalah membiarkan Guru PPKn juga mengajarkan nilai-nilai
orang lain mempunyai kebebasan pancasila seperti yang terkandung dalam
beragama sesuai dengan yang terdapat sila ke 1 dan ke 3 yang menekankan nilai
pada pasal 29 UUD 1945. ketuhanan dan nilai persatuan, seperti
Disamping itu toleransi antar siswa yang kita ketahui Indonesia mempunyai
adalah merupakan sikap saling banyak keberagaman seperti suku, agama,
menghormati dan menghargai agama satu ras, dan lain-lain. Jadi harus memiliki
dengan yang lain. Jadi toleransi tidak sikap toleransi atau saling menghargai
berarti mencampur adukkan ajaran agama satu dengan yang lainnya. Menurut

2
Nuryadi dan Tolib, (2014: 26): berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Menghilangkan penonjolan kekuatan atau menjadi warga Negara yang demokratis
kekuasaan, keturunan dan perbedaan serta bertanggung jawab.
warna kulit dan Mewujudkan keadilan Berdasarkan hasil Observasi yang
dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini telah dilakukan di SMA Negeri 6
berarti bahwa yang dituju masyarakat Pontianak menunjukan bahwa terdapat
Indonesia adalah keadilan dan peradaban beberapa prilaku siswa yang cenderung
yang tidak pasif, yaitu perlu penelusuran kearah yang negatif, seperti sikap
dan penegakan hukum yang kuat jika intolenrasi yang telah dilakukan oleh
terjadi penyimpangan-penyimpangan, siswa. Minsalnya, kurang menghormati
karena keadilan harus di realisasikan guru, kurang menghargai pendapat orang
dalam kehidupan bermasyarakat. lain saat belajar, kurang peduli kepada
Untuk itu guru PPKn harus mampu sesama teman yang mengalami kesulitan,
menghilangkan penonjolan terhadap suatu dan dalam berteman siswa sering
golongan, ras, suku, dan agama untuk membeda-bedakan teman berdasarkan
mewujudkan keadilan menggunakan ras, suku, warna kulit, dan agama.
pendekatan dalam membentuk Melihat rendahnya kesadaran siswa
kepribadian siswa terutama pada sikap dalam mentaati peraturan yang ada di
toleransi antara teman sebaya siswa sekolah seperti saling menghormati
sesuai dengan tata tertib yang ada di dengan yang lainnya atau bersikap
sekolah. intoleransi akan menimbulkan perilaku
Guru BK juga berperan aktif dalam yang menyimpang, maka perlu dilakukan
penanaman sikap toleransi siswa melalui berbagai upaya untuk mencegahnya.
tata tertib sekolah, karena guru BK Salah satu upaya nya adalah dengan
merupakan guru yang mengajarkan memberikan pemahaman kepada siswa
tentang kepribadian siswa yang baik. tentang sikap toleransi dan sikap saling
SMA Negeri 6 Pontianak mempunyai menghargai antara sesama.
tanggung jawab besar selain memberikan Peneliti beranggapan bahwa semakin
bekal pelajaran materi dan praktik baik dan semakin banyak pemahaman
sekolah juga harus mempersiapkan siswa siswa tentang sikap toleransi dan sikap
sedini mungkin untuk lebih memahami menghargai antara sesama akan menjadi
tentang pentingnya bersikap dengan baik lebih baik lagi. Peneliti berkeyakinan
dalam kehidupan bermasyarakat terutama bahwa semakin baik pembinaan yang
pada sikap toleransi yang harus di miliki dilakukan oleh guru terhadap siswa di
oleh siswa, sehingga siswa mampu sekolah SMA Negeri 6 Pontianak maka
menumbuhkan sikap yang baik guna permasalahan yang berkaitan dengan
menghindari hal-hal yang tidak sikap toleransi dan saling menghargai
diharapkan. akan semakin tumbuh dan berkembang
Sikap toleransi yang tercermin sikap saling mengahargai baik itu antara
dalam sikap siswa akan menciptakan teman sebaya maupun dengan gurunya.
kehidupan yang harmonis, aman dan Berdasarkan uraian dalam latar
tertib di lingkungan sekolah. bertujuan belakang, maka peniliti ingin melakukan
untuk berkembangnya potensi peserta penelitian dengan judul “Analisis Sikap
didik agar menjadi manusia yang beriman Toleransi Sesama Teman Sebaya Pada
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Mata Pelajaran PPKn Kelas XI SMA
Esa, berakhlak mulia, sehat - Negeri 6 Pontianak”.

3
METODE PENELITIAN Rencana pengujian keabsahan data
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kredibilitas, triangulasi, transferability,
kualitatif dengan metode deskriptif. dependability, konfirmability.
