Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Soshum Insentif ISSN 2655-268X | 2655-2698

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v2i1.117

Pengaruh Teknik Distraksi Guidance Imagery Terhadap Tingkatan


Ansietas Pada Pasien Pra Bedah Di Rsud Linggajati Kabupaten
Kuningan
1
Norma Mardiani, 2Budi Hermawan
Stikes Mahardhika Cirebon
Email: normamardiani@gmail.com, 2hemawanbudi@gmail.com
1

Abstract.The surgery will evoke stress reactions both physiologically and psychologically. One
of the psychological responses is anxiety. One relaxation technique used to treat anxiety in patients
is guided imagery therapy, since relaxation techniques are an action to divert attention and reduce
the anxiety that patients experience. This study aims to determine the effect of guided imagery
therapy on changes in anxiety levels in patients before surgery. Design this research with one group
pretest posttest design approach. Population in this research is pre surgical patient at Linggajati
General Hospital Kuningan. The sampling technique used is purposive sampling, so the sample of
this study is 30 patients of pre-surgery at Linggajati Kuningan Hospital. Analyzer used with paired
sample t test. Results: The results of the study revealed that: 1) The level of patient anxiety before
the technique of distraction of guidance imagery at Linggajati Kuningan Hospital is in the medium
category; 2) The level of anxiety of patients after the technique of distraction of guidance imagery
at Linggajati Kuningan Hospital included in the mild category has increased; 3) There are effect
distraction guided imagery technique to the level of anxiety in the preoperative patient at Linggajati
Kuningan Hospital. The result oh the experiment shows that guided imagery can reduce a level of
anxiety in pre operative patient at Linggajati General Hospital Kuningan.
Keywords : Guided Imagery, Anxiety

Abstrak.Pembedahan akan membangkitkan reaksi stress baik fisiologis maupun psikologis. Salah
satu respon psikologis adalah kecemasan.Salah satu teknik relaksasi yang digunakan untuk
mengatasi kecemasan pada pasien adalah dengan terapi guided imagery, karena teknik relaksasi
merupakan tindakan untuk mengalihkan perhatian dan mengurangi rasa cemas yang di alami
pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi guided imagery
terhadap perubahan tingkat kecemasan pada pasien pra bedah. Desain penelitian ini dengan
pendekatan one group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pra bedah
di RSUD Linggajati Kuningan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, sehingga sampel penelitian ini adalah 34 pasien pra bedah di RSUD Linggajati
Kuningan. Alat analisis yang digunakan dengan paired sample t test. Hasil penelitian diketahui
bahwa: 1) Tingkat kecemasan pasien sebelum dilakukan teknik distraksi guidance imagery di
RSUD Linggajati Kuningan termasuk dalam kategori sedang; 2) Tingkat kecemasan pasien
sesudah dilakukan teknik distraksi guidance imagery di RSUD Linggajati Kuningan termasuk
dalam kategori ringan mengalami peningkatan; 3) Ada pengaruh pemberian teknik distraksi guided
imagery terhadap tingkat kecemasan pada pasien pra bedah di RSUD Linggajati Kuningan. Hasil
penelitian menunjukkan guidance imagery dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pra
bedah di RSUD Linggajati Kuningan.
Kata Kunci : Teknik Distraksi Guidance Imagery, Ansietas

