Professional Documents
Culture Documents
Artikel Eksplorasi
Artikel Eksplorasi
Artikel Eksplorasi
bln thn
Keyword: Herbs are defined as plants that have short stature, are small, and have wet
Herbs, stems because they contain a lot of water and are not woody. Has a height of
University KH. <2 meters, including the types of grasses, vegetables, and flowering plants.
A.Wahab The purpose of this study is to find out the types of herbaceous plants that are
Hasbullah, efficacious as medicine and find out the efficacy of herbal plants in the
Jombang, University campus area of KH. A. Wahab Hasbullah Jombang. The method
eksploration, used is descriptive through exploratory methods or exploratory surveys. The
medicinal. study was conducted by observing where the determination of location points
was determined based on the presence of herbaceous plants which were
considered to represent the place, then the herbal plants were taken as
documentation material. Furthermore, species collection with complete
morphology was carried out to identify with reference to some literature. The
results were obtained 17 the types of herbaceous plants that have been
identified, consisting of 11 tribes that have the potential to be medicinal
plants. The most widely used plant part is leaf.
INTISARI
Kata Kunci: Tumbuhan herba didefinisikan sebagai jenis tumbuhan yang mempunyai
Tumbuhan perawakan pendek, kecil, dan mempunyai batang basah karena banyak
herba,
mengandung air dan tidak berkayu. Memiliki tinggi < 2 meter, termasuk ke
Universitas KH.
A. Wahab dalam jenis rumput-rumputan, sayuran, juga tumbuhan berbunga. Tujuan
Hasbullah, penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan herba yang
Jombang,
berkhasiat sebagai obat dan mengetahui khasiat tumbuhan herba yang ada di
eksplorasi,
obat. kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang. Metode
yang digunakan adalah deskriptif melalui metode jelajah atau survei
eksploratif. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi dimana
1
ISSN Print : 1979-7141
1. PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi,
Indonesia mempunyai banyak tumbuhan berkhasiat yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat
secara empiris sebagai obat tradisional. Selain itu Indonesia tidak hanya kaya akan
keanekaragaman hayati dan ekosistem, tetapi juga memiliki keanekaragaman suku/etnis dengan
pengetahuan tradisional dan budaya yang berbeda dan unik yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.
Menurut Kashiko (2004), tumbuhan herba didefinisikan sebagai jenis tumbuhan yang
mempunyai perawakan pendek, kecil, dan mempunyai batang basah karena banyak mengandung
air dan tidak mempunyai kayu. Abdiyani (2008), menyatakan bahwa bagian tumbuhan herba yang
digunakan untuk obat-obatan adalah akar, umbi, batang, daun, bunga, dan buah, yang dapat
langsung digunakan sebagai obat dan ada pula yang harus melalui proses pengolahan. Penggunaan
tumbuhan sebagai obat tradisional juga semakin banyak diminati oleh masyarakat karena telah
terbukti bahwa obat yang berasal dari tumbuhan lebih menyehatkan dan kecilnya resiko adanya
efek samping jika dibandingkan dengan obat-obatan yang berasal dari bahan kimia. Namun, yang
menjadi permasalahan bagi peminat obat tradisional adalah kurangnya pengetahuan dan informasi
memadai mengenai berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan sebagai ramuan obat-
obatan tradisional dan bagaimana pemanfaatannya.
Jombang merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Timur. Di kota Jombang terkenal
dengan adanya wisata-wisata air, taman, maupun juga religi. Selain itu keragaman tumbuhan
herbanya sangat beragam. Salah satunya di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Tambak Beras Jombang juga memiliki berbagai macam tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai
obat. Keanekaragaman tumbuhan yang bermacam di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab
Hasbullah Tambak Beras Jombang tentu saja dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
maupun warga kampus didalamnya, salah satunya masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan yang
berada di Kawasan tersebut sebagai obat dalam penyembuhan berbagai penyakit. Melalui kajian
eksplorasi tumbuhan herba yang ada di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Tambak Beras Jombang ini, diharapkan dapat memberikan informasi pengetahuan tentang nama
jenis tumbuhan, serta khasiat tumbuhan herba yang ada di dalam kawasan kampus tersebut.
3
ISSN Print : 1979-7141
2.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2019, di kawasan
kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Tambak Beras Jombang. Metode yang
dilakukan dalam pengambilan data adalah survei eksploratif.
1) Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan telah dilakukan pada bulan Maret 2019. Kegiatan ini bertujuan
untuk menentukan lokasi yang akan diamati keanekaragaman jenis tumbuhan dan
khasiat tumbuhan herba di kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Tambak Beras Jombang.
2) Pengamatan
Di Lapangan
Pengambilan data dilakukan secara langsung yaitu dengan cara menghitung jumlah
individu spesies tumbuhan herba yang ada dalam area yang dianggap ada tumbuhan
herbanya, kemudian dimasukkan dalam tabel data.
Pengambilan data penelitian ini meliputi
Data primer : Data yang diperoleh dari perhitungan jumlah spesies dan jumlah
individu tumbuhan herba yang didapat dari setiap plot dengan menggunakan metode
transek.
Data sekunder : Sumber data yang tidak langsung, data sekunder yang diambil
meliputi keadaan umum lokasi penelitian.
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera, pisau, koran
bekas atau karton, tabel perekam data, isolasi, benang, plastik bening, tali rafia,
gunting, patok, dan buku identifikasi yaitu Taksonomi Tumbuhan Obat
(Tjitrosoepomo, 2003) serta jurnal penelitian terdahulu.
Bahan
Bahan yang digunakan antara lain tumbuhan herba yang ditemukan pada daerah
pengamatan.
Survey lapangan
Dilakukan survey lapangan guna memperoleh gambaran secara jelas tentang habitat
tanaman berkhasiat obat.
Wawancara
Pengambilan Sampel
Dokumentasi
5
ISSN Print : 1979-7141
KM(i) = n(i) / A
Dimana:
Dimana:
Σ KM = jumlah KM total
FM(i) = J(i) / K
Dimana:
Dimana:
Σ FM = total FM
Dimana:
Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan herba yang berkhasiat sebagai obat yang di temukan di
kawasan kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.
Bagian
No Nama Tumbuhan Famili Khasiat
Berkhasiat
4. Kangkung air (Ipomea Convolvulaceae Daun dan batang Untuk sakit kepala
aquatica) dan mabuk
diperjalanan
kanker
Meniran memiliki akar tunggang yang berwarna putih. Tanaman meniran (Phyllanthus
niruri) memiliki batang yang berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari
50cm, berwarna hijau, diameternya ± 3 mm. Memiliki daun majemuk, tata letak daunnya
berseling ( Deccussate ), bentuk daun bulat telur (ovale), ujung daunnya tumpul,
pangkalnya membulat, memiliki tepi daun yang rata ( Entire ), memiliki anak daun 15-24,
memiliki panjang ± 1,5 cm, lebar ± 7 mm, dan berwarna hijau.
Memiliki bunga tunggal yang terdapat pada ketiak daun menghadap ke arah bawah,
menggantung dan berwarna putih. Memiliki daun kelopak yang berbentuk bintang,
benang sari dan putik tidak terlihat jelas, mahkota bunga kecil dan berwarna putih. Bunga
jantan keluar dibawah ketiak daun, sedangkan bunga betina keluar diatas ketiak daun.
Tanaman ini memiliki buah yang berbentuk kotak, bulat pipih dan licin, diameter garis
tengah 2-2,5 mm dan berwarna hijau. Memiliki biji yang kecil, keras dan berbentuk
ginjal serta berwarna coklat.
9
ISSN Print : 1979-7141
3.
Tanaman kangkung darat memiliki akar tunggang dan bercabang-cabang. Perakaran ini
menembus dengan kedalam 60 – 100 cm, dan menyebar luas secara mendatar 150 cm
hingga lebih, terutamanya tanaman kangkung pada air. Batang pada tanaman kangkung
bulat dan berlubang, berbuku-buku, dan banyak mengandung air. Terkadang buku-buku
tersebut mengeluarkan akar tanaman yang serabut dan juga berwarna putih dan ada juga
berwrana kecoklatan tua.
Kangkung juga memiliki tangkai dauan melekat pada buku-buku batang dan di keiak
batang terdapat mata tunas yang dapat tumbuh cabang baru. Bentuk dauan memiliki
ujung runcing dan juga tumpul, permukaan dauan berwarna hijau tua , dan juga berwarna
hijau muda. Bunga pada tanaman kangkung memiliki bentuk terompet dan memiliki
dauan mahkota yang berwara putih atau kemerahan. Kangkung menghasilkan buah
berbentuk bulat atau oval yang di dalamnya memiliki tiga butir biji. Warna biji tanaman
kangkung berwran hitam jika sudah tua dan hijau ketika mudah.
