Professional Documents
Culture Documents
Simbol Agama Hindu Sebagai Produk Tato Di Kuta
Simbol Agama Hindu Sebagai Produk Tato Di Kuta
Simbol Agama Hindu Sebagai Produk Tato Di Kuta
Abstract: Tourists are interested in creative industry products with Balinese style and culture. The
symbol of religion is a business opportunity developed by Bali's creative industries. Commodification
of the sacred symbol of Hinduism in the form of tattoos occurs because of the tourist demand for
tattoos in the form of Hindu religious symbols. This research was conducted in Kuta. Determination
of informants using basic informant techniques and key informants. Data was collected through
interviews conducted with Jero Bendesa Adat Kuta as the base informant and tattoo artist as the key
informant. The data analysis technique used is descriptive qualitative. The results of this study
indicate that the commodity of Hindu holy symbols in the form of tattoos as creative industrial
products in Kuta occurs because of the demand for tourists and because there are no rules regarding
the use of Hindu symbols in the form of tattoos. Commodification occurs in the value of the sacred
symbols of Hindu religion which are sacred to commercial value. Commodification occurs in the
function of the sacred symbol of Hinduism which functions as a sacred object into an object that
functions as an art. This commodification does not change the original form of the sacred symbol of
Hinduism, only a few variations are added such as flowers, lines, circles and so on.
Abstrak: Wisatawan tertarik akan produk industri kreatif dengan gaya dan bentuk budaya Bali.
Simbol agama menjadi peluang bisnis yang dikembangkan oleh industri kreatif Bali. Komodifikasi
simbol suci agama Hindu dalam bentuk tato terjadi karena adanya permintaan wisatawan akan tato
dengan bentuk simbol agama Hindu. Penelitian ini dilakukan di Kuta. Penentuan informan
menggunakan teknik informan pangkal dan informan kunci. Data dikumpulkan melalui wawancara
yang dilakukan kepada Jero Bendesa Adat Kuta selaku informan pangkal dan seniman tato selaku
informan kunci. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian
ini menunjukan bahwa komodifkais simbol suci agama Hindu dalam bentuk tato sebagai produk
indutri kreatif di Kuta terjadi karena adanya permintaan wisatawan dan karena belum adanya aturan
mengenai penggunaan simbol agama Hindu dalam bentuk tato. Komodifikasi terjadi pada nilai dari
simbol suci agama Hindu yang bernilai sakral menjadi bernilai komersil. Komodifikasi terjadi pada
fungsi dari simbol suci agama Hindu yang berfungsi sebagai benda sakral menjadi benda yang
berfungsi seni. Komodifikasi ini tidak merubah bentuk asli dari simbol suci agama Hindu, hanya
ditambah sedikit variasi seperti bunga, garis, lingkaran dan lain sebagainya.
46
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
47
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
Simbol suci agama Hindu merupakan penggunaan simbol-simbol suci agama Hindu
benda sakral yang memiliki nilai suci yang dalam bentuk tato. Sedangkan informan kunci
difungsikan sebagai sarana untuk memperkuat dalam penelitian ini adalah seniman tato yang
keyakinan dan ketaqwaan umat beragama memahami tentang tato, bentuk tato dan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Simbol suci ini penggunaan simbol –simbol suci agama Hindu
memiliki makna yang suci bagi umat Hindu. dalam bentuk tato.
Simbol suci agama Hindu merupakan benda Berdasarkan penjelasan sebelumnya,
sakral yang bernilai suci yang di pergunakan Penelitian ini mewawancarai informan di
pada saat upacara agama. Simbol agama kawasan pariwisata Kuta menggunakan teori
dianggap suci dan memiliki fungsi apabila telah Tourist Art menurut Picard, 2006. Tourist Art
disakralisasi dengan rangkaian upacara agama. merupakan kesenian sakral yang
Sedangkan simbol agama yang belum dikomodifikasi menjadi kesenian yang bersifat
disakralisasi merupakan benda mati biasa yang komersil dan diperuntunkan untuk memenuhi
bermakna sebagai benda seni dan difungsikan kebutuhan pariwisata. Variabel pertama yang
sebagai produk industri kreatif yang di digunakan dalam penelitian ini serta untuk