136
Pengaruh Teknik Distraksi Guidance Imagery ...| 137

operasi dalam tingkat kecemasan berat


A. PENDAHULUAN
sebanyak 7 orang (17,5%), 16 orang
Tindakan pembedahan (40%) yang memiliki tingkat
merupakan salah satu tindakan medis kecemasan sedang, 15 orang (37,5%)
yang akan mendatangkan stressor ringan dan 2 orang (2%) responden
terhadap integritas seseorang (Ferlina yang tidak merasa cemas (Chandra,
dalam Mashudi, 2011). Hampir 2014).
sebagian besar pasien yang akan
menjalani operasi mengalami ansietas Berdasarkan data rekapitulasi
karena menganggap tindakan operasi kegiatan pembedahan dengan berbagai
merupakan pengalaman yang diagnosa di RSUD Linggajati
menakutkan. Ansietas merupakan Kabupaten Kuningan, pada bulan
pengalaman subjektif dari individu dan Januari - Desember 2016, yaitu
tidak dapat di observasi secara langsung sebanyak 387 orang. Pasien yang
serta merupakan keadaan emosi tanpa menjalani operasi bedah umum
subjek yang spesifik. (Suliswati,2005). sebanyak 192 orang dan yang menjalani
operasi orthopedi sebanyak 195 orang.
Seseorang yang mengalami Data yang diperoleh pembatalan pasien
ansietas akan mengalami yang akan menjalani operasi pada bulan
ketidakseimbangan secara fisik dan Januari – Maret 2017 kasus pembatalan
mencetuskan beberapa sensasi dan atau penundaan operasi sebanyak 3
perubahan fisik, meliputi peningkatan kasus di sebabkan karena peningkatan
aliran darah menuju otot, ketegangan tekanan darah dan 1 kasus penolakan
otot, mempercepat dan memperlambat karena keluarga menolak dan pasienya
pernafasan, meningkatkan denyut mengalami ansietas berat. Tindakan
jantung dan menurunkan fungsi digestif keperawatan yang dilakukan pasien
(stuart & Laraia, 2005). prabedah, yaitu pendidikan kesehatan,
Data World Health nafas dalam, informed concent dan
Organization (WHO) (2007), Amerika terapi diet (Data bedah RSUD
Serikat menganalisis data dari 35.539 Linggajati, 2006).
klien bedah dirawat di unit perawatan Perawat sebagai tenaga
intensif antara 1 Oktober 2003 dan 30 paramedis di rumah sakit memiliki
September 2006. Dari 8.922 pasien peran yang sangat penting dalam
(25,1%) mengalami kondisi kejiwaan membantu pasien mengatasi kecemasan
dan 2.473 klien (7%) mengalami (Sheldon Kennedy, 2009). Salah satu
kecemasan (Chandra, 2014). Penelitian penatalaksanaan non farmakologi yang
yang dilakukan oleh Ferlina Indra S bisa dilakukan untuk mengurangi
(2012) tentang tingkat ansietas ansietas itu sendiri adalah dengan cara
prabedah di Rumah Sakit Umum relaksasi. Relaksasi merupakan suatu
Daerah (RSUD) Sragen,bahwa dari 40 bentuk teknik yang melibatkan
orang responden yang menjalani pergerakan anggota badan dan bisa

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v2i1.117
138 | Norma Mardiani, et al.

