Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”


Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

ANALISIS “MARKETING 3.0”


PADA PERUSAHAAN PT. RADIO SUARA INDRAKILA
(KR RADIO 107,2 FM) YOGYAKARTA

Agung Sulistyo
Jl. Ahmad Yani, Ring Road Timur, Modalan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
E-mail : sulistyoagung2@gmail.com

Abstract
The success of a company or establishment, cannot be separated from a variety of factors, both
internal factors and external factors. Similarly, KR Radio, the radio station continues to exist
conduct their activities using a variety of strategies. This study aims to determine the analysis
Marketing Concept 3.0 at PT. Radio Voice Indrakila (KR Radio) Yogyakarta in the face of
competition. According to Kotler, Kartajaya and Setiawan in a book entitled "Marketing 3.0"
described, some of the concepts that make a company to be successful, both developed and
developing are: First, the mission of the company to the consumer market. Second, the market
value - the value of the company to employees. Third, market value - value of distribution partners.
Fourth, market vision to shareholders. Fifth, to create sociocultural transformation. Sixth, create
entrepreneurs in emerging markets. Seventh, conduct environmental conservation efforts. Based on
research that has been done, PT. Radio Voice Indrakila (KR Radio) have not been able to apply all
of the instruments of Marketing 3.0. In other words, PT. Radio Voice Indrakila not been able to
become a successful company with Concept Marketing 3.0. Of 7 (seven) instrument must-have for
success, PT. Radio Voice Indrakila only able to apply the 3 (three) instrument, namely: mission to
the consumer market, to market value - value of distribution partners, and environmental
conservation efforts.
Keywords: Marketing 3.0, KR Radio Yogyakarta

12
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Latar belakang acara yang dikemas sedemikian rupa mulai


Banyaknya stasiun radio yang ada di DI. dari musik (lokal, nasional, mancanegara)
Yogyakarta memicu munculnya persaingan yang dihadirkan guna menggaet para
yang ketat. Hal ini membuat pengelola dari pendengar, serta berbagai informasi yang
media siaran tersebut harus benar – benar diberikan dibeberapa program acara , dan
memahami dan mengerti ekspektasi atau beberapa program acara yang menampilkan
harapan yang diinginkan oleh pendengar. sisi budaya dari Yogyakarta menambah nilai
Disamping itu, pihak pengelola juga harus lebih bagi stasiun radio ini.
mampu membuat segmentasi dari pendengar, Dengan melihat beberapa gambaran
sehingga pihak pengelola mengetahui secara serta fenomena diatas, mulai dari maraknya
tepat model program acara seperti apa yang bermunculan stasiun radio swasta yang
ingin disajikan bagi pendengar dengan memicu hadirnya persaingan, beberapa
segmen tertentu. stasiun radio yang terancam gulung tikar,
Saat ini, pamor radio sebagai salah satu rendahnya prosentase kegiatan beriklan di
sumber informasi dan hiburan memang tidak stasiun radio, hingga mengarah kepada
setenar dulu. Dulu, saingan terberat radio persaingan yang tidak sehat, keadaan ini
hanya televisi dan koran. Namun sekarang dapat dilakukan analisis terhadap persaingan
mulai banyak bermunculan media informasi yang ada guna mencapai kesuksesan sebuah
lain dalam menyediakan informasi, hiburan, perusahaan. Salah satu metode yang dapat
serta ruang untuk berkomunikasi antara satu digunakan adalah dengan menerapkan
dengan yang lain. Seperti keberadaan internet strategi dari Marketing 3.0. konsep ini telah
dengan berbagai jaringan sosial dan situs digunakan beberapa perusahaan besar di
informative, kemudian music player Amerika Serikat dalam memenangkan
menjadikan seseorang tidak harus mendengar persaingan guna mencapai kesuksesan. Istilah
radio berlama-lama untuk menunggu lagu Marketing 3.0 adalah hasil dari pemikiran
favoritnya karena sudah bisa langsung di kelompok MarkPlus bekerjasama dengan
dengar dalam playlist di music player nya. Philip Kotler dengan meluncurkan draf
Tergerusnya pamor radio ini menjadi salah manuskripnya pada hari jadi Asean ke-40 di
satu masalah penting bagi para pengelola Jakarta. Pada dasarnya, Marketing 3.0 adalah
radio atau broadcaster. konsep orientasi marketing yang lebih
Disamping terdapat stasiun radio yang memperhatikan nilai- nilai kemanusiaan dan
mengalami kemunduran, terdapat juga dilandasi dengan nilai-nilai moralitas.
stasiun radio yang mampu bertahan dan Kelebihan lain dari konsep Marketing 3.0 ini
sampai saat ini masih terus mengudara. Salah adalah bahwa konsep ini juga diadaptasi oleh
satu stasiun radio yang ada, khususnya yang perusahaan – perusahaan besar di Amerika
berada di Daerah Istimewa Yogyakarta Serikat dalam menghadapi ketatnya
adalah KR Radio 107,2 FM. Lebih dari 10 persaingan usaha. Beberapa perusahaan besar
tahun, stasiun radio ini mengudara dan yang telah menggunakan konsep Marketing
menyajikan berbagai program acara serta 3.0 ini diantaranya :Ikea, Virgin, Walt
kegiatan didalam masyarakat. KR Radio FM Disney, Southwest Airlines, The Body Shop,
merupakan sebuah stasiun radio swasta yang Microsoft, Apple, Amazone.com, eBay,
dikelola oleh PT. Radio Suara Indrakila yang Google, Wikipedia, Facebook, Linkedin dan
merupakan salah satu bentuk usaha dalam Twitter.
jaringan dari KR GROUP, dimana bentuk
usaha lain adalah dibidang media massa Kajian Teori
(Koran KR, Koran Merapi, Koran Mnggu Istilah Marketing 3.0 adalah hasil dari
Pagi). Hadir ditengah masyarakat Yogyakarta pemikiran kelompok Mark Plus bekerjasama
yang njawani, menjadikan stasiun radio ini dengan Philip Kotler dengan meluncurkan
sebagai pilihan media hiburan bagi sebagian draf manuskripnya pada hari jadi Asean ke-
masyarakat Yogyakarta. Pilihan program 40 di Jakarta. Menurut Kotler, Kartajaya dan

