Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 29

ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT


(QFD) DAN CONJOINT ANALYSIS UNTUK
MENGETAHUI PREFERENSI KONSUMEN
Desrina Yusi Irawati1, Moses Laksono Singgih2, Bambang Syarudin3
1
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sepuluh
Nopember 2Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Sepuluh Nopember 3Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Sepuluh Nopember

Email: desrina.yusi@gmail.com, moseslsinggih@ie.its.ac.id, bambangsy@ie.its.ac.id

Abstract
The advantages of QFD is to translate customer need into a technical response. But QFD has
some disadvantages related to the difficulties in distinguishing the difference of needs
between consumers, difficulties to fulfill the needs of different consumer groups, and the
exietence of conceptual gap between consumers and companies. The proposed method to
overcome these disadvantages is conjoint analysis. The main advantage of conjoint analysis
is the ability to get the optimal design combination for products or services based on
consumers’ preference.
The result of conjoint analysis, estimation of perceived value, and integration of QFD can be
used to know the preference market needs among consumers, identify the office desk,
determine consumer segments and technical respons, and estimate the additional price of
office desk attributes as an effort to the development of the office desk.
In overall the best Office desk combination results based on consumers’ preference of Office
desk is the white color without additional drawers or supporting features, with table size is
120x60x75 cm and footstool. Segmentation based on preferences resulting in three clusters,
namely size, color, and availability of drawer. The highest technical response to be the
company’s priority in meeting the needs of consumers is to make the proper hole
connection. Based on the perceived value, the company is capable to predict that the
additional prices of 1 drawer is Rp.1-Rp.500.000, the addition price of 2 drawers is
Rp.800,000 - Rp.900.000, and the addition price of the foundation of the foot is Rp.50.000 -
Rp.150.000, and the additional price of supporting features is Rp.150.000-Rp.250.000.
Keywords: Quality Function Deployment (QFD), conjoint analysis, segmentation and
perceived value.

Abstrak
Keunggulan QFD adalah menterjemahkan customer need menjadi respon teknis. Namun QFD
mempunyai kekurangan terkait sulit membedakan antara beragam kebutuhan konsumen
yang bertentangan, sulit memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda kelompok, dan
kesenjangan konseptual antara konsumen dan perusahaan. Untuk melengkapi kekurangan
QFD, diusulkan metode conjoint analysis. Keunggulan utama conjoint analysis mampu
mendapatkan kombinasi desain yang optimal untuk produk yang melekat pada preferensi
konsumen.
Hasil integrasi QFD dan conjoint analysis serta estimasi perceived value dapat mengetahui
preferensi konsumen meja kantor, mengidentifikasi segmen konsumen meja kantor,
menentukan respon teknis, dan mengestimasi harga penambahan atribut meja kantor
sebagai upaya pengembangan meja kantor.
Secara keseluruhan hasil kombinasi meja kantor terbaik berdasarkan preferensi konsumen
meja kantor adalah warna putih, tidak membutuhkan penambahan fitur laci, tidak
membutuhkan penambahan fitur pendukung, ukuran meja 120x60x75 cm, dan terdapat
tumpuan kaki. Berdasarkan segmentasi preferensi terbentuk tiga klaster, yaitu klaster
warna, klaster ukuran, dan klaster ketersediaan laci. Secara keseluruhan respon teknis yang
menjadi prioritas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen adalah pembuatan
lubang sambungan yang tepat.
Berdasarkan hasil perceived value, perusahaan dapat memperkirakan harga penambahan 1
laci berkisar Rp.1 - Rp.500.000, penambahan 2 laci adalah Rp. 800.000 – Rp. 900.000,

Integrasi QFD dan ... (D. Y. Irawati, et al.)


1
penambahan tumpuan kaki Rp. 50.000 – Rp. 150.000, dan penambahan fitur pendukung Rp.
150.000-Rp. 250.000.
Kata kunci: Quality Function Deployment (QFD), conjoint analysis, segmentasi, dan
perceived value

Dasar pemikiran menggunakan conjoint


1. PENDAHULUAN
analysis yaitu responden mengevaluasi profil
Perusahaan harus berkompetisi produk sehingga membentuk
mempertahankan kedudukannya terhadap multipleconjoint atribut. Jika kepentingan
pasar dengan cara berkonsentrasi pada setiap atribut dan level terukur, maka terjadi
bagaimana memuaskan kebutuhan individu model reaksi konsumen terhadap suatu
konsumen. Perusahaan berusaha produk ditentukan oleh atribut-atribut yang
memuaskan kebutuhan individu konsumen menyatakan apakah produk tersebut
untuk mendapatkan volume penjualan dan dikembangkan atau tidak [5,6]. Tujuan
keuntungan lebih tinggi, dan dapat utama dari conjoint analysis adalah
memberikan banyak variasi produk di pasar mengetahui bagaimana konsumen bersedia
yang mengarah ke kustomisasi. Namun, mengorbankan atribut dan level suatu
tidak semua jenis produk cocok untuk produk terhadap atribut produk lainnya.
dikustomisasi karena terkendala biaya serta Dari penelitian sebelumnya, Pullman et al
jenis produk tersebut di pasar. membuat perbandingan antara conjoint
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen analysis dan QFD [7]. Pullman et al
dan menghindari kesalahan sebelum produk menyimpulkan bahwa conjoint analysis lebih
siap dikonsumsi konsumen, terlebih dahulu cocok untuk memprediksi dampak dari
perusahaan harus memahami preferensi desain kombinasi produk pada penjualan
konsumen. Salah satu teknik terstruktur dan profitabilitas sedangkan QFD dapat
untuk mencerminkan preferensi konsumen membantu mengembangkan solusi untuk
dalam desain produk dan manufaktur proses mengatasi kebutuhan konsumen. Penelitian
adalah Quality Function Deployment (QFD). Katz menyarankan bahwa penggunaan QFD
QFD adalah sebuah konsep keseluruhan dilakukan sebelum conjoint analysis [8].
yang menyediakan sarana untuk Pemikiran Katz memiliki kekurangan apabila
menerjemahkan kebutuhan konsumen suatu saat ada perusahaan yang
disetiap tahap pengembangan produk dan menginginkan penetapan tingkat atribut
produksi [1]. Tujuan QFD adalah sebelum menentukan pangsa pasar. Padahal
menerjemahkan kriteria kualitas obyektif apabila dilihat dari tujuan utama QFD, QFD
pelanggan untuk merancang dan belum dapat menentukan tingkat atribut
memproduksi produk. Berdasarkan produk atau menghasilkan kombinasi
penelitian [2], manfaat pengembangan produk. Oleh karena itu perlu dilakukan
produk dengan metode QFD adalah integrasi antara conjoint analysis dan QFD.
mengurangi biaya start-up, memperpendek Chaudhuri dan Bhattacharyya melakukan
siklus desain, penyediaan dokumentasi, dan penelitian terkait integrasi dengan conjoint
meningkatkan kerjasama dalam tim analysis dan QFD dengan
perusahaan. Penelitian [3] membagi QFD mempertimbangkan konstrain biaya
menjadi 4 tahap yaitu perencanaan produk, penyusun produk dan biaya peningkatan
perencanaan part, perencanaan proses, dan technical response [9]. Kekurangan dari
proses produksi. penelitian mereka adalah mereka tidak
Terdapat beberapa kekurangan melakukan segmentasi pasar yang
implementasi QFD, yaitu sulit membedakan kemungkinan dapat terjadi saat itu.
antara beragam kebutuhan konsumen yang Baishu dan Fengli melakukan integrasi
bertentangan, sulit memenuhi kebutuhan QFD dan conjoint analysis dengan
konsumen yang berbeda kelompok atau mempertimbangkan segmentasi [10].
segmen, dan adanya kesenjangan Pembentukan segmen dilakukan
konseptual antara konsumen dan berdasarkan variabel kepentingan.
perusahaan dalam tahap awal proses QFD. Kekurangan dari penelitian mereka adalah
Untuk menangani masalah yang telah nilai utilitas level produk tidak
dijelaskan sebelumnya, penelitian ini dipertimbangkan pada proses HoQ sehingga
mengkombinasikan QFD dengan teknik riset akhirnya technical response yang terbentuk
pemasaran, yaitu conjoint analysis [4]. tidak dapat menjawab technical response
secara lengkap. Oleh karena itu pada
penelitian ini setiap nilai utilitas level produk memahami keputusan konsumen ada 2
dipertimbangkan sehingga technical tujuan dasar conjoint analysis yaitu
response pada HoQ dapat diketahui secara menentukan kontribusi atribut serta levelnya
lengkap untuk kombinasi produk disetiap dalam menentukan kebutuhan konsumen
segmen dan secara keseluruhan. dan membentuk model yang valid dari
Penelitian ini berupaya mengintegrasikan penilaian konsumen sehingga
conjoint analysis dengan QFD untuk memungkinkan untuk memprediksi
mengetahui preferensi konsumen yang penerimaan konsumen dari kombinasi
bervariasi dan saling bertentangan dengan atribut.
melihat kebutuhan konsumen dalam suatu Tujuan utama dari conjoint analysis
segmen atau kelompok berdasarkan adalah mengetahui bagaimana konsumen
preferences segmentation sebagai upaya bersedia mengorbankan atribut dan level
untuk tetap dapat bertahan di era suatu atribut terhadap atribut lainnya.
kustomisasi. Serta mempertimbangkan Kesuksesan conjoint analysis mensyaratkan
utilitas level produk pada penentuan nilai bahwa penelitian harus akurat dalam
kepentingan relatif dari technical response mendefinisikan semua atribut yang memiliki
sehingga technical response setiap dampak negatif dan positif terhadap selera
kombinasi produk disetiap segmen dan konsumen serta mampu menerapkan model
secara keseluruhan dapat diketahui secara yang tepat bagaimana menggabungkan nilai-
jelas. Disamping itu, penelitian ini juga nilai atribut individu menjadi evaluasi
dilengkapi dengan survei perceived value keseluruhan objek.
terhadap penambahan atribut produk. Hasil conjoint analysis dapat digunakan
Produk amatan pada penelitian ini adalah untuk memberikan perkiraan utilitas dari
meja kantor. Pemilihan meja kantor setiap tingkat dalam setiap atribut,
didasarkan atas pemikiran bahwa meja menentukan utilitas total dari setiap
kantor bukan jenis barang kustomisasi, rangsangan sehingga dapat dibandingkan
sehingga dapat dilakukan pendekatan dengan rangsangan lain untuk memprediksi
conjoint analysis terkait segmentasi. pilihan konsumen.
Segmen yang terbentuk diharapkan Dasar penting dari eksperimen conjoint
mewakili kebutuhan konsumen yang analysis adalah desain kombinasi yang akan
bervariasi. dievaluasi oleh responden. Jumlah kombinasi
berkaitan erat dengan jumlah atribut. Dua
batasan yang dapat digunakan untuk
2. TINJAUAN PUSTAKA mempertimbangkan jumlah atribut dalam
penelitian, yaitu menambahkan atribut
2.1. Consumer’s Preferences penelitian akan meningkatkan jumlah
Preference bermakna pilihan atau minimum kombinasi dalam desain conjoint
memilih, jadi consumer’s preference dapat sehingga jumlah pengamatan harus melebihi
diartikan sebagai suatu sifat atau keinginan jumlah perkiraan koefisien dan jumlah
konsumen dalam memilih berbagai produk. kombinasi harus meningkat ketika model
Preferensi konsumen merupakan jantung hubungan lebih kompleks.
dari pemasaran [11]. Pemahaman preferensi Jumlah minimum kombinasi yang harus
konsumen sangat penting untuk kebijakan dievaluasi oleh masing-masing responden
produk dan keputusan harga. dapat dievaluasi dengan rumus sebagai
Setiap konsumen harus dapat berikut:
membedakan dari semua untaian komoditi
yang ada, untaian mana yang lebih dipilih Jumlah kombinasi minimum = total jumlah level di
dan mana yang tidak dipilih, serta untaian semua atribut – jumlah atribut + 1 (1)
mana yang relatif sama apabila
dibandingkan antar untaian yang ada. Setiap Untuk mengantisipasi penyimpangan dari
konsumen harus dapat menentukan urutan konsep conjoint analysis yang digunakan,
preferensi untuk komoditi yang ada. jumlah kombinasi yang harus disediakan 1,5
sampai 2 kali jumlah minimum yang harus
tersedia [14,15].
2.2. Conjoint Analysis Ada tiga metode pembentukan kombinasi
Conjoint analysis dikembangkan dari yang paling banyak digunakan ketika
bidang psikologi dan matematika psikometri melakukan penelitian conjoint analisis, yaitu:
a. Metode Full Kombinasie
melalui karya awal [12]. Conjoint analysis
Metode full kombinasie merupakan
merupakan penurunan komponen psikologis
metode yang paling populer karena
yang dapat diukur dalam hal utilitas.
kemampuannya untuk mengurangi
Penelitian [13] menyatakan bahwa dalam
jumlah perbandin

