Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322741563

BLEDUG KUWU DI KABUPATEN GROBOGAN DARI SEGI MITOLOGI DAN SAINS

Preprint · January 2018

CITATIONS READS

0 4,945

1 author:

Aninditia Sabdaningsih
Universitas Diponegoro
22 PUBLICATIONS   21 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Gene Mining of Sediment Mangrove Microbiome to Track the Antimicrobial Resistance (AMR) in Mud Crabs (Scylla spp.) Natural Habitat View project

PMDSU: Sponge Associated Fungi and Its Antibacterial Activity View project

All content following this page was uploaded by Aninditia Sabdaningsih on 05 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

MITOLOGI DAN SAINS: Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan

Aninditia Sabdaningsih
Research Fellow
Tropical Marine Biotechnology Laboratory Diponegoro University
Departemen Sumberdaya Akuatik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang Semarang 50275
Email: aninditia@gmail.com

Abstract
Bledug Kuwu is a unique mud volcano phenomenon located at Kuwu, Kradenan district,
Grobogan Regency, Central Java. This area is far away from marine environment; however, this
area contains high salinity hence none of plant and animal can live on this area. People believe
about myth of arising mud volcano comes from the point where Joko Linglung, a giant snake,
exit and enter the earth. Science has revealed about the origin of Bledug Kuwu and its potential.
In this paper, Bledug Kuwu will be described from the local myth and multidisciplinary sciences.

Key words: Bledug Kuwu, Grobogan, mud volcano, myth, science.

1. Pendahuluan Masyarakat sekitar masih


Bledug Kuwu merupakan sebuah mempercayai bahwa Bledug Kuwu terjadi
fenomena gunung api lumpur (mud volcano) disebabkan oleh bekas keluar masuknya
yang terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Joko Linglung, ular raksasa anak Prabu Aji
Kradenan, Kabupaten Grobogan (van Saka yang melintas dari dalam bumi yaitu
Bemmelen, 1949). Asal mula dinamakan dari Laut Selatan untuk kembali ke
Bledug Kuwu dikarenakan letupan bunyi Medhang Kamulan setelah mengalahkan
“Bledug” (seperti suara meriam dari buaya putih jelmaan Dewata Cengkar.
kejauhan) yang terjadi di desa Kuwu. Ritual adat seperti tirakatan pun masih
Kawasan seluas 45 hektar ini sangat unik sering dilakukan oleh masyarakat sekitar
dan merupakan salah satu objek wisata untuk mencari keberkahan. Namun seiring
andalan Kabupaten Grobogan. Bledug dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
Kuwu secara geografis terletak di dataran penelitian mengenai Bledug Kuwu mulai
rendah dengan suhu 28-36oC yang banyak dilakukan untuk mendapatkan
mengeluarkan gelembung lumpur secara kebenaran secara sains. Beberapa ahli telah
periodik dan berpindah-pindah, lumpur mengkaji Bledug Kuwu dari berbagai
tersebut bercampur gas, air, uap dan garam. disiplin ilmu.
Gelembung lumpur ini akan semakin kuat Artikel ini membahas mengenai
ledakannya saat sore, menurut pemandu Bledug Kuwu dari segi mitologi yang
yang ada di lokasi, hal ini disebabkan Laut mencakup legenda dan ritual yang
Selatan sedang pasang. Wilayah ini diselenggarakan dan dari segi sains meliputi
memiliki kadar garam yang tinggi dan tidak bidang geofisika, geologi, geomatika,
terdapat tumbuhan maupun hewan yang palaentologi, mikrobiologi, biokimia,
hidup pada lokasi tersebut, kecuali rumput molekuler dan kimia.
dan burung blekok (Ardeola palloides) yang
hanya ditemukan di pinggiran lokasi. Di luar 2. Kabupaten Grobogan
kawasan Bledug Kuwu sudah tidak 2. 1. Sejarah
ditemukan keunikan lagi, sumur yang Kabupaten Grobogan merupakan
digunakan oleh penduduk sekitar tidak kabupaten yang sudah dikenal sejakmasa
terasa asin. kerajaan Mataram Hindu. Hari jadi
Kabupaten Grobogan adalah 4 Maret 1726,