13
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Setiawan didalam sebuah buku yang berjudul perusahaan-perusahaan bergeser dari


“Marketing 3.0” dijelaskan, beberapa konsep consumer-centric ke human-centric, serta
yang membuat sebuah perusahaan menjadi dimana profitabilitas diimbangi dengan
sukses, maju dan berkembang adalah : tanggungjawab perusahaan. Bicara masalah
Pertama, memasarkan misi perusahaan human-centric tentunya tidak bisa lepas dari
kepada konsumen dengan menanamkan ide nilai-nilai Ren ( Cinta Kasih ), Li (
yang tidak biasa. Kedua, memasarkan nilai – Kesusilaan ), Xin ( Kepercayaan ) dan Yi (
nilai perusahaan kepada para karyawan Kebenaran ). Bagaimana konsep marketing
dimana karyawan merupakan konsumen yang yang mulanya dari produc-centric ( 1.0)
paling intim bagi sebuah perusahaan. Ketiga, berubah menjadi consumer-centric (2.0) dan
memasarkan nilai – nilai kepada mitra berkembang menjadi human-centric (3.0).
distribusi dimana mitra distribusi merupakan Marketing tidak hanya memperhatikan
kolaborator, agen perubahan yang cultural, produk saja, pelanggan saja tetapi unsur
sekaligus mitra kreatif bagi perusahaan. manusia yang komplek harus diperhatikan
Disamping itu, beberapa konsep lainya baik kepentingnnya, keselamatannya,
adalah Keempat, memasarkan visi kepada maupun kenyamanannya.
para pemegang saham merupakan kegiatan Seperti konsep Marketing 1.0 yang
membangun jaringan stakeholder yang berorientasi pada produk, Marketing 2.0 yang
bagus, salah satu caranya cukup sederhana berorientasi pada konsumen, konsep dari
yaitu dengan cara menghargai para Marketing 3.0 pun berusaha untuk memenuhi
stakeholder. Kelima, dengan menciptakan kebutuhan konsumen. Namun perusahaan
transformasi sosiokultural dimana yang menerapkan konsep dari Marketing 3.0
menghadirkan pelayanan dan pengalaman memiliki misi, visi dan nilai – nilai yang
menarik yang diberikan perusahaan kepada lebih besar untuk dikontribusikan pada dunia,
konsumen akan menjadi penambah laju yaitu perusahaan berusaha memberikan
pertumbuhan perusahaan. Keenam, solusi untuk menangani masalah didalam
menciptakan entrepreneur di pasar yang masyarakat. Marketing 3.0 mengangkat
sedang berkembang yaitu dengan kegiatan konsep marketing kedalam arena aspirasi,
menjadikan masyarakan memiliki daya beli nilai – nilai dan human spirit. Konsep dari
didalam pasar. Ketujuh, dengan melakukan Marketing 3.0 ini menyakini bahwa
usaha pelestarian lingkungan, merupakan konsumen adalah manusia yang lengkap,
sebuah kegiatan dengan membuat perbedaan karena itu kebutuhan dan harapanya tidak
dalam memunculkan solusi terhadap boleh diabaikan. Karena itu Marketing 3.0
beberapa isu global, yaitu usaha pelestarian melengkapi emotional marketing dengan
lingkungan. human spirit marketing.
Pada dasarnya, Marketing 3.0 adalah
konsep orientasi Marketing yang lebih Saat ini, konsumen memilih produk
memperhatikan nilai- nilai kemanusiaan dan dan perusahaan yang dapat memenuhi
dilandasi dengan nilai-nilai moralitas. Seperti kebutuhan kreativitas dan idealisme.
juga ajaran Confucius tentang Samcai, Perusahaan – perusahaan terkemuka
kemarmonisan agung (Manusia, Alam dan menyadari bahwa mereka harus menargetkan
Tuhan), pada dasarnya bahwa segala sesuatu konsumen yang sadar akan konsep ini.
itu ditujukan pada bagaimana manusia Marketing dengan cara lama dinilai tidak lagi
makmur hidupnya dalam dunia tanpa ada tepat, perusahaan harus menciptakan produk,
perusakan alam semesta serta dilandasi jasa dan budaya perusahaan yang dapat
dengan nilai-nilai moralitas keagamaan. Ide mengispirasi serta merefleksikan nilai – nilai
Marketing 3.0 tak bedanya dengan konsep pelanggan.
Confucius diatas. Masalah manusia harus
diperhatikan secara keseluruhan secara utuh.
Marketing 3.0 adalah tahapan di mana

