Artikel Eksplorasi

You might also like

Download as rtf, pdf, or txt
Download as rtf, pdf, or txt
You are on page 1of 19

SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No…..

bln thn

EKSPLORASI TUMBUHAN HERBA yang BERKHASIAT


SEBAGAI OBAT di KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS
KH. A. WAHAB HASBULLAH TAMBAK BERAS JOMBANG

Nur Hidayah*, Fadhilatus Syarifah**, Elin Nur Maf’ulah***, M. Afif Wahyudi****

* Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi, KH. A. Wahab Hasbullah University


** Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi, KH. A. Wahab Hasbullah University
*** Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi, KH. A. Wahab Hasbullah University
**** Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi, KH. A. Wahab Hasbullah University

Correspondence Author: elin.angellyca@gmail.com***

Info Artikel: ABSTRACT

Keyword: Herbs are defined as plants that have short stature, are small, and have wet
Herbs, stems because they contain a lot of water and are not woody. Has a height of
University KH. <2 meters, including the types of grasses, vegetables, and flowering plants.
A.Wahab The purpose of this study is to find out the types of herbaceous plants that are
Hasbullah, efficacious as medicine and find out the efficacy of herbal plants in the
Jombang, University campus area of KH. A. Wahab Hasbullah Jombang. The method
eksploration, used is descriptive through exploratory methods or exploratory surveys. The
medicinal. study was conducted by observing where the determination of location points
was determined based on the presence of herbaceous plants which were
considered to represent the place, then the herbal plants were taken as
documentation material. Furthermore, species collection with complete
morphology was carried out to identify with reference to some literature. The
results were obtained 17 the types of herbaceous plants that have been
identified, consisting of 11 tribes that have the potential to be medicinal
plants. The most widely used plant part is leaf.
INTISARI

Kata Kunci: Tumbuhan herba didefinisikan sebagai jenis tumbuhan yang mempunyai
Tumbuhan perawakan pendek, kecil, dan mempunyai batang basah karena banyak
herba,
mengandung air dan tidak berkayu. Memiliki tinggi < 2 meter, termasuk ke
Universitas KH.
A. Wahab dalam jenis rumput-rumputan, sayuran, juga tumbuhan berbunga. Tujuan
Hasbullah, penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan herba yang
Jombang,
berkhasiat sebagai obat dan mengetahui khasiat tumbuhan herba yang ada di
eksplorasi,
obat. kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang. Metode
yang digunakan adalah deskriptif melalui metode jelajah atau survei
eksploratif. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi dimana
1
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


Volume.. No….bln thn SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi

penentuan titik lokasi ditentukan berdasarkan keberadaan tumbuhan herba


yang dianggap mewakili tempat tersebut, kemudian tumbuhan herba diambil
gambarnya sebagai bahan dokumentasi. Selanjutnya dilakukan pengambilan
spesies dengan morfologi yang utuh untuk dilakukan identifikasi dengan
mengacu pada beberapa literatur. Hasil penelitian diperoleh 17 jenis
tumbuhan herba yang telah diidentifikasi, terdiri dari 11 suku yang berpotensi
sebagai tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Bagian tumbuhan yang
paling banyak digunakan adalah daun.

1. PENDAHULUAN

Sebagai negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi,
Indonesia mempunyai banyak tumbuhan berkhasiat yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat
secara empiris sebagai obat tradisional. Selain itu Indonesia tidak hanya kaya akan
keanekaragaman hayati dan ekosistem, tetapi juga memiliki keanekaragaman suku/etnis dengan
pengetahuan tradisional dan budaya yang berbeda dan unik yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.

Keanekaragaman jenis tumbuhan juga diikuti dengan keanekaragaman manfaatnya bagi


manusia, diantaranya yaitu sebagai bahan makanan, bumbu masakan dan bahan bangunan. Selain
itu, sebagian besar manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat. Tanaman-tanaman
tersebut diterapkan sebagai bahan baku industri obat modern dan juga sebagai obat obatan
tradisional. Tumbuhan berkhasiat obat adalah jenis tumbuhan yang bagian-bagian tertentu baik
akar, batang, kulit, maupun daunnya dipercaya dapat menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit

Menurut Kashiko (2004), tumbuhan herba didefinisikan sebagai jenis tumbuhan yang
mempunyai perawakan pendek, kecil, dan mempunyai batang basah karena banyak mengandung
air dan tidak mempunyai kayu. Abdiyani (2008), menyatakan bahwa bagian tumbuhan herba yang
digunakan untuk obat-obatan adalah akar, umbi, batang, daun, bunga, dan buah, yang dapat
langsung digunakan sebagai obat dan ada pula yang harus melalui proses pengolahan. Penggunaan
tumbuhan sebagai obat tradisional juga semakin banyak diminati oleh masyarakat karena telah
terbukti bahwa obat yang berasal dari tumbuhan lebih menyehatkan dan kecilnya resiko adanya
efek samping jika dibandingkan dengan obat-obatan yang berasal dari bahan kimia. Namun, yang
menjadi permasalahan bagi peminat obat tradisional adalah kurangnya pengetahuan dan informasi
memadai mengenai berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan sebagai ramuan obat-
obatan tradisional dan bagaimana pemanfaatannya.