Akar kangkung air berukuran kecil sampai sedang, ulet kadang-kadang rapuh, berkayu
atau lunak, kompak atau berongga, percabangan akar banyak atau sedikit, bentuk kerucut
atau filiformis, warna putih-coklat, kuning-coklat atau kuning kotor. Berkayu atau
herbaseus (banyak mengandung air), bulat, kompak atau berongga, tumbuh menjalar,
membelit, condong atau tegak. Percabangan batang monopodial, cabang merupakan
sirung pendek, arah tumbuh batang condong. Batang bergetah atau tidak, permukaan
batang licin, berambut halus atau banyak lentisel.
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya
terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun
umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan
permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Bentuk bunga kangkung umumnya
berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung.
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah
kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau
ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung
tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua.
11
ISSN Print : 1979-7141
membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk
tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang.
Daun Rumput teki berbangun daun garis, licin, tidak berambut, warna permukaan atas
hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau muda, mempunyai parit yang membujur di
bagian tengah, ujungnya agak runcing, lebih pendek dari batang yang membawa bunga,
lebarnya 2-6 mm. Bunga Rumput teki memiliki bulir longgar terbentuk di ujung batang,
braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih kurangnsama atau melebihi
panjang perbungaan, bercabang utama tiga sampai Sembilan yang menyebar, satu bulir
berbunga sepuluh sampai empat puluh. Buah Rumput teki(Cyperus rotundus
L.) berbentuk bulat telur berisi tiga, panjangnya kurang lebih 1,5 mm, buahnya memiliki
warna coklat kehitam-hitaman berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung
Biji Rumput teki terdiri dari 10-40 buliran yang tersusun berselang-seling sedikit
bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes,
panjangnya kurang lebih 3 mm, berwarna coklat.
Daun kerap kali jelas 2 baris. Lidah sangat pendek. Helaian daun bentuk garis, tepi kasar,
hijau kebiruan, berambut atau gundul, 2,5 x 0,2 – 07 cm. Bulir 3 – 9, mengumpul,
panjang 1,5 – 6 cm. Poros bulir berlunas. Anak bulir berdiri sendiri, berseling kiri kanan
lunas. Bunga majemuk dalam bentuk bulir yang tersebar dari ujung batang. Benang sari
3. Tangkai putik 2. Bijinya membulat telur, kuning sampai kemerahan
Akar tunggal, kuat, dapat berkembangbiak dengan tunas baru. Perakaran tanaman ini
berserabut dan tumbuh menyamping dengan kedalaman mencapai 30 -60 cm bahkan
lebih, akar ini berwarna keputihan kotor hingga kecoklatan.Batang berbentuk tegak,
lurus, dengan diameter 1-2 mm dengan panjang mencapai 30-60 cm bahkan lebih
tergantung dengan pertumbuhan. Batang ini berwarna kehijuan muda hingga tua, yang
memiliki beberapa tangkai muda untuk menyokong daun yang tumbuh.
Daun berbentuk pita bergaris, pangkal daun meruncing, dengan ukuran rata – rata
mencapai 2-20 cm dengan lebar 4-9 mm. Daun ini tumbuh rapat, yang hampir menutupi
permukaan tanah dan bagian rimpangnya. Daun berwarna hijau muda hingga tua dengan
bagian permukaan merata dan pertulangan memanjang atau bergaris dari pangkal atas
kebawah atau sebaliknya dengan warna keputihan.
Bunga rumput ini terdiri dari 3 warna yaitu kekuningan, kemerahan dan putih. Bunga
rumput jarum majemuk, muncul pada bagian ujung batang, yang tersusun dalam tandan
atau malai yang bercabang banyak. Bunga ini berukuran 5-12 cm dengan tangkai berbulu
yang berwarna keungguan dan berbentuka bulir bunga lanset yang meruncing.
12 ISSN Print : 1979-7141
9.
Akar dari rumput belulang atau jukut jampang ini termasuk dalam tumbuhan yang
mempunya akar serabut. Batang tumbuhan ini datar dan tidak berbulu. Ciri daun dari
rumput belulang yaitu berwarna hijau berbentuk memanjang, mempunyai lebar 1 cm dan
mempunya pangjang rumput belulang sekitar 10-15cm. dan mempunyai tinggi tanaman
sekitar 60-80 cm.