14
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Tabel 1 Perbandingan antara Marketing Metode Penelitian Kualitatif


1.0, 2.0 dan 3.0 Metode penelitian yang digunakan
Marketing Marketing Marketing dalam penlitian ini adalah metode kualitatif
1.0 2.0 3.0 dengan pendekatan deskriptif. Penelitian
Product- Customer- Values- deskriptif kualitatif adalah penelitian yang
centric oriented driven berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
Marketing Marketing Marketing peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat
Menjual Memuaska Membuat sekarang. Penelitian ini lebih diarahkan untuk
Objektif produk n dan dunia yang mengetahui tentang sejauh mana penerapan
Perusahaa membuat lebih baik Konsep Marketing 3.0 dalam perusahaan,
n konsumen sehingga hasil hasil penelitian ini akan lebih
loyal
bersifat deskriptif yaitu menggambarkan
Pemicu Industrial Teknologi Teknologi
Arus Revolution informasi New Wave bagaimana konsep ini diterapkan ?, apakah
Pergeraka dan sudah secara menyeluruh ? , siapa saja yang
n komunikasi menerapkan ?, kapan mulai diterapkan
Mass buyers Konsumen Konsumen konsep ini ? apakah konsep tersebut
dengan yang yang diterapkan secara sengaja atau atas dasar
Bagaimana kebutuhan memiliki secara ketidaktahuan ? sehingga pada akhirnya akan
Perusahaa fisik rasional holistic menghasilkan suatu informasi tentang
n Melihat dan memiliki bagaimana pengaruhnya terhadap
Konsumen emosional mind, peningkatan jumlah pendengar dan pemasang
heart, dan
iklan.
spirit.
Kunci Pengembanga Diferensias Nilai-nilai
Konsep n produk i (values) Analisis Data
Pemasaran Metode analisis data yang dipakai pada
Panduan Spesifikasi Positioning Visi, Misi, penelitian ini adalah diskusi kelompok atau
Pemasaran produk perusahaan dan Values Focus Group Discussion (FGD). Focus
Perusahaa dan produk dari Group Dicussion (FGD) merupakan suatu
n Perusahaan proses pengumpulan data dan informasi yang
Fungsional Fungsional Fungsional sistematis mengenai suatu permasalahan
dan , tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
Nilai yang emosional emosional,
kelompok (Irianto, 2006). Adapun para
Dijual dan
Perusahaa spiritual, informan yang terlibat dalam kegiatan FGD
n Emotional, ini adalah : Direktur Keuangan (Bpk. Ivan
and Hadian), Sekretaris Umum (Desi Andriani),
Spiritual Produksi (Wisnu Hermawan), Program
Transaksional Hubungan Kolaborasi Director (Dani Ardiyanto), Public Relation
yang bersifat intimasi antar (Pandu Andhika Budiyono), News Director
Interaksi
top-down yang jejaring (M Agus Salim), Teknisi (Warjono),
Dengan
(One-to-Many bersifat konsumen Banowati (Penyiar), Setyawati (Penyiar).
Konsumen
) one-to-one (many-to- Focus Group Discussion (FGD) yang
many)
dipadukan dengan pendekatan konsep
Sumber: Kotler, Kartajaya & Setiawan: Marketing 3.0 akan memberikan hasil yang
2010 lebih mendalam, dimana konsep ini
mengarahkan pada proses pencapaian
kesuksesan sebuah usaha melalui pendekatan
dan penerapan yang efektif secara
menyeluruh dan membentuk suatu kerangka
yang utuh, menyeluruh selaras dan
terintegrasi. Adapun kegiatan diskusi tersebut

