Yevi Dwi Yulia Nur Avita

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Avita, et al, Analisis Kondisi Sanitasi Industri Rumah Tangga (IRT) Tape Singkong.....

Analisis Kondisi Sanitasi Industri Rumah Tangga (IRT) Tape Singkong di


Kabupaten Bondowoso
Analysis of Sanitary Conditions of Tape Singkong Home Industries in Bondowoso
Regency
Yevi Dwi Yulia Nur Avita, Rahayu Sri Pujiati, Khoiron
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
e-mail korespondensi: yevie05yuliaavita@gmail.com

Abstract
Food sanitation is an attempt to prevent the possibility of the growing and breeding of spoilage
and pathogenic microorganisms in foods, beverages, equipment and buildings which can
damage food and endanger human. Based on observations made by researchers to place IRT
fermented cassava in the regency was found that some fermented cassava industry does not
meet the requirements of hygiene and sanitation that has been set. This research aimed to
analyze the sanitary conditions of tape singkong (fermented cassava) home industries in
Bondowoso Regency. The research belongs to descriptive research. The population was 96
home industries of tape singkong, and the samples were 4 home industries of tape singkong
located in Bondowoso Regency. The variables studied were the characteristics of respondents,
sanitary conditions tape singkong home industries registered officially and unofficially and
physical factors which consisted of sanitation of environment at the home industries
surroundings, sanitation of buildings and facilities, product material storage, production
equipment, and basic sanitation. In this research, there are two good home industry category,
one category of home industry enough, and one home industry category less.
Keywords: Food Sanitation, Home Industry, and Tape Singkong

Abstrak
Sanitasi pangan adalah upaya untuk pencegahan terhadap kemungkinan bertumbuh dan
berkembangbiaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam makanan, minuman, peralatan
dan bangunan yang dapat merusak pangan dan membahayakan manusia. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan oleh peneliti ke tempat IRT tape singkong di Kabupaten Bondowoso
ditemukan bahwa beberapa industri tape singkong di Kabupaten Bondowoso tidak memenuhi
persyaratan higiene dan sanitasi yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kondisi sanitasi industri rumah tangga tape singkong di Kabupaten Bondowoso.
Penelitian termasuk dalam penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 96
industri rumah tangga tape singkong dan sampel sebanyak 4 industri rumah tangga tape
singkong yang terdapat di Kabupaten Bondowoso. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini
adalah karakteristik responden, kondisi sanitasi IRT tape singkong yang terdaftar secara resmi
dan tidak resmi, dan faktor fisik yang terdiri dari sanitasi lingkungan sekitar IRT, sanitasi
bangunan dan fasilitas, tempat penyimpanan bahan produk, peralatan produksi, dan sanitasi
dasar. Dalam penelitian ini diketahui bahwa terdapat dua industri rumah tangga tape singkong
berkategori baik, satu industri rumah tangga tape singkong berkategori cukup, dan satu industri
rumah tangga tape singkong berkategori kurang.
Kata kunci : Sanitasi Makanan, Industri Rumah Tangga, dan Tape Singkong

Pendahuluan
Sanitasi merupakan bagian penting dalam
proses pengolahan pangan yang harus dilaksanakan
dengan baik sehingga keamanan pangan dari produk

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Avita, et al, Analisis Kondisi Sanitasi Industri Rumah Tangga (IRT) Tape Singkong.....