62 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 13 No. 2, Oktober 2014:618-640


gan
Kepentingan Tingkat kepentingan relatif (Aaker dan Day,
melal
ui tiap atribut menggunakan 1980) :
relatif rumus sebagai berikut
desai
adalah (5)
n TKRi
𝑖−𝑈𝑅𝑖=
dari keterangan 𝑈𝑇
fracti
yang dicapai
onal suatu lebih
factor realistis ∑𝑘 (𝑈𝑇𝑖−𝑈𝑅𝑖)
ial. atribut
Dala dengan
terhadap
m atribut lain: mendefinisikan
meto
de Wi = 𝐼𝑖
∑𝑚 𝑤𝑖 = 1
kombinasi an terlalu
dimana
ini, dalam
𝑖=1 hal sedikit
setiap tingkat untuk atribut.
setiap atribut c. Metode
kombi dan gambaran Trade-Off
nasi yang lebih Metode
eksplisit trade-off
dijela antara semua memband
skan atribut dan ingkan
korelasi yang dua
terpis ada di antara atribut
ah atribut. pada satu
denga b. Metode waktu
n Pairwise dengan
meng Combination memband
gunak Metode ini ingkan
an melibatkan semua
kartu perbandingan kombinasi
𝑖=1
kombi ∑
𝐼𝑖 dua kombinasi level.
nasi. dengan Metode ini
menggunakan cukup
Pende skala mudah
katan penilaian dimengert
untuk i
mem de menunjukkan responde
uncul ini kekuatan n, mudah
kan preferensi dijalankan
penila untuk satu , dan
ian kombinasi menghind
yang atas yang lain. ari
lebih Karakteristik informasi
sediki yang yang
t membedakan berlebiha
tetapi metode n dengan
lebih pairwise menghadir
kompl combination kan hanya
eks adalah dua
dan kombinasi atribut di
penila tidak satu
ianny mengandung waktu.
a semua atribut. Metode ini
dapat Jika jumlah juga
berup dari atribut memiliki
a cukup besar, keterbata
perin peneliti harus san yaitu
gkat berhati-hati tidak
atau untuk tidak dapat
nilai. mengambil menggun
Keunt metode ini akan
ungan dengan fractional
meto menggambark factorial
Integrasi QFD dan ... (D. Y. Irawati, et al.)
62
desig 𝑗=1
Melalui preferensi konsumen.
ns konsumen, perusahaan 2. Determining
TKRi= tingkat
untuk bergerak mencapai effective and cost-
kepentingan
meng kepuasan konsumen efficient
atribut ke-i
urang sehingga meningkatkan promotional
UTi = nilau
i keuntungan. strategies
keguna
jumla Perusahaan Segmentasi
an
h menempatkan sebagai alat
terting
perba konsumen sebagai perencanaan,
gi taraf
nding tujuan utama, identifikasi, dan
atribut
an kemudian mendesain analisis dalam
ke-i
yang dan menyeleksi produk membangun
URi = nilai
diperl atau jasa untuk database
keguna
ukan. memenuhi kebutuhan konsumen dan
an
terend U � merancang
Secara (2)
umum
𝑖=1 ah ( ��� communication

taraf x �� mix perusahaan
model ∑ atribut ) �𝑖𝑗 sehingga dapat
dasar �
ke-i = = perusahaan dapat
conjoint
K = jumlah 1
memilih metode
analysis
atribut ∑ promosi penjualan
dengan �
pendekata �
n regresi 2.3. Segmentasi
U(x) = total utilitas pada media yang
linier
Segmentasi αij = nilai tepat.
sebagai
adalah proses kegunaan 3. Evaluating
berikut
membagi dari atribut marketcompetition
[16]:
pasar menjadi ke-I level in particular the
kelompok- ke-j company’s market
kelompok xij = peubah position
konsumen dummy atribut ke-i Segmentasi dapat
dengan level ke-j m = mengeksplorasi
kebutuhan dan jumlah atribut posisi pasar
karakteristik ki = jumlah level perusahaan,
serupa yang bagaimana
atribut
mungkin untuk perusahaan
menunjukkan dirasakan oleh
Nilai
perilaku konsumen dan
pembelian potensial
kepentingan
yang sama. konsumen
atribut, Ii
Segmentasi didefinisikan terhadap kompetisi.
pasar sebagai berikut : Segmentasi juga
bertujuan menyediakan
untuk landasan Ii = {Max(αij) – mekanisme untuk
bagi pemasar Min(αij)} untuk menilai seberapa
guna setiap i (3) baik perusahaan
mengenali dibandingkan
konsumen, dengan standar
kebutuhan, industri dan
dan dapat mendeteksi tren
mencapai dalam pasar.
kepuasan
4. Providing insight on ancaman. Segmentasi pasar
konsumen.
present marketing berguna dalam
Empat manfaat
strategies. mengeksplorasi pasar baru.
segmentasi
Penting untuk
yaitu [17]:
mengevaluasi Tiga pola preferences
1. Designing
kembali strategi segment adalah sebagai berikut:
responsive
products to pemasaran saat • Homogeneous preferences.
meet the mencoba untuk Pola ini menunjukkan pasar
needs of memanfaatkan dimana semua konsumen
the market peluang baru dan memiliki selera yang sama.
place menghindari potensi • Diffused preferences. Pola ini

62 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 13 No. 2, Oktober 2014:618-640