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 7


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

saat ini telah berusia 289 tahun. Daerah ini Jagad, dan Serat Witoradyo III diketahui
menjadi pusat Kerajaan Mataram dengan ibu bahwa Aji Saka adalah seorang raja yang
kotanya di Medhang Kamulan atau kemudian meninggalkan tahta kerajaannya
SuMedhang Purwocarito atau Purwodadi. dan menjadi seorang Brahmana. Berarti dia
Pada masa kerajaan Medhang dan adalah penganut agama Hindu, sebab
Kahuripan, daerah Grobogan merupakan sebutan untuk Brahmana adalah untuk
daerah yang penting bagi negara tersebut, penganut agama Hindu. Brahmana bagi
sedang pada masa Majapahit, Demak, dan agama Budha disebut sebagai bhiksu. Tetapi
Pajang, daerah Grobogan selalu dikaitkan dari data historis tokoh Aji Saka tidak
dengan cerita rakyat Ki Ageng Sela, Ki pernah ada (hidup). Dengan demikian tokoh
Ageng Tarub, Bondan Kejawan dan cerita ini merupakan tokoh bayangan. Dia
Aji Saka. Pada masa kerajaan Mataram diadakan untuk menunjukkan adanya
Islam, daerah Grobogan termasuk Daerah pengaruh Hinduisme dalam masyarakat
Mancanegara dan pernah menjadi wilayah Jawa. Kebetulan pada waktu itu keadaan
koordinatif Bupati Nayoko Ponorogo masyarakat Medhang Kamulan sedang
Adipati Surodiningrat. Dalam masa Perang resah. Kesempatan ini digunakan oleh Aji
Prangwadanan dan Perang Mangkubumen, Saka (baca umat Hindu) untuk menyebarkan
daerah Grobogan merupakan daerah basis agama Hindu di masyarakat Medhang
kekuatan Pangeran Prangwedana (RM Said) Kamulan. Hal ini dikiaskan dalam lambang
dan Pangeran Mangkubumi. Dalam "desthar" (ikat kepala), yang menjadi tradisi
pekembangan sejarah selanjutnya, atas Jawa, menggunakan ikat kepala. Sedang
ketentuan Perjanjian Giyanti pada tahun kepala adalah tempat otak, pikir, nalar: di
1755, sebagai wilayah Mancanegara, dalam otak itulah tersimpan segala macam
Grobogan termasuk wilayah Kasultanan ilmu pengetahuan manusia. Ikat kepala tadi
bersama-sama dengan Madiun, separuh ketika ditebarkan (dijereng) dapat menutupi
Pacitan, Magetan, Caruban, Jipang seluruh Wilayah Medhang Kamulan. Di
(Bojanegara), Teras Karas (Ngawen), Sela, sinilah pengikut Prabu Dewata Cengkar
Warung (Kuwu-Wirosari) (Soekanto, 1958). harus mengakui kekalahan berebut
Berdasarkan isi dan pola penyajian, pengaruh, dan harus menyingkir dari negeri
yang bersumber pada Serat Sindula atau Medhang (dikiaskan dengan menyeburkan
serat Babad Pajajaran Kuda Laleyan dan diri ke laut menjadi seekor buaya putih).
Serat Witoradyo, cerita Aji Saka merupakan
cerita legendaris, tentang kepahlawanan 2. 2. Keadaan Alam
seorang tokoh dalam lingkup Budaya Jawa Kabupaten Grobogan yang memiliki
(Raffles, 1917, 1930). Di lain pihak cerita relief daerah pegunungan kapur dan
Aji Saka di daerah Kabupaten Grobogan perbukitan serta dataran di bagian
juga merupakan cerita mitologis, yaitu cerita tengahnya, secara topografi terbagi ke dalam
yang bersangkut paut dengan kepercayaan 3 kelompok sebagai berikut.
asli masyarakat. Oleh karena itulah maka (1). Daerah dataran rendah berada
penyajian cerita Aji Saka diciptakan dalam pada ketinggian sampai 50 meter di atas
bentuk cerita "lambang" bagi penetrasi permukaan air laut dengan kelerengan 00-80
budaya Hindu di Jawa. yang meliputi 6 kecamatan yaitu Kecamatan
Cerita Aji Saka dapat dikelompokkan Gubug, Tegowanu, Godong, Purwodadi,
sebagai cerita yang mengandung unsur- Grobogan sebelah selatan dan Wirosari
unsur mesianis, yaitu karya penyelamatan sebelah selatan.
umat manusia dari kehancuran. Aji Saka (2). Daerah perbukitan berada pada
sebagai Mesias menghancurkan penguasa ketinggian antara 50-100 meter di atas
kejam: Dewata Cengkar. Berdasarkan permukaan air laut dengan kelerengan 80-
beberapa referensi dari sumber tradisional di 150 yang meliputi 4 kecamatan yaitu
antaranya Serat-serat Jawi Ingkang Tanpa Kecamatan Klambu, Brati, Grobogan
Sekar, Primbon Jayabaya, Serat Jangka sebelah utara dan Wirosari sebelah utara.