15
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

dipadukan dengan pertanyaan - pertanyaan distribusi, memasarkan visi kepada para


yang berkaitan dengan pendekatan konsep pemegang saham, menciptakan
dari Marketing 3.0. transformasi sosiokultural, menciptakan
Menganalisa data dalam sebuah entrepreneur, melakukan usaha pelestarian
penelitian tidak serta merta menjadikan lingkungan.
konsep Marketing 3.0 ini menjadi satu – 3. Penarikan Kesimpulan.
satunya acuan. Oleh sebab itu, penelitian ini Merupakan tahap terakhir dalam
dibantu dengan metode interaksi yang rangkaian analisis data kualitatif (Miles &
dikemukakan oleh Miles & Huberman yang Huberman, 1994). Secara esensial berisi
dipadukan dengan metode Focus Group tentang uraian dari seluruh subkategori
Discussion (FGD) dengan alur tahapan : yang tercantum dalam tabel kategorisasi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan koding setelah diuraikan. Dalam
data dan penarikan kesimpulan. menginterprtasikan temuan. Menurut
Patton (2002) metode induktif mencakup
Model Analisis Interaktif menemukan pola – pola, tema – tema, dan
Peneliti menggunakan model analisis ketegori – kategori dalam data. Sementara
interaktif yang mencakup tiga komponen itu menurut Miles & Huberman tahapan
yang saling berkaitan yaitu : Penyajian ini disebut pengkodean induktif. Tahapan
(transkripsi) dan reduksi data, pengkodean ini dilakukan dalam proses analisis dalam
dan kategorisasi data serta penarikan kasus yakni pengkodean dan kategorisasi.
kesimpulan. Sedangkan metode deduktif digunakan
1. Transkripsi dan Reduksi data untuk menghasilkan preposisi teoritis
Data yang sudah dikumpulkan setelah secara induktif mengidentifikasi
dari hasil diskusi ditranskripsikan kategori. Kombinasi kedua metode ini
kedalam bahasa Indonesia dan digunakan selama proses analisis
digabungkan dengan data hasil observasi penelitian ini dan disertai penggunaan
serta data pendukung lainya. Setelah itu pembahasan mendalam lewat forum
data yang telah ditranskripsikan direduksi, diskusi.
yaitu proses penggabungan dan
penyeragaman segala bentuk data yang Hasil Penelitian
diperoleh menjadi satu tulisan (script) Berdasarkan penelitian yang telah
yang akan dianalisa. Hasil dari diskusi dilakukan tentang konsep marketing 3.0 pada
dan observasi hasil studi yang sudah perusahaan PT. Radio Suara Indrakila (KR
didokumentasikan akan diubah menjadi Radio), dimana alur tahapan penelitian
bentuk tulisan sesuai dengan formatnya adalah : pengumpulan data, reduksi data,
masing – masing. penyajian data dan penarikan kesimpulan
2. Pengkodean dan Ketegorisasi data yang yang dipadukan dengan metode Focus Group
akan disajikan Discussion (FGD) yang dilakukan bersama
Memasukan pernyataan – pimpinan dan karyawan PT. Radio Suara
pernyataan responden sesuai dengan Indrakila (KR Radio), didapat hasil sebagai
kategori tema serta memberikan kode berikut :
tertentu terhadap setiap pernyataan
(Herdiansyah 2010 : 177). Sebagai
panduan untuk pengkodean, tiap kategori
dibuat terlebih dahulu sesuai dengan
beberapa preposisi. Kategori ini meliputi :
kesuksesan, memasarkan misi kepada
konsumen, memasarkan nilai – nilai
perusahaan kepada karyawan,
memasarkan nilai – nilai pada mitra

