Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya 2019


PENGARUH KOMISARIS, KOMITE AUDIT, STRUKTUR KEPEMILIKAN, SIZE
DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PROPERTI,
PERUMAHAN DAN KONSTRUKSI 2013-2017

Amelya Dwi Ade Irma


Universitas Negeri Surabaya
Amelyairma@mhs.unesa.ac.id

Abstract

Company performance is an important thing for the company for the continuity of its operational activities in
the future and evaluates the good and bad of a company. The purpose of this study is to analyze the board of
commissioners, audit committee, ownership structure, ESOP, company size and leverage on financial
performance. Secondary data used are publication data from the Indonesia Stock Exchange in the property,
housing and construction sectors in the period 2013-2017. The sampling technique used was purposive
sampling and obtained 43 companies. The analysis used is multiple linear regression. The results of this study
indicate that the board of commissioner size variables and institutional ownership have a positive and
significant effect on financial performance. Audit management variables and leverage have a negative and
significant effect on financial performance. While variables that do not have an influence on performance are
independent board, family ownership, ESOP, and company size. This shows that companies need to consider
audit and leverage factors that have a negative influence on financial performance, as well as the board of
commissioners and institutional ownership that provide a positive influence on improving financial performance
so that companies can get maximum profits so investors will invest their capital.

Keywords: audit committee, board of commissioners, institutional ownership, leverage (DAR) and ROA.

PENDAHULUAN kinerja yang baik akan membagikan deviden


kepada para investor. Sesuai dengan tujuan
Kinerja perusahaan merupakan hal yang investor melakukan investasi yaitu dengan
penting bagi sebuah perusahaan untuk tujuan utama mencapai peningkatan
keberlangsungan kegiatan operasionalnya kesejahteraan (Kristianti, 2018).
dimasa depan dan menggambarkan baik
buruknya sebuah perusahaan (Azis & Hartono, Kinerja keuangan merupakan penilaian kinerja
2017). Pengukuran kinerja dilakukan untuk perusahaan yang dapat menilai sehat tidaknya
perencanaan tujuan dimasa yang akan datang perusaahan dengan menggunakan rasio
agar dapat diwujudkan (Asna, 2017). Dengan keuangan perusahaan. Perusahaan perlu
melakukan pengukuran kinerja, maka meningkatkan kinerja keuangannya sehingga
perusahaan akan dapat mengetahui kekurangan investor dapat melihat baik atau tidaknya suatu
dan kelebihan apa saja yang terjadi di perusahaan. Salah satu rasio yang dapat
perusahaan. Evaluasi kinerja dibutuhkan guna digunakan untuk menilai dan mengevaluasi
mengetahui kesalahan yang sudah terjadi dan kinerja keuangan perusahaan adalah rasio
dapat memperbaiki keputusan yang akan profitabilitas (Azis & Hartono, 2017). Dengan
diambil, yang berkaitan dengan seluruh aspek Rasio profitabilitas, investor dapat melihat
kinerja perusahaan salah satunya kinerja bagaimana kemampuan perusahaan dapat
keuangan (Asna, 2017). menghasilkan laba (Ratnasari, Titisari, &
Suhendro, 2016). Maka dari itu perusaahan
Kinerja keuangan merupakan hal yang harus mampu mencapai target yang telah
kompleks karena menyangkut efektivitas ditentukan di awal tahun. Laba perusahaan
pemanfaatan modal dan efisensi dari kegiatan yang semakin meningkat menandakan bahwa
perusahaan (Kristianti, 2018). Investor akan kinerja perusahaan mengalami peningkatan.
melihat kinerja perusahaan yang memiliki Peningkatan laba perusahaan merupakan bukti
kinerja yang baik, perusahaan yang mempunyai bahwa suatu perusahaan mempunyai kinerja
kinerja yang baik akan mempunyai penjualan yang baik dan efektif (Asna, 2017).
yang bagus dan pendapatan laba sesuai dengan Peningkatan tersebut juga berdampak positif
rencana awal. Perusahaan yang memiliki bagi perusaahan guna menarik investor untuk

697
Amelya Dwi Ade Irma. Pengaruh Komisaris, Komite Audit, Struktur Kepemilikan, Size dan Leverage
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Properti, Perumahan dan Konstruksi 2013-2017

menanamkan modalnya di perusahaan mengalami penurunan dari 2013 sampai tahun


(Aisyiah, Darminto, & Husaini, 2013). Rasio 2017. Karena terjadinya penurunan rata-rata
profitabilitas dapat mengukur tingkat ROA tersebut, sektor properti, perumahan dan
keuntungan suatu perusahaan secara konstruksi mengakibatkan investor berpotensi
keseluruhan. Salah satu rasio profitabilitas untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
adalah Return on Asset (ROA) (Kasmir, 2016). yang ada di sektor lain.

Berdasarkan penelitian Sarafina & Saifi (2011) Putri & Kartin (2017) mengatakan bahwa
ROA adalah rasio yang sering digunakan. ROA mendekati akhir tahun 2017, beberapa sektor
merupakan rasio yang digunakan untuk menilai saham masih berada di bawah rata-rata
kinerja perusahaan menghasilkan laba dari total performa industri (underperform). Salah
aset yang dimilikinya. Semakin besar nilai rasio satunya adalah sektor konstruksi. Meskipun
ROA, maka makin besar tingkat keuntungan demikian, masih ada potensi berbalik arah pada
dan semakin baik pula posisi perusahaan dari tahun depan. Kepala Riset Koneksi Kapital
segi penggunan aset serta menunjukkan Alfred Nainggolan mengatakan bahwa saat ini
meningkatnya kinerja perusahaan. Jika nilai saham sektor konstruksi berada pada posisi
rasio ROA negatif, maka penyebabnya adalah underperform. Secara year to date, sektor
keuntungan yang diperoleh perusahaan negatif properti, real estate dan konstruksi bangunan
atau rugi, menunjukkan bahwa kemampuan masih menunjukkan performa negatif, dengan
dari total aset secara keseluruhan belum mampu angka -2.88%.
menghasilkan laba (Asna, 2017).
Caesario (2018) mengatakan bahwa kinerja
Menilai kinerja keuangan merupakan cara bagi sektor properti 3 tahun terakhir tidak terlalu
investor untuk menilai bagaimana keseluruhan menggembirakan. Harapan ditahun 2017
kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari merupakan tahun pemulihan rupanya belum
laporan keuangan yang dipublikasi terbukti dan mendorong nilai saham emiten-
(Firmansyah & Sari, 2014). Berikut ini adalah emiten di sektor terdepresiasi. Berdasarkan data
data perhitungan rata-rata rasio ROA pada 9 BEI, indeks sektor properti, real estate dan
sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek konstruksi bangunan sepanjang tahun 2017
Indonesia (BEI) selama periode 2013-2017. turun 4,13% di saat IHSG justru melonjak
19,99%. Kinerja sektor properti ternyata tidak
terbukti membaik meski suku bunga Bank
Indonesia turun dan kebijakan loan to deposit
ratio diperlonggar.

Penggunaan Return on Asset (ROA) sebagai


proksi untuk profitabilitas pada penelitian
kinerja keuangan sudah banyak dilakukan
(Sarafina & Saifi, 2011). Menurut gambar 1
rata-rata ROA pada perusahaan sektor properti,
perumahan dan konstruksi menunjukkan nilai
yang signifikan menurun menandakan bahwa
penurunan ROA, sehingga ROA menjadi
menarik untuk dijadikan variabel dalam
Sumber: idx.co.id (2018), data diolah penelitian.
Gambar 1. GRAFIK RATA-RATA ROA 9
SEKTOR PERUSAHAAN TAHUN 2013- Variabel pertama adalah ukuran dewan
2017 komisaris. Tujuan terdapat dewan komisaris di
perusahaan adalah memastikan bahwa setiap
Berdasarkan gambar 1 grafik menunjukkan dewan melaksanakan tugasnya dengan baik dan
bahwa dari 9 sektor perusahaan yang terdaftar benar serta lebih teratur, dengan ditetapkannya
di BEI, menunjukkan bahwa beberapa sektor tugas dan tanggungjawab masing-masing. Hasil
rata-rata ROA yang fluktiatif. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Rompas, Murni,
sektor properti, perumahan dan konstruksi & Saerang (2018) mengatakan bahwa dewan
bangunan memiliki rata-rata ROA yang selalu komisaris berpengaruh signifikan positif

