Professional Documents
Culture Documents
Tugas Inovasi Pendidikan
Tugas Inovasi Pendidikan
MAKALAH
Oleh :
Aida Putri Nurmala 1204.18.4780
Marlin 1204.18.4800
Mastri 1204.18.4801
Susi Setiani 1204.18.4826
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi
Kata innovation (Bahasa Inggris) sering diterjemahkan segala hal yang baru
atau pemberharuan (S. Wojowasito,1972). Inovasi adalah suatu ide, barang,
kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi diadakan untuk mencapai
tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.1
1
Saud, Syaefudin Udin.2010.Inovasi Pendidikan.Bandung: Alfabeta. Hal. 10
2
Saud, Syaefudin Udin.2010.Inovasi Pendidikan.Bandung: Alfabeta. Hal. 12
1
treats the term innovation in this fashion.
( Zaltman,Duncan,Holbek,1973:7)
4. Innovation is ….. the creative selection,organization and utilization of
human and material resources in new and unique ways which will result
in the attainment of a higfer level of achievement for the defined goals
and objectives. (Huberman,1973:5)
5. Innovation is a species of the genus “change”. Generallly speaking it
seems useful to define an innovation as a deliberate,novel,specific
change,which is thought to be more efficacious in accomplishing the goal
of system. From the point of view of this book (innovation in education),it
seem helpful to consider innovations as being willed and planned for
rather than as accruing haphazardly. (Matthew B. Miles,1964:14)
6. An innovation is an idea,practice,or object that is perceived as new by an
individual or other unit of adoption. It matters little,so far as human
behavior is concerned,whether or not an idea is “objectively” new as
measured by the laps of time since its first use or discovery. The
perceived newness of the idea for the individual determenines his or her
reaction to it. If the idea seems new to the individual,it is an innovation.
( M. Rogers,1983:11).
1. Perubahan, adalah; mempunyai arti yang sangat luas dan tidak selalu harus
berarti suatu peningkatan. Istilah ini mempunyai konotasi baik dengan
kemajuan maupun dengan kemunduran.
2. Inovasi, berhubungan dengan pendidikan diinterpretasikan sebagai
peningkatan dari teknik pendidikan yang relatif bersifat sebagian atau
fragmentaris. Jadi secara umum hal ini terbatas pada perluasan dan
peningkatan teknik pendidikan yang ada dan tidak mutlak harus
bertentangan secara fundamental dengan praktik yang ada.
3
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 23
2
3. Pembaharuan, istilah ini juga berhubungan dengan peningkatan yang
secara umum dapat meliputi beberapa aspek inovasi tetapi yang
berkelanjutan.
Dalam konteks lain inovasi adalah pengenalan cara-cara baru atau kombinasi
baru dari cara-cara lama dalam mentrasformasikan input menjadi output sehingga
menghasilkan perubahan besar dalam perbandingan antara nilai guna dan harga
yang ditawarkan kepada konsumen dan atau pengguna (Fontana, 2009: 22). 4
Dari beberapa pendapat di atas, jelaslah bahwa inovasi adalah
memperkenalkan ide baru atau barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru
yang lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dalam konteks ini tentu saja
inovasi biasanya berhubungan dengan kreativitas manusia. Bahkan hakikat
inovasi atau innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti yaitu
membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru.5
Sa’ud (2011:4) menyimpulkan bahwa inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang
praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan
sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat). Hal
yang baru itu dapat berupa invensi atau discovery, yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah.6
Inovasi diartikan “penemuan” yang kemudian dimaknai sebagai sesuatu yang
baru bagi seseorang atau sekelompok orang baik berupa discovery maupun
invention untuk mencapai tujuan atau untuk memecahkan masalah tertentu.