16
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

2. Memasarkan nilai – nilai kepada mitra


Kesiapan KR Radio dalam mengaplikasi distribusi, KR Radio mengetahui siapa
Konsep Marketing 3.0 mitra distribusinya. KR Radio juga
Hasil Yang mampu membangun kerjasama yang
Instrumen baik dengan mitra distribusi tersebut.
diperoleh
Marketing 3.0 KR Radio juga mampu menyampaikan
Sudah Belum
Memasarkan Misi kepada konsumen terkait apa yang
√ menjadi tujuan perusahaan. Disamping
Kepada Konsumen
Memasarkan Nilai – itu, KR Radio juga telah berusaha
nilai Perusahaan √ untuk menjaga dan melakukan
Kepada Karyawan kolaborasi yang baik dengan para
Memasarkan Nilai – mitra distribusinya tersebut.
Nilai Perusahaan 3. Usaha pelestarian lingkungan,
√ berdasarkan hasil diskusi yang telah
kepada Mitra
Distribusi dilaksanakan bersama pimpinan dan
Memasarkan Visi karyawan KR Radio, didapat informasi
perusahaan Kepada √ dimana para pimpinan dan karyawan
Pemegang Saham sangat menyadari akan pentingnya arti
Menciptakan kegiatan dari usaha pelestarian lingkungan. KR
Transformasi √ radio dalam kaitannya dengan konsep
Sosiokultural marketing 3.0 lebih berperan sebagai
Menciptakan propagator, dimana KR Radio lewat
Entrepreneur di Pasar para penyiarnya menciptakan
√ awareness kepada para pendengar
yang Sedang
Berkembang
Kesimpulan Penelitian
Usaha Pelestarian
√ Penerapan konsep Marketing 3.0 pada
Lingkungan
PT Radio Suara Indrakila (KR Radio) belum
Sumber : Data Primer Diolah 2014
seluruhnya mencakup dan memenuhi konsep
tersebut. Namun ada beberapa instrument
Dari tabel diatas, secara keseluruhan PT.
dari konsep Marketing 3.0 yang sudah
Radio Suara Indrakila (KR Radio) belum
diaplikasi oleh KR Radio, meskipun
mampu mengaplikasikan seluruh instrument
perusahaan tidak menyadari telah
dari Marketing 3.0. Dengan kata lain, PT.
menerapkan konsep tersebut, Antara lain :
Radio Suara Indrakila belum mampu menjadi
1. Memasarkan Misi Kepada Konsumen,
perusahaan sukses menurut Konsep
KR Radio memang belum secara jelas
Marketing 3.0. Berdasarkan hasil focus group
merumuskan apa yang menjadi misi
discussion (FGD), dari 7 (tujuh) instrument
dari perusahaan. Namun tanpa
yang wajib dimiliki untuk mencapai
disadari, penjabaran ataupun realisasi
kesuksesan, PT. Radio Suara Indrakila hanya
dari misi sebuah merek atau
mampu mengaplikasi 3 (tiga) instrument,
perusahaan sudah dilakukan oleh KR
yaitu :
Radio.
1. Memasarkan misi kepada konsumen,
2. Memasarkan nilai – nilai perusahaan
KR Radio memang belum secara jelas
Kepada Mitra Distribusi, KR Radio
merumuskan apa yang menjadi misi
mengetahui siapa mitra distribusinya
dari perusahaan. Namun, menurut
serta mampu membangun kerjasama
konsep dari Marketing 3.0, tanpa
yang baik, sehingga mampu
disadari penjabaran ataupun realisasi
menyampaikan kepada konsumen
dari misi sebuah merek atau
terkait apa yang menjadi tujuan
perusahaan sudah dilakukan oleh KR
perusahaan.
Radio.