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 8


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

(3). Daerah dataran tinggi berada pada Provinsi Jawa Tengah, dapat ditempuh
ketinggian 100-500 meter di atas permukaan kurang lebih 28 km ke arah timur dari Kota
air laut dengan kelerengan lebih dari 150, Purwodadi. Lokasi Bledug Kuwu dapat
meliputi wilayah kecamatan yang berada di dilihat juga dengan menggunakan Google
sebelah selatan dari wilayah Kabupaten Earth pada koordinat 7°07’03.90″LS,
Grobogan. 111°07’17.61″BT (Gambar 1). Objek
Berdasarkan letak geografis dan wisata yang menyajikan keajaiban alam ini
reliefnya, Kabupaten Grobogan merupakan luasnya ± 45 hektar. Kawasan wisata yang
Kabupaten yang tiang penyangga secara geografis terletak di dataran rendah
perekonomiannya berada pada sektor bersuhu 28-360C ini menyajikan letupan
pertanian dan merupakan daerah yang gelembung lumpur raksasa yang
cenderung cukup sulit mendapatkan air mengeluarkan percikan air dan garam.
bersih (www.grobogan.go.id). Letupan-letupan tersebut terjadi setiap saat
2. 3. Letak Geografis Bledug Kuwu dan berpindah-pindah tempat dengan diikuti
Bledug Kuwu terletak di Desa Kuwu, asap putih yang menimbulkan aroma
Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, belerang (Giwangkara, 2006).

Gambar 1: Letak Geografis Bleduk Kuwu

Gambar 1. Letak Geografis Bledug Kuwu

(Sumber: Giwangkara, 2006).

2. 4. Bledug Kuwu Secara Mitologi pingsan, saat Roro Cangkek sadar dan
2. 4. 1. Legenda melihat wajah ular raksasa tersebut
Di sebuah desa, tinggal sebuah mengingatkannya pada Aji Saka. Ular
keluarga Kaki Grenteng, Nyai Grenteng dan tersebut memanggil Roro Cangkek ibu dan
anak perempuannya Roro Cangkek. Suatu bermaksud mencari Aji Saka yang diakuinya
ketika, Roro Cangkek menyimpan beberapa sebagai ayah. Begitu ular tersebut diberi
telur ayam yang di antaranya memiliki tahu bahwa Aji Saka menjadi seorang raja di
ukuran yang lebih besar daripada umumnya. Medhang Kamulan, si ular undur diri dan
Telur tersebut disimpan di lumbung padi. langsung menghadap ke istana. Prajurit-
Saat Kaki Grenteng membongkar lumbung prajurit istana digemparkan oleh wujud ular
dikarenakan tumpukan padinya tak pernah raksasa dan melapor kepada Prabu Aji Saka,
habis, ia terkejut melihat ada kepala ular dikarenakan ular tersebut dapat berbicara
raksasa yang dapat berbicara seperti dan ingin menemui sang Raja, akhirnya
manusia. Seisi rumah terkejut, Nyai Prabu Aji Saka menghampiri ular tersebut
Grenteng dan Roro Cangkek pun sempat dan menanyakan asal usulnya. Si ular