Menurut Sugiyono (2017:19) penelitian
kualitatif “merupakan penelitian yang HASIL PENELITIAN DAN
tidak melakukan generalisasi tetapi lebih PEMBAHASAN
menekankan kedalaman informasi Hasil Penelitian
sehingga sampai pada tingkat makna”. Paparan deskripsi hasil penelitian
Sedangkan menurut Nana Syaodih yang dibawah ini merupakan hasil
Sukmadinata (2011:60) penelitian perumusan dari sumber bukti yang di
kualitatif adalah “suatu penelitian yang peroleh peneliti melalui proses wawancara,
ditujukan untuk mendeskripsikan dan observasi, dan dokumentasi. Wawancara
menganalisis fenomena, peristiwa, dilaksanakan dengan 6 orang narasumber,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, yang masing-masing 2 orang guru dan 4
persepsi, dan pemikiran orang secara siswa. Semua hasil penelitian ini diuraikan
individual maupun kelompok”. berdasarkan fokus penelitian sebagai
Dalam penelitian, menggunakan berikut:
pendekatan kualitatif dengan Sikap toleransi siswa Kelas XI IPA SMA
menggunakan metode deskriptif, karena Negeri 6 Pontianak dalam hal menghargai
peneliti bermaksud untuk mengungkapkan orang yang lebih tua pada mata pelajaran
dan mengetahui fakta, dan realita tentang PPKn.
Bagaimana sikap toleransi sesama teman Berdasarkan hasil observasi pada
sebaya pada mata pelajaran PPKn Kelas tanggal 11-22 April 2018, mengenai sikap
XI IPA SMA Negeri 6 Pontianak. toleransi menghargai orang yang lebih tua
Menurut Sugiyono (2017:305), “ di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Pontianak,
dalam penelitian kualitatif, yang menjadi selama proses belajar mengajar
instrumen atau alat penelitian adalah berlangsung adalah pada saat pelajaran di
peneliti itu sendiri”. Berdasarkan mulai siswa sudah dalam keadaan tertib
pernyataan di atas, instrumen dalam dan siap untuk belajar begitu juga ketika
penelitian ini adalah peneliti sendiri, pulang sekolah siswa tidak lupa untuk
karena peneliti secara langsung sebagai menunjukan tingkah laku baik kepada
instrumen. orang yang lebih tua yaitu guru PPKn
Menurut Sugiyono (2015:308-309) dengan mengucapakan salam.
menyatakan bahwa “bila dilihat dari Berdasarkan hasil wawancara pada
sumber datanya, maka pengumpulan data tanggal 23 April 2018, dengan salah satu
dapat menggunakan sumber data primer narasumber bahwa sikap sopan satun
dan sekunder”. terhadap orang yang lebih tua atau guru,
Teknik pengumpulan data dalam yang pertama harus saling menghargai satu
penelitian ini, menggunakan observasi, sama lain baik siswa dengan siswa,
wawancara dan studi dokumentasi. maupun siswa dengan guru ini salah satu
Alat pengumpulan data dalam bentuk sopan santun. Sikap sopan santun
penelitian ini, menggunakan pedoman ini memang sudah di tekankan sudah
wawancra dan catatan lapangan, menjadi keharusan setiap siswa harus
Teknik analisis data dalam penelitian bersikap ramah, bersikap hormat kepada
ini, menggunakan reduksi data (data siapa saja dimanapun dia ketemu, baik
reduction), penyajian data ( data display), dikelas maupun di luar kelas ditempat
pengambilan keputusan dan verifikasi dimana saja berada harus saling tegur sapa,
(conclusion drawing and verification). dan termasuk salam. Adapun hasil

4
wawancara yang dilakukan dengan Bapak pada semua guru baik itu pada saat jam
Sukandar S.Pd selaku guru PPKn seperti pelajaran maupun di luar jam pelajaran.
yang terdapat di panduan wawancara Selain sikap santun, kami biasanya juga
mengenai sikap sopan santun terhadap bersenda gurau dengan para guru tapi
guru pada saat pembelajaran berlangsung, masih bersifat dalam batasan wajar”.
menyatakan bahwa: Selain dengan itu Ridho Baharudin Ar
Menanamkan sikap sopan satun Rosyid siswa perwakilan kelas XI IPA 1,
terhadap orang yang lebih tua atau juga memberikan tanggapan sebagai
guru, yang jelas pertama kita harus berikut: “Tentu saja saya dan teman-teman
saling menghargai satu sama yang lain selalu berusaha untuk bersikap sopan
baik siswa dengan siswa, maupun santun terhadap semua guru, tidak hanya
siswa dengan guru ini salah suatu kepada guru PPKn karna itu merupakan
bentuk sopan santun, itu bentuk dari sikap toleransi dan kebudayaan yang harus
sikap sopan santun. Ini memang sudah kita tanamkan sejak dini, dan
di tekankan sudah menjadi keharusan melakukanyapun tidak hanya terfokus
setiap siswa harus bersikap ramah, pada saat jam pelajaran saja, melainkan
bersikap hormat kepada siapa saja saat bertemu di luar kelas ataupun
dimana dia ketemu, baik dikelas sekolah”.
