Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Volume 8(1) 68 – 77 Juni 2018


Copyright ©2018 Universitas PGRI Madiun
ISSN: 2088-5350 (Print) / ISSN: 2528-5173 (Online)
Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/PE
Doi: 10.25273/pe.v8i1.2233

Pengembangan video tematik sebagai pengantar pembelajaran kurikulum 2013 di


sekolah dasar

Apri Damai Sagita Krissandi


FKIP Univesitas Sanata Dharma
email: apridamai@gmail.com

Abstract
This study was aimed to develop thematic videos for elementary schools with the 2013 curriculum used to
provoke learning. This type of research was research and development (R & D). This study used five stages.
(1) needs analysis, (2) study on competency standards and learning materials, (3) development of learning
programs, (4) producing thematic video media, (5) trial and revision of products. Validation was done by
triangulation of data. The trial consisted of two stages: individual trials by 3 students and a small group trial
by 10 students. The data were collected by questionnaires and interviews. The results showed that the
thematic video product developed was feasible to be used in learning the theme 2 subtema 2 learning 3 class
V SD. That was indicated by: (1) The assessment of media experts is included in very high criteria with an
average score of 3.33. (2) Assessment of classroom teachers was included in very high criteria with an
average score of 3.1. (3) Individual trials with high criteria, average score of 2.68. (4) The results of small
group trials show that the learning products were included in very high criteria with an average score of 3.1.

Keywords: development, thematic video, 2013th curriculum

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa video tematik kelas V SD
kurikulum 2013 yang digunakan untuk pengantar pembelajaran tematik. Jenis penelitian ini adalah penelitian
dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian ini menggunakan lima tahap. (1)
analisis kebutuhan, (2) kajian standar kompetensi dan materi pembelajaran, (3) pengembangan program
pembelajaran, (4) memproduksi media video tematik, (5) uji coba dan revisi produk. Validasi dilakukan
dengan triangulasi data. Uji coba terdiri dari dua tahap: uji coba perorangan oleh 3 siswa dan uji coba
kelompok kecil oleh 10 siswa. Data yang dikumpulkan dengan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa produk video tematik yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran tema 2
subtema 2 pembelajaran 3 kelas V SD. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) Penilaian dari ahli media termasuk
dalam kriteria sangat tinggi dengan rata-rata skor sebesar 3,33. (2) Penilaian dari guru kelas termasuk dalam
kriteria sangat tinggi dengan rata-rata skor 3,1. (3) Uji coba perorangan dengan kriteria tinggi, rata-rata skor
2,68. (4) Hasil uji coba kelompok kecil menujukkan bahwa produk pembelajaran termasuk dalam kriteria
sangat tinggi dengan rata-rata skor sebesar 3,1.

Kata Kunci: pengembangan, video tematik, kurikulum 2013

Histori artikel : disubmit pada 9 Februari 2018; direvisi pada 04 Juni 2018; diterima pada 05 Juni 2018

A. PENDAHULUAN atau kelompok orang melalui berbagai


Pentingnya pendidikan dalam upaya dan berbagai strategi, metode dan
kehidupan menjadi alasan utama untuk pendekatan kearah pencapaian tujuan
melaksanakan sebuah proses yang telah direncanakan (Majid, 2013).
pembelajaran. Pembelajaran adalah Pembelajaran tidak hanya terbatas dalam
upaya untuk membelajarakan seseorang lingkup sekolah saja namun juga terdapat
68
Krissandi, A.D.S./Premiere Educandum 8(1) 2018 69