17
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

3. Usaha Pelestarian Lingkungan, para dari marketing 3.0 yang belum diadopsi,
pimpinan dan karyawan sangat antara lain :
menyadari akan pentingnya arti dari 1. Memasarkan Nilai – Nilai Perusahaan
usaha pelestarian lingkungan. KR Kepada Karyawan, pimpinan harus
radio mampu menjadi propagator mampu menjadi leader yang bisa
untuk menciptakan awareness di benak menyebarkan nilai – nilai yang ada
konsumen dalam hal usaha pelestarian didalam perusahaan berdasarkan misi
lingkungan. Dalam Marketing 3.0 juga perusahaan, serta mampu
ditekankan tentang pentingnya menghadirkan kolaborasi yang baik
perusahaan yang berkomitmen pada dengan para karyawan. Disamping itu,
usaha pelestarian lingkungan. Adapun kegiatan evaluasi kerja harus dilakukan
manfaat yang didapat Antara lain : secara rutin serta menyeluruh
biaya yang lebih rendah, reputasi yang 2. Memasarkan Visi Kepada Pemegang
lebih baik dan karyawan yang lebih Saham, para pimpinan ataupun
termotivasi karyawan harus melakukan hal dan
mampu menyakinkan para pemegang
Sedangkan instrument dari Marketing saham terkait strategi lanjutan yang
3.0 yang belum diaplikasi oleh PT. Radio akan dilakukan berdasarkan visi
Suara Indrakila Antara lain : perusahaan yang telah ditentukan.
1. Memasarkan Nilai – Nilai Perusahaan Perusahaan perlu mengkomunikasikan
Kepada Karyawan, terlihat dari sikap kepada para pemegang saham bahwa
pimpinan yang belum mampu menjadi penerapan praktik bisnis yang
leader yang bisa menyebarkan nilai – sustainable (berkelanjutan) akan
nilai yang ada didalam perusahaan meningkatkan produktivitas biaya,
berdasarkan misi perusahaan. pendapatan dan nilai merek korporat.
2. Memasarkan Visi Kepada Pemegang 3. Menciptakan Transformasi
Saham, pimpinan dan karyawan di Sosiokultural, KR radio harus mampu
lingkup KR Radio memandang memunculkan ide untuk
“umum” para pemegang saham serta mengidentifikasi masalah
memperlakukannya secara sosiokultural, memilih konstituen
“seremonial” saja. target dari masalah sosiokultural
3. Menciptakan Transformasi tersebut, serta menawarkan solusi yang
Sosiokultural, kegiatan sosial yang bersifat transformasi.
dilakukan oleh KR Radio lebih 4. Menciptakan Entrepreneur di Pasar
menempatkan posisi KR radio sebagai yang Sedang Berkembang, KR radio
pihak yang diajak kerja sama dan harus memiliki kegiatan ataupun
bukan sebagai pencetus ide. program acara yang rutin dilakukan
4. Menciptakan Entrepreneur di Pasar dalam rangka mengedukasi konsumen
yang Sedang Berkembang, KR radio berpenghasilan rendah, menjadi
tidak memiliki kegiatan ataupun konsumen yang memiliki potensi
program acara yang rutin dilakukan besar, atau mengedukasi konsumen
dalam rangka mengedukasi konsumen untuk memiliki jiwa entrepreneur.
berpenghasilan rendah menjadi
konsumen yang memiliki potensi besar
dan memiliki jiwa entrepreneur.

Rekomendasi Penelitian
Dengan melihat dari apa yang menjadi
bahasan diatas, peneliti menyarankan agar
perusahaan mampu melengkapi instrument

18
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian


Kualitatif. Jakarta. Kencana
Prenada Media
Hamidi. 2004. Metode Penelitian
Kualitatif: Aplikasi Praktis
Pembuatan Proposal dan
Laporan Penelitian. UMM Press.
Malang
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif : Untuk Ilmu
– ilmu Sosial. Salemba Humanika.
Jakarta
Hitt, Ireland, Hoskisson. 2001.
Manajemen Strategi : Daya Saing
dan Globalisasi. Salemba Empat.
Jakarta
Kotler, Kartajaya & Setiawan. 2010.
Marketing 3.0. Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip, 1992, Manajemen
Pemasaran, Analisis,
Perencanaan dan Pengendalian.
Erlangga. Jakarta
Nabila, Grisca Sherin, 2013, Marketing
3.0 Dalam Hospitality Industry (Accor
Hotel).
Skripsi. Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta
Raihani. 2010. Kepemimpinan Sekolah
Transformatif. Lkis Printing
Cemerlang. Yogyakarta
Sigit, (1982), Pemasaran Praktis. BPFE.
Jakarta
Suwarsono. 1996. Manajemen Strategi :
Konsep dan Kasus. UPP AMP
YKPN. Yogyakarta
Yin, R.K. 2008. Studi Kasus : Desain dan
Metode. Raja Grafindo Persada.
Jakarta

19

You might also like