Dalam inovasi tercakup discovery dan invention. 7
Kata kunci lainnya dalam pengertian inovasi adalah yang baru. Hamijoyo
dalam Wijaya dkk (1992:6) menjabarkan bahwa kata “baru” diartikan sebagai apa
saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima
pembaharuan, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi,
yang lebih penting dari sifatnya yang baru adalah sifat kualitatif yang berbeda dari
4
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 23
5
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 24
6
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 25
7
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 25
3
sebelumnya. Makna kualitatif berarti bahwa inovasi itu memungkinkan adanya
reorganisasi atau pengaturan kembali dalam bidang yang mendapat inovasi.8
Saat ini manusia berada di tengah-tengah samudera hasil inovasi. Ada inovasi:
pengetahuan, teknologi, ICT, ekonomi, pendidikan, sosial, dan lain sebagainya.
Inovasi dapat dikelompokkan pula atas inovasi besar dan inovasi kecil-kecil,
namun sangat banyak wujudnya. Begitu pula, inovasi itu tidak harus mahal.
Proses pencapaian hasil inovasi itu dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja,
dan di mana saja. Kalau leluhur manusia ini tidak inovatif, maka manusia
semuanya akan tetap tinggal di gua-gua, dalam kegelapan dan tanpa busana,
apalagi memiliki kenderaan yang super canggih, seperti pesawat terbang dan
mobil-mobil terkini.9
Bagaimanapun, setiap inovasi adalah satu ide atau konstelasi ide, yang
menurut kodratnya hanya dalam organisasi sentral, dalam tata pikir yang bersifat
rohaniah. Inovasi akan tampak nyata jika telah menjadi kelakuan, tindakan atau
sesuatu barang yang dihasilkan sebagai konsekuensi inovasi yang dilakukan
seseorang atau kelompok dalam organisasi dan atau masyarakat tertentu.10
Inovasi adalah perubahan yang direncanakan, yang bertujuan untuk
memperbaiki praktik menuju keadaan yang lebih baik. Tegasnya inovasi adalah
sesuatu yang baru, yang membuat terciptanya suasana baru karena adanya cara
baru untuk memenuhi kebutuhan manusia (Ancok, 2011:3). Lebih jauh dijelaskan
Ancok (2011) pemilihan istilah inovasi bukan suatu kebetulan. Kita dapat saja
memilih istilah untuk menunjukkan inovasi dengan menggunakan kata-kata
seperti pekerjaan pengembangan, pengembangan sekolah, perubahan pendidikan
atau reformasi. Demi menghindari makna konotatif yang sudah melembaga dalam
bidang pendidikan tradisional, maka dapat dipilih istilah inovasi. Dengan
demikian kita dapat berada pada posisi yang lebih bebas untuk memberikan isi
dan makna yang mandiri kepada istilah tersebut. Lebih jauh, inovasi adalah kata
menginternasional yang telah merambah ke bahasa Norwegia dengan sangat cepat
dalam berbagai bidang profesional dan keorganisasian. Tentu saja penting untuk
8
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 25
9
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 25
10
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 25
4
ditekankan di sini bahwa perubahan pada praktik yang ada harus didasarkan atas
fondasi profesionalisme dan tingkat keahlian yang tinggi dalam bidang yang
bersangkutan.11
Inovasi adalah perubahan yang direncanakan, yang bertujuan untuk
memperbaiki praktik menuju keadaan yang lebih baik. Tegasnya inovasi adalah
sesuatu yang baru, yang membuat terciptanya suasana baru karena adanya cara
baru untuk memenuhi kebutuhan manusia (Ancok, 2011:3).12
Lebih jauh dijelaskan Ancok (2011) pemilihan istilah inovasi bukan suatu
kebetulan. Kita dapat saja memilih istilah untuk menunjukkan inovasi dengan
menggunakan kata-kata seperti pekerjaan pengembangan, pengembangan sekolah,
perubahan pendidikan atau reformasi. Demi menghindari makna konotatif yang
sudah melembaga dalam bidang pendidikan tradisional, maka dapat dipilih istilah
inovasi. Dengan demikian kita dapat berada pada posisi yang lebih bebas untuk
memberikan isi dan makna yang mandiri kepada istilah tersebut. Lebih jauh,
inovasi adalah kata menginternasional yang telah merambah ke bahasa Norwegia