698
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
terhadap kinerja keuangan. Berbeda dengan menerapkan pengawasan khusus terhadap
hasil dari penelitian yang dilakukan Dewayanto jumlah deviden tinggi agar mendapatkan return
(2010) mengatakan bahwa variabel dewan tinggi pula. (Rimardhani et al., 2016). Hasil
komisaris berpengaruh signifikan negatif penelitian Rimardhani et al. (2016) mengatakan
terhadap kinerja perbankan. Namun berbanding bahwa kepemilkan institusional berpengaruh
terbalik dengan hasil penelitian Tertius & positif signifikan terhadap ROA. Sedangkan
Christiawan (2015) di mana hasil penelitiannya hasil dari penelitian Aprianingsih & Yushita
mengatakan bahwa dewan komisaris tidak (2016) menunjukkan hasil bahwa kepemilikan
berpengaruh terhadap ROA. institusional berpengaruh signifikan negatif
terhadap kinerja keuangan. Berbanding terbalik
Variabel kedua adalah komisaris independen. dengan hasil penelitian yang dilakukan
Komisaris independen memberikan dampak Wiranata & Nugrahanti (2013) mengatakan
positif kepada perusahaan karena memberikan bahwa kepemilikan institusional tidak
masukan yang solutif dan inovatif untuk berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
memecahkan masalah sehingga mampu
meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini Variabel kelima adalah kepemilikan keluarga.
sejalan dengan penelitian yag dilakukan Dewi, Kepemilikan keluarga menurut Anderson dan
Sari, & Abaharis (2018) bahwa komisaris Reeb (2003) dalam Lisa & Juniarti (2017)
independen berpengaruh signifikan positif menunjukkan bahwa perusahaan yang
terhadap kinerja keuangan (ROA). Sedangkan dikendalikan oleh keluarga dapat membuat
Rimardhani et al., (2016) menyatakan bahwa keputusan investasi yang lebih baik daripada
dewan komisaris indepeden berpengaruh perusahaan yang tidak dikendalikan keluarga
signifikan negatif terhadap kinerja keuangan. mengingat keluarga memiliki pengetahuan
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh yang lebih spesifik tentang perusahaan dan
Aprianingsih & Yushita (2016) yang memiliki pengalaman lebih tentang investasi.
menyatakan bahwa dewan komisaris indepeden Berdasarkan penelitian dari Lisa & Juniarti
tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. (2017) mengatakan bahwa kepemilikan
keluarga berpengaruh positif signifikan
Variabel ketiga adalah komite audit. Komite terhadap ROA. Sedangkan penelitian Wiranata
audit berfungsi untuk melaksanakan & Nugrahanti (2013) mengatakan bahwa
pengawasan internal perusahaan atas kepemilikan keluarga berpengaruh negatif
pelaksanaan audit, manajemen risiko, proses terhadap kinerja perusahaan. Berbeda dengan
pelaporan keuangan, dan implementasi penelitian yang dilakukan Hariyanto & Juniarti
Corporate Governance di perusahaan. (2014) yang mengatakan bahwa kepemilikan
Pengawasan yang dilaksanakan oleh komite keluarga tidak berpengruh terhadap
audit diharapkan dapat meningkatan kinerja profitabilitas.
perusahaan. Berdasarkan penelitian
Aprianingsih & Yushita (2016) menyatakan Variabel keenam adalah ESOP. ESOP
bahwa komite audit memiliki pengaruh diharapkan dapat meningkatkan kinerja
signifikan positif terhadap kinerja keuangan manajemen perusahaan yang akan tercermin
(ROA). Penelitian Ferial, Suhadak, & dalam laba akuntansi (Kurniati & Saifi, 2018).
Handayani (2016) menyatakan bahwa komite Penelitian yang dilakukan oleh Kurniati & Saifi
audit berpengaruh negatif terhadap kinerja (2018) mengatakan bahwa ESOP mempunyai
keuangan perusahaan. Namun, penelitian yang pengaruh yang signifikan positif terhadap
dilakukan oleh Rimardhani et al. (2016) ROA. Berbanding terbalik dengan hasil
mengatakan bahwa komite audit tidak penelitian Isbanah (2015) mengatakan bahwa
berpengaruh signifikan terhadap ROA. ESOP tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
Variabel keempat penelitian ini adalah
kepemilikan institusional. Kepemilikan Variabel ketujuh adalah ukuran perusahaan.
institusional dapat mempengaruhi kinerja Ukuran perusahaan dapat dikatakan besar
perusahaan karena menjadi sebagian besar kecilnya suatu perusahaan dapat diukur dengan
pemegang saham di perusahaan dengan aset yang dimiliknya, ukuran perusahaan juga
memilih berinvestasi pada perusahaan yang merupakan suatu ukuran yang dapat

699
Amelya Dwi Ade Irma. Pengaruh Komisaris, Komite Audit, Struktur Kepemilikan, Size dan Leverage
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Properti, Perumahan dan Konstruksi 2013-2017

mempengaruhi meningkatnya kinerja (Tertius & Christiawan, 2015). Sebagai


perusahaan. Berdasarkan penelitian dari pengelola perusahaan, agen mengetahui lebih
Aprianingsih & Yushita, (2016) mengatakan banyak prospek perusahaan di masa yang akan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif datang dan informasi internal daripada pemilik
terhadap kinerja keuangan. Namun, berbeda perusahaan. Masalah bisa ditimbul diantara
dengan hasil penelitian Isbanah (2015) pemilik dan agen, tetapi setiap pihak harus
mengatakan bahwa ukuran perusahaan dapat berkomitmen sesuai dengan kontrak
berpengaruh signifikann negatif terhadap perjanjian yang disepakai meskipun terjadi
kinerja keuangan. Namun penelitian ini perbedaan kepentingan antara pemilik
berbanding terbalik dengan hasil penelitian Sari perusahaan dan agen, (Tertius & Christiawan,
(2018) mengatakan bahwa ukuran perusahaan 2015). Tujuan dari Agency theory adalah untuk
tidak signifikan terhadap ROA. meningkatkan kinerja perusahaan dengan
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Di
Variabel kedelapan dalam penelitian ini adalah dalam Agency theory melibatkan 2 pihak,
leverage. Leverage digunakan perusahaan principal dan agent. Principal dan agent
untuk melihat seberapa besar persentase aset bertugas untuk mengambil keputusan sehingga
perusahaan dalam membiayai hutang kinerja perusahaan dapat terukur. Adanya teori
perusahaan. Penelitian ini menggunakan rasio keagenan diharapkan dapat memberikan
DAR untuk mengukur leverage. DAR kepercayaan kepada investor bahwa perusahaan
menggambarkan rasio yang digunakan untuk akan memberikan pengembalian sesuai dengan
mengukur seberapa besar total aset yang perjanjian diawal investasi.
dibiayai dengan total hutang (Widiyanti &
Elfina, 2015). Penelitian yang dilakukan Burja Signalling Theory
(2011) menyatakan bahwa DAR berpengaruh Manajemen perusahaan mempunyai informasi
signifikan positif terhadap ROA. Berbeda tentang laporan keuangan perusahaan secara
dengan penelitian Kristianti (2018) yang lengkap. Perusahaan yang mempunyai potensi
mengatakan bahwa leverage yang diproksikan berkembang di masa depan akan cenderung
(DAR) memiliki pengaruh negatif terhadap menginformasikan berita tersebut terhadap para
kinerja perusahaan. Sedangkan penelitian yang investor (Ross, 1977). Manajemen perusahaan
dilakukan oleh Enekwe, Agu, & Nnagbogu akan memberikan sinyal positif pada investor
(2014) mengatakan bahwa DAR memiliki hasil terhadap peningkatkan penggunaan utang
tidak signifikan terhadap ROA. perusahaan, yang berujung pada peningkatan
rasio utang mereka (Putri & Baskoro, 2013).
KAJIAN PUSTAKA DAN Signalling theory merupakan sinyal yang
PENGEMBANGAN HIPOTESIS dibagikan perusahaan berupa informasi yang
dibutuhkan oleh investor untuk
Agency Theory memperthitungkan dan menentukan perusahaan
Teori keagenan merupakan teori pemahaman yang akan menjadi target penanaman modal
yang menjelaskan sistem tata kelola di (Khairudin & Wandita, 2017). Sinyal
perusahaan. Jensen & Meckling (1976) perusahaan yang mengandung informasi buruk
menjelaskan bahwa hubungan keagenan maupun informasi baik tetap diberitahukan
sebagai suatu kontrak antara pemilik yang kepada investor agar dapat menjadi
menyewa orang lain untuk melakukan jasa atas pertimbangan dalam pengambilan keputusan
nama pemilik yang meliputi pelimpahan pada saat investasi.
wewenang dan bertanggungjawab atas
pengambilan keputusan. Pemilik perusahaan Signalling theory bertujuan untuk memberikan
memberikan wewenang dan tanggungjawab sinyal baik kepada para investor. Dengan
kepada manajer dalam pengambilan sebuah adanya sinyal ini diharapakan mempermudah
keputusan guna menghasilkan keuntungan bagi investor dalam pengambilan keputusan. Sinyal
perusahaan. baik yang diterima investor, menunjukkan
bahwa perusahaan dalam keadaan kinerja
Hubungan agen terjadi ketika pemilik menyewa keuangan yang baik. Sinyal yang diterima
agen untuk melakukan tugas berupa investor berupa laporan keuangan perusahaan.
pendelegasian pengambilan keputusan Perusahaan yang baik akan memberikan sinyal
wewenang kepada agen atas nama pemilik kepada investor dengan cara menerbitkan

700
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
laporan keuangannya dengan tepat waktu dan Perumahan, dan Konstruksi di BEI
lengkap. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh periode 2013-2017.
perusahaan berkualitas tidak baik, perusahaan H3 : Ada pengaruh komite audit terhadap
yang tidak baik akan menerbitkan laporannya kinerja keuangan pada perusahaan sektor
tidak tepat waktu dan tidak lengkap. Didalam Properti, Perumahan, dan Konstruksi di
laporan keuangan terdapat informasi yang BEI periode 2013-2017.
menggambarkan keadaan perusahaan. H4 : Ada pengaruh kepemilikan institusional
terhadap kinerja keuangan pada
Trade off Theory perusahaan sektor Properti, Perumahan,
Myers (2001) mengatakan bahwa perusahaan dan Konstruksi di BEI periode 2013-
akan berhutang sampai pada tingkatan tertentu, 2017.
di mana penghematan pajak dari tambahan H5 : Ada pengaruh kepemilikan keluarga
hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan. terhadap kinerja keuangan pada
Terdapat dua pilihan yang timbul karena perusahaan sektor Properti, Perumahan,
meningkatnya proporsi hutang perusahaan, dan Konstruksi di BEI periode 2013-
yaitu kebangkrutan terjadi akibat perusahaan 2017.
default terhadap hutang atau menambah H6 : Ada pengaruh ESOP terhadap kinerja
keuntungan perusahaan karena penghematan keuangan pada perusahaan sektor
pajak (Azis & Hartono, 2017). Maka dari itu, Properti, Perumahan, dan Konstruksi di
Trade off Theory mengajarkan bahwa BEI periode 2013-2017.
perusahaan harus berusaha menyeimbangkan H7 : Ada pengaruh ukuran perusahaan
antara laba yang didapat dari berkurangnya terhadap kinerja keuangan pada
pajak karena adanya bunga hutang dengan perusahaan sektor Properti, Perumahan,
biaya kesulitan keuangan karena proporsi dan Konstruksi di BEI periode 2013-
hutang yang tinggi. Tingkat struktur modal 2017.
yang optimal didasari oleh keseimbangan H8 : Ada pengaruh leverage terhadap kinerja
antara pemanfaatan biaya yang berasal dari keuangan pada perusahaan sektor
pinjaman. Manfaat dari pinjaman adalah Properti, Perumahan, dan Konstruksi di
pengurangan pajak atas pendapatan yang BEI periode 2013-2017.
diperoleh.
METODE PENELITIAN
Perusahaan yang menghasilkan keuntungan dan
memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi, Penelitian ini termasuk penelitian yang
biasanya perusahaan tersebut lebih memilih menggunakan pendekatan konklusif kausalitas.
menghindari pajak dengan cara mengambil Jenis penelitian ini juga merupakan explanatory
pinjaman. Membayar bunga pinjaman akan research dengan metode penelitian
mengurangi pajak yang ditagihkan ke menggunakan kuantitatif. Penelitian ini
perusahaan. Dengan demikian perusahaan menggunakan jenis data sekunder yang
dapat mengambil pinjaman guna menambah didapatkan melalui situs resmi BEI yaitu
modal perusahaan serta bisa mengurangi pajak www.idx.co.id dengan populasi dalam yaitu
yang ditagihkan serta investor akan semua perusahaan sektor properti, perumahan
mendapatkan return yang lebih tinggi karena dan konstruksi yang terdaftar di BEI periode
penggunaan hutang. 2013-2017 yaitu sebanyak 43 perusahaan.
Adapun variabel penelitian yang digunakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Ada pengaruh ukuran dewan komisaris
terhadap kinerja keuangan pada Kinerja Keuangan (ROA)
perusahaan sektor Properti, Perumahan, Return on assets menunjukkan seberapa besar
dan Konstruksi di BEI periode 2013- kemampuan operasional perusahaan dalam
2017. menghasilkan laba dengan seluruh saham yang
H2 : Ada pengaruh proporsi komisaris dimiliki perusahaan (Kurniati & Saifi, 2018).
independen terhadap kinerja keuangan Perhitungan ROA dapat dilihat di rumus (1).
pada perusahaan sektor Properti,
Laba besih setelah pajak
𝑅𝑂𝐴 = 𝑥 100% ............ (1)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

701
Amelya Dwi Ade Irma. Pengaruh Komisaris, Komite Audit, Struktur Kepemilikan, Size dan Leverage
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Properti, Perumahan dan Konstruksi 2013-2017

Dewan Komisaris jabatan direksi ataupun manajemen perusahaan.


Dewan komisaris mempunyai tanggungjawab Penelitian kepemilikan keluarga juga dapat
untuk mengontrol manajemen perusahaan, dilihat dari nama belakang dewan direksi dan
dengan artian dewan komisaris merupakan dewan komisaris pada struktur organisasi.
pusat pengelolaan operasional untuk mencapai Perusahaan yang dapat dikatakan dalam
kesuksesan perusahaan (Rahmawati, kepemilikan keluarga, jika dewan mempunyai
Rikumahu, & Dillak, 2017). Perhitungan kepemilikan saham dan nama dewan di dalam
ukuran dewan komisaris dapat dilihat di rumus perusahaan cenderung sama dalam beberapa
(2). tahun (Wiranata & Nugrahanti, 2013).
Perhitungan variabel kepemilikan keluarga
Dewan Komisaris = ∑ dewan komisaris .....(2) diukur dengan menggunakan dua kriteria
tersebut, jika salah satu kriteria tersebut
Proporsi Komisaris Independen terpenuhi maka perusahaan dapat dikatakan
Proporsi komisaris independen merupakan perusahaan keluarga, jika perusahaan tidak
anggota dewan komisaris yang tidak memenuhi salah satu kriteria maka tidak dapat
mempunyai hubungan dan tidak terafiliasi dikatakan perusahaan keluarga. Perusahaan
(keberpihakan/memihak) dengan manajemen keluarga akan diberi kode (1) satu, sedangkan
perusahaan (Dewi et al., 2018). Perhitungan perusahaan non keluarga diberi kode (0) nol.
proporsi komisaris independen dapat dilihat di
rumus (3). ESOP
ESOP diukur dengan variabel dummy karena
∑ dewan komisaris indp.
Komisaris Indp. = .........(3) berukuruan non-metrik atau kategori (Kurniati
∑ dewan komisaris
& Saifi, 2018). Perhitungan variabel ESOP
Komite Audit dihitung dengan menggunakan skor,
Komite audit merupakan komite perusahaan perusahaan yang mengadopsi ESOP diberi
yang dibentuk oleh dewan komisaris kode (1) satu, sedangkan perusahaan yang tidak
independen dengan tujuan mengawasi mengadopsi ESOP diberi kode (0) nol.
keefektivan pengendalian internal dan
pelaksanaan tugas auditor perusahaan (Ferial et Ukuran Perusahaan
al., 2016). Perhitungan komite audit dapat Ukuran perusahaan merupakan representasi
dilihat di rumus (4). besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat
diukur dengan total aset yang dimiliki
Komite Audit = ∑ komite audit ..............(4) perusahaan. Data total aset mempunyai nominal
besar. Logaritma natural perlu dilakukan untuk
Kepemilikan Insitusional mengkonversi angka ke nominal yang lebih
Kepemilikan institusional adalah proporsi kecil dan membuat total aset dapat terdistribusi
kepemilikan saham perusahaan oleh instansi normal (Kautsar, 2014). Mentrasformasikan
seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), total aset yang dimiliki oleh perusahaan ke
perusahaan investasi, dana pensiun, perusahaan dalam logaritma natural, juga bertujuan
swasta, perusahaan efek, bank dan perusahaan memperhalus data sehingga dapat mudah
asuransi (Wiranata & Nugrahanti, 2013). dilakukan pengujian menggunakan SPSS
Perhitungan kepemilikan institusional dapat (Rahman & Sunarti, 2017). Perhitungan ukuran
dilihat di rumus (5). perusahaan dapat dilihat di rumus (6).

∑ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑖𝑛𝑠𝑡. 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑁 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡) ... (6)


Kep. Inst. = ∑ ......................(5)
𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Leverage (DAR)
Kepemilikan Keluarga Leverage dihitung menggunakan proksi DAR,
Kepemilikan keluarga diukur dengan dua karena dengan menggunakan rasio ini investor
kriteria (Tombilayuk & Christiawan, 2017). dapat melihat seberapa besar hutang
Kriteria pertama adalah jika salah satu perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan
pemegang saham pengendali memiliki aset atau seberapa besar aset perusahaan yang
setidaknya 10% dari hak suara (Maury, 2006). dibiayai oleh hutang (Kasmir, 2016).
Kriteria kedua adalah jika perusahaan Perhitungan DAR dapat dilihat di rumus (7).
dikendalikan oleh keluarga dengan menduduki

702
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 menggunakan uji white yang telah dilakukan,
𝐷𝐴𝑅 = 𝑥 100% .......................(7)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 menunjukkan bahwa hasil perhitungan c2 tabel
lebih besar dari c2 hitung, dapat disimpulkan
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa tidak terjadinya heteroskedastisitas
Data Screening dalam model regresi. Hasil uji normalitas K-S
Dalam data screening ada tiga uji yang didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,200 yang
dilakukan, yaitu normalitas, transormasi data berarti tidak signifikan karena lebih besar dari
dan data ourlier. 0,05. Sehingga H0 diterima dan simpulkan
bahwa data residual berdistribusi normal.
Normalitas Berdasarkan hasil uji tersebut, maka data
Hasil dari data tersebut menunjukkan bahwa 2 penelitian dinyatakan lolos uji normalitas. Hasil
variabel yang memiliki nilai sigifikan >0.05 uji linearitas menggunakan uji Lagrange
yaitu variabel ukuran perusahaan dan leverage. Multiplier yang telah dilakukan menunjukkan
Terdapat 6 variabel yang tidak normal yang bahwa hasil perhitungan c2 tabel lebih besar
memiliki nilai signifikan <0.05. Oleh karena dari c2 hitung (pada signifikansi 0.05), dapat
itu, dibutuhkan transformasi data agar data disimpulkan bahwa model regresi lolos uji
menjadi normal. linearitas.

Hasil Transformasi Data Tabel 1.


Berdasarkan hasil test statistik K-S untuk HASIL UJI ASUMSI KLASIK
variabel penelitian yang sudah
ditransformasikan mendapatkan 1 variabel yang Jenis Uji Hasil
Tolerance DK .733
terdistribusikan normal, yaitu SQRT_ROA.
Tolerance DKI .920
Untuk model yang tepat dalam penelitian ini Tolerance KA .803
variabel LK_KI mempunyai nilai yang Tolerance LN_KI .800
signifikan terhadap SQRT_ROA daripada Tolerance KK .864
variabel KI yang belum ditransformasikan. Tolerance ESOP .801
Variabel dewan komisaris, proporsi komisaris Tolerance SIZE .688
independen, komite audit, kepemilikan Mutiko- Tolerance DAR .650
keluarga, dan ESOP tidak mengalami linieritas VIF DK 1.364
transformasikan data. VIF DKI 1.087
VIF KA 1.246
Data Outlier VIF LN_KI 1.251
VIF KK 1.158
Data outlier dilakukan setelah proses
VIF ESOP 1.248
transformasi data untuk mendapatkan data yang VIF SIZE 1.453
normal. Berdasarkan hasil pengujian, VIF DAR 1.538
ditemukan adanya data yang harus di outlier. Autokorelasi Run test 0.056
Untuk variabel ZSQRT_ROA terdapat 1 data Normalitas Uji K-S 0.200
yang outlier dan ZDKI terdapat 3 data yang c2 hitung < c2 tabel
outlier. Heteros- n x R2 < n, 5%
Uji White
kesdasisitas 186 x 0.118 < 186, 5%
Uji Asumsi Klasik 21.948 < 218.820
Tabel 1 menunjukkan hasil asumsi klasik. Hasil c2 hitung < c2 tabel
Uji Lagrange n x R2 < n, 5%
uji multikolinieritas, menunjukkan bahwa Linearitas
Multiplier 186 x 0,002 < 186, 5%
masing-masing variabel independen memiliki 0.372 < 218.820
nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10. Sehingga Sumber: Output SPSS, data diolah 2019
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolonieritas dalam model regresi. Hasil uji Berdasarkan tabel 2 dapat dirumuskan model
autokorelasi menggunakan runtest, persamaan linear berganda yang dapat dilihat di
menunjukkan bahwa hasil dari Asymp. Sig (2- rumus (8).
tailed) sebesar 0.056 yang berarti lebih besar
dari 0,05 maka dari itu dapat disimpulkan ROA = 0.175Dewan Komisaris – 0.501Komite
bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model Audit + 0.379Kep. Inst. – 0.011DAR + e …(8)
regresi. Hasil uji heteroskedastisitas

703
Amelya Dwi Ade Irma. Pengaruh Komisaris, Komite Audit, Struktur Kepemilikan, Size dan Leverage
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Properti, Perumahan dan Konstruksi 2013-2017

Tabel 2. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)


HASIL UJI HIPOTESIS Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 2
dapat diketahui bahwa dewan komisaris
B t Sig. Keterangan independen dan kepemilikan institusional
Adjusted berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
0.079
R2 keuangan perusahaan. Komite audit dan
Uji F 0.04 Berpengaruh leverage berpengaruh negatif signifikan
Uji t
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Proporsi
(Constant) 1.137 .605 .546
dewan komisaris independen, kepemilikan
DK .175 3.780 .000 Ada Pengaruh
keluarga, ESOP, dan ukuran perusahaan tidak
Tidak Ada
DKI .167 .236 .814 berpengaruh terhadap kinerja keuangan
Pengaruh
KA -.501 -2.335 .021 Ada Pengaruh
perusahaan.
LN_KI .379 2.066 .040 Ada Pengaruh
Pengaruh Dewan Komisaris terhadap
Tidak Ada
KK .149 .854 .394 Kinerja Keuangan
Pengaruh
Tidak Ada Ukuran dewan komisaris mempunyai pengaruh
ESOP .339 1.305 .194 yang signifikan terhadap kinerja keuangan.
Pengaruh
Tidak Ada Pengaruh yang signifikan menunjukkan bahwa
SIZE .083 1.216 .226
Pengaruh besar atau kecilnya ukuran dewan komisaris
DAR -.011 -2.121 .035 Ada Pengaruh dalam perusahaan akan mempengaruhi kinerja
Sumber: Output SPSS, data diolah 2019 keuangan perusahaan. Arah hubungan yang
positif menjelaskan bahwa semakin besar
Nilai koefisien regresi dewan komisaris, komite dewan komisaris maka semakin meningkatan
audit, kepemilikan institusional dan DAR kinerja keuangan. Hasil penelitian ini sejalan
menunjukkan bahwa perubahan variabel dengan penelitian yang dilakukan oleh Rompas
tersebut akan mengakibatkan naik turunya nilai et al. (2018) yang mengatakan bahwa dewan
ROA. Nilai koefisien dapat dilihat di rumus (9). komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan.
B = 0.175Dewan Komisaris – 0.501Komite
Audit + 0.379Kep. Inst. – 0.011DAR .........(9) Hasil penelitian ini dapat terjadi karena,
semakin banyak dewan komisaris dapat
Uji Koefisin Determinasi (Adjusted R2) meminimalisir kecurangan dalam perusahaan
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai dan memudahkan pengawasan terhadap
Adjusted R2 sebesar 7.9% variabel kinerja beberapa bagian perusahaan. Dewan komisaris
keuangan dipengaruhi oleh dewan komisaris, akan mempunyai fokus untuk pengawasan yang
proporsi komisaris independen, komite audit, dilakukan sehingga kinerja keuangan
kepemilikan insitusional, kepemilikan keluarga, perusahaan akan mendapat perhatian yang
ESOP, ukuran perusahaan, dan leverage lebih, dengan banyaknya dewan komisaris juga
(DAR). Sisanya sebesar 92.1% dijelaskan oleh memudahkan untuk pengambilan keputusan
variabel lain di luar penelitian ini. yang berguna. Maka dari itu, dewan komisaris
memiliki pengaruh yang signifikan untuk
Uji Signifikan Simultan (Uji F) meningkatkan kinerja keuangan.
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai
F hitung sebesar 0.004 lebih kecil dari 0.05. Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel hasil penelitian sejalan dengan agency theory.
independen yaitu dewan komisaris, proporsi Dalam Agency theory, dewan komisaris yang
komisaris independen, komite audit, ditugaskan sebagai agen oleh principal untuk
kepemilikan insitusional, kepemilikan keluarga, mengelola perusahaan agar meningkatkan
ESOP, ukuran perusahaan, dan leverage (DAR) return dan kesejahteraan principal. Dewan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap komisaris bertugas melakukan pengawasan
variabel dependen yaitu kinerja keuangan kelengkapan dan kualitas informasi laporan
perusahaan (ROA). keuangan atas kebijakan dan kinerja dewan
direksi (Rahmawati et al., 2017). Harapan
untuk hasil penelitian ini dapat menjadi
sumbangsih untuk hasil penelitian yang

704
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
menyatakan bahwa dewan komisaris sebagai agen oleh principal untuk mengelola
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan agar meningkatkan return dan
keuangan yang diproksikan dengan ROA. kesejahteraan principal. Harapan untuk hasil
penelitian ini dapat menjadi sumbangsih untuk
Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah hasil penelitian yang menyatakan bahwa dewan
perusahaan sektor properti, perumahan dan komisaris independen tidak berpengaruh
konstruksi harus memperhatikan peningkatan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan
jumlah dewan komisaris karena dengan dengan ROA.
meningkatnya dewan komisaris dapat
meningkatkan kinerja keuangan. Upaya untuk Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah
peningkatan dewan komisaris dapat dilakukan perusahaan sektor properti, perumahan dan
dengan menambah jumlah anggota dewan konstruksi tidak harus memperhatikan
komisaris di perusahaan. peningkatan jumlah dewan komisaris
independen karena dengan meningkatnya
Pengaruh Proporsi Komisaris Independen dewan komisaris independen tidak dapat
terhadap Kinerja Keuangan meningkatkan kinerja keuangan. Nyatanya
Proporsi komisaris independen tidak jumlah dewan komisaris yang semakin banyak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Besar dapat meningkatkan kinerja keuangan, jadi
atau kecilnya jumlah proporsi komisaris upaya perusahaan sektor properti, perumahan
independen dalam perusahaan tidak dan konstruksi untuk meningkatkan ukuran
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. dewan komisaris dapat ditempuh dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian menambah jumlah dewan komisaris non
terdahulu yang dilakukan oleh Aprianingsih & independent.
Yushita (2016) dan Azis & Hartono (2017)
menyatakan bahwa proporsi komisaris Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja
independen tidak berpengaruh terhadap kinerja Keuangan
keuangan perusahaan. Komite audit mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja keuangan. Arah
Hasil penelitian ini dapat terjadi karena hubungan yang negatif menjelaskan bahwa
semakin banyak proporsi dari komisaris semakin besar nilai komite audit maka akan
independen di perusahaan maka pengawasan semakin menurunkan kinerja keuangan.
yang dilakukan komisaris independen akan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
meminimalisir tindakan manajemen yang hanya terdahulu yang dilakukan oleh Bouaine &
memikirkan kepentingan perusahaan dan Hrichi (2019) dan Ferial et al. (2016) yang
mengurangi tindakan curang yang dapat mengatakan bahwa komite audit berpengaruh
merugikan perusahaan. Tetapi, nyatanya masih negatif terhadap kinerja keuangan.
proporsi komisaris independen tidak
memberikan kontribusi yang positif terhadap Hasil penelitian ini dapat terjadi karena
kinerja keuangan yang berarti besar kecilnya semakin banyak jumlah komite audit maka
proporsi komisaris independen tidak bisa akan semakin banyak pula pengendalian dan
menjamin baiknya fungsi pengawasan, pengawasan yang dilakukan, hal tersebut akan
pengelolaan, dan pengambilan keputusan yang banyak mempertimbangkan banyak keputusan
akurat didalam suatu perusahaan (Azis & dari komite audit yang berasal dari pendidikan
Hartono, 2017). Dewan komisaris independen yang berbeda-beda. Kemungkinan yang dapat
yang merupakan pihak yang tidak terafilias mempengaruhi menurunnya nilai ROA karena
oleh perusahaan dinilai kurang kompeten dalam penambahan komite audit adalah tidak semua
memberikan keputusan karena dewan komisaris komite audit mempunyai keahlian dibidang
yang lebih mendominasi. akuntansi dan keuangan, sehingga
mempengaruhi pengawasan terhadap laporan
Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah keuangan. Hal ini dapat didukung pada
hasil penelitian tidak sejalan dengan agency perusahaan BKDP dan PLIN yang mempunyai
theory, yang menyatakan bahwa berdasarkan 3 komite audit dan mempunyai latar pendidikan
hubungan keagenan dalam Agency theory, yang berbeda-beda. Semakin kecil jumlah
dewan komisaris independen yang ditugaskan komite audit akan meningkatkan nilai ROA.

705
Amelya Dwi Ade Irma. Pengaruh Komisaris, Komite Audit, Struktur Kepemilikan, Size dan Leverage
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Properti, Perumahan dan Konstruksi 2013-2017

Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah
hasil penelitian tidak sejalan dengan agency hasil penelitian sejalan dengan agency theory.
theory yang mengatakan bahwa berdasarkan Dalam agency theory, agen yang dimaksud
hubungan dalam agency theory, komite audit adalah manajemen perusahan yang ditugaskan
sebagai agen yang ditugaskan oleh principal oleh principal untuk mengawasi perusahaan,
untuk mengawasi perusahaan, ukuran komite principal merupakan pemilik saham perusahaan
audit akan mendorong peningkatan, salah satunya yaitu kepemilikan institusional.
pengontrolan dan pengendalian dalam Adanya kepemilikan saham oleh pihak insitusi
pelakasanaan kinerja perusahaan. Harapan akan mendorong pengawasan yang lebih
untuk hasil penelitian ini dapat menjadi optimal serta menghindari perilaku manajemen
sumbangsih untuk hasil penelitian yang perusahaan yang hanya memikirkan
menyatakan bahwa komite audit berpengaruh kepentingan satu pihak saja. Karena mendorong
negatif terhadap kinerja keuangan yang terjadinya pengawasan terhadap perusahaan
diproksikan dengan ROA. maka agency cost tidak harus dikeluarkan.
Investor institusional mempunyai pengaruh
Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah terhadap kinerja keuangan perusahaan.
perusahaan sektor properti, perumahan dan Perbedaan kepentingan dalam agency theory
konstruksi tidak harus meningkatkan jumlah dapat menimbulkan agency cost yang harus
komite audit karena dengan meningkatnya dikeluarkan oleh perusahaan. Harapan untuk
komite audit akan menurunkan kinerja hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangsih
keuangan. Upaya yang harus dilakukan untuk hasil penelitian yang menyatakan bahwa
perusahaan adalah menekan jumlah komie komite audit berpengaruh negatif terhadap
audit dan memaksimalkan fungsi dan tugas, kinerja keuangan yang diproksikan dengan
sehingga pengawasan serta pertimbangan ROA.
kebijakan perusahaan tidak terlalu ketat,
sehingga kinerja keuangan semakin baik Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah
meskipun dengan jumlah komite audit yang perusahaan sektor properti, perumahan dan
sedikit konstruksi harus berupaya meningkatkan
persentase kepemilikan institusional pada
Pengaruh Kepemilikan Institusional perusahaannya, karena dengan meningkatnya
Terhadap Kinerja Keuangan persentase kepemilikan institusional dapat
Kepemilikan institusional mempunyai meningkatkan kinerja keuangan. Upaya untuk
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja peningkatan persentase kepemilikan
keuangan. Arah hubungan yang positif institusional dapat dilakukan dengan cara
menjelaskan bahwa semakin besar kepemilikan menjaga hubungan baik dengan institusi terkait
institusional maka kinerja keuangan juga akan agar kepemilikan saham institusional tetap
semakin meningkat. Hasil penelitian ini terjaga, menawarkan saham kepada pihak
didukung dengan penelitian terdahulu yang instansi, dan menawarkan kerjasama antar
dilakukan oleh Rimardhani et al. (2016) yang perusahaan yang nantinya menarik insvertor
menunjukkan bahwa kepemilikan institusional membeli saham properti
berpengaruh positif terhadap ROA.
Pengaruh Kepemilikan Keluarga terhadap
Hasil penelitian ini terjadi karena persentase Kinerja Keuangan
kepemilikan institusional yang semakin tinggi Kepemilikan keluarga tidak berpengaruh
mampu memonitor perusahaan untuk lebih terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini
meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. sejalan dengan penelitian terdahulu yang
Perusahaan yang menjadi sampel dalam dilakukan oleh Hariyanto & Juniarti (2014)
penelitian ini mempunya rata-rata presentase mengatakan bahwa kepemilikan keluarga tidak
kepemilikan institusional sebesar 60%. signifikan terhadap kinerja keuangan.
Tingginya presentase kepemilikan institusional
mendorong pengawasan dari pemegang saham Hasil penelitian ini dapat terjadi karena
institusi semakin ketat yang menyebabkan perusahaan keluarga cenderung memiliki
semakin tingginya dorongan institusi terhadap kepentingan yang berbeda dengan pihak
manajer untuk memaksimalkan laba perusahaan manajemen yang independen atau masyarakat
(Rimardhani et al., 2016). yang menanamkan modalnya. Kepentingan

706
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
tersebut lebih memilih keputusan yang (2017) dan Isbanah (2015) mengatakan bahwa
mensejahterakan pihak keluarga daripada ESOP tidak berpengaruh signifikan terhadap
memikirkan kinerja perusahaan. Kemungkinan kinerja keuangan yang diukur menggunakan
lain dari kepemilikan keluarga tidak ROA.
berpengaruh terhadap kinerja keuangan adalah
kepemilikan keluarga saat ini tidak menjadi Hasil penelitian ini dapat terjadi karena
fokus utama, hal ini disebabkan karena perusahaan sektor properti, perumahan dan
perusahaan saat ini lebih berfokus pada konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek
kepemilikan non keluarga (kepemilikan saham Indonesia periode 2013-2017 belum banyak
oleh instansi atau masyarakat luas). Hal ini yang menerapkan program kepemilikan saham
dibuktikan dengan data bahwa perusahaan terhadap karyawannya. Perusahaan mempunyai
keluarga sudah tidak banyak di perusahaan beberapa opsi yang dilakukan untuk
sektor properti, perumahan dan konstruksi yang penghargaan terhadap kinerja karyawannnya,
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013- bisa jadi perusahaan melakukaan pemberian
2017. bonus, kenaikan jawabatan, penambahan hari
libur dan lain-lain. Sehingga perusahaan tidak
Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah melakukan opsi program pemberian saham
hasil penelitian tidak sejalan dengan agency untuk karyawan, dengan begitu dapat dikatakan
theory yang mengatakan bahwa keselarasan bahwa pengaruh ESOP dalam kinerja keuangan
antara tujuan dan kepentingan pemilik dan agen tidak terlalu signifkan. Selain itu pemberian
dapat berdampak pada peningkatan kinerja saham kepada karyawan belum bisa
perusahaan. Kepemilikan keluarga sebagai memotivasi karyawan untuk meningkatkan
pemilik tidak dapat menyamakan kinerjanya karena jangka waktu penelitian
kepentingannya dengan agen yang ditugaskan dapat dikatakan singkat.
di perusahaan. Harapan untuk hasil penelitian
ini dapat menjadi sumbangsih untuk hasil Kepemilikan saham oleh karyawan masih
penelitian yang menyatakan bahwa bersifat minoritas di dalam perusahaan, oleh
kepemilikan keluarga tidak berpengaruh karena itu karyawan tidak mempunyai kuasa
terhadap kinerja keuangan yang diproksikan lebih dalam pengambilan keputusan.
dengan ROA. Pengambilan keputusan berada dipihak pemilik
saham mayoritas dan pihak manajemen seperti
Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah dewan direksi, dewan komisari dan jajarannya
perusahaan sektor properti, perumahan dan (Isbanah, 2015). Oleh karena itu ESOP belum
konstruksi tidak perlu mempertimbangan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
peningkatan dan penurunan persentase
kepemilikan keluarga di dalam perusahaan Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah
karena dengan naik turunnya persentase hasil penelitian tidak sejalan dengan agency
kepemilikan keluarga tidak akan theory yang menyatakan bahwa peningkatan
mempengaruhi kinerja keuangan. Upaya yang pemegang saham untuk karyawan diharapkan
dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
meningkatkan persentase variabel lain diluar Karyawan yang memiliki saham sebagai
variabel kepemilikan keluarga atau dapat principal tidak memiliki kuasa lebih dalam
menambah persentase kepemilikan institusional proses pengambilan keputusan sehingga ESOP
sehingga nilai ROA dapat meningkat. Hal ini tidak memiliki hubungan dengan kinerja
juga sejalan dengan hasil hipotesis 4 yang keuangan. Harapan untuk hasil penelitian ini
mengatakan bahwa kepemilikan institusional dapat menjadi sumbangsih untuk hasil
dapat meningkatkan kinerja keuangan. penelitian yang menyatakan bahwa ESOP tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang
Pengaruh ESOP terhadap Kinerja diproksikan dengan ROA.
Keuangan
ESOP tidak berpengaruh terhadap kinerja Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah
keuangan. Hasil penelitian ini didukung dengan perusahaan sektor properti, perumahan dan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh konstruksi tidak harus menerapkan ESOP di
Bangun, Tjakrawala, Andani, & Santioso dalam perusahaan karena dengan ada tidaknya

707
Amelya Dwi Ade Irma. Pengaruh Komisaris, Komite Audit, Struktur Kepemilikan, Size dan Leverage
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Properti, Perumahan dan Konstruksi 2013-2017

ESOP dalam perusahaan tidak akan dimiliki oleh perusahaan. Harapan untuk hasil
mempengaruhi kinerja keuangan. Upaya yang penelitian ini dapat menjadi sumbangsih untuk
dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa
meningkatkan persentase variabel lain diluar ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
variabel ESOP sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan yang diproksikan dengan
nilai ROA. Namun, jika ada perusahaan yang ROA.
menerapkan ESOP, perusahaan terlebih dahulu
harus mampu memastikan dampaknya terhadap Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah
peningkatan kinerja keuangan. perusahaan sektor properti, perumahan dan
konstruksi tidak harus meningkatkan ukuran
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap perusahaan karena naiknya nilai ukuran
Kinerja Keuangan perusahaan tidak akan mempengaruhi kinerja
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap keuangan. Upaya yang dapat dilakukan oleh
kinerja keuangan. Penelitian ini konsisten perusahaan adalah dengan meningkatkan
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan persentase variabel lain diluar variabel ukuran
oleh Agestin & Hartono (2017), Niresh & perusahaan atau dapat juga mengganti proksi
Velnampy (2014), Rompas et al. (2018) dan ukuran perusahaan dengan total penjualan
Sari (2018) yang mengatakan bahwa ukuran sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai
perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja ROA.
keuangan.
Pengaruh Leverage terhadap Kinerja
Hasil penelitian ini dapat terjadi karena ukuran Keuangan
perusahaan yang diukur dengan total aset bukan Leverage mempunyai pengaruh yang signifikan
menjadi patokan yang dapat digunakan untuk terhadap kinerja keuangan. Arah hubungan
mengukur sebuah perusahaan. Dalam hal ini, yang negatif menjelaskan bahwa semakin besar
sebuah perusahaan yang kecil belum tentu nilai leverage (yang diproksikan dengan nilai
memiliki nilai ROA yang kecil pula. Terdapat DAR) maka akan semakin menurunkan kinerja
banyak factor lain yang harus dipertimbangkan keuangan. Penelitian ini sejalan dengan
dalam menilai besar kecilnya sebuah penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinku
perusahaan. Salah satunya adalah bagaimana (2013), Kautsadan Komara, Hartoyo, & Andati
sebuah perusahaan dapat mengelola aset yang (2016) yang mengatakan bahwa nilai DAR
dimiliki dengan efisien dan efektif agar berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.
mendapatkan keuntungan yang maksimal (Azis
& Hartono, 2017). Hasil penelitian ini dapat terjadi karena
penambahan hutang tidak akan selalu
Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah berdampak positif terhadap kinerja keuangan.
hasil penelitian tidak sejalan dengan signalling Pengaruh negatif antara leverage dan kinerja
theory yang mengatakan bahwa terdapat keuangan dapat terjai karea dilihat dari
hubungan yang terjadi antara ukuran karakteristik perusahaan sektor properti,
perusahaan dengan kinerja keuangan. Semakin perumahan dan konstruksi yang memproduksi
besar ukuran perusahaan seharusnya produk jangka panjang (contohnya proyek
mempunyai keuangan yang lebih dalam pembangunan pusat belanja/hotel tidak dapat
menunjang produktifitas sehingga perusahaan selesai dalam 3-6 bulan). Produksi jangka
mempunyai laba yang maksimal. Namun, panjang tersebut akan berpotensi untuk hutang
semakin besar ukuran perusahaan di bank, maka dari itu perusahaan sektor
memunculkan masalah-masalah baru yang properti, perumahan dan konstruksi harus
lebih besar, karena perusahaan yang besar menghindari penambahan hutang. Perusahaan
belum tentu memiliki kinerja yang baik. diharuskan dapat mengelola hutang perusahaan
Perusahaan yang besar atau kecil tidak dengan efektif dan efisien, sehingga hutang
menjamin bahwa kinerja keuangannya juga perusahaan tidak terus bertambah setiap
akan bagus atau sebaliknya. Investor tahunnya. Peningkatan hutang perusahaan akan
diharapkan tidak hanya melihat ukuran mengakibatkan beban bunga yang tinggi,
perusahaan dengan total asetnya, ukuran sehingga pendapatan atau laba perusahaan akan
perusahaan juga dapat dilihat dengan jumlah berkurang oleh biaya-biaya yang
penjualan ataupun jumlah karyawan yang mengakibatkan laba akan semakin mengecil

708
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
(Kautsar & Kusumaningrum, 2015). Hutang teori, yaitu agency theory, signaling theory dan
yang tinggi juga akan meningkatkan resiko trade off theory. Permasalahan yang terjadi
gagal bayar sehingga akan menurunkan kinerja dapat diatasi dengan meningkatkan jumlah
keuangan (Azis & Hartono, 2017). dewan komisaris dan kepemilikan institusional
agar nilai ROA perusahaan naik yang berarti
Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan semakin baik, dan
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Trade dapat menekan jumlah komite audit juga
off Theory, yang mengatakan bahwa Trade off meminimalkan leverage, serta perusahaan tidak
Theory bertujuan untuk meningkatkan kinerja perlu memperhatikan dewan komisaris
keuangan dengan menambah keuntungan independen, kepemilikkan keluarga, ESOP dan
perusahaan karena nilai hutang, di mana ukuran perusahaan karena tidak berpengaruh
keuntungan perusahaan didapat dari terhadap peningkatan ROA.
penghematan pajak. Harapan untuk hasil
penelitian ini dapat menjadi sumbangsih untuk Penelitian ini hanya memiliki hasil uji koefisien
hasil penelitian yang menyatakan bahwa DAR determinasi, nilai Adjusted R2 adalah sebesar
berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan 7,9% sedangkan sisanya sebesar 92,1% diduga
yang diproksikan dengan ROA. dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian
ini. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah menggunakan variabel lain yang dapat
perusahaan sektor properti, perumahan dan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan
konstruksi harus menurunkan hutang seperti kepemilikan manajerial, dewan direksi,
perusahaan, karena hutang perusahaan yang pertumbuhan penjualan, dewan direksi,
diukur dengan DAR menunjukkan bahwa kepemilikan asing, kualitas komite audit dan
penambahan hutang akan menurukan kinerja komite audit independent.
keuangan. Upaya yang dapat dilakukan oleh
perusahaan yaitu dengan mengurangi jumlah DAFTAR PUSTAKA
hutang dengan memanfaatkan ekuitas dan
sumber daya yang dimiliki perusahaan. Agestin, N., & Hartono, U. (2017). Pengaruh
Debt To Equity Ratio, Ukuran
KESIMPULAN Perusahaan, Likuiditas Dan Inflasi
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Variabel penelitian yang memiliki pengaruh Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di
positif terhadap kinerja keuangan adalah dewan Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015.
komisaris dan kepemilikan institusional. Jurnal Ilmu Manajemen, 5(3), 1–10.
Variabel yang memiliki pengaruh negatif
terhadap kinerja keuangan adalah komite audit Aisyiah, N., Darminto, & Husaini, A. (2013).
dan leverage. Variabel yang tidak memiliki Pengukuran Kinerja Keuangan
pengaruh terhadap kinerja adalah dewan Perusahaan Menggunakan Metode Rasio
komisaris independen, kepemilikan keluarga, Keuangan Dan Metode Eva (Economic
ESOP, dan ukuran perusahaan. Variabel yang Value Added) (Studi Pada Pt. Kalbe
mempunyai nilai paling besar untuk Farma Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek
mempengaruhi kinerja keuangan adalah Indonesia Periode 2009-2011). Jurnal
ukuraan dewan komisaris dengan nilai t sebesar Administrasi Bisnis (JAB), 2(1), 108–117.
3.780. Variabel yang memiliki nilai t paling
lemah untuk mempengaruhi kinerja keuangan Aprianingsih, A., & Yushita, A. N. (2016).
adalah komite audit sebesar -2.335. Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance, Struktur Kepemilikan, Dan
Hasil penelitian ini digunakan untuk Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja
menyelesaikan permasalahan atau fenomena Keuangan Perbankan. Jurnal Profita, 11
yang terjadi di perusahaan sektor properti, (2)(5), 1–16.
perumahan dan konstruksi memiliki rata-rata https://doi.org/10.17509/jrak.v4i2.4038
ROA yang mengalami penurunan dari tahun ke
tahun mulai tahun 2013-2015. Fenomena ini Asna, H. A. (2017). Pengaruh Dewan
menggunakan pendekatan menggunakan tiga Komisaris Independen, Kepemilikan

709
Amelya Dwi Ade Irma. Pengaruh Komisaris, Komite Audit, Struktur Kepemilikan, Size dan Leverage
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Properti, Perumahan dan Konstruksi 2013-2017

Manajerial, dan Kepemilikan Institusional di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Benefita,


Terhadap Kinerja Perusahaan Pada 3(3), 445–454.
Perusahaan Manufaktur. Artikel Ilmiah
STIE Perbanas Surabaya, 1–16. Dinku, T. (2013). Impact of Working Capital
Management on Profitability of Micro and
Azis, A., & Hartono, U. (2017). Pengaruh Small Enterprises in Ethiopia : The Case
Good Corporate Governance, Struktur of Bahir Dar City Administration.
Modal, Dan Leverage Terhadap Kinerja International Journal of Accounting and
Keuangan Perusahaan Pada Sektor Taxation, 1(1), 15–24.
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Jurnal Emanuel B. Caesario. (2018). 2018, Sektor
Lmu Manajemen, 5(3), 1–13. Properti Diprediksi Masih Lesu -
Bisnis.com. Retrieved March 4, 2019,
Bangun, N., Tjakrawala, F. X. K., Andani, K. from
W., & Santioso, L. (2017). The Effect of https://m.bisnis.com/amp/read/20180109/
Financial Leverage , Employee Stock 192/724951/2018-sektor-properti-
Ownership Program and Firm Size on diprediksi-masih-lesu
Firm Performance of Companies Listed in
Indonesia Stock Exchange. International Enekwe, C. I., Agu, C. I., & Nnagbogu, E. K.
Business and Accounting Research (2014). The Effect of Financial Leverage
Journal, 1(2), 82–98. on Financial Performance : Evidence of
Quoted Pharmaceutical Companies in
Bouaine, W., & Hrichi, Y. (2019). Impact of Nigeria. IOSR Journal of Economics and
Audit Committee Adoption and its Finance (IOSR-JEF), 5(3), 17–25.
Characteristics on Financial Performance :
Evidence from 100 French Companies. Ferial, F., Suhadak, & Handayani, S. R. (2016).
Accounting and Finance Research, 8(1), Pengaruh Good Corporate Governance
92–102. Terhadap Kinerja Keuangan dan Efeknya
https://doi.org/10.5430/afr.v8n1p92 Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Pada
Badan Usaha Milik Negara yang
Burja, C. (2011). Factors Influencing the Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Companies’ Profitability. Annales 2012-2014 ). Jurnal Administrasi Bisnis
Universitatis Apulensis Series (JAB), 33(1), 146–153.
Oeconomica, 13(2), 215–224.
Firmansyah, S. R., & Sari, L. P. (2014).
Daryanto, W. M., Samidi, S., & Siregar, D. J. Pengaruh Kebijakan Employee Stock
(2018). The impact of financial liquidity Ownership Program (ESOP) Pada Kinerja
and leverage on financial performance: Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar Di
Evidence from property and real estate Bursa Efek Indonesia. Artikel Ilmiah STIE
enterprises in Indonesia. Management Perbanas Surabaya, 1–25.
Science Letters, 8, 1345–1352.
https://doi.org/10.5267/j.msl.2018.9.005 Hariyanto, L., & Juniarti. (2014). Pengaruh
Family Control, Firm Risk, Firm Size Dan
Dewayanto, T. (2010). Pengaruh Mekanisme Firm Age Terhadap Profitabilitas Dan
Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Keuangan.
Kinerja Perbankan Nasional. Studi pada NASSP Bulletin, 2(2003).
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di https://doi.org/10.1177/019263656605030
Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. 924
Fokus Ekonomi, 5(2), 104–123.
https://doi.org/10.1109/VETECS.2009.50 Isbanah, Y. (2015). Pengaruh Esop , Leverage ,
73451 and Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Di Bursa Efek.
Dewi, A. S., Sari, D., & Abaharis, H. (2018). Jurnal Riset Ekonomi Dan Manajemen,
Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris 15(1), 28–41.
Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur

710
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Kepemilikan Keluarga Terhadap Kinerja
Theory Of The Firm : Managerial Perusahaan Sektor Pertanian. Jurnal
Behavior , Agency Costs and Ownership Bisnis Akuntansi, 5, 241–252.
Structure. Journal of Financial
Economics 3, 3, 305–360. Maury, B. (2006). Family ownership and firm
performance : Empirical evidence from
Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Western European corporations. Journal
Jakarta: Raja Grafindo Persada. of Corporate Finance 12, 12, 321–341.
https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2005.02.
Kautsar, A. (2014). Analisis Pengaruh Firm 002
Size, Der, Dan Sales Growth Terhadap
Dividend Payout Ratio Dengan Roe Muchtar, S., & Darari, E. (2013). Pengaruh
Sebagai Variabel Intervening Pada Corporate Governance Terhadap Kinerja
Perusahaan Non Keuangan Yang Listed Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Di Bei Tahun 2009-2011. Jurnal Bisnis Bursa Efek Indonesia. Finance and
Strategi, 23(2), 1–13. Banking Journal, 15(2), 139–159.

Kautsar, A., & Kusumaningrum, T. M. (2015). Niresh, J. A., & Velnampy, T. (2014). Firm
Analisis Pengaruh Good Coorporate Size and Profitability : A Study of Listed
Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufacturing Firms in Sri Lanka.
Yang Dimediasi Struktur Modal Pada International Journal of Business and
Perusahaan Pertambangan Yang Listed Di Management, 9(4), 57–64.
BEI 2009-2012. Jurnal Riset Ekonomi https://doi.org/10.5539/ijbm.v9n4p57
Dan Manajemen, 15(1), 59–75.
Nisa Dwiresya Putri, & Dupla Kartin. (2017).
Khairudin, & Wandita. (2017). Analisis Saham properti & konstruksi berpotensi
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Debt To outperform. Retrieved March 4, 2019,
Equity Ratio (DER) dan Price To Book from
Value (PBV) Terhadap Harga Saham https://investasi.kontan.co.id/news/saham-
Perusahaan Pertambangan Di Indonesia. properti-konstruksi-berpotensi-outperform
Jurnal Akuntansi & Keuangan, 8(1), 68 –
84. Putri, P. A. A., & Baskoro, R. A. (2013).
Analisis Pengaruh Struktur Modal
Komara, A., Hartoyo, S., & Andati, T. (2016). Terhadap Kinerja Perusahaan Pada
Analisis Pengaruh Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013,
Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 20(1), (2009).
10–21.
Rahman, F., & Sunarti. (2017). Pengaruh
Kristianti, I. P. (2018). Analisis Pengaruh Marketing Expense, Ukuran Perusahaan,
Struktur Modal Terhadap Kinerja Dan Umur Perusahaan Terhadap Tingkat
Keuangan Perusahaan. Akuntansi Profitabilitas Perusahaan( Studi Empiris
Dewantara, 2(1), 56–68. Pada Industri Sektor Perbankan Indonesia
https://doi.org/10.29230/ad.v2i1.2222 Yang Listing Di Bei Periode 2011-2015 ).
Jurnal Adminis, 52(1), 146–153.
Kurniati, R. A., & Saifi, M. (2018). Pengaruh
Employee Stock Ownership Program ( Rahmawati, I. A., Rikumahu, B., & Dillak, V.
ESOP ) dan Leverage Terhadap Kinerja J. (2017). Pengaruh Dewan Direksi,
Keuangan ( Studi pada Perusahaan Sektor Dewan Komisaris, Komite Audit dan
Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Corporate Social Responsibility terhadap
Indonesia Tahun 2014-2016 ). Jurnal Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi
Administrasi Bisnis, 62(2), 150–157. Kasus pada Perusahaan Sub Sektor
Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di
Lisa, & Juniarti. (2017). Pengaruh Struktur Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

711
Amelya Dwi Ade Irma. Pengaruh Komisaris, Komite Audit, Struktur Kepemilikan, Size dan Leverage
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Properti, Perumahan dan Konstruksi 2013-2017

Jurnal Akuntansi & Ekonomi FE. UN https://doi.org/10.17509/jaset.v1i1.8907


PGRI Kediri, 2(2), 54–70.
Tombilayuk, B. A., & Christiawan, Y. J.
Ratnasari, R. B., Titisari, K. H., & Suhendro. (2017). Pengaruh Kepemilikan Keluarga
(2016). Pengaruh Value Added Terhadap Profitabilitas dengan Firm Size ,
Intellectual Capital, GCG, dan Struktur Firm Leverage dan Sales Growth Sebagai
Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan. Variabel Kontrol. Business Accounting
Journal of Economic and Economic Review, 5(2), 721–732.
Education, 4(2), 240–257.
Widiyanti, M., & Elfina, F. D. (2015).
Rimardhani, H., Hidayat, R. R., & Dwiatmanto. Pengaruh Financial Leverage Terhadap
(2016). Pengaruh Mekanisme Good Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor
Corporate Governance terhadap Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar
Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bei Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya, 13(1),
Tahun 2012-2014). Jurnal Administrasi 117–136.
Bisnis (Jab), 3 (4)(1), 167–175. Retrieved
from Wiranata, Y. A., & Nugrahanti, Y. W. (2013).
https://media.neliti.com/media/publication Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap
s/247212-pengaruh-good-corporate- Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di
governance-terha-6d3e0271.pdf Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan, 15(1), 15–26.
Rompas, S. A. C., Murni, S., & Saerang, I. S. https://doi.org/10.9744/jak.15.1.15-26
(2018). Pengaruh Pengungkapan
Corporate Governance Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2016. Jurnal
EMBA, 6(3), 1508–1517.

Ross, S. A. (1977). The Determination of


Financial Structure: The Incentive-
Signalling Approach. The Bell Journal of
Economics, 8(1), 23–40.

Sarafina, S., & Saifi, M. (2011). Pengaruh


Penerapan Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2007-2009). Jurnal Administrasi Bisnis,
50(3), 104.

Sari, E. F. (2018). Pengaruh corporate


governance, firm size, leverage, dan sales
growth terhadap kinerja perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang listing di
bursa efek indonesia tahun 2016. Jurnal
Ilmu Manajemen, 6(4), 435–444.

Tertius, M. A., & Christiawan, Y. J. (2015).


Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor
Keuangan. Jurnal ASET (Akuntansi
Riset), 1(1), 1.

712

You might also like