Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Teknologi Citra Medis…(Ida Susanti dkk)

Teknologi Citra Medis Digital SubtractionAngiography (DSA) untuk


Diagnostik dan Therapy Intervensi Penyakit Pembuluh Darah
Ida Susanti, Frans Dany
Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan
Email : idasusanti.aksono@yahoo.com

Abstract
Medical image technology is continuously developed because of its non-invasive properties and great utilities in
helping clinicians diagnose and even manage disease. One such technology is digital subtraction angiography
(DSA), which is used as a diagnostic tool for cardiovascular disease. DSA is also utilized supportively when
performing therapeutic procedures for patients with stroke. This paper aims to review existing vascular medical
imaging modalities including DSA, besides the supportive role of DSA in cerebrovascular disease management.
This review was obtained the article through google scholar and pubmed by using keywords: “digital
substraction angiography, DSA, magnetic resonance angiography, MRA, computed tomography angiography,
CTA, diagnostic, intervention therapy, cerebrovascular”. The result showed that DSA is remain a “gold
standard” for blood vessel visualisation in both diagnostic and endovascular therapy for several vascular
diseases. However, DSA have limitations with regard to its invasiveness, time-consuming for diagnostic
screening and radiation. On the other hand, a number of studies show that complementary properties of DSA
for endovascular therapy procedures yields fairly good results, although they require further investigation. DSA
is still superior to other modalities for diagnostic purposes and as a supporting tool for endovascular therapy,
especially stroke, but some of the weaknesses of DSA will be overcome by future technological development.

Keywords : digital subtraction angiography, DSA, magnetic resonance angiography, MRA, computed
tomography angiography, CTA, intervention therapy.

Abstrak

Pengembangan teknologi citra medis terus dilakukan sampai saat ini karena sifatnya yang non-invasif dan
memiliki manfaat yang besar dalam membantu klinisi mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan penyakit.
Salah satu teknologi citra medis yang digunakan saat ini adalah digital subtraction angiography (DSA), yang
berfungsi sebagai alat diagnostik penyakit kardiovaskular. DSA juga digunakan sebagai peralatan penunjang
citra saat melakukan prosedur terapi terhadap pasien dengan penyakit stroke. Tulisan ini bertujuan untuk
mengkaji berbagai modalitas citra medis vaskular yang ada saat ini termasuk DSA, serta peran pencitra medis
DSA dalam menunjang prosedur terapi penyakit serebrovaskular. Metode: Artikel ini berupa telaah literatur
yang didapatkan melalui peramban google cendekia dan pubmed dengan kata kunci: “digital substraction
angiography, DSA, magnetic resonance angiography, MRA, computed tomography angiography, CTA,
diagnostic, intervention therapy, cerebrovascular”. Pencitra medis DSA sampai saat ini masih menjadi
baku emas untuk mendeteksi penyakit pembuluh darah dan visualisasi diagnostik pada terapi
intervensi pada beberapa penyakit vaskular, dengan tingkat resolusi spasial yang tinggi menghasilkan
akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan MRA dan CTA namun masih memiliki kelemahan
dalam hal sifatnya yang invasif, waktu diagnosis dan paparan radiasi. Di pihak lain, sejumlah studi
menunjukkan DSA sebagai penunjang prosedur terapi endovaskular memberikan hasil terapi yang
cukup baik pada beberapa penelitian. DSA masih lebih unggul dibandingkan modalitas lain untuk
kepentingan diagnostik dan sebagai alat penunjang pada terapi endovaskular khususnya stroke, namun
beberapa kelemahan DSA akan dapat diatasi dengan perkembangan teknologi dimasa depan.

Kata kunci : digital subtraction angiography, DSA, magnetic resonance angiography, MRA, computed
tomography angiography, CTA, therapy intervention

