Professional Documents
Culture Documents
1149-Article Text-2770-1-10-20200818 PDF
1149-Article Text-2770-1-10-20200818 PDF
Abstract
Serotinus labor is one of the causes of the infant mortality rate in Indonesia at the age of 0-6
years of 2.80%, serotinus delivery is quite risky because it can cause complications both for mothers
and infants. Several studies have shown that serotine delivery can increase the risk of endometritis,
postpartum hemorrhage, and thromboembolic disease in birth mothers. The study aims to determine
whether there is a relationship between age and parity of maternity mothers with pregnancy
serotinus in suriani clinics in 2020. This type of research is analytic with cross sectional design that
aims to determine the relationship of age and parity with serotine pregnancy. The data source in this
study is primary data measured using an instrument in the form of a questionnaire and analyzed with
the Chi-square correlation technique using the SPSS program. The population in this study were
mothers who gave birth, taking samples by total sampling as many as 30 people. The results showed
that there was a relationship between age and parity of maternity mothers with the incidence of
serotine pregnancy. It is recommended that maternal mothers always check their pregnancy to
doctors and midwives in order to prevent the occurrence of serotine pregnancy.
Ibu hamil adalah keadaan wanita belum memuaskan dan masih banyak
rahimnya karena sel telur telah dibuahi oleh terlebih dahulu bahwa pada setiap
kehamilan adalah akibat sel telur yang telah spesifik seperti diabetes mellitus, kelainan
dari pria sehingga terjadilah proses atau eklampsia, dan hipertensi kronis yang
Kehamilan postterm atau serotinus dengan faktor risiko lain seperti primitua,
merupakan masalah yang banyak di jumpai infertilitas, riwayat obstetri yang jelek.
Tidak ada ketentuan atau aturan yang pasti
82
dan perlu dipertimbangkan masing-masing penurunan menjadi 4.912 kasus dan di
kasus dalam pengelolaan kehamilan tahun 2017 mengalami penurunan tajam
postterm. Sampai saat ini masih terdapat menjadi sebanyak 1.712 kasus AKI
perbedaan pendapat dalam pengelolaan (Agung, 2019).
kehamilan postterm. Persalinan serotius merupakan salah
Kehamilan serotinus merupakan satu penyebab faktor penyebab dari angka
kehamilan dengan waktu yang memanjang kematian bayi di Indonesia pada usia 0-6
melebihi akhir minggu 42 gestasi, atau 294 tahun sebesar 2,80%. Angka prevalensi
hari dari hari pertama periode menstruasi kejadian persalinan serotinus di negara
terakhir. Pada umumnya kehamilan akan berkembang adalah 0,40-11% (Kemenkes
berlangsung antara 38-42 minggu dan ini RI, 2013).
merupakan periode persalinan normal. Persalinan serotinus ini cukup berisiko
Namun sekitar 3,4-14 % atau rata-rata 10% karena dapat menimbulkan komplikasi baik
kehamilan sampai 42 minggu atau lebih pada ibu maupun pada bayi. Beberapa
(prawirohardjo, 2013). penelitian menunjukkan bahwa persalinan
Angka Kematian Ibu (AKI) di negara serotinus dapat meningkatkan risiko
indonesia mencapai 259 per 100.000 kejadian endometritis, perdarahan
kelahiran hidup menurut SKDI pada tahun postpartum, dan thromboembolic disease
2012. Pada tahun 2015, AKI diharapkan pada ibu bersalin (Cianci, 2015). penurunan
akan turun pada angka 102 per 100.000 nilai Activity, Pulse, Grimace, Appearance,
kelahiran hidup sesuai dengan komitmen Respiration (APGAR) pada bayi baru lahir
yang dicanangkan Millenium Development pada menit pertama dan kelima, serta
Goals, (MGDs), sedangkan untuk angka meningkatkan risiko kejadian disabilitas
kematian bayi di indonesia sebesar 32 per pada intelektual bayi (Seikku, 2016).
1000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Pada beberapa kasus persalinan
Data capaian kinerja Kemenkes RI serotinus, bayi postmatur nampak kecil,
tahun 2015-2017 menunjukkan telah terjadi kurang gizi dan asfiksia sebagai akibat
penurunan jumlah kasus kematian ibu. Jika penurunan fungsi respirasi dan nutrisi pada
di tahun 2015 AKI mencapai 4.999 kasus plasenta yang bertambah usianya. Insiden
maka di tahun 2016 sedikit mengalami postmaturitas fetal pada kehamilan
83
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 1, April - September 2020
ISSN 2599 -1841
postmatur adalah 20%. Hal ini disebabkan minggu atau 280 hari dihitung dari hari
mulai pada kehamilan usia 42 minggu pertama haid terakhir (HPHT). Namun,
terjadi proses penuaan plasenta yang sekitar 3,4-14% atau rata-rata 10%
dibuktikan dengan adanya penurunan pada kehamilan berlangsung sampai 42 minggu
kadar estriol dan plasental laktogel. atau lebih.Kehamilan lewat waktu
Rendahnya fungsi plasenta mengakibatkan merupakan salah satu kehamilan resiko
menurunnya pemasokkan makanan dan tinggi.Hal ini berhubungan erat dengan
oksigen sehingga terjadinya spasme arteri mortalitas, morbiditas perinatal, ataupun
spinalis dan janin akan mengalami makrosomia.Adapun penyebab kematian
pertumbuhan yang terhambat dan perinatal adalah kelainan kongenital,
penurunan berat (Cunningham, 2013). prematuritas, trauma persalinan, infeksi,
Kejadian persalinan serotinus gawat janin dan asfiksia neonatorum.
dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko Nurhidayati, dkk. (2019).
kejadian persalinan serotinus atau Penelitian Hadriani Irwan dan Agus
persalinan pada usia kehamilan ≥ 42 Salim menyimpulkan usia dan paritas ibu
minggu lebih tinggi terjadi pada wanita memliki hubungan yang signifikan, dengan
dengan usia tua (> 35 tahun), memiliki demikian dapat disimpulkan terdapat
berat badan yang berlebih, primipara, atau hubungan Antara Usia dan Paritas Terhadap
memiliki riwayat persalinan serotinus Kejadian serotinus.
sebelumnya. Usia ibu bersalin berisiko Berdasarkan survey awal yang
sebanyak 45,20% mengalami kehamilan dilakukan peneliti di Klinik Suriani Kisaran
serotinus. Hal ini dikaitkan dengan belum Kabupaten Asahan diperoleh jumlah ibu
sempurnanya kematangan alat reproduksi bersalin dengan kehamilan serotinus
pada ibu usia < 20 tahun dan menurunnya terdapat 15 orang.
fungsi organ ibu pada > 35 tahun dari 15 Dari pernyataan hal tersebut diatas
ibu yang teridentifikasi mengalami penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
persalinan serotinus, 10 diantaranya berusia hubungan usia dan paritas ibu bersalin
< 20 tahun, 3 ibu berusia > 35 tahun, dan 2 terhadap kejadian serotinus di Kota Kisaran
sisanya berada pada rentang usia reproduksi Kabupaten Asahan, tujuan penelitian ini
sehat. Kehamilan umumnya berlangsung 40 adalah untuk mengetahui apakah ada
84
Hubungan Usia dan Paritas Ibu Bersalin HASIL PENELITIAN
dengan Kehamilan Serotinus Di Klinik A. Analisis Univariat
Suriani Kisaran Tahun 2020.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu
bersalin di Klinik Suriani
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis Variabel N %
Usia
penelitian analisa kolerasi ini menggunakan < 20 Thn 10 33,33
20-30 Thn 15 50
jenis penelitian dengan pendekatan cross > 30 Thn 5 16,66
sectional yaitu variable sebab akibat yang Jumlah 30 100
Paritas
terjadi pada objek penelitian di ukur atau Primi Para 18 60
Grande Multi Para 12 40
dikumpulkan pada waktu yang sama dan
Jumlah 30 100
tiap subjek penelitian diobservasi sekali Kehamilan Serotinus
Tidak Serotinus 13 43,33
saja. Penelitian ini dilakukan di Klinik Serotinus 17 56,66
Jumlah 30 100
Suriani Kisaran Kabupaten Asahan Tahun
2020. Populasi adalah Seluruh Ibu Bersalin
Berdasarkan data pada tabel diatas
yang melahirkan di Klinik Suriani Pada
dapat diketahui bahwa dari 30 sampel ibu
bulan Januari - Juni Tahun 2020 sebanyak
bersalin resonden yang berusia <20 tahun
30 orang. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 10 orang ( 33,33 %), responden
adalah total seluruh populasi yang
20-30 tahun sebanyak 15 orang (50 %), dan
berjumlah 30 orang. penelitian ini
responden berusia >30 tahun 5 orang
menggunakan data primer yaitu
(16,66%). jumlah ibu bersalin yang
menggunakan angket motivasi praktek
beresiko paritas primi Para sebanyak 12
laboratorium dan hasil tes belajar, dan data
orang (60 %) , dan ibu bersalin paritas
sekunder untuk melihat data ibu bersalin
Grande Multi Para sebanyak 15 orang (40
sebelumnya, data yang dikumpulkan akan
%).
dianalisis secara statistik yaitu analisis
univariat dan analisis bivariat dengan uji
chi square.
85
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 1, April - September 2020
ISSN 2599 -1841
Usia
banyak terjadi pada usia kurang dari 20
87
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 1, April - September 2020
ISSN 2599 -1841
88