PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK
USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMA KOMORO KECAMATAN
DON ALEIXO KABUPANTEN DILI TIMOR LESTE
TAHUN 2020
OLEH
VICTOR XIMENS
‘NIM: 13211190194,
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA
PROGRAM STUDI S-1 GIZI
KUPANG
2020BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Era Globalisasi saat ini umumnya masih banyak gaya hidup
‘masyarakat yang masih belum memahami tentang gizi pada kesehatan dengan
pola makan, Hal ini semakin seiting perkembangan, semakin modern dan
semakin seiring kemajuan teknologi tetapi pola makan dan gaya hidup
masyarakat semakin beraneka ragam dengan kehidupan manusia dan
mengkonsumsi makanan sehari-hari pada kanak-kanak yang tidak diperhatikan,
sehinga menimbulkan masalah status gizi pada kesehatan kanak-kanak seperti
gizi kurus, gizi pendek, gizi gemuk dan menimbulkan infeksi atau penyakit lain
berdampak negatif bagi kesehatan pada kanak-kanak. Dimana anak mempunyai
1Q lebih rendah dan mudah terserang infeksi. Knak-knak merupakan masa yang
paling penting dan perlu untuk mendapatkan perhatian dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan anak, karena dalam masa ini, perlu untuk selalu
melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanak. Salah
satu hal yang perlu di perhatikan pada masa knak-knak adalah giz
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat
kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental,
orang tersebut, terkaitan yang sangat erat anatara status gizi dan pola makan.
Tingkat status gizi optimal dan keadaan gizi normal tercapai apa bila kebutuhanzat gizi optimal terpenuhi, Namun demikian perlu diketahui bahwa keadaan gizi
seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada
‘masa yang telah lampau, bahkan jauh sebelum masa itu, berarti bahwa konsumsi
zat gizi masa kanak-kanak memberikan pengaruh terhadap status gizi setelah
dewasa (Budiyanto,wiryo, 2002).
Menurut Laporan Global Nutrition pada tahun 2017 menunjukan
masalah status gizi di dunia diantaranya prevalensi wasting(kurus) 52 juta
balita(8%), stunting(pendek) 115 juta balita(23%), dan overweight(gemuk) 4
{juta balita(6% ) (UNICEF dan WHO,2017).
WHO mengelompokan wilaya berdasarkan prevalensi berat badan
‘menurut tinggi badan kedalam empat kelompok yaitu (BB/TB, Z-score), Gemuk
>2SD, kurus<-28D, sangat kurus <-3$Dd dan normal -2SD sampai 2D.
Dengan menggunakan pengelompokan prevalensi masalah gizi berdasarkan
DHSTL, tahun 2010 ditingkat nasional anak-anak dibahwa usia 5 tahun dengan
prevalensia 58,1% stunting <2SD standar deviasi tahun 2013 prevalensia
stunting secara keseluruhan sebesar 51,9% terjadi menurun tahun 2016 menjadi
46% (Soruvei gizi, 2016).
Menurut Demographic and Health Soruvey Timor Leste tahun 2016,
masalah gizi pada balita mengeatat berjumlah 46% adalah stunting 24%,
Wasting 24% dan overweight 6%. Namun Prevalensi stunting ini telah
‘memperbandingan tahun 2013 dengan 2016 adalah menurun dari 51,9% hingga46% sejak DHSTL 2010. Prevalensi anak dengan berat badan kurang juga
menurun, dari 45% menjadi 40%. Namun, prevalensi anak wasting telah
meningkat dari 19% menjadi 24% Jurnal.STLNews.com).
Namun berdasarkan data persentagen masalah gizi Stunting dari 13
Kabupaten di Timor Leste adalah Ainaro 60%, Baucau 51%, Bobonaro 53%,
Kovalima 48%, Dili 42%, Ermera 29%, Lauten 41%, Liquica, 47%, Manatuto
46%, Manufahi 38%, Oe-cusse 51% dan Viqueque 2%. (DHSTL, 2016).
Prevalensi gizi kurang dan buruk tertinggi menurut kabupaten/kota adalah
Ermera (29%), dan Ainaro (60%).
Berdasarkan hasil laporan dari puskesmas mengkonfirmasi melalui
koordinator giz pada bulan januari sampai desember tahun 2016 berjumlah 673
balita dengan status gizi stunting 223, status gizi wasting 34, status gizi normal
416. (Data Regist puskesmas, 2016).
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas masih mengingat
tingginya masalah gizi anak usia 1-5 tahun maka peneliti tertarik ingin
‘melakukan penelitian tentang,’Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak
Usia 1-5 tahun di Puskesmas Komoro Kecamatan Don Aleixo Kabupaten Dili
Timor Leste 2020”,
1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan indentifikasi masalah, maka penelitian tertarik ingin
membuat perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah Hubungan Pola
Makan dengan Status Gizi Anak Usia 1-5 tahun di Puskesmas Komoro
Kecamatan Don Aleixo Kabupaten Dili Timor Leste 2020?
1.3 Tujuan Penelitian
1.21 Tujuan Umum
‘Untuk mengetahui Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak
Usia 1-5 tahun di Puskesmas Komoro Kecamatan Don Aleixo Kabupaten Di
Timor Leste 2020.
1.4 Tujuan Khusus
‘Mengetahui Pola Makan pada Anak Usia 1-5 tahun di Puskesmas
Komoro Kecamatan Don Aleixo Kabupaten Dili Timor Leste 2020,
1. Mengetahui Status Gizi Anak Usia 1-5 tahun di Puskesmas Komoro
Kecamatan Don Aleixo Kabupaten Dili Timor Leste 2020,
2. Menganalisis Pola Makan dengan Status Gizi Anak Usia 1-5 tahun
di Puskesmas Komoro Kecamatan Don Aleixo Kabupaten Dili
Timor Leste 2020,
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi1.2.2 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan
masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan gizi dan menjadi untuk
penelitian yang akan datang.
1.2.3 Manfaat Praktisi
a. Bagi Instituisi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan Sebagai acuan perkembangan
wawasan bagi penelitian dan penelitian sebagai referensi asuhan gizi kepada
hubungan pola makan dengan Status Gizi Anak Usia 1-5 tahun,
b. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi
pihak rumah sakit agar dapat melakukan upaya meningkatkan pola makan
dengan Status Gizi Anak Usia 1-Stahun,
¢. Bagi peneliti
Sebagai pengetahuan dan menambah wawasan penelitian tentang
‘manfaat pola makan untuk anak 1-5 tahun serta sebagai salah satu syarat untuk
‘menyelesaikan pendidikan di akademi Stikes Nusantara kupang.