9
Pendahuluan dalam tubuh dengan menggunakan zat
kontras. Peningkatan kualitas citra
Perkembangan teknologi citra digital pembuluh darah pada angiografi
untuk kesehatan atau citra medis dapat dilakukan dengan menggabungkan
memberikan banyak solusi untuk teknologi perangkat lunak untuk
penegakan diagnosis dan penunjang terapi. mereduksi bayangan jaringan lain untuk
Beragam pencitra medis saat ini telah mendapatkan hasil citra pembuluh darah
diciptakan dari berbagai modalitas seperti yang lebih fokus dan detail, sehingga
sinar-x, magnetic resonance imaging mudah dibaca oleh praktisi. Penggabungan
(MRI), ultrasonografi, radionucleutide dan teknologi sinar-x dengan fluoroskopi dan
lainnya.(1) Setiap modalitas memiliki zat kontras serta bantuan perangkat lunak
kelebihan dan kekurangannya dari sisi menghasilkan citra medis pembuluh darah
kualitas citra atau efek samping yang yang kontras dan jelas. Perangkat lunak
ditimbulkannya terhadap kesehatan merekayasa citra dengan menggunakan
manusia. Saat ini, alat pencitra medis algoritma matematika yang disebut
dengan modalitas sinar -x banyak „masking‟ untuk mengurangi bayangan
digunakan dalam llmu kedokteran, seiring latar belakang citra atau bayangan jaringan
dengan perkembangan teknologi, citra yang tidak diinginkan. Teknik ini
medis yang dihasilkan semakin akurat dan kemudian disebut dengan digital
semakin luas aplikasinya. Sinar-x adalah subtraction angiography (DSA).(10),(11)
pancaran gelombang elektromagnetik Peralatan citra medis lainnya dengan
tinggi dengan panjang gelombang yang fungsi yang sama namun berbeda
rapat, merupakan radiasi pengion yang modalitas adalah computed tomography
mampu menembus jaringan tubuh dan angiography (CTA) dan magnetic
menampilkan citra tulang atau jaringan resonance angiography (MRA) dan
padat lainnya. Namun,sinar-x juga transcranial doppler (TCD).
memiliki beberapa efek samping yaitu Saat ini, penggunaan DSA tidak lagi
infertilitas,(2) kanker,(3) bahkan kematian.(4) hanya sebatas alat diagnostik namun juga
Beberapa peralatan medis yang sebagai alat penunjang utama untuk
dikembangkan dari sinar-x adalah prosedur intervensi penyakit pembuluh
computed tomography scan (CT scan) dan darah seperti penyumbatan atau pecahnya
angiografi. Angiografi merupakan alat pembuluh darah atau penyakit
dengan modalitas sinar-x yang berfungsi kardiovaskular seperti stroke, penyakit
untuk melihat aliran darah pada pembuluh jantung iskemik, aneurisma dan bahkan
darah dengan menyuntikan zat kontras, dapat mendeteksi adanya kematian otak
dan citra pergerakan aliran darah dipantau pada bayi baru lahir.(12) Penggunaan
saat itu juga menggunakan teknik pencitra medis DSA dalam prosedur
fluoroskopi.(5–9) Sementara itu, pencitra intervensi penyakit stroke dengan kateter
medis sinar-X dengan teknologi tomografi (catheter base cerebral angiography)
atau CT scan, dibangun dari masih menjadi pencitra medis baku
penggabungan sinar-X dan komputerisasi dibandingkan dengan pencitra pembuluh
pergerakan rotasi sensor dan tabung darah lainnya yang ada saat ini.(13)
sehingga menghasilkan citra potong Artikel ini bertujuan untuk mengkaji
lintang atau irisan, untuk menampilkan kemampuan diagnostik dan akurasi DSA
gambar tomografi berisi informasi lebih dibandingkan dengan modalitas citra
rinci tentang organ internal dibandingkan medis vaskular lain yang ada saat ini, serta
dengan alat sinar-X konvensional. peran pencitra medis DSA pada terapi
Angiografi merupakan alat diagnosis penyakit serebrovaskular.
untuk menampilkan pembuluh darah

10 Jurnal Biotek Medisiana Indonesia Vol.7 No.1 2018; 9-18


Teknologi Citra Medis…(Ida Susanti dkk)

Hasil
Metode
DSA merupakan alat radiografi
Studi ini menggunakan metode digital, yang merubah gambaran bayangan
penelusuran kepustakaan yang dilakukan hasil serapan sinar-x pada layar
menggunakan peramban google cendekia fluoroskopi menjadi data digital. DSA
dan pubmed untuk literatur DSA secara merupakan pengembangan dari alat
umum terkait kemampuan diagnostik dan angiografi konvensional yang
akurasi serta dampak terhadap penyedia menampilkan gambaran seluruh serapan
layanan kesehatan. Sedangkan, untuk sinar-x pada semua jaringan tubuh yang
pencarian terhadap penggunaan alat DSA dilewatinya, kemudian seiring
khususnya pada terapi stroke dilakukan berkembangnya teknologi digital, citra
dengan pencarian melalui peramban sinar-x ditangkap oleh image intensifier
pubmed. Kata kunci yang digunakan dan diubah menjadi digital. Hasil digital
adalah: “digital substraction angiography, diolah menggunakan perangkat lunak
DSA, magnetic resonance angiography, dengan menyimpan data citra awal ke
MRA, computed tomography angiography, dalam memori yang disebut „masking‟,
CTA, intervention therapy.” Penelusuran kemudian pengambilan data citra kedua
artikel pada studi ini diutamakan untuk menggunakan zat kontras disimpan di
artikel yang dipublikasi dalam 10 tahun memori berikutnya, lalu data citra awal
terakhir untuk kajian artikel sesuai dengan dikurangi atau subtraction dari citra kedua,
tujuan, sedangkan untuk gambaran DSA menghasilkan citra pembuluh darah yang
secara umum, tahun dan periode publikasi terlihat kontras, bebas dari tampilan latar
tidak dibatasi. belakang.(14)