dilakukan dimana saja (Potter & Berdasarkan tabel 1, diketahui


Perry, 2005). Pada saat tubuh dan bahwa 73,3% atau 22 responden
pikiran relaks, secara otomatis termasuk dalam kategori tingkat
ketegangan yang seringkali membuat kecemasan sedang dan 6,7% atau 8
otot-otot mengencang akan diabaikan responden mempunyai tingkat
(Zalaquett & McCraw, 2000). kecemasan yang termasuk dalam
Berdasarkan hal tersebut, sangat kategori ringan, sehingga dapat
penting untuk mengetahui pengaruh diketahui bahwa mayoritas responden
teknik Distraksi Guidance Imagery sebelum dilakukan teknik distraksi
Terhadap Tingkatan Ansietas Pada guided imagery di RSUD Linggajati
Pasien Pra Bedah di ruang Bedah Kabupaten Kuningan mempunyai
RSUD Linggajati. tingkat kecemasan yang termasuk
dalam kategori sedang.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan 2. Tingkat kecemasan pasien
sesudah dilakukan teknik distraksi
rancangan penelitian quasy eksperiment
guided imagery di ruang bedah di RSUD
dengan pretest-postest with control Linggajati Kabupaten Kuningan adalah
group Design. Populasi pasien dalam sebagai berikut :
penelitian ini adalah pasien yang akan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi
menjalani pembedahan di ruang bedah berdasarkan Tingkat kecemasan
RSUD Linggajati Kuningan dengan sesudah dilakukan Teknik Distraksi
teknik total sampling berjumlah 30 Guidance Imagery (n=30)
pasien fraktur.
Presentase
C. HASIL PENELITIAN DAN Kecemasan Frekuensi
(%)
PEMBAHASAN Tidak Cemas 10 33,3
Cemas Ringan 18 60
1. Tingkat kecemasan pasien Cemas Sedang 2 6,7
sebelum dilakukan teknik guided Total 30 100
imagery di Ruang bedah Di RSUD
Linggajati Kabupaten Kuningan adalah Pada tabel 2 Tingkat kecemasan
sebagai berikut : responden sesudah dilakukan teknik
Tabel 1. Distribusi Frekuensi guided imagery diketahui bahwa 60%
berdasarkan Tingkat kecemasan atau 18 responden mempunyai tingkat
sebelum dilakukan Teknik Distraksi kecemasan yang termasuk dalam
Guidance Imagery (n=30) kategori ringan dan 33,3% atau 10
responden termasuk dalam kategori
Kecemasan Frekuensi Presentase (%)
tidak mengalami kecemasan, dan 6,7%
Tidak Cemas 0 0 atau 2 responden mempunyai tingkat
Cemas Ringan 8 26,7
Cemas 22 73,3 kecemasan sedang, sehingga dapat
Sedang 0 0 diketahui bahwa mayoritas pasien
Cemas Berat sesudah dilakukan teknik guided
Total 30 100
imagery di RSUD Linggajati
Kabupaten Kuningan mempunyai

Volume 2, No. 1, Tahun 2019


Pengaruh Teknik Distraksi Guidance Imagery ...| 139

tingkat kecemasan yang termasuk guided imagery di RSUD Linggajati


dalam kategori ringan. Kuningan diketahui bahwa 73,3% atau
22 responden termasuk dalam kategori
3. Hubungan perawatan luka tingkat kecemasan sedang dan 6,7%
diabetik konvensional dengan
penyembuhan luka diabetik Di RSUD atau 8 responden mempunyai tingkat
Linggajati Kuningan. kecemasan yang termasuk dalam
kategori ringan, sehingga dapat
Tabel 3 Pengaruh Teknik Distraksi diketahui bahwa mayoritas responden
Guided imagery Terhadap Tingkat sebelum dilakukan teknik distraksi
Kecemasan guided imagery mempunyai tingkat
Teknik Rata- t
kecemasan yang termasuk dalam
Terapi rata Hitung
N p kategori sedang.
Guided
imagery
Sebelum 30 17,88 Pasien pre operasi akan
Intervensi 30 15,74 10,573 0,001
mengalami gangguan alam perasaan
Sesudah
Intervensi (affective) yang ditandai dengan
Total 30 perasaan ketakutan atau kekhawatiran
yang mendalam dan berkelanjutan,
Berdasarkan tabel 3 diperoleh
sehingga menyebabkan gangguan
nilai rata-rata tingkat kecemasan
dalam menilai realitas, kepribadian
sebesar 17,88, sedangkan sesudah
utuh, perilaku dapat terganggu tapi
dilakukan teknik distraksi guided
masih dalam batas normal, ini
imagery diperoleh nilai rata-rata tingkat
menandakan bahwa mereka mengalami
kecemasan sebesar 15,74 menunjukkan
gejala kecemasan (Hawari, 2007).
adanya kecenderungan terjadinya
Penyebab cemas diantaranya adanya
penurunan tingkat kecemasan sesudah
perasaan takut tidak diterima dalam
dilakukan teknik distraksi guided
lingkungan tertentu, adanya
imagery. Berdasarkan hasil uji Paired
pengalaman traumatis, seperti trauma
Sample t test diperoleh nilai t hitung=
perpisahan, kehilangan atau bencana
10,573 dengan p= 0,001. Oleh karena
alam, adanya frustasi akibat kegagalan
hasil perhitungan menunjukkan bahwa
memenuhi kebutuhan fisiologis
p < 0,05 maka H0 ditolak, artinya ada
(kebutuhan dasar) dan adanya ancaman
pengaruh teknik distraksi guided
pada konsep diri (Pieter, dkk, 2011),
imagery terhadap tingkat kecemasan
sehingga perlu adanya tindakan
pada pasienpre operasi di RSUD
keperawatan dalam mengatasi
Linggajati Kuningan.
terjadinya kecemasan pada pasien.
D. PEMBAHASAN
Tindakan keperawatan untuk
Tingkat Kecemasan Pasien Sebelum penanganan masalah kecemasan pasien
Dilakukan Teknik Distraksi Guided
yaitu dapat berupa tindakan mandiri
imagery
Tingkat kecemasan pasien oleh perawat, contoh seperti teknik
sebelum dilakukan teknik distraksi relaksasi dan distraksi (Potter & Perry
2005). Hasil penelitian ini relevan