peruntunkan untuk wisatawan. Contohnya : membatasi ruang lingkup permasalahan
simbol agama Hindu dalam bentuk patung yang penelitian adalah Bentuk, Fungsi dan Makna
fungsinya sebagai souvernir, lukisan simbol Simbol-Simbol Suci Agama Hindu. Yang
agama yang dijadikan sebagai seni lukis dan dimaksud dengan Bentuk, Fungsi dan Makna
diperuntunkan untuk pariwisata, tato dengan Simbol-Simbol Suci Agama Hindu dalam
bentuk simbol suci agama Hindu yang dilukis penelitian ini meliputi (1) Bentuk Simbol-
pada tubuh manusia sebagai salah satu produk Simbol Suci Agama Hindu (2) Fungsi Simbol-
industri kreatif dan masih banyak lagi. (Titib, Simbol Suci Agama Hindu, dan (3) Makna
2001). Simbol-Simbol Agama Hindu. Variabel kedua
Komodifikasi simbol suci tidaklah salah. yang digunakan dalam penitian ini adalah
Simbol suci yang dijadikan sebagai souvernir, Bentuk, Fungsi dan Makna Simbol-Simbol Suci
tato, lukisan, baju, kalung dan lain sebagainya Agama Hindu Dalam Tato. Yang dimaksud
tidak salah karena simbol-simbol tersebut dengan Bentuk, Fungsi dan Makna Simbol-
belum disakralkan atau disucikan dengan Simbol Suci Agama Hindu Dalam Tato dalam
rangkaian upacara tertentu, sehingga simbol penelitian ini meliputi (1) Komodifikasi Bentuk
tersebut belum memiliki makna dan fungsi Simbol-Simbol Suci Agama Hindu, (2)
yang suci. Dan belum ada aturan tentang Komodifikasi Fungsi Simbol-Simbol Suci
penggunaan simbol suci agama Hindu sebagai Agama Hindu, dan (3) Komodifikasi Makna
produk industri kreatif. (Wawancara bersama Simbol-Simbol Suci Agama Hindu.
Jero Bendesa Adat Kuta, 14 September 2019). Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, dokumentasi, studi pustaka
METODE dan wawancara. Teknik penentuan informan
Penelitian ini dilakukan di kawasan dibagi menjadi 2 yaitu informan pangkal dan
pariwisata Kuta Kabupaten Badung. Kemudian informan kunci, pengumpulan data dilakukan
peneliti melakukan wawancara yang diajukan dengan wawancara terhadap Jero Bendesa adat
kepada seniman tato di Kuta, Jero Bendesa adat Kuta yang tinggal di Kuta yang memahami
Kuta, Pemangku di Kuta, masyarakat lokal tentang simbol-simbol suci agama Hindu dan
Kuta, dan wisatawan yang menggunakan jasa penggunaan simbol-simbol suci agama Hindu
tato di lokasi penelitian. Untuk menunjang dalam bentuk tato sebagai informan pangkal
pembahasan dalam penulisan ini, peneliti dan seniman tato yang memahami tentang tato,
mewawancarai orang-orang yang memahami bentuk tato dan penggunaan simbol –simbol
tentang simbol-simbol suci agama Hindu dan suci agama Hindu dalam bentuk tato sebagai
mengerti tentang tato yaitu informan pangkal informan kunci. Teknik Analisis data yang
dan informan kunci. Informan pangkal yaitu dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif
orang yang mengerti tentang simbol-simbol kualitatif.
suci agama Hindu dan tentang penggunaan Deskriptif kualitatif yaitu suatu cara
simbol-simbol suci agama Hindu dalam bentuk analisis data yang dilakukan secara sistematis,
tato adalah Jero Bendesa adat Kuta yang actual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang
tinggal di Kuta yang memahami tentang ada sehingga diperoleh suatu kesimpulan.
simbol-simbol suci agama Hindu dan Analisis ini digunakan untuk menguraikan hasil
48
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
informasi yang diperoleh dari seniman tato, Apsari atau Vidyadhara dan Vidyadhari, penari
Jero Bendesa adat Kuta, Pemangku, masyakat dan pemusik khayangan seperti para Kinnara-
lokal dan wisatawan yang menggunakan jasa Kinnari, juga untuk para leluhur laki-laki
tato di Kuta. Untuk mengetahui dan maupun perempuan. (Titib, 2001: 67)
memperoleh gambaran yang jelas dan objektif Dalam hal tertentu, sebagai
mengenai komodifikasi simbol-simbol suci Ardhanarisvari yakni Tuhan Yang Maha Esa
agama hindu sebagai produk industri kreatif yang digambarkan sebagai separuh laki-laki
dalam bentuk tato. dan perempuan, karena sesungguhnya Tuhan
Yang Maha Esa tidak laki –laki dan tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN perempuan. Demikian juga separuh badan
Bentuk Simbol-Simbol Suci Agama Hindu terbelah dari kepala ke kaki berwujud dewa
Simbol-simbol suci agama Hindu adalah Siva dan seapruhnya berwujud dewa Visnu.