Gambar 1. Teknik ‘pengurangan’ citra DSA


(gambar diunduh dari: http://www.droid.cuhk.edu.hk/web/service/angio/dsa.htm)

Teknik „pengurangan‟ radiografi pertama bahan kontras melalui injeksi intravena


kali di lakukan pada tahun 1935 oleh yang menampilkan aorta dan artery lebih
Ziedses Des Plantes, lalu ditulis dalam tajam sebagai area yang dituju. Pada tahun
bahasa inggris oleh Hanafee dan Stout 1963, Meyers memperkenalkan percobaan
setelah 27 tahun kemudian. Pada tahun dengan mengubah citra menjadi digital.
1959 Steinberg dkk, mulai digunakan Pengembangan selanjutnya dilakukan oleh

11
peneliti dari Universitas Wisconsin yaitu pencitra pembuluh darah lainnya, selain itu
Krueger dkk di tahun 1979 yang kemampuan dalam mendiagnosis penyakit
melakukan komputerisasi fluorograph dan serebrovaskular masih menjadi baku
teknik ini kemudian dimodifikasi dan emas.13 Beberapa pencitra medis yang
dinamakan digital video subtraction semakin maju kini dikembangkan untuk
angiography. Istilah digital subtraction menggantikan DSA dengan harapan
angiography (DSA) kemudian pertama mengurangi efek samping terhadap pasien.
digunakan oleh grup dari klinik Cleveland Perkembangan teknologi yang semakin
yang kemudian menjadi singkatan yang canggih mulai menciptakan pencitra medis
disepakati.(15) yang lebih baik dengan tujuan untuk
mengurangi perlukaan atau non-invasif,
Kemampuan dan Akurasi DSA sebagai meningkatkan akurasi dan waktu prosedur
Pencitra Medis Pembuluh Darah yang lebih cepat, seperti computed
DSA memiliki kemampuan dalam tomography angiography (CTA),
menampilkan citra yang terang, jelas magnetic resonance angiography (MRA)
dengan resolusi tinggi dibanding dengan dan transcranial doppler (TD). (Tabel 1)

Tabel 1. Perbedaan pencitra medis pada penyakit serebrovaskular yang ada saat ini

DSA CTA MRA Ultrasound


(Transcranial
Doppler)
Modalitas Sinar-X Sinar-X Medan magnet Frekuensi suara
Zat Kontras Ya Ya, sedikit Tidak (TOF), Ya (CE- Tidak
MRA)

Teknik pengambilan Invasif (kateter) Invasif Non-invasif atau invasif Non-invasif


citra minim

Hasil Citra coronal plane transverse transverse plane/irisan coronal plane


plane/irisan

Kelebihan Resolusi spasial Akurasi hampir informasi aliran darah Lebih murah,
tinggi, cepat sama dengan dari aorta sampai ke portabel,
mengetahui opsi DSA, Kerusakan pembuluh darah kepala, banyak tersedia,
pengobatan, teknik hasi citra karena TOF MRA tidak dapat
baku emas untuk gerakan kecil, menggunakan zat memonitor
beberapa indikasi akusisi data kontras informasi aliran
dan pengambilan cepat. Tidak ada radiasi darah saat itu.
keputusan terapi. pengion Tidak ada
radiasi pengion

Kekurangan Sangat bergantung Sangat Feasibility terbatas Sangat


zat kontras, terpapar bergantung zat untuk pasien akut, bergantung pada
radiasi kontras, terpapar kontraindikasi pada pengalaman dan
radiasi pasien dengan implan, keahlian
gerakan pasien operator, serta
menimbulkan artefak, pada teknik
akurasi rendah menghilangkan
citra tulang
karena tanpa
kontras

12 Jurnal Biotek Medisiana Indonesia Vol.7 No.1 2018; 9-18


Teknologi Citra Medis…(Ida Susanti dkk)