Sistem perakaran tanaman krokot yaitu akar tunggang. Ciri Batang krokot berbentuk
bulat yang tumbuh tegak atau sebagian/seluruhnya terletak di atas tanah tanpa
mengeluarkan akar. Batangnya berwana cokelat keunguan dengan panjang 10-50 cm,
Batang lembut memiliki rasa sedikit asam, dan asin.
Tangkainya pendek berbentuk bulat telur sungsang, bagian ujungnya bulat melekuk ke
dalam. Pangkal batangnya membaji dengan tepi rata, panjangnya 1-4 cm dan lebar 5-14
mm.
Ciri Daun krokot berwarna hijau dengan warna batang kemerahan, Warna permukaan atas
daun hijau tua, permukaan bawahnya merah tua.
Daunnya tunggal, tebal berdaging, datar dan letaknya berhadapan atau tersebar. Ciri
Bunganya berkelompok 2-6 buah yang keluar dari ujung percabangan. Mahkota daunnya
berjumlah lima buah, berwarna kuning dan kecil-kecil.bunga ini akan mekar pada pagi
hari antara pukul 8.00-11.00 siang dan layu menjelang sore. Buahnya berbentuk kotak.
berwarna hijau, dan memiliki biji yang banyak Bijinya banyak dengan warna hitam
cokelat mengkilap.
Tumbuhan yang tergolog dikotil ini mempunyai perakaran tunggang yang bercabang,
sehingga tamak seperti perakaran yang serabut, warna akar dari tumbuhan ini berwarna
putih Batang tumbuhan sirih cina atau suruhan ini mempunyai bentuk yang bulat namun
seluruh bagian batang mengandung kadar air yang tinggi sama halnya daun tumbuhan ini.
tinggi tumbuhan ini sekitar 10-20 cm, namun didaerah yang baik bisa mencapai 40 cm.
Tumbuhan yang mempunyai nama latin Peperomia pellucida ini mempunyai daun
berbentuk seperti Love atau Jantung hati, seluruh bagian daun tumbuhan ini mengandung
kadar air yang tinggi dan ukuran daun cukup tebal, dibagian atas seperti terdapat lapisan
lilin sehingga daun tumbuhan ini mengkilap, warna dari daunnya yakni hijau.
13
ISSN Print : 1979-7141
dengan ujung bunga runcing. Sirih cina atau ketumpang air ini mempunyai buah dan biji
sangat kecil, buah tumbuhan ini berwarna hijau. Biji dari tumbuhan ini berwarna coklat.
13.
Patikan kerbau (Euphorbia hirta) merupakan suatu terna liar yang banyak ditemukan di
daerah tropis. Di Indonesia, tum-buhan patikan kerbau dapat ditemukan di antara
rerumputan tepi jalan, sungai, kebun, atau tanah pekarangan rumah yang tidak terurus.
Biasanya, patikan kerbau ini hidup jadi satu dengan patikan cina (Euphorbia prostrata
Ait) pada keting-gian 1–1.400 m dpl. Tumbuhan patikan kerbau mampu bertahan hidup
selama satu tahun dan berkembang biak melalui biji. Patikan kerbau mempunyai warna
dominan kecokelatan dan bergetah. Pohonnya banyak memiliki cabang dengan diameter
ukuran kecil. Daun patikan kerbau berben-tuk bulat memanjang dengan taji-taji. Letak
daun yang satu dengan yang lain berhadap-hadapan. Bunganya muncul pada ketiak daun.
Patikan kerbau hidupnya merambat (merayap) di tanah.
Daun Caladium berbentuk hati, bulat, panjang. Sedangkan daunnya memiliki warna dasar
merah, kuning, hijau, putih, emas, dan ungu. Masing-masing warna memiliki variasi yang
berbeda. Warna daun Caladium yang masih muda umumnya berbeda
dengan Caladium yang sudah dewasa. Corak daun Caladium bisa berupa titik, bulat,
bergaris, atau bentuk yang tidak beraturan dengan jumlah dan ukuran yang bervariasi.
Pangkal daun berlekuk, tulang daun sangat menunjang keindahan daunnya, serta tepi
daun yang rata dan ada pula yang berlekuk/ bergerigi menyerupai gergaji.
Herba tegak, merambat atau tumbuh merangkak tinggi 0.15-0,80 m, tangkai buah 20-30
mm; batang (berbentuk kapsul) yang masak berada di atas goresan daun berangsur-angsur
meruncing seperti paruh; diameter biji 1,75-2 mm, elaiosom keputihan. Batang 0,5-2 cm
dengan duri tipis, helaian daun biasanya 3, bentuk daun memanjang atau bulat
memanjang, tajam atau tumpul, dengan bulu-bulu tebal pendek.