yang dihasilkan bisa terwujud [1]. Menurut Undang- Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas
Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 Kesehatan Kabupaten Bondowoso tahun 2014
Tentang Pangan, dijelaskan bahwa demi terdapat 25 industri rumah tangga tape singkong yang
mewujudkan keamanan pangan maka seluruh sudah terdaftar secara resmi [4].
kegiatan atau proses produksi pangan untuk Industri Rumah Tangga (IRT) adalah
diedarkan/diperdagangkan harus memenuhi perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di
ketentuan-ketentuan menyangkut Bahan Tambahan tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan
Pangan (BTP), kemasan pangan, dan mengenai manual hingga semi otomatis [5]. Sanitasi makanan
sanitasi pangan [2]. Dalam produksi industri rumah adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan
tangga sering ditemukan hal – hal yang tidak sesuai dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan
dengan ketentuan bahkan ada beberapa yang keluar bahaya keracunan dan penyakit pada manusia [6].
dari prosedur higiene dan sanitasi yang telah Sanitasi makanan tidak dapat dipisahkan dari sanitasi
ditetapkan. Dengan kondisi sanitasi IRT buruk maka lingkungan karena sanitasi makanan adalah usaha
dapat mempengaruhi kualitas produk yang untuk mengamankan dan menyelamatkan makanan
dihasilkan, dapat menyebabkan kontaminan pada agar tetap bersih, sehat, dan aman. Sanitasi yang
produk makanan, menimbulkan gangguan kesehatan, buruk dapat disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor
penyakit bahkan keracunan produk makanan yang fisik (sanitasi daur, sanitasi pembuangan sampah,
dihasilkan. Sehingga dalam proses produksi sanitasi tempat penyimpanan bahan makanan,
makanan harus memperhatikan kondisi sanitasi sanitasi peralatan produksi, dan suplai air bersih),
lingkungan dan sanitasi produk makanan yang faktor kimia, dan faktor mikrobiologi [7].
dihasilkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
Tape merupakan makanan berbahan dasar ubi oleh peneliti ke tempat IRT tape singkong di
kayu (singkong) yang memiliki jangka waktu Kabupaten Bondowoso ditemukan bahwa beberapa
konsumsi sangat pendek yaitu hanya bertahan industri tape singkong di Kabupaten Bondowoso
sampai tiga hari. Setelah tiga hari tersebut tape tetap tidak memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi
dikonsumsi maka dapat menyebabkan seseorang yang telah ditetapkan. Peneliti melakukan studi
yang mengkonsumsi mengalami keracunan seperti pendahuluan pada 3 IRT tape singkong di Kabupaten
mual, diare, dan alergi. Tape singkong termasuk Bondowoso yang secara langsung melihat proses
produk unggulan dan makanan khas dari Kabupaten produksi tape singkong yang dimulai dari proses
Bondowoso dan tape singkong yang dihasilkan pengupasan singkong sampai dengan proses peragian
sampai didistribusikan ke kota-kota lain. Di dan pengemasan tape singkong. Penelitian ini
Kabupaten Bondowoso, banyak terdapat IRT tape bertujuan untuk menganalisis kondisi sanitasi industri
singkong baik di perkotaan maupun di pedesaan. rumah tangga tape singkong di Kabupaten
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Bondowoso.
peneliti ke tempat IRT tape singkong di Kabupaten
Bondowoso ditemukan bahwa beberapa industri tape Metode Penelitian
singkong di Kabupaten Bondowoso tidak memenuhi
persyaratan higiene dan sanitasi yang telah Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
ditetapkan. Peneliti melakukan studi pendahuluan dengan pendekatan observasional. Subyek penelitian
pada 3 IRT tape singkong di Kabupaten Bondowoso ini adalah 4 IRT tape singkong di Kabupaten
yang secara langsung melihat proses produksi tape Bondowoso dengan 2 IRT tape singkong yang
singkong yang dimulai dari proses pengupasan terdaftar secara resmi dan 2 IRT tape singkong yang
singkong sampai dengan proses peragian dan belum terdaftar secara resmi. Penentuan sampel
pengemasan tape singkong. penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas purpusive sampling yaitu adalah teknik penentuan
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten sampel dengan pertimbangan tertentu [8].
Bondowoso tahun 2014 terdapat sebanyak 5.038 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
industri rumah tangga yang ada di Kabupaten adalah data primer dan data sekunder. Data primer
Bondowoso dan 96 diantaranya adalah industri dalam penelitian ini informasi atau penjelasan
rumah tangga tape singkong. Di antara 96 industri tentang karakteristik responden (jenis kelamin, umur,
rumah tangga tape singkong di Kabupaten dan tingkat pendidikan terakhir) dari hasil
Bondowoso terdapat 7 industri rumah tangga tape wawancara, observasi, dan dokumentasi terkait
singkong yang mencapai omset sebesar Rp kondisi sanitasi IRT tape singkong di Kabupaten
100.000.000,00 per tahun. Industri tape singkong Bondowoso. Instrumen pengumpulan data dalam
tergolong industri rumah tangga yang dalam proses penelitian ini berupa lembar wawancara dan lembar
pengelolaannya masih bersifat sederhana [3]. observasi. Untuk mendukung data primer digunakan
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015
Avita, et al, Analisis Kondisi Sanitasi Industri Rumah Tangga (IRT) Tape Singkong.....

