Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

GAMBARAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP DIABETES MELITUS PADA

MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNGTUA


KECAMATAN PADANG BOLAK KABUPATEN
PADANG LAWAS UTARA
TAHUN 2014

Fitri Hairani Manurung1; Alam Bakti Keloko 2; Namora Lumongga Lubis 2


1
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
2
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia
Email: fitrihairani85@gmail.com

ABSTRACT

Socio-cultural overview of diabetes mellitus in society is to describe the way of life the
people who appear on behavioral manifestations diabtes mellitus patients.
This research is research that is descriptive with quantitative approach which aims to
determine the socio-cultural overview of diabetes mellitus in society in Puskesmas Gunung
Tua, Padang Bolak District, Padang Lawas Utara Sub-district. The population in this study
were all patients with diabetes mellitus who went to the puskesmas Gunungtua as many as 54
people. The sample in this study the entire amount of people with diabetes mellitus are 54
people. The analysis used was a univariate analysis.
The result of this research is the knowledge of the respondents in setting the pattern
of eating is moderate namely 21 people (38,9), and bad 19 people ( 35,2 ) , attitudes toward
diet which is currently 34 people ( 63,0 ) and good 13 people ( 24.1 ) , the action of the diet is
good that 32 people ( 59.3 ) and bad 22 people ( 40.7 .) Knowledge of physical activity is
good that 23 people ( 42,6 ) and moderate 19 people ( 35,2 ) , attitudes toward physical
activity is moderate at 41 people ( 75,9 ) and good 8 people ( 14,8 ) , action against activities
physical is good that 50 people ( 92.6 ) and bad that 4 people ( 7,14 ) .

