Universitas Riau

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Pengaruh information technology relatedness terhadap

kinerja perusahaan dengan knowledge management capability


sebagai variabel intervening
(penelitian terhadap perusahaan perbankan di kota Pekanbaru)

Oleh:
Syahreiza Eria
Drs. Zulbahridar, M.Si., Ak
Drs. H. Elfi Ilham, M.Ak., Ak
Universitas Riau
syahreiza@gmail.com

Abstract

The study examines whether or not and how information technology (IT) relatedness influences
corporate performance. This study proposes that knowledge management (KM) is a critical
organizational capability through which IT influences firm performance. Measurement of IT relatedness
and KM capability uses a reflective secondorder factor modeling approach for capturing
complementarities among the four dimensions of IT relatedness (IT strategy making processes, IT vendor
management processes, IT human resource management processes and IT infrastructure) and for
capturing complementarities among the three dimensions of KM capability (product KM capability,
customer KM capability, and managerial KM capability).
A survey was conducted among 79 branch managers of banking in Pekanbaru. Structural
Equation Model (SEM) was used to analyze the data using the software program of SmartPLS (Partial
Least Square).
The findings support for the hypotheses of the study. IT relatedness of business units enhances the
cross unit KM capability of the corporate. The KM capability creates and exploits cross-unit synergies
from the product, customer, and managerial knowledge resources of the corporate. These synergies
increase the corporate performance. IT relatedness of business units positively influences corporate
performance. IT relatedness also has significant indirect effects on corporate performance through the
mediation of KM capability

Keywords: Information Technology Relatedness, Knowledge Management Capability, Corporate


Performance, Second Order Construct, Partial Least Square

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 1


PENDAHULUAN Meningkatnya pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi di Indonesia
Perusahaan sebagai salah satu bentuk terutama di sektor industri keuangan tidak
organisasi pada umumnya memiliki tujuan lepas dari peran teknologi dan komunikasi.
tertentu yang ingin dicapai dalam usaha Untuk menjalankan mekanisme operasional
untuk memenuhi kepentingan para lembaga-lembaga tersebut maka dibutuhkan
anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai SDM yang mumpuni dengan teknologi yang
tujuan perusahaan merupakan prestasi canggih. Dari sinilah fungsi dan peranan
manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja teknologi sangat penting dalam menjalankan
suatu perusahaan diukur karena dapat mekanisme operasional lembaga-lembaga
dipakai sebagai dasar pengambilan keuangan, khususnya perbankan. Bahkan
keputusan baik pihak internal maupun untuk meningkatkan kualitas kerja dan mutu
eksternal. Kinerja perusahaan hendaknya pelayanan perbankan digunakan juga
merupakan hasil yang dapat diukur dan teknologi.
menggambarkan kondisi empirik suatu Berdasarkan diversifikasi resource-
perusahaan dari berbagai ukuran yang based view (RBV) dan teori ekonomi
disepakati (Oktarina, 2013). complementarities, sumber utama sinergi
Sebelum memahami masalah lintas unit pada perusahaan adalah resource
penilaian kinerja lebih jauh, maka ada relatedness dan resource complementarity
beberapa pengertian kinerja seperti yang (Tanriverdi, 2005). Keduanya masing-
telah dijelaskan oleh Helfert, 1996:67 (yang masing mampu menciptakan sinergi lintas
dikutip oleh Dwi Ermayanti tahun 2009 unit. Sinergi tersebut dapat membentuk sub
dalam Oktarina, 2013) bahwa “Kinerja additive cost dan nilai super additive.
perusahaan adalah hasil dari banyak Sinergi sub additive cost timbul dari
keputusan individual yang dibuat secara dimensi-dimensi individual information
terus menerus oleh manajemen”. Dari technology relatedness (ITR) yang terkait
pendapat tersebut dapat diketahui bahwa dengan biaya produksi. Ketika unit-unit
kinerja merupakan indikator dari baik bisnis dalam perusahaan menggabungkan
buruknya keputusan manajemen dalam biaya produksi atas penggunaan dimensi
pengambilan keputusan dan merupakan individual information technology
indikator tingkatan prestasi yang dapat relatedness yaitu: information technology
dicapai dan mencerminkan keberhasilan strategy making processes, information
manajer. technology vendor management processes,
Proses pengambilan keputusan ini information technology human resource
didasarkan pada informasi. Dalam proses management processes dan information
pengambilan keputusan yang baik, peranan technology infrastructure antar unit
model dan informasi sangat penting. Bahkan bisnisnya maka akan menghasilkan biaya
dalam perkembangan teknologi akhir-akhir ini produksi yang lebih kecil sehingga
proses pengambilan keputusan sudah
menciptakan sinergi sub additive cost.
menggunakan teknologi informasi (information
technology). Sistem dan teknologi informasi Sinergi nilai super additive timbul
juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dari complementarity empat aspek dimensi
dan efisiensi proses-proses bisnis yang ada di information technology relatedness. Karena
organisasi, sehingga menjadi proses bisnis nilai gabungan dari penggunaan
unggulan (best practice), juga mampu complementarity information technology
memfasilitasi jajaran manajer dalam relatedness dalam unit bisnis lebih besar
pengambilan putusan dan kolaborasi antar dari penjumlahan nilai-nilai individual
bagian (Putra, 2013).