dalam keseharian seseorang. pembelajaran menjadi lebih hidup dan


Pembelajaran tidak cukup hanya dengan interaktif karena akan muncul banyak
pengetahuan tapi juga harus di imbangi keingintahuan dari siswa.
dengan akhlak, dan budi pekerti agar Media video adalah media yang
terbangun pendidikan yang berkarater menunjukkan unsur auditif (pendengaran)
seperti halnya pendidikan yang terdapat maupun visual (penglihatan) jadi dapat
pada kurrikulum 2013. dipandang maupun didengar suaranya
Pendidikan karakter dalam (Anitah, 2010). Tujuan penggunaan
kurikulum 2013 bertujuan untuk media ini adalah memberikan penjelasan
meningkatkan mutu proses dan hasil lebih menarik terkait dengan pengetahuan
pendidikan, yang mengarah pada yang akan diberikan oleh guru kepada
pembentukan budi pekerti dan akhlak siswa dan informasi yang ada diharapkan
mulia peserta didik secara utuh, terpadu sesuai dengan tujuan pembelajaran.
dan seimbang sesuai dengan standar Media audiovisual dapat dimanfaatkan
kompetensi lulusan pada setiap satuan untuk pembelajaran dalam pelajaran
pendidikan (Mulyasa, 2013). Dalam tematik pada kurikulum 2013.
lingkup pembelajaran kurikulum 2013 Berdasarkan analisis kebutuhan
yang menggunakan metode saintifik, wawancara, guru kurang mampu dalam
media pembelajaran membantu menerapkan pembelajaran karena
menyampaikan pengetahuan yang kurikulum 2013 karena berbeda dengan
diberikan guru kepada siswa. kurikulum sebelumnya, penggunaan
Sebagai seorang pengajar, guru media, metode dan teknik pembelajaran
tidak hanya bertugas untuk mengajar yang bervariasi saat mengajarkan materi
siswa-siswanya, namun juga harus sesuai dengan kurikulum 2013 hanya
menyiapkan perangkat pembelajaran kadang-kadang saja, dan penggunakan
yang menarik. Perangkat pembelajaran media berbasis IT seperti video dalam
tersebut diantaranya adalah silabus, RPP, pembelajaran sesuai kurikulum 2013
dan media pembelajaran. Kreativitas guru belum banyak dilakukan.
dalam merancang perangkat Peneliti mencoba memberikan
pembelajaran sangat berpengaruh pada solusi alternatif untuk menyelesaikan
tercapai atau tidaknya tujuan masalah tersebut dengan melakukan
pembelajaran. Pembelajaran dengan pengembangan media audiovisual yang
menggunakan media berguna untuk berupa video pembelajaran tematik.
memperjelas pesan, memberi rangsang Video tematik tersebut terkait dengan
yang sama, menimbulkan gairah belajar pengetahuan yang akan diberikan oleh
siswa dapat belajar mandiri guru kepada siswa yang berusaha
(Fathurrohman, 2007). Tuntutan memancing siswa untuk lebih tertarik
kurikulum 2013 adalah menghadirkan mempelajari pelajaran kelas V. Peneliti
pembelajaran nyata ke dalam kelas. Salah membatasi pengembangan produk media
satu media yang dapat menghadirkan video pada pembelajaran kelas V tema 2,
kenyataan di kelas adalah video atau subtema 2, pembelajaran 3 kurikulum
media audio visual. Media video dapat 2013.
memberikan gambaran nyata kepada Produk yang dihasilkan dalam
siswa. Media video dapat memancing penelitian pengembangan ini berupa
Krissandi, A.D.S./Premiere Educandum 8(1) 2018 70