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v2i1.117
140 | Norma Mardiani, et al.

dengan penelitian Patasik, dkk (2013) guided imagery, karena teknik relaksasi
yang menunjukkan kesimpulan dari merupakan tindakan untuk
penelitian ini yaitu tingkat kecemasan mengalihkan perhatian dan
pada pasien post operasi caesarea mengurangi rasa cemas yang dialami
sebelum dilakukan teknik relaksasi pasien.
nafas dalam dan guided imagerydi Irina
D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Guided imagery merupakan
Manado sebagian besar mengalami suatu teknik yang menggunakan
tingkat kecemasan yang tinggi sampai imajinasi individu dengan imajinasi
sangat sangat tinggi. Namun hal ini terarah untuk mengurangi stres (Patricia
berbeda dengan pendapat Beck (2006) dalam Kalsum, 2012). Penelitian
dalam Greenberger & Padesky, (2009) Kalsum, et al (2012) menunjukkan
memberikan pandangan bahwa bahwa teknik guided imagery dapat
kecemasan disebabkan oleh pola pikir menurunkan tingkat kecemasan pada
yang mengarah pada suasana hati klien dengan insomnia usia 20-25.
depresi atau tertekan. Pikiran-pikiran Setelah dilakukan teknik guided
negatif tentang diri (self criticism), imagery diperoleh 81% subjek
tentang dunia (general negativity), dan penelitian mengalami mengalami
tentang masa depan (hopelessness) penurunan tingkat kecemasan dan 19%
menjadi faktor penyebab kecemasan. subjek penelitian tingkat
kecemasannya tetap.
Tingkat Kecemasan Pasien Sesudah
Dilakukan Teknik Distraksi Guided Berdasarkan hasil uji statistik
imagery. maka teknik guided imagery dapat
Tingkat kecemasan responden digunakan sebagai salah satu metode
sesudah dilakukan teknik guided alternatif untuk menurunkan tingkat
imagery di diketahui bahwa 60% atau kecemasan (Beebe & Wyatt, 2009).
18 responden mempunyai tingkat Hasil penelitian ini sesuai dengan
kecemasan yang termasuk dalam Pariman (2013) yang menunjukkan
kategori ringan dan 33,3% atau 10 hasil penelitian bahwa tahapan guided
responden termasuk dalam kategori imagery melibatkan identifikasi sumber
tidak mengalami kecemasan, dan 6,7% permasalahan dengan pencatatan diri
atau 2 responden mempunyai tingkat setelah mendengarkan musik dalam
kecemasan sedang, mayoritas pasien keadaan rileks dan mata terpejam
sesudah dilakukan teknik guided tahapan berikutnya, membangun
imagery di RSUD Linggajati bayangan-bayangan positif dengan
Kabupaten Kuningan mempunyai guided imagery yang dilakukan setiap
tingkat kecemasan yang termasuk harinya. Dengan mengganti pemikiran
dalam kategori ringan. yang tidak logis, individu akan lebih
mampu menilai situasi yang
Salah satu teknik relaksasi yang
dihadapinya secara lebih objektif.
digunakan untuk mengatasi kecemasan
pada pasien adalah dengan terapi Keadaan yang demikian,