fakta kebudayaan yang wujudnya berbentuk Penggambaran ini ditunjukan kepada aspek
benda (tangible) atau non benda (intangible). Tuhan Yang Maha Esa yang disebut Harihara
Tetapi agama bukanlah kebudayaan, karena (Siva dan Visnu dalam satu badan). Demikian
agama berada dalam tataran abstrak (bhatin) pula Acintya yang mengandung arti tak
yang inti dan sifatnya berhubungan dengan terpikirkan digambarkan juga sebagai Manusi
kepercayaan (shadha). Manifestasi kepercayaan telanjang yang mengangkat kaki kirinya dan
agar benar-benar tampak nyata itulah cara setiap sendi mengeluarkan cahaya (aura) yang
bagaimana menjalankan suatu agama, yang menunjukan kedekatan Sivanattyaraja, yakni
diantaranya dapat melahirkan simbol-simbol dewa Siva sebagai rajanya para penari. (Titib,
suci agama. (Widana, 2017) 2001: 68)
Berbagai bentuk simbol-simbol suci Penggambaran simbol-simbol sebagai
agama Hindu bermanfaat sebagai media untuk arca dewa-dewa atau Citradevata diatur dalam
mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Kitab Silpasastra, namun kenyataannya di Bali
Esa. Berbagai simbol-simbol suci agama dari tidak semua arca devata sesuai dengan
bentuk dan bahannya yang sangat sederhana ketentuan tersebut, hal ini dimungkinkan
sampai yang sangat kompleks dapat dijumpai karena memang terbatasnya membaca sumber-
penjelasan atau keterangannya dalam kitab suci sumber tersebut atau didorong oleh naluri seni
Veda dan susastra Hindu termasuk pula dalam yang kadang-kadang mengabaikan ketentuan
berbagai lontar-lontar suci (Widana, 2017). yang telah dibakukan. Seperti contoh,
Bentuk simbol-simbol suci agama Hindu, penggambaran wajah para devata selalu muda,
tidak terlepas dari konsepsi penggambaran karena mereka meminum amrta,
Tuhan Yang Maha Esa, yakni gambaran seperti mengakibatkan tidak kenal usia tua (nirjana),
manusia, binatang, separo manusia dan namun di Bali untuk penggambaran dewa Siva
binatang, tumbuh-tumbuhan, separo manusia sebagai Mahayogi sering wajah beliau
dan separo tumbuh-tumbuhan, benda-benda digambarkan sebagai wajah orang tua. Simbol
langit, huruf-huruf dan bahkan sarana suci agam Hindu berbentuk manusia dengan
persembahan seperti daksina merupakan segala kelebihannya pada Tabel 1.
perwujudan dewa-dewa atau dewi-dewi dan Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan
manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa. bahwa terdapat beberapa bentuk simbol suci
Adapun bentuk-bentuk simbol-simbol agama Hindu yaitu manusia dengan segala
suci agama Hindu yang menggambarkan Tuhan kelebihannya seperti bertangan 4 yang
Yang Maha Esa, sebagai berikut: digambarkan dengan Dewi Saraswati. Dewi
Saraswati dalam agama Hindu dilambangkan
Berbentuk Manusia Dengan Kelebihannya dengan gadis cantik berkulit putih dan
Simbol suci agama Hindu ini berbentuk bertangan empat yang masing-masing
manusia dengan kelebihannya seperti bertangan tangannya menggenggam benda yang berbeda.
empat, delapan atau dua belas, berkaki tiga, Tangan pertama menggenggam lontar (kitab
bermata tiga dan lain- lain. Penggunaan simbol suci Veda) yang melambangkan pengetahuan
manusia baik laki-laki dan perempuan, atau yang universal, abadi dan ilmu pengetahuan
separuh laki-laki separuh perempuan yang sejati. Tangan kedua menggenggam
(ardhanarisvari) terutama ditunjukan kepada genitri yang melambangkan ilmu spiritual dan
para devata baik dewa-dewa maupun dewi- meditasi. Tangan ketiga damaru (kendang
dewi, termasuk pula para pengiringnya Apsara- kecil) dan tangan keempat menggenggam wina
49
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
(kecapi) melambangkan kesempurnaan seni dan Dewa Visnu ketika Ia mengejar ujung Lingga
pengetahuan. Kristal (Sphatikalingga) yang masuk ke dalam
bumi. Demikian pula wujudnya sebagai burung
Tabel 1. Simbol Suci Agama Hindu Berbentuk garuda yang di dalam kitab suci Reg Veda
Manusia disebut Garutmat, sebagai burung berwarna
keemasan yang menurunkan hujan,
Jenis Bentuk menganugrahkan kemakuran kepada umat-Nya.
Berdasarkan wawancara bersama Bapak
Manusia Berkepala Empat Made Selamet selaku Pemangku Pura
(Dewa Brahma) Penyarikan Kuta menyatakan bahwa:
Bentuk Binatang
Simbol suci agama Hindu berbentuk
binatang seperti Barong Ket di Bali merupakan
simbol Dewa Siva, Barong Bangkung adalah
50
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
Tabel 2. Simbol Suci Agama Hindu Dalam merupakan perwujudan dari Dewa Wisnu.