maupun di luar kelas mungkin bisa saja Selain dengan itu Maciko Tsubagus
di kantin, ditempat dimana saja berada Anas siswa perwakilan XI IPA 3, juga
harus saling tegur sapa, dan termasuk memberikan tanggapan sebagai berikut:
salam. “Kami selaku murid harus memiliki sikap
Sejalan dengan umpan balik guru tersebut, sopan santun terhadap guru PPKn, namun
peneliti mencoba untuk Mewawancarai kami juga harus memiliki sikap sopan
guru BK yaitu Ibu Lisa Febriandini S.Pd santun kepada semua guru karna itu sikap
yang memberikan tanggapan sebagai terpuji”. Selain itu perwakilan kelas lainya
berikut: Putri Junistiani kelas XI IPA 4, juga
Selama ini yang saya ketahui memberikan tanggapan sebagai berikut:
sudah cukup sopan kepada guru BK “Saya selalu bersikap sopan santun
dan guru lainya, ketika saya terhadap para guru semuanya karana guru
memberikan layanan informasi di selalu menasehati saya dan teman-teman
kelas, tetapi memang masih ada salah saya, bahwasanya kita sebagai pelajar
satu siswa yang ketika kita masuk harus memiliki sikap terpuji”.
masih ada yang sibuk dengan Mengenai sikap toleransi menghargai
kesibukanya sendiri. Menurut saya itu orang yang lebih tua sudah tersusun di
adalah hal yang umum pada setiap dalam rancangan pelaksanaan
sekolahan, sebagai tenaga pendidik pembelajaran (RPP), yang terdapat di
itulah tugas kita yang bagian kompetensi inti yaitu salah satunya
sesungguhnya. adalah “Menghayati dan mengamalkan
Setelah melakukan wawancara dengan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
guru PPKn dan Guru Bimbingan peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
Konseling hasil wawancara tersebut damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
dikroscekkan dengan jawaban siswa. menunjukkan sikap sebagai bagian dari
Sesuai dengan penuturan informasi diatas solusi atas berbagai permasalahan dalam
mengungkapkan, mengenai sikap toleransi berinteraksi secara efektif dengan
menghargai orang tua atau guru. Selain itu lingkungan sosial dan alam serta dalam
peneliti juga melakukan wawancara menempatkan diri sebagai cerminan
dengan perwakilan kelas XI IPA 2 yaitu bangsa dalam pergaulan dunia”.
Hilaria Enjelina Putri memberi tanggapan Sedangkan dalam instrumen penilaian
sebagai berikut: “Ya, saya dan teman- sikap aspek yang di nilai salah satunya
teman selalu menanamkan sikap santun

5
adalah sopan dan menghargai guru ketika Pendapat lain yang di sampaikan Ibu
belajar. Lisa Pebriandini S. Pd selaku guru
Sikap toleransi perbedaan agama siswa Bimbingan Konseling, beliau
kelas XI IPA SMA Negeri 6 Pontianak memaparkan bahwa: “Sejauh ini, sejauh
pada mata pelajaran PPKn. mata memandang selama ini satu sama
Berdasarkan hasil observasi pada lain selalu saling menghargai, saling
tanggal 11-22 April 2018, mengenai sikap menghormati ini di buktikan tidak ada
toleransi perbedaan agama di kelas XI IPA persoalan termasuk kasus berkaitan
SMA Negeri 6 Pontianak, selama proses dengan masalah perbedaan, salah paham,
belajar mengajar berlangsung siswa sangat termasuk pembullyan atau bullying tidak
menjunjung nilai-nilai toleransi. Siswa- ada. Selama ini ya tidak ada
siswi kelas XI IPA sikap tenggang rasa Alhamdulillah tidak ada”.
terhadap perbedaan agama, suku, ras, dan Setelah melakukan wawancara
budaya itu terlihat dari cara duduk mereka dengan guru PPKn dan Guru Bimbingan
yang secara acak contohnya adalah siswa Konseling hasil wawancara tersebut
yang agama islam duduk berdampingan dikroscekkan dengan jawaban siswa.
dengan yang agama non muslim, sebelum Sesuai dengan penuturan informasi diatas
memulai dan mengakhiri pelajaran semua mengungkapkan, mengenai sikap
siswa berdo’a sesuai dengan toleransi mengenai perbedaan agama.