Indikasi klinis Baku emas alat Acute cerebral Penyakit Acute cerebral
diagnostik, intra dan ischemia, intra- Atherosclerosis intra- ischemia,
extra dan & extracranial, intracranial
Atherosclerosis, extracreanial cerebral atherosclerotic,
Cerebral aneurysm, atherosclerosis, aneurysm/arteriovenous vasomotor
perdarahan, cerebral malformations, reactivity,
vaskulitis, aneurysm/AVM pembedahan arteri, emboli serebral
pembedahan arteri, /cavernomas, perdarahan (16)
(16)
tindak lanjut setelah perdarahan .
prosedur
intracranial
stenting(16)
TOF MRA : Time of Flight MRA, CE-MRA : Contrast enhanced MRA

Akurasi teknologi pencitra medis masih memiliki kemampuan deteksi


pembuluh darah DSA pada indikasi klinis penyakit vaskular yang lebih baik
penyakit serebrovaskular, telah dibahas dibanding dengan modalitas lainnya
dalam banyak penelitian. Saat ini DSA seperti MRA, CTA. (table 2)

Tabel 2. Perbandingan akurasi diagnostik antara DSA, CTA dan MRA


Peneliti Metode DSA CTA MRA Outcome
Richard E. AHA  Invasif  Non-invasif  Non-invasif DSA tetap menjadi
Latchaw, dkk Scientific  Standar baku  Sensitivitas  Sensitivitas teknik yang paling
(2009)(13) Statement yang >80% dan 86-97 % optimal untuk
memiliki Spesifisitas dan pencitraan pembuluh
sensitivitas 90% untuk spesifisitas darah kepala.
dan mendeteksi 62-91% Modalitas non- invasif
spesifisitas signifikan lesi untuk umunya memiliki
yang sama dan senstivitas mendeteksi kesamaan dalam
bahkan yang sama stenosis pembacan citra medis
melebihi untuk karotis dengan DSA, walau
teknik non mendiagnosis masing-masing teknik
invasif lain. Severe carotid memiliki kelebihan
stenosis tersendiri
dibanding
DSA
M. Hanley, dkk In-vitro Perhitungan Perhitungan Perhitungan Rata-rata citra volume
(2008)(17) dalam 7 model dalam 7 model dalam 7 model model dari 3
rata-rata absolut rata-rata absolut rata-rata modalitas DSA, CTA
variance : variance : absolut dan MRA adalah Citra
14.3 (+ 13.1) 16.8 (+ 19.9) variance : CTA lebih besar dari
Rata-rata true Rata-rata true 18.6 (+18.0) ukuran volume acuan,
variance: variance: Rata-rata true citra MRA kurang dari
(p=0,030) = -1.9 (p=0,030) = 16.1 variance: volume acuan, dan
(p=0,030) = - DSA menghasilkan
15.9 citra yang kurang dan
lebih sama.

Jason C. Smith, In-vitro Keseluruhan CTA dan MRA


dkk (2012)(18) nilai stenosis: memiliki nilai lebih
67%- 100% 49% -100% 42%-100% rendah secara
bermakna dibanding
AAR
(masing-masing, p =
0.001 dan p =0.0009),
sedangkan tidak di
temukan perbedaan
bermakna antara nilai

13
DSA dan AAR (p =
0.40)
I.G.H Jansen, dkk RCT Distribusi mRS Distribusi mRS Perbandingan
(2016)(19) berdasarkan berdasarkan N/A langsung dari
Collateral Score Collateral Score collateral score (CS)
(CS) : (CS) : yang dilakukan antara
Tidak ada Ada pergeseran DSA dan CTA
hubungan yang distribusi mRS menunjukan
bermakna ke arah yang perbedaan yang besar,
(adjusted OR, lebih baik mengindikasikan
1.29; 95% CI, (adjusted OR, bahwa kedua teknik
0.76 –2.21; 2.27; 95% CI, tidak dapat saling
p= 0,35) 1.18–4.40; menggantikan.
p=0,015
CTA secara bermakna
terkait dengan mRS
pada 90 hari,
sedangkan DSA tidak.
Guo Zhong Chen, RCT Per patient basis Per patient basis N/A CT Angiografi
dkk (2017)(20) : sensitivitas : sensitivitas memiliki performa
89.3% dan 94.6% dan yang lebih baik dalam
spesifisitas spesifisitas mendeteksi PICA
96.6% 96.6% aneurisma
Per aneurysma Per aneurysma dibandingkan dengan
basis : basis : DSA
sensitivitas sensitivitas
90.2% dan 95.1% dan
spesifisitas spesifisitas
93.4% 93.4%
N/A: Not available, AAR: Actual Area Reduction, mRS: modified Rankin Scale, PICA:
posterior inferior cereberal artery