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 2


information technology relatedness. unit perusahaan. Kemudian knowledge
Eksploitasi sinergi lintas unit dari management capability dapat meningkatkan
pengelolaan teknologi informasi tersebut kinerja keuangan perusahaan. Sehingga
akan berpengaruh secara positif terhadap information technology relatedness secara
kinerja perusahaan (Tanriverdi dan tidak langsung memiliki pengaruh yang
Venkatraman, 2005). signifikan pada kinerja melalui knowledge
Dalam meningkatkan kinerja management capability.
perusahaan juga perlu menciptakan suasana Tanriverdi (2006) juga menguji
yang kondusif dalam bekerja. Kondisi dan peran moderasi tingkat diversifikasi produk
iklim aktifitas kerja yang sehat sangat efektif perusahaan dan model pengelolaan
sekali dalam meningkatkan kinerja teknologi informasi terhadap pengaruh
perusahaan. Untuk mencapai hal itu, antara information technology relatedness
perusahaan menciptakan berbagai kebijakan dengan kinerja perusahaan. Penelitian yang
yang bertujuan memaksimalkan potensi dilakukan oleh Tanriverdi (2006), yang
Sumber Daya Manusia (SDM) yang meneliti pengaruh kinerja dari information
dimilikinya. technology relatedness pada perusahaan
Peningkatan kemampuan SDM multibisnis, penelitian ini menunjukkan
untuk dapat menjalankan pekerjaannya bahwa peningkatan sinergi nilai super-
dengan lebih baik sangat diperlukan, oleh additive timbul dari penggunaan kesatuan
karena itu hampir kebanyakan perusahaan komplementer sumber daya teknologi
mempunyai agenda pelatihan secara rutin informasi lintas unit mempunyai pengaruh
untuk mendukung peningkatan SDM signifikan terhadap kinerja perusahaan. Pada
tersebut. Proses pembelajaran tidak hanya perusahaan multibisnis, tingkat diversifikasi
bertumpu pada pelatihan yang umum mengacu pada bagaimana perusahaan
dilakukan, tetapi dapat dilakukan dalam beroperasi pada segmen bisnis (industri)
bentuk lain, seperti dialog, tanya-jawab, yang berbeda-beda. Sehingga meningkatnya
berbagi pengalaman, atau dokumen. tingkat diversifikasi perusahaan dapat
Pengetahuan merupakan sumber utama dari menghambat pengaruh information
proses pembelajaran tersebut. Oleh karena technology relatedness ke kinerja
itu pengembangan SDM ini sangat perusahaan (Palepu, 1985 dalam Ifada,
tergantung dari pengetahuan yang 2008).
dipelajarinya, dan mempunyai pengaruh Demikian pula penelitian yang
secara langsung terhadap perusahaan itu dilakukan oleh Ifada (2011) berusaha
sendiri. Knowledge management dapat menguji pengaruh information technology
diterapkan untuk mendukung proses relatedness secara langsung maupun melalui
pengembangan sumber daya manusia mediasi knowledge management capability
melalui proses knowledge sharing (berbagi dalam meningkatkan kinerja perusahaan
pengetahuan) secara lebih terstruktur. perbankan di Jawa Tengah. Hasil penelitian
Konsep bahwa information ini konsisten dengan penelitian Tanriverdi
technology relatedness berpengaruh (2005) dan Tanriverdi (2006) yang
terhadap kinerja seperti tersebut diatas menjelaskan peningkatan sinergi nilai super-
didukung oleh hasil penelitian, diantaranya additive yang timbul dari penggunaan
Tanriverdi (2005) menunjukkan bahwa kesatuan komplementer sumber daya
sinergi dari information technology teknologi informasi lintas unit mempunyai
relatedness unit-unit bisnis meningkatkan pengaruh signifikan terhadap knowledge
knowledge management capability lintas management capability, sinergi nilai super-

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 3


additive yang timbul dari penggunaan dan kapabilitas berharga yang sulit atau tak
kesatuan komplementer knowledge mungkin ditiru oleh pesaing (Hamdan,
management capability berpengaruh 2007). Sumber daya yang berharga dan
signifikan terhadap kinerja perusahaan, langka serta menjadi keuntungan jika
sinergi nilai super-additive yang timbul dari dikendalikan pemiliknya, sehingga dapat
penggunaan kesatuan komplementer memberikan sebuah keuntungan kompetitif
information technology relatedness lintas sementara bagi perusahaan (temporary
unit mempunyai pengaruh signifikan competitive advantage). Keuntungan atas
terhadap corporate performance serta sumber daya tersebut apabila dapat diatur
knowledge management capability dapat atau dikendalikan dalam periode yang lebih
memediasi pengaruh information technology panjang hingga tingkat dimana perusahaan
relatedness lintas unit terhadap corporate dapat melindungi sumber daya tersebut dari
performance. Model ini memberikan sebuah peniruan sumber daya, transfer ataupun
struktur yang didalamnya mengkaji kinerja pergantian sumber daya (Wade dan Hulland,
perusahaan diukur dengan menggunakan 2004).
ukuran dari Govindarajan dan Fisher (1990) Berdasarkan teori RBV, penelitian
yang mencakup kinerja perusahaan secara ini mengidentifikasi information technology
keseluruhan, baik ukuran keuangan maupun relatedness dengan empat dimensinya dapat
non keuangan, dimana kedua ukuran menjadi sumber daya dan kapabilitas yang
tersebut mampu menciptakan ukuran kinerja berharga, jarang dan sulit untuk ditiru oleh
yang lebih objektif. Sedangkan Tanriverdi para pesaing karena memberikan nilai unik
(2005) lebih melihat pada kinerja keuangan sebagai kesatuan sumber daya
perusahaan menggunakan Tobin’s q dan complementarity ketika diterapkan pada
ROA. suatu perusahaan. Sebagai satuan set sumber
Dari ketiga penelitian yang telah di daya complementarity, information
lakukan di atas terdapat perbedaan hasil technology relatedness menciptakan sinergi
penelitian dari para peneliti. Oleh karena itu nilai super-additive (Barua, 1998 dalam
peneliti tertarik meneliti kembali penelitian Tanriverdi, 2006). Peningkatan sinergi nilai
mengenai pengaruh information technology super-additive yang timbul dari penggunaan
relatedness terhadap kinerja perusahaan satuan complementarity dari sumber daya
(corporate performance) dengan knowledge teknologi informasi dan proses manajemen
management capability sebagai mediator mempunyai pengaruh signifikan terhadap
terhadap hubungan antara information kinerja perusahaan (Tanriverdi, 2006).
technology relatedness terhadap kinerja
perusahaan. Kinerja Perusahaan
Kinerja sering disebut dengan
TINJAUAN PUSTAKA DAN performance kadang juga disebut hasil (Cash,
HIPOTESIS 1987 dalam Lestari, 2007) yang berarti apa yang
telah dihasilkan oleh individu karyawan. Kinerja
merupakan perilaku kerja yang ditampakkan
Teori Resource Based View (RBV)
oleh orang-orang yang terlibat dalam suatu
Teori yang mendasari penelitian ini perusahaan dan dapat dijelaskan melalui sistem
adalah Efficiency-based View yang lebih evaluasi kerja (Robbin 1990 dalam
sering dikenal Resource-based View (RBV). Lestari,2007). Evaluasi tersebut dapat
RBV dapat diartikan sebagai model berbasis dilakukan dengan cara mengukur
sumber daya yang berfokus pada kinerjanya, sehingga aktivitas organisasi
pengembangan atau perolehan sumber daya dapat dipantau secara periodik.