video pembelajaran tematik. Video mengembangkan dan memvalidasi


pembelajaran yang dikembangkan produk-produk yang digunakan dalam
didasari pada materi ajar tema 2 subtema pendidikan dan pembelajaran. Prosedur
2 pembelajaran 3 yang memuat mata pengembangan perangkat pembelajaran
pelajaran; (1) Bahasa Indonesia mengenai media video tematik ini terdiri dari lima
pemanfaatan teks informasi, (2) PKn langkah yang telah dimodifikasi dari 10
mengenai pemahaman hak dan langkah di dalam penelitian dan
kewajiban, dan (3) Matematika mengenai pengembangan yang telah dikemukakan
penggunaan cara induktif pada kedua sisi. Sugiyono (2010). Kelima langkah
Subtema yang dibahas adalah “peristiwa- tersebut yaitu, (1) analisis kebutuhan
peristiwa penting” dengan pokok bahasan pengembangan program pembelajaran,
adalah tentang air. Video pembelajaran (2) kajian Standar kompetensi dan materi
akan memaparkan kejadian-kejadian pembelajaran, (3) pengembangan
nyata yang ada dalam kehidupan sehari- program pembelajaran, (4) memproduksi
hari (kontekstual), berisi tutorial dalam media audiovisual berupa video
pembelajaran berdasarkan materi ajar, pembelajaran, dan (5) uji coba serta revisi
serta terintegrasi dengan RPP. produk, hingga menghasilkan prototype
produk media audiovisual yang berupa
B. METODE PENELITIAN video pembelajaran serta perangkat
Penelitian dilaksanakan di SD pembelajaran pada tema 2 subtema 2
Negeri Sedayu 1 yang beralamat di pembelajaran 3 kurikulum 2013.
Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul Berikut adalah penjabaran dari
sebagai tempat penelitian. Subjek dalam kelima tahapan tersebut: (1) Langkah
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas yang pertama adalah analisis kebutuhan.
V SD Negeri Sedayu 1 tahun ajaran Analisis kebutuhan dilakukan pada
2016/2017 yang berjumlah 28 siswa. seluruh siswa kelas V dan guru kelas V
Terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 13 SD N Sedayu 1. Analisis kebutuhan ini
orang siswa perempuan sebagai subjek dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
analisis kebutuhan dan juga subjek uji siswa dan guru terkait penggunaan media
coba penelitian. Objek penelitian ini khususnya media video dalam kegiatan
adalah pengembangan perangkat pembelajaran serta menciptakan
pembelajaran media video tematik kelas pembelajaran sesuai kurikulum 2013
V tema 2 subtema 2 pembelajaran 3 khususnya pada tema 2 subtema 2
kurikulum 2013 tahun ajaran 2016/2017. pembelajaran 3 tentang peristiwa-
Penelitian dilakukan selama lima bulan, peristiwa penting dengan pokok bahasan
terhitung mulai dari bulan Oktober 2016 adalah tentang air. Selanjutnya
sampai Februari 2017. mengembangkan produk berupa media
Jenis penelitian yang digunakan video tematik termasuk RPP
adalah metode penelitian dan pembelajaran sebagai kelengkapan
pengembangan (Research and produk. (2) Langkah yang kedua adalah
Development). Menurut Borg dan Gall mengkaji standar kompetensi dan materi
(1988 dalam Sugiyono, 2010), penelitian pembelajaran yang nantinya akan
dan pengembangan (R&D) merupakan dikembangkan. Peneliti mengambil
metode penelitian yang digunakan untuk materi pada tema 2 subtema 2
Krissandi, A.D.S./Premiere Educandum 8(1) 2018 71