Jombang merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Timur. Di kota Jombang terkenal
dengan adanya wisata-wisata air, taman, maupun juga religi. Selain itu keragaman tumbuhan
herbanya sangat beragam. Salah satunya di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Tambak Beras Jombang juga memiliki berbagai macam tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai
obat. Keanekaragaman tumbuhan yang bermacam di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab

2 ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No….. bln thn

Hasbullah Tambak Beras Jombang tentu saja dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
maupun warga kampus didalamnya, salah satunya masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan yang
berada di Kawasan tersebut sebagai obat dalam penyembuhan berbagai penyakit. Melalui kajian
eksplorasi tumbuhan herba yang ada di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Tambak Beras Jombang ini, diharapkan dapat memberikan informasi pengetahuan tentang nama
jenis tumbuhan, serta khasiat tumbuhan herba yang ada di dalam kawasan kampus tersebut.

3
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


Volume.. No….bln thn SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi

2.

3. METODE PENELITIAN

a. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2019, di kawasan
kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Tambak Beras Jombang. Metode yang
dilakukan dalam pengambilan data adalah survei eksploratif.

b. Prosedur yang dilakukan

1) Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan telah dilakukan pada bulan Maret 2019. Kegiatan ini bertujuan
untuk menentukan lokasi yang akan diamati keanekaragaman jenis tumbuhan dan
khasiat tumbuhan herba di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Tambak Beras Jombang.

2) Pengamatan

 Di Lapangan

Penentuan titik lokasi ditentukan berdasarkan keberadaan tumbuhan herba yang


dianggap mewakili tempat tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif
melalui metode jelajah. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi di area
kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang yang melingkupi seluruh
area kampus. Setiap tumbuhan herba yang berkhasiat obat ditemukan, herba tersebut
diambil gambarnya sebagai bahan dokumentasi. Selanjutnya dilakukan pengambilan
spesies dengan morfologi yang utuh untuk dilakukan identifikasi. Identifikasi
dilakukan untuk mendapatkan karakteristik morfologi dari sampel dengan mengacu
pada beberapa literatur. Bentuk data kualitatif dengan parameter data yang diteliti
meliputi jenis tanaman obat, nama lokal, nama ilmiah, serta bagian tanaman yang
dimanfaatkan.

 Tahap Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan secara langsung yaitu dengan cara menghitung jumlah
individu spesies tumbuhan herba yang ada dalam area yang dianggap ada tumbuhan
herbanya, kemudian dimasukkan dalam tabel data.
Pengambilan data penelitian ini meliputi
Data primer : Data yang diperoleh dari perhitungan jumlah spesies dan jumlah
individu tumbuhan herba yang didapat dari setiap plot dengan menggunakan metode
transek.
Data sekunder : Sumber data yang tidak langsung, data sekunder yang diambil
meliputi keadaan umum lokasi penelitian.

4 ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No….. bln thn

3) Alat dan Bahan

 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera, pisau, koran
bekas atau karton, tabel perekam data, isolasi, benang, plastik bening, tali rafia,
gunting, patok, dan buku identifikasi yaitu Taksonomi Tumbuhan Obat
(Tjitrosoepomo, 2003) serta jurnal penelitian terdahulu.

 Bahan

Bahan yang digunakan antara lain tumbuhan herba yang ditemukan pada daerah
pengamatan.

4) Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan koleksi langsung di lokasi


dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Survey lapangan

Dilakukan survey lapangan guna memperoleh gambaran secara jelas tentang habitat
tanaman berkhasiat obat.

 Wawancara

Teknik wawancara mendalam dilakukan terhadap subjek penelitian yaitu beberapa


orang informan yang telah ditetapkan berdasarkan kriteria. Wawancara dilakukan
dengan menggunakan kuisioner dan alat rekam walkman, ditujukan untuk
mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat, ciri morfologi,
cara pemanfaatan dan bagian tumbuhan yang dimanfaatkan.