kepercayaanya masing-masing. Selain itu peneliti juga melakukan
Berdasarkan hasil wawancara pada wawancara dengan perwakilan kelas XI
tanggal 23 April 2018, dengan salah satu IPA 2 yaitu Hilaria Enjelina Putri
narasumber bahwa sikap toleransi memberi tanggapan sebagai berikut:
perbedaan agama itu sangat baik, pada saat “Guru PPKn selalu menanamkan sikap
pembelajaran PPKn siswa di kelas selalu toleransi dengan selalu mengingatkan
bersikap toleran antar teman-temanya itu para siswa atau siswi untuk menghormati
bisa terlihat ketika mereka mengerjakan siapapun, menghargai perbedaan
tugas kelompok yang guru berikan, mereka pendapat, ras, suku, dan agama antar
tidak memepermasalahkan perbedaan yang siswa”.
ada di antara mereka. Adapun hasil Selain dengan itu Ridho Baharudin
wawancara dengan Bapak Sukandar Ar Rosyid siswa perwakilan kelas XI IPA
S.Pd selaku guru PPKn dan Waka 1, juga memberikan tanggapan sebagai
Humas, mengatakan bahwa: berikut: “Ya tentu saja, saya selalu
Didalam mata pelajaran PPKn itu menanamkan hal tersebut pada diri saya,
ada materi Integrasi nasional disitu untuk pada proses belajar mengajar,
dijelaskan bahwa bangsa Indonesia ini bentuk toleransi yang saya lakukan adalah
adalah bangsa yang beragam artinya seperti tidak membeda-bedakan dalam
bermacam-macam baik suku, agama, dan pembagian kelompok dengan teman yang
berbeda suku, ras, maupun agama. Serta
sebagainya. Namun satu sama lain
menerima dengan lapang dada pendapat
harus saling hormat-menghormati, yang berbeda dari teman”. Selain dengan
harga mengahargai, perbedaan itu Maciko Tsubagus Anas siswa
yang ada. Tetatpi di tekankan jangan perwakilan XI IPA 3, juga memberikan
sampai mempersoalkan perbedaan tanggapan sebagai berikut: “Ya. Jika
yang ada tetapi, atau yang kita terjadi perbedaan pendapat dan sejenisnya
harapkan kesamaan-kesamaan yang maka kami semua akan bertoleransi dan
ada itulah untuk pembangunan kelas, menghargai peerbedaan itu”. Selain itu
pembangunan sikap, termasuk perwakilan kelas lainya Putri Junistiani
pembangunan Pontianak. Yang tidak kelas XI IPA 4, juga memberikan
mempermasalahkan perbedaanya. tanggapan sebagai berikut:

6
Pasti. Saya selalu menanamkan hal yang umum, tetapi kita dalam
sikap toleran karna saya mengerti menyelesaikan persoalan kata pepatah
bahwa saya bukan mahkluk menyatakan, hati boleh panas tetapi
individualism, saya mahkluk sosial kepala harus tetap dingin. Ya, itu artinya
yang harus menghargai orang lain atau apa ketika memang suatu hal yang wajar
teman-teman saya yang berasal dari saja, artinya sudah menjadi suatu
latar belakang yang berbeda. Saya kenyataan sudah hal yang biasa saja,
juga selalu menanamkan prinsip bukan berarti perbedaan pasti harus di
bahwa dengan semua perbedaan itulah selesaikan dengan yang digapai. Sudah
membuat saya dan teman-teman menjadi kewajaran dalam negara
makin akrab dan melengkapi satu demokrasi.
sama lain. Pendapat lain yang di sampaikan Ibu
Sikap toleransi perbedaan pendapat Lisa Pebriandini S.Pd selaku guru
siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Bimbingan Konseling, beliau
Pontianak pada mata pelajaran PPKn memaparkan bahwa:
Berdasarkan hasil observasi pada Namanya anak, ada juga
tanggal 11-22 April 2018, mengenai tergantung wawasan mereka tergantung
toleransi perbedaan pendapat di kelas XI kemampuan mereka, termasuk juga kan
IPA SMA Negeri 6 Pontianak, selama mereka ada yang dari latar belakang yang
proses belajar mengajar berlangsung. berbeda ada yang santun ada juga yang
Menurut hasil pengamatan peneiliti belum santun. Tapi kita arahkan bahwa
sikap toleransi mengenai perbedaan dalam penyampaian berusahalah jangan
pendapat antara siswa di kelas XI IPA sampai maaflah, menyinggung menyakiti
SMA Negeri 6 Pontianak cukup bagus, hati orang, tetapi kalo memang itu
itu terlihat pada siswa yang memberikan mungkin kemampuan keterampilan, ya
jawaban atas pertanyaan guru lalu di kita semua harus memaklumi bagi
sanggah dengan teman yang lainya, mereka yang merasa dirinya salah sadar
dengan cara dan tata bahasa yang sopan. harus cepat-cepatlah meminta maaf, saya
Walaupun tanggapan siswa salah rasa semua orang juga manusiawi lah,
tetapi peneliti melihat ketika memberi maaf, berbuat keliru, salah. Itu
tanggapanya salah siswa yang lainya adalah suau hal yang biasa saja
tidak ada yang memprotes dengan kata- manusiawi.
