Professional Documents
Culture Documents
Sistem Presensi Siswa Berbasis Internet of Things Menggunakan Sensor Sidik Jari Pada SMK Perhotelan 45 Mataram
Sistem Presensi Siswa Berbasis Internet of Things Menggunakan Sensor Sidik Jari Pada SMK Perhotelan 45 Mataram
net/publication/336165853
CITATIONS READS
2 1,169
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by I Wayan Agus Arimbawa on 05 October 2019.
Abstract
The utilizing of fingerprint biometric technology can be a solution that helps minimize errors or fraud such as
manipulation or falsification in the process of recording student attendance. SMK Perhotelan 45 Mataram is a
Vocational High School which still applies conventional attendance records by recording student attendance in monthly
attendance books, so it is necessary to apply computerized attendance records by utilizing the concept of the Internet
of Things (IoT) which assumes that electronic devices can connect with each other to communicate and exchange data
independently through the internet using protocols. MQTT (Message Queue Telemetry Transport) is a lightweight
message protocol and is designed for IoT devices with limited resources. In this study, a presence system was created
for students of SMK Perhotelan 45 Mataram using Wemos D1 R2 microcontroller, IoT-based fingerprint sensor with
MQTT protocol to communicate, and web-based interface. The total time used to record attendance for 10
respondents was 11,241 seconds, the average time was 1,1241 seconds. Regarding the implementation of this system,
the majority of student respondents gave an average of Very Agree as much as 75.756%, Agree 15,152%, and Enough
as much as 6,7576%. For homeroom teacher respondents, the average percentage of answers obtained were Strongly
Agree 62.5% and 37.5% Agree answers related to the implementation of the system based on MOS testing.
Keywords: Attendace System, Wemos D1, MQTT, Internet of Things.
*Penulis Korespodensi
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 224
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327
digunakan untuk komunikasi data dalam konsep IoT, data MySQL diperbarui. Data dari database diambil
dengan sifat lightweight message dan didesain untuk dan dikirim ke website untuk tampilan yang mudah
perangkat-perangkat dengan sumber daya dilihat oleh siswa. Seluruh sistem diimplementasikan
terbatas[5][6][7]. pada server web khusus. Sebagai hasilnya, perilaku
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perhotelan 45 real-time dapat dianalisis, yang membantu kita
Mataram merupakan sebuah Sekolah Menengah memahami latensi dan efisiensi[8]
Kejuruan yang berdiri di bawah Yayasan 45 Mataram, Terdapat pula penelitian lain yang berkaitan
terletak di Jalan Imam Bonjol Kecamatan Cakranegara, dengan presensi sidik jari mengenai rancang bangun
Mataram. Kegiatan belajar di SMK Perhotelan 45 sistem informasi absensi sidik jari dengan
Mataram setiap hari dimulai pada jam 7.30 WITA, dan menggunakan konsep internet of things, dalam
selesai pada pukul 15.00 WITA. Lima belas menit Lima pengembangan sistemnya membuat perangkat
belas menit sebelum memulai kegiatan belajar, wali otentikasi biometrik sidik jari menggunakan modul
kelas melakukan presensi atau pencatatan kehadiran sensor sidik jari yang terintegrasi dengan perangkat
untuk mendata kehadiran fisik siswa di sekolah, Raspberry Pi 3 untuk memproses fitur transmisi data
begitu juga sebelum pulang sekolah. Presensi yang dan data gambar dari sensor sidik jari ke server.
dilakukan masih menerapkan sistem konvensional Proses verifikasi dilakukan di server. Sistem informasi
dengan menulis keterangan presensi siswa pada absensi sidik jari berbasis web terintegrasi dengan API
selembar kertas daftar hadir yang berisi nama siswa SIA Universitas Mataram yang dilengkapi dengan
serta kolom jam datang (JD) dan jam pulang (JP) untuk sistem otentikasi sidik jari. Absensi sidik jari berbasis
digunakan selama sebulan. Daftar hadir siswa web memiliki kemampuan untuk mencatat kehadiran
tersebut dikumpulkan kepada guru Bimbingan dan siswa dan rekapitulasi kehadiran siswa. Berdasarkan
Konseling (BK) untuk direkap dan ditindaklanjuti. penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil
berupa : verifikasi penelitian eksperimental masih
2. TINJAUAN PUSTAKA belum akurat di mana presentase akurasi adalah
Implementasi konsep IoT pada sistem absensi 24,08% sehingga dibutuhkan pengembangan terkait
siswa di kelas sebelumnya telah banyak dilakukan. metode pencocokan fitur sidik jari pada sistem yang
Umumnya menggunakan protocol HTTP dan berbasis dibangun, dikarenakan proses verifikasi sidik jari
web. Salah satu penelitian tentang presensi sidik jari masih kurang akurat pada bagian perangkat sensor
diimplementasikan pada sebuah server terdedikasi. sidik jari (masih menggunakan metode manhattan
Perangkat portable dirancang untuk memungkinkan distance dan K-Nearest Neighbour)[9].