Keywords: Socio-Cultural, Diabetes Mellitus

Pendahuluan
telangiectasia (kegagalan koordinasi otot),
Diabetes mellitus merupakan suatu sindrom down (keterbelakangan mental),
penyakit kronis yang memerlukan terapi penyakit Huntington, kelainan mitokondria
medis secara berkelajutan. Penyakit ini (kelainan bagian sel tubuh), dan penyakit
semakin berkembang dalam jumlah kasus Parkinson (gangguan saraf) (Susilo, 2011).
begitu pula dalam hal diagnosis dan terapi. WHO pada September 2012
Di kalangan masyarakat luas, penyakit ini menjelaskan bahwa jumlah penderita
lebih dikenal sebagai penyakit gula atau Diabetes mellitus di dunia mencapai 347
kencing manis dari berbagai penelitian, juta orang dan lebih dari 80% kematian
terjadi kecenderungan peningkatan akibat Diabetes mellitus terjadi pada negara
prevalensi Diabetes mellitus baik di dunia miskin dan berkembang. Sedangkan dalam
maupun di Indonesia. Diabetes mellitus Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes
dapat memicu berbagai penyakit, sindrom, Federation) diperkirakan pada tahun 2020
maupun gejala- gejala penyakit lainnya, nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk
antara lain Alzheimer (demensia), ataxia Indonesia berusia diatas 20 tahun dengan
1
asumsi prevalensi Diabetes mellitus sebesar Aek Jangkang, Batang Baruhar Jae, Batang
4,6% akan didapatkan 8,2 juta pasien Baruhar Julu, Batu Sundung, Batu tambun,
menderita Diabetes mellitus. Ditambah lagi Bukit Raya Serdang, Garoga, Garonggang,
hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang Gunungtua Baru,Gunungtua Jae, Gunungtua
Depkes 2008 di seluruh provinsi Julu, Gunungtua Tonga, Hajoran, Sidingkat,
menunjukkan bahwa prevalensi nasional Sigama Simanosor, Sigama, Pasar
untuk toleransi glukosa tertanggu (TGT) Gunungtua, Sigama Ujung Gading, Sungai
adalah sebesar 10,25% dan untuk Diabetes durian, Sibagasi dan lain-lain.
mellitus adalah sebesar 5,7% (1,5% terdiri Menurut survei awal yang saya
dari pasien diabetes yang sudah lakukan di wilayah kerja Puskesma terdapat
terdiangnosa sebelumnya, sedangkan 54 orang menderita Diabetes mellitus. Maka
sisanya 4,2% baru ketahuan diabetes dari itu, karena tingginya kejadian Diabetes
(Soegondo, 2013). mellitus di wilayah kerja Puskesmas
Di Indonesia menurut survei Gunungtua Kecamatan Padang Bolak
prevalensi penyakit Diabetes mellitus di peneliti ingin mengetahui gambaran sosial
kota-kota besar mencapai 0,26% pada usia budaya terhadap Diabetes mellitus pada
6-20 tahun, 1,43% pada usia diatas 20 masyarakat di wilayah kerja puskesma
tahun, 4,16% pada usia 40 tahun keatas. Gunungtua Kecamatan Padang Bolak
Sedangkan di pedesaan, pada usia diatas 20 Kabupaten Padang Lawas utara.
tahun prevalensi penyakit Diabetes mellitus
mencapai 1,47%. Diperkirakan jumlah Metode Penelitian
penderita Diabetes mellitus di Indonesia Penelitian ini adalah penelitian yang
sekitar 2,5 juta orang ( Handoyo, 2010). bersifat deskriptif dengan pendekatan
Meningkatnya Diabetes mellitus ini kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui
diduga adanya hubungan dengan yang gaya gambaran sosial budaya terhadap Diabetes
hidup yang berubah sesuai dengan mellitus pada masyarakat di wilayah kerja
meningkatnya kemakmuran, pendapatan per Puskesmas Gunungtua Kecamatan Padang
kapita, serta perubahan gaya hidup terutama Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara
di kota- kota besar. Pola makan di kota-kota tahun 2014.
telah bergeser dari pola makanan tradisional Penelitian ini dilakukan di wilayah
yang banyak mengandung karbohidrat dan kerja Puskesmas Gunungtua Kecamatan
serat dari sayuran, ke pola makan yang Padang Bolak Kabupaten Padang lawas
modren yang begitu instan, dengan utara yang dilaksanakan mulai bulan
komposisi makana yang terlau banyak September sampai dengan Desember.
mengandung protein, lemak, gula, garam Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
dan mengandung sedikit serat. Komposisi populasi yang menderita diabetes mellitus
makana seperti ini terutama pada makanan yang berobat ke Puskesmas Gunungtua
siap santap akhir- akhir ini yang sangat yang terdiri dari 54 orang.
digemari. Data yang dikumpulkan adalah data
Disamping itu cara hidup yang sekunder yaitu data profil kesehatan tahun
semakin sibuk dari pagi sampai sore bahkan 2013 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
kadang-kadang sampai malam hari duduk di Provinsi Sumatera Utara.
belakang meja menyebankan tidak ada Data yang dikumpulkan yaitu data
kesempatan untuk bereaksi berolah raga. primer adalah data yang diperoleh dengan
Pola hidup beresiko seperti inilah yang hasil pengumpulan data terhadap responden
menyebabkan prevalensi Diabetes mellitus melalui wawancara langsung dengan
semakin meningkat. kuesioner penelitian dan data sekunder
Puskesmas Gunungtua memiliki adalah data yang diperoleh dari Puskesmas
wilayah kerja 38 desa dengan jumlah 3 Gunungtua Kecamatan Padang Bolak
puskesmas pembantu dan 7 pos kesehtan Kabupaten Padang Lawas Utara
desa. Wilayah kerja puskesma meliputi :
2
Hasil dan Pembahasan Pola Makan
Karakteristik responden menurut
jenis kelamin yaitu pada tabel berikut ini : Tabel 1.3. Distribusi Frekuensi Kategori
Tabel 1.1. Distibusi Penderita Diabetes Pengetahuan Responden
mellitus Berdasarkan Jenis Kelamin Di Penderita Diabetes mellitus
Wilayah Kerja Puskesmas Gunungtua tahun 2014
tahun 2014
Kategori
Jenis kelamin Jumlah (%) Jumlah %
Laki- laki 24 44,4 pengetahuan
Perempuan 30 56,6 Baik 14 25,4
Total 54 100,0 Sedang 21 38,9
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat Buruk 19 35,2
bahwa dari 54 orang ada dan ada 30 orang Total 54 100,0
(56,6%) berjenis kelamin perempuan dan
ada sebanyak 24 orang (44,4%) berjenis Sebagian besar tingkat pengetahuan
kelamin laki- laki. responden tentang pengetahuan pola makan
Karakteristik penerita Diabetes pada penderita diabetes mellitus berada
mellitus berdasarkan riwayat diabetes pada tingkat kategori pengetahuan sedang
mellitus dapat dilihat pada tabel berikut. (38,9%). Banyaknya responden yang
Tabel 1.2.Distribusi Frekuensi berpengetahuan sedang disebabkan karena
Responden Berdasarkan tingkat pendidikan responden yang sebagian
Riwayat Diabetes mellitus besar baik, namun kurang optimalnya
tahun 2014 informasi yang di dapat melalui penyuluhan
Riwayat kesehatan.
Diabetes Jumlah % Tabel 1.4. Distribusi Frekuensi Kategori
mellitus Sikap Responden Penderita
Ada 20 37,0 Diabetes mellitus tahun 2014
Tidak ada 34 63,0
Total 54 100,0 Kategori Jumlah %
Sikap
Berdasarkan tabel 1.2. dapat dilihat
dari 54 responden bahwa responden yang Baik 13 24,1
yang tidak memiliki riwayat diabetes
Sedang 34 63,0
mellitus sebanyak 34 orang (63,0%)
responden dan yang memiliki riwayat Buruk 7 13,0
diabetes melitus sebanyak 20 orang
(37,0%). Total 54 100,0