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 4


Kinerja perusahaan merupakan
indikator tingkatan prestasi yang dapat Information Technology Relatedness
dicapai dan mencerminkan keberhasilan Information technology relatedness
manajer. Jadi kinerja perusahaan merupakan didefinisikan sebagai penggunaan
hasil yang diinginkan perusahaan dari infrastruktur teknologi informasi dan proses
perilaku orang-orang di dalamnya (Gibson, manajemen teknologi informasi antar unit-
1998 dalam Lestari, 2007). Kinerja unit bisnis secara bersama-sama yang terdiri
perusahaan mencakup kinerja perusahaan terdiri dari 4 aspek yang saling melengkapi
secara keseluruhan sehingga dihasilkan satu sama lain yaitu: relatedness of
ukuran kinerja yang obyektif (Govindarajan, information technology infrastructure,
1990). relatedness of information technology
Ukuran kinerja finansial dikritik oleh strategy making processes, relatedness of
Merchant (1989) dan Dearden (1987) dalam information technology human resource
Lesmana, (2004), bahwa selalu saja Return management processes, relatedness of
On Investment (ROI) dapat dengan information technology vendor management
sempurna mengukur kinerja perusahaan processes. (Tanriverdi, 2006).
yang berorientasi pada kinerja finansial, Perusahaan yang mengatur
tetapi tidak dapat mengukur kinerja complementarities dari information
perusahaan secara keseluruhan. Prospektus technology relatedness akan lebih
perusahaan lebih mengutamakan memungkinkan untuk menciptakan dan
keunggulan produk dan penguasaan pasar mendukung teknologi informasi berdasar
dibandingkan dengan kinerja finansial. Oleh pada mekanisme yang dapat meningkatkan
karena itu, pada perkembangan selanjutnya knowledge management capability lintas
Govindarajan dan Fisher, (1990) unit (Tanriverdi, 2005).
menyatakan bahwa kinerja perusahaan
mencakup kinerja perusahaan secara Knowledge Management Capability
keseluruhan sehingga dihasilkan ukuran Knowledge didefinisikan sebagai “a
kinerja yang obyektif. Dalam penelitiannya, justified belief that increases an entity’s
Govindarajan dan Fisher, (1990) capacity for effective action.” (Huber 1991;
menggambarkan sistem pengendalian Nonaka 1994; Alavi, 2001 dalam Lestari,
optimal, pengimplementasian strategi secara 2007). Knowledge dapat dilihat dari
luas, dan konsep sinergi dimana perusahaan beberapa perspektif yaitu: a state of mind,
mengidentifikasikan dan mengeksploitasi obyek, proses, akses pada informasi,
hubungan diantara strategi unit-unit bisnis. capability. Terdapat berbagai pandangan
Terkait dengan tiga hal tersebut di atas maka yang berbeda dari knowledge sehingga
Govindarajan dan Fisher, (1990) menghasilkan persepsi yang berbeda dari
menjelaskan bahwa strategi, pembagian knowledge management. Jika knowledge
sumber daya, dan pengendalian secara dilihat sebagai obyek, atau disamakan
interaktif mempengaruhi efektifitas strategi dengan akses informasi, knowledge
unit–unit bisnis. . Model ini memberikan management seharusnya fokus pada
sebuah struktur yang didalamnya mengkaji konstruk dan pengaturan knowledge yang
kinerja perusahaan secara keseluruhan, baik ada. Jika knowledge adalah proses,
ukuran keuangan maupun non keuangan, knowledge management dinyatakan secara
dimana kedua ukuran tersebut mampu tidak langsung terfokus pada arus dan proses
menciptakan ukuran kinerja yang lebih knowledge yang terdiri dari: creation,
objektif. sharing, dan distribusi knowledge.

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 5


Knowledge dipandang sebagai suatu pada ke-empat dimensi information
kapabilitas yang dinyatakan sebagai technology relatedness unit bisnis secara
perspektif knowledge management yang serempak. Terkaitan dengan
terpusat pada kompetensi dan penciptaan complementarity, kegagalan implementasi
modal intelektual (Alavi, 2001 dalam lestari, pada satu dimensi akan secara negatif
2007). Knowledge merupakan sumber daya mempengaruhi kegagalan implementasi dari
tidak berwujud yang dimiliki oleh dimensi lain, sehingga mendorong pada arah
perusahaan. kegagalan dari keseluruhan usaha untuk
Product knowledge, customer meniru (Milgrom, 1995).
knowledge, dan sumberdaya manajerial Dalam hal ini penggunaan
knowledge saling melengkapi satu sama lain complementarity dari empat dimensi
(Tanriverdi, 2005). Pemanfaatan sinergi information technology relatedness dapat
knowledge lintas unit membutuhkan menciptakan sinergi nilai super-additive.
koordinasi antar unit-unit bisnis yang Complementarity information technology
multiple (Brown Magill dalam Lestari, relatedness tersebut kemudian mampu
2007). Perusahaan yang memiliki unit-unit diterapkan oleh perusahaan yang memiliki
bisnis terintegrasi harus membuat proses tertentu atas sumber dayanya sebagai
sekumpulan proses yang terkait dengan competitive sustainability advantage
sinergi knowledge lintas unit dalam sehingga mampu meningkatkan kinerja
organisasi untuk mengembangkan perusahaan (Roy, 1999).
knowledge management capability dengan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
menciptakan, memanfaatkan, dan Tanriverdi (2006) dan Ifada (2011)
memperbaharui sinergi knowledge lintas unit memperoleh bukti bahwa information
pada dasar yang telah berjalan perusahaan technology relatedness berpengaruh positif
(Stalk et al dalam lestari, 2007). dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Venkatraman dan Tanriverdi, (2005) H1 : Information technology relatedness
mengidentifikasi 4 proses organisasi yang berpengaruh positif terhadap kinerja
berhubungan dengan pengaturan sinergi perusahaan
knowledge lintas unit yaitu: creation
(Nonaka 1994 dalam Lestari, 2007), transfer
(Argote, 2000; Szulanski 1996; Zander, Pengaruh Information Technology
1995 dalam Lestari, 2007), integrasi (Grant Relatedness terhadap Knowledge
1996 dalam Lestari, 2007), dan leverage Management Capability
(Menon, 1992; Spender, 1996 dalam Lestari, Information technology relatedness
2007) yang diterapkan dalam perusahaan dapat
menghubungkan unit-unit bisnis yang
Pengaruh Information Technology terdapat dalam perusahaan, membuka
Relatedness terhadap Kinerja peluang untuk kolaborasi, dan meningkatkan
Pengaruh information technology jangkauan serta meningkatkan banyaknya
relatedness terhadap kinerja nampaknya sumber daya knowledge perusahaan
akan tergantung pada complementarity (Sambamurthy et al.2003 dalam Ifada,
empat dimensi information technology 2011). Misalnya perusahaan yang
relatedness. Sekalipun pesaing dengan menerapkan common information
sukses mengenali complementarity, technology human resource management
kemudian menirunya dengan sukses, process memungkinkan suatu perusahaan
pesaing harus membuat perubahan systemic membuka peluang untuk dapat berbagi nilai-
nilai, bahasa, ketrampilan, dan keahlian