 Pengambilan Sampel

Jenis-jenis tanaman yang dimanfaatkan dicatat nama lokal/daerah, kegunaan,


khasiat, aspek dan pemanfaatanya, kemudian dikoleksi untuk dibuat spesimen
herbarium (jika memungkinkan), keperluan deskripsi dan identifikasi untuk
menetapkan nama ilmiahnya.

 Dokumentasi

Mengambil gambar jenis-jenis tanaman yang dijadikan sebagai obat tradisional.


Serta mendeskripsi dan identifikasi tumbuhan. Deskripsi dilakukan dengan cara
merangkai kata-kata tertulis secara spesifik yang ditemukan pada spesimen
sedangkan identifikasi tanaman mengacu pada buku tentang tumbuhan seperti
Taksonomi Tumbuhan Spermathopyta dan buku Morfologi Tumbuhan sebagai
referensi.

5
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


Volume.. No….bln thn SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi

5) Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif kualitatif yaitu dengan


mendeskripsikan sifat dan karateristik, morfologi akar, batang, daun, bunga, buah,
biji serta khasiat dan cara pemanfatan jenis-jenis tanaman obat. Sedangkan untuk
perhitungan data di lakukan dengan menentukan Kerapatan Mutlak, Kerapatan
Relatif, Frekuensi Mutlak, dan Frekuensi Relatif yang selanjutnya menentukan
Indeks Nilai Penting ( INP ). Menurut Smith dan Smith (2001), INP dihitung dengan
formulasi sebagai berikut:

6 ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No….. bln thn

 Kerapatan Mutlak (KM)

KM(i) = n(i) / A

Dimana:

KM(i) = kerapatan mutlak

n(i) = jumlah individu (i)

A = total luas plot

 Kerapatan Relatif (KR)

KR(i) = (KM(i) / Σ KM) x 100%

Dimana:

KR(i) = kerapatan relatif individu (i)

KM(i) = nilai KM individu (i)

Σ KM = jumlah KM total

 Frekuensi Mutlak (FM)

FM(i) = J(i) / K

Dimana:

FM(i) = frekuensi mutlak individu (i)

J(i) = jumlah plot yang terisi


K = total plot
 Frekuensi Relatif (FR)

FR(i) = (FM(i) / Σ FM) x 100%

Dimana:

FR(i) = frekuensi relatif individu (i)

FM(i) = frekuensi mutlak individu (i)

Σ FM = total FM

 Indeks Nilai Penting (INP)

INP(i) = KR(i) + FR(i)


7
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


Volume.. No….bln thn SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi

Dimana:

INP(i) = indeks nilai penting individu (i)

KR(i) = kerapatan relatif individu (i) (%)

FR(i) = frekuensi relatif individu (i) (%)

4. HASIL DAN ANALISA

3.1 Spesies yang ditemukan


Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab
Hasbullah, data yang diperoleh disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan herba yang berkhasiat sebagai obat yang di temukan di
kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.

Bagian
No Nama Tumbuhan Famili Khasiat
Berkhasiat

1. Meniran (Phyllanthus Phyllanthaceae Semua bagian Anti biotik


urinaria)

2. Anting-anting (Acalypha Euphorbiaceae Semua bagian Anti biotik, anti


australis) radang, dan
menghentikan
pendarahan

3. Kangkung darat (Ipomea Convolvulaceae Daun dan batang Obat diabetes


reptans) mellitus

4. Kangkung air (Ipomea Convolvulaceae Daun dan batang Untuk sakit kepala
aquatica) dan mabuk
diperjalanan

5. Rumput teki (Cyperus Cyperaceae Akar Melancarkan


rotundus) menstruasi

6. Rumput grinting Poaceae Akar dan daun Antivirus,


(Cynodon dactylon) antimikrobial

7. Rumput jarum Poaceae Batang Melancarkan darah


(Chrysopogon aciculatus) haid, sakit urat, dan
keputihan

8. Rumput belulang Poaceae Batang, akar, Obat demam


(Eleusine indica. L ) dan daun tifoid/tipes

9. Krokot/gelang biasa Portulacaceae Daun Mencegah


(Portulaca oleracea) pertumbuhan sel
8 ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No….. bln thn

kanker

10. Suruhan (Peperomia piperaceae Daun Penyakit ginjal


pellucida)

11. Patikan kerbau Urticaceae Daun Bronkhitis, asma,


(Euphorbia hirta.L) dan disentri

12. Keladi hias (Caladium Araceae Daun Peningkat anti


bicolor) oksidan

13. Lombok-lombokan Capparidaceae Daun Penyembuh kanker


/maman ungu (Cleome
rutidospermae)

14. Simbukan (Paederia Rubiaceae Daun Obat cacingan


foetida)