DSA menjadi pencitra medis yang sampai saat ini masih menjadi baku
popular karena memiliki tingkat resolusi emasnya.22
spatiotemporal yang tinggi, berarti citra Aplikasi diagnosis DSA dapat
dapat terlihat lebih detail dibanding digunakan untuk memvisualisasikan
dengan teknik lainnya seperti magnetic struktur dari pembuluh darah intrakranial,
resonance imaging (MRI) atau custom kelainan pembuluh darah seperti
tissue imaging (CTI). Ketidaknormalan malformasi arteriovenosa, aneurisma,
pada pembuluh darah seperti penyempitan, stenosis karotis, serta gradasi penyakit
penyumbatan atau cacat pada pembuluh Moyamoya dan aliran kolateral pada oklusi
darah dapat dilihat secara jelas pada DSA. arteri serebral akut.17-19,23
DSA memang masih invasif namun Pada beberapa penelitian yang
tergolong minim, biaya terjangkau, risiko masuk dalam kajian yang dilakukan oleh
relatif kecil, dan juga pelaksanaan waktu American Heart Association (AHA) dalam
pengoperasian yang relatif cepat. Scientific statement 2009 menyimpulkan
Penelitian kohort yang dilakukan X Wang bahwa untuk citra dari pembuluh darah
dkk lebih merekomendasikan CT untuk otak dapat dilakukan dengan beberapa
memperoleh data pada pengambilan metode non-invasif, namun AHA masih
keputusan saat kegawatdaruratan, salah mengakui bahwa sampai saat ini citra DSA
satunya karena lebih efisien waktu,21 dan masih menjadi standar baku untuk
dengan adanya prediksi bahwa DSA akan diagnostik maupun penunjang terapi
digantikan oleh CTA untuk intervensi intervensi.13 Dari sekian keunggulan DSA
neurovaskular nantinya, namun DSA dari pencitra lainnya, DSA memiliki
kelemahan yaitu adanya paparan radiasi ke

14 Jurnal Biotek Medisiana Indonesia Vol.7 No.1 2018; 9-18


Teknologi Citra Medis…(Ida Susanti dkk)

pasien ataupun operator, teknik pencitraan yang dilakukan oleh Alfonso Ciccone,
dengan metode invasif atau perlukaan M.D, dkk, pada pasien stroke iskemik akut
menggunakan kateter melalui vena dan dengan 181 pasien yang diberikan terapi
waktu diagnosis DSA lebih lama endovaskular pada serangan di 4,5 jam
dibandingkan waktu diagnosis dengan awal dibandingkan dengan 181 pasien dan
CTA.24 hanya diberikan t-PA intravena,
menunjukan bahwa terapi endovaskular
Peran dan Aplikasi DSA sebagai yang dilakukan tidak lebih unggul
Penunjang untuk Terapi Penyakit dibandingkan dengan pasien yang hanya
Vaskular diberikan t-PA intravena.
Prosedur angiografi banyak
digunakan dalam aplikasi klinis, selain Dampak terhadap Penyedia Layanan
sebagai alat diagnosis untuk mendeteksi Kesehatan
penyakit pembuluh darah, peran DSA Penelitian yang dilakukan oleh
sangat penting sebagai penunjang dalam Joanna D. Schaafsma dkk membandingkan
menampilkan citra jalur alat mekanis atau efektifitas biaya penggunaan DSA intra-
kateter pada pembuluh darah saat arterial dengan MRA pada pasien setelah
melakukan prosedur terapi endovaskular prosedur coiled intracranial aneurysm.
seperti trombektomi, coiling atau stenting Penelitian menyimpulkan bahwa MRA
pada stroke iskemik atau stroke perdarahan memiliki manfaat yang sama dan hemat
dan penyakit vaskular lainnya. biaya sehingga MRA dapat menggantikan
Penatalaksaan pengobatan endovaskular fungsi DSA intra-arterial pada pasien
saat terjadi serangan stroke harus dengan coiled aneurysm.27 Sedangkan
memenuhi syarat-syarat yang ketat. pada penelitian yang dilakukan oleh Anna
American Heart Association (AHA) MH Sailer dkk, diketahui bahwa hasil
memberikan rekomendasi terkait DSA merupakan alat diagnostik yang
penanganan awal pasien stroke iskemik paling efektif pada pasien perdarahan
saat terjadi awitan, yaitu pasien yang subaraknoid nontraumatik, dan dengan
memenuhi syarat untuk menerima terapi pembiayaan yang lebih hemat. Namun
rtPA intravena tetap perlu mendapatkan strategi kombinasi penggunaan CTA dan
rtPA intravena walaupun akan menjalani DSA ditemukan lebih efektif dalam
intervensi intra-arterial. Pemberian rtPA biaya.28 Penelitian tentang efektivitas
intravena tersebut sebaiknya dilakukan biaya DSA pada perdarahan subaraknoid
paling lambat 4,5 jam dari serangan yang tidak terdeteksi dengan CTA oleh
(onset).25 Pinakin R Jethwa dkk, menyimpulkan
Penelitian pada pasien terindikasi bahwa penggunaan DSA setelah CTA
stroke iskemik juga dilakukan oleh B.C.V sangat bergantung pada sensitivitas CTA
Campbell dkk, dengan metode randomized sehingga pasien terlebih dahulu dievaluasi,
controlled trial yang membandingkan karena melakukan deteksi dengan DSA
pasien yang diberikan hanya obat alteplase terhadap semua pasien dengan perdarahan
dengan obat alteplase ditambah terapi subaraknoid mungkin tidak cost-effective
endovaskular menggunakan DSA. Hasil untuk beberapa institusi.29
penelitian menunjukan pasien dengan
terindikasi stroke iskemik akut dengan Pembahasan
penyumbatan pada pembuluh darah utama Pada studi literatur ini diketahui
terlihat lebih cepat pulih dan reperfusi bahwa penggunaan DSA pada
yang lebih baik pada pasien yang diberi pendeteksian dengan metode in vitro
alteplase ditambah prosedur trombektomi memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dari
diawal dibanding dengan pasien dengan CTA dan MRA, sedangkan deteksi yang
alteplase saja.26 Sementara pada penelitian dilakukan secara klinis dengan metode