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 6


umum serta mengeksploitasi ketrampilan H2 : Information technology relatedness
teknologi informasi dan know how pada berpengaruh positif terhadap knowledge
lintas berbagai unit bisnis. Hal tersebut akan management capability
meningkatkan kerjasama lintas unit sehingga
dapat meningkatkan kemampuan knowledge
management lintas unit dikarenakan unit- Pengaruh Knowledge Management
unit bisnis lebih belajar mengenai peluang Capability terhadap Kinerja
knowledge dengan unit bisnis yang lain Sinergi yang timbul dari
(Broadbent et al. 1999 dalam Ifada, 2011). complementary knowledge (yaitu penerapan
Perusahaan memerlukan proses product knowledge management capability,
penerapan keempat dimensi information customer knowledge management
technology relatedness secara serempak capability, managerial knowledge
antara unit-unit bisnis sebagai competitive management capability secara simultan)
sustainability advantage perusahaan dalam tidaklah mudah untuk diamati (Harrison et
menciptakan sinergi nilai super-additive. al. 2001 dalam Ifada, 2011). Hal tersebut
Hal tersebut dapat membantu perkembangan dikarenakan pesaing mungkin akan
pemahaman perusahaan terhadap kebutuhan kekurangan tinjauan strategis dimasa depan
product knowledge, customer knowledge, untuk mengenali ke tiga jenis
dan manajerial knowledge antar unit-unit complementary knowledge dan mereka harus
bisnis sehingga memungkinkan pengelolaan mengatur suatu complementarity knowledge
information technology relatedness management capability. Sekalipun mereka
berdasarkan mekanisme yang dapat mengenali complementarity, pesaing akan
meningkatkan knowledge management menghadapi berbagai kesulitan terkait
capability lintas unit. dengan biaya-biaya implementasi karena
Ketika salah satu aspek dari mereka harus membuat perubahan systemic
information technology relatedness untuk semua dimensi knowledge
mengalami kinerja buruk akan management capability secara serempak.
mempengaruhi secara negative aspek Menerapkan dimensi knowledge
lainnya, diantaranya kinerja dalam sistem management capability secara individu
yang cenderung menurun sehingga dapat tanpa menerapkan dimensi yang lainnya
menghambat knowledge management tidak akan menghasilkan peningkatan
capability lintas unit (Tanriverdi 2006). Para kinerja yang diharapkan (Porter, 1996 dalam
peneliti di bidang sistem informasi Ifada, 2011) sebaliknya hal tersebut justru
menyatakan bahwa teknologi informasi dapat menurunkan kinerja (Milgrom, 1995
dapat meningkatkan knowledge management dalam Ifada, 2011). Oleh karena itu, kinerja
capability organisasi (Schultze, 2002 dalam perusahaan diharapkan dapat meningkat
Ifada, 2011). tergantung dari penerapan complementarity
Penelitian Tanriverdi (2005) dan ketiga dimensi knowledge management
Ifada (2011) menunjukkan information capability baik dalam produk, pelanggan,
technology relatedness memiliki pengaruh dan pengetahuan manajerial perusahaan
positif signifikan terhadap knowledge (Tanriverdi, 2005).
management capability, yang berarti sinergi Penelitian Tanriverdi (2005) dan
dari information technology relatedness Ifada (2011) mendukung temuan knowledge
unit-unit bisnis meningkatkan knowledge management capability dapat meningkatkan
management capability lintas unit kinerja keuangan perusahaan. Knowledge
perusahaan. management capability mampu menciptakan
dan mengeksploitasi sinergi lintas unit atas

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 7


produk, pelanggan dan sumberdaya argumentasi ini berasumsi bahwa
managerial knowledge perusahaan. perusahaan memiliki proses tertentu atas
H3 : Knowledge management capability sumber dayanya sehingga dapat digunakan
berpengaruh positif terhadap kinerja secara efektif untuk mencapai tujuan
perusahaan strategis perusahaan.
Barua & Mukhopadhyay (2000)
Pengaruh Tidak Langsung Information dalam Lestari (2007) menemukan bahwa
Technology Relatedness terhadap Kinerja knowledge management capability dapat
melalui Knowledge Management menjadi perantara antara teknologi informasi
Capability. dan kinerja. Demikian pula Tanriverdi
Tanriverdi (2005) menyatakan (2005) menyatakan knowledge management
bahwa sinergi nilai super-additive dari capability menjadi mediator (variabel
information technology relatedness mampu intervening) antara information technology
menciptakan dan mendukung suatu relatedness dan kinerja perusahaan. Apabila
mekanisme koordinasi lintas unit yang perusahaan mengatur complementarity
berbasis teknologi informasi yang dapat information technology relatedness
meningkatkan knowledge management memungkinkan pengelolaan information
capability lintas unit. Hal tersebut technology relatedness melalui mekanisme,
dikarenakan munculnya sinergi super- maka akan dapat meningkatkan knowledge
additive membantu perusahaan dalam management capability lintas unit.
memahami kebutuhan product knowledge, Knowledge management capability lintas
customer knowledge, dan manajerial unit tersebut akan mampu memanfaatkan
knowledge antar unit-unit bisnis. sinergi lintas unit dari produk, pelanggan,
Setelah pemahaman akan knowledge dan sumber daya managerial knowledge
management capability terhadap produk, perusahaan sebagai satu kesatuan. Sinergi
customer dan managerial antar unit tersebut dapat meningkatkan kinerja
perusahaan meningkat, perusahaan akan perusahaan.
memanfaatkan sumberdaya knowledge Berdasarkan penelitian Tanriverdi
complementarity dan diimplementasikan (2005) dan Lestari (2007) menemukan
secara simultan serta dikelola dengan proses bahwa knowledge management capability
tertentu sehingga dapat membentuk sinergi dapat menjadi perantara antara teknologi
knowledge lintas unit yang merupakan informasi dan kinerja.
sinergi nilai super-additive. Munculnya H4 : Information technology relatedness
sinergi knowledge lintas unit tidak mudah berpengaruh tidak langsung terhadap
untuk diamati dan ditiru oleh pesaing karena kinerja perusahaan melalui knowledge
memberikan nilai unik sebagai satu kesatuan management capability
sumber daya complementarity dan dapat
menjadi competitive sustainability
advantage sehingga mampu meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut 2.3 Model Penelitian
dikarenakan perusahaan lain tidak dapat
menerapkan strategi yang sama karena tidak Model penelitian yang digunakan
mempunyai akses atas equivalent set of untuk menjelaskan penelitian ini sebagai
resources tersebut. Sehingga secara implisit, berikut:

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 8


MODEL PENELITIAN

Variabel Independen Variabel Intervening Variabel Dependen

IT H1
Kinerja
Related
ness
H2 H4 H3

Knowledge
Management
Capability

METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian


Sumber Data, Penentuan Populasi Dan
Sampel Penelitian ini melibatkan variabel
sebagai berikut :
Data primer yang diperoleh dari
jawaban para manajer yaitu jawaban Kinerja Perusahaan (Corporate
terhadap serangkaian pertanyaan yang Performance).
diajukan dari peneliti melalui kuesioner Yang menjadi variabel dependen
mengenai information technology dalam penelitian ini adalah kinerja
relatedness, knowledge management perusahaan (corporate performance).
capability, dan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan mencakup kinerja
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan secara keseluruhan sehingga
manager divisi teknologi informasi beserta dihasilkan ukuran kinerja yang obyektif
karyawan bagian IT yang menerapkan (Govindarajan, 1990 dalam Ifada, 2011).
information technology pada perusahaan Instrumen ini dikembangkan berupa kinerja
kantor pusat atau cabang perbankan (kantor persepsian dengan membandingkan kinerja
cabang utama) di Pekanbaru yang termasuk yang dicapai saat ini dan standar kinerja
dalam kategori bank umum (bank yang telah ditargetkan perusahaan.
pemerintah dan bank swasta). Metode Instrumen ini diukur dengan 9 item
pengambilan sampel dilakukan dengan pertanyaan yang menggunakan skala lima
metode purposive sampling dengan cara poin.
memilih perusahaan perbankan yang
memiliki unit-unit bisnis terintegrasi. Information Technology Relatedness
Variabel independen dalam
Teknik Pengumpulan Data penelitian ini adalah complementarity
Data penelitian ini dikumpulkan information technology relatedness yang
dengan menggunakan metode sensus, terdiri dari empat dimensi. Untuk
dengan mengirimkan kuesioner secara menangkap complementarity antara empat
penyampaian langsung kepada keseluruhan dimensi information technology relatedness
populasi yaitu 30 perusahaan perbankan di tersebut menggunakan suatu pendekatan
Pekanbaru. Masing-masing perusahaan model reflective second order factor.
Perbankan mendapatkan 5 kuesioner.

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 9


Masing-masing dimensi dalam kemampuan perusahaan untuk menciptakan
information technology relatedness , transfer, integrasi, dan meningkatkan
didefinisikan sebagai berikut: knowledge yang dihubungkan antar unit-unit
1. Dimensi information technology strategy bisnis perusahaan. Knowledge management
making processes fokus pada capability cross-unit perusahaan multibisnis
penggunaan dari proses managerial dispesifikasikan menjadi product knowledge
umum yang memungkinkan management capability, customer
meningkatkan koordinasi strategi knowledge management capability dan
teknologi informasi pada lintas unit managerial knowledge management
bisnis. Dimensi ini berjumlah 3 item capability. Masing-masing knowledge
pertanyaan. management capability tersebut mengacu
2. Dimensi information technology vendor pada 4 proses knowledge: creation
management processes fokus pada knowledge, transfer knowledge yang
penggunaan tujuan strategis umum dan dihubungkan, integration knowledge, serta
proses manajemen vendor yang mungkin leverage knowledge. Knowledge
meningkatkan koordinasi hubungan management capability diukur dengan
information technology vendor dan menggunakan 12 item pertanyaan yang
peningkatan kekuatan negosiasi dikembangkan oleh Tanriverdi dan
perusahaan terhadap information Venkatraman, 2005.
technology vendor. Ukuran untuk
dimensi ini dengan menggunakan 4 item Statistik Deskriptif Variabel
pertanyaan. Analisis statistik deskriptif
3. Dimensi information technology human dimaksudkan untuk melihat gambaran
resource management processes fokus umum tentang variabel penelitian. Analisis
pada penggunaan dari proses ini disajikan dalam bentuk mean, median,
information technology human resource kisaran teoritis dan aktual serta deviasi
(IT-HR) umum yang mungkin membuka standar.
peluang suatu perusahaan untuk
mengeksploitasi ketrampilan teknologi Pengujian Hipotesis
informasinya dan know how pada lintas Pengujian hipotesis dilakukan
berbagai unit bisnis. Untuk dengan pendekatan model persamaan
mengukurnya dengan menggunakan 5 Structural Equation Model (SEM) dengan
item pertanyaan. menggunakan software Partial Least Square
4. Dimensi information technology (PLS).
infrastructure fokus pada penggunaan
dari perangkat keras umum, perangkat HASIL PENELITIAN DAN
lunak dan teknologi komunikasi pada PEMBAHASAN
lintas unit bisnis (Tanriverdi, 2006).
Dalam dimensi ini diukur dengan Gambaran Umum dan Deskripsi Data
menggunakan 7 item pertanyaan. Perusahaan perbankan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini berjumlah 30
Knowledge Management Capability perusahaan, dan masing-masing bank
Variabel intervening dalam diberikan 5 kuesioner untuk ditujukan
penelitian ini adalah knowledge management kepada pimpinan departemen dan karyawan
capability. Knowledge management bagian operasional dan teknologi system
capability lintas unit didefinisikan sebagai informasi. Dengan demikian total kuesioner

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 10


yang diberikan berjumlah 150 kuesioner. karena sebanyak 3 buah kuesioner yang
Kuesioner diberikan secara langsung dengan tidak lengkap di isi atau dikembalikan dalam
mendatangi masing-masing perusahaan keadaan kosong. Kuesioner yang dapat
perbankan dan menyerahkan surat riset serta diolah lebih lanjut sebanyak 79 kuesioner
satu set kuesioner kepada pihak manajemen atau 52,67% dari total kuesioner yang
bank untuk dipelajari. Apabila pihak disebar.
manajemen bank setuju dan bersedia untuk 52,67% respon yang diberikan
dijadikan objek penelitian, maka selanjutnya responden cukup tinggi, karena tingkat
kuesioner tersebut diserahkan kepada respon di Indonesia terutama untuk
masing-masing responden. Selain itu, penelitian yang menggunakan kuesioner
kuesioner diberikan melalui perantara orang atau mail survey berkisar 10%-20%.
yang dikenal (teknik snowballing) dan masa tingginya respon rate tersebut dikarenakan
pengmbalian kuesioner diberi jangka waktu sebagian besar kuesioner yang kembali
3 minggu. adalah atas penyampaian secara langsung
Dari 30 perusahaan perbankan yang sehingga dapat melakukan contact person
menjadi objek penelitian, sebanyak 17 kepada pihak bank yang bersangkutan.
(56.7%) perusahaan perbankan yang Kuesioner yang tidak kembali disebabkan
mengembalikan kuesioner yang diserahkan. oleh kesibukan aktivitas para karyawan
Kuesioner yang kembali sebanyak 83 buah bank.
(55,3%). Dari kuesioner yang diterima tidak
semua kuesioner yang dapat dianalisis