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 9


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

meyakinkan bahwa dirinya adalah putra diurutlah si anak hingga kesehatannya pulih,
kandung Aji Saka, sang Prabu marah dan dan diberi nama Joko Linglung. Tempat ini
tidak percaya bagaimana bisa seorang berada di pojok timur laut yang masih satu
manusia mempunyai anak seekor ular, sang lokasi dengan Bledug Kuwu, dikeramatkan
Prabu pun belum menikah. Ular pun oleh masyarakat setempat dan dijaga oleh
menceritakan bahwa dulu sang Prabu pernah empat juru kunci. Pada tanggal 1 sampai 9
singgah di rumah Kaki Grenteng, setelah Syuro, banyak yang melakukan tirakatan
bertemu dengan Roro Cangkek, sang Prabu sambil mengerjakan sholat malam,
membuang hajat, kebetulan ada ayam jago memohon berkah dari Allah S.W.T. Joko
yang meminumnya, ayam jago tersebut Linglung lalu berpamitan untuk melanjutkan
bertelur dan telurnya disimpan oleh Roro perjalanannya menuju Medhang Kamulan,
Cangkek, lahirlah si ular. Aji Saka hanya ia menjelma kembali menjadi seekor ular
akan mengakui ular tersebut sebagai anak raksasa dan masuk ke lubang di depannya.
dengan syarat dapat membunuh buaya putih Lubang bekas masuknya Joko Linglung tak
di Samudera Selatan (Laut Kidul) yang lama kemudian penuh berisi lumpur yang
menjadi musuh berbahaya bagi rakyat disusul suara bledug sampai saat ini
Medhang Kamulan dan harus kembali ke (Anonim, 2015).
Medhang Kamulan lewat dasar bumi, jika
tidak berhasil rakyat akan membunuh si 2. 4. 2. Ritual
ular. Ular raksasa ini lalu menghilang bagai Berdasarkan hasil wawancara dengan
kilat menuju Samudera Kidul, si Buaya juru kunci Bledug Kuwu, diperoleh
putih yang sedang berjemur di tepi pantai informasi bahwa unsur magis di Bledug
seketika diserang oleh ular raksasa. Terjadi Kuwu masih kental dan dipercaya memberi
pertempuran yang sengit antara kedua keberuntungan bagi orang-orang yang
binatang tersebut, namun akhirnya buaya mempercayai mitos. Ritual biasanya
putih dapat dililit sekujur tubuhnya dan dilakukan pada hari Kamis atau Jumat.
direndamkan ke dalam air sampai Ritual adat tersebut dilakukan dengan tujuan
menghembuskan nafas terakhir, kepala untuk memperoleh keselamatan dan
buaya ditelan untuk dibawa ke hadapan sang beberapa pengunjung mempercayai bahwa
Prabu Aji Saka (Anonim, 2015). dengan membawa sesajen yang telah
Perjalanan ular raksasa itu untuk ditentukan maka keinginannya akan
pulang ke Medhang Kamulan dari dalam dikabulkan oleh para leluhur yang mendiami
bumi ternyata tak mudah. Perjalanan yang Bledug Kuwu. Adapun sesajen yang
dianggapnya sudah jauh, membuat sang ular diperlukan adalah pisang raja satu sisir
raksasa ingin melihat keadaan luar bumi. untuk laki-laki dan pisang kawista untuk
Kemunculan pertama ular raksasa tersebut perempuan, bunga setaman, kapur sirih, dan
terjadi di Desa Jono Kecamatan air putih. Pengunjung yang melakukan ritual
Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Sampai biasanya memiliki keinginan untuk
saat ini daerah ini dikenal sebagai daerah memperoleh jabatan ataupun kekuasaan;
penghasil bleng dan dapat diproses menjadi mereka datang dari berbagai kota dan negara
garam dapur; kemunculan kedua di Desa (Sugiyo, 2015).
Crewek; dan pada kemunculan ketiga, ia
sudah tidak tahan lagi, dan dengan seluruh 2. 5. Bledug Kuwu Secara Sains
kekuatannya ia mengangkat seluruh 2. 5. 1. Geofisika
badannya ke luar. Tempat ketiga inilah Penelitian geofisika di Bledug Kuwu
dikenal dengan nama Bledug yang berada di dilakukan oleh Indriana et al. (2007) dengan
Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan. menggunakan metode Self Potential.
Keajaiban terjadi di sini, tubuh ular raksasa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
menyusut lalu menjadi seorang anak kecil distribusi nilai potensial diri, nilai
yang lumpuh. Seorang dukun bayi yang kedalaman dan sudut polarisasi sumber
melintas melihat keadaan tersebut lalu potensial diri (anomali) di Bledug Kuwu

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 10


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

berdasarkan persebaran nilai isopotensialnya pada nilai -320 mV sampai 20 mV. Pada
sehingga dapat menambah informasi geologi daerah anomali yaitu pada daerah letupan
yang dibutuhkan untuk memprediksi besar nilai potensialnya -140 mV sampai
struktur bawah permukaan di daerah Bledug dengan -160 mV. Di antara 2 Bledug nilai
Kuwu dan sekitarnya yang berhubungan potensialnya paling tinggi yaitu 0 mV. Dari
dengan indikasi adanya laut purba. kontur dapat dianalisis bahwa nilai potensial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin kecil ke arah Bledug. Nilai potensial
dari peta kontur isopotensial (Gambar 2) yang sangat kecil mengindikasikan daerah
dapat diinterpretasi beberapa anomali yang Bledug adalah daerah yang konduktif
terdapat di sebelah barat dan timur yaitu di (Indriana et al., 2007).
lokasi 2 Bledug besar dan sebelah tenggara
Bledug besar 2. Nilai isopotensial berada

Gambar 2. Data Lapangan Kontur Isopotensial

(Indriana et al., 2007).