15. Jukut pendul (Kyllinga Cyperaceae Daun Obat jerawat


brevifolia)

16. Rumput mutiara Rubiaceae Semua bagian Anti bakteri


(Hedyotis corymbosa)

17. Lidah ular (Hedyotis Rubiaceae Semua bagian Anti kanker


diffusa)

Sumber: Data Penelitian Pribadi

3.2 Morfologi Tumbuhan Herba yang ditemukan

1. Meniran (Phyllanthus urinaria)

Meniran memiliki akar tunggang yang berwarna putih. Tanaman meniran (Phyllanthus
niruri) memiliki batang yang berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari
50cm, berwarna hijau, diameternya ± 3 mm.  Memiliki daun majemuk, tata letak daunnya
berseling ( Deccussate ), bentuk daun bulat telur (ovale), ujung daunnya tumpul,
pangkalnya membulat, memiliki tepi daun yang rata ( Entire ), memiliki anak daun 15-24,
memiliki panjang ± 1,5 cm, lebar ± 7 mm, dan berwarna hijau.

Memiliki bunga tunggal yang terdapat pada ketiak daun menghadap ke arah bawah,
menggantung dan berwarna putih. Memiliki daun kelopak yang berbentuk bintang,
benang sari dan putik tidak terlihat jelas, mahkota bunga kecil dan berwarna putih. Bunga
jantan keluar dibawah ketiak daun, sedangkan bunga betina keluar diatas ketiak daun.
Tanaman ini memiliki buah yang berbentuk kotak, bulat pipih dan licin, diameter garis
tengah  2-2,5 mm dan berwarna hijau. Memiliki biji yang kecil, keras dan berbentuk
ginjal serta berwarna coklat.

2. Anting-anting (Acalypha australis)

9
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


Volume.. No….bln thn SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi

Tumbuhan anting-anting (Acallypha australis) memiliki akar tunggang. Memiliki batang


bulat kecil berdiamter 0,35-1 cm, dengan tinggi berkisar 30-60 cm, berbatang tegak,
berambut halus dan berwarna hijau. Daun tunggal, berbentuk belah ketupat, berwarna
hijau, panjang 3-4 cm, lebar 2-3 cm, ujung runcing, tepi bergerigi, terletak menyebar di
sepanjang pohon dan batang. Ciri bunga anting-anting adalah bunga majemuk berbentuk
bulir, keluar dari ketiak daun dan ujung cabang. Ciri buah dari tumbuhan anting-anting
adalah buah bulat, hitam dan biji bulat memanjang. Serta Memiliki Biji bulat panjang,
dan cokelat.

10 ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No….. bln thn

3.

4. Kangkung darat (Ipomea reptans)

Tanaman kangkung darat memiliki akar tunggang dan bercabang-cabang. Perakaran ini
menembus dengan kedalam 60 – 100 cm, dan menyebar luas secara mendatar 150 cm
hingga lebih, terutamanya tanaman kangkung pada air. Batang pada tanaman kangkung 
bulat dan berlubang, berbuku-buku, dan banyak mengandung air. Terkadang buku-buku
tersebut mengeluarkan akar tanaman yang serabut dan juga berwarna putih dan ada juga
berwrana kecoklatan tua.

Kangkung juga memiliki tangkai dauan melekat pada buku-buku batang dan di keiak
batang terdapat mata tunas yang dapat tumbuh cabang baru. Bentuk dauan memiliki
ujung runcing dan juga tumpul, permukaan dauan berwarna hijau tua , dan juga berwarna
hijau muda. Bunga pada tanaman kangkung memiliki bentuk terompet dan memiliki
dauan mahkota yang berwara putih atau kemerahan. Kangkung menghasilkan buah
berbentuk bulat atau oval yang di dalamnya memiliki tiga butir biji. Warna biji tanaman
kangkung berwran hitam jika sudah tua dan hijau ketika mudah.

5. Kangkung air (Ipomea aquatica)

Akar kangkung air berukuran kecil sampai sedang, ulet kadang-kadang rapuh, berkayu
atau lunak, kompak atau berongga, percabangan akar banyak atau sedikit, bentuk kerucut
atau filiformis, warna putih-coklat, kuning-coklat atau kuning kotor. Berkayu atau
herbaseus (banyak mengandung air), bulat, kompak atau berongga, tumbuh menjalar,
membelit, condong atau tegak. Percabangan batang monopodial, cabang merupakan
sirung pendek, arah tumbuh batang condong. Batang bergetah atau tidak, permukaan
batang licin, berambut halus atau banyak lentisel.

Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya
terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun
umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan
permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Bentuk bunga kangkung umumnya
berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung.
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah
kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau
ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung
tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua.

6. Rumput teki (Cyperus rotundus)

Akar Rumput teki(Cyperus rotundus L.) merupakan sistem perakaran serabut, akar


rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak anak
cabang akar, akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh
memanjang dan menyebar di dalam tanah. Batang Rumput teki tumbuh tegak, berbentuk
segitiga, berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm.

11
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


Volume.. No….bln thn SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi

membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk
tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang.

Daun Rumput teki berbangun daun garis, licin, tidak berambut, warna permukaan atas
hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau muda, mempunyai parit yang membujur di
bagian tengah, ujungnya agak runcing, lebih pendek dari batang yang membawa bunga,
lebarnya 2-6 mm. Bunga Rumput teki memiliki bulir longgar terbentuk di ujung batang,
braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih kurangnsama atau melebihi
panjang perbungaan, bercabang utama tiga sampai Sembilan yang menyebar, satu bulir
berbunga sepuluh sampai empat puluh. Buah Rumput teki(Cyperus rotundus
L.) berbentuk bulat telur berisi tiga, panjangnya kurang lebih 1,5 mm, buahnya memiliki
warna coklat kehitam-hitaman berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung
Biji Rumput teki terdiri dari 10-40 buliran yang tersusun berselang-seling sedikit
bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes,
panjangnya kurang lebih 3 mm, berwarna coklat.

7. Rumput grinting (Cynodon dactylon)

Rumput grinting merupakan terna bertahunan yang berstolon,merumput dengan rimpang


bawah tanah menembus tanah sampai kedalaman 1m atau lebih bahkan ada literature
yang menjelaskan sampai pada kedalaman 2 m. Batang tegak, langsing, sedikit pipih,
yang tua dengan rongga kecil.

Daun kerap kali jelas 2 baris. Lidah sangat pendek. Helaian daun bentuk garis, tepi kasar,
hijau kebiruan, berambut atau gundul, 2,5 x 0,2 – 07 cm. Bulir 3 – 9, mengumpul,
panjang 1,5 – 6 cm. Poros bulir berlunas. Anak bulir berdiri sendiri, berseling kiri kanan
lunas. Bunga majemuk dalam bentuk bulir yang tersebar dari ujung batang. Benang sari
3. Tangkai putik 2.  Bijinya membulat telur, kuning sampai kemerahan 

8. Rumput jarum (Chrysopogon aciculatus)

Akar tunggal, kuat, dapat berkembangbiak dengan tunas baru. Perakaran tanaman ini
berserabut dan tumbuh menyamping dengan kedalaman mencapai 30 -60 cm bahkan
lebih, akar ini berwarna keputihan kotor hingga kecoklatan.Batang berbentuk tegak,
lurus, dengan diameter 1-2 mm dengan panjang mencapai 30-60 cm bahkan lebih
tergantung dengan pertumbuhan. Batang ini berwarna kehijuan muda hingga tua, yang
memiliki beberapa tangkai muda untuk menyokong daun yang tumbuh.

Daun berbentuk pita bergaris, pangkal daun meruncing, dengan ukuran rata – rata
mencapai 2-20 cm dengan lebar 4-9 mm. Daun ini tumbuh rapat, yang hampir menutupi
permukaan tanah dan bagian rimpangnya. Daun berwarna hijau muda hingga tua dengan
bagian permukaan merata dan pertulangan memanjang atau bergaris dari pangkal atas
kebawah atau sebaliknya dengan warna keputihan.

Bunga rumput ini terdiri dari 3 warna yaitu kekuningan, kemerahan dan putih. Bunga
rumput jarum majemuk, muncul pada bagian ujung batang, yang tersusun dalam tandan
atau malai yang bercabang banyak. Bunga ini berukuran 5-12 cm dengan tangkai berbulu
yang berwarna keungguan dan berbentuka bulir bunga lanset yang meruncing.
12 ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No….. bln thn

9.

10.Rumput belulang (Eleusine indica. L )

Akar dari rumput belulang atau jukut jampang ini termasuk dalam tumbuhan yang
mempunya akar serabut. Batang tumbuhan ini datar dan tidak berbulu. Ciri daun dari
rumput belulang yaitu berwarna hijau berbentuk memanjang, mempunyai lebar 1 cm dan
mempunya pangjang rumput belulang sekitar 10-15cm. dan mempunyai tinggi tanaman
sekitar 60-80 cm.

Bunga biseksual, tersusun menjadi satu pada bagian terminal atau biasa


disebut malai,berwarna hijau dengan kelopak yang tidak terlihat. Rumput belulang
berkembangbiak secara alami menggunakan biji.