Statistik Deskriptif Variabel


Tabel Statistik Deskriptif Variabel
Teoritis Sesungguhnya
Variabel
Kisaran Mean Kisaran Mean SD

ITR 19 s/d 95 57 48 s/d 90 65,94 12,64

CP 9 s/d 45 27 28 s/d 60 32,82 4,752

KMC 12 s/d 60 36 20 s/d 45 42,14 8,632

Sumber : Pengolahan Data Penelitian

Analisis Data Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


Setelah melakukan penilaian fit Hipotesis
model dengan menilai outer model atau Dalam pengujian hipotesis ini, batas
measurement model dan menilai inner untuk menolak dan menerima hipotesis yang
model atau structural model, diperoleh full diajukan adalah hasil estimasi t-statistik
model sem. Dengan kesimpulan bahwa diatas 1.960 untuk p < 0.05. Untuk
model telah mempunyai convergent validity mengkonfirmasi hipotesis ini dapat dilihat
yang baik dan variabel independen mampu hasil estimasi t-statistik pada result for inner
menjelaskan variabilitas variabel weight Tabel 7. Adapun kesimpulan yang
dependennya. diperoleh hipotesa satu, dua dan tiga
berhasil diterima.

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 11


Gambar 1
Full Model SEM

Tabel Result for Inner Weight


Pengaruh antar Original Sample Standard T-Statistic Kesimpulan
Variable Estimate Deviation
ITR->CP 0.3751 0.1221 3.150 Diterima
ITR->KMC 0.2490 0.0939 2.651 Diterima
KMC->CP 0.5201 0.0723 7.196 Diterima

hipotesis pertama yang menyatakan bahwa


Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Information technology relatedness
Pengujian terhadap empat (4) hipotesis yang berpengaruh positif terhadap kinerja
diajukan dalam penelitian ini berhasil perusahaan. Information technology adalah
diterima. Pembahasan berikut ini bertujuan item investasi yang relatif tinggi pada
untuk menjelaskan secara teoritis dan perbankan, terbukti investasi teknologi
dukungan empiris terhadap hasil pengujian informasi di Indonesia, khususnya pada
hipotesis dan analisis pengaruhnya. bidang perbankan dengan banyaknya
penyediaan fasilitas layanan berbasis
Pengaruh Information Technology teknologi untuk mendukung operasionalnya
Relatedness terhadap Kinerja Perusahaan menunjukkan bahwa bank mengalokasikan
investasi yang relatif tinggi dalam teknologi
Hipotesis pertama (H1) menyatakan informasi. Bahkan anggaran dana untuk
bahwa adanya pengaruh Information investasi teknologi informasi pada salah satu
Technology Relatedness yang terdiri dari bank di Indonesia mencapai 200 juta dolar
empat dimensinya terhadap kinerja Amerika (Departemen Keuangan Republik
perusahaan. Hasil penelitian ini menerima Indonesia, 2006 dalam Ifada, 2011).
JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 12
Hasil penelitian ini konsisten dengan knowledge management capability lintas
Tanriverdi (2005), Tanriverdi (2006), unit.
Lestari (2007), Ifada (2011) sekaligus Knowledge management
memperkuat hasil penelitian sebelumnya (manajemen pengetahuan) berawal dan
yang dilakukan oleh Devaraj dan Kohli berdasarkan pada satu kata, yaitu berbagi-
(2003) dalam Ifada (2011) yang menyatakan bersama (share) dengan kesenangan hati
bahwa information technology performance berbagi pengetahuan bersama (Putu, 2006
berpengaruh positif terhadap kinerja dalam Ifada, 2011). Kemampuan knowledge
perusahaan.Dengan demikian, temuan management tersebut akan semakin
penelitian mengenai pengaruh positif dan meningkat diterapkan dalam perbankan
signifikan information technology tatkala infrastruktur teknologi beserta
relatedness terhadap kinerja perusahaan penerapan ketiga aspek lainnya dalam
melalui pendekatan model reflective second information technology relatedness secara
order factor terbukti. Hal tersebut komplementer sudah dibangun sehingga
mengindikasikan bahwa dengan pengelolaan akan memperlancar pertukaran pengetahuan
sumber daya teknologi informasi yang Perkembangan di bidang teknologi
dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini informasi berpengaruh terhadap sharing
infrastruktur, strategi, sumber daya manusia knowledge pada dunia perbankan dengan
dan vendor akan mampu menciptakan pengumpulan semua knowledge yang ada
sinergi nilai super-additive dalam yang bertujuan untuk menghasilkan nilai
meningkatkan kinerja perusahaan. tambah bagi perbankan, dan merupakan
pendekatan efektif untuk mencapai
Pengaruh Information Technology keuntungan kompetitif dari pemeliharaan
Relatedness terhadap Knowledge organisasi (Ifada, 2011).
Management Capabilty Hasil penelitian ini konsisten dengan
Tanriverdi (2005), dan Ifada (2011) yang
Hipotesis kedua (H2) menyatakan menyatakan bahwa information technology
bahwa adanya pengaruh information relatedness berpengaruh positif dan
technology relatedness terhadap knowledge signifikan terhadap knowledge management
management capability. Hasil penelitian ini capability, serta mendukung kebanyakan
menerima hipotesis kedua yang menyatakan penelitian sekarang yang lebih melihat pada
bahwa adanya hubungan positif information kemampuan perusahaan dalam mengatur
technology relatedness terhadap knowledge dan mengelola sumber daya yang
management capability. Pengaruh positif dimilikinya dimana kemampuan tersebut
dan signifikan antara information technology dapat menjadi mediator antara teknologi
relatedness terhadap knowledge informasi dan kinerja perusahaan. Lebih
management capability mengindikasikan tepatnya fenomena knowledge management
bahwa berdasarkan konsep sinergi super yang mengindikasikan bahwa knowledge
additive dalam teori ekonomi management capability dapat menjadi
complementarity, pengelolaan sumber daya perantara antara teknologi informasi dan
teknologi informasi yang dilakukan oleh kinerja perusahaan.
perusahaan dalam hal ini infrastruktur,
strategi, sumber daya manusia, dan vendor
akan secara bersamaan mampu menciptakan
sinergi sehingga dapat meningkatkan