15
RCT memiliki kemampuan yang hampir neurologis maupun kematian pada semua
sama. Pada dua penelitian klinis dengan subjek.34
metode RCT yang mengulas sensitivitas
dan spesifisitas citra masing-masing alat Kesimpulan
diketahui bahwa CTA memiliki hasil Pada studi literatur ini disimpulkan
deteksi yang lebih baik dibanding DSA. bahwa DSA masih relevan digunakan
Hal ini hampir sama dengan kajian yang sebagai standar baku dalam diagnosis
dilakukan oleh Sanelli, dkk, dengan penyakit vaskular, namun saat diagnosis
melakukan kajian berbasis bukti untuk awal pada stroke di ketahui bahwa
mencari penanganan terbaik pada pasien diagnosis menggunakan CT lebih murah
stroke iskemik. Hasil kajian menunjukan dan cepat dibanding dengan DSA.
bahwa CT menjadi alat deteksi pertama Penggunaan DSA sebagi alat penunjang
untuk pasien stroke iskemik dengan citra medis pada terapi endovaskular
akurasi yang sama dengan MRA, walau khususnya stroke masih menjadi baku
MRA masih lebih baik dalam mendeteksi emas karena memiliki akurasi yang tinggi
stroke iskemik pada 24 jam pertama.30 dan biaya yang relatif lebih rendah
Beberapa penelitian yang dikaji dibanding dengan MRA atau CTA, dan
melakukan perbandingan sensitivitas dan terapi endovaskular memberikan harapan
spesifitas antara CTA dengan DSA kesembuhan yang lebih cepat dari
menghasilkan nilai yang hampir sama prosedur standard lainnya. Kekurangan
(tabel 1). Pada aplikasi terapi intervensi DSA adalah teknik yang invasive, waktu
menggunakan DSA, penyembuhan prosedur yang relatif lama, kemungkinan
diketahui lebih cepat dengan prosedur ini, adanya alergi zat kontras serta adanya
dan tidak ditemukan adanya efek samping risiko paparan radiasi pada pasien dan
yang berarti, seperti hasil kajian Sanelli operator. Teknologi yang semakin
dkk yang menyimpulkan bahwa terdapat berkembang pada CTA dan MRA dapat
peningkatan dalam penyembuhan dan menggantikan peran DSA dimasa depan,
cukup aman.31 Penelitian lainnya terkait dengan deteksi penyakit kardiovaskular
keamanan DSA juga dikaji oleh K yang lebih cepat, non-invasif dan lebih
Okamoto dkk yaitu tentang cedera dosis unggul terkait perlindungan terhadap
radiasi pada pasien yang sedang menjalani paparan radiasi.
prosedur intervensi radiologi, dan dosis
yang disarankan untuk menghindari cedera Saran
karena radiasi.32 Penelitian yang Kajian ini memiliki keterbatasan
berhubungan dengan pengembangan penelitian terkait efektifitas biaya dan
teknologi pada alat citra medis DSA dalam utilisasi intervensi DSA di Indonesia.
penanganan penyakit kardiovaskular saat Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk
ini, setelah tiga dimensi DSA adalah menilai efektifitas biaya dan utilisasi di
dengan peningkatan citra menjadi empat Indonesia dan mengetahui apakah
dimensi DSA (4D DSA).33 pemanfaatan teknologi terapi intervensi
DSA sebagai alat diagnostik juga endovaskular dengan menggunakan DSA
sudah digunakan di Indonesia, berdasarkan memiliki nilai terhadap biaya (value for
penelitian yang dilakukan oleh Fritz money) untuk kebijakan investasi suatu
Sumantri Usman,dkk, telah dilakukan Institusi kesehatan atau bahkan untuk
prosedur DSA serebral terhadap pasien dimasukan dalam manfaat jaminan
kesehatan nasional (JKN).
anak dengan kasus stroke dan non stroke
pada beberapa rumah sakit di Indonesia.
Hasil penelitiannya adalah tidak
ditemukan komplikasi neurologis, non–