11.Krokot/gelang biasa (Portulaca oleracea)

Sistem perakaran tanaman krokot yaitu akar tunggang. Ciri Batang krokot berbentuk
bulat yang tumbuh tegak atau sebagian/seluruhnya terletak di atas tanah tanpa
mengeluarkan akar. Batangnya berwana cokelat keunguan dengan panjang 10-50 cm,
Batang lembut memiliki rasa sedikit asam, dan asin.
Tangkainya pendek berbentuk bulat telur sungsang, bagian ujungnya bulat melekuk ke
dalam. Pangkal batangnya membaji dengan tepi rata, panjangnya 1-4 cm dan lebar 5-14
mm.

Ciri Daun krokot berwarna hijau dengan warna batang kemerahan, Warna permukaan atas
daun hijau tua, permukaan bawahnya merah tua.
Daunnya tunggal, tebal berdaging, datar dan letaknya berhadapan atau tersebar. Ciri
Bunganya berkelompok 2-6 buah yang keluar dari ujung percabangan. Mahkota daunnya
berjumlah lima buah, berwarna kuning dan kecil-kecil.bunga ini akan mekar pada pagi
hari antara pukul 8.00-11.00 siang dan layu menjelang sore. Buahnya berbentuk kotak.
berwarna hijau, dan memiliki biji yang banyak Bijinya banyak dengan warna hitam
cokelat mengkilap.

12. Suruhan (Peperomia pellucida)

Tumbuhan yang tergolog dikotil ini mempunyai perakaran tunggang yang bercabang,
sehingga tamak seperti perakaran yang serabut,  warna akar dari tumbuhan ini berwarna
putih Batang tumbuhan sirih cina atau suruhan ini mempunyai bentuk yang bulat namun
seluruh bagian batang mengandung kadar air yang tinggi sama halnya daun tumbuhan ini.
tinggi tumbuhan ini sekitar 10-20 cm, namun didaerah yang baik bisa mencapai 40 cm.
Tumbuhan yang mempunyai nama latin Peperomia pellucida ini mempunyai daun
berbentuk seperti Love atau Jantung hati, seluruh bagian daun tumbuhan ini mengandung
kadar air yang tinggi dan ukuran daun cukup tebal, dibagian atas seperti terdapat lapisan
lilin sehingga daun tumbuhan ini mengkilap, warna dari daunnya yakni hijau.

Bunga Peperomia pellucida mempunyai bentuk seperti buah lada, tersusun dalam


rangkaian bulir dengan panjang 1-5 cm, bunga tumbuhan sirih cina ini tegak keatas

13
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


Volume.. No….bln thn SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi

dengan ujung bunga runcing. Sirih cina atau ketumpang air ini mempunyai buah dan biji
sangat kecil, buah tumbuhan ini berwarna hijau. Biji dari tumbuhan ini berwarna coklat.

14 ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No….. bln thn

13.

14. Patikan kerbau (Euphorbia hirta.L)

Patikan kerbau (Euphorbia hirta) merupakan suatu terna liar yang banyak ditemukan di
daerah tropis. Di Indonesia, tum-buhan patikan kerbau dapat ditemukan di antara
rerumputan tepi jalan, sungai, kebun, atau tanah pekarangan rumah yang tidak terurus.
Biasanya, patikan kerbau ini hidup jadi satu dengan patikan cina (Euphorbia prostrata
Ait) pada keting-gian 1–1.400 m dpl. Tumbuhan patikan kerbau mampu bertahan hidup
selama satu tahun dan berkembang biak melalui biji. Patikan kerbau mempunyai warna
dominan kecokelatan dan bergetah. Pohonnya banyak memiliki cabang dengan diameter
ukuran kecil. Daun patikan kerbau berben-tuk bulat memanjang dengan taji-taji. Letak
daun yang satu dengan yang lain berhadap-hadapan. Bunganya muncul pada ketiak daun.
Patikan kerbau hidupnya merambat (merayap) di tanah.

15. Keladi hias (Caladium bicolor)

Akar Caladium bicolor termasuk akar serabut,dengan akar berwarna putih. Hampir semua


jenis keladi tidak berbatang, tetapi membentuk pelepah/ tangkai daun yang bentuknya
sangat bervariatif (segitiga, oval, bulat, hingga panjang). Batang biasanya tumbuh
horizontal seperti umbi kentang atau umbi famili Zingiberaceae.