tersebar selama tahap produksi
yang usatkan
diseluruh [18]. Tujuan utama
upaya
ruang, menerapkan QFD
berorien rancangan
menunjukkan adalah memprioritaskan
tasi keseluruhan
variasi yang keinginan dan
sehingga akan
besar dalam kebutuhan pelanggan
terhada mengurangi
selera yang tak terucap,
p waktu proses
konsumen. menerjemahkan
perencanaan
• Clustered kebutuhan tersebut ke
kepuasa suatu produk/
preferences. dalam karakteristik dan
n jasa yang
Pola ini spesifikasi teknis,
pelangg baru.
mengungkapk membangun dan d. Mengurangi
an.
an kelompok memberikan kualitas Manfaat dari QFD frekuensi
selera yang produk atau pelayanan adalah [19]: perubahan
berbeda. a. Ranc suatu desain
Perusahaan di anga sehingga
pasar ini n dapat
mungkin prod mengurangi
berada pada uk biaya.
posisi pusat dapa e. Mendorong
untuk menarik t adanya suatu
semua diuta tim
kelompok, maka kerjasama.
memilih n Cara atau
segmen pasar dan dasar yang
terbesar, atau dipus cukup baik
mengembang atka dalam
kan beberapa n pengambilan
merek untuk pada keputusan.
segmen yang kebu Dari beberapa
berbeda. Jika tuha kelebihan QFD,
perusahaan n ada beberapa
hanya dan masalah yang
memiliki satu keing sering muncul
merek, inan dari penggunaan
pesaing akan kons QFD. Masalah
masuk dan ume utama tentang
memperkenal n implementasi
kan merek di sehin QFD tradisional
segmen lain. gga adalah sebagai
menj berikut [20]:
2.4. Quality adi a. Pengerjaan
Function lebih yang
Deployment mud kompleks dan
(QFD) ah membutuhkan
untu waktu cukup
QFD adalah k lama.
metode untuk dipah b. Ukuran matriks cukup besar.
mengembangkan ami. c. Sulit
kualitas desain b. Meng membedakan
yang ditujukan anali beragam
untuk memenuhi sa kebutuhan
permintaan kiner pelanggan
konsumen dan ja yang
kemudian peru bertentangan.
menerjemahkan saha d. Sulit untuk
permintaan an mencapai
konsumen terha kesepakatan
menjadi target dap persyaratan
desain dan pesai teknis yang
kualitas utama ngny saling
yang akan a. bertentangan.
digunakan c. Mem e. Sulit
Integrasi QFD dan ... (D. Y. Irawati, et al.)
62
m k inter- pelanggan.
e atau departernental Bagian B
m segm atau inter-function merupakan
e en planning yang planning
n berawal dari matrix. Tujuan
u atribut pelanggan bagian ini
Ada
hi yang adalah
4
k menggambarkan menyusun
tahapan
e suatu bentuk pilihan
dalam
b produk, proses, strategis untuk
QFD
u dan karakteristik. mencapai nilai
yaitu
t kepuasan
tahap
u konsumen
perenca
h yang disebut
naan
a atribut kualitas
produk
n produk.
(produc
p Planning
t C Technical Response
el matrix terdiri
plannin
a dari beberapa
g),
n pembahasan
tahap A
g yaitu:
perenca
g Customer Relationships Importanc
naan Needs and (Impact of Technical Response on
a Benefits Customer Needs and Benefits) e to customer,
part
n yang berisi
(part of
y tentang
deploy
a tingkat
ment),
n kepentingan
tahap
g (Technical Response Priorities, masing-
Technical Matrix

perenca
b masing
Competitive Technical Benchmarks,

naan Technical Targets)

e kebutuhan dan
proses
r manfaat bagi
(proces
b Gambar 1. House konsumen
s
e of Quality Matrix yang
plannin
d Sumb sebelumnya
g), dan
a er : telah
perenca
k Cohe ditetapkan.
naan n,
el Current
produksi 1995
o satisfaction
(produc
m Bagian A performance,
tion
p merupakan berisi persepsi
plannin
o customer needs konsumen
g) [3].
and benefits. Pada tentang
awal proses QFD, bagaimana
tim desain perlu kinerja produk
mendengarkan yang
Voice of Customer dikembangkan
(VoC) untuk dapat
mengidentifikasi memenuhi
kebutuhan dan kepuasan
kepentingan konsumen.
konsumen. VoC Competitiv
harus mewakili e satisfaction
kebutuhan performance,
konsumen yang berisi
Gambar 1. Empat tahap QFD diperoleh dari hasil bagaimana
(Sumber : Cohen, 1995) wawancara atau kinerja produk
merupa survei. Dari hasil pesaing dalam
2.4.1. kan VoC dapat memuaskan
House of suatu diketahui nilai kebutuhan
Quality organis produk, jasa, konsumen
(HOQ) asi proses dan diubah sehingga tim
dalam ke dalam tabel pengembang
HOQ
arti metrik kebutuhan dapat

62 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 13 No. 2, Oktober 2014:618-640


Technical Correlations

merancan berisi technical ditinjau dari kualitas,


Goal and
g produk correlations, berisikan manfaat, dan harga.
improvement
yang bagaimana menetapkan Perceived product
ratio, berisi
dapat implementasi hubungan value adalah suatu
tentang
bersaing antara elemen dari trade-off antara
seberapa besar
dengan technical response. customer’s perceived
performansi
produk Bagian F merupakan benefit (dapat bersifat
yang ingin
lain. bagian technical matrix economic, functional,
dicapai
yang mengandung dan psychological)
perusahaan
informasi yang terkait atas suatu produk
dalam
dengan urutan peringkat dengan perceived
mengembangk
dari technical response, sacrifice (monetary
an produk.
informasi perbandingan dan non-monetary)
Bagian C
dengan kinerja teknis, dan [22]. Perceived
berisi kolom
target kinerja. sacrifice adalah segala
technical
hal yang berhubungan
response.
dengan biaya yang
Bagian ini 2.5. Perceived Value
akan dikeluarkan oleh
mendeskripsik
Perceived value terkait konsumn apabila
an kebutuhan
dengan penggunaan konsumen
konsumen ke
produk, jasa atau obyek. memutuskan membeli
dalam
Perceived value adalah produk tersebut.
perencanaan
persepsi akan nilai secara Perceived sacrifice erat
produk atau
khusus melibatkan suatu kaitannya dengan
jasa secara
trade-off di anatar apa aspek monetary yaitu
manufaktur
yang konsumen dapatkan harga.
sehingga
produk dapat dan apa yang mereka
dikembangkan korbankan untuk
2.6. Integrasi
sesuai harapan mendapatkan dan
QFD
konsumen. menggunakan suatu
dan
Bagian D produk atau jasa [21].
Conjoint
merupakan Perceived value juga dapat
Analysis
bagian diartikan sebagai usaha
relationship, konsumen untuk Sebelumnya
merupakan membandingkan produk pernah dilakukan
hubungan atau jasa perusahaan penelitian terkait
antara setiap tertentu dengan integrasi QFD dan
elemen dari perusahaan pesaing conjoint analysis.
technical Pada penelitian Atanu Dilakukan analisis terhadap 6
response mereka menyampaikan atribut commercial vehicle,
dengan bahwa sebaiknya QFD penentuan atribut dilakukan
keinginan dan dan conjoint analysis berdasarkan hasil survei.
kebutuhan digunakan secara Pada tahun 2011, penelitian Li
konsumen. bersama- sama Baishu melakukan integrasi QFD
Hubungan ini sehingga dapat dan conjoint analysis dengan
dituliskan menjawab kondisi nyata mempertimbangkan segmentasi
dengan pada suatu perusahaan pasar. Pembentukan segmen
memberikan yang mengharapkan dilakukan berdasarkan variabel
bobot penilaian bantuan menetapkan kepentingan. Obyek amatannya
pada kolom tingkat atribut sebelum adalah mobil, dengan
relationship. menentukan harga dan mempertimbangkan 4 atribut
Nilai 1 pangsa pasar. Mereka mobil, sehingga terbentuk 36
menunjukkan mencoba hasil kombinasi. Kekurangan dari
huungan yang mengaplikasikan penelitian ini adalah pada proses
lemah, nilai 3 conjoint analysis dan HoQ utilitas level produk tidak
menggambark QFD untuk mengetahui dipertimbangkan sehingga
an hubungan tingkat atribut comercial akhirnya technical response yang
sedang, dan vehicle dengan terbentuk tidak dapat menjawab
nilai 9 mempertimbangkan technical response secara
menunjukkan biaya penyusun produk lengkap untuk kombinasi produk
hubungan yang dan biaya peningkatan disetiap segmen dan secara
kuat. technical response. keseluruhan.
Bagian E
Integrasi QFD dan ... (D. Y. Irawati, et al.)
62
terhadap meja
2. Taha ggunakan
kantor. Jumlah
p metode full-
atribut yang
3. METODOLOG peny kombinasie.
digunakan dibatasi
I usun Jumlah
sesuai dengan
PENELITIAN an kombinasi
metode conjoint
kom full-
Model analysis yang
binas kombinasie
integrasi QFD digunakan dari teori
i yang
dan conjoint [13]. Pada penelitian
atrib terbentuk
analysis dengan ini menggunakan
ut perlu
mengestimasi traditionalconjoint
prod dilakukan
nilai perceived analysis sehingga
uk pengurangan
value dapat atribut maksimal
Peny agar
dilihat pada yang diizinkan
usun kombinasi
Gambar 2. adalah 9 atribut.
an tidak terlalu
Diagram alir Pemilihan atribut
kom banyak. Jika
penelitian dilakukan melalui
binas hasil
disajikan pada diskusi ahli.
i kombinasi
Gambar 3. adala terlalu banyak
h maka dapat
3.1. Conjoint pene membingungk
Analysis ntua an responden
n dalam
Langkah yang kom memberikan
dilakukan binas penilaiannya.
pada conjoint i Penggurangan
analysis terdiri atrib tersebut
dari beberapa ut dapat
tahap, yaitu: prod dilakukan
1. Menentukan uk menggunakan
atribut dan yang desain
level produk nanti fractional
Produk nya factorial.
amatan akan Apabila
dalam ditan dilakukan
penelitian ini yaka penentuan
adalah meja n banyaknya
kantor. kepa kombinasi
Pemilihan da secara
meja kantor respo manual, maka
sebagai nden pembentukan
amatan dala kombinasi
karena meja m dapat
kantor bent dilakukan
merupakan uk sesuai dengan
produk kuisi perumusan
bukan oner. (1).
kustomisasi. Pada Untuk
Sebelum tradit mengantisipas
melakukan ional i
kombinasi conj penyimpanga
atribut tahap oint n dari konsep
awal yang anal conjoint
perlu ysis analysis yang
dilakukan bany digunakan,
adalah akny jumlah
memilih a kombinasi
atribut produk komb yang harus
yang inasi disediakan 1,5
sesuai yang sampai 2 kali
dengan terbe jumlah
kebutuhan ntuk minimum
konsumen men yang harus
62 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 13 No. 2, Oktober 2014:618-640
t actio atas menunjukkan
e nal pena nilai paling
r facto mba tidak diminati.
s rial han Kuisioner diisi
e selan atrib oleh
d jutny ut konsumen
i a tump meja kantor
a dinila uan yaitu 30
i oleh kaki, perusahaan
[ resp fitur sekitar
1 onde pend Surabaya.
4 n ukun Setiap
, dala g, perusahaan
1 m pena diwakili oleh
5 bent mba ahli bagian
] uk han pengadaan
. kuisi 1 laci atau
oner. serta pembelian
H pena meja kantor di
a 3. Tahap survei mba perusahaan
s konsumen han tersebut.
i Surv 2 Pengambilan
l ei laci. sampel
kons Pengi sebanyak
k ume sian minimal 30
o n penil karena
m terdir aian dengan
b i dari kom jumlah
i surv binas responden
n ei i tersebut maka
a terha level nilai dan hasil
s dap atrib pengukuran
i kom ut akan
binas dilak mendekati
y i ukan distribusi
a hasil deng normal [23].
n conj an
g oint mera 4. Pengolahan
anal ngkin data dengan
t ysis g 1 conjoint
e untu samp analysis Data
r k ai hasil survei
b men 16. sebanyak 30
e geta Nilai responden
n hui 1 diolah dengan
t prefe men conjoint
u rensi unju analysis
k kons kkan menggunakan
ume nilai pengolah data
d n palin conjoint
a dan g analysis
r surv dimin sehingga
i ei ati diperoleh nilai
untu kons utilitas dan
d k ume nilai
e men n kepentingan
s geta samp secara
a hui ai keseluruhan.
i nilai nilai Namun
n perc 16 sebelumnya
eive yang perlu
f d
melakukan goodness
r value
evaluasi of fit
Integrasi QFD dan ... (D. Y. Irawati, et al.)
62
terhada kea k dianalisis 7. Integrasi
p nilai kura lebih lanjut. conjoint
korelasi tan analysis
yang dan 5. Pengolahan dan QFD
dimiliki. kon conjoint Hasil
Analisis siste analysis untuk pengolahan
goodne nsi setiap segmen data
ss of fit resp pasar conjoint
bertuju ond Pembentuka analysis
an en segmen pasar akan
untuk dala dilakukan masuk
menguj m menggunakan pada house
i men cluster analysis of quality.
konsist gisi berdasarkan Langkah-
ensi kuisi nilai langkahnya
respon oner kepentingan adalah
den teta setiap atribut. sebagai
dalam p Metode cluster berikut:
mengisi terj analysis yang  Menentu
kuision aga digunakan kan
er. mak adalah Ward’s atribut
Penguk a method dan K- custome
uran bata means cluster. r needs
goodne s Dari jumlah Atribut
ss of fit mini cluster yang
dapat mu dihasilkan custome
diketah m metode Ward, r needs
ui dari nilai selanjutnya yang
nilai signi akan diolah digunaka
korelasi fika dengan K- n adalah
Pearso nsi means untuk atribut
n’s R p- mengetahui produk
dan valu masing-masing yang
Kendall e < anggota digunaka
’s Tau. 0,05 kelompok. n dalam
Korelas . Ketika telah kombina
i Jika terbentuk si atribut
Pearso nilai kelompok maka conjoint
n’s R kore selanjutnya analysis,
diguna lasi dilakukan yaitu
kan lebi proses conjoint ukuran
untuk h analysis secara meja
perhitu kecil keseluruham,
ngan dari hanya saja data
data 0,05 yang digunakan
dengan dap adalah data
skala at setiap segmen.
rating, dike
sedang tahu 6. Pengolahan
kan i data perceived
Kendall bah value
’s Tau wa Data perceived
diguna mod value hasil
kan el survei diolah
untuk tela disetiap
menghi h penambahan
tung akur atribut tumpuan
data at kaki, fitur
dengan dan pendukung,
skala data jumlah 1 laci,
rangkin laya dan jumlah 2
g. k laci.
Supaya untu