pembelajaran 3 tentang peristiwa- siswa dalam taraf indvidu berjumlah 3


peristiwa penting dengan pokok bahasan anak. Selanjutnya dilakukan analisis dan
adalah tentang air di kelas V semester evaluasi mengacu pada uji media taraf
gasal. (3) Langkah ketiga adalah individu. Pada tahap ketiga dilakukan
pengembangan program pembelajaran. pengujian media tahap selanjutnya untuk
Program pembelajaran dikembangkan memperoleh tingkat kelayakan yang
berdasarkan produk media video yang diharapkan pada siswa dalam taraf
diimplementasikan kedalam RPP. kelompok kecil yang berjumlah 10 anak.
Pengembangan dilakukan dengan analisis Teknik pengumpulan data
sumber belajar, penetapan tema dan menggunakan observasi, wawancara, dan
subtema serta analisis karakteristik siswa. survey. Instrumen yang digunakan adalah
langkah tersebut terintegrasi pada strategi pedoman wawancara, rubrik observasi,
penyampaian dan pengelolaan serta dan kuesioner. Keabsahan data
evaluasi pembelajaran. (4) Langkah menggunakan triangulasi data agar dapat
keempat adalah memproduksi media dipertanggungjawabkan.
pembelajaran audiovisual berupa video Produk akhir akan menjadi
pembelajaran serta perangkat prototype media video pembelajaran
pembelajaran pada materi tema 2 untuk tema 2 subtema 2 pembelajaran 3
subtema 2 pembelajaran 3 tentang tentang peristiwa-peristiwa penting
peristiwa-peristiwa penting dengan pokok dengan pokok bahasan adalah tentang air
bahasan adalah tentang air. Langkah awal di kelas V semester gasal. Untuk
yang dilakukan peneliti adalah membuat perangkat pembelajaran juga dilakukan
kerangka/konsep video pembelajaran validasi pada dua tahap, yakni validasi
yang dikembangkan dari kompetensi terhadap dosen pakar media dan uji
dasar/materi pembelajaran. Selanjutnya validasi terhadap guru kelas V.
dilakukan pengumpulan bahan-bahan
yang akan disusun menjadi sebuah C. HASIL DAN PEMBAHASAN
produk yang dibuat sesuai dengan konsep Data validasi produk digunakan
desain yang telah direncanakan. untuk mengetahui kelayakan produk yang
Pembuatan produk berupa video dikembangkan sebelum diujicobakan ke
pembelajaran menggunakan aplikasi siswa. Data validasi produk diperoleh
adobe premier CS 5. (5) Langkah kelima dari ahli media (dosen ahli) serta guru
adalah uji coba serta revisi produk. kelas V SD Negeri Sedayu 1. Selanjutnya
Produk hasil pengembangan berupa video adalah uji coba kepada siswa dalam
pembelajaran diuji coba dengan tiga beberapa tahap, tahap yang pertama
tahap, yakni (a) validasi oleh pakar media adalah uji coba perorangan, dan tahap
audiovisual, (b) validasi oleh siswa dalam kedua uji coba kelompok kecil yang
taraf individu, dan (c) validasi oleh siswa melibatkan siswa kelas V SD Negeri
dalam taraf kelompok kecil. Pada tahap Sedayu 1. Data validasi yang diperoleh
pertama (uji ahli media) dilakukan digunakan sebagai penentu
analisis dan revisi produk berdasarkan kualitas/kelayakan produk berupa video
penilaian dan komentar validator. Pada tematik yang dikembangkan.
tahap kedua, produk yang telah dianalisa
dan direvisi sebelumnya diujikan pada
Krissandi, A.D.S./Premiere Educandum 8(1) 2018 72

1. Data Uji Validasi Ahli Media Berdasarkan uraian tabel hasil


Validasi oleh ahli media dilakukan validasi ahli media di atas dapat diketahui
pada tanggal 29 November 2016. bahwa ahli media yang diminta untuk
Validasi dilakukan oleh dosen yang ahli mencoba produk memberikan penilaian
dalam bidang multimedia dan komputer. dengan skor rata-rata sebesar 3,3 dengan
Penilaian validasi ahli media mencakup 9 kategori sangat tinggi. Data perolehan
aspek penliaian. Aspek-aspek penilaian dikonversikan menurut skala empat
tersebut sangat mendukung dalam menurut Mardapi (2008). Revisi
terciptanya suatu produk yang baik dilakukan dari hasil komentar dan saran
sehingga produk tersebut dapat ahli media terhadap video.
digunakan untuk uji coba. Berikut adalah 2. Data Uji Validasi Guru
data hasil validasi yang diperoleh dari Validasi oleh guru dilakukan pada
ahli media: tanggal 5 Januari 2017. Validasi
Tabel 1 Hasil Validasi Ahli Media dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri
No. Pernyataan Skor Kategori Sedayu 1. Penilaian mencakup 10 aspek
1 Media 4 Sangat penilaian, antara lain: 1) Media
pembelajaran yang Tinggi pembelajaran yang dipergunakan dalam
dipergunakan
dalam pembelajaran
pembelajaran menarik perhatian. 2)
menarik perhatian. Warna dan huruf pada media
2 Warna dan huruf 4 Sangat pembelajaran dapat dibaca dan jelas. 3)
pada media Tinggi
pembelajaran dapat Warna tampilan media pembelajaran
dibaca dan jelas. menarik perhatian. 4) Gambar/foto dalam
3 Warna tampilan 4 Sangat video pembelajaran dapat dilihat dengan
media pembelajaran Tinggi
menarik perhatian. jelas. 5) Gambar/foto dalam video
4 Gambar/foto dalam 4 Sangat pembelajaran menarik. 6) Petunjuk dalam
video pembelajaran Tinggi
media pembelajaran mudah dimengerti.
dapat dilihat dengan
jelas. 7) Penggunaan bahasa dalam media
5 Gambar/foto dalam 4 Sangat pembelajaran sudah baku. 8) Penggunaan
video pembelajaran Tinggi
menarik. bahasa dalam media pembelajaran mudah
6 Petunjuk dalam Belum dipahami. 9) Materi dalam media
media pembelajaran ada pembelajaran mudah dimengerti. 10)
mudah dimengerti. petunjuk
7 Penggunaan bahasa 2 Rendah Volume dapat didengar dengan baik.
dalam media Aspek-aspek penilaian tersebut
pembelajaran sudah sangat mendukung dalam terciptanya
baku.
8 Penggunaan bahasa 3 Tinggi suatu produk yang baik sehingga produk
dalam media tersebut dapat digunakan untuk uji coba.
pembelajaran
Berikut adalah data hasil validasi yang
mudah dipahami.
9 Materi dalam media 3 Tinggi diperoleh dari ahli media. Hasil validasi
pembelajaran guru kelas V memiliki skor rata-rata
mudah dimengerti
10 Volume dapat 2 Rendah
sebesar 3,1 dengan kategori sangat tinggi.
didengar dengan Data perolehan dikonversi menurut skala
baik. empat menurut Mardapi (2008). Revisi
Jumlah Skor Perolehan 30 Sangat
Rata-rata 3,3 Tinggi dilakukan dari hasil komentar dan saran
guru kelas V terhadap video.
Krissandi, A.D.S./Premiere Educandum 8(1) 2018 73