Volume 2, No. 1, Tahun 2019


Pengaruh Teknik Distraksi Guidance Imagery ...| 141

memungkinkan individu terbebas dari Guided imagery merupakan


depresi dan berbagai gangguan suatu teknik yang menggunakan
emosional lainnya. Namun hasil yang imajinasi individu dengan imajinasi
ditemukan pada penelitian yang terarah untuk mengurangi stres (Patricia
dilakukan Kaplan dan Saddock (2010), dalam Kalsum, 2012). Snyder &
menunjukkan bahwa wanita Lindquist (2002) mendefinisikan
mempunyai resiko memiliki tingkat bimbingan imajinasi sebagai intervensi
kecemasan tinggi dua kali lebih besar pikiran dan tubuh manusia
dibandingkan dengan pria. Hal ini menggunakan kekuatan imajinasi untuk
ditunjukkan banyaknya wanita yang mendapatkan affect fisik, emosional
berkonsultasi pada psikolog ataupun maupun spiritual.
bantuan orang lain untuk membantu
memecahkan masalah yang sedang Guided imagery dikategorikan
dihadapinya, sehingga perlu dilakukan dalam terapi mind-body medicine oleh
beberapa kali terapi yang dapat Bedford (2012) dengan
menurunkan tingkat kecemasan. mengombinasikan bimbingan imajinasi
dengan meditasi pikiran sebagai cross-
Pengaruh Teknik Distraksi Guided modal adaptation. Imajinasi merupakan
imagery Terhadap Tingkat representasi mental individu dalam
Kecemasan Pada Pasien Pra Bedah. tahap relakasasi. Imajinasi dapat
Pengaruh teknik distraksi
dilakukan dengan berbagai indra antata
guided imagery terhadap penurunan
lain visual, auditor, olfaktori maupun
tingkat kecemasan pada pasien pre
taktil. Bimbingan imajinasi merupakan
operasi diketahui bahwa sebelum
teknik yang kuat untuk dapat fokus dan
dilakukan teknik terapi guided imagery
berimajinasi yang juga merupakan
diperoleh nilai rata-rata tingkat
proses terapeutik (Bonadies, 2009).
kecemasan sebesar 17,88, sedangkan
Watanabe et al (2006) membuktikan
sesudah menjalani teknik terapi guided
hasil penelitiannya yang menyebutkan
imagery diperoleh nilai rata-rata tingkat
bahwa bimbingan imajinasi
kecemasan sebesar 15,74 menunjukkan
meningkatkan mood positif dan
adanya kecenderungan terjadinya
menurunkan mood negatif individu
penurunan tingkat kecemasan sesudah
secara signifikan dan level kortisol yang
dilakukan teknik terapi guided imagery.
diukur menggunakan saliva test juga
Berdasarkan hasil uji Paired menunjukkan penurunan yang
Sample t test diperoleh nilai t hitung = signifikan.
10,573 dengan p= 0,001. Oleh karena
Namun berdasarkan penelitian
hasil perhitungan menunjukkan bahwa
Pariman (2013) berbagai tinjauan yang
p < 0,05 maka H0 ditolak, artinya ada
didapatkan dapat ditarik kesimpulan
pengaruh pemberian teknik distraksi
bahwa guided imagery mampu untuk
guided imagery terhadap tingkat
mengurangi tingkat depresi pada
kecemasan pada pasien pra bedah di
penderita kanker. Guided imagery
RSUD Linggajati Kuningan.
dimungkinkan bisa menjadi salah satu