62 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 13 No. 2, Oktober 2014:618-640


kantor, knock technical
jumlah laci, down, response dibobotkan
warna, membua oleh ahli dengan
ketersediaa t lubang nilai pembobotan
n tumpuan sambun sebagai
kaki, dan gan berikut: 9
fitur yang (hubungan
tambahan. tepat, kuat),
 Menentukan penamb 3(hubungan
nilai ahan sedang), dan
kepentingan cover 1(hubungan
pada cup lemah). Pembobotan
planning matrix French customer needs dan
Penentuan walnut, technical response
prioritas penamb diisi oleh manager
atribut ahan RnD dan kepala
dilakukan dowel produksi dari
atas dasar plastik perusahaan
nilai ulir, dilakukan penelitian.
kepentingan personil  Technical Matrix
relatif dan handal, Technical matrix
utilitas yang berisi bobot respon
diperoleh penamb teknis setiap
setiap ahan segmen dan sesuai
segmen dan sheet dengan setiap
secara paper, kombinasi yang
keseluruhan penamb terbentuk.
dari proses ahan Perhitungan pada
conjoint sheet bagian technical
analysis. PVC, matrix ini terdiri dari
 Menentukan penamb perhitungan
technical ahan kepentingan absolut
response dan kepentingan
Technical relatif.
penyang
response Nilai kepentingan relatif
ga
diperoleh dari technical response
dengan
dari hasil = Σ nilai kepentingan
bahan
wawancara absolut x bobot dari
plastik
langsung relationship matrix
dengan
pihak composit
perusahaan e,
produksi dan
meja penamb
kantor. ahan
Hasil jenis
technical material
response MDF.
adalah  Hubunga
sebagai n antara
berikut: atribut
stiker custome
cover cup r needs
25MM, dan
penambaha technical
n minifix respons
housing, e
penambaha Hubunga
n n antara
minifix bolt 15 atribut
MM, custome
menggunak r needs
an sistem dan

Integrasi QFD dan ... (D. Y. Irawati, et al.)


62
Gambar 2. Flowchart Integrasi QFD dan Conjoint Analysis
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Identifikasi Karakteristik Produk
Dasar yang digunakan untuk menentukan
atribut meja kantor dalam penelitian ini
adalah bagian-bagian yang dapat
diidentifikasi secara visual dan yang memiliki
manfaat apabila diterapkan secara nyata.
Karakteristik dan atribut meja kantor yang
akan diidentifikasi merupakan karakteristik
dan atribut meja kantor yang sudah ada
atau kemungkinan dapat dikembangkan
perusahaan. Terdapat 5 atribut dengan 13
level meja kantor. Berikut ini atribut dan
level meja kantor dalam penelitian ini.

Tabel 1. Atribut Dan Level Yag Digunakan


No. Atribut Level
1 Ukuran 1 120x60x75 cm
2 180x60x75 cm
2 Jumlah laci 1 Tanpa laci
2 1 laci
3 2 laci
3 Ketersediaan 1 Ada
tumpuan kaki 2 Tidak ada
4 Dominan warna 1 Putih
2 Abu-abu
3 Cokelat muda
4 Cokelat tua
5 Tambahan fitur 1 Ada
pendukung 2 Tidak ada

4.2. Kombinasi Level Atribut


Kombinasi level atribut yang terbentuk
dari proses software disajikan pada Tabel 2.

Gambar 3. Diagram alir penelitian


Tabel 2. Kombinasi Level Atribut coklat
3 120 2 laci ada tidak ada
Card ukuran jumlah tumpuan dominan fitur_pen tua
ID _meja _laci _kaki _warna dukung 4 120 2 laci tidak ada abu-abu ada
coklat tidak
1 180 2 laci tidak ada ada 5 180 ada abu-abu ada
muda ada
tidak tidak
2 120 tidak ada putih tidak ada 6 180 tidak ada abu-abu tidak ada
ada ada
7 180 2 laci ada putih tidak ada
tidak coklat Dari gambar pie-chart tersebut diketahui
8 120 tidak ada tidak ada
ada muda
bahwa jumlah perusahaan jasa sebesar
9 180 1 laci tidak ada putih ada 63,3% sedangkan perusahaan manufaktur
tidak coklat sebesar 36,7%. Usia perusahaan diatas 20
10 180 tidak ada tidak ada
ada tua tahun memiliki proporsi tertinggi diantara
11 120 1 laci ada abu-abu tidak ada yang lain, yaitu sebesar 26,67%. Sebesar
tidak 56,67% perusahaan responden pernah
12 120 ada putih ada
ada melakukan penggantian meja kantor lebih
tidak coklat dari 3 kali. Perusahaan menganggarkan
13 120 ada ada
ada muda biaya pembelian setiap meja kantor
tidak coklat karyawan sebesar Rp.1.500.000-
14 180 ada ada
ada tua Rp.2.000.000 memiliki prosentase yang
coklat terbesar yaitu bekisar 43,33%.
15 180 1 laci ada tidak ada
muda
coklat 4.4. Conjoint Analysis
16 120 1 laci tidak ada ada
tua
Hasil yang dikeluarkan dari proses
conjoint analysis dapat dilihat pada Tabel 3,
Tabel 4, dan Tabel 5.
4.3. Rekap Data Dan Pengolahan
Statistik Deskriptif Tabel 3. Correlations Conjoint Analysis
Dari karakteristik 30 perusahaan hasil Value Sig.
survei, dapat diperoleh data demografi
seperti pada Gambar 3 Pearson's R .853 .000