3. Data Uji Coba Siswa siswa menyaksikan video pembelajaran


a. Uji Coba Perorangan tersebut, selanjutnya siswa memberikan
Uji coba perorangan dilakukan penilaian dengan mengisi kuesioner yang
pada tanggal 2 Februari 2017 dengan telah disediakan. Berikut ini adalah tabel
bantuan 3 orang siswa yang terdiri dari 1 kuesioner keseluruhan hasil validasi uji
siswa putra dan 2 siswa putri. Dalam uji coba kelompok kecil untuk menilai media
coba perorangan ini, siswa diminta untuk video.
melihat dan menilai video pembelajaran Tabel 2 hasil validasi uji coba media video
No. Pernyataan Rata-rata Kriteria
yang dikembangkan. Sebelumnya siswa skor
diberikan pengarahan dan pengantar 1 Saya menyukai 3,37 Sangat
mengenai video tersebut agar siswa tidak pembelajaran Tinggi
tematik.
merasa kebingungan. Kemudian siswa 2 Saya senang 3,4 Sangat
melaksananakan pembelajaan sesuai belajar ketika Tinggi
dengan rencana pelaksanaan menggunakan
video.
pembelajaran (RPP) yang telah dibuat 3 Saya merasa 3,9 Sangat
oleh peneliti sebagai pelengkap produk tertantang Tinggi
yang ditunjukkan kepada siswa. Setelah ketika belajar
menggunakan
siswa menyaksikan video pembelajaran video.
tersebut, selanjutnya siswa memberikan 4 Saya dapat 3,8 Sangat
memahami Tinggi
penilaian dengan mengisi kuesioner yang penjelasan
telah disediakan. Ketiga siswa yang dalam video
diminta untuk mencoba produk tersebut.
5 Saya menjadi 1,9 Tinggi
memberikan penilaian dengan skor rata- bingung ketika
rata sebesar 2,68 dengan kategori tinggi. melihat video
Data perolehan dikonversikan menurut tersebut.
6 Saya mudah 3,8 Sangat
skala empat menurut Mardapi (2008). menyerap Tinggi
b. Uji Coba Kelompok Kecil materi
pembelajaran
Tahap selanjutnya adalah uji coba ketika
kelompok kecil yang dilaksanakan pada menggunakan
tanggal 5 Februari 2015 Dalam uji coba video.
7 Saya kurang 2,2 Rendah
kelompok kecil ini, dilaksanakan oleh 10 tertarik dengan
siswa yang terdiri dari 7 siswa putra dan video tersebut.
3 siswa putri. Dalam uji coba kelompok 8 Saya menyukai 3,9 Sangat
lagu pengantar Tinggi
kecil ini, siswa diminta untuk melihat dan dalam video
menilai video pembelajaran yang tersebut.
dikembangkan. Sebelumnya siswa 9 Saya 3,5 Sangat
memahami Tinggi
diberikan pengarahan dan pengantar bahasa yang
mengenai video tersebut agar siswa tidak digunakan
narrator dalam
merasa kebingungan. Kemudian siswa menjelaskan
melaksananakan pembelajaan sesuai video tersebut.
dengan rencana pelaksanaan 10 Saya menjadi 1,6 Tinggi
tidak
pembelajaran (RPP) yang telah dibuat berkonsentrasi
oleh peneliti sebagai pelengkap produk ketika video
yang ditunjukkan kepada siswa. Setelah diputar
Krissandi, A.D.S./Premiere Educandum 8(1) 2018 74