Daun Caladium berbentuk hati, bulat, panjang. Sedangkan daunnya memiliki warna dasar
merah, kuning, hijau, putih, emas, dan ungu. Masing-masing warna memiliki variasi yang
berbeda. Warna daun Caladium yang masih muda umumnya berbeda
dengan Caladium yang sudah dewasa. Corak daun Caladium bisa berupa titik, bulat,
bergaris, atau bentuk yang tidak beraturan dengan jumlah dan ukuran yang bervariasi.
Pangkal daun berlekuk, tulang daun sangat menunjang keindahan daunnya, serta tepi
daun yang rata dan ada pula yang berlekuk/ bergerigi menyerupai gergaji.

Daun Caladium bicolor merupakan daun tunggal yang membentuk roset akar. Bentuk


perisai persegi dengan garis tengah 15-30 cm, permukaan daun licin dan pertulangan
daun menjari.  Bentuk bunga keladi memiliki tonjolan bulat memanjang dengan ujung
tumpul yang disebut spandiks (dibungkus seludang yang disebut spata). Bunga
pada Caladium bicolor adalah bunga majemuk, dengan bentuk bongkol, tangkainya
silindris, mempunyai panjang 28-40 cm, pangkal tangkai dilindungi seludang bunga,
benang sari mengumpul membentuk gada berwarna kuning, dan mahkota bunga satu
helai berwarna putih. Bunga terletak di ketiak daun.

16. Lombok-lombokan (Cleome rutidospermae)

Herba tegak, merambat atau tumbuh merangkak tinggi 0.15-0,80 m,  tangkai buah 20-30
mm; batang (berbentuk kapsul) yang masak berada di atas goresan daun berangsur-angsur
meruncing seperti paruh; diameter biji 1,75-2 mm, elaiosom keputihan. Batang 0,5-2 cm
dengan duri tipis, helaian daun biasanya 3, bentuk daun memanjang atau bulat
memanjang, tajam atau tumpul, dengan bulu-bulu tebal pendek.

15
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


Volume.. No….bln thn SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi

Tumbuhan Maman Ungu (Cleome rutidospermae). Berbunga sepanjang tahun. Daun


mahkota bunga dengan ujung runcing seperti cakar, panjang 9-12 mm; di Jawa berwarna
biru; bulu-bulu halus yang pendek.

17.

18. Simbukan (Paederia foetida)

Akar serabut. Simbukan (kentutan) termasuk herba tahunan berbatang memanjang,


berkayu pada bagian pangkal. Daun sembukan memiliki daun tunggal, bertangkai sekitar
1-5 cm, letaknya berhadapan, dan bentuknya bulat telur atau lonjong. Pangkal daun
berbentuk jantung, ujung runcing tetapi rata, panjang daun 3-12 cm dan lebar 2-5 cm dan
tulang daun menyirip. Tumbuhan sembukan memiliki bunga yang tersusun dalam malai
sepanjang 2-12 cm, bentuk bunga corong, mahkota bunga putih hingga kuning pucat
dengan semburat ungu kemerahan gelap di bagian tengah, panjang mahkota 1 cm dan
berbentuk silinder.

19. Jukut pendul (Kyllinga brevifolia)

Jukut pendul (Kyllinga brevifolia) tumbuh bergerombol dengan rimpang yang pendek dan


merayap, letaknya sedikit kebawah permukaan tanah,  Batang tegak persegi tiga, pejal,
dan hanya berdaun di dekat pangkalnya. Daun pada pangkal batang berjumlah 2 - 4 helai
berbangun baris, panjang menyempit berujung runcing dengan panjang 3 cm - 10 cm,
lebar 1,3 cm - 4 mm berwarna hijau tua. Bunga dari tanaman ini berbentuk bundar
memanjang dengan warna hijau muda dengan ukuran 4–8 mm. Bunga menyerupai bola-
bola berukuran kecil.

20. Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa)

Akar serabut. Tinggi batang 15 – 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan,
pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi. Daun berhadapan
bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing,
tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek.

Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga
majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah
bulat, ujungnya pecah-pecah.

21. Lidah ular (Hedyotis diffusa)

Terna, semusim, merayap atau sedikit tegak, tinggi 10- 20 cm Akar serabut  berwarna
putih kekuningan. Batang bulat, beruas-ruas, dari ruas yang menempel tanah tumbuh
akar, licin, kuning kehijauan atau hijau kemerahan. Daun tunggal, bersilang berhadapan,
bentuk garis, panjang 2-4 cm, lebar 2-3 mm, ujung dan pangkal runcing, tepi beringgir,
tidak bertangkai, permukaan halus, hijau.