data sekunder yang diperoleh dengan teknik studi dan jalan raya propinsi. Distribusi kondisi sanitasi
dokumentasi. Teknik pengolahan data dalam lingkungan sekitar IRT dapat dilihat pada Tabel 2.
penelitian ini meliputi pemeriksaan data (Editing), sebagai berikut.
pengkodean (Coding), dan pembersihan data Tabel 1 Kondisi Sanitasi Lingkungan Sekitar IRT
(Cleaning). Analisis data yang digunakan adalah Kondisi Sanitasi
N (%)
pendekatan deskriptif. Lingkungan Sekitar IRT
Baik 2 50
Hasil Penelitian Cukup 2 50
Kurang 0
Karakteristik Responden Jumlah 4 100
Karakteristik responden yang dilihat dalam
penelitian ini adalah jenis kelamin, umur, dan tingkat Penilaian mengenai kondisi sanitasi bangunan
pendidikan terakhir. Distribusi karakteristik dan fasilitas IRT tape singkong antara lain, kondisi
responden dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut. lantai, dinding, langit-langit, atap, pintu, ventilasi dan
Tabel 1. Karakteristik Responden jendela, dan pencahayaan. Distribusi kondisi sanitasi
Karakteristik Responden N (%) bangunan dan fasilitas IRT dapat dilihat pada Tabel 3.
Jenis Kelamin sebagai berikut.
Laki-laki 1 25 Tabel 3. Kondisi Sanitasi Bangunan dan Fasilitas IRT
Perempuan 3 75 Kondisi Sanitasi N (%)
Jumlah 75 100 Bangunan dan Fasilitas
Umur IRT
12-16 tahun (remaja awal) 0 0 Baik 2 50
17-25 tahun (remaja 0 0 Cukup 0 0
akhir) Kurang 2 50
26-35 tahun (dewasa 0 0 Jumlah 4 100
awal)
35-45 tahun (dewasa 2 50 Penilaian mengenai kondisi sanitasi tempat
akhir) penyimpanan IRT tape singkong di Kabupaten
46-55 tahun (lansia awal) 0 0 Bondowoso adalah kondisi sanitasi tempat
56-65 tahun (lansia akhir) 2 50 penyimpanan bahan produksi dan tempat
65 tahun ke atas (manula) 0 0 penyimpanan produk jadi. Distribusi kondisi sanitasi
Jumlah 4 100 tempat penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 4
Tingkat Pendidikan Terakhir sebagai berikut.
Tidak tamat sekolah, 2 50 Tabel 4.Kondisi Sanitasi Tempat Penyimpanan Bahan
tamat SD/MI/SMP/MTs Produksi dan Produk Jadi
SMA/MA/SMK 1 25 Kondisi Sanitasi Tempat
Tamat perguruan tinggi, D1, 1 25 N (%)
Penyimpanan
D2, D3, S1, S2, S3 atau Baik 2 50
Magister atau Spesialis Cukup 0 0
Jumlah 4 100 Kurang 2 50
Jumlah 4 100
Kondisi Sanitasi IRT Tape Singkong di
Kabupaten Bondowoso Distribusi mengenai kondisi sanitasi peralatan
Kondisi sanitasi IRT tape singkong di produksi IRT tape singkong di Kabupaten
Kabupaten Bondowoso ini dilihat berdasarkan Bondowoso dapat dilihat pada Tabel 5sebagai
beberapa variabel, antara lain kondisi sanitasi berikut.
lingkungan sekitar IRT, kondisi sanitasi bangunan Tabel 5.Kondisi Sanitasi Peralatan Produksi IRT
dan fasilitas IRT, kondisi sanitasi tempat Kondisi Sanitasi
penyimpanan bahan produksi dan produk jadi, N (%)
Peralatan Produksi
kondisi sanitasi peralatan produksi, dan kondisi
Baik 2 50
sanitasi dasar IRT.
Cukup 2 50
Penilaian mengenai kondisi sanitasi
Kurang 0 0
lingkungan sekitar IRT tape singkong di Kabupaten
Jumlah 4 100
Bondowoso berdasarkan jarak IRT dengan tempat
peternakan, sungai, tempat pembuangan sementara