No. Pernyataan Rata-rata Kriteria No. Pernyataan Rata-rata Kriteria


skor skor
11 Video yang 2 Tinggi pembelajaran
ditampilkan yang
tidak terlalu disampaikan.
jelas makna dan 21 Saya merasa 2,5 Rendah
isinya bosan dengan
12 Saya 3,6 Sangat video tersebut.
memperhatikan Tinggi 22 Melalui video 3,2 Sangat
dengan seksama tersebut saya Tinggi
selama bisa
pemutaran mengembangka
video. n imajinasi saya
13 Saya menjadi 3,4 Sangat dalam
aktif bertanya Tinggi pembelajaran
ketika tersebut.
pembelajaran 23 Saya 3,7 Sangat
berlangsung memahami Tinggi
menggunakan urutan
video. penjelasan
14 Saya mampu 3,7 Sangat materi dalam
mengingat Tinggi video tersebut.
materi yang 24 Saya dapat 3,6 Sangat
dijelaskan mencatat hal- Tinggi
melalui video. hal penting
15 Saya menyukai 3,3 Sangat dalam video
gambar-gambar Tinggi tersebut.
dan cuplikan- 25 Saya merasa 2,1 Rendah
cuplikan dalam kesulitan
video tersebut. menemukan
16 Ketika video 1,6 Tinggi kesimpulan dari
ditampilkan video tersebut.
saya menjadi Jumlah rata-rata skor 77,6
tidak aktif. Skor rata-rata 3,1 Sangat
17 Saya ingin 2,7 Tidak keseluruhan Tinggi
pelajaran cepat setuju
selesai ketika
Berdasarkan uraian tabel uji
belajar
menggunakan kelompok kecil di atas dapat diketahui
video tersebut. bahwa kesepuluh siswa yang diminta
18 Melalui video 3,2 Sangat
tersebut Tinggi untuk mencoba produk memberikan
wawasan saya penilaian dengan skor rata-rata sebesar
dapat 3,1 dengan kategori sangat tinggi. Data
bertambah luas
dan tidak perolehan dikonversikan menurut skala
terpaku empat menurut Mardapi (2008). Pada
terhadap buku
tahap ini tidak dilakukan pengujian lagi
atau penjelasan
guru. karena penilaian siswa terhadap video
19 Saya bisa 3,6 Sangat sudah sangat positif.
memahami Tinggi
tema yang PEMBAHASAN
disampaikan Produk media pembelajaran berupa
melalui video video pembelajaran telah dikembangkan
tersebut.
20 Melalui video 3,7 Sangat dan telah melalui beberapa tahap validasi
tersebut, saya Tinggi oleh ahli media dan guru, kemudian
bisa dilanjutkan dengan uji coba perorangan
menyimpulkan
Krissandi, A.D.S./Premiere Educandum 8(1) 2018 75