dengan sangat cepat dalam berbagai bidang profesional dan keorganisasian. Tentu
saja penting untuk ditekankan di sini bahwa perubahan pada praktik yang ada
harus didasarkan atas fondasi profesionalisme dan tingkat keahlian yang tinggi
dalam bidang yang bersangkutan.13
Sesungguhnya kata kunci dalam inovasi adalah “perubahan”. Ide, gagasan,
pemikiran untuk perubahan yang dapat diimplementasikan dalam kaitannya
dengan semua bidang kehidupan untuk menjadi lebih baik sebagai makna utama
inovasi. Perubahan dapat terjadi secara kebetulan dan tidak sistematis, tetapi agar
perubahan dapat disebut sebagai inovasi, perubahan tersebut harus mengandung
unsur kesadaran dan perenungan yang kuat. Di sinilah kata “perencanaan”
digunakan. Ini berarti bahwa para perancang perubahan harus tahu apa yang ingin
diubah, mengapa dan bagaimana cara mengubahnya. Dengan kata lain para
pembaharu juga harus tahu ke mana arah yang akan dituju atau dengan kata lain:
pembaharu harus memiliki sasaran yang sudah ditetapkan secara jelas. Akan
11
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 26
12
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 26
13
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 26
5
tetapi, ini tidak berarti bahwa manusia dituntut secara mutlak untuk merencanakan
setiap langkah dalam perubahan itu sebelumnya. Tuntutan semacam ini akan sulit
untuk dipenuhi.14
Inovasi dalam bidang arsitektur yang khas Indonesia juga bisa ditemui dalam
wujud berbagai candi yang sudah dibangun oleh nenek moyang bangsa di tahun
700-900-an tanpa ada bantuan teknologi canggih seperti derek pengangkut, alat
potong dan semen perekat seperti di zaman modern. Sangat menarik bahwa candi-
candi tersebut relatif masih tetap utuh sampai sekarang. Hal tersebut bisa
disaksikan pada berbagai tempat seperti kompleks candi Pandawa di dataran
tinggi Dieng, candi Brobudur, Prambanan dan Kalasan dan beberapa candi lain
seperti candi Muara Takus, Gedong Songo, serta candi-candi di berbagai tempat
lainnya. Sesungguhnya nenek moyang bangsa Indonesia memang jenius karena
mampu menghasilkan produk yang merupakan salah satu keajaiban dunia, yaitu
candi Brobudur (Ancok, 2011:7).15
Jadi, dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah gagasan atau ide baru. Jika
dihubungkan dengan pendidikan diinterpretasikan sebagai peningkatan dari teknik
pendidikan yang relatif bersifat sebagian atau fragmentaris. Jadi secara umum hal
ini terbatas pada perluasan dan peningkatan teknik pendidikan yang ada dan tidak
mutlak harus bertentangan secara fundamental dengan praktik yang ada.
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan proses panjang dan berkelanjutan untuk
mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan
penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi diri sendiri, sesama dan alam semesta,
beserta segenap isi dan peradapannya.16
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta
didik baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidup.17
14
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 26
15
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 27
16
Wardhani,Septia Risda.Konsep dan Perkembangan Pembelajaran Inovatif,1,1
17
Kristiawan,Muhammad.2016.Filsafat Pendidikan.Yogyakarta: Valia Pustaka. Hal.15
6
Menurut Prayitno (2019) yang dikutip oleh Muhammad Kritiawan dalam
buku Filsafat Pendidikan mengatakan bahwa pendidikan adalah upaya
memuliakan kemanusiaan manusia.18
18
Kristiawan,Muhammad.2016.Filsafat Pendidikan.Yogyakarta: Valia Pustaka. Hal.15
19
Kristiawan,Muhammad.2016.Filsafat Pendidikan.Yogyakarta: Valia Pustaka. Hal.15
20
Kristiawan,Muhammad.2016.Filsafat Pendidikan.Yogyakarta: Valia Pustaka. Hal.16
21
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 1
7
3. Pendidikan ialah indoktrinasi yaitu proses yang melibatkan seseorang
meniru atau mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang lain. Maka
proses indoktrinasi ini banyak bergantung kepada orang yang
mengeluarkan perintah yang patut ditiru oleh orang-orang yang
menjalankan perintah tersebut.