kata yang tidak sopan melainkan Selain itu peneliti juga melakukan
membantu membenarkan atas jawabanya wawancara dengan perwakilan kelas XI
tersebut. Itu artinya pendapat siswa IPA 2 yaitu Hilaria Enjelina Putri
tersebut sangat diterima oleh siswa-siswi memberi tanggapan sebagai berikut:
lainya. Pada kesimpulanya kelas XI IPA “Perbedaan pendapat dikelas waktu
SMA Negeri 6 Pontianak sangat-sangat pembelajaran pasti saja terjadi, setiap
menghargai perbedaan pendapat antara orang memiliki pola pikir yang berbeda
teman-teman sebayanya. tapi saya belajar untuk menerima
Berdasarkan hasil wawancara pada perbadaan itu dan mengharagi
tanggal 23 April 2018, dengan oleh pendapatnya”.
Bapak Sukandar S.Pd selaku Guru PPKn Selain dengan itu Ridho Baharudin
dan Waka Humas bahwa toleransi Ar Rosyid siswa perwakilan kelas XI
perbedaan pendapat yang ada di kelas XI IPA 1 juga memberikan tanggapan
IPA sebagai berikut: sebagai berikut: “Perbedaan pendapat
Yah. Harus kita pahami bahwa akan selalu terjadi dalam proses belajar
perbedaan adalah suatu hal yang wajar, mengajar. Dan dalam mengkritik
tetapi dalam menyikapi perbedaan itu perbedaan pendapat teman saya akan
kita harus berprinsip bahwa di negara melakukan pendekatan persuasif dengan
demokrasi itu perbedaan sudah menjadi menjelaskan pendapat dari sisi saya dan

7
memberi tahu kesalahan dari pendapat Berdasarkan hasil wawancara pada
mereka (jika ada) dan saya pun akan tanggal 23 April 2018, dengan Bapak
menerima masukan lain dari berbagai Sukandar S.Pd selaku Guru PPKn dan
sisi”. Selain dengan itu Maciko Waka Humas di SMA Negeri 6
Tsubagus Anas siswa perwakilan XI IPA Pontianak sebagai berikut:
3, juga memberikan tanggapan sebagai Kita pertama ngasih penjelasan
berikut: dulu, kita juga memberikan pemahaman
Selain itu perwakilan kelas lainya dalam ajaran agama atau dalam ajaran
Putri Junistiani kelas XI IPA 4, juga pancasila contohnya tuhan menciptakan
memberikan tanggapan sebagai berikut: manusia berbeda-beda, berkelompok-
“Mengenai perbedaan pendapat dalam kelompok, tujuanya adalah satu sama
pelajaran adalah hal yang biasa menurut lain untuk saling mengenal dengan
saya, tetapi saya akan memberitahu harapan untuk kebahagian atau
mereka bahwa inilah pendapat saya, kedamaian seluruh dunia itu dalam
kami akan saling menghargai satu sama ajaran agama. Dalam ajaran pancasila
lain dan akan menambahkan atau kan ada semboyan bhineka tunggal ika
melengkapi pendapat masing-masing”. walaupun berbeda-beda tetapi kita tetap
Mengenai sikap toleransi satu yaitu Indonesia. Ya, ini yang harus
perbedaan pendapat siswa sudah kita tanamkan kepada anak-anak.
tersusun di dalam rancangan Pendapat lain yang di sampaikan Ibu
pelaksanaan pembelajaran (RPP), Lisa Pebriandini S.Pd selaku guru
yang terdapat di bagian instrumen Bimbingan Konseling, beliau
memaparkan bahwa:
penilaian sikap yaitu salah satu aspek
Setelah melakukan wawancara
penilaian yang di amati adalah berani dengan guru PPKn dan Guru Contoh
mengemukakan pendapat dan mampu saja seperti seumpamanya ada piket
menghargai pendapat orang lain. kelas artinya tidak hanya di bebankan
1. Upaya guru dalam menanamkan sikap kepada siswa yang piket pada hari itu,
toleransi siswa Kelas XI IPA SMA tetapi yang lainya harus saling
Negeri 6 Pontianak pada mata membantu mungkin memungut sampah
pelajaran PPKn terus membantu tidak membuang
Berdasarkan hasil observasi pada sampah sembarangan dan sebagainya.
tanggal 11-22 April 2018, mengenai Termasuk juga yang lainya seandainya
upaya guru menanamkan sikap membantu menghapus dan membagikan
toleransi yang dilakukan peneliti buku, artinya tunjukan bahwa mereka
terhadap kelas XI IPA SMA Negeri 6 itu saling bekerjasama satu sama lain.