Sebagian sikap responden dalam pola


makan adalah sedang (63,0%). Pengetahuan
dan sikap mengenai kesehatan akan
berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil
jangka panjang dari pendidikan kesehatan.

3
Tabel 1.5.Distribusi Frekuensi Kategori Tabel 1.7. Distribusi Frekuensi Kategori
Tindakan Responden Penderita Sikap Aktifitas Fisik
Diabetes mellitus Tahun 2014 Responden Penderita
Kategori Diabetes mellitus Tahun
Jumlah % 2014
Tindakan
Baik 32 59,3 Kategori
Jumlah Persen
Buruk 22 40,7 Sikap
Total 54 100,0 Baik 8 14,8
Sebagian besar responden memiliki Sedang 41 75,9
kategori tindakan baik (59,3%). Hasil Buruk 5 9,3
penelitian ini menunjukkan responden
mayoritas memiliki tindakan yang baik dan Jumlah 54 100,0
hanya sebagian kecil memiliki kategori
Sebagian besar tingkat sikap
tindakan buruk, hal ini dikarenakan
responden terhadap aktivitas fisik pada
responden sudah melakukan tindakan
penderita diabetes mellitus adalah sedang
pengaturan pola makan bagi penderita
(75,9%). Sikap adalah hanya suatu
dibetes mellitus secara baik dan benar.
kecenderngan utuk mengadakan tindakan
terhadap suatu objek, dengan sutau cara
Aktifitas Fisik yang menyatakan adanya tanda-tanda untuk
menyenangi atau tidak menyenangi objek
Tebel 1.6.Distribusi Frekuensi Kategori tersebeut sikap hanyalah sebagian dari
Pengetahuan Aktifitas Fisik perilaku manusia.
Responden Penderita Diabetes
mellitus Tahun 2014 Tabel 1.8.Distribusi Frekuensi Kategori
Tindakan Aktifitas Fisik
Kategori Responden Penderita Diabetes
Jumlah % mellitus Tahun 2014
Pengetahuan
Baik 23 42,6 Kategori Jumlah %
Sedang 19 35,2 Tindakan
Buruk 12 22,2 Baik 50 92,6
Total 54 100,0 Buruk 4 7,14
Sebagian besar tingkat pengetahuan Total 54 100,0
responden terhadap aktivitas fisik pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penderita diabetes mellitus adalah baik sebagian besar tingkat tindakan responden
(42,6%). Aktivitas fisik dalam kesehatan terhadap aktifitas fisik pada penderita
mempunyai peranan penting. Oleh karena diabetes mellitus adalah baik (92,6%).
itu, direkomendasikan untuk melakukan Setelah sesorang mengetahui stimulus atau
aktivitas fisik yang tidak terlalu berat tiga objek kesehatan, kemudian mengadakan
puluh menit per hari. penilaian atau pendapat terhadap apa yang
diketahui, proses selanjutnya diharapkan
akan melaksanakan atau mempraktikkan apa
yang diketahui atau disikapinya (dinilainya
baik).