15
ISSN Print : 1979-7141
17.
Akar serabut. Tinggi batang 15 – 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan,
pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi. Daun berhadapan
bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing,
tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek.
Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga
majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah
bulat, ujungnya pecah-pecah.
Terna, semusim, merayap atau sedikit tegak, tinggi 10- 20 cm Akar serabut berwarna
putih kekuningan. Batang bulat, beruas-ruas, dari ruas yang menempel tanah tumbuh
akar, licin, kuning kehijauan atau hijau kemerahan. Daun tunggal, bersilang berhadapan,
bentuk garis, panjang 2-4 cm, lebar 2-3 mm, ujung dan pangkal runcing, tepi beringgir,
tidak bertangkai, permukaan halus, hijau.
Bunga tunggal, terletak di ketiak daun, kelopak hijau, 4 helai, berlepasan, panjang 1-2
mm, ujung mahkota berlepasan, dasar membentuk tabung, terdiri dari 4 helai,panjang 2-3
mm, warna putih gading. Buah tunggal, bentuk bulat dengan ujung runcing bekas
kelopak, diameter 2-3 mm, hijau kemerahan dengan biji di dalam buah berbentuk lanset,
kecil, berwarna coklat.
17
ISSN Print : 1979-7141
5.
6. KESIMPULAN
ACKNOWLEDGEMENTS
Artikel ini adalah hasil penelitian dari tugas akhir mahasiswa mata kuliah Taksonomi
Tumbuhan 2. Objek yang diteliti adalah tumbuhan herba yang berkhasiat sebagai obat di kawasan
kampus Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, N. A. & Suryani, T. 2017 Eksplorasi Tumbuhan Obat Di Kawasan Hutan Alam.
Surakarta. Journal of Proceeding Biology Education Conference. 88-92
Jumiarni1, Wa Ode dan Oom Komalasari. 2017. EKSPLORASI JENIS DAN PEMANFAATAN
TUMBUHAN OBAT. Sumatera Selatan. Traditional Medicine Journal. 45-56
Anania, Apriana. Mukarlina. dan Riza Linda. 2017. Pertumbuhan dan Kandungan Pigmen
Tanaman Keladi (Caladium bicolor Aiton Vent) pada Tanah yang Merkuri (HgCl2). Jurnal
Protobiont. 215 – 221
Wahidah, Baiq Farhatul. 2013. Potensi Tumbuhan Obat Di Area Kampus Ii Uin Alauddin Samata
Gowa. Jurnal Teknosains. 111-119
Nurjanah, Siti. Akhmad Rokiban. dan Erdy Irawan. 2018. Ekstrak Umbi Rumput Teki (Cyperus
Rotundus) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus Epidermidis Dan
Propionibacterium Acnes. BIOSFER: Jurnal Tadris Pendidikan Biologi. 165-175
Karlina, dkk. 2013. Aktivitas antibakteri ekstrak herba krokot 89. Jurnal LenteraBio. 87–93
Sitorus, Momuat Dan Katja. 2013. AKTIVITAS Antioksidan Tumbuhan Suruhan. Jurnal Ilmiah
Sains Vol. 13 No. 2
Fatmalia, Nurbani. 2018. Uji Efektivitas Rebusan Daun Suruhan (Peperomia Pellucida) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Sains Vol.8 No.15
Mas’ulav, Yonahar. 2017. Artikel Tinjauan: Aktivitas Antikanker Tanaman Rumput Lidah Ular
(Hedyotis difussa Willd.). Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 3
Sari, Ema Ratna. 2017. Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Rumput Mutiara (Hedyotis corimbosa
(L.) Lamk) TERHADAP Escherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC
25923
Mukmilah, et al. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Rumput Mutiara. Bandung. Valensi Vol. 2 No. 5
Nugroh, Rudy Agung. 2018. Pengaruh Ekstrak Air Daun Sembukan (Paederia foetida LINN.)
Terhadap Morfometri Dan Kelulushidupan Fetus Mencit (Mus musculus L.). Samarinda.
Jurnal Biota Vol. 4 No.2
Badrunasar, Anas. Dan Harry Budi Santoso. 2016. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. Bogor: Forda
Press.
19
ISSN Print : 1979-7141