setiap siswa dapat melakukan presensi selama Penelitian selanjutnya tentang rancang bangun
perkuliahan. Verifikasi kehadiran siswa dilakukan sistem presensi fingerprint yang membangun
menggunakan modul sidik jari R-305. Data siswa pengolahan sidik jari terpusat, dimana seluruh sensor
didaftarkan dalam modul sidik jari. Setelah sidik jari yang tersebar proses pengolahan dan
pengenalan pola sidik jari berhasil dilakukan, data identifikasinya dilakukan pada satu server terpusat
kehadiran siswa siap dikirim ke server web. Data ini Ketika pengguna melakukan registrasi sidik jari, sensor
dikirim melalui antarmuka serial Arduino yang yang digunakan melakukan ekstraksi fitur gambar
menyediakan urutan data yang merupakan kombinasi sidik jari kemudian mengirimnya ke database, dan
dari ID siswa, ID pengajar, dan ID alat misalnya nomor meneruskan data sidik jari tersebut ke setiap sensor
unik dari perangkat keras, sehingga kehadiran tidak yang ada. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
akan dapat dipalsukan. Kombinasi ini kemudian pengginaan Raspberry Pi dan aduino sebagai pengolah
dikirim ke server web menggunakan Modul Wi-Fi data terpusat dapat dilakukan untuk sensor sidik jadri
esp8266-01. Kombinasi ini harus dikirim ke server-web yang tersebar dengan akurasi yang baik[1].
untuk diterjemahkan. Agar nilai ini dapat mencapai Penelitian serupa rancang bangun sistem absensi
server web, esp8266 menyediakan koneksi nirkabel ke dilakukan oleh penulis lain di SMA Negeri 1 Sungai
access point, yang berada dalam jangkauan, dan Lilin menggunakan Fingerprpint terintegrasi SMS
kredensial yang tersedia. Esp8266 mendapatkan akses gateway pada penelitian lainnya menggunakan
internet dari akses point (AP), yang melayani Set metode pengembangan prototype dan menggunakan
Identifie (SSID) dan password yang sudah dimasukkan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Hasil
dalam dalam modul Esp8266. Setelah kombinasi yang didapatkan yaitu dengan sistem absensi yang
mencapai server web, skrip PHP melakukan pekerjaan telah didijitalisasi dan berbasis komputer, pengguna
berikutnya, untuk menerjemahkan data, dan basis tidak perlu lagi melakukan pencatatan kehadiran
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 225
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327
secara manual atau konvensional. Sistem informasi dengan penerapan disiplin yang ditentukan oleh
yang dibangun memiliki fitur untuk melakukan masing-masing perusahaan atau institusi[12]
pencarian dan juga memberikan hasil rekap data
kehadiran siswa. Wali kelas siswa dapat mengkases 2.4. Fingerprint
Laporan kehadiran, serta melakukan pengelolaan data Kata fingerprint berasal dari bahasa Inggris yang
kehadiran yang valid dan reliabel. Namun, pada berarti sidik jari. Sidik jari adalah gurat-gurat yang
sistem informasi yang dibangun belum terdapat fitur terdapat di kulit ujung jari. Sidik jari berfungsi untuk
untuk membuat laporan berdasarkan kelas [10]. memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat
memegang benda lebih erat[13]. Sidik jari setiap
2.1 Internet of Things orang memiliki perbedaan baik pada orang kembar
Internet of Things (IoT) merupakan suatu jaringan sekalipun. Hal ini membeuat sidik jari tepat digunakan
yang menghubungkan berbagai objek yang memiliki dalam teknologi biometric. Keunggulan lainnya dari
identitas pengenal serta alamat IP, sehingga dapat sidik jari adalah kepraktisannya dan
saling berkomunkasi dan bertukar informasi mengenai ketahanannya[14].