Pontianak selama proses belajar Ini salah satu bentuk toleransi termasuk
mengajar berlangsung. juga kelas XI IPA itu ada yang beda
Disimpulkan bahwa guru dalam agama satu sama lain kita tanamkan
upaya menanamkan sikap toleransi bahwa tuhan mengajarkan kita untuk
dalam pembentukan sikap toleransi saling menghormati, menghargai, dan
siswa sudah terlaksana dengan bekerjasama walaupun adanya
perbedaan agama, suku, dan sebagainya.
baik, hal ini dapat dilihat dari
Iya, ini yang kita perlu tanamkan kepada
langkah-langkah yang di lakukan siswa sehingga siswa bisa menyadari
oleh guru memberikan contoh bahwa kita ini tidak bisa hidup, maaflah
dalam keteladanan seperti berdo’a hanya satu suku saja. Pokoknya tidak
menurut kepercayaanya masing- bisa, karena apa satu sama lain
masing, memberikan tugas mempunyai kelebihan, kekurangan
kelompok, dan membiasakan siswa dan sebagainya. Tujuanya agar satu
bekerjasama membersihkan kelas.

8
sama lain bekerjasama untuk menanamkan sikap toleransi sudah
kedamaian atau kebahagian kita tersusun di dalam rancangan pelaksanaan
bersama. pembelajaran (RPP), yang terdapat di
Selain itu peneliti juga melakukan bagian kegiatan pembelajara yaitu salah
wawancara dengan perwakilan kelas XI satunya guru melaksanakan berdo’a
IPA 2 yaitu Hilaria Enjelina Putri bersama dan memberi salam dan
memberi tanggapan sebagai berikut: Memotivasi untuk belajar dengan baik
“Biasanya guru memberikan pemahaman menghargai akan sejarah bangsa
dulu atau memberikan contoh langsung Indonesia.
seperti dengan kerja kelompok yang
anggotanya di pilih oleh guru tersebut Pembahasan
denga tujuan agar bisa bekerja sama tanpa Pada bagian ini peneliti akan
harus membeda-bedakan”. Selain dengan membahas berkaitan dengan hasil
itu Ridho Baharudin Ar Rosyid siswa penelitian tentang Analisis sikap toleransi
perwakilan kelas XI IPA 1, juga sesama teman sebaya pada mata pelajaran
memberikan tanggapan sebagai berikut: PPKn di kelas XI IPA SMA Negeri 6
Ketika guru PPKn masuk yang Pontianak. Menurut W.J.S
menjadi kebiasan, beliau selalu menyuruh Poerwadarminta (yang dikutip Sri
merapikan tempat duduk, menyapu kelas, Soryani 2015:21), “Toleransi adalah sikap
menghapus waith board, dan membuang atau sifat menenggang berupa menghargai
sampah terlebih dahulu itu dilakukan serta membolehkan suatu pendirian,
untuk semua siswa tanpa terkecuali, kami pendapat, pandangan, kepercayaan
baru menyadari bahwa pak guru maupun yang lainnya yang berbeda
mengjarkan kebersamaan untuk merawat dengan pendirian sendiri”. Sejalan dengan
kelas kami tanpa harus pandang bulu, penelitian yang peneliti lakukan terdapat
tanpa harus memandang status sosialnya, sikap toleransi antar siswa di kelas XI
suku, budayanya, dan agamanya. Karna IPA SMA Negeri 6 Pontianak pada
kan di kelas kami beragam ada agama dasarnya sudah dilakukan dengan baik,
yang non muslim dan juga berbeda-beda ini dapat dilihat dari hasil observasi dan
suku. wawancara langsung di lapangan oleh
Selain dengan itu Maciko peneliti.
Tsubagus Anas siswa perwakilan XI IPA Sikap toleransi siswa Kelas XI SMA
3, juga memberikan tanggapan sebagai Negeri 6 Pontianak dalam hal menghargai
berikut: “Biasanya guru memberikan orang yang lebih tua pada mata pelajaran
pemahaman tentang untuk lebih PPKn.
memahami apa arti dari keragaman Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, dengan cara memberikan sikap (observasi dan wawancara) dapat di
toleransi dan nilai-nilai pancasila”. simpulkan bahwa siswa telah
Selain itu perwakilan kelas lainya menanamkan sikap saling menghargai
Putri Junistiani kelas XI IPA 4, juga terhadap guru dalam pembelajaran, hal ini
memberikan tanggapan sebagai berikut: dapat dilihat ketika guru memberikan
Biasanya guru memberikan tugas layanan informasi yang disambut dengan
kelompok untuk saling bekerja sama satu baik oleh siswa dan dari pengamatan
sama yang lainya pada saat kegiatan peneliti siswa juga bersikap ramah dan
belajar berlangsung agar siswa yang sopan terhadap guru.