Dari profil penampang Bledug 1 dilakukan perhitungan, sumber anomali


(Gambar 3) dapat diamati profil yang tajam menyebar dengan kedalaman 40,8 meter,
dan tidak lebar. Perhitungan nilai parameter- dan sudut polarisasi 70o. Untuk Bledug 3
parameter benda penyebab anomali yaitu yang terletak di sebelah tenggara Bledug 2
kedalaman pusat sumber anomali dan sudut setelah dilakukan perhitungan (Gambar 3),
polarisasinya dilakukan dengan sumber anomali menyebar dengan
menggunakan nomogram (matching curve). kedalaman 19,5 meter, dan sudut polarisasi
Tampilan profil yang tajam 100o (Indriana et al., 2007).
mengindikasikan adanya sumber yang Berdasarkan kesimpulan hasil
dalam. Dengan mengasumsikan bentuk tersebut, peneliti menyebutkan bahwa survei
benda sumber anomali adalah bola diperoleh potensial diri merupakan survei
nilai kedalaman dari permukaan ke pusat pendahuluan untuk mengetahui pola
bola 23,68 m dan sudut polarisasi 71,38o. penyebaran anomali oleh sumber, yaitu
Dari Bledug ke dua ini letupan yang dalam hal ini Bledug Kuwu, maka sebaiknya
dihasilkan lebih jarang tetapi lebih besar. perlu dilakukan survei lebih lanjut untuk
Untuk mengetahui kedalaman anomali dari melengkapi hasilnya dan perlu dilakukan
sumber maka dari tampang melintang yang studi teoritik, lebih lanjut interpretasi
diambil dari Bledug kedua selanjutnya kuantitatif data self-potential untuk model
dibuat sebuah profil yang diproyeksikan ke yang lain.
koordinat kartesian (Gambar 3). Setelah

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 11


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

Gambar 3. Profil tampang lintang Bledug dari kiri ke kanan; Bledug 1, Bledug 2,
Bledug sebelah Timur (Tenggara) Bledug 2.

(Indriana et al., 2007).

2. 5. 2. Geologi besar. Bila batuan dasarnya sangat keras


Keadaan geologi regional maka material dengan tekanan besar ini
menunjukkan bahwa mulai dari Semarang seperti terperangkap dan tidak bisa keluar.
ke arah timur hingga daerah Kuwu Material dari dalam bumi ini dapat keluar
merupakan endapan alluvial yang termasuk jika terdapat rekahan, patahan, ataupun
zona Randublatung. Daerah ini mempunyai karena adanya aktifitas eksplorasi (van
kenampakan morfologi datar. Di bagian Bemmelen, 1949).
utara terdapat perbukitan bergelombang Mud vulcano terbentuk karena
lemah dan sedang. Sedangkan di bagian natural gas yang naik ke permukaan ketika
selatan dibatasi oleh bagian darat zona menemukan konduit (sesar mendatar yang
Kendeng (van Bemmelen, 1949). Di sebelah tegak) dan membawa lumpur (mud) yang
timur terdapat jalur sesar yang berarah punya densitas lebih ringan dari sedimen di
barat-timur, yang merupakan sesar normal. sekitarnya. Lumpur, gas, batuan, belerang
Di sebelah selatan terdapat jalur sesar yang dan garam (di wilayah kering) serta air akan
berarah barat-timur yang merupakan sesar diletuskan di permukaan membentuk
naik, tegak lurus sesar tersebut terdapat kerucut seperti gunung. Proses
sesar normal. sedimentasinya dalam skala yang lebih kecil
Proses terjadinya letupan tetapi dalam gerakan yang lebih cepat, jadi
dikarenakan adanya tekanan dari bawah dipicu oleh adanya paket sedimen
yang mampu mendorong naik batuan yang berdensitas rendah dikelilingi paket sedimen
dilaluinya. Anomali daerah Bledug Kuwu berdensitas lebih tinggi. Gerakan tektonik
berasal dari batuan yang mengalami sesar berpengaruh, juga pada sedimen yang
yang memanjang dari arah Barat Daya diendapkan. Wilayah sesar mendatar aktif
menuju timur laut. Sesar yang terjadi akan merupakan lahan subur mud vulcano.
mengakibatkan keluarnya aliran gas ke Komposisi dari mud terdiri dari berbagai
permukaan bumi melalui batuan yang fase: padat, plastis, cair, dan gas membawa
mudah dilaluinya. Batuan yang terlewati semua bahan-bahan batu-batu, lumpur,
harus mudah dilalui sumber tekanan. Pada belerang, garam, dan gas dari dalam
prinsipnya material dari dalam bumi akan membentuk kolom vertikal. Banyak kondisi
keluar ke permukaan karena di bawah geologi atau geofisika semacam Bledug
permukaan bumi suhu dan tekanannya Kuwu di Purwodadi, di antaranya adalah di

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 13


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

wilayah Yordan. Tetapi bedanya dengan Rekonstruksi spasial dari data satelit
Bledug Kuwu di Purwodadi adalah di dilakukan dengan mengklusterkan digital
Yordan keluaran dari kondisi geologi number. Hasil rekonstruksi spasial dari
tersebut adalah gas metana, sedangkan di pantai utara Jawa jaman purba dan gunung
Purwodadi adalah material lumpur. Mud Muria ditandai dengan warna biru. Fase
vulcano dapat terbentuk di bawah laut (sea sedimentasi ditunjukkan dengan tiga fase
bed). Hanya skalanya sampai ke permukaan utama yang ditandai dengan zona yang
atau tidak, akan ditentukan oleh volume berwarna hijau, coklat dan oranye. Untuk
bahan rombakan subsurface yang mengetahui kebenaran sampel maka model
dibawanya naik (Indriana et al., 2007). rekonstruksi spasial dapat dibandingkan
dengan peta lama De Graaf seperti Gambar
2. 5. 3. Geomatika 4 (Hartoko et al., 2014).