dirinya maupun lingkungan yang diinderanya. Objek-
objek dalam IoT dapat menggunakan maupun 3. METODE PENELITIAN
menghasilkan layanan-layanan dan saling 3.1. Rencana Penelitian
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Rencana pelaksanaan penelitian Sistem Presensi
Dengan kemampuannya ini, IoT telah menggeser Siswa berbasis Internet of Things menggunakan
definisi internet sebagai komputasi dimana saja kapan Sensor Sidik Jari pada SMK Perhotelan 45 Mataram,
saja bagaimana saja, menjadi apa saja siapa saja dan digambarkan dalam flowchart pada Gambar 1:
layanan apa saja[11] Mulai
Transport)
MQTT adalah salah satu model sistem Perancangan arsitektur sistem
presensi sidik jari siswa SMK
terdistribusi yang digunakan untuk komunikasi antar
perangkat dengan sistem publish/subscribe Perancangan Perangkat Keras
Sistem Presensi Sidik Jari Siswa
(PUB/SUB). Message Queue Telemetry Transport SMK
1. Rancangan Kontrol Aplikasi Sistem
(MQTT) adalah sebuah protokol komunikasi data Perancangan Perangkat Lunak 2. Rancangan Interface Sistem Presensi Sidik
Jari Siswa
Sistem Presensi Sidik Jari Siswa
machine to machine (M2M) yang berada pada layer SMK
metode komunikasinya[5] Ya
Dokumentasi Sistem dan
Laporan
2.3 Absensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, absen Selesai
adalah tidak masuknya seorang siswa/pegawai pada Gambar 1. Diagram Alir Rencana Pelaksanaan
saat hari masuk/kerja karena sakit, izin, alpa, atau Penelitian
cuti. Sedangkan absensi adalah daftar kehadiran
pegawai/siswa, yang berisi jam datang, jam pulang, 3.2. Perancangan Arsitektur Sistem
serta alasan/keterangan kehadiran pegawai. Absensi Pada tahap perancangan arsitektur sistem akan
adalah daftar kehadiran pegawai/siswa/guru yang dilakukan perancangan terhadap arsitektur dari
berisi jam datang dan jam pulang serta alasan atau sistem absensi RFID yang akan dibangun. Adapun
keterangan kehadirannya. Absensi ini berkaitan
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 226
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327
beberapa penjelasan dari rancangan arsitektur sistem untuk mengontrol sebuah modul sensor sidik jari dan
berikut ini : modul OLED display yang disambungkan
menggunakan kabel jumper. Rancangan perangkat
1) Siswa melakukan enrolment untuk mendaftarkan
keras sistem dapat dilihat pada Gambar 3.
sidik jarinya dengan meletakkan jarinya pada
modul sensor sidik jari.
2) Mikrokontroler Wemos D1 R2 memerintahkan
sensor untuk mengambil data sidik jari siswa. Sidik
jari siswa akan tersimpan sebagai ID bertipe
unsigned integer yang tersimpan di memory
sensor sidik jari.
3) Ketika proses absensi, data yang didapat dari
sensor sidik jari, dikirim oleh mikrokontroler
Wemos ke broker MQTT di
(broker.mqttdashboard.com) melalui jaringan
internet menggunakan Wi-Fi.
4) Data yang telah di upload ke broker, akan diakses
oleh script PHP pada computer/pc sekolah yang
terhubung dengan internet. Untuk disimpan pada Gambar 3. Rancangan Perangkat Keras
database local sehingga dapat divisualisasikan
3.4. Rancangan Database
melalui aplikasi web presensi siswa yang
dikerjakan oleh penulis lain. Pada perancangan sistem informasi absensi
5) Data kehadiran siswa di database local berbasis Iot ini memiliki 4 entitas yaitu entitas seperti
diperbaharui. Script PHP tersebut juga akan pada gambar 4. Pada sistem yang diusulkan, terdapat
mengakses database dan mengambil nama siswa beberapa entitas seperti Kelas, Siswa, dan Sidikjari.