Kendall's tau .717 .000

Dari Tabel 3 dapat dilakukan evaluasi


goodness of fit terhadap nilai korelasi yang
dimiliki. Analisis goodness of fit bertujuan
untuk menguji konsistensi responden dalam
mengisi kuisioner. Pada software,
pengukuran goodness of fit dapat diketahui
dari nilai korelasi Pearson’s R dan Kendall’s
Tau. Korelasi Pearson’s R digunakan untuk
perhitungan data dengan skala rating,
sedangkan Kendall’s Tau digunakan untuk
menghitung data dengan skala rangking.
Pada penelitian ini, data yang dihasilkan
dari kuisioner adalah data dengan skala
ranking, sehingga untuk melakukan analisis
goodness of fit dilakukan dengan nilai
Gambar 4. Pie-chart data responden korelasi Kendall’s Tau. Supaya keakuratan
dan konsistensi responden dalam mengisi
kuisioner tetap terjaga maka batas minimum
nilai signifikansi p-value < 0,05. Jika nilai
korelasi lebih kecil dari 0,05 dapat diketahui
bahwa model telah akurat dan data layak
untuk dianalisis lebih lanjut.
Selanjutnya, berdasar hasil korelasi
menggunakan R Pearson’s dan Tau Kendall’s
pada Tabel 3 terhadap utilitas prediksi (ˆy)
dan utilitas aktual (Y), diperoleh hasil bahwa
prediksi utilitas dengan utilitas aktualnya
saling berkorelasi positif sebesar 0,853 dan
0,717, dan memiliki p-value (signifikansi)
masing-masing sebesar 0.000 dan 0.000
lebih kecil dari = 0,05 (derajat signifikansi).
Hal ini membuktikan adanya hubungan yang
kuat antara utilitas prediksi dan utilitas
aktual, atau terdapat ketepatan dalam
memprediksi (Predictive Accuracy), yang menunjukan model regresi linier
multiple tersebut cocok atau tepat untuk
Dari nilai utilitas dan kepentingan
data yang dianalisis, ada korelasi yang kuat
keseluruhan didapatkan kombinasi meja
antara hasil estimasi dengan nilai preferensi
kantor karyawan terbaik meja kantor
yang sebenarnya. Karena secara keseluruhan
denganwarna putih, tidak perlu penambahan
data memenuhi syarat goodness of fit. Maka
laci, tidak perlu penambahan fitur
total responden yang diikutsertakan dalam
pendukung, ukuran meja 120x60x75 cm
analisis selanjutnya untuk mendapatkan nilai
lebih diminati, dan terdapat tumpuan kaki.
utilitas dan kepentingan relatif sebanyak 30
responden.
Hal lain yang menjadi output conjoint 4.5. Analisis Conjoint Pada Setiap
analysis adalah nilai utilitas rata-rata untuk Cluster
setiap level pada atribut-atribut meja kantor
Pembentukan segmen terkait dengan
dan kepentingan setiap atribut. Nilai utilitas
preferensi konsumen berdasarkan atribut
disajikan pada Tabel 4.
meja kantor untuk peningkatan fungsi meja
Tabel 4. Nilai Utilitas Setiap Level kantor dilakukan dengan cluster analysis.
Utility Jenis cluster analysis yang digunakan adalah
Estimate Std. Error metode Ward dan K-means. Penggunaan
Ukuran 120x60x75 -.171 .189 metode Ward karena data yang diinputkan
180x60x75 .171 .189 akan membentuk hirarki atau tingkatan
tersendiri sehingga mempermudah
Laci Tidak ada -.972 .252
penafsiran jumlah cluster dari gambar
1 laci .740 .296 dendogram yang terbentuk dan tabel
2 laci .232 .296 agglomerative yang dihasilkan. Jumlah
Tumpuan Ada -.208 .189 cluster yang dihasilkan metode Ward
Tidak ada .208 .189 sebanyak 3 cluster. Selanjutnya akan diolah
Warna Putih -.175 .328 dengan K-means sehingga diperoleh
kelompok perusahaan yang masuk dalam
Abu-abu -.142 .328
cluster tersebut.
Coklat muda .042 .328
Conjoint analysis setiap segmen
Coklat tua .275 .328 dilakukan untuk medapatkan nilai
Fitur Ada .037 .189 kepentingan serta utilitas setiap segmen
pendukung Tidak ada -.037 .189 yang telah terbentuk pada tahap cluster
(Constant) 8.743 .200 analysis. Proses tahapan ini sama dengan
proses yang dilakukan oleh conjoint analysis
Dari Tabel 4 diketahui bahwa setiap secara keseluruham, hanya saja data yang
atribut yang terdiri dari dua level memiliki digunakan adalah data tiap segmen yang
nilai utilitas yang sama dengan tanda yang sudah dikelompokkan sebelumnya. Nilai
berbeda yaitu negatif dan positif. Tanda tingkat kepentingan dan utilitas tiap segmen
positif menunjukkan bahwa level tersebut hasil conjoint analysis dapat dililhat pada
tidak diminati dibandingkan dengan yang Tabel 5 dan Tabel 6.
bertanda negatif. Semakin besar nilai positif
utilitas sebuah level maka level tersebut Tabel 5. Nilai Kepentingan Antar Cluster
semakin tidak diminati. Hal ini dikarenakan
perankingan yang dilakukan dimulai dari
ranking 1 menunjukkan kombinasi yang
paling diinginkan sampai ranking ke 16 yang
menunjukkan kombinasi yang paling tidak
diinginkan.
Informasi nilai kepentingan relatif atribut
meja kantor adalah bahwa nilai kepentingan
relatif tertinggi di antara atribut yang lain
dimiliki oleh atribut warna (33,988%),
selanjutnya ketersediaan laci (26,467%),
ketersediaan fitur pendukung (14,758%),
ukuran (12,399%), serta tumpuan kaki
(12,389%).
Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3
Atribut
Warna Ukuran Laci

Ukuran 9,859 42,432 7,169

Jumlah laci 24,919 18,167 33,255


Tumpuan 16,871 6,853 3,82
kaki
Warna 38,108 19,837 29,51

Fitur 10,243 12,71 26,247


pendukung
Tabel 6. Nilai Utilitas Setiap Cluster kelompok ini, terdiri dari 3 perusahaan yang
Utilitas bergerak dibidang manufaktur, berusia 5-10
Atribut Level tahun dan lebih dari 20 tahun. Dua dari
Seg.1 Seg.2 Seg.3
perusahan kelompok ini pernah melakukan
120x60 penggantian meja kantor sebanyak 3 kali
x75 -0,11 -1,04 0,01 dan 1 perusahaan belum pernah melakukan
Ukuran 180x60 penggantian dikarenakan perusahaan
x75 0,11 1,04 -0,01
tersebut merupakan perusahaan baru. Dua
Tanpa
-0,72 -1,66 -1,29 perusahaan menganggarkan pembelian @
laci
Jumlah 1 laci
meja kantor sebesar RR. 1.500.000-Rp.
laci 0,55 0,75 1,17 2.000.000 sedangkan satu perusahaan
2 laci menganggarkan Rp. 2.000.000.
0,17 0,91 0,11
Klaster 3 merupakan segmen jumlah laci
Ketersedia
an
Ada -0,24 0,25 -0,29 karena atribut ini memiliki nilai kepentingan
tumpuan Tidak terbesardiantara yang lain (33,255%),
kaki ada 0,24 -0,25 0,29 artinya atribut jumlah laci menjadi
Putih pertimbangan utama ketika konsumen
-0,15 0,75 -0,56
melakukan pembeliaan meja kantor.
Abu-abu
-0,01 -0,33 -0,37 Kombinasi atribut meja kantor berdasarkan
Dominan
Cokelat klaster ini adalah tidak terdapat laci, warna
warna
muda -0,13 -0,66 0,71 putih, tersedia fitur pendukung, ukuran
Cokelat 180x60x75 cm, dan tersedia tumpuan kaki.
tua 0,30 0,25 0,21 Kelompok ini terdiri dari 8 perusahaan yang
Ada bergerak dibidang jasa dan manufaktur,
Fitur 0,013 0,50 -0,07
Tidak berusia 5 tahun sampai lebih dari 20 tahun,
tambahan
ada -0,01 -0,50 0,07 pernah melakukan penggantian meja kantor
sebanyak 2 kali sampai lebih dari 3 kali.
Berdasarkan Tabel 5 dan Tabel 6 dapat Perusahaan-perusahaan tersebut
diketahui pada segmen 1 merupakan klaster menganggarkan pembelian @meja kantor
warna artinya warna menjadi preferensi sebesar Rp. 500.000 sampai Rp. 1.500.000
utama responden ketika melakukan dan lebih besar dari Rp. 2.000.000.
pembelian meja kantor. Hal ini dapat dilihat
dari nilai kepentingannya, pada klaster 1
4.6. House of Quality
atribut warna memiliki nilai kepentingan
yang paling besar diantara nilai kepentingan 4.6.1. Analisis Customer Needs
atribut lainnya, sebesar 38,108%. Kombinasi
meja kantor terbaik berdasarkan nilai utilitas Penentuan awal atribut meja kantor
dan kepentingan pada klaster 1 adalah meja awalnya ditentukan dari proses diskusi ahli
kantor dengan warna putih, tanpa perusahaan, informasi nternet, dan diskusi
penambahan laci, terdapat tumpuan kaki, dengan pembimbing. Jumlah atribut dan
tidak perlu penambahan fitur pendukung, level yang digunakan tidak sampai 9 atribut.
dan berukuran 120x60x75 cm. Kelompok ini Hal ini bertujuaan untuk menghindari atribut
berisi 19 perusahaan jasa dengan usia yang kurang penting dalam pengembangan
kurang dari 5 tahun sampai lebih dari 20 produk, menghindari terjadinya kesalahan
tahun, pernah melakukan penggantian meja dalam proses pengembangan, menghindari
kantor sebanyak lebih dari tiga kali, dan terbentuknya jumlah kombinasi yang
perusahaan menyediaan anggaran terlampau banyak sehingga menyulitkan
pengadaan @ meja kantor sebesar Rp. responden dalam merangking. Atribut
500.000 sampai Rp. 2.000.000. conjoint analysis akan menjadi masukan
Pada klaster 2 merupakan segmen pada HoQ bagian customer needs. Atribut
ukuran, karena pada atribut ukuran memiliki dan level yang terpilih adalah sebagai
nilai kepentingan tertinggi yaitu sebesar berikut:
42,432% yang artinya atribut ukuran paling 1. Ukuran
berpengaruh pada minat konsumen dalam Luas sempitnya permukaan meja akan
membeli meja kantor. Kombinasi level yang meningkatkan produktivitas pekerja
baik untuk menciptakan meja kantor yang kantor. Permukaan meja tidak boleh
diminati konsumen adalah meja kantor terlalu besar agar segala sudut dapat
berukuran 120x60x75 cm, warna cokelat dijangkau dengan tangan oleh pekerja
muda, tanpa penambahan laci, tanpa fitur yang mempergunakannya. Karena
pendukung dan tumpuan kaki. Pada perusahaan perusahaan di Gresik telah
merintis produksi meja kantor karyawan,
maka untuk ukuran