Gambar 4. Peta Lama De Graaf (kiri atas) dan Model Rekonstruksi Spasial Data
Satelit dan Fase Sedimentasi dari Selat Muria Garis Pantai Purba (kanan bawah)

(Hartoko et al., 2014).

Secara geografis De Graaf dan Demak ke Juwana Pati. Satu-satunya sungai


Pigeaud (1985) menjelaskan bahwa Demak yang masih tersisa untuk berlayar adalah
terletak di pantai yang memisahkan Jawa sungai Serang dengan muaranya pada pantai
dan Gunung Muria. Sebelum abad ke 17 Jepara sampai abad ke 18, di mana perahu
selat tersebut luas dan dalam sehingga dapat berlayar hingga Godong (sekarang
banyak pedagang berlayar dengan perahu dikenal sebagai kecamatan di Kabupaten
dari Semarang ke Demak dan Rembang Grobogan). Lombard (1996) menjelaskan
melalui selat ini. Kedua sejarawan Belanda bahwa Orsoy de Flines 1940 memiliki
tersebut menggambarkan bahwa Jepara pada pengamatan sistematis pada beberapa bukti
waktu itu merupakan pelabuhan besar di sisi di Grobogan antara Semarang dan Blora
barat gunung Muria, yang dikelilingi oleh yang dibentuk oleh sedimen tersier.
tiga pulau. Setelah abad ke 17 selat Muria Lombard mengasumsikan bahwa ada air laut
semakin dangkal sehingga kapal tidak dapat dari selat Muria yang terperangkap yang
berlayar meskipun pada musim hujan, dikenal sebagai Bledug Kuwu (Gambar 5).
perahu kecil masih bisa melewati dari

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 14


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

Gambar 5. Rekonstruksi Spasial Laut Purba Muria (A), Kendeng (B-Bendung


Klambu), Bleduk Kuwu-(C)

(Hartoko, 2012)

2. 5. 4. Palaentologi pasir halus dan proses sedimentasi yang


Fosil moluska yang ditemukan di dipengaruhi oleh pasang.
Bledug Kuwu (Gambar 6) telah Asosiasi moluska dari Arca-Ostrea
diidentifikasi berasal dari lingkungan laut. yang didominasi oleh kemunculan Arca,
Bledug Kuwu secara geologi terletak dalam Ostrea, Venus dan Laevidentalium
zona kendeng yang diinterpretasikan sebagai eburneum hidup pada lingkungan laut,
garis pantai purba dari selat Muria (Hartoko sedangkan Tarebia sp menunjukkan hidup
et al., 2014). Selain itu, terdapat dua jenis pada lingkungan air payau. Asosiasi
asosiasi moluska yang ditemukan yaitu moluska dari Arca-Corbula dikembangkan
Corbula-Ostrea. Kelimpahan yang lebih di atas bagian dari Horizon Moluska II pada
banyak pada Corbula socialis lalu diikuti formasi Pucangan yang menunjukkan
oleh Ostrea spp., Ostrea lingula, Nucula lingkungan delta luar yang sudah
bantamensis dan Pecten sp. Kondisi dipengaruhi oleh laut, memiliki salinitas 30
lingkungan mengandung salinitas antara 0.5- ‰ (Hartoko et al., 2014).
30 ‰ dengan suspensi tanah liat-batuan dan

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 14


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

Gambar 6. Fosil Moluska di Bledug Kuwu

(Hartoko et al., 2014).