pada data presensi terakhir yang masuk untuk Entitas siswa memiliki atribut-atribut seperti nama,
dikirim melalui broker ke Wemos. NIS, alamat, id_kelas, id_sidik jari. Entitas ini berelasi
6) Saat proses absensi siswa berhasil dilakukan, N ke 1 dengan entitas Kelas, dimana banyak siswa
Wemos akan menerima data nama siswa yang dapat terdaftar di satu kelas. Siswa juga berelasi 1 ke
diambil dari database oleh script PHP dan dirikirim 1 dengan Sidikjari sebagai sistem presensi yang dapat
melalui broker (broker.mqttdashboard.com) menangani presensi untuk banyak siswa yang
sehingga dapat ditampilkan pada OLED display. menghasilkan atribut relasi tanggal, jam_datang,
7) Visualisasi data absensi siswa dapat diakses oleh jam_pulang dan keterangan. Adapun entitas
wali kelas melaui web prsesensi siswa pada PC WaliKelas memiliki atribut nama, JK dan id_walikelas,
sekolah. alamat sebagai primary key nya berelasi 1 ke 1 dengan
Kelas. Satu Kelas hanya terdapat 1 WaliKelas. Berikut
ini rancangan database dari sistem yang akan
dibangun dapat dilihat pada gambar 4.
Tanggal_presensi
Id_sidikjari Jam_pulang Keterangan
Jam_datang
NIS Sidikjari 1 Presensi
1
NIS
id_kelas Siswa
Alamat Nama
wali_kelas
N id_kelas
jurusan
Kelas 1 terdaftar
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 227
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 228
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327
pada struktur dan akses basis data, kesalahan akan dapat berkirim pesan ke perangkat sistem
performaansi, kesalahan inisialisasi dan terminasi. presensi sidik jari.
Pengujian ini melibatkan sampel siswa kelas XII
jurusan multi media SMK 45 Mataram sebanyak 9
orang, sampel siswa kelas X jurusan multimedia SMK
Nurul Huda sebanyak 5 orang, dan masyarakat umum
untuk mengetahui fungsi dari sistem yang digunakan
apakah sudah berjalan sesuai kebutuhan fungsional
dan desain yang telah dibuat atau tidak serta Gambar 7. Tampilan Halaman Interface Ketika Tidak
mengetahui opini pengguna terhadap performa Terkoneksi Internet
sistem presensi siswa yang dibuat. Tampilan pertama yang akan dimunculkan sistem
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ini adalah halaman Data Siswa yang akan
menampilkan table data siswa dari database dan
4.1. Realisasi Perangkat tombol Enrol/re-Enrol. Ketika siswa belum
Realisasi perangkat keras dari sistem berdasarkan mendaftarkan sidik jarinya, maka pada kolom Id Sidik
perancangan perangkat keras pada Gambar 3 dapat Jari akan berisi keterangan “Belum Melakukan Enrol”
dilihat sebagai berikut : dan kolom Opsi akan menampilkan tombol button
Enrol. Apabila siswa telah melakukan enrol sidik jari
dan memiliki ID sidik jari, maka ID sidik jari tersebut
akan ditampilkan pada kolom Id Sidik Jari dan button
pada kolom Opsi akan berubah menjadi button re-
Enrol.
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 229
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327
sama dengan yang telah terdaftar. Hal ini untuk Lalu, untuk menghitung persentase rata-rata dari
mengatasi kondisi ketika siswa ingin mengganti sidik setiap poin jawaban, perhitungan yang digunakan
jari yang terdaftar untuk presensi karena alasan adalah menggunakan Persamaan (2)
tertentu, misalnya: siswa mengalami luka pada jari 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒 − 1 +
yang telah didaftarkan sidik jarinya. ⋯ . . +𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒 − 𝑛)/𝑛 (2)
Setelah siswa melakukan presensi melalui Pengujian ini diterapkan kepada 30 orang pengguna
perangkat sistem presensi sidik jari, data kehadiran umum(mahasiswa, guru, praktikis IT) yang bertindak
tersebut akan ditampilkan pada halaman Data sebagai admin/wali kelas untuk mendaftarkan sidik
Presensi. Pada halaman ini berisi table yang datanya jari siswa. Pengujian yang dilakukan kepada
diambil dari tabel presensi di database sistem dengan mahasiswa mencakup kinerja sistem perangkat sensor
field kolom Nama, Tanggal Presensi, dan waktu sidik jari. Berikut ini merupakan disiapkan pada
presensi (Jam Datang dan Jam Pulang) yang akan kuesioner pengujian Sistem Presensi Sidik Jari
diurutkan secara menurun. Data presensi terbaru Berbasis Internet of Things menggunakan Sensor Sidik
akan ditampilkan di urutan paling atas. Jari pada SMK 45 Mataram:
a. Pertanyaan untuk wali kelas
1. Apakah fungsi Enrol/re-Enrol sudah berjalan
dengan baik sesuai dengan fungsinya?