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Avita, et al, Analisis Kondisi Sanitasi Industri Rumah Tangga (IRT) Tape Singkong.....

Penilaian mengenai kondisi sanitasi dasar IRT (1990) yang mengemukakan bahwa semakin tua
tape singkong di Kabupaten Bondowoso, meliputi umur seseorang maka proses-proses perkembangan
toilet, tempat sampah, tempat cuci tangan, tempat mentalnya baik, akan tetapi pada umur tertentu
cuci bahan produk, kualitas air bersih, jumlah air bertambahnya proses perkembangan ini tidak secepat
bersih, dan pengolahan limbah. Distribusi mengenai ketika belasan tahun [10]. Semakin bertambah umur
kondisi sanitasi dasar IRT tape singkong di seseorang maka makin bertambah pengetahuan dan
Kabupaten Bondowoso dapat dilihat pada Tabel 6 informasi yang didapatkan namun pada umur-umur
sebagai berikut. tertentu seperti lanjut usia maka kemampuan
Tabel 6. Kondisi Sanitasi Dasar IRT seseorang dalam menerima pengetahuan dan
Kondisi Sanitasi Dasar N (%) informasi menjadi menurun. Tingkat pendidikan
Baik 0 0 terakhir penanggungjawab IRT tapesingkong yaitu
Cukup 3 75 dua penanggungjawab tamat SD, satu
Kurang 1 25 penanggungjawab tamat SMK, dan satu
Jumlah 4 100 penanggungjawab tamat S1. Hal tersebut sesuai
menurut Mundar (2006), pendidikan seseorang
Kondisi Sanitasi IRT Tape Singkong di berpengaruh terhadap pola pikir seseorang dalam
Kabupaten Bondowoso Yang Terdaftar Resmi menghadapi pekerjaan yang dipercayakan kepadanya,
dan Belum Terdaftar Resmi selain itu pendidikan juga akan mempengaruhi
tingkat penyerapan terhadap pelatihan yang diberikan
Distribusi mengenai kondisi sanitasi IRT tape [11]. Pada kenyataannya tingkat pendidikan terakhir
singkong di Kabupaten Bondowoso yang terdaftar para penanggungjawab IRT yang lebih tinggi, kondisi
resmi dan belum terdaftar resmi dapat dilihat pada sanitasi IRT lebih baik dibandingkan dengan yang
Tabel 7 sebagai berikut. tingkat pendidikan terakhir tergolong dasar.
Tabel 7.Kondisi Sanitasi IRT Tape Singkong Yang Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
Terdaftar Resmi dan Belum Terdaftar kondisi sanitasi lingkungan sekitar IRT tape singkong
Resmi di Kabupaten Bondowoso 50% berkategori baik dan
Kategori N Sanitasi IRT (%) 50% berkategori cukup. Lingkungan sekitar industri
Terdaftar Tidak rumah tangga harus jauh dari sumber pencemaran
Resmi Terdaftar lingkungan seperti jauh dari tempat peternakan. Hal
Resmi ini tidak sesuai menurut Giyarto (2004) yang
Baik 2 - 50 menjelaskan bahwa, jarak minimal usaha pengolahan
Cukup - 1 25 makanan dari tempat-tempat sumber pencemar
Kurang - 1 25 adalah 100 meter [12]. Apabila tempat pengolahan
Jumlah 2 2 100 makanan berjarak kurang dari 100 meter dari sumber
pencemar maka dapat mengakibatkan terjadinya
proses pencemaran pada makanan dan terjadinya
Pembahasan kontaminasi silang pada makanan yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
sebagian besar penanggungjawab IRT tape singkong kondisi sanitasi bangunan dan fasilitas IRT tape
berjenis kelamin perempuan. Hal tersebut tidak singkong di Kabupaten Bondowoso 50% berkategori
sesuai menurut Mugniesyah (2006), perbedaan seks baik dan 50% berkategori kurang. Hal-hal yang
seringkali menjadi landasan masyarakat untuk dinilai dalam kondisi bangunan dan fasilitas IRT tape
mengotakkan peran perempuan dan laki-laki. singkong meliputi kondisi lantai, dinding, langit-
seorang perempoan yang berperan sebagai ibu langit, atap, pintu, ventilasi dan jendela, dan
dengan kemampuan reproduktif untuk melahirkan pencahayaan. Lantai yang terbuat dari bahan yang
dan menyusui. sedangkan laki-laki diberi status mudah rusak dapat menyebabkan lantai berlubang
sebagai "si pencari nafkah" [9]. Namun pada dan memungkinkan terjadi kotoran yang juga dapat
kenyataannya perempuan tidak menutup menjadi tempat perkembangan mikroorganisme yang
kemungkinan untuk mencari nafkah dan bekerja merugikan [13]. Kondisi dinding yang kotor dapat
sesuai dengan kemampuannya. Umur menyebabkan terjadinya kontaminasi silang pada
penanggungjawab IRT tape singkong berkisar 40 produk makanan. Hal tersebut sangat membahayakan
tahun, 45 tahun, 57 tahun, dan 60 tahun. Kondisi bagi masyarakat yang apabila mengkonsumsi
sanitasi IRT yang berkategori baik, umur makanan yang telah terkontaminasi. Dinding harus
penanggungjawab pada masa dewasa akhir dan selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir, dan
lansia akhir. Hal tersebut sesuai menurut Gunarso kotoran lainnya. Dinding atau pemisah ruangan
seharusnya mudah dibersihkan. Hasil penelitian tidak
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015
Avita, et al, Analisis Kondisi Sanitasi Industri Rumah Tangga (IRT) Tape Singkong.....