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v2i1.117
142 | Norma Mardiani, et al.

alternatif penanganan depresi dan Pada guided imagery, responden


gangguan emosional lainnya. diminta untuk fokus pada pengalaman
yang menyenangkan serta melibatkan
Pasien yang akan operasi tidak indera untuk ikut merasakan keindahan
terlepas dari perasaan cemas. Dimana tersebut. Dengan membayangkan
kecemasan tersebut seringkali waktu dan tempat favorit dalam semua
meningkat menjelang operasi. Guided keindahan sensori – pemandangan,
imagery merupakan salah satu metode suara, bau, perasaan – dapat
yang dapat digunakan untuk menghasilkan respon emosional yang
mengurangi kecemasan. Untuk positif sebagai distraksi yang
membuktikan hal tersebut, maka menyenangkan untuk mengalihkan
dilakukanlah eksperimen ini. Penelitian perhatian dari suatu ketidaknyamanan
ini berhasil menunjukkan bahwa (Naparstek, 2007). Hal ini sesuai
terdapat penurunan kecemasan yang dengan teori multimode yang
dialami oleh responden menjelang dinyatakan Jhonston dan Heinz (1978)
operasi. Hal demikian dapat terjadi dalam Reed (2011) bahwa
dikarenakan guided imagery kecenderungan seseorang dan tuntutan
mengajarkan untuk fokus pada tugas menentukan tahap pemrosesan
imajinasi positif yang dapat informasi dimana informasi tersebut
menimbulkan keadaan yang rileks diseleksi. Model seleksi tersebut
(Nguyen, 2012). Saat tubuh dalam mengumpulkan informasi mengenai
keadaan rileks, saraf parasimpatis pesan terbaru, namun mengurangi
bekerja menekan saraf simpatetis saat kapasitas pesan sebelumnya; sehingga
cemas (Bellack & Harsen, 1997, dalam pemahaman seseorang terhadap
subandi 2002). Adapun cara kerja informasi sebelumnya akan menurun
guided imagery adalah dengan terfokus sejalan dengan usaha untuk lebih fokus
pada pengalaman yang menyenangkan memproses informasi terbaru (Reed,
serta dengan nafas yang tetap teratur. 2011).
Hal ini disampaikan oleh Kumar (2009)
bahwa pernapasan yang teratur dan Pada intervensi guided imagery,
fokus terhadap sesuatu membantu responden diminta untuk seolah-olah
mengubah udara menjadi energi yang dapat melihat, mendengar, mencium,
positif. Seseorang yang mengalami meraba serta merasakan pengalaman
kecemasan seringkali terfokus pada menyenangkan yang telah dialaminya.
pemikiran negatif, perasaan takut dan Dalam hal ini terjadi proses interaksi
khawatir terhadap hal yang akan terjadi antara pusat-pusat intelektual di otak
di masa mendatang tanpa alasan yang yang dapat mengakibatkan perubahan
jelas. seseorang mengalami depresi dan psikomotor (Mas’ud, 2001); dalam
kecemasan atau tidak sehat secara penelitian ini responden tersenyum
psikologis dikarenakan reaksi terhadap setelah diminta untuk membayangkan
pemikirannya sendiri (Fisher & Wells hal tersebut. Ketika proses
dalam Pomerantz, 2014). membayangkan, pengalaman yang