63 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 13 No. 2, Oktober 2014:618-640


meja pata puan kaki
5. Tambahan fitur
kantor n Tumpuan kaki
pendukung
karyaw laci merupakan fitur
Fitur pendukung
an ada tambahan yang
merupakan fitur
diguna dua biasanya
tambahan berupa
kan cara ditambahkan
papan yang dapat
ukuran yait atau tidak
dipasang diatas
120 x u dalam suatu
meja kantor. Hal
60 x satu meja kantor.
ini dimaksudkan
75cm laci 4. Dominan warna
sebagai tempat
dan ada Warna
tambahan untuk
180 x dise merupakan
meletakkan
60 x 75 bela atribut terkait
printer, telepon
cm. h estetika dan
faximile, dan alat
Tinggi kan keindahan.
tulis.
75 cm an Warna meja
disesua atau kantor yang
ikan kiri, baik adalah 4.6.2. Analisis Planning
dengan atau warna yang Matrix
pembe 2 tidak kontras
ntukan laci dengan warna Proses integrasi
jarak dise benda yang QFD dan conjoint
antara bela sedang analysis mulai
mata h dikerjakan dilakukan pada tahap
orang kan karyawan. ini dengan
yang an Apabila warna memodifikasi
sedang dan terlalu gelap framework QFD
menulis kiri dan terang konventional.
atau kary maka hal ini Modifikasi ini
memba wan akan dilakukan dengan
ca . memperberat menghapus beberapa
(denga Peru kerja mata dan pembahasan yang
n sah otak karena biasanya ada di
duduk aan melihat sesuatu planning matrix yaitu
diatas di yang kontras. sales point sampai
kursi). Gre Kelelahan dan dengan goal and
2. Keterse sik kejenuhan mata improvement ratio.
diaan belu serta otak ini Pada penelitian ini,
jumlah m akan bagian planning
laci me berpengaruh matrix berisikan nilai
Laci mpr pada utilitas dan
memili odu keefektifan kepentingan relatif
ki ksi kerja karyawan. yang dihasilkan dari
fungsi laci Oleh sebab itu, proses conjoint
yang men pada atribut analysis. Nilai utilitas
cukup jadi warna dipiliha dan nilai kepentingan
vital atri warna putih, yang dimaksud adalah
dalam but abu- abu, coklat nilai utilitas dan
kaitann tam muda, dan kepentingan
ya bah coklat tua. keseluruhan hasil
dengan an survei serta nilai
penyim dari setiap segmen yang
panan mej telah dijelaskan di sub
berkas- a bab sebelumnya.
berkas kant Nantinya nilai
yang or kepentingan ini
sedang kary dihitung dengan nilai
dan awa pembobotan respon
sudah n. teknis.
dikerja 3. Kete Dengan adanya
kan. rsed aplikasi conjoint
Posisi iaan analysis, diharapkan
penem tum perusahaan mengerti

Integrasi QFD dan ... (D. Y. Irawati, et al.)


63
tentang
karakteristik
masing-masing
konsumen dan
terhindar dari
pengembangan
respon teknis
yang sia-sia.
Disamping itu,
perusahaan dapat
lebih fokus
dengan proses
pengembangan
produk yang
sesuai dengan
preferensi
konsumen dan
kepentingan
perusahaan.
Planning matrix
disajikan pada
Gambar 5.

63 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 13 No. 2, Oktober 2014:618-640


Gambar 5. Bagian Planning Matrix

4.6.3. Analisis Technical Response


4. Menggunakan sistem knock down
Kolom technical response dihasilkan dari Sistem knock down merupakan sistem
pihak perusahaan. Adanya technical perakitan atau bongkar pasang yang
response diharapkan mampu menjawab dapat dilakukan oleh konsumen.
Perakitan ini mudah dilakukan karena
customer needs. Technical response yang
perusahaan akan memberikan cara-cara
diperoleh adalah sebagai berikut:
pemasangan dalam waktu yang singkat.
1. Stiker cover cup
Keuntungan dari sistem ini adalah
Stiker cover cup merupakan stiker yang
perusahaan dapat menjual terpisah
berfungsi untuk menutupi hasil
fitur-fitur tambahan yang lain dan
perakitan supaya meja kantor hasil
konsumen memiliki banyak pilihan
perakitan tetap terlihat indah.
dalam memutuskan pembelian meja
2. Penambahan minifix housing kantor yang sesuai dengan kebutuhan.
Minifix housing merupakan dasar lubang Sistem knock down menjadi pilihan
atau rumah yang menjadi tempat yang tepat sehingga sistem meja kantor
minifix bolt untuk terkunci, sehingga lebih modern, mempermudah sistem
minifix bolt berada pada posisi yang pengiriman, dan pembelian oleh
tepat dan ketat. konsumen.
3. Penambahan minifix bolt 5. Membuat lubang sambungan yang tepat
Minifix bolt merupakan elemen yang Pembuatan lubang sambungan
sangat dasar untuk membangun berkaitan erat dengan sistem knock
furnitur, bagian ini menentukan down. Jika posisi dan lebar lubang
karakteristik dan kualitas mej kantor. sambungan tidak sesuai maka akan
Minifix bolt berfungsi sebagai menghasilkan meja kantor yang tidak
penyambung rakitan. Jika minifix bolt kuat serta posisi meja yang tidak
tertancap kuat maka sambungan meja seimbang.
kantor akan kuat, begitupun sebaliknya.
6. Human resources
Minifix bolt memiliki kekhasan yaitu
Human resoures yang handal dapat
posisinya tidak teramati secara
mempercepat, mempermudah,
langsung karena posisi minifix bolt
menangani kegiatan produksi serta
berada tertancap didalam bahan meja
berpikir ke depan dalam
kantor.
mengembangkan produk, mengatasi
masalah yang timbul, menerima serta
menanggapi masukkan dan kritik konsumen sebagai upaya untuk
tetap dapat bersaing dengan competitor
secara optimal terutama dari faktor air
dan memenuhi kepuasan konsumen.
atau kelembaban udara. Paper PVC
7. Penambahan cover cup french walnut digunakan untuk pelapisan bagian
Penambahan cover cup berfungsi untuk permukaan atas meja kantor.
menutupi minifix housing sehingga Disamping untuk pelindung permukaan
pemakaian minifix housing tidak meja kantor, pilihan warna dan desain
merusak keindahan meja kantor. warna paper PVC sangat bervariasi.
Disamping itu, penambahan cover cup 11. Penambahan penyangga bahan plastik
juga terkait alasan kenyamanan composite
pengguna meja kantor.
Plastik composite yang dimaksud pada
8. Penambahan dowel plastik ulir technical response adalah penyangga
Dowel plastik ulir merupakan pen bulat untuk fitur pendukung yang terbuat dari
terbuat dari jenis plastik yang plastik composite.
digunakan untuk melakukan 12. Penambahan jenis material MDF
penyambungan pada rakitan meja Material MDF adalah adalah jenis
kantor. Meskipun telah dilakukan material kayu yang terbuat dari
sambungan dengan minifix bolt namun serpihan material halus dengan ikatan-
karena meja kantor memerlukan ikatan materialnya sangat kuat
kekuatan khusus maka dilakukan sehingga material MDF cocok digunakan
penambahan dengan dowel disetiap untuk tumpuan kaki.
sambungan sehingga akan lebih kuat.
9. Penambahan sheet paper 4.6.4. Analisis Hubungan Antar Technical
Sheet paper digunakan untuk melaisi Response
permukaan partikel board sehingga Hubungan antara atribut customer needs
tampilan luar tampak lebih indah. Sheet dan technical response disusun dalam
paper memiliki berbagai macam warna bentuk matriks. Matriks ini menilai kuat atau
dan desain warna. Desain warna adalah tidak hubungan antara technical response
corak paper yang dapat mendukung dan atribut produk yang merupakan
warna paper, contohnya adalah warna kebutuhan konsumen. Masing-masing
cokelat diikuti dengan corak serat kayu. hubungan dalam House of Quality
Disamping terkait fungsinya untuk dibobotkan sebagai berikut:
keindahan, pemakaian sheet paper  Hubungan kuat antara respon teknikal
dapat memperpanjang umur partikel dengan atribut kebutuhan konsumen,
board artinya melindungi partikel board bobot kategori ini adalah 9.
dari faktor-faktor dari luar yang dapat  Hubungan sedang antara respon teknikal
mempercepat proses kerusakan. Sheet dengan atribut kebutuhan konsumen,
paper biasanya untuk pelapisan bobot kategori ini adalah 3.
dibagian sudut furnitur.  Hubungan lemah antara respon teknikal
dengan atribut kebutuhan konsumen,
10. Penambahan sheet PVC bobot kategori ini adalah 1.
Sheet PVC merupakan jenis laminasi
yang lebih baik dari sheet paper. Jenis Hubungan antara technical response
laminasi ini dilapisi oleh plastik sehingga dengan atribut-atribut customer needs dapat
elemen ini dapat melapisi meja kantor dilihat di Gambar 6.
Gambar 6. Pembobotan Hubungan antara Technical Response dengan Customer Needs