Bentuk Binatang Naga Basuki merupakan simbol dari
keseimbangan siklus yang terjadi di alam.
Jenis Bentuk Rangda dalam ajaran agama Hindu
Burung Garuda merupakan lawan dari Barong. Barong dan
(Kendaraan Dewa Wisnu) Rangda merupakan lambang dari Rwabinedha
(kebaikan dan kejahatan). Rangda
dilambangkan dengan wanita yang berambut
panjang acak-acakan, kuku panjang, lidah yang
Barong menjulur panjang dan payudayara yang panjang
serta wajah yang menyeramkan dengan taring-
taring yang panjang dan tajam. Rangda dalam
ajaran agama Hindu dikenal sebagai ratu dari
para leak (orang yang memiliki ilmu hitam).
Naga Basuki
(wujud Sang Hyang Wisnu) Berbentuk Separuh Manusia dan Separuh
Binatang
Simbol suci dalam bentuk separuh
Naga Anantabogha manusia dan separuh binatang seperti Ganesha
(wujud Sang Hyang putra Sang Hyang Siva yang lahir dari Dewi
Brahma) Uma. Dewa Hayagriva yang berbadan manusia
berkepala kuda. (Widana, 2019). Bentuk simbol
suci agama Hindu Dalam bentuk Manusia
berkepala binatang dapat dilihat dalam Tabel 3.
Rangda
Tabel 3 Simbol Suci Agama Hindu Manusia
Berkepala Binatang
Jenis Bentuk
Sumber: Titib, 2001. Dewa Ganesha
51
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
bulan simbol dari Dewi Chandra, huruf urutan upacaranya seperti: memohon
Omkara simbol dari Tuhan Yang Maha Esa. kehadiran-Nya (Avahana), mempersembahkan
Um simbol Dewa Visnu, Am simbol Dewa stana-Nya (Asana), mempersembahkan air
Siva. Garis-garis tertentu seperti Swastika, pencuci kaki (Padnya), persembahan air
teratai, permata, Sphatika, mirah delima dan (Arghya), penyucian (Snana), persembahan
lain-lain. Air suci sebagai devata, misalnya air pakaian (Wastra), persembahan benang tali
sungai gangga merupakan perwujudan dari suci/di Bali dengan mantram Sivasutram,
Dewi Gangga. Canang “pelinggih” sebagai persembahan bubuk kayu cendana
stana devata, daksina sebagai wujud atau (Candana/Bhasma), persembahan bunga,
pelinggih devata. (Widana, 2019) merupakan cerminan kesucian hati (Puspa),
Demikian antara lain bentuk-bentuk persembahan api dengan asapnya yang berbau
simbol suci dan bentuk simbol suci agam harum (Dupha), persembahan api/mohon
Hindu yang tidak terlepas dari arti dan makna peneranagn jiwa (Dipa), persembahan makanan
simbol suci tersebut dalam kehidupan Umat (Naivedya), persembahan sirih, di Bali disebut
Hindu. Bagi umat Hindu semua bentuk simbol porosan (Tambulam), dan saat itu pula umat
menimbulkan getaran batin dalam dirinya, mempersembahkan persembahan bunga dengan
dirasakan dan diyakini sebagai sarana cakupan tangan (Puspanjali) dan diakhiri
mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha dengan penutup persembahyangan, di Bali
Esa. Dapat dilihat pada Tabel 4. disebut Ngeluhur (Visarjana), setelah
sebelumnya memohon air suci kehidupan atau
Tabel 4. Simbol Suci Agama Hindu Dalam Tirtha (Amrta). (Titib, 2001: 71)
Bentuk Huruf dan Benda Langit Hasil wawancara di lapangan bersama
Bapak Made Selamet selaku Pemangku Pura
Jenis Bentuk Penyarikan Kuta yang menyatakan bahwa:
52
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
Maha Esa sebagai pimpinan seluruh makhluk Pada Tabel 5 dapat dilihat fungsi dari simbol
hidup, termasuk umat manusia. suci agama Hindu yang bernilai sakral, sebagai
Upacara Masupati mengandung makna berikut:
menghidupkan simbol-simbol yang sebelumnya
belum disucikan. Setelah disucikan dengan Tabel 5. Fungsi Simbol Suci Agama Hindu
upacara penyucian yang berisikan sesajen
“Prayascitta”, maka dilanjutkan dengan Jenis Bentuk Fungsi
upacara memfungsikan simbo,-simbol yang Manusia Sebagai pencipta
telah disucikan tersebut. Sebuah simbol akan dengan alam semesta