2. Apakah data presensi pada interface sistem
presensi sudah sesuai dengan data yang
dikirim dari sensor?
Gambar 10. Realisasi Tampilan Interface Halaman 3. Apakah sistem presensi sidik jari dapat
Data Presensi memenuhi kebutuhan wali kelas dalam
proses pencatatan kehadiran ?
4.3. Pengujian Mean Opinion Score (MOS)
4. Apakah Interface sistem presensi mudah
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dipahami dan digunakan (user friendly) ?
sistem berdasarkan opini/pendapat pengguna yang b. Pertanyaan untuk siswa
didapatkan melalui penyebaran kuesioner terhadap 1. Apakah sistem dapat memenuhi kebutuhan
pengguna yang mencoba menggunakan sistem. siswa dalam proses pencatatan kehadiran ?
Pengguna sebagai responden akan memberikan 2. Apakah peralatan presensi (sensor sidik jari)
pernyataan berupa rentang nilai yang telah mudah digunakan?
ditentukan pada kuesioner. Metode perhitungan pada 3. Apakah proses pencatatan kehadiran pada
pengujian kuesioner ini adalah metode kuantitatif, peralatan presensi siswa sudah
yaitu hasil pengujian didefinisikan dalam suatu nilai cepat(responsive)?
angka. Berikut ini adalah rentang nilai yang digunakan Pertanyaan tersebut merepresentasikan
pada pengujian MOS untuk sistem ini[9], [15]: kebutuhan pengguna pada sistem yang dibangun. Dari
1 = Sangat tidak setuju pertanyaan tersebut, nilai yang didapatkan dari
2 = Tidak setuju pengisisan kuesioner masing-masing kelompok
3 = Cukup responden yng dihitungan menggunakan Persamaan
4 = Setuju dan (2), sajikan pada Tabel I.
5 = Sangat setuju. Tabel I Hasil pengujian MOS untuk Siswa.
Berdasarkan jawaban tersebut, langkah Persentase
selanjutnya adalah menghitung persentase dari setiap Sangat Setuju Cukup Tidak Sangat
Pertanyaan
jawaban yang diberikan oleh pengguna pada masing- Setuju Setuju Tidak
masing pernyataan. Persamaan (1) untuk menghitung Setuju
persentase nilai kuesioner . 1 81,818% 9,0909% 9,0909% 0% 0%
𝐽 2 90,909% 9,0909% 0% 0% 0%
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑁 ∗ 100% (1)
3 54,54% 27,273% 11,182% 0% 0%
dimana: Rata-rata 75,756% 15,152% 6,7576% 0% 0%
J : total nilai jawaban yang diberikan pengguna Tabel I di atas merupakan hasil perhitungan
pada setiap nomor. nilai opini responden dari kelas XII Multi Media SMK
N : jumlah pengguna. Perhotelan 45 Mataram sebanyak 11 orang, dan
dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil rata-rata
persentase jawaban seluruh responden. Mayoritas
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 230
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327
siswa sebanyak 81,818% memberi nilai Sangat Setuju Mataram sehingga memudahkan sekolah untuk
terhadap pertanyaan pertama, bahwa sistem dapat memonitor kehadiran siswa melalui sistem.
memenuhi kebutuhan siswa dalam proses pencatatan 2. Sistem presensi sidik jari yang dibuat dapat
kehadiran, sisanya menjawab Setuju dan Cukup digunakan untuk melakukan proses pendaftaran
masing-masing sejumlah 9,0909%. Untuk pertanyaan sidik jari dan proses pencatatan kehadiran melalui
mengenai kemudahan menggunakan peralatan, protocol MQTT, sehingga sangat bergantung pada
mayoritas jawaban responden sebanyak 90,909% koneksi internet untuk melakukan pengiriman data
menyatakan Sangat Setuju dan sisanya 9,0909% presensi.