2. 5. 5. Mikrobiologi, Biokimia dan yang berhasil diisolasi dari Bledug Kuwu,


Molekuler dengan hasil yang menunjukkan bahwa dari
Para mikrobiolog telah berhasil 5 isolat (Gambar 7) hanya 1 isolat yang
mengisolasi beberapa bakteri yang tahan mampu memproduksi levan pada media
terhadap salinitas tinggi (halotoleran) dari Belgith modifikasi yaitu Chromohalobacter
Bledug Kuwu, yaitu bakteri yang mampu japonicas BK-AB18 (Nasir et al., 2015).
hidup pada daerah berkadar garam disebut Biosurfaktan yang merupakan zat
sebagai bakteri halofil. Penelitian-penelitian permukaan aktif yang disintesis oleh sel
tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi hidup dan memiliki sifat-sifat mengurangi
potensi dari masing-masing bakteri halofil tegangan permukaan, menstabilkan emulsi,
sehingga penemuan-penemuan komponen pembentukan busa, pada umumnya tidak
bioaktifnya dapat menjadi rujukan dalam beracun, dan biodegradable berhasil
bidang industri. diisolasi dari Pseudomonas stutzeri BK-
Bakteri yang berhasil diisolasi di AB12 media Luria Bertani (LB) dengan 3%
antaranya yaitu bakteri yang berdasarkan gliserol sebagai sumber karbon dan KNO3
sekuens gen 16S-rRNA mirip Halobacillus sebagai sumber nitrogen, diinkubasi 28 jam
litoralis yang mampu menghasilkan enzim pada 37oC dengan kecepatan aerasi 150 rpm
α-amilasedan enzim tersebut telah diisolasi, (Putri & Hertadi, 2015). Analisis
dikarakterisasi serta dikloning gen menggunakan studi bioinformatik juga telah
penyandinya (Pangastuti et al., 2002). dilakukan pada 6 isolat bakteri halofil dari
Beberapa penelitian terbaru telah berhasil Bledug Kuwu untuk mengetahui struktur
mengisolasi Bacillus licheniformis BK gen lipase. Berdasarkan hasil penelitian
AG21 yang menghasilkan levan yang tersebut diperoleh perbedaan yang khas dari
merupakan salah satu jenis polimer fruktosa, keenam isolat bakteri dibandingkan dengan
produksi optimum levan yang diperoleh gen lipase pembanding sebagai rujukan.
dengan melakukan kultur pada media yang Perbedaan ini dapat terjadi dikarenakan
mengandung sukrosa dan pepton diinkubasi kondisi habitat yang unik dimana lumpur
dengan kecepatan aerasi 150 rpm selama 24 yang berkadar garam berada pada daratan
jam pada suhu 37oC. (Mamay et al., 2015). dan jauh dari laut (Asy’ari et al., 2015).
Eksplorasi levan juga dilakukan pada bakteri
genus Halomonas dan Chromohalobacter

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 15


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

Gambar 7. Hasil skrining 5 bakteri halofilik dari genus Halomonas dan


Chromohalobacter, (a) Halomonas meridian BK-AB4, (b) Halomonas elongata BK-AB8, (c)
Halomonas eurihalina BK-AB15, (d) Halomonas elongata BK-AG18, dan (e)
Chromohalobacter japonica BK-AB18

(Nasir et al., 2015)

2. 5. 6. Kimia kuat unsur tradisinya berupa ritual atau


Bledug Kuwu mengeluarkan letupan tirakatan pada waktu tertentu. Secara
yang mengandung gas berwarna putih dan keilmuan, Bledug Kuwu merupakan air laut
menimbulkan aroma yang menyengat, yang terperangkap dari Selat Muria,
seperti bau telur busuk. Gas yang dibuktikan dengan adanya fosil moluska
dikeluarkan mengandung unsur yang hidup pada lingkungan berkadar garam
sulfur/belerang. Penelitian mengenai tinggi. Metode potensial diri mendukung
kandungan kimia pada daerah ini belum informasi dalam hal anomali daerah Bledug
banyak dilakukan. Berdasarkan informasi Kuwu, bahwa daerah ini berasal dari batuan
dari buku yang dicetak dan dijual pada yang mengalami sesar yang mengakibatkan
lokasi, gas yang dikeluarkan adalah H2S. keluarnya aliran gas ke permukaan bumi
Selain gas hidrogen sulfida juga melalui batuan yang mudah dilaluinya. Bila
mengandung gas karbon dioksida, karena batuan dasarnya sangat keras maka material
ketika uap dimasukkan ke dalam air kapur, dengan tekanan besar ini seperti
air tersebut menjadi keruh. Reaksi kimia terperangkap dan tidak bisa keluar. Secara
yang terjadi adalah sebagai berikut. kimia, kawasan ini mengandung gas beracun
Ca (OH)2+ CO2 → CaCO3 + H2O berupa H2S dan gas yang dapat mematikan
Kandungan CO2 ini dapat diketahui jika konsentrasinya berlebih seperti CO2.
dengan cara memasukkan bara api ke dalam Bakteri-bakteri potensial juga telah berhasil
gelas yang diisi dengan gas atau uap dari diisolasi dari kawasan Bledug Kuwu untuk
Bledug, seketika bara akan mati. menghasilkan enzim yang dapat
Sifat gas CO2 tidak mudah menyebar, dikembangkan untuk dunia industri
hal ini menyebabkan adanya pantangan sehingga dengan perkembangan ilmu
untuk memasuki area Bledug Kuwu pada pengetahuan suatu fenomena alam dapat
pukul 19.00–07.00 WIB, karena gas CO2 dikaji lebih jauh, baik untuk mengetahui
pada jam tersebut konsentrasinya tinggi dan asal-usulnya maupun diambil manfaatnya
dapat mematikan (Anonim, 2015). untuk kesejahteraan manusia.