Volume 2, No. 1, Tahun 2019


Pengaruh Teknik Distraksi Guidance Imagery ...| 143

menyenangkan tersebut disampaikan mengulang melakukan guided imagery


oleh pengelihatannya ke pusat secara rutin. Peneliti juga menduga,
pengolahan informasi di bagian kortex terdapat variabel lain yang tidak dapat
sereberi. Sedangkan kortex visual di kontrol oleh peneliti terkait dengan
primer dan kortex asosiasi visual stressor yang muncul dari lingkungan
diaktifkan untuk membayangkan apa responden.
yang tidak dilihatnya namun pernah
terlihat oleh responden. E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pada penelitian ini, peneliti
Tingkat kecemasan pasien
menggunakan musik untuk membantu
sebelum dilakukan teknik distraksi
responden segera memasuki kondisi
guided imagery di RSUD Linggajati
rileks. Musik yang digunakan
Kuningan termasuk dalam kategori
merupakan musik dengan irama yang
sedang.
pelan dan konsisten. Adanya musik
akan semakin meningkatkan efektivitas Tingkat kecemasan pasien
guided imagery dalam merubah sesudah dilakukan teknik distraksi
keadaan; yakni menurunkan rasa sakit guided imagery di RSUD Linggajati
dan meningkatkan aktifitas fokus Kuningan termasuk dalam kategori
(Naparstek, 2007). Selain teknik ringan mengalami peningkatan.
intervensi yang diberikan, keberhasilan
intervensi guided imagery tersebut juga Terdapat pengaruh pemberian
tampaknya ditunjang dengan kesediaan teknik distraksi guided imagery
responden untuk mengikuti intervensi terhadap tingkat kecemasan pada pasien
atas kemauan dan kesadaran diri pra bedah di RSUD Linggajati
sendiri, serta keaktifan atau keterlibatan Kuningan.
partisipan secara penuh selama
menjalani sesi intervensi termasuk Saran
melakukan latihan secara mandiri di Hasil penelitian ini diharapkan
rumah. Selama intervensi guided menjadi masukan yang positif dalam
imagery dihentikan, diharapkan mengembangkan tindakan - tindakan
responden masih mengingat efek rileks keperawatan yang dapat diberikan
yang ditimbulkan. Hal ini berkaitan dalam pelayanan dan asuhan
dengan memori responden terhadap keperawatan. Selain itu, perlu
pengalaman yang menyenangkan mengoptimalkan pelayanan dalam
tersebut. Sebagaimana yang membantu pasien dalam menghadapi
disampaikan dalam Solso, et al., (2007) kecemasan yang dialaminya.
bahwa salah satu faktor yang
DAFTAR PUSTAKA
memperkuat memori terhadap sesuatu
adalah pengulangan.dalam hal ini
Hawari,D. 2006. Manajemen Stress,
pengulangan yang dimaksudkan adalah
Cemas dan Depresi. Jakarta :
latihan secara mandiri dengan
FKUI.

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v2i1.117
144 | Norma Mardiani, et al.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta.
Rineka cipta.
Potter, P.A, Perry, A.G. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan Praktik.
Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa :
Renata Komalasari, dkk.Jakarta:
EGC. 2005.
Sheldon, Lisa K, 2009. Komunikasi
Keperawatan : Berbicara dengan
pasien, Edk2, Alih Bahasa Tinia
stella, Editor Amalia Safitri,
Erlangga, Jakarta.
Snyder, M & Linquist, R. ( 2002 ).
Complementary alternatife
Therapies in nursing. New york:
Springer Publishing Company.
Stuart, G.W & Laraia, M. T. ( 2005 ).
Principle and practice of
pscychiatric nursing ( 8thedition ).
St.Louis : Mosby.
Stuart,G. W. 2006. Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Ed. 5. Alih
bahasa : Ramona P. Kapooh. :
EGC.
Stuart, G. W.& Sudeen 2007.Buku saku
keperawatan jiwa. Edisi 5. Alih
bahasa : Romana P. Kapoh.
Jakarta. EGC.
Suliswati, 2005. Konsep Dasar
Keperawatan Jiwa, EGC.Jakarta.

Volume 2, No. 1, Tahun 2019

You might also like