dan kelompok kecil siswa kelas V SD video pembelajaran, yakni perangkat


Negeri Sedayu 1. Berikut ini adalah pembelajaran. Perangkat pembelajaran
rekapitulasi uji validasi produk oleh berupa kegiatan pembelajaran (RPP) dan
dosen dan guru. LKS sesuai dengan video mengenai tema
2 subtema 2 pembelajaran 3 tentang
peristiwa-peristiwa penting dengan pokok
bahasan adalah tentang air di sekolah
dasar kelas V semester gasal.
Produk yang telah dikembangkan
oleh peneliti telah melalui tahap validasi
oleh ahli media dan guru, kemudian
Gambar 1 Diagram Batang Rekapitulasi Uji dilanjutkan dengan uji coba produk
Validasi Produk oleh Dosen dan Guru kepada siswa. Berikut adalah kajian
Berdasarkan grafik validasi produk produk akhir yang telah dikembangkan.
kepada dosen dan guru dapat diketahui Kelebihan produk: 1) Produk sudah
bahwa, video tersebut sangat layak untuk menerapkan prinsip-prinsip desain
digunakan sebagai media pembelajaran multimedia yaitu prinsip multimedia,
dengan kategori sangat tinggi, tetapi prinsip kedekatan ruang, prinsip
dengan beberapa revisi/perbaikan. Hal itu keterdekatan waktu, prinsip koherensi,
terbukti dari hasil uji validasi kepada prinsip modalitas, prinsip redundansi, dan
dosen dan guru. prinsip perbedaan individu; 2) Produk
Berikut ini adalah rekapitulasi uji yang ditampilkan menggunakan video
coba produk oleh siswa. materi pembelajaran berupa pembelajaran
tematik berdasarkan Kurikulum 2013
yang menggabungkan teks, suara, dan
lagu; 3) Produk yang dibuat dapat
meningkatkan motivasi belajar karena
produk video memberikan gambaran
pembelajaran yang akan dilaksanakan; 4)
Produk dapat digunakan baik untuk
kepentingan individu maupun secara
Gambar 2 Diagram Batang Rekapitulasi
berkelompok; dan 5) Produk dapat
Uji Coba Produk oleh Siswa Perorangan dan
Kelompok Kecil digunakan untuk semua sekolah dengan
Berdasarkan grafik uji coba video syarat harus memiliki fasilitas yang
kepada siswa, dapat diketahui bahwa mendukung seperti komputer, viewer,
video tersebut layak untuk digunakan dan speaker.
sebagai media pembelajaran dengan Kekurangan produk adalah hanya
kategori tinggi pada uji coba perorangan dapat digunakan pada sekolah dengan
dan sangat tinggi pada uji coba kelompok fasilitas yang mendukung penggunaan
kecil. Hal itu terbukti dari hasil uji coba media pembelajaran tersebut. Fasilitas
validasi kepada siswa dalam beberapa tersebut seperti komputer atau laptop,
tahap uji coba. viewer, speaker, dan lain-lain.
Terkait dengan kualitas produk,
terdapat komponen pelengkap dari media
Krissandi, A.D.S./Premiere Educandum 8(1) 2018 76