16 Jurnal Biotek Medisiana Indonesia Vol.7 No.1 2018; 9-18


Teknologi Citra Medis…(Ida Susanti dkk)

Ucapan Terima Kasih sperimentale. 2012. 1112 p.


Penulis ingin mengucapkan terima 12. Nederkoorn PJ, Van Der Graaf Y, Hunink
MGM. Duplex ultrasound and magnetic
kasih sebesar-besarnya kepada Tim Teknis resonance angiography compared with digital
Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK) subtraction angiography in carotid artery
Pusat Pembiayaan Jaminan Kesehatan stenosis: A systematic review. Stroke.
(PPJK) Kementerian Kesehatan RI yang 2003;34(5):1324–31.
sudah membantu menyumbang pemikiran 13. Latchaw RE, Alberts MJ, Lev MH, Connors
JJ, Harbaugh RE, Higashida RT, et al.
pada proses penulisan artikel ini. Recommendations for imaging of acute
ischemic stroke: A scientific statement from
Daftar Rujukan the american heart association. Stroke.
2009;40(11):3646–78.
1. Laviña B. Brain vascular imaging techniques. 14. Reuter SR. Digital subtraction angiography.
Int J Mol Sci. 2017;18(1). AJR Am J Roentgenol. 1980;135(6):1316.
2. Fauziyah A, Dwijananti P. Pengaruh radiasi 15. W.D. Jeans. The development and use of
sinar X terhadap motilitas sperma pada tikus digital subtraction angiography. Br jpurnal
mencit ( Mus muculus ). J Pendidik Fis Radiol [Internet]. 1990;62(740):v.
Indones (Indonesian J Phys Educ. 16. Barlinn K, Alexandrov A V. Vascular
2013;9(1):93–8. Imaging in Stroke: Comparative Analysis.
3. Dong Ik Kim M. Preface : How dangerous are Neurotherapeutics. 2011;8(3):340–8.
X-ray studies that we undertake every day ? J 17. Hanley M, Zenzen WJ, Brown MD, Gaughen
Korean Med Sci. 2016;31:10–1. JR, Evans AJ. Comparing the Accuracy of
4. Sansare K, Khanna V, Karjodkar F. Early Digital Subtraction Angiography, CT
victims of X-rays : a tribute and current Angiographyand MR Angiography at
perception. 2011;(August 1896):123–5. Estimating the Volume of Cerebral
5. Yamamoto M, Okura Y, Ishihara M, Aneurysms. Interv Neuroradiol.
Kagemoto M, Harada K, Ishida T. 2008;14(2):173–7.
Development of digital subtraction 18. Smith JC, Watkins GE, Smith DC, Palmer
angiography for coronary artery. J Digit EW, Abou-Zamzam AM, Zhao CX, et al.
Imaging. 2009;22(3):319–25. Accuracy of digital subtraction angiography,
6. Agnoli AL. Digital subtraction angiography ( computed tomography angiography, and
DSA ) in neuroradiology. 1985;8:41–51. magnetic resonance angiography in grading of
7. Vatne K, Nakstad P, Lundar T. Digital carotid artery stenosis in comparison with
subtraction angiography (DSA) in the actual measurement in an in vitro model. Ann
evaluation of brain death - A comparison of Vasc Surg [Internet]. 2012;26(3):338–43.
conventional cerebral angiography with 19. Jansen IGH, Berkhemer OA, Yoo AJ, Vos
intravenous and intraarterial DSA. JA, Nijeholt GJL, Sprengers MES, et al.
Neuroradiology. 1985;27(2):155–7. Comparison of CTA-And DSA-based
8. Pozzi-Mucelli F, Bruni S, Doddi M, Calgaro collateral flow assessment in patients with
A, Braini M, Cova M. Detection of anterior circulation stroke. Am J Neuroradiol.
intracranial aneurysms with 64 channel 2016;37(11).
multidetector row computed tomography: 20. Ren Y, Chen GZ, Liu Z, Cai Y, Lu GM, Li
Comparison with digital subtraction ZY. Reproducibility of image-based
angiography. Eur J Radiol. 2007;64(1):15–26. computational models of intracranial
9. Romijn M, Gratama Van Andel HAF, Van aneurysm: A comparison between 3D
Walderveen MA, Sprengers ME, Van Rijn rotational angiography, CT angiography and
JC, Van Rooij WJ, et al. Diagnostic accuracy MR angiography. Biomed Eng Online.
of CT angiography with matched mask bone 2016;15(1):1–14.
elimination for detection of intracranial 21. Wang X, Arima H, Yang J, Zhang S, Wu G,
aneurysms: Comparison with digital Woodward M. Mannitol and Outcome in
subtraction angiography and 3D rotational Intracerebral Hemorrhage. Propensity Score
angiography. Am J Neuroradiol. and Multivariable Intensive Blood Pressure
2008;29(1):134–9. Reduction in Acute Cerebral Hemorrhage
10. Angiography S. Introduction to Digital Trial 2 Results. Stroke. 2015;46:2762–7.
Subtraction Angiography Introduction to 22. Scalzo F, Liebeskind DS. Perfusion
Digital. Angiography in Acute Ischemic Stroke.
11. Moore WS. Vascular and Endovascular Comput Math Methods Med. 2016;2016.
Surgery: A Comprehensive Review. Vol. 23, 23. Barr JD. Cerebral Angiography in the
Bollettino della Societa italiana di biologia assessment of acute cerebral ischemia:

17
guidelines and recommendations. J Vasc in the Analysis of Normal Vascular Structures
Interv Radiol [Internet]. 2004;15(1):S57–66. in a Canine Model. Vol. 36, AJNR. American
24. Sun G, Ding J, Lu Y, Li M, Li L, Li G ying, journal of neuroradiology. 2015.
et al. Comparison of standard- and low-tube 34. Fritz Sumantri Usman. Tingkat keamanan
voltage 320-detector row volume CT cerebral digital substraction angiography pada
Angiography in detection of intracranial anak di beberapa rumah sakit di Indonesia.
aneurysms with digital subtraction Neurona. 2014;3(1 Desember).
angiography as gold standard. Acad Radiol.
2012;19(3):281–8.
25. Jauch EC, Saver JL, Adams HP, Bruno A,
Connors JJB, Demaerschalk BM, et al.
Guidelines for the early management of
patients with acute ischemic stroke: A
guideline for healthcare professionals from
the American Heart Association/American
Stroke Association. Stroke. 2013;44(3):870–
947.
26. Campbell BCV, Mitchell PJ, Kleinig TJ,
Dewey HM, Churilov L, Yassi N, et al.
Endovascular therapy for ischemicsstroke
with perfusion-imaging selection. N Engl J
Med [Internet]. 2015;372(11):1009–18.
27. Schaafsma JD, Koffijberg H, Buskens E,
Velthuis BK, Van Der Graaf Y, Rinkel GJE.
Cost-effectiveness of magnetic resonance
angiography versus intra-arterial digital
subtraction angiography to follow-up patients
with coiled intracranial aneurysms. Stroke.
2010;41(8):1736–42.
28. Sailer AMH, Grutters JP, Wildberger JE,
Hofman PA, Wilmink JT, van Zwam WH.
Cost-effectiveness of CTA, MRA and DSA in
patients with non-traumatic subarachnoid
haemorrhage. Insights Imaging.
2013;4(4):499–507.
29. Jethwa PR, Punia V, Patel TD, Duffis EJ,
Gandhi CD, Prestigiacomo CJ. Cost-
effectiveness of digital subtraction
angiography in the setting of computed
tomographic angiography negative
subarachnoid hemorrhage. Neurosurgery.
2013;72(4):511–9.
30. Sanelli PC, Sykes JB, Ford AL, Lee J-M, Vo
KD, Hallam DK. Imaging and treatment of
patients with acute stroke: An evidence-based
review. Am J Neuroradiol [Internet].
2014;35(6):1045–51.
31. Wintermark M, Sanelli PC, Albers GW, Bello
J a, Derdeyn CP, Hetts SW, et al. Imaging
recommendations for acute stroke and
transient ischemic attack patients. Jacr
[Internet]. 2013;1–5.
32. Okamoto K, Ito J, Sakai K, Yoshimura S. The
principle of digital subtraction angiography
and radiological protection. Interv
Neuroradiol [Internet]. 2000;6(SUPPL. 1):25–
31.
33. Sandoval-Garcia C, Royalty K, Aagaard-
Kienitz B, Schafer S, Yang P, Strother C. A
Comparison of 4D DSA with 2D and 3D DSA

18 Jurnal Biotek Medisiana Indonesia Vol.7 No.1 2018; 9-18

You might also like