Professional Documents
Culture Documents
Rekomendasi Pemberian Covid-19
Rekomendasi Pemberian Covid-19
Pendidikan:
S1 FK Universitas Padjadjaran
Sp1 FK Universitas Padjadjaran
Konsultan Pulmonologi KIPD
S3 FK Universitas Padjadjaran
Pekerjaan:
Kepala Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FKUP/RS Hasan Sadikin
Kepala Divisi Respirologi & Penyakit Kritis IPD FKUP/RS Hasan Sadikin
Ketua Tim TB RSUP Dr. Hasan Sadikin
Organisasi:
Ketua PB Perhimpunan Respirologi Indonesia (PERPARI)
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Jabar (2009-2016)
Fellow American College of Chest Physcian (ACCP) Fellow
Indonesian Society of Internal Medicine European
Respiratory Society (ERS)
Rekomendasi Pemberian
Vaksin Covid-19
Arto Yuwono Soeroto
Lingkup Bahasan
• Prioritas pemberian vaksinasi covid di beberapa negara termasuk
Indonesia
• Hesitancy terhadap vaksinasi Covid-19
• Pedoman PAPDI terkait pemberian vaksin covid
• SK Dirjen mengenai pemberian vaksin covid
GERMAN PRIORITY LIST
GROUP 1 — HIGHEST PRIORITY:
1. Those over 80 years old.
2. Care workers who work in elderly people's homes or regularly look after the elderly or the mentally ill.
3. Health care workers with a high risk of exposure to COVID-19, especially those working in intensive care units,
emergency rooms, and first responders.
4. Health care workers who primarily treat patients with a higher risk of dying from COVID-19.
Persons who are most vulnerable to severe disease and complications if they fall ill with COVID-
19, including the elderly and persons with medical comorbidities.
• We will start with vaccinating those 70 years old and above as they have more medical co-
morbidities, and tend to have worse health outcomes than those aged 60 to 69 years old if
infected with COVID-19. Protecting such persons minimises COVID-19 related mortality and
morbidity, and ensures that our healthcare system will continue to have the capacity to care for
the overall health of all Singaporeans.
Tahapan pelaksanaan vaksinasi COVID 19 di Indonesia
Percentage
60
and effective vaccine for COVID-
19?” 40
Other 9%
My employer 21%
Other 8%
Penyakit Jantung Koroner Belum Layak Belum ada data mengenai keamanan vaksin Covid pada
kondisi tersebut
Penyakit Kelayakan Vaksinasi Catatan
COVID-19
Reumatik Autoimun Belum Layak • Sampai saat ini belum ada data untuk penggunaan vaksin
(autoimun sistemik) Covid pada pasien reumatik-autoimun.
• Berdasarkan data vaksin-vaksin yang sebelumnya, untuk
jenis vaksin selain live attenuated vaccine, tidak ada
kontraindikasi pemberian pada pasien reumatikautoimun.
• Pemberian vaksin Covid untuk pasien reumatikautoimun
harus mempertimbangan risk and benefit kasus per kasus
secara individual, dan membutuhkan informed decision
dari pasien
• Pada pasien reumatik-nonautoimun, rekomendasi
vaksinasi sesuai dengan populasi umum.
• Rekomendasi ini bersifat sementara, dan dapat berubah
jika didapatkan bukti baru tentang keamanan dan
efektifitas vaksin.
Penyakit Kelayakan Vaksinasi Catatan
COVID-19
Penyakit-penyakit Belum Layak • Penyakit-penyakit gastrointestinal yang menggunakan
Gastrointestinal obat-obat imunosupresan, pada dasarnya tidak masalah
diberikan vaksinasi Covid. Namun, respon imun yang
terjadi tidak seperti yang diharapkan.
• Pendataan dan skrining pasien dengan komorbid penyakit
autoimun termasuk yang merupakan penyakit autoimun di
bidang gastrointestinal, seperti penyakit IBD (Kolitis
Ulseratif dan Crohn's Disease), Celiac Disease, dalam
skrining terdapat pertanyaan terkait gejala gastrointestinal
seperti diare kronik (perubahan pola BAB), BAB darah,
penurunan berat badan yang signifikan yang tidak
dikehendaki.