Bunga tunggal, terletak di ketiak daun, kelopak hijau, 4 helai, berlepasan, panjang 1-2
mm, ujung mahkota berlepasan, dasar membentuk tabung, terdiri dari 4 helai,panjang 2-3

16 ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No….. bln thn

mm, warna putih gading. Buah tunggal, bentuk bulat dengan ujung runcing bekas
kelopak, diameter 2-3 mm, hijau kemerahan dengan biji di dalam buah berbentuk lanset,
kecil, berwarna coklat. 

17
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


Volume.. No….bln thn SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi

5.

6. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah


terdapat 17 jenis tumbuhan herba. Famili/suku yang mendominasi didaerah tersebut
didominasi famili/suku Rubiaceae dan Poaceae. Selain mengetahui famili/suku dari
tumbuhan herba pada kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah juga
didapatkan data mengenai khasiat dari masing-masing tumbuhan herba tersebut. Organ
tumbuhan yang digunakan sebagai obat meliputi seluruh bagian organ tumbuhan atau hanya
salah satu bagian organ saja (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji). Dari keseluruhan
jenis tumbuhan yang dikoleksi dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa jenis
penyakit. Selain kegiatan eksplorasi juga dilakukan wawancara kepada pihak yang
mengetahui nama tumbuhan di kawasan tersebut juga pihak yang memiliki pengetahuan
tentang tumbuhan. Wawancara ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui nama dari
tumbuhan yang belum diketahui nama daerahnya untuk di inventariskan dalam suatu artikel.

ACKNOWLEDGEMENTS

Artikel ini adalah hasil penelitian dari tugas akhir mahasiswa mata kuliah Taksonomi
Tumbuhan 2. Objek yang diteliti adalah tumbuhan herba yang berkhasiat sebagai obat di kawasan
kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.

DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, N. A. & Suryani, T. 2017 Eksplorasi Tumbuhan Obat Di Kawasan Hutan Alam.
Surakarta. Journal of Proceeding Biology Education Conference. 88-92

Jumiarni1, Wa Ode dan Oom Komalasari. 2017. EKSPLORASI JENIS DAN PEMANFAATAN
TUMBUHAN OBAT. Sumatera Selatan. Traditional Medicine Journal. 45-56

Wulandari, Fitmawati, dan Nery Sofiyanti. 2014. EKSPLORASI PENGETAHUAN TUMBUHAN


OBAT ETNIS SAKAI. Riau. JOM FMIPA Volume 1. No 2.

Tjitrosoepomo, G.2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.

Anania, Apriana. Mukarlina. dan Riza Linda. 2017. Pertumbuhan dan Kandungan Pigmen
Tanaman Keladi (Caladium bicolor Aiton Vent) pada Tanah yang Merkuri (HgCl2). Jurnal
Protobiont. 215 – 221

Wahidah, Baiq Farhatul. 2013. Potensi Tumbuhan Obat Di Area Kampus Ii Uin Alauddin Samata
Gowa. Jurnal Teknosains. 111-119

18 ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942


SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume… No….. bln thn

Nurjanah, Siti. Akhmad Rokiban. dan Erdy Irawan. 2018. Ekstrak Umbi Rumput Teki (Cyperus
Rotundus) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus Epidermidis Dan
Propionibacterium Acnes. BIOSFER: Jurnal Tadris Pendidikan Biologi. 165-175

Karlina, dkk. 2013. Aktivitas antibakteri ekstrak herba krokot 89. Jurnal LenteraBio. 87–93

Sitorus, Momuat Dan Katja. 2013. AKTIVITAS Antioksidan Tumbuhan Suruhan. Jurnal Ilmiah
Sains Vol. 13 No. 2

Fatmalia, Nurbani. 2018. Uji Efektivitas Rebusan Daun Suruhan (Peperomia Pellucida) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Sains Vol.8 No.15

Mas’ulav, Yonahar. 2017. Artikel Tinjauan: Aktivitas Antikanker Tanaman Rumput Lidah Ular
(Hedyotis difussa Willd.). Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 3

Sari, Ema Ratna. 2017. Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Rumput Mutiara (Hedyotis corimbosa
(L.) Lamk) TERHADAP Escherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC
25923

Mukmilah, et al. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Rumput Mutiara. Bandung. Valensi Vol. 2 No. 5

Nugroh, Rudy Agung. 2018. Pengaruh Ekstrak Air Daun Sembukan (Paederia foetida LINN.)
Terhadap Morfometri Dan Kelulushidupan Fetus Mencit (Mus musculus L.). Samarinda.
Jurnal Biota Vol. 4 No.2

Badrunasar, Anas. Dan Harry Budi Santoso. 2016. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. Bogor: Forda
Press.

19
ISSN Print : 1979-7141

ISSN Online : 2541-1942

You might also like