sesuai dengan persyaratan yang ditentukan BPOM yang menyebutkan bahwa bahan baku suwar-suwir
(2012) yang menjelaskan bahwa langit-langit yang berupa tape singkong umumnya ditempatkan di
sebaiknya didesain dengan baik untuk mencegah ruang dapur, sedangkan produk akhir berupa suwar-
penumpukan debu, pertumbuhan jamur, suwir yang telah dikemas ditempatkan di dalam
pengelupasan, bersarangnya hama, memperkeil ruang penyimpanan khusus untuk selanjutnya
terjadinya kondensasi. Langit-langit seharusnya didistribusikan. Hal tersebut sudah cukup memenuhi
selalu dalam keadaan bersih dari debu, sarang labah- persyaratan, hanya saja masih perlu perbaikan dalam
labah. Hasil penelitian sesuai dengan Widyati (2002) hal keteraturan peletakan dan kebersihan.
yang menjelaskan bahwa atap harus terbuat dari Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
bahan yang mudah dibersihkan dan sederhana kondisi peralatan produksi IRT tape singkong di
designnya mencegah penumpukan debu, Kabupaten Bondowoso 50% berkategori baik dan
pertumbuhan jamur, pengelupasan, bersarangnya 50% berkategori cukup. peralatan yang digunakan
hama, memperkecil terjadinya kondensasi [14]. Hasil selama proses produksi antara lain, pisau, tempeh,
penelitian diketahui tidak ada satupun IRT tape keranjang, alat penghalus ragi, dan tempat
singkong yang memenuhi persyaratan yang telah penyimpanan produk jadi. Berdasarkan hasil
ditentukan. Sebagian besar pintu IRT tape singkong observasi diketahui bahwa terdapat peralatan
tidak membuka ke arah luar dan permukaannya tidak produksi yang tidak disimpan secara teratur dan
rata (retak). Hasil penelitian pada ventilasi dan dalam kondisi kotor. Peralatan yang digunakan untuk
jendela diketahui bahwa kondisi ventilasi dan mengupas singkong ada yang dalam kondisi
jendela IRT sudah sesuai dengan persyaratan yang buruk/hampir rusak. Hal tersebut tidak sesuai dengan
ditentukan. Dengan ketersediaan ventilasi dan Widyati (2002) yang menjelaskan bahwa pencucian
jendela tersebut maka proses peredaran udara di alat dapur seharusnya mendapatkan perhatian yang
dalam ruangan dapat berlangsung dengan baik dan sungguh-sungguh. Apabila pada peralatan produksi
para pekerja tidak mengalami ketidaknyamanan terdapat rontokan bahan tersimpan dicelah atau bekas
(gerah) selama proses produksi berlangsung. Sumber goresan, maka akan menjadi media pertumbuhan
penerangan di masing-masing IRT adalah secara mikroba. Pada akhirnya dapat menyebabkan
alami dan buatan. Karena proses produksi tape terjadinya kontaminasi pada bahan pangan, dapat
singkong dilakukan mulai pagi sampai siang hari mengganggu proses, dan membahayakan konsumen.
yaitu pada pukul 08.00 – 13.00 WIB, sehingga Peralatan yang digunakan untuk pengolahan makanan