Pada bagian ini, dijelaskan hubungan


membutuhkan tempat lubang yang tepat
antar technical response. Beberapa technical
dalam mengaitkannya. Jika lubang
response yang memiliki hubungan yang kuat
sambungan tidak pada posisi dan
adalah:
kedalaman yang tepat maka sistem
a. Penggunaan minifix housing, minifix bolt
knock down ini kurang berhasil dalam
dan dowel berhubungan dengan sistem
penerapannya. Sistem knock down yang
knock down
kurang baik akan menyebabkan
Meja kantor yang terbuat dari partikel
konsumen kesulitan dalam merakit dan
board apabila menggunakan sistem
tentunya meja kantor tidak akan
knock down bergantung penuh dengan
terpasang dengan baik dan seimbang.
penggunaan baut/pengkait. Strukturnya
yang rapuh membuat penanganan d. Pembuatan lubang yang tepat
produksi meja kantor berbeda dengan berhubungan dengan kemampuan para
yang terbuat dari kayu asli. Meja kantor personil
yang terbuat dari partikel board tidak Pembuatan lubang yang tepat
dapat hanya dirakit dengan membuat membutuhkan keahlian, pengalaman
lubang aduan tapi harus dirakit dengan personil yang handal, karena apabila
bantuan baut atau pengkait. Jenis baut kemampuan personil kurang maksimal
pada technical respose ini adalah minifix maka akan dapat terjadi kesalahan besar
housing, minifix bolt dan dowel plastik dari tindakan kecil.
ulir.
e. Pembuatan lubang yang tepat
b. Minifix housing terhadap minifix bolt berhubungan dengan minifix housing dan
Supaya hasil rakitan kuat dan tidak dowel
mudah terlepas, maka diperlukan Minifix housing dan dowel membutuhkan
tempat/lubang pengunci yaitu minifix lubang yang tepat, tidak longgar. Jika
housing. Minifix housing menjadi tempat lubang terlampau longgar maka minifix
pengunci minifix bolt. housing dan dowel tidak dapat terpasang
secara maksimal. Lubang yang dibuat
c. Menggunakan sistem knock down dengan
kurang lebih sesuai diameter, panjang,
membuat lubang sambungan yang tepat.
serta posisi elemen tersebut.
Sistem knock down berhubungan dengan
bongkar pasang, dimana pemasangan Beberapa technical response yang
bagian-bagian meja kantor perlu ada memiliki hubungan yang lemah adalah
pengkaitnya sehingga dapat terpasang sebagai berikut:
dengan kuat. Pengait ini tentunya
a. Penambahan baut berhubungan dengan lubang sambungan yang tepat.
Penambahan baut berhubungan dengan
4.6.5. Analisis Technical Matrix
fungsinya. Apabila ada penambahan baut
untuk tujuan merakit fitur tambahan, Technical matrix berisi bobot respon
maka harus ada baut jenis baru atau teknis secara keseluruhan dan pada setiap
lama yang tetap memperhatikan setiap segmen berupa nilai persentase kepentingan
lubang pengkaitnya. Lubang ini terkait relatif. Persentase kepentingan relatif
posisi, kedalaman, diameter lubang. respon teknis merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan prioritas respon teknis yang
b. Ketersediaan personil yang handal
harus mendapat perhatian perusahaan
berhubungan dengan variasi warna.
dalam kaitannya dengan pengembangan
Penentuan warna pada meja kantor
produk sesuai kebutuhan konsumen. Pada
membutuhkan pihak personil yang handal
Tabel 7 dapat diketahui tindakan yang perlu
terkait pengetahuannya tentang
dilakukan untuk membuat meja kantor
penampilan dan keputusannya dalam
sesuai preferensi konsumen.
menentukan warna dari banyak pilihan
yanga ada.
Tabel 7. Nilai Kepentingan Relatif pada
c. Minifix housing berhubungan dengan Technical Matrix
penambahan cover cup. No Technical All Seg. Seg. Seg.
Setiap sudut perakitan dengan minifix response 1 2 3
housing perlu dilakukan penutupan 1 Stiker cover 1,82 1,27 5,86 2,62
cup 25MM
dengan cover cup untuk menjaga
2 Penambahan 8,20 8,45 8,80 12,6
penampilan meja kantor dan
minifix
meningkatkan keamanan pengguna dari housing
goresan permukaan minifix housing. 3 Penambahan 5,47 5,18 8,80 12,2
minifix bolt
d. Penggunaan penyangga berbahan plastik
15 MM
composite sistem berhubungan dengan 4 Menggunakan 5,47 6,54 0 10,1
sistem knock down, minifix bolt, dan sistem knock
minifix housing. down
Penyangga ini merupakan technical 5 Membuat 16,4 15,5 26,4 13,1
response untuk penambahan fitur lubang
pendukung. Untuk mempermudah sambungan
yang tepat
pemasangan maka dilakukan sistem
6 Penambahan 3,64 3,45 5,86 4,2
knock down dengan elemen sambungan
cover cup
minifix housing dan minifix bolt. French
e. Penambahan jenis material MDF walnut
7 Penambahan 8,20 8,45 8,80 3,9
berhubungan dengan pemilihan minifix
dowel plastik
housing dan minifix bolt ulir
Material MDF untuk penambahan fitur 8 Personil 9,79 8,46 18,9 6,2
tumpuan kaki dan fitur pendukung akan handal
memerlukan elemen sambungan yang 9 Penambahan 15,0 14,7 8,23 8,4
sesuai, yaitu minifix housing dan minifix sheet paper
bolt. 10 Penambahan 17,7 18,0 8,23 9,4
sheet PVC
f. Penggunaan sistem knock down
berhubungan dengan ketersediaan 11 Penambahan 0 0 0 9,2
plastik
personil yang handal. composite
Hal ini masih berhubungan karena 12 Penambahan 8,20 9,81 0 7,5
sebelum konsumen mengerti cara jenis material
perakitan yang baik dan benar, personil MDF
harus terlebih dahulu paham sistem
knock down, terutama untuk cara Sesuai dengan Tabel 7 diketahui pada
merakit. Personil tersebut akan segmen 1 urutan technical response yang
menuangkan cara perakitan pada lembar perlu dilakukan perusahaan adalah
petunjuk, dari mulai tahap per tahap melakukan penambahan sheet PVC untuk
sampai dengan penggunaan baut sesuai melapisi penambahan fitur tumpuan kaki,
dengan tahapan. membuat lubang sambungan yang tepat,
penambahan sheet paper, penambahan
jenis MDF, ketersediaan personil yag handal,
penambahan dowel plastik, penambaahan
minifix housing, menggunakan sistem knock
down, penambahan minifix bolt, cover cup, dan penambahan penyangga dengan bahan
penambahan cover cup, penambahan stiker plastik composite. Prioritas technical response yang perlu
dilakukan perusahaan dapat dilakukan
penambahan dowel plastik ulir, penggunaan
dengan batasan nilai kepentingan absolut
minifix housing, penambahan jenis material
lebih besar dari 128,96. Nilai ini merupakan
MDF, penambahan minifix bolt, melakukan
nilai rata-rata kepentingan absolut.
sistem knock down, penambahan cover cup,
Berdasarkan batasan tersebut, technical
stiker cover, dan penambahan penyangga
response yang dipilih adalah melakukan
berbahan dasar plastik composite. Prioritas
penambahan sheet PVC untuk melapisi
technical response yang perlu dilakukan
penambahan fitur tumpuan kaki, membuat
perusahaan sesuai dengan batasan nilai
lubang sambungan yang tepat, penambahan
rata-rata kepentingan absolut (113,243)
sheet paper, penambahan jenis MDF,
adalah penambahan sheet PVC, membuat
ketersediaan personil yag handal,
lubang sambungan yang tepat, penambahan
penambahan dowel plastik, penambahan
sheet paper, ketersediaan personil yang
minifix housing.
handal. HOQ secara keseluruhan dapat
Untuk memenuhi kebutuhan segmen 2 dilihat pada Gambar 11.
adalah maka urutan technical response yang
perlu dilakukan perusahaan adalah membuat
lubang sambungan yang tepat, ketersediaan 4.6.6. Analisis Perceived Value
personil yang handal, penambahan minifix
housing, penambahan minifix bolt, Hasil survei yang diperoleh untuk
penambahan dowel platik ulir, penambahan perceived value dapat dilihat pada Gambar 7
sheet PVC, penambahan sheet paper, sampai Gambar 10.
penambahan cover cup dan stiker cover
cup, menggunakan sistem knock down,
penambahan penyangga berbahan dasar
plastik composite dan penambahan jenis
material MDF. Berdasarkan batasan nilai
rata-rata kepentingan absolut (120,5)
technical response yang dipilih membuat
lubang sambungan yang tepat, ketersediaan
personil yang handal, penambahan minifix
housing, penambahan minifix bolt,
penambahan dowel platik ulir.
Sesuai dengan kebutuhan segmen 3,
technical response yang perlu dilakukan Gambar 7. Diagram Perceived Value
perusahaan supaya produk sesuai dengan Responden Penambahan 1 Laci
keinginan konsumen adalah membuat
lubang sambungan yang tepat, penambahan
minifix housing, penambahan minifix bolt, Berdasarkan Gambar 7 tentang besarnya
menggunakan sistem knock down, harga yang diharapkan responden untuk
penambahan sheet PVC, penambahan sheet penambahan 1 laci yaitu minimum Rp.
paper, penambahan jenis material MDF, 350.000 dan maksimun sebesar Rp.
ketersediaan personil yang handal, 1.500.000. Harga yang diharapkan
penambahan cover cup, penambahan dowel responden untuk penambahan 1 laci paling
plastik ulir, dan penambahan stiker cover banyak terjadi pada range Rp. 1 -
cup. Prioritas technical response yang perlu Rp.500.000 sebesar 50%, kemudian range
dilakukan perusahaan supaya produk sesuai Rp. 500.000 - Rp. 600.000 sebesar 40 %
dengan keinginan konsumen berdasarkan dan range > Rp.600.000 sebesar 10%. Pada
nilai rata-rata kepentingan absolute saat pengisian kuisioner, semua orang mau
(212,49) adalah membuat lubang untuk membayar atas penambahan 1 laci.
sambungan yang tepat, penambahan minifix
housing, dan penambahan minifix bolt.
Secara keseluruhan technical response
yang perlu dilakukan perusahaan untuk
mengembangkan produknya adalah
penambahan sheet PVC, membuat lubang
sambungan yang tepat, penambahan sheet
paper, ketersediaan personil yang handal,
mencapai 70 %. Responden yang mau
membayar > Rp. 150.00 sebesar 23,33%.