3. Simpulan Daftar Pustaka


Berdasarkan uraian di atas diperoleh
kesimpulan bahwa Bledug Kuwu Admin1. 2011. Kabupaten Grobogan di
merupakan sebuah fenomena alam unik Awal Sejarah.
yang ditemukan di Desa Kuwu, Kecamatan http://grobogan.go.id/profil/sejarah.
Kradenan, Kabupaten Grobogan Jawa Diakses 8 Januari 2016.
Tengah. Secara mitologi, daerah ini masih
dikaitkan dengan Laut Selatan serta masih

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 16


Sabda Volume 13, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 1410–7910 E-ISSN 2549-1628

________. 2015. Karakteristik Wilayah. Nasir, D. Q., Wahyuningrum D, Hertadi R.


http://grobogan.go.id/profil/kondisi- 2015. Screening and Characterization
geografi/karakteristik-wilayah. of Levan Secreted by Halophilic
Diakses 8 Januari 2016. Bacterium of Halomonas and
Chromohalobacter Genuses Originated
Anonim. 2015. Legenda Terjadinya Bledug
from Bledug Kuwu Mud Crater.
Kuwu. Kuwu: Bledug Kuwu Press.
Procedia Chemistry.16: 272–278.
Asy'ari M, Aditiawati P, Akhmaloka and
Pangastuti, A., D. Wahjuningrum & A.
Hertadi R. 2015. “Structural Analysis
Suwanto. 2002. “Isolasi, Karakterisasi,
of Halophilic Lipases Isolated from
dan Kloning Gen Penyandi α-Amilase
Bledug Kuwu Mud Crater, Purwodadi,
Bakteri Halofil Moderat asal Bledug
Grobogan, Indonesia: a Structural
Kuwu.” Hayati, 9 (1): 10-14.
Bioinformatics Study.” Procedia
Chemistry. 16: 392-399. Putri, M and Hertadi R. 2015. Effect of
Glycerol as Carbon Source for
De Graaf, H. J. and Th. G. Pigeaud. 1985.
Biosurfactant Production by
Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa:
Halophilic Bacteria Pseudomonas
Peralihan Dari Majapahit ke
stutzeri BK-AB12. Procedia
Mataram. Jakarta: Grafiti Pers.
Chemistry, 16: 321-327.
Giwangkara, E. G. 2006. Mud Volkano
Raffles, Sir Thomas Stamford. Vol. I, 1817;
Kuwu (Bledug Kuwu).
Vol. II, 1830. The History of Java.
https://persembahanku.wordpress.com
London: John Murray, Albemarle
/2006/10/01/mud-volkano-kuwu-
Street.
bledug-kuwu/. Diakses 8 Januari 2016.
Soekanto. 1958. Peristiwa-peristiwa
Hartoko, A. 2012. Spatial Algorithms
Sedjarah, termasuk cultuurstelsel dan
Developments for the Reconstruction
hukum adat. Makasar: Saksama.
of Ancient Seas of Java. Lecture
Material: Master Program, Coastal Sugiyo. 2015. Narasumber merupakan Juru
Resources Management. Semarang: Kunci Bledug Kuwu sejak tahun 1962.
Diponegoro University. Wawancara dilakukan pada tanggal 1
Januari 2016.15:30 WIB.
________, Hariyadi, Suhardjo P,
Srisumantyo I. T. 2014. Satellite Data Van Bemmelen, R. W. 1949. The Geology
Spatial Based Reconstruction and of Indonesia: General Geology of
Discovery of the Ancient Coastaline, Indonesia and Adjacent
Coral-Fringing Reef and Mollusc Archipelagoes. The Hague, Batavia:
Fossils at the Muria Strait, Central Government Printing: Batavia.
Java, Indonesia. Proceeding 6th
Indonesia Japan Joint Scientific
Symposium. ISBN:978-979-8786-52-
5.
Indriana, R. D, Nurdwiyanto M. I., Haryono
K. W. 2007. Interpretasi Bawah
Permukaan dengan Metode Self
Potential Daerah Bledug Kuwu
Kradenan Grobogan. Berkala Fisika.
10(3): 155-167.
Lombard, D. 1996. Nusa Jawa: Silang
Budaya, Kajian Sejarah Terpadu.
Jakarta: Gramedia.

MITOLOGI DAN SAINS Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan 17

View publication stats

You might also like