Diabetes Melitus Layak Penderita DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58
mmol/mol atau 7,5% dapat diberikan vaksin
Penyakit Kelayakan Vaksinasi Catatan
COVID-19
Obesitas Layak Pasien dengan obesitas tanpa komorbid yang berat
Hipertiroid/hipotiroid Belum Layak Pasien autoimun tidak dianjurkan diberikan vaksinasi
karena autoimun Covid sampai ada hasil penelitian yang lebih jelas dan
telah dipublikasi
Nodul tiroid Layak Jika tidak terdapat keganasan tiroid
Penyakit dengan kanker, Belum Layak Studi klinis Sinovac mengeksklusi pasien dengan
kelainan hematologi keterangan penyakit kolom sebelumnya. Dengan tidak
seperti gangguan adanya data pada kelompok tersebut, maka belum dapat
koagulasi, pasien dibuat rekomendasi terkait pemberian vaksin Sinovac
imunokompromais, pada kelompok ini
pasien dalam terapi
aktif kanker, pemakai
obat imunosupresan,
dan penerima produk
Darah
Penyakit Kelayakan Vaksinasi Catatan
COVID-19
Pasien Belum Layak Studi klinis Sinovac mengeksklusi pasien dengan
hematologionkologi keterangan penyakit kolom sebelumnya. Dengan tidak
yang adanya data pada kelompok tersebut, maka belum dapat
mendapatkan terapi dibuat rekomendasi terkait pemberian vaksin Sinovac
aktif jangka panjang, pada kelompok ini
seperti leukemia
granulositik kronis,
leukemia limfositik
kronis, myeloma
multipel, anemia
hemolitik autoimun,
ITP, dll
Pendonor darah Layak Pada Permenkes RI, donor darah sebaiknya bebas
vaksinasi selama setidaknya 4 minggu (untuk semua jenis
vaksin). Jika vaksin Sinovac diberikan dengan jeda 2
minggu antar dosis, maka setelah 6 minggu baru bisa
donor kembali.
Penyakit Kelayakan Vaksinasi Catatan
COVID-19
Penyakit Gangguan Layak • Sangat direkomendasikan dilakukan komunikasi,
Psikosomatis pemberian informasi dan edukasi yang cukup lugas pada
penerima vaksin.
• Dilakukan identifikasi pada pasien dengan masalah
gangguan psikosomatik, khususnya ganggguan ansietas
dan depresi perlu dilakukan KIE yang cukup dan
tatalaksana medis.
• Orang yang sedang mengalami stress (ansietas/depresi)
berat, dianjurkan diperbaiki kondisi klinisnya sebelum
menerima vaksinasi
• Perhatian khusus terhadap terjadinya Immunization Stress-
Related Response (ISRR) yang dapat terjadi sebelum, saat
dan sesudah imunisasi pada orang yang berisiko :
1. Usia 10-19 tahun
2. Riwayat terjadi sinkop vaso-vagal
3. Pengalaman negative sebelumnya terhadap
pemberian suntikan.
4. Terdapat ansietas sebelumnya.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
NOMOR HK.02.02/4/ 1 /2021
Ringkasan
• Prioritas utama program vaksinasi covid adalah pencegahan
mortalitas dan perlindungan staf dan sistem kesehatan dan sosial.
Prioritas selanjutnya adalah vaksinasi terhadap mereka dengan
peningkatan hospitalisasi dan paparan, dan untuk menjaga ketahanan
layanan esensial publik
• Selalu terdapat kemungkinan “hesitancy” terhadap program vaksinasi
khususnya vaksin Covid
• Diperlukan edukasi yang masif oleh seluruh pemangku kebijakan
• Rekomendasi pemberian vaksin covid PAPDI masih khusus terhadap
pemberian vaksin CoronaVac (Sinovac) dan merupakan “living
document”
TERIMAKASIH