sebagian besar penanggung jawab atau pemilik IRT harus dalam keadaan utuh, tidak retak, tidak pecah,
memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan tidak rusak atau telah berkarat.
alami pada bangunan tempat produksi selain dengan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
menggunakan penerangan bantuan dari lampu listrik. kondisi sanitasi dasar IRT tape singkong di
Pada proses pengupasan singkong dilakukan di luar Kabupaten Bondowoso 75% berkategori cukup dan
ruangan sehingga dalam proses pengupasan ini 25% berkategori kurang. kondisi toilet IRT diketahui
sumber pencahayaan secara alami yaitu sinar bahwa seluruh IRT kondisi toilet kotor yaitu sebesar
matahari dengan penerangan yang sesuai dengan 100 %. Hasil penelitian tidak sesuai dengan
ketentuan. Sedangkan pada proses pengkukusan dan Kepmenkes RI No. 1098 Tahun 2003, yang
peragian dilakukan di dalam ruangan dengan mensyaratkan bahwa kondisi toilet harus dalam
menggunakan sumber pencahayaan secara alami dan kondisi bersih. Toilet yang tersedia pada beberapa
buatan atau dengan bantuan lampu. IRT berukuran sangat kecil dan kondisinya sangat
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kotor banyak terdapat lumut di dinding toilet dan
kondisi sanitasi tempat penyimpanan bahan produksi lantainya ada yang rusak (retak dan berlubang) [15].
dan produksi jadi 50% berkategori baik dan 50% Kondisi tempat sampah IRT tape singkong 100 %
berkategori kurang. Kondisi tempat penyimpanan tidak memiliki tempat sampah di tempat pengolahan
bahan produksi sesuai menurut Giyarto (2004) yang makanan. Hasil penelitian tidak sesui dengan
menyatakan bahwa penyimpanan makanan harus Permenkes RI Nomor 304/MENKES/PER/IV/1989,
terpisah dari bahan-bahan bukan makanan atau jumlah dan besar volume tempat sampah harus
bahan beracun, penyimpanan bahan mentah harus disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan
terpisah dari produk yang sudah diolah, pada setiap tempat kegiatan [16]. Hasil penelitian
penyimpanan yang tidak dikemas harus terpisah kondisi tempat mencuci tangan IRT tape singkong,
dengan makanan yang dikemas, dan penyimpanan diketahui bahwa semua IRT tape singkong tidak ada
makanan harus dilakukan pada kondisi yang sesuai. yang menyediakan tempat mencuci tangan di tempat
Tempat penyimpanan produk jadi tape singkong 2 pengolahan produk. Hasil penelitian tidak sesuai
IRT secara tertutup dan 2 IRT secara terbuka. Hasil dengan Permenkes RI No
penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya 1096/MENKES/PER/VI/2011, di tempat pengolahan
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015
Avita, et al, Analisis Kondisi Sanitasi Industri Rumah Tangga (IRT) Tape Singkong.....