Dalam konteks ini dapat dipahami bahwa inovasi pendidikan adalah suatu
perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari keadaan yang ada sebelumnya
dengan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu secara maksimal dalam pendidikan. Tegasnya inovasi pendidikan
adalah inovasi (pembaruan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilakukan
untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan, inovasi pendidikan merupakan
suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal baru bagi
seseorang atau kelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi (yang
baru) atau discovery (mengubah yg lama) yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan.23
23
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 52
8
dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok
orang (masyarakat) yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam
pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan. Inovasi pendidikan di
Indonesia dapat dilihat dari empat aspek, yaitu tujuan pendidikan, struktur
pendidikan dan pengajaran, metode kurikulum dan pengajaran serta perubahan
terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses (Wijaya, 1998: 28). 24
1. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami,
diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin
bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari
sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelumnya.
2. “Kualitatif”, berarti inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau
pengaturan kembali unsur-unsur di dalam pendidikan. Jadi, bukan semata-
mata penjumlahan atau penambahan unsurunsur setiap komponen.
Tindakan menambah anggaran belanja supaya lebih banyak mengadakan
murid, guru, kelas, dan sebagainya, meskipun perlu dan penting bukan
merupakan tindakan inovasi. Akan tetapi, tindakan mengatur kembali,
jenis dan pengelompokan pelajaran, waktu, ruang kelas, cara-cara
menyampaikan pelajaran sehingga dengan tenaga, alat, uang, dan waktu
yang sama dapat menjangkau sasaran siswa yang lebih banyak dan dicapai
kualitas yang lebih tinggi adalah tindakan inovasi.
3. “Hal” yang dimaksud dalam definisi terdahulu adalah meliputui semua
komponen dan aspek dalam subsistem pendidikan. Halhal yang
diperbaharui pada hakikatnya adalah ide atau rangkaian ide. Sementara
inovasi karena sifatnya tetap bercorak mental, sedangkan yang lain
memperoleh bentuk nyata, baik buah pikiran, metode, teknik bekerja,
mengatur mendidik, perbuatan, peraturan, norma, barang dan alat.
4. “Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran
para pendidik dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih
24
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 53
25
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 53
9
banyak mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada
pembelajaran (learning), dan pengajaran (teaching) dan menghindarkan
diri dari pembaharuan perkakas (gadgeteering).
5. “Meningkatkan Kemampuan”, mengandung arti bahwa tujuan utama
inovasi pendidikan adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang dan
sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Pendeknya keseluruhan
sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat
dicapai dengans sebaikbaiknya.
6. “Tujuan”, yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran
dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur
untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi
pendidikan dilaksanakan. Sedangkan tujuan dari inovasi itu sendiri adalah
efisiensi dan efektivitas mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-
banyaknya dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut
kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat dan pembangunan), dengan
menggunakan sumberdaya tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah
yang sekecil-kecilnya (Saud, 2011:6-8).
Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat diberikan dua buah model
inovasi yang baru yaitu: Pertama “top-down model” yaitu inovasi pendidikan
yang diciptakan oleh pihak tertentu berbagai pimpinan/atasan yang diterapkan
kepada bawahan; seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Pendidikan dan kebudayaan
selama ini. Kedua “bottomup model” yaitu model inovasi yang bersumber dan
hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu proses penyelenggaraan dan hasil pendidikan.26
26
Syarafuddin,dkk.2012.Inovasi Pendidikan.Medan: Perdana Publishing. Hal. 55
10
a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan sosial,ekonomi,politik,pendidikan, dan
kebudayaan bangsa indonesia. Sistem pendidikan di indonesia belum
mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut
sehingga dunia pendididkan belum dapat menghasilkan tenaga
pembangunan yang terampil,,kreatif dan aktif sesuai dengan tuntutan
sesuai keinginan masyarakat.
b. Laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat yang menyebabkan daya
tampung, ruang, dan fasilitas pendidikan yang tidak seimbang.
c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk mendapat pendidikan yang lebih
baik. Sedangkan kesempatannya sangat terbatas.
d. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun karena tidak bisa
mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.
e. Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif, serta belum
tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan
perubahan-perubahan yang di tuntut oleh keadaan sekarang dan yang akan
datang.
f. Kurang relevansi antara program pendidikan dan kebutuhan masyarakat
yang sedanga membangun.
g. Keterbasan dana.