menyatakan Setuju. Pertanyaan mengenai kecepatan 3. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
proses prsensi (responsibilitas perangkat sensor) sistem tidak dapat digunakan untuk melakukan
memperoleh jawaban Cukup sebanyak 11,182%, proses enrol maupun presensi pada jari dengan
Setuju 27,273% dan 54,54% responden menjawab sidik jari yang kurang baik atau rusak (sidik jari
Sangat Setuju. Adapun rata-rata jawaban responden tidak dapat terbaca), sehingga apabila
keseluruhan mengarah ke pendapat Sangat Setuju memungkinkan siswa dapat memilih untuk
sebesar 75,756%, Setuju sebesar 15,152% dan dan menggunakan jari tangan yang masih dapat
6,7576% memberi nilai Cukup. terbaca sidik jarinya.
4. Waktu total yang digunakan untuk melakukan
Tabel II Pengujian MOS Untuk Wali Kelas proses pencatatan kehadiran (presensi) untuk 10
Persentase orang responden yaitu 11,241 detik dengan nilai
Sangat Setuju Cukup Tidak Sangat waktu tersingkat 1,036 detik dan waktu terlama
Pertanyaan
Setuju Setuju Tidak
Setuju 1,408 detik. Waktu rata-rata yang didapatkan
1 75% 25% 0% 0% 0% sebesar 1,1241 detik.
2 50% 50% 0% 0% 0% 5. Berdasarkan pengujian MOS (Mean Opinion Score),
3 100% 0% 0% 0% 0% persentase opini responden siswa terhadap
4 25% 75% 0% 0% 0%
Rata-rata 62,5% 37,5% 0% 0% 0%
penerapan sistem ini rata-rata Sangat Setuju
sebanyak 75,756% , Setuju 15,152% , dan Cukup
Dari Tabel II di atas dapat ditarik kesimpulan sebanyak 6,7576%. Sedangkan untuk responden
mengenai hasil rata-rata persentase jawaban seluruh wali kelas menghasilkan persentase jawaban rata-
responden Wali Kelas terhadap sistem presensi rata 62,5% jawaban Sangat Setuju dan 37,5%
terutama pada bagian Interface. Untuk pertanyaan jawaban Setuju.
mengenai kepuasan terhadap fungsi enroll/re-enrol 5.2. Saran
jawaban responden cenderung mengarah ke Sangat
Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari hasil
Setuju sebanyak 75%. Untuk pertanyaan mengenai
pengujian dan evaluasi sistem, untuk memperbaiki
kesesuaian data yang dikirim dari perangkat sensor
kekurangan dan pengembangan sistem diberikan
dengan yang ditampilkan pada sistem, sebesar 50%
saran sebagai berikut:
responden menjawab Setuju dan 50% sisanya
1. Sistem yang dibuat tidak dilengkapi dengan fitur
menjawab Sangat Setuju. Pertanyaan mengenai
pengolahan data presensi, sehingga tidak dapat
terpenuhinya kebutuhan Wali Kelas untuk proses
menangani presensi untuk siswa yang tidak hadir
pencatatan kehadiran siswa, 100% responden
maupun yang memiliki kondisi khusus sehingga
memberi jawaban Sangat Setuju. Penilaian terhadap
sehingga sidik jari tidak terbaca dan tidak dapat
mudahnya pemahaman terhadap sistem presensi(
menggunakan sidik jarinya untuk pencatatan
user friendly) menghasilkan jawaban Setuju sebesar
kehadiran. Untuk itu, di masa mendatang
75% dan Sangat Setuju sebesar 25%. Adapun rata-
diharapkan penambahan fitur untuk mengolah
rata jawaban responden keseluruhan mengarah ke
data siswa yang tidak hadir.
pendapat Sangat Setuju sebesar 62,5% dan jawaban
2. Sistem yang dibangun saat ini menggunakan
Setuju sebesar 37,5%.
metode pengenalan (identifikasi) sidik jari dan
5. KESIMPULAN DAN SARAN penyimpanan sidik jari pada memori internal
sensor dengan kapasitas maksimal 162 sidik jari,
5.1. Kesimpulan sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat
1. Sistem presensi sidik jari dapat digunakan untuk menerapkan metode identifikasi pada server untuk
melakukan proses pencatatan kehadiran secara mengatasi keterbatasan kapasitas memori
otomatis dan terkomputerisasi pada SMK 45 internal sensor.
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 231
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 232