mejadi sangat suci apabila umat-Nya dengan segala dan segala isinya
Sraddha dan Bhakti yang tulus. Benda yang kelebihann
dijadikan simbol suci tersebut akan menjadi ya, seperti
daya spiritual yang tinggi. berkepala 4
Simbol-simbol suci agama Hindu Manusia Sebagai Dewi
tersebut pada umumnya berfungsi sebagai dengan Ilmu
sarana untuk memuja kebesaran atau segala Pengetahuan
keagungan-Nya. Dengan demikian simbol- kelebihann
simbol suci agama Hindu ini berfungsi untuk ya, seperti
memantapkan Sraddhha (keimanan), Bhakti bertangan 4
(ketaqwaan) umat beragama. Berdasarkan Manusia Sebagai Ibu
uraian diatas, maka fungsi simbol antara lain: dengan Alam Semesta
1. Meningkatkan dan memantapkan Sraddha segala
(keimanan atau keyakinan mendalam) umat kelebihann
dalam rangka menumbuhkan Bhakti ya seperti
(ketaqwaan), yang akan membentuk bertangan
kepribadian umat manusia dengan 10
moralitas yang tinggi yang pada akhirnya Binatang Sebagai
akan meningkatkan akhlak luhur (Burung Kendaraan
masyarakat. Garuda) Dewa Wisnu
2. Menumbuh kembangkan dan tetap
terpeliharanya nilai seni budaya baik
melalui seni arca, seni lukis dan seni kriya Binatang Sebagai simbol
lainnya yang mengacu kepada kitab (Barong) kebaikan
Silpasastra, sehingga arca atau simbol yang (dharma)
dibuat tidak menyalahi ketentuan kitab
Silpasastra.
3. Memupuk rasa kebersamaan dikalangan Binatang Sebagai Ratu
umat Hindu dalam mewujudkan sarana (Rangda) Leak (Orag yang
pemujaan, yang utama dalam kaitan dengan menganut ilmu
sakralisasi dan memfungsikan simbol- hitam)
simbol yang dibuat.
Manusia Sebagai Penolak
Berkepala Bala (hal-hal
Dengan rangkaian upacara agama maka
Binatang buruk yang akan
sebuah simbol tidak lagi merupakan benda terjadi)
mati, namun menjadi benda hidup yang
memiliki fungsinya masing-masing. Simbol-
simbol suci yang telah disakralisasi tidak lagi Huruf dan Sebagai media
sesuatu benda biasa, tetapi sesuatu yang hidup, Benda untuk
mengadung daya spiritual guna memantapkan Langit mendekatkan
Sraddah dan Bhakti umat Hindu yang diri dengan
menggunakan sarana tersebut. Terdapat Tuhan Yang
berbagai variasi dan rangkaian upacara Maha Esa
memfungsikan sebuah simbol. Semakin
sederhana fungsi simbol tersebut, maka upacara
untuk hal tersebut juga semakin sederhana.
53
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
Huruf dan Sebagai Senjata masing. Seperti halnya agama Hindu yang
Benda Dewa Wisnu memiliki simbol suci agama yang dijadikan
Langit sebagai media untuk mendekatkan diri kepada
Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dalam ajaran agama Hindu, simbol suci
Sumber: Titib, 2001. agama memiliki makna yang sakral dan suci.
Setiap simbol memiliki maknanya masing-
Berdasarkan Tabel 5 dapat dijelaskan masing. Adapun makna dari simbol-simbol suci
fungsi dari simbol agama Hindu. Simbol agama agama Hindu dapat dilihat pada Tabel 6.
Hindu Manusia dengan segala kelebihannya
seperti berkepala empat di gambarkan dalam Tabel 6. Makna Simbol-Simbol Suci Agama
wujud Dewa Brahma. Dewa Brahma Hindu
merupakan bagian dari Tri Murti. Fungsi Dewa
Brahma yaitu sebagai Dewa Pencipta Alam Jenis Bentuk Makna
Semesta beserta segala isinya. Dalam bentuk
manusia dengan segala kelebihannya yaitu Manusia Sebagai
bertangan empat digambarkan dengan Dewi Berkepala 4 kesadaran dan
cantik yang berkulit putih mulus yaitu Dewi (Dewa kesucian
Saraswati. Dalam ajaran agama Hindu Dewi Brahma)
Saraswati memiliki fungsi sebagai Dewi Ilmu
Pengetahuan. Selanjutnya Manusia bertangan Manusia Sebagai Ilmu
10 diwujudkan dalam sosok Dewi Cantik yang Bertangan 4 Pengetahuan
wajahnya penuh dengan rasa amarah yaitu (Dewi yang Sejati
Dewi Durga. Dewi Durga memiliki fungsi Saraswati)
sebagai ibu alam semesta.