pangan diperlukan adanya fasilitas tempat mencuci b) Kondisi sanitasi bangunan dan fasilitas IRT tape
tangan yang harus dipenuhi [17]. Hasil penelitian singkong di Kabupaten Bondowoso 50 % berkategori
kondisi tempat mencuci bahan produk IRT tape baik dan 50 % berkategori kurang. c) Kondisi sanitasi
singkong, dapat diketahui bahwa 75 % IRT tape tempat penyimpanan bahan produksi dan produk jadi
singkong tergolong dalam kategori baik. Hasil IRT tape singkong di Kabupaten Bondowoso 50 %
penelitian kondisi kualitas air bersih IRT tape berkategori baik dan 50 % berkategori kurang.
singkong, diketahui bahwa sebanyak 75 % air bersih d) Kondisi sanitasi peralatan produksi IRT tape
IRT tape singkong telah memenuhi persyaratan air singkong di Kabupaten Bondowoso 50 % berkategori
bersih yang ditentukan yaitu tidak berwarna/jernih, baik dan 50 % berkategori cukup.
tidak berasa, dan tidak berbau. Hal tersebut sesuai e) Kondisi sanitasi sanitasi dasar IRT tape singkong
menurut BPOM (2012), air yang digunakan harus air di Kabupaten Bondowoso 75 % berkategori cukup
bersih dalam jumlah yang cukup memenuhi seluruh dan 25 % berkategori kurang. f) Kondisi sanitasi IRT
kebutuhan proses produksi. Apabila kualitas air tape singkong di Kabupaten Bondowoso yang sudah
bersih tidak memenuhi persyaratan yang telah terdaftar secara resmi 50 % berkategori baik.
ditentukan maka dapat memungkinkan bahwa dalam Sedangkan kondisi sanitasi IRT tape singkong di
air bersih tersebut terkandung bahan-bahan Kabupaten Bondowoso yang belum terdaftar secara
berbahaya misal Fe. Hasil penelitian mengenai resmi 25 % berkategori cukup dan 25 % berkategori
kondisi pengolahan limbah IRT tape singkong, kurang.
diketahui bahwa seluruh IRT sebanyak 100 % Saran yang dapat diberikan sebagai berikut: a)
berkategori baik. Seluruh IRT melakukan Perlu adanya pengawasan yang lebih intensif
pengolahan limbah padat dengan cara menggunakan terhadap IRT tape singkong di Kabupaten
limbah padat yang dihasilkan tersebut sebagai pakan Bondowoso baik yang sudah terdaftar secara resmi
ternak. Limbah padat yang sebagian besar dihasilkan maupun yang belum terdaftar secara resmi. b) Bagi
pada IRT tape singkong adalah berupa kulit IRT tape singkong di Kabupaten Bondowoso harus
singkong, potongan singkong, dan daun pisang. lebih memperhatikan kondisi sanitasi yang ada di
Sedangkan untuk limbah cair yang dihasilkan dalamnya. Bagi IRT tape singkong yang belum
langsung dialirkan pada septik tank. atau tangki terdaftar secara resmi harus lebih memperhatikan
septik. Limbah cair yang dihasilkan selama proses kebersihan dan kondisi sanitasi IRT. c) Masyarakat
produksi adalah air bekas pencucian singkong dapat mengetahui kondisi sanitasi IRT tape singkong
sebelum direbus dan air bekas perebusan singkong. di Kabupaten Bondowoso, sehingga dapat berhati-
Hasil penelitian kondisi sanitasi IRT tape hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan
singkong yang terdaftar secara resmi dan yang belum khususnya tape singkong. d) Perlu dilakukan
terdaftar secara resmi diketahui bahwa IRT yang penelitian lebih lanjut terkait dengan hubungan
terdaftar secara resmi berkategori baik dan IRT yang kondisi higiene dan sanitasi makanan dengan praktek
belum terdaftar secara resmi satu IRT berkategori penjamah makanan di IRT tape singkong di
cukup dan satu IRT berktegori kurang. Hasil Kabupaten Bondowoso serta kualitas tape singkong
penelitian sebelumnya menyatakan bahwa secara fisik, kimia, dan biologi.
pengetahuan, pendidikan, dan lingkungan
mempengaruhi kondisi sanitasi. Semakin tinggi Daftar Pustaka
tingkat pendidikan yang ditempuh oleh seseorang
maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan yang [1] Puspitasari. Sanitasi dan Higiene Dalam
didapatkan [18]. Pada kenyataannya tingkat Industri Pangan. Jember: Fakultas
pendidikan terakhir para penanggungjawab IRT yang Teknologi Pertanian; 2004.
lebih tinggi, kondisi sanitasi IRT lebih baik [2] Indonesia. Undang-undang Republik
dibandingkan dengan yang tingkat pendidikan Indonesia No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan.
terakhir tergolong dasar. Jakarta: Kantor Menteri Kesehatan; 1996.
[3] Bondowoso. Daftar Profil UMKM.
Simpulan dan Saran Bondowoso: Dinas Koperasi,
Perindustrian, dan Perdagangan; 2014.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan [4] Bondowoso. Daftar Nama Industri Rumah
dapat disimpulkan sebagai berikut: Tangga Kabupaten Bondowoso.
a) Kondisi sanitasi lingkungan sekitar IRT tape Bondowoso: Dinas Kesehatan; 2014.
singkong di Kabupaten Bondowoso 50 % [5] BPOM. Tata Cara Pemeriksaan Sarana
berkategori baik dan 50 % berkategori cukup. Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Avita, et al, Analisis Kondisi Sanitasi Industri Rumah Tangga (IRT) Tape Singkong.....