27
https:/id.scribd.com/document/363082403/Masalah-Yang-Menuntut-Sebuah-Inovasi (diakses
pada 2 Maret 2019)
28
https:/id.scribd.com/document/363082403/Masalah-Yang-Menuntut-Sebuah-Inovasi (diakses
pada 2 Maret 2019)
29
Rusdiana.2014.Konsep Inovasi Pendidikan.Bandung:CV. PUSTAKA SETIA. Hal. 51
11
a. Kuantitas dan pemerataan kesempatan belajar. Masalah ini mendapat
prioritas utama yang perlu ditangani, yaitu dengan menciptakan sistem
pendidikan yang mampu menampung anak didik sebanyak mungkin di
berbagai daerah;
b. Kualitas; kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, dan kurangnya fasilitas
pendidikan memengaruhi merosotnya mutu pendidikan;
c. Relevansi; kurang sesuainya materi pendidikan dengan menyusun
kurikulum baru;
d. Efisiensi dan keefektifan; pendidikan harus diusahakan agar memperoleh
hasil yang baik dengan dana dan waktu yang sedikit.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. inovasi adalah gagasan atau ide baru. Jika dihubungkan dengan
pendidikan diinterpretasikan sebagai peningkatan dari teknik
pendidikan yang relatif bersifat sebagian atau fragmentaris. Jadi secara
umum hal ini terbatas pada perluasan dan peningkatan teknik
pendidikan yang ada dan tidak mutlak harus bertentangan secara
fundamental dengan praktik yang ada.
2. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,
bangsa,dan negara.
3. inovasi pendidikan merupakan upaya dalam memperbaiki aspek-aspek
pendidikan dalam praktiknya. Untuk lebih jelasnya Inovasi pendidikan
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif
berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan
untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam
pendidikan
4. Masalah-masalah yang menuntut diadakan inovasi pembelajaran di
Indonesia, yaitu:
a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan
teknologi yang mempengaruhi kehidupan
sosial,ekonomi,politik,pendidikan, dan kebudayaan bangsa
indonesia. Sistem pendidikan di indonesia belum mampu
mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut
sehingga dunia pendididkan belum dapat menghasilkan tenaga
13
pembangunan yang terampil,,kreatif dan aktif sesuai dengan
tuntutan sesuai keinginan masyarakat.
b. Laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat yang menyebabkan
daya tampung, ruang, dan fasilitas pendidikan yang tidak
seimbang.
c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk mendapat pendidikan yang
lebih baik. Sedangkan kesempatannya sangat terbatas.
d. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun karena tidak
bisa mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.
e. Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif, serta belum
tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk
mengadakan perubahan-perubahan yang di tuntut oleh keadaan
sekarang dan yang akan datang.
f. Kurang relevansi antara program pendidikan dan kebutuhan
masyarakat yang sedanga membangun.
g. Keterbasan dana.
h. Kuantitas dan pemerataan kesempatan belajar. Masalah ini
mendapat prioritas utama yang perlu ditangani, yaitu dengan
menciptakan sistem pendidikan yang mampu menampung anak
didik sebanyak mungkin di berbagai daerah;
i. Kualitas; kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, dan kurangnya
fasilitas pendidikan memengaruhi merosotnya mutu pendidikan;
j. Relevansi; kurang sesuainya materi pendidikan dengan menyusun
kurikulum baru;
k. Efisiensi dan keefektifan; pendidikan harus diusahakan agar
memperoleh hasil yang baik dengan dana dan waktu yang sedikit.
14
DAFTAR PUSTAKA
https:/id.scribd.com/document/363082403/Masalah-Yang-Menuntut-Sebuah-
Inovasi (diakses pada 2 Maret 2019)
15