Simbol suci agama Hindu dalam bentuk Manusia Sebagai
binatang pada Tabel diatas digambarkan Bertangan kekuatan dalam
dengan Burung Garuda, Barong dan Rangda. 10 mengalahkan
Burung Garuda memiliki fungsi sebagai (Dewi hal-hal negatif
kendaraan Dewa Wisnu. Barong merupakan Durga)
salah satu simbol suci agama Hindu yang Sebagai
berfungsi sebagai simbol kebajikan (dharma). Binatang kekuatan atau
Kemudian simbol suci agama Hindu dalam (Burung keperkasaan
bentuk Binatang yaitu Rangda yang memiliki Garuda)
fungsi sebagai ratu dari leak (penganut ilmu
hitam). Sebagai
Dalam bentuk Manusia berkepala Binatang Kebenaran
binatang di gambarkan dalam wujud Dewa (Barong) (dharma)
Ganesha. Dewa Ganesha yaitu dewa yang
memiliki fungsi sebagai penolak bala (hal-hal
buruk yang terjadi). Selanjutnya yaitu simbol Sebagai
suci agama Hindu dalam bentuk huruf dan Binatang Adharma (hal-
benda langit berdasarkan Tabel diatas ada 2 (Rangda) hal yang
yaitu Om Kara dan Cakra. Om Kara memiliki berhubungan
fungsi sebagai Media untuk mendekatkan diri dengan ilmu
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Cakra memiliki hitam)
fungsi sebagai senjata dari Dewa Wisnu. Manusia Sebagai
berkepala Kecerdasan
Makna Simbol-Simbol Suci Agama Hindu binatang
Simbol suci agama merupakan lambang (Dewa
yang dimiliki suatu agama untuk Ganesha)
menggambarkan TuhanYang Maha Esa. Selain
itu simbol juga dijadikan sebagai sarana dan
prasarana uapacara keagamaan. Setiap agama
pasti memiliki simbol peribadatannya masing-
54
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
55
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
“Saya sudah lama menjadi seniman tato “Menurut saya simbol suci agama Hindu itu
temporary ini, sudah dari tahun 2007. Jenis memang merupakan benda sakral yang
tato yang paling disukai wisatawan itu bunga- memiliki makna dan fungsi yang suci. Saya
bunga. Tapi ada juga wisatawan yang meminta juga tau adanya penggunaan simbol suci
tato dengan simbol agama seperti salib, om sebagai tato bahkan bukan hanya tato ada juga
kara, ganesha, dan yinyang. Kalo tato simbol patung, accesoris dengan lambang agama
agama saya izinkan dengan syarat tatonya Hindu dan lain sebagainya, ya tapi karna
harus di tangan atau di punggung. Kalo di belum ada aturan dari pemerintah tentang
bagian tubuh lain apalagi di bagian bawah say penggunaan simbol agama sebagai souvernir
atolak dengan penjelasan kalau simbol itu dan tato menyebabkan komodifikasi tersebut
merupakan simbol agama yang suci tidak dapat dihentikan, apalagi tato di kuta
(Wawancara, 14/09/2019). sudah ada sejak tahun 80an jadi susah untuk
mengehentikan itu. Dan masyarakat juga tidak
Berdasarkan hasil wawancara tersebut pernahmengeluhkan hal itu, dalam rapat juga
diketahui bahwa komodifikasi simbol suci tidak pernah ada pembahasan mengenai
agama Hindu dalam bentuk tato ini sudah penggunaan simbol agama pada tato
terjadi dalam jangka waktu yang lama. Dalam (Wawancara, 11/09/2019).
komodifikasi simbol agama Hindu sebagai tato
tetap memperhatikan kesucian dari simbol Berdasarkan hasil wawancara tersebut
tersebut, hal itu dibuktikan adanya pembagian diketahui komodifikasi terhadap simbol-simbol
tubuh yang bisa di tato simbol agama adalah suci agama Hindu dalam bentuk tato terjadi
bagian tubuh atas seperti tangan, punggung dan karena belum adanya aturan yang mengatur
adanya penjelasan tentang nilai dari simbol atau melarang penggunaan simbol suci agama
agama tersebut. Adapun simbol-simbol suci Hindu sebagai tato maupun souvenir. Menurut
agama Hindu yang dijadikan sebagai tato, Beliau, selama ini belum pernah ada keluhan
yaitu: Simbol Om Kara, Dewa Ganesha, masyarakat tentang komodifkasi tersebut dan
Barong dan Rangda. belum pernah ada pembahasan mengenai
Berdasarkan hasil wawancara dengan penggunaan simbol suci agama dalam bentuk
Bapak Kadek Bagus selaku seniman tato tato di Desa Kuta. Sehingga penggunaan
permanent di Kuta menyatakan bahwa: simbol suci agama Hindu dalam bentuk tato ini
tetap berjalan dan berkembang hingga saat ini.