4
Kesimpula dan Saran kategori baik yaitu sebanyak 23 orang
(42,6%), pada kategori sikap terhadap
Kesimpulan aktifitas fisik pada kategori sedang
1. Karakteristik dilihat dari umur sebanyak 41 orang (75,9%), dan
berdasarkan proporsi, terbanyak pada kategori tindakan terhadap aktifitas fisik
usia 54-58 tahun yaitu sebanyak 20 berada pada kategori baik yaitu
orang (37,5%), dan jenis kelamin sebanyak 50 orang (92,6%).
penderita diabetes mellitus terbanyak
adalah perempuan 30 orang (56,6%). Saran
Untuk pendidikan adalah SLTA sebagai 1. Diharapkan untuk memberikan
tingkat pendidikan terbesar yaitu 16 informasi pada penderita diabetes
orang ( 29,6%) sedangkan pekerjaan mellitus mengenai pengaturan pola
responden adalah ibu rumah tangga makan yang baik serta makana yang
yaitu 17 orang (31,5%). Dalam baik dikonsumsi bagi penderita diabetes
penghasilan responden terbanyak adalah mellitus dan manfaat olah bagi penderia
EHUSHQJKDVLODQ 5S - diabetes mellitus
sebanyak 30 orang (55,6%) dan pada 2. Diharapkan peran serta petugas
riwayat diabetes mellitus terdapat kesehatan puskesmas dalam melakukan
sebanyak 34 orang (63.0%) yang tidak pencegahan dimulai dari pencegahan
memiliki riwayat diabetes mellitus. primordial sampai tersier untuk
2. Pengetahuan terhadap pola makan pada menghindari penyakit diabetes mellitus
penderita diabetes mellitus di Wilayah atau mencegah terjadinya komplikasi
Kerja Puskesmas Gunungtua Kecamatan pada penderita diabetes mellitus yaitu
Padang Bolak umumnya berada pada melalui kegiatan promosi kesehatan.
kategori sedang yaitu sebanyak 21 orang
(38,9%), pada kategori sikap terhadap DAFTAR PUSTAKA
pola makan berada pada kategori sedang 1.Handoyo.2010.Remaja dan Kesehatan.
yaitu sebanyak 34 (63,0%) orang dan Jakarta: Perca.
kategori tindakan terhadap pola makan 2. Soegondo, Sidartawan dkk. 2013.
berada pada kategori baik yaitu Penataan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta:
sebanyak 32 orang (59,3%). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
3. Pengetahuan terhadap aktifitas fisik pada 3. Susilo, Yekni dan Wulandari, Ari. 2011.
penderita diabetes mellitus di Wilayah Cara Jitu Mengatasi Kencing Manis.
Kerja Puskesmas Gunungtua Kecamatan Yogyakarta: Andi.
Padang bolak umumnya berada pada

You might also like