Gambar 8. Diagram Perceived Value


Responden Untuk Penambahan
2 Laci
Gambar 10. Diagram Perceived Value
Berdasarkan Gambar 8 tentang besarnya Responden Untuk Penambahan
harga jika harga penambahan 2 laci Fitur Pendukung
ditetapkan antara Rp. 800.000 – Rp.
900.000 maka kemauan membayar Berdasarkan Gambar 10 harga terbesar
responden adalah sebesar 53,33%. Dan jika yang bersedia dibayarkan responden
harga yang ditetapkan > Rp. 900.000 maka terhadap penambahan fitur pendukung
kemauan membayar responden sebesar adalah Rp. 450.000 dan harga minimum
33,33%. Harga terendah yang bersedia sebesar Rp. 0 (6,67%). Harga minimum ini
responden bayarkan adalah Rp. 1 - Rp. diisi oleh 1 responden. Responden ini adalah
800.000 sebesar 13,33 %. Responden responden yang juga menolak untuk
secara keseluruhan bersedia untuk membayar penambahan tumpuan kaki.
menambahkan biaya ketika mereka Range harga yang menjadi harapan
menambah fitur meja kantor 2 laci. Harga responden terbanyak adalah Rp. 150.000 -
terendah yang berani dibayarkan konsumen Rp. 250.000 sebesar 70%, responden yang
adalah sebesar Rp. 600.000 dan tertinggi mengharapkan harga > Rp. 250.000 -
adalah Rp. 2.200.000. sebesar 23,33%.
Harapannya setelah diketahui nilai
kemampuan beli konsumen, perusahaan
dapat melihat gambaran harga yang berani
dibayarkan oleh konsumen dalam melakukan
penambahan fitur. Perusahaan selanjutnya
dapat menghitung biaya produksi untuk 1
laci, 2 laci, tumpuan kaki, dan fitur
pendukung dan profit yang diharapkan
selanjutnya membandingkan harga tersebut
dengan harga konsumen. Harga konsumen
yang mendekati harga yang ditetapkan
Gambar 9. Diagram Perceived Value perusahaan dapat menjadi salah satu
Responden Untuk Penambahan masukan untuk menetapkan harga jual.
Tumpuan Kaki

Berdasarkan Gambar 9 besarnya nilai


5. KESIMPULAN DAN SARAN
kemauan membayar dari responden untuk
penambahan tumpuan kaki yaitu minimum Berdasarkan integrasi Quality Function
Rp. 0 (6,67%) dan maksimum sebesar Rp. Deployment (QFD) dan conjoint analysis ini
200.000. Responden yang tidak bersedia serta estimasi perhitungan perceived value,
membayar dengan adanya penambahan maka didapatkan kesimpulan sebagai
tumpuan kaki sebanyak 1 orang. Responden berikut:
tersebut beranggapan bahwa tumpuan kaki 1. Aplikasi conjoint analysis dapat menjadi
seharusnya sudah terhitung dengan meja masukan bagian customer needs pada
kantor. Mayoritas responden bersedia QFD dan nilai kepentingan relatif hasil
membayar harga terhadap penambahan conjoint analysis menjadi masukan pada
tumpuan kaki sebesar Rp. 50.000 – Rp. tahap planning matrix.
150.000, responden yang bersedia 2. Conjoint analysis dapat menjadi masukan
membayar dengan range harga tersebut untuk memperoleh nilai kepentingan
relatif setiap segmen yang terbentuk dari cluster analysis.
3. Model integrasi QFD dan conjoint analysis
bertujuan untuk memperoleh technical [5] Herman, Steve dan Rob, Klein.(1995),
response sesuai dengan preferensi “Improving the Predictive Power of
konsumen. Dari model integrasi ini juga Conjoint Analysis”, Marketing Research,
dapat diketahui technical response Vol. 7 No. 4, Hal. 29-31.
berdasarkan segmen pasar yang [6] Orme, B. (2002). “Formulating
terbentuk. Attributes and Levels in Conjoint
4. Dari nilai utilitas keseluruhan didapatkan Analysis”, Research Paper Series,
kombinasi meja kantor terbaik Sawtooth Software, Inc.
berdasarkan preferensi konsumen adalah [7] Pullman, M. E.,Moore, W. L. dan
dominan warna putih, tidak Wardell, D. G. (2002), "A Comparison
membutuhkan penambahan fitur laci, Of Quality Function Deployment And
tidak perlu penambahan fitur pendukung, Conjoint Analysis In New Product
ukuran meja 120 x 60 x 75 cm, dan Design", The Journal of Produict
terdapat tumpuan kaki. Innovation and Management, Vol.19,
5. Berdasarkan segmentasi preferensi hal. 354-365.
terbentuk tiga klaster, yaitu klaster [8] Katz, G. M. (2004),”Practioner Note: A
warna, klaster ukuran, dan klaster Response to Pullman et al.'s (2002),
ketersediaan laci. Comparison of Quality Function
6. Salah satu masukan untuk menetapkan Deployment versus ConjointAnalysis”,
harga jual produk tambahan tersebut The Journal of Product Innovation and
adalah dengan mengetahui perceived Management, Vol. 21, hal.61-63.
value konsumen. Penambahan 1 laci
[9] Chaudhuri, A danBhattacharyya, M.
berkisar Rp. 1 - Rp. 500.000,
(2005), “Linking Quality Function
penambahan 2 laci adalah Rp. 800.000 –
Deployment with Conjoint Study for
Rp. 900.000, penambahan tumpuan kaki
New Product Development”,IEEE
adalah Rp. 50.000 – Rp. 150.000, dan
International Conference on Industrial
penambahan fitur pendukung Rp.150.000
Informatics (INDIN).3rd, hal. 396-401.
- Rp. 250.000.
[10] Baishu, Li dan Fengli, Wu. (2011),
Berdasarkan kesimpulan yang telah “Analyzing the Variety of Customer
didapat dari penelitian, maka terdapat saran Needs for Product Family Design by
yang dapat digunakan untuk proses integrasi Integrating Conjoint Analysis and
QFD dan conjoint analysis selanjutnya yaitu Quality Function Deployment”,
penelitian selanjutnya dapat International Conference on Digital
mempertimbangkan sales point dan goal Manufacturing & Automation, Vol.2, hal.
pada planning matrix serta selanjutnya 203-206.
dapat menggunakan atribut produk yang [11] Dolan, Robert J. (2001), “Analyzing
lebih banyak sehingga produk yang Consumer Preferences”, Harvard
dikembangkan lebih lengkap. Business School. Document 9-599-112.
[12] Luce, D.R., dan Tukey, J.W. (1964).
“Simultaneous Conjoint Measurement:
DAFTAR PUSTAKA A New Type Of Fundamental
Measurement”, Journal of mathematical
[1] Sullivan, L.P. (1986), “Quality Function psychology, Vol. 1, hal. 1-27.
Deployment”. Quality Progress,Vol.34,
No.6, hal. 39–50.
[13] Hair, Joseph F., et al. (2009),
Multivariate Data Analysis: A Global
[2] Bossert, J.L. (1991), Quality Function Perspective, 7th ed”, Upper Saddle
Deployment: A Practitioner’s Approach, River: Prentice Hall, New York.
ASQC Quality Press: Milwaukee, WI.
[14] Suharjo, B. (2001), “New Product
[3] Cohen, Lou (1995), Quality Function Development with Conjoint Analysis”,
Deployment: How to Make QFD Work Capricorn MARS Indotama.
for You, Addison-Wesley Publishing
[15] Krestonea, Rhoi Agung. (2010).
Company, New York.
Penerapan Metode Analisis Konjoin
[4] Reilly, Norman B. (1999),The Team Terhadap Preferensi Konsumen Susu
Based Product Development Guidebook, Rumah Tangga Untuk Pengembangan
ASQ Quality Press, Milwaukee Konsep Produk Susu Cair Olahan Di
Wisconsin. Perusahaan Susu Sehat Mangli-Jember.
Tesis, Statistika. ITS, Surabaya.
[16] Malhotra, N., K. (1993), Marketing
Research. An Applied Orientation,
Prentice Hall, New York.
[17] Weinstein, A. (2004), Handbook of
Market Segmentation: Strategic
Targeting for Business and Technology
Firms, 3rd Edition, The Haworth Press,
Inc, Binghamton, New York.
[18] Akao,
Y. (1990), Quality Function
Deployment-Integrating Customer
Requirements into Product Design,
Productivity Press.
belkcollgefbusiness.uncc.edu/jaredhans
en/Teaching/conjoint.pdf diakses 13 Mei
2014
[19] Daetz, D., Barnard, B., Norman,
R., 1995. Statistical methods for rates
and proportions. Wiley, New York, USA.
[20] She, X. X., Tan, K. C., dan Xie, M.
(2000), “An Integrated Approach to
Innovative Product Development Using
Kano’s Model and QFD”, European
Journal of Innovation Management, Vol.
3, No. 2, hal. 91–99.
[21] Woodruff, R. B. (1997), “Customer
Value: The Next Source For Competitive
Advantage”, Journal of The Academy of
Marketing Science, Vo. 25, No. 2, hal.
139-153.
[22] Ravald, A. dan Gronroos, C.
(1996), “The value concept and
relationship marketing”, European
Journal of Marketing, Vol. 30, No. 2, hal.
19-30.
[23] Ancok, D. 1997. Teknik
Penyusunan Skala Pengukuran.
Yogyakarta. Pusat Penelitian
Kependudukan Universitas Gajah Mada.
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

Gambar 11. House of Quality Secara Keseluruhan

640 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 13 No. 2, Oktober 2014:618-640

You might also like