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 13


Pengaruh Knowledge Management menyatakan bahwa knowledge management
Capabilty Terhadap Kinerja Perusahaan capability memberikan manfaat kompetitif
dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Hipotesis ketiga (H3) menyatakan Peningkatan kemampuan menghadapi
bahwa adanya pengaruh knowledge persaingan tentunya mengindikasikan
management capability terhadap kinerja adanya peningkatan kinerja. Hal ini
perusahaan. Hasil penelitian ini menerima menguatkan penerapan knowledge
hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa management capability mampu menciptakan
adanya hubungan positif knowledge sinergi knowledge dan dapat digunakan oleh
management capability terhadap kinerja kantor cabang perbankan sebagai
perusahaan. Pengaruh positif dan signifikan competitive sustainability advantage
antara knowledge management capability sehingga dapat meningkatkan kinerja
terhadap kinerja perusahaan (dalam hal ini perusahaan.
kantor cabang perbankan) melalui
pendekatan model reflective second order Pengaruh Information Technology
factor terbukti, menunjukkan bahwa Relatedness terhadap Kinerja Perusahaan
complementarity tiga dimensi knowledge melalui Knowledge Management Capabilty
management capability menciptakan dan
memanfaatkan sinergi lintas unit atas Hipotesis keempat (H4) menyatakan
product knowledge management capability, bahwa adanya pengaruh tidak langsung
customer knowledge management Information Technology Relatedness
capability, dan managerial knowledge terhadap kinerja perusahaan melalui
management capability yang diterapkan knowledge management capability. Pada
bersama, membentuk sinergi knowledge penelitian Ifada (2011) dikembangkan model
lintas unit dan dapat meningkatkan kinerja yang menghubungkan pengaruh tidak
kantor cabang perbankan. langsung information technology
Hal tersebut juga menguatkan teori relatedness melalui mediasi knowledge
efficiency-based view yang lebih sering management capability terhadap kinerja
dikenal sebagai resource-based view. perusahaan (corporate performance).
Resourcebased view dapat diartikan sebagai Pengaruh tidak langsung dihitung dengan
model berbasis sumber daya yang penjumlahan pengaruh langsung information
memfokuskan pada pengembangan atau technology relatedness terhadap corporate
perolehan sumber daya dan kapabilitas yang performance (ITR--->CP) dengan hasil
berharga yang sulit atau tak mungkin ditiru pengalian koefisien information technology
oleh para pesaing (Hamdan, 2007 dalam relatedness terhadap knowledge
Ifada, 2011). Complementarity knowledge management capability (ITR-->KMC)
management capability menjadi tidak dikalikan koefisien knowledge management
mudah untuk diamati dan dikenali oleh para capability terhadap corporate performance
pesaing sehingga menjadi “skills or (KMC--->CP). Koefisien regresi pengaruh
knowledge sets” yang digunakan perusahaan langsung dan tidak langsung dapat dilihat
untuk menghasilkan suatu competitive pada gambar Full Model Smart PLS dalam
sustainability advantage yang pada gambar 1. Untuk mengetahui total pengaruh
gilirannya mampu meningkatkan kinerja tidak langsung, dapat di lihat pada Tabel
perusahaan. dibawah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan
Tanriverdi (2005), dan Ifada (2011) yang

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 14


Tabel Pengaruh Tidak Langsung Information Technology Relatedness terhadap Kinerja
Perusahaan (Corporate Performance) melalui Knowledge Management Capability
Keterangan Pengaruh Pengaruh Pengaruh Pengaruh tidak langsung
langsung langsung langsung
ITR-CP ITR-KMC KMC-CP

(A) (B) (C) (D) = A+(BXC)


=0.3751+(0.2490 x 0.5201)
ITR-KMC-CP 0.3751 0.2490 0.5201 = 0.3751 + 0.1295
= 0.5046

hubungan variabel latent dengan


Hal tersebut mengindikasikan bahwa indikatornya memberikan hasil sebagai
dengan pengelolaan sumber daya teknologi berikut :
informasi yang dilakukan oleh perusahaan a. Convergent validity digunakan untuk
dalam hal ini infrastruktur, strategi, sumber menggambarkan korelasi antara
daya manusia dan vendor akan konstruk dengan indikatornya. Semakin
meningkatkan pemahaman perusahaan besar korelasinya semakin baik
terhadap produk, pelanggan, dan manajerial hubungan antara konstruk dengan
sehingga dengan adanya pemahaman indikatornya. Convergent validity dilihat
tersebut, perusahaan mampu meningkatkan dari loading factornya. Indikator
kinerja perusahaan. dianggap reliable jika memiliki nilai
Hasil penelitian ini mendukung korelasi diatas 0.50. Dari hasil
penelitian Tanriverdi (2005) dan Ifada pengolahan data diperoleh bahwa
(2011) yang menemukan bukti bahwa variabel Information Technology
information technology relatedness Relatedness (ITR), Knowledge
berhubungan secara tidak langsung terhadap Management Capability (KMC), dan
corporate performance melalui knowledge Kinerja Perusahaan (CP) memiliki
managament capability. Information indicator yang reliable dikarenakan
technology relatedness yang saling memiliki nilai loading factor diatas 0.50.
melengkapi akan meningkatkan knowledge b. Composite reliability menggambarkan
management capability lintas unit dan konsistensi pertanyaan-pertanyaan dalam
sinergi yang muncul dari knowledge instrument. Composite reliability dari
relatedness (product knowledge blok indikator menunjukkan nilai yang
management capability, customer memuaskan yaitu diatas 0.7. Composite
knowledge management capability, dan reliability juga dapat digunakan untuk
managerial knowledge management melihat reliable indikator. Dari hasil
capability) akan meningkatkan kinerja pengolahan data diperoleh nilai
perusahaan yang memiliki unit-unit bisnis composite reliability dari tiap variabel
terintegrasi. diatas 0.7, sehingga model dianggap
memenuhi kriteria composite reliability.
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN 2. Dalam analisis model tahap structural
SARAN model yang menunjukkan hubungan
Kesimpulan variabel latent dan variabel yang diteliti
1. Dalam analisis model tahap lainnya, yang diuji dengan koefisien
measurement model yang menunjukkan dterminasi R-square. R-square