kurang mengerti di harapkan agar lebih Selanjutnya hasil wawancara dengan
mengerti lagi, selain itu guru selalu 4 orang siswa yang masing-masing adalah
menyuruh muridnya untuk selalu berdo’a perwakilan kelas XI IPA SMA Negeri 6
menurut kepercayaanya masing-masing Pontianak, dengan RB, HE, MT, dan PJ
sebelum atau sesudah pelajaran. yaitu jawaban yang di peroleh peneliti
Mengenai upaya guru dalam setelah siswa di berikan pemahaman

9
mengenai sikap toleransi pada mata Sejalan dengan penelitian yang
pelajaran PPKn, siswa ketika ditanya peneliti lakukan terdapat sikap
sudah mengerti dan paham tentang hal menghargai pendapat orang lain
tersebut, terlihat jelas dari sikap dan antar siswa di kelas XI IPA SMA
prilaku siswa yang sudah menunjukan Negeri 6 Pontianak.
sikap sopan dan ramah tamah. Kemudian
Berdasarkan hasil penelitian
dari pengamatan peneliti siswa membantu
guru membagikan buku, menghapus mengenai sikap toleransi perbedaan
papan tulis, dan pada saat proses pendapat di kelas XI IPA SMA
pembelajaran siswa terlihat lebih tertib Negeri 6 Pontianak selama proses
dan tidak ada lagi yang ribut saat proses belajar mengajar berlangsung siswa
pembelajaran. sangat aktif dalam mengemukakan
1. Sikap toleransi perbedaan agama siswa pendapatnya. Siswa-siswi kelas XI
kelas XI SMA Negeri 6 Pontianak pada IPA memiliki sikap tenggang rasa
mata pelajaran PPKn. terhadap perbedaan pendapat dalam
Menurut Ismail Faisal (2014:6), pembelajaran walaupun dalam
jika kita mengacu pada Firman Allah penyampaian pendapatnya berbeda
SWT, “lakum dinukum waliyadin”
dengan pendirianya.
(bagimu agamamu dan bagiku
3. Upaya guru dalam menanamkan sikap
agamaku), jelas Islam mempersilahkan
toleransi siswa Kelas XI SMA Negeri 6
orang lain atau sekelompok orang lain
Pontianak pada mata pelajaran PPKn.
untuk menganut agama non-Islam.
Menurut Ali Muhammad (1992:
Tidak ada masalah apabila seseorang
12), mengajar adalah “segala upaya
atau sekelompok orang menganut
yang di sengaja dalam rangka memberi
agama non-Islam. Sejalan dengan
kemungkinan bagi siswa untuk
penelitian yang peneliti lakukan
terjadinya proses belajar sesuai dengan
terdapat sikap toleransi perbedaan
tujuan yang telah dirumuskan”. Upaya,
agama antar siswa di kelas XI IPA
usaha, dan ikhtiar adalah merupakan
SMA Negeri 6 Pontianak. Berdasarkan
sebuah proses dalam mencapai maksud
hasil penelitian mengenai sikap
tertentu, sejalan dengan penelitian yang
toleransi perbedaan agama di kelas XI
peneliti lakukan terdapat upaya guru
IPA SMA Negeri 6 Pontianak selama
dalam menanamkan sikap toleransi.
proses belajar mengajar berlangsung
Berdasarkan hasil penelitian bahwa
siswa sangat menjunjung nilai-nilai
upaya guru dalam penanaman sikap
toleransi. Siswa-siswi kelas XI IPA
toleransi antar siswa di kelas XI IPA
memiliki sikap tenggang rasa terhadap
SMA Negeri 6 Pontianak sudah
perbedaan agama, suku, ras, dan
terlaksana dengan baik, hal ini terlihat
budaya.
dari kebijakan guru dalam pembelajaran
2. Sikap toleransi perbedaan pendapat
yang memberikan pemahaman
siswa Kelas XI SMA Negeri 6
mengenai sikap toleransi melalui
Pontianak pada mata pelajaran PPKn.
pembelajaran PPKn.