Jakarta: Badan Pengawas Obat Dan [15] Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Makanan; 2012. Republik Indonesia Nomor
[6] Chandra B. Pengantar Kesehatan 1098/MENKES/SK/VII/2003 Tentang
Lingkungan. [Internet]. 2006. [citied 2014 Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan
November 14]. Available from: Dan Restoran; 2003.
http://books.google.co.id/. [16] Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
[7] Widyati. Higiene dan Sanitasi Umum dan Republik IndonesiaNomor
Perhotelan. Jakarta: PT. Gramedia 304/MENKES/Per/IV/1989 Tentang
Widiasarana Indonesia; 2002. Persyaratan Kesehatan Rumah Makan dan
[8] Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Restoran; 1989.
Kualitatif dan R&D. Bandung: [17] Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Alfabeta; 2012. Republik IndonesiaNomor
[9] Mugniesyah S S. Komunikasi Gender I. 1096/MENKES/Per/VI/2011 Tentang Higiene
Bogor: Institut Pertania Bogor; 2006. Sanitasi Jasaboga; 2011.
[10] Gunarso S D. Dasar dan Teori [18] Agoestin C. Faktor Yang Berhubungan
Perkembangan Anak. Jakarta: PT. BPK Dengan Praktik Sanitasi Pada Pedagang
Gunung Mulia; 1990. Makanan Di Sekitar Wisata Pantai
[11] Munandar. Pengantar Kuliah Psikologi Logending Kecamatan Ayah Kabupaten
Industri 1 Universitas Terbuka. Jakarta: Kebumen. Jurnal Ilmu Kesehatan
Komunika Jakarta; 2006. Masyarakat. Semarang: Universitas
[12] Giyarto. Sanitasi Industri dan Keamanan Negeri Semarang.2013;2(4).
Pangan. Jember: Fakultas Teknik
Pertanian Universitas Jember; 2004.
[13] Indrayani R. Analisis Kondisi Sanitasi Industri
Rumah Tangga (IRT) Suwar- suwir di
Kabupaten Jember. Jember: Universitas
Jember; 2010.
[14] Widyati. Higiene Dan Sanitasi Umum Dan
Perhotelan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia; 2002.

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015

You might also like