D. SIMPULAN komputer dan media pembelajaran


Media pembelajaran berupa video Prodi PGSD IKIP Madiun.
tematik kelas V tema 2 subtema 2 Premiere Educandum: Jurnal
Pendidikan Dasar dan
pembelajaran 3 semester gasal SD Negeri
Pembelajaran. Vol 6. 1, 72-83.
Sedayu 1 dikembangkan melalui lima Retrieved from
langkah penelitian. Kelima langkah http://doi.org/10.25273/pe.v6i01.30
tersebut yaitu, analisis kebutuhan 2
pengembangan program pembelajaran, Chrisnawati, H. E. , Budi U., Getut P., &
kajian Standar kompetensi dan materi Sutopo. (2016) Pengembangan
pembelajaran, pengembangan program media pembelajaran desain tematik:
pembelajaran, memproduksi media upaya meningkatkan hasil belajar
audiovisual berupa video pembelajaran, siswa dan kemampuan pengelolaan
dan uji coba serta revisi produk. kelas bagi guru SD dalam
implementasi kurikulum 2013.
Media pembelajaran berupa video
JMEE. 7, 91-105.Retrieved from
tematik kelas V tema 2 subtema 2 https://media.neliti.com/media/publ
pembelajaran 3 semester gasal SD Negeri ications/71490-ID-pengembangan-
Sedayu 1 telah dikembangkan dengan media-pembelajaran-desain-t.pdf
kualitas “sangat baik” berdasarkan Fadhli, M. (2015). Pengembangan media
validai dari pakar media, guru, dan siswa pembelajaran berbasis video kelas
kelas V. validasi dari pakar media iv sekolah dasar. Jurnal Dimensi
pembelajaran menunjukkan skor rerata Pendidikan dan Pembelajaran. 3,
3,33 dengan kategori “sangat baik”. 23-29. Retrieved from
http://journal.umpo.ac.id/index.php/
Validasi ari guru kelas V menunjukkan
dimensi/article/view/157/144
skor 3,1 dengan kategori “sangat baik”.
Validasi siswa tahap uji perorangan Fadlillah. (2013). Implementasi
kurikulum 2013 dalam
menunjukkan skor 2,68 dengan kategori
pembelajaran SD/MI, SMP/MTs &
“baik”. Validasi siswa tahap uji SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz
kelompok kecil menunjukkan skor 3,1 Media.
dengan kategori “sangat baik”. Jadi
Fathurrohman. (2007). Strategi belajar
dapat disimpulkan bahwa pengembangan mengajar. Bandung: PT Refika.
media pembelajaran berupa video tematik
Kustandi, C. & Bambang S. (2011).
kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 3
Media pembelajaran. Bogor:
tentang “peristiwa-peristiwa penting” Ghalia Indonesia.
dengan pokok bahasan adalah tentang air
Kusumawati, N. (2015). Pengembangan
SD Negeri Sedayu 1 ini sudah “layak”
media pembelajaran IPA dengan
digunakan sebagai media pembelajaran. animasi macromedia flash berbasis
model pengajaran langsung (direct
DAFTAR RUJUKAN instruction) di Sekolah Dasar.
Anitah, S. (2010). Media pembelajaran. Premiere Educandum: Jurnal
Surakarta: Yuma Pressindo. Pendidikan Dasar dan
Pembelajaran. Vol 5. 2, 263-271.
Anggrasari, L. A. (2016). Pengembangan
Retrieved from http://e-
multimedia pembelajaran dalam
journal.unipma.ac.id/index.php/PE/
meningkatkan efektivitas
article/view/289/261
pembelajaran pada mata kuliah
Krissandi, A.D.S./Premiere Educandum 8(1) 2018 77

Majid, A. (2013). Strategi pembelajaran. http://e-


Bandung. PT Remaja Rosdakarya. journal.unipma.ac.id/index.php/PE/
article/view/284/256
Mulyasa, E. (2013). Pengembangan
implementasi kurikulum 2013. Wiraulia, A. M. (2016). Penerapan
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. metode problem based learning dan
media gambar dalam pembelajaran
Octaviani, S. (2017). Pengembangan
membaca cerita. Premiere
bahan ajar tematik dalam
Educandum: Jurnal Pendidikan
implementasi kurikulum 2013 kelas
Dasar dan Pembelajaran. Vol 6. 1,
1 sekolah dasar. EduHumaniora:
122-134. Retrieved from
Junal Pendidikan Dasar. 9, 93-98.
http://doi.org/10.25273/pe.v6i01.30
Retrieved from
ejournal.upi.edu/index.php/eduhuma 1
niora/article/download/7039/4895 Yumarlin, M. Z. (2012). Pengembangan
Retnaningrum, I. B., (2016). multimedia pembelajaran ips untuk
Pengembangan media video siswa sekolah dasar. JURNAL
pembelajaran materi pokok TEKNIK. 2, 61-68. Retrieved from
instalasi sistem operasi open source http://jurnalteknik.janabadra.ac.id/
untuk siswa kelas x tkj di smkn 2 wp-content/uploads/2014/03/9.-
lamongan. Jurnal IT-EduVolume. 1, Yumarlin.pdf
111-117. Retrieved from
jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/
20839/118/article.pdf
Salamah, E.R. (2017). Pengembangan
media pembelajaran berbasis audio
visual tokoh-tokoh kemerdekaan
Indonesia. Premiere Educandum:
Jurnal Pendidikan Dasar dan
Pembelajaran. Vol 7. 1, 9-18.
Retrieved from
http://doi.org/10.25273/pe.v7i01.12
51
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian
penddidikan. Bandung: Alfabeta
Sukiman. (2012). Pengembangan media
pembelajaran. Yogyakarta: PT
Pustaka Insan Madani.
Widyaningrum. H. K. (2015).
Penggunaan media audio untuk
meningkatkan kemampuan
menyimak dongeng anak pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Premiere Educandum: Jurnal
Pendidikan Dasar dan
Pembelajaran. Vol 5. 2, 200-209.

You might also like