Menurut Supriadi (2015:209),
Secara etimologi “toleransi adalah KESIMPULAN DAN SARAN
kesabaran, ketahanan emosional, Kesimpulan
dan lapang dada. Sedangkan secara Berdasarkan beberapa temuan dalam
ternimologi, yaitu sikap tenggang penelitian yang telah diuraikan, terlihat
rasa, yang diwujudkan dalam sikap bahwa realitas sikap toleransi antar siswa
menghargai pendapat, pandangan, kelas XI IPA SMA Negeri 6 Pontianak
kepercayaan yang berbeda atau yang pada umumnya cukup baik hal ini bisa
bertentangan dengan pendirianya”. dilihat pada:

10
Yang pertama adalah sikap toleransi Saran
menghargai orang yang lebih tua di kelas Berdasarkan hasil penelitian dan
XI IPA SMA Negeri 6 Pontianak selama observasi mengenai sikap toleransi siswa
proses belajar mengajar berlangsung sesama teman sebaya pada mata pelajaran
adalah pada saat pelajaran di mulai siswa PPKn kelas XI IPA SMA Negeri 6
sudah dalam keadaan tertib dan siap untuk Pontianak, maka peneliti mengemukakan
belajar begitu juga ketika pulang sekolah beberapa saran sebagai berikut:
siswa tidak lupa untuk menunjukan Saran bagi perserta didik
tingkah laku baik kepada orang yang lebih Siswa diharapkan mampu untuk
tua yaitu guru PPKn dengan mempunyai rasa toleransi yang tinggi
mengucapakan salam. terhadap orang yang lebih tua atau
Yang kedua adalah sikap toleransi dengan teman sebayanya, bertutur kata
mengenai perbedaan agama, prilaku siswa yang sopan, ramah terhadap guru, dan
yang mendukung serta menerima adanya menghargai setiap ucapan yang
nilai toleransi siswa antar umat beragama disampaikanya.
dan ingin berteman dengan siapa saja Saran bagi guru PPKn
tanpa melihat ras, suku, dan agama. Serta Dalam proses belajar mengajar
ditunjukan pada tindakan siswa yang guru diharapkan dapat memberikan dan
mampu mengamalkan sikap toleransi memperjelas pemahaman pembelajaran
siswa sehingga dapat berdampak pada PPKn dengan baik kepada siswa. Guru
interaksi yang baik, harmonis, dan saling diharapkan mampu memberikan tugas
menghargai satu sama lain terutama bersama, atau kelompok dan
kepada teman yang berbeda ras, suku, dan menyatukan siswa yang berbeda-beda
agama. ras, suku, dan agama agar siswa saling
Yang ketiga Menurut hasil berkomunikasi dan memiliki rasa
pengamatan peneiliti sikap toleransi toleransi yang lebih antar umat
mengenai perbedaan pendapat antara siswa beragama.
di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Pontianak Saran bagi sekolah
cukup bagus. Pihak sekolah perlu berupaya untuk
Dan yang keempat adalah upaya guru terus meningkatkan pengembangan
menanamkan sikap toleransi dalam sikap toleransi ke arah yang lebih
membentuk sikap dan prilaku siswa yang matang dan sempurna sehingga iklim
toleran, Pendidikan Kewarganegaraan persatuan dan persaudaraan di sekolah
merupakan usaha untuk membekali peserta dapat tercipta dengan lebih baik. Pada
didik dengan pengetahuan dan kemampuan akhirnya kedamaian, ketentraman,
dasar berkenaan dengan hubungan antara kenyamanan, dan keamanan akan terus
warga negara dengan negara. hadir mewarnai hubungan dan interaksi
Pembinaan sikap toleransi antar siswa warga sekolah.
sangat berperan dan terbukti dan Saran bagi peneliti
sebagaimana kita ketahui bahwa toleransi Adapun beberapa saran yang perlu
merupakan syarat mutlak untuk di perhatikan bagi peneliti selanjutnya
mengamalkan pancasila, dengan demikian yang tertarik meneliti tentang sikap
bahwa masyarakat Indonesia adalah toleransi adalah peneliti selanjutnya di
masyarakat yang majemuk yang memiliki harapkan untuk mengkaji lebih banyak
kepercayaan dan keyakinan terhadap sumber maupun referensi yang terkai
Tuhan Yang Maha Esa. Peranan dengan sikap toleransi agar hasil
Pendidikan Kewarganegaraan dalam penelitianya dapat lebih baik dan lebih
membina sikap toleransi antar siswa, siswa lengkap lagi.
tersebut saling bergaul, saling
menghormati, dan saling menghargai tanpa
membeda-medakan ras, suku, dan agama.

11
DAFTAR RUJUKAN
Ali, Muhammad. (1992). Guru Dalam Danim, S. (2011). Perkembangan
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.
CV. Sinar Baru Bandung. Ismail, Faisal. (2014). Dinamika
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Kerukunan Antarumat Beragama.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jakarta: Rineka Cipta. Kesuma Dharma dkk. (2013).
Bakry, Noor. (2011). Pendidikan Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Kewarganegaraan. Yogyakarta:
Remaja Rosdakarya
Pustaka Belajar.

12

You might also like