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 15


merupakan perangkat yang mengukur lintas unit mempunyai pengaruh
seberapa jauh kemampuan model dalam signifikan terhadap corporate
menerangkan variasi variabel dependen. performance serta knowledge
Dari hasil pengolahan data model management capability dapat memediasi
memberikan nilai R-square variabel pengaruh information technology
information technology relatedness relatedness lintas unit terhadap
mampu menjelaskan variabilitas variabel corporate performance.
knowledge management capability
sebesar 6,2 % dan sisanya dijelaskan Keterbatasan Penelitian
oleh variabel lainnya. Sedangkan 1. Keakuratan jawaban pengisian
variabel information technology kuesioner, karena kemungkinan
relatedness dan knowledge management responden salah dalam mempersepsikan
capability mampu menjelaskan maksud yang sebenarnya atau karena
variabilitas variable corporate kemungkinan adanya kelemahan dalam
performance hanya sebesar 28,4% dan penerjemahan instrumen dari Tanriverdi
sisanya dijelaskan oleh variable lainnya. (2005), yang menyebabkan terjadinya
Ini menunjukkan bahwa variabel Kinerja perubahan dalam arti sebenarnya yang
Perusahaan (CP) dipengaruhi variabel ingin dicapai.
information technology relatedness dan 2. Hasil penelitian ini tidak dapat
variabel knowledge management digeneralisasikan untuk seluruh
capability, serta menunjukkan bahwa perusahaan perbankan maupun untuk
masih ada variabel-variabel dan seluruh wilayah Indonesia, karena ruang
indikator-indikator lainnya yang lingkup penelitian yang terbatas di
mempengaruhi Kinerja Perusahaan wilayah Kota Pekanbaru sehingga
(Corporate Performance). jumlah sampel yang diolah tidak dapat
3. Dari hasil pengujian SEM (Structural digeneralisasikan untuk seluruh wilayah
Equation Modeling) dengan Indonesia.
menggunakan SmartPLS, hasil penelitian
berhasil mendukung seluruh hipotesis Saran
yang diajukan. Hasil penelitian ini 1. Penelitian mendatang ketika
konsisten dengan penelitian Tanriverdi menggunakan objek penelitian
(2005) dan Ifada (2011) yang perbankan, akan lebih representatif jika
menjelaskan peningkatan sinergi nilai menggunakan bank kantor pusat karena
super-additive yang timbul dari kebijakan information technology
penggunaan kesatuan komplementer perbankan terdapat pada kantor pusat.
sumber daya teknologi informasi lintas 2. Penelitian selanjutnya hendaknya
unit mempunyai pengaruh signifikan menggunakan kuisioner yang dapat
terhadap knowledge management mudah untuk dipahami oleh responden
capability, sinergi nilai superadditive seluruhnya, dengan memperhatikan
yang timbul dari penggunaan kesatuan bahasa instrumen yang digunakan.
komplementer knowledge management Tujuannya agar apa yang dibutuhkan
capability berpengaruh signifikan dari kuisioner tersebut dapat terpenuhi
terhadap kinerja perusahaan, sinergi nilai dengan melakukan pengembangan
super-additive yang timbul dari instrumen penelitian.
penggunaan kesatuan komplementer
information technology relatedness

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 16


DAFTAR PUSTAKA Lestari, Baiq A.H. 2007. “Pengaruh
Information Technology Relatedness
Almilia, Luciana S. 2007 “Faktor-Faktor Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan
Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Knowledge Management Capability
Informasi Akuntansi Pada Bank Sebagai Variabel Intervening (Kajian
Umum Pemerintah Di Wilayah Empiris Pada Perusahaan Perbankan Di
Surabaya Dan Sidoarjo”. Jawa Tengah)”. SNA 10 Makasar S1-02
http://spicaalmilia.wordpress.com
Milgrom, P. and Roberts, J. 1995.
Ermayanti, Dwi 2009 “Kinerja Keuangan ”Complementaries and Fit Strategy,
Perusahaan”. Blog wordpess. Structure, and Organizational Change
http://spicaalmilia.wordpress.com In Manufacturing”. Journal Of
Accounting & Economics, (19:2/3), pp.
Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation 179-208
Modeling, Metode Alternatif dengan
Partial Least Square. Badan Penerbit Oktarina, Syntia D. 2013. “Pengaruh
Universitas Diponegoro. Semarang Information Technology Relatedness
Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan
Govindarajan dan Fisher.1990. “Strategy, Knowledge Management Capability
Control Systems and Resource Sebagai Variabel Intervening”
Sharing: Effects On Business-Unit http://digilib.unpas.ac.id
Performance” Academy of
Management journal.(33).pp. 259-285 Pontianak Post Online. 2005. “Belanja IT
Bank BUMN Dievaluasi”.
Hamdan, A. 2007. “Mampukah Anda http://www.google.com
Menuangkan Ide atau Gagasan”.
Putra, wahyu. 2013. ”Sistem Informasi
http://www.sukabumikota.go.id
Akuntansi”. Blog wordpess.
Ifada, Luluk M. 2008. ” Pengaruh http://wahyudirm.wordpress.com
Information Technology Relatedness
Republik Indonesia. 1998. Undang-Undang
Terhadap Kinerja Perusahaan
No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
(Penelitian Terhadap Perusahaan
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992
Perbankan Di Jawa Tengah)”. SNA 11
tentang Perbankan. Sekretariat Negara.
Pontianak SIA-03
Jakarta.
Ifada, Luluk M. 2011. ”Pengelolaan
Rivai, Akhmad. 2011. ”Sharing Knowledge
Management Capability Dalam
Capability”. Blog Mahasiswa MB IPB.
Memediasi Dukungan Information
http://akhmad46.blogstudent.mb.ipb.ac.
Technology Relatedness Terhadap
id
Kinerja Perusahaan”. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan Indonesia Volume 8 – Rivard, Suzzane. et al. 2004. “Information
No. 1 Technology and Organizational
Transformation : Solving The
Indriantoro, N. dan Supomo, B. 1999.
Management Puzzle”. Elsevier
”Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk
Butterworth-Heinemann Publications.
Akuntansi dan Manajemen”. BPFE-
pp. 94-95
Yogyakarta.

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 17


Roy, Vital. and Aubert, Benoit. 1999. “A
Resource Based View of the
Information Systems Sourcing Mode”.
Cirano, pp. 1-16
Suminarti, Atikah. 2009. ”Konsep Sistem
Perbankan”. Blog Komunitas
Perbankan.
http://www.khalem.wordpress.com
Tanriverdi, H. and Venkatraman, N. 2005.
”Knowledge Relatedness and
Performance Of Multibusiness Firms”.
Strategic Management Journal (26:2),
pp. 97-119
Tanriverdi, H. 2005. ”Information
Technology Relatedness, Knowledge
Management Capability, and
Performance of Multibusiness Firms”.
MIS Quarterly (29:2), pp. 331-334
Tanriverdi, H. 2006. ”Performance Effects
Of Information Technology Synergies
In Multibusiness Firms”. MIS
Quarterly, Forthcoming
Wade, M. and Hulland, J. 2004. “Review:
The Resource-Based View and
Information Systems Research:
Review, Extension, and Suggestions
for Future Research”. MIS Quarterly
(28:1), March, pp. 107-142

JOM FEKON Vol. 1 No.2 Oktober 2014 18

You might also like