“Kalau ada wisatawan yang mau ditato dengan Wawancara berikutnya bersama Bapak
simbol suci agama di anggota tubuh saya Jero Mangku Made Selamet selaku Jero
izinkan tapi bagian bawah seperti pinggul, Mangku Penyarikan menyatakan bahwa:
paha dan kaki tidak boleh. Saya akan menolak “Komodifikasi simbol suci agama Hindu dalam
dengan cara menjelaskan arti dari simbol bentuk tato tidak seharusnya terjadi. Simbol
tersebut dan saya bilang simbol agama itu suci merupakan hal yang bernilai sakral dan
membawa keberuntungan. Biasanya wisatawan tidak seharusnya dijadikan sebagai peluang
ngerti dan mau nurutin apa kata saya, walau bisnis. Simbol suci menurut ajaran agama
kadang ada juga yang maksa tapi ya saya tolak Hindu seharusnya diletakan dan dipergunakan
baik-baik danmerekomendasikan tato dengan di tepat yang suci seperti Pura, Merajan atau
gaya lain (Wawancara, 14/09/2019). tempat-tempat suci lainnya. Karena simbol suci
tersebut berfungsi sebagai sarana atau media
Berdasarkan wawancara tersebut dapat untuk meningkatkan keyakinan dan ketaqwaan
diketahui bahwa tato dengan simbol suci agama umat kepada Tuhan Yang Maha Esa”,
Hindu tidak dapat digunakan pada tubuh bagian (Wawancara, 11/09/2019)
bawah, karena menurut seniman tato di kuta
simbol tersebut merupakan simbol suci yang Berdasarkan hasil wawancara tersebut
letak penempatan tatonya harus dianggota diketahui bahwa simbol suci agama Hindu itu
tubuh bagian atas. Seniman tato juga bernilai sakral dan tidak seharusnya dijadikan
56
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
sebagai peluang bisnis. Fungsi dari simbol Bentuknya masih sama hanya aja ada sedikit
agama Hindu adalah sebagai media untuk variasi sesuai permintaan Wisatawan seperti
meningkatkan ketaqwaan dan keyakinan umat variasi bunga, ukiran, garis dan lain
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sebaiknya sebagainya. Bentuk komodifikasi simbol suci
simbol suci agama tersebut diletakan di agama Hindu sebagai tato dapat dilihat pada
merajan atau di tempat suci. Tabel 7.
Wawancara selanjutnya bersama Ibu
Made Nita selaku masyarakat lokal yang Tabel 7. Bentuk Komodifkasi Simbol-Simbol
tinggal di Kuta menyatakan: Suci Agama Hindu Dalam Tato
“Komodifikasi simbol suci agama Hindu dalam Jenis Bentuk Komodifikasi Bagian
bentuk tato tidak salah selama tato tersebut Bentuk Tubuh
dibuat di anggota tubuh bagian atas seperti Yang
tangan, leher, dada dan punggung. Tato Ditato
dengan bentuk simbol suci agama tidakn hanya Tato Ditambahkan Punggung
dengan variasi bunga
diminati oleh wisatawan mancanegara saja
Simbol
bahkan masyarakat lokal juga tertarik untuk Dewa
membuat tato dengan simbol suci agama Ganesha
seperti simbol Ganesha, Barong dan Om Kara.
Simbol suci memang merupakan benda atau
hal sakral namun apabila benda tersebut belum
disakralkan atau diupacarai benda tersebut
hanyalah benda mati biasa yang memiliki nilai
seni, seperti contoh: patung Ganesha yang
dijual sebagai souvernir, tato yang ada di
tubuh, gelang dan kalung dengan lambang suci Om Ditambahkan Tangan
dan masih banyak lagi”. (Wawancara, Kara variasi
11/09/2019). seperti jam
tangan
Berdasarkan hasil wawancara diatas Ditambahkan
simbol suci agama Hindu bisa dikatakan sakral variasi mata
Ditambahkan
atau suci apabila telah disakralkan dengan
variasi
rangakaian upacara agama Hindu. Dan benda lingkaran
yang belum disakralkan tidak bisa dikatakan Ditambahkan
sebagai benda sakral yang memiliki nilai suci, variasi garis-
sehingga dapat di jadikan sebagai benda seni garis
yang diperuntunkan untuk pariwisata. Seperti Dipadukan
contoh dijadikn sebagai patung, gelang, kalung, dengan
tato dan lain sebagainya. bunga teratai
Tato Tangan
Bentuk Komodifikasi Simbol-Simbol Suci Barong
Agama Hindu Dalam Tato dan
Rangda
Dalam ajaran agama Hindu dikenal 5
bentuk simbol suci agama Hindu. Simbol suci
agama Hindu berbentuk manusia dengan segala
kelebihannya, berbentuk binatang, berbentuk
manusia berkepala binatang, berbentuk
manusia berkepala tumbuhan dan berbentuk
huruf atau benda-benda langit. Simbol-simbol
agama Hindu tersebut hanyalah benda mati
apabila belum disakralisasi dengan rangkaian
upacara keagamaan.
Komodifikasi simbol suci agama Hindu
dalam bentuk tato ini tidak berbeda jauh dari Sumber: Katalog Tato Seniman Tato, 2019
simbol-simbol agama yang sakral atau suci.
57
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
58
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
bentuk tato memberi fungsi sebagai seni lukis kecerdasan. Om Kara memiliki makna sebagai
tubuh yang bernilai ekonomi”,(Wawancara, pembawa keberuntungan. Dan makna tato
14/09/2019). barong memiliki makna sebagai penolak bala
(hal-hal buruk yang akan terjadi).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut di
ketahui bahwa simbol suci agama Hindu dalam SIMPULAN DAN SARAN
bentuk tato memiliki fungsi sebagai seni lukis Simpulan
tubuh yang memiliki nilai ekonomi. Menurut Simbol suci agama Hindu merupakan
Bapak Nengah Merti tato ganesha memiliki benda yang bernilai sakral dan difungsikan
makna kebijaksanaan dan kecerdasan yang sebagai sarana atau media untuk meningkatkan
berfungsi sebagai penolak bala (bahaya). Tato keyakinan dan ketaqwaan umat beragama
dengan simbol om kara memiliki makna Tuhan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam ajaran
Yang Maha Esa dan berfungsi sebagai pemberi agama Hindu, simbol suci di bedakan menjadi
keberuntungan dan simbol barong bermakna 5 bentuk, yaitu: berbentuk manusia dengan
kebaikan dan berfungsi sebagai penolak hal-hal segala kelebihannya, berbentuk binatang,
buruk. berbentuk manusia berkepala binatang,
berbetuk manusia berkepala tumbuhan,
Makna Simbol Suci Agama Hindu Dalam berbentuk huruf dan benda langit.
Tato Komodfikasi simbol suci agama Hindu
Simbol suci agama Hindu memiliki dalam bentuk tato merupakan suatu hal yang
makna yang suci dan sakral. Namun setelah merubah nilai suci atau nilai sakral dari suatu
dikomodifikasi makna suci dari simbol agama simbol menjadi simbol yang bernilai komersil
tersebut berubah maknanya. Makna simbol suci dan diperuntunkan untuk memenuhi kebutuhan
yang telah dikomodifikasi tersebut dapat dilihat pasar. Komodifkasi ini terjadi karena belum
pada Tabel 9 sebagai berikut: adanya aturan atau undang-undang yang
mengatur tentang penggunaan simbol suci
Tabel 9. Makna Simbol-Simbol Suci Agama sebagai tato. Dan terjadinya komodifkasi
Hindu Dalam Tato terhadap simbol suci ini karena adanya
ketertarikan wisatawan akan kebudayaan serta
Jenis Bentuk Makna agama Hindu di Bali.
Manusia Simbol Ganesha Bentuk komodifkasi simbol suci agama
Berkepala memiliki makna Hindu ini beragama mulai dari berbentuk
Binatang kebijaksanaan sebagai oleh-oleh atau souvernir, berbentuk
(Dewa dan kecerdasan tato dan lain sebagainya. Dalam tato bentuk
Ganesha) dari simbol suci agama Hindu ini mirip dengan
Binatang Simbol Om Kara aslinya, tetapi ada sedikit tamabahan variasi
(Barong ) memiliki Makna untuk menambahkan kesan keindahan atau seni
Tuhan Yang pada tato tersebut.
Maha Esa Komodifikasi simbol suci dalam tato
terjadi pada tataran bentuk, fungsi dan makna
dari simbol suci agama Hindu. Bentuknya tidak
Benda dan Sebagai berubah dari aslinya namun letak penempatan
Huruf Keberuntungan simbol suci berubah. Seharusnya simbol suci
(Om Kara)
ini diletakan di tempat suci seperti merajan,
pura dan lain sebagainya, namun dalam bentuk
komodifikai letaknya menjadi di tubuh
manusia.
Sumber: Hasil Wawancara, 2019.
Saran
Berdasarkan Tabel 9 diatas dapat Saran bagi pemerintah untuk
dijelaskan bahwa makna simbol-simbol suci menanggulangi terjadinya pelecehan terhadap
agama Hindu dalam bentuk tato memiliki simbol suci agama Hindu, sebaiknya
makna yang berbeda dengan makna simbol suci pemerintah membuat aturan tertulis tentang
sebenarnya. Makna simbol Dewa Ganesha penggunaan simbol-simbol suci agama Hindu
yaitu bermakna sebagai kebijaksanaan dan
59
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
60
Jurnal IPTA p-ISSN: 2338-8633
Vol. 8 No. 1, 2020 e-ISSN: 